• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 2021 11 TR SW Seni budaya

N/A
N/A
mursalat ucha

Academic year: 2022

Membagikan "Buku 2021 11 TR SW Seni budaya"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Siswa

(2)

i

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

2016

Seni Budaya

Tunarungu

Buku Siswa

SMALB TUNARUNGU KELAS XI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DIRJEN DIKDASMEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

(3)

ii

Buku Siswa SENI BUDAYA

SMALB Tunarungu Kelas XI

Disklaimer: Buku ini merupakan buku panduan siswa berkebutuhan khusus yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini merupakan dokumen fleksibel yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

(4)

iii Judul: Seni Budaya

Buku Siswa SMALB Tunarungu Kelas XI

Penulis : AEP SAEFULAH, S.Pd.,M.Pd.

Penelaah : Drs. USEP KUSTIAWAN, M.Sn Penyunting Materi : (Tim Pengarah)

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud

Cetakan ke-1, 2016

Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt.

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seni Budaya –SMALB- Tunarungu: Buku Siswa/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.

xii, 178 hl. : ilus.; 25 cm.

Untuk SMALB Kelas XI

ISBN 978-602-358-463-5 (jilid lengkap) ISBN 978-602-358-465-9 (jilid 2)

I. Seni Budaya – Studi dan Pengajaran I. Judul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Pada tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Kurikulum 2013 secara terbatas di sekolah umum. Sementara itu, Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk siswa berkebutuhan khusus mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015.

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum ini dikembangkan dan dilaksanakan dengan mengakomodasi hambatan siswa sejak penyusunan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.

Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan anak berkebutuhan khusus di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama bahwa hambatan pada anak berkebutuhan khusus tidak menjadi halangan untuk menyiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan masyarakat dan bangsa.

Untuk itu siswa diberi peluang untuk mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berbasis aktivitas. Untuk mewujudkan hal itu, pola pembelajaran berpusat pada siswa secara interaktif dengan belajar kelompok dan belajar melalui jejaring.

(6)

v

Buku Siswa ini disusun sebagai buku teks pelajaran atau bahan ajar yang membantu mengarahkan siswa dalam mempelajari materi-materi mata pelajaran Seni Budaya. Buku ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-inovasi yang dapat mengembangkan potensi siswa secara optimal dengan mengacu pada kondisi, kebutuhan, dan muatan lokal.

Secara khusus Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan oleh siswa berkebutuhan yang menggunakan Kurikulum Pendidikan Khusus baik di Sekolah Luar Biasa maupun di sekolah umum.

Secara luas Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang berkepentingan dengan peningkatan mutu dan layanan pendidikan khusus di tanah air.

Penulis menyadari benar bahwa Buku Siswa ini belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan pembelajaran sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, sebagai naskah awal buku ini memerlukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus. Dengan demikian kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini.

Mudah-mudahan karya kecil ini berkontribusi positif terhadap perkembangan Pendidikan Khusus di Tanah Air.

Aamiin.

April, 2016

Penulis

(7)

vi DAFTAR ISI

Kata Pengantar………... Iv Daftar Isi………... Vii Daftar Gambar... X SENI RUPA

Bab. I Karya Seni Hias Nusantara

A. Pengertian Motif Hias ………... 5 B. Ragam Hias Nusantara ... 6 1. Bentuk Motif Hias ... 7

2. Motif Hias Nusantara 11

C. Jenis – Jenis Batik ... 14 D. Alat dan bahan membuat batik tulis ... 16 E. Langkah- langkah pembuatan batik tulis .. 16 Rangkuman………... 22 Uji Kompetensi………... 22 Refleksi………... 23 Bab. II Seni Kriya Nusantara

A. Pengertian Karya Kriya ……….... 27 B. Fungsi Seni Kriya …... 28 C. Jenis-Jenis Karya Kriya ... 28 1. Seni Kriya berdasarkan 28

(8)

vii

bahan yang digunakan ………

2. Seni Kriya berdasarkan

teknik pembuatannya ……….

33

D. Proses Pembuatan Anyaman Kipas ... 38

Rangkuman ………... 44

Uji Kompetensi ………. 45

Refleksi………... 46

Bab. III Membuat Komik A. Pengertian Komik ………... 50

B. Ciri - Ciri Komik…... 50

C. Jenis-Jenis Komik………... 51

D. Langkah – Langkah Membuat Komik … 63 Rangkuman ………... 67

Uji Kompetensi ……… 68

Refleksi………... 69

Bab. IV Pameran Karya Seni Rupa A. Pengertian Pameran ………... 73

B. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Pameran ... 74

1. Tujuan Pameran Karya Seni Rupa .... 74

2. Manfaat Pameran Karya Seni Rupa ... 76

3. Fungsi Pameran Karya Seni Rupa ... 79

C. Jenis – Jenis Pameran ... 82

D. Tahapan Persiapan Pameran ... 82

(9)

viii

Rangkuman ………... 93

Uji Kompetensi ………... 94

Refleksi………... 95

SENI TARI Bab. V Gerak Tari Kontemporer A. Pengertian Tari Kontemporer ……….. 99

B. Jenis – Jenis Tari Komtempoler.…... 99

C. Tujuan Tari Kontempoler………... 101

D. Konsep Tari Kontempoler... 102

Rangkuman ………... 108

Uji Kompetensi ……….. 110

Refleksi………... 111

Bab. VI Pementasan Tari Kontemporer A. Pengertian Pementasan Tari ……….. 115

B. Tujuan Pementasan Tari ... 115

C. Manfaat Pementasan Tari ... 115

D. Perencanaan Pementasan Tari ... 115

E. Fungsi Pementasan Tari………... 119

Rangkuman ………... 122

Rangkuman………... 123

Refleksi………... 124

(10)

ix

Glasorium... 125

Daftar Pustaka………... 128

Riwayat Penulis... 131

Riwayat Penelaah... 132

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Karya seni hias ... 2

Gambar 1.2 Motif Hias Flora Pada Teksti ... 6

Gambar 1.3 Motif Hias Fauna Corak Pesisir... 7

Gambar 1.4 Motif Hias Campuran Flora Dan Fauna Pada Kayu ... 7

Gambar 1.5 Motif Hias Geometris ... 8

Gambar 1.6 Motif Hias Manusia... 9

Gambar 1.7 Motif Hias Daerah Papua ... 10

Gambar 1.8 Motif Hias Daerah Sumatera Utara ... 10

Gambar 1.9 Motif Hias Daerah Solo ... 11

Gambar 1.10 Motif Hias Daerah Yogyakarta ... 12

Gambar 1.11 Menggambar/mendesain batik ... 15

Gambar 1.12 Melukis batik dengan lilin cair ... 16

Gambar 1.13 Proses membatik ... 17

Gambar 1.14 Penjemuran batik ... 17

Gambar 2.1 Karya seni kriya ... 24

Gambar 2.2 Wayang golek ... 28

Gambar 2.3 Karya batik ... 29

Gambar 2.4 Keramik ... 30

Gambar 2.5 Patung logam ... 30

Gambar 2.6 Tas kulit ... 31

Gambar 2.7 Patung batu ... 32

Gambar 2.8 Kerajinan ukir kayu ... 33

Gambar 2.9 Kerajinan batik tulis ... 34

(12)

xi

Gambar 2.10 Kerajinan tenun ... 35

Gambar 2.11 Kerajinan anyaman dari bambu ... 35

Gambar 2.12 Karya bordir/sulam ... 36

Gambar 2.13 Anyaman kipas ... 37

Gambar 2.14 Alat dan bahan membuat kipas ... 38

Gambar 2.15 Pemotongan bambu ... 39

Gambar 2.16 Pemipihan bambu ... 39

Gambar 2.17 Perautan bambu ... 40

Gambar 2.18 Menganyam bambu ... 40

Gambar 2.19 Merapikan kipas ... 41

Gambar 2.20 Mengikat tali kipas ... 41

Gambar 3.1 Contoh komik ... 46

Gambar 3.2 Komik edukasi ... 50

Gambar 3.3 Komik iklan ... 50

Gambar 3.4 Komik wayang ... 51

Gambar 3.5 Komik silat ... 52

Gambar 3.6 Komik kartun/karikatur ... 53

Gambar 3.7 Penentuan proporsi dalam membuat batik ... 56

Gambar 3.8 Ekspresi wajah ... 57

Gambar 3.9 Eksyen ... 58

Gambar 3.10 Balon kata ... 59

Gambar 3.11 Gambar frame ... 59

Gambar 4.1 Pameran karya seni ... 68

Gambar 4.2 Denah ruangan ... 83

Gambar 4.3 Sketsel ... 84

Gambar 4.4 Dekorasi ruangan ... 85

Gambar 4.5 Penataan hasil karya ... 86

(13)

xii

Gambar 4.6 Pameran karya seni di sekolah ... 87

Gambar 5.1 Tari kontemporer ... 93

Gambar 5.2 Tari Yapong ... 95

Gambar 5.3 Tari Bagong bagongan ... 95

Gambar 5.4 Tari kontemporer berjudul “wajah” ... 99

Gambar 5.6 Tari komtemporer tema “Deta Datuak” ... 100

Gambar 5.7 Tari kontemporer tema “bercermin” ... 101

Gambar 6.1 Pementasan tari kontemporer ... 108 Gambar 6.2 Pementasan tari kontemporer di sekolah 111

(14)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 1

(15)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 2

Bab I

Karya Seni Hias Nusantara

Ragam Hias Nusantara

Seni Rupa

Bentuk Motif

Jenis Motif

Membuat Batik Khas

Daerah

Menggambar motif hias

Alat, Bahan dan proses

membuat batik

Membuat Batik

(16)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 3 Pada materi bab 1 ini membahas tentang karya seni hias nusantara, dari pengembangan konsep tentang karya seni hias nusantara hingga membuat batik nusantara. Batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan.

Gambar 1.1 Karya seni hias Sumber : Dokumen Pribadi

Produk karya seni apakah pada gambar di atas ? Bagaimana menurut pendapatmu ?

Amatilah gambar di bawah ini !

(17)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 4 Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang gambar motif hias nusantara ini, tanyakan kepada guru atau bersama teman bisa mencarinya dengan melihat dari buku atau internet !

Format Hasil Pengamatan Gambar Motif Hias Nusantara Nama Siswa :

Hari/tanggal pengamatan : No. Nama

motif hias

Sumber Uraian Pengamatan Nama

Buku Alamat

Web Contoh

gambar motif Asal daerah motif berasal

1.

2.

3.

Agar kamu lebih memahami tentang menggambar motif hias dan juga mengetahui tentang ragam hias nusantara, bacalah penjelasan singkat di bawah ini.

(18)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 5 A. Pengertian Motif Hias

Motif hias adalah bentuk dasar pada sebuah bidang atau ruang yang membentuk sesuatu yang indah. Bentuk motif hias ada dua macam yaitu motif hias geometris dan non-geometris.

Motif hias geometris adalah motif abstrak yang berbentuk titik, garis, bidang,segi empat, zig zag, lingkaran, segitiga, garis lengkung. (http://www.slideshare.net/

IhsanSulistyawan/ppt-materi-pembelajaran-kesenian-sd-kelas- 5)

Titik-titik ...

Garis

Bidang segitiga

Bidang lingkatan

Bidang persegi

Garis lengkung/pilin

Zig zag/ tumpal

Meander

(19)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 6 Swastika

Motif hias non-geometris adalah motif hias yang dibuat dengan gambar manusia, hewan, tumbuhan, batu, awan, dan ada juga yang menggabungkan antara hewan dan tumbuhan.

Motif hias memiliki simbol atau makna tertentu yang tergambar dalam gambar tersebut.

B. Ragam Hias Nusantara

Indonesia memiliki beragam motif hias, dan motif hias di Indonesia banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah.

Selain itu, pembuatan motif hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat yang terkait dengan kepercayaan atau agama.

Saat ini dalam menciptakan motif hias, desainer dan pengrajin benda-benda pakai tidak terlalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan tetapi lebih menekankan pada keindahan bentuk.

Amatilah gambar di bawah ini perhatikan bentuk motif hiasnya sehingga kamu dapat membedakan antara motif satu dengan motif lainnya !

(20)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 7 1. Bentuk Motif Hias

a. Motif Hias Flora (tumbuhan)

Motif hias flora dapat dijumpai pada barang- barang seni, seperti batik, ukiran,kain sulam, kain tenun dan bordir.

Gambar 1.2.

Motif Hias Flora Pada Tekstil Sumber : Dok. Kemendikbud

b. Motif Hias Fauna (hewan)

Bentuk motif fauna atau hewan, misalnya ikan, ayam, gajah, burung. Motif hias hewan dapat digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometris.

Motif hias ini dapat dijumpai di daerah Yogyakarta, Bali, Sumatera Kalimantan, Sulawesi, Papua.

(21)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 8

Gambar 1.3.

Motif Hias Fauna Corak Pesisir Sumber : Dok. Kemendikbud

c. Motif hias campuran (Flora dan Fauna)

Motif hias ini merupakan gabungan dari motif flora (tumbuhan) dan motif fauna (hewan).

Gambar1.4.

Motif Hias Campuran Flora Dan Fauna Pada Kayu Sumber : Dok. Kemendikbud

(22)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 9 d. Motif hias geometris

Merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.

Pada awalnya nenek moyang kita melukis motif hias pada tubuh dan baju dari kulit kayu. Kedatangan orang-orang Kamboja da Vietnam menularkan kebiasaan membuat motif geometris pada tenunan.

Motif ini dapat dijumpai di seluruh Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Gambar 1.5.

Motif Hias Geometris Sumber : Dok. Kemendikbud

e. Motif Hias Figuratif

Motif ini dapat berbentuk objek manusia yang digambarkan dengan mendapatkan pengayaan.

(23)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 10 Bentuk ini dapat dijumpai pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

Gambar 1.6.

Motif Hias Manusia Sumber : Dok. Kemendikbud

Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang, dapat pula berupa pola ragam hias, yang teratur, terukur dan memiliki keseimbangan.

(24)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 11 2. Motif Hias Nusantara

a. Motif Hias Daerah Papua

Gambar 1.7.

Motif Hias Daerah Papua

Sumber :promosibatikpapua.blogspot.com

Batik papua mempunyai corak dan motif dan warna-warna ceria seperti kuning, merah, hijau.

Berbeda dengan batik jawa yang cenderung berwarna lembut dan kebanyakan berwarna kuning kecoklatan. Dari segi motif, batik papua banyak mengambil corak burung cenderawasih, panel dan figur orang papua.

b. Motif Hias Daerah Sumatera Utara

Gambar 1.8.

Motif Hias Daerah Sumatera Utara Sumber :2bp.blogspot.com

(25)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 12 Kain Ulos memiliki ciri-ciri dan tersendiri sehingga mudah dibedakan dengan ragam hias yang berasal dari daerah lain. Asal-usul dari kain Ulos adalah lahir dari pencarian orang-orang Batak yang hidup di daerah pegunungan yang dingin.

Ragam hias Kain Ulos berbentuk selendang persegi panjang dengan tenunan-tenunan halus yang menjadi ciri khas dan gambaran masyarakat Batak.

Ciri khas berupa motif garis-garis yang menggambarkan burung atau bintang-bintang yang tesusun rapi. Seiring berjalannya waktu, dari sekedar kain pelindung badan, Ulos berkembang menjadi lambang ikatan kasih, pelengkap upacara adat, dan simbol sistem sosial masyarakat Batak.

c. Motif Hias Daerah Jawa

Gambar 1.9 Motif Hias Daerah Solo Sumber : www. selasar.com

(26)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 13 Motif hias batik banyak sekali ragamnya, dan setiap daerah pembuatnya mempunyai ciri khas masing-masing. Motif hias batik pada daerah Solo berbeda dengan motif hias batik pada daerah Yogyakarta.

Gambar 1.10.

Motif Hias Daerah Yogyakarta Sumber : www.selasar.com

Batik Yogyakarta dan Solo dikenal sebagai Batik Keraton. Ciri khas batik keraton yaitu penggunaan soga. Penggunaan tanaman tersebut adalah alasan mengapa warna kain batik tradisional didominasi oleh warna coklat.

Batik Keraton pada jaman dahulu dekat dengan kekuasaan. Hal ini terjadi karena motif batik dibuat oleh orang-orang yang berkuasa. Salah satunya ialah Kanjeng Ratu Kencana yang merupakan permaisuri dari Sunan Pakubuwono III.

Beberapa motif, misalnya motif Parang Rusak,

(27)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 14 dahulu hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja. Utamanya adalah dari golongan bangsawan.

C. Jenis – Jenis Batik

Berbagai macam batik dapat dijumpai di Indonesia. Apabila ditinjau dari cara atau teknik pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi batik tulis, batik cap dan batik printing (cetakan).

1. Batik Tulis

Batik tulis adalah jenis batik yang dihasilkan melalui pemberian malam pada kain dengan menggunakan alat yang benama canting. Canting terbuat dari tembaga yang berbentuk seperti corong untuk menampung malam (lilin batik) dan mempunyai lubang pada salah satu sisinya yang berupa pipa kecil sebagai saluran keluarnya malam. Pada saat proses pembuatan batik, corong tersebut digoreskan pada kain untuk membentuk ragam hias batik pada permukaan kain.

Gambar di atas merupakan sebagian dari motif hias nusantara masih banyak motif yang lainnya, kamu cari, amati dan percakapkan dengan temanmu !

(28)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 15 2. Batik Cap

Batik cap adalah batik yang dihasilkan dengan cara membasahi salah satu permukaan bagian cap dengan malam yang kemudian dicapkan pada kain. Cap tersebut membentuk rangkaian motif atau corak. Untuk membuat berbagai motif diperlukan pula berbagai macam cap. Motif atau corak batik cap selalu ada pengulangan yang jelas sehingga bentuknya sama. Garis motif mempunyai ukuran yang lebih besar dari batik tulis. Motif hanya kuat di salah satu sisi kain. Dasar kain memiliki warna lebih tua dari dibandinkan motifnya. Proses pembuatan batik cap lebih cepat dibandingkan dengan proses pembuatan batik tulis.

c. Batik Printing (Cetakan)

Batik printing (cetakan) adalah tekstil atau kain yang dicetak bergambar/bermotif dengan warna menyerupai karya batik. Proses pembatan batik ini dilakukan dengan menggunakan mesin, sedangkan motif meniru motif batik yang sudah ada. (http://indonesia.gunadarma.

ac.id/batik)

Salah satu jenis batik yang dapat dibuat dengan teknis sederhana yaitu dengan teknik tulis.

Batik tulis dapat dibuat dari bahan yang sesuai atau yang ada dan dapat dicari di daerahmu !

(29)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 16 D. Alat dan bahan membuat batik tulis

Alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk membuat batik tulis adalah sebagai berikut :

a. Pertama adalah menyiapkan kain mori ( kain mori bisa terbuat dari katun atau sutra)

b. Kedua adalah Canting, Canting berfungsi sebagai alat untuk membentuk motif batik nantinya.

c. Ketiga adalah gawangan yaitu tempat untuk menyampirkan kain nanti

d. Keempat adalah lilin malam yang dicairkan

e. Kelima adalah menyiapkan panci dan juga kompor yang berfungsi untuk memanaskan

f. Kemudian yang terakhir adalah menyiapkan larutan pewarna

E. Langkah – langkah pembuatan batik tulis

Gambar 1.11.

Menggambar/mendesain batik Sumber : http://batik-online-shop.blogspot.com

(30)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 17 1. Langkah yang pertama adalah dengan membuat Molani/

dikenal dengan membuat desain batik. Untuk motif batik sendiri sangat banyak dan bermacam-macam. Setiap orang pasti memiliki selera yang berbeda beda. Ada yang suka mengikuti trend perkembanga, namun adapula yang suka dengan membuat motif/ pola sendiri. Di Indonesia sendiri motif batik secara umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu motif batik dan motif pesisiran.

Gambar 1.12.

Melukis batik dengan lilin cair Sumber : http://batik-online-shop.blogspot.com

2. Setelah selesai membuat molani atau motif batik maka langkah selanjutnya adalah dengan melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dicairkan menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

3. Langkah selanjutnya adalah dengan menutupi bagian putih yang tidak berwarna dengan menggunakan lilin malam.Canting digunakan untuk bagian yang halus,

(31)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 18 sedangkan kuas digunakan untuk bagian berukuran besar. Tujuan ini adalah untuk supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

Gambar 1.13.

Proses membatik

Sumber : http://batik-online-shop.blogspot.com

4. Langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan batik tulis pertama dibagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu . Kemudian bila telah selesai dicelupkan maka kain akan dikeringkan dengan cara dijemur.

Gambar 1.14.

Penjemuran batik

Sumber : http://batik-online-shop.blogspot.com

(32)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 19 5. Setelah selesai dikeringkan maka langkah selanjutnya

adalah dengan kembali melukisnya menggunakan canting. Hal ini bertujuan agar untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Setelah selesai maka akan dilanjutkan kembali dengan proses pencelupan pada tahap kedua.

6. Setelah proses pencelupan pada tahap kedua selesai maka langkah selanjutnya adalah dengan menghilangkan lilin pada kain yang masih menempel, melorotkan, dilakukan dengan cara meletakkan kain tersebut pada air panas yang sudah mengandung soda api dipanaskan di atas tungku.

7. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

8. Langkap selanjutnya adalah adalah nglorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan menggunakan air panas. Tujuannya merebus dengan air panas disini adalah untuk supaya menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis. Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

(33)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 20 9. Terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkan

dengan menjemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

(http://batik-online-shop.blogspot.com).

Setelah kamu memahami tentang motif hias nusantara dan cara membuat batik tulis, gambarlah motif hias daerah yang kamu sukai !

Gambarlah motif hias daerahmu !

(34)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 21 Semoga kamu bisa memahami dengan baik, motif hias dan cara menggambarnya !

Tentunya di daerahmu terdapat banyak ragam motif coba batik !

Perlihatkan kepada guru dan teman sekelasmu tentang hasil batik dengan gambar motif hias nusantara yang sudah kamu buat dan ceritakan bahan dan proses pembuatannya, lalu tanyakan pendapat mereka tentang rancangan yang telah kamu buat !

Mari ! kita coba membuat batik tulis sederhana untuk dijadikan taplak meja atau pajangan untuk hiasan dinding rumah !

(35)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 22 I. Tes Tulis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apakah arti dari motif hias ?

2. Sebutkan dua macam bentuk motif hias ? 3. Sebutkan 2 bentuk motif hias !

4. Sebutkan 3 alat untuk membuat batik tulis ?

5. Sebutkan langkah pertama dalam membuat batik ? Uji Kompetensi

Motif hias adalah bentuk dasar pada sebuah bidang atau ruang yang membentuk sesuatu yang indah.

Ditinjau dari cara atau teknik pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi batik tulis, batik cap dan batik printing (cetakan)

Alat untuk membuat batik tulis adalah kain mori ( kain mori bisa terbuat dari katun atau sutra), Canting, gawangan, lilin malam, panci dan kompor.

Rangkuman

(36)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 23 II. Tes Praktek

III. Penugasan

Buatlah batik tulis dengan motif daerah yang kamu sukai !

Ceritakan karya batik yang kamu buat di depan kelasmu !

Rekleksi

Salah satu karya motif hias adalah batik yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Kita harus mengenal atau mampu membuat batik sehingga dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus membantu menjaga keberadaan batik di Indonesia.

(37)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 24

Bab II

Karya Seni Kriya Nusantara

Pengertian

Proses Membuat Kerajinan Daerah Jenis-Jenis

Fungsi

Karya kriya Seni Rupa

Membuat Kerajinan Daerah

(38)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 25 Pada materi bab 2 ini membahas tentang karya kriya nusantara, dari pengembangan konsep tentang pengertian, fungsi, jenis- jenis, alat dan bahan hingga membuat karya kerajinan daerah.

Gambar 2.1 Karya seni kriya Sumber : Dokumentasi Pribadi

Produk karya seni apakah pada gambar di atas ? Bagaimana menurut pendapatmu ?

Amatilah gambar di bawah ini !

(39)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 26 Format Hasil Pengamatan Gambar Karya Kriya

Nama Siswa : Hari/tanggal pengamatan :

No. Nama Karya Kriya

Sumber Uraian Pengamatan

Nama

Buku Alamat

Web Cara

Pembuatan Asal daerah karya kriya

1.

2.

3.

Agar kamu lebih memahami tentang karya kriya dan juga mengetahui tentang jenis, fungsi, manfaat dan cara membuat karya kriya, bacalah penjelasan singkat di bawah ini !

(40)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 27 A. Pengertian Karya Kriya

Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan (hand skill) dan memperhatikan segi fungsional (kebutuhan fisik) dan keindahan (kebutuhan emosional). Karya seni kriya dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan nusantara.

Dalam perkembangannya, karya seni kriya identik dengan seni kerajinan karena terlihat dari cara pembuatan Karya Seni Kriya dengan menggunakan tangan (hand made).

Seni Kriya telah ada sejak zaman Prasejarah dilihat dari benda-benda temuan sejak zaman Batu Muda (Neolitikum) yang mana manusia sudah mula tinggal menetap. Benda karya seni kriya tersebut adalah tembikar dimana tembikar terbuat dari tanah liat dan digunakan sebagai wadah.

Istilah Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Krya yang berarti mengerjakan. Krya terus berkembang menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya.

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan sebagai pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris disebut Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu.

(41)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 28 B. Fungsi Seni Kriya

Secara garis besar, fungsi seni kriya adalah sebagai berikut : 1. Hiasan (Dekorasi). Banyak hasil produk dari seni kriya

digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya..

2. Benda Terapan (Siap Pakai). Seni kriya ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai, nyaman, namun tidak menghilangkan unsur keindahannya. Contohnya perabot, perkakas, pakaian, perhiasan, furnitur, keramik dan lain sebagainya.

3. Benda Mainan. Mungkin kita sering menjumpai seni kriya sebagai alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah didapatkan dan dikerjakan, dengan harga yang relatif murah. Contohnya adalah boneka, kipas kertas, congklak dll.

C. Jenis-Jenis Seni Kriya

Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan juga bahan alam yang digunakan. Dari berbagai karya tersebut ada yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang telah mengembangkannya karena tuntutan pasar.

1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang Digunakan a. Seni Kriya Kayu

(42)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 29 Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir- ukiran.

Gambar 2.2 Wayang golek Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Seni Kriya Tekstil

Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih banyak cara teknik pembuatan kain.

(43)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 30 Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk menghasilkan benang yang panjang dan selanjutnya ditenun atau dirajut agar menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam yaitu karya batik dan karya tenun.

Gambar 2.3 Karya batik

Sumber : Dokumentasi Pribadi

c. Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang.

Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.

(44)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 31

Gambar 2.4 Keramik

Sumber : Dokumentasi Pribadi

d. Seni Kriya Logam

Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan.

Tekhnik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam teknik yaitu a cire perdue/cetak lilin, dan teknik bivalve.

Gambar 2.5 Patung logam

Sumber : http://www.artikelsiana.com

(45)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 32 e. Seni Kriya Kulit

Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan bakunya. Kulit yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimana dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu, pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan), perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan. Setelah itu barulah dipotong-potong agar sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari seni kriya kulit adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), alat musik rebana, dan tempat HP. Daerah- daerah penghasil seni kriya kulit adalah yogyakarta, garut, dan bali.

Gambar 2.6 Tas kulit

Sumber : Dokumentasi Pribadi

(46)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 33 f. Seni Kriya Batu

Seni kriya batu merupakan seni kriya dengan bahan dasar batu yang dibentuk sedemikian rupa agar terlihat indah. Batu dengan tektur keras, dan kaku ternyata dapat diolah. Contoh di daerah sukami dan sukaraja. Daerah tersebut sering ditemukan hiasan- hiasan dan dekorasi rumah dari batu. Contohnya batu akik, fosil, jesper, dan batu permata seta masih banyak lagi.

Gambar 2.7 Patung batu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya a. Seni Kriya Pahat atau Seni Kriya Ukir

Jenis, bahan, bentuk dan teknik dalam seni pahat sangatlah beragam, mulai dari jenis patung, ukiran

(47)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 34 dan aneka kerajinan lainnya. Selain menggunakan kayu, seni pahat juga menggunakan aneka logam, batu, serta tulang dan kulit hewan sebagai bahan dasarnya. Bali merupakan salah satu daerah yang paling banyak menghasilkan seni pahat yang berupa patung, ukiran hingga berbagai macam barang kerajinan lainnya, salah sat hasil pahat dari bali adalah patung arca dengan bahan baku batu andesit.

Gambar 2.8.

Kerajinan ukir kayu Sumber : Dok. Kemendikbud

b. Seni Kriya Batik

Proses pembuatan kain batik bisa dilakukan dengan berbagai macam tekhnik diantaranya adalah teknik cap, tulis dan teknik lukis. Teknik batik tulis adalah

(48)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 35 salah satu teknik membantik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain di pulau jawa, batik juga terdapat di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali. Corak kain batik dari setiap daerah juga beraneka ragam. Corak batik jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan warna yang beragam.

Gambar 2.9.

Kerajinan Batik Tulis Sumber : anneahira.com

c. Seni Kriya Tenun

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kain tenun terbesar di dunia terutama dalam hal keragaman corak hiasannya. Tenun terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket, dan tenun ikat.

Perbedaannya ada pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Tenun songket berupa benang perak, emas atau benang sutra. Daerah-daerah di Indonesia terkenal dengan penghasil tenun ikat adalah aceh,

(49)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 36 sulawesi tengah, bali, sumatra utara, toraja (sulawesi selatan), NTT, kalimantan timur, flores, dan kalimantan bvarat. Sedangkan daerah penghasil tenun songket adalah sumatra barat, aceh, riau, sumatra utara, lombok, palembang, sumatra barat, nusa tenggara dan maluku.

Gambar 2.10.

Kerajinan Tenun Sumber:portalbanjarmasin.com

d. Seni Kriya Anyaman

Seni kriya anyaman adalah tehnik membuat dengan mengatur bahan-bahan dasarnya dalam bentuk yang tindih- menindih, silang-menyilang, dan lipat-melipat pakat dan lungsen dengan pola tertentu. Bahan-bahan yang digunakan dalam seni kriya anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plastik, dan tali. Pusat kerajinan

(50)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 37 anyaman yaitu di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua.

Gambar 2.11

Kerajinan Anyaman dari Bahan Bambu Sumber :www.googel.com

e. Seni Kriya Bordir

Seni kriya bordir/sulam adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijaitkan pada kain yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Aplikasi kriya bordir digunakan pada baju, tas, kerudung, taplak, dan mukena. Daerah penghasil bordir/sulan adalah di jawab barat tepatnya di tasikmalaya.

(http://www.artikelsiana.com)

(51)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 38

Gambar 2.12 Karya bordir/sulam Sumber :www.carajuki.com

D. Proses Pembuatan Anyaman Kipas

Kerajinan anyaman adalah proses menyilangkan bahan- bahan dari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan satu kumpulan yang kuat dan bisa digunakan. Bahan-bahan dari

Setelah kamu mengetahui tentang karya kriya, percakapkan dengan temanmu atau dengan guru tentang karya kriya yang kamu ketahui sehingga kamu akan lebih memahami konsep karya kriya !

Perhatikahn contoh pembuatan anyaman di bawah ini !

(52)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 39 alam yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan anyaman, misalnya : daun pandan, daun lontar, janur, bambu dan rotan. Sedangkan bahan buatan yang dapat dianyam diantaranya kertas, kulit sintetis, kain, pita jepang dan mika.

Gambar 2.13 Anyaman kipas Sumber : Dok. Kemendikbud

(53)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 40 1. Proses Pembuatan

a. Bahan- Bahan :

Bambu Pisau raut Gergaji

Golok Tali rotan Paku

Gambar 2.14

Alat dan bahan membuat anyaman Sumber : Dok. Kemendikbud

2. Cara membuat :

a. Siapkan bambu kemudian potong menggunakan gergaji dengan panjang -+50 cm dan belah menjadi 4 bagian.

(54)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 41

Gambar 2.15 Pemotongan bambu Sumber : Dok. Kemendikbud

b. Selanjutnya belah bambu menjadi ukuran 2cm, kemudian menyamping tipis kira 2 mm.

Gambar 2.16 Pemipihan bambu Sumber : Dok. Kemendikbud

c. Bersihkan sisi dan permukaan menggunakan pisau, sehingga menjadi halus kemudian direndam dengan menggunakan air.

(55)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 42

Gambar 2.17 Perautan bambu Sumber : Dok. Kemendikbud

d. Sambil menunggu bahan anyaman yang direndam, kita persiapkan kayu sebagai pegangan, belah kayu sampai 20 cm, setelah itu kita bisa merapihkan gagang dengan cara diserut atau diampelas.

e. Apabila bambu yang direndam sudah menjadi lentur, ambil dan diamkan sebentar, kemudian mulailah menganyam.

Gambar 2.18 Menganyam bambu Sumber : Dok. Kemendikbud

(56)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 43 f. Kemudian kunci sisi agar anyaman tidak terlepas.

g. Pasangkan kayu gagang tadi yg telah di siapkan

Gambar 2.19 Merapikan kipas Sumber : Dok. Kemendikbud

h. Kemudian rapihkan sisinya dengan cara memotong menggunakan pisau.

i. Tahap berikutnya memberi tali pengikat pada jepitan kayu, pertama-tama lubangi anyaman menggunakan paku, kemudian mulailah membuat tali simpul mengikat hasil anyaman.

Gambar 2.20 Mengikat tali kipas Sumber : Dok. Kemendikbud

(57)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 44 Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari

kata Kriya yang berarti mengerjakan. Kriya terus berkembang menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek.

Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya.

Bentuk karya seni kriya nusantara sangat beragam dan juga bahan alam yang digunakan. Dari

berbagai karya tersebut ada yang masih

mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang telah mengembangkannya karena tuntutan pasar.

Karya seni kriya terdiri dari karya kriya yang dibuat berdasarkan bahan yang digunakan dan yang dibuat berdasarkan teknik pembuatannya

Rangkuman

Pembuatan kerajinan di atas hanya contoh saja, kamu boleh membuat kerajinan lain sesuai ciri khas daerahmu dan menggunakan bahan lain yang mudah di dapatkan di sekitarmu.

(58)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 45 I. Tes Tulis

II. Tes Praktek

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apakah pengertian dari karya kriya ?

2. Sebutkan dua jenis karya kriya ! 3. Apakah fungsi karya kriya !

4. Sebutkan karya kriya di daerahmu !

5. Sebutkan salah satu karya kriya berdasarkan teknik pembuatannya !

Buatlah sebuah karya kriya yang kamu sukai ! Uji Kompetensi

(59)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 46 III. Penugasan

Ceritakan karya kriya yang kamu buat di depan kelasmu !

Rekleksi

Kemampuan membuat karya kriya merupakan salah satu modal untuk mencapai kemandirian. Ketekunan dalam membuat karya kriya yang baik akan menghasilkan produk kriya yang berharga yang mempunyai nilai ekonomi yang baik juga.

(60)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 47

Bab III

Komik

Pengertian Komik

Komik

Langkah – Langkah Membuat Komik Ciri – Ciri Komik

Jenis – Jenis Komik

Karya komik

(61)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 48 Pada materi bab 3 ini membahas tentang komik, dari pengembangan konsep tentang pengertian, ciri – ciri dan jenis – jenis komik, serta membuat karya komik.

Gambar 3.1.

Contoh Komik Sumber : fjb.kaskus.com

Apa yang kamu lihat pada gambar di atas ? Bagaimana pendapatmu ?

Amatilah gambar di bawah ini !

(62)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 49 Gambar 3.1. merupakan salah satu contoh dari bentuk komik.

Apakah kamu pernah membaca cerita komik? Apakah kamu suka membacanya?

Jika kamu belum mengerti tentang komik coba tanyakan kepada teman sekelas atau kepada gurumu !

Format Hasil Pengamatan Karya Komik

Nama Siswa :

Hari/tanggal pengamatan : No. Judul

Komik Sumber Uraian Pengamatan Nama

Buku Alamat

Web Bentuk Gambar Tokoh Utama

Isi Cerita

1.

2.

3.

Setelah kamu amati dan mengenal komik, coba cari kembali contoh komik-komik yang lainnya dalam internet, media cetak atau media lainnya yang ada di sekitarmu dan tuliskan pada kolom dalam tabel di bawah ini !

(63)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 50 Agar kamu lebih memahami tentang komik, bacalah penjelasan singkat di bawah ini !

A. Pengertian Komik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (di majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yg umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata- kata. Secara umum komik adalah cerita bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara.

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.

Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

B. Ciri-ciri Komik

1. Bersifat Proposional

Dengan membaca komik sanggup membawa pembacanya untuk terlibat secara emosional dengan pelaku utama dalam cerita komik itu.

2. Humor yang merakyat

Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.

(64)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 51 3. Bahasa Percakapan (Bahasa Pasaran)

Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari- hari akan lebih mengena bagi pembaca.

4. Penyederhanaan Perilaku yang Menggambarkan Moral atau Jiwa Pelaku

Pola perilaku dalam cerita komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah diterka.

5. Bersifat Kepahlawanan

Isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuja pahlawannya.

C. Jenis-jenis Komik

1. Berdasar Jenis Cerita

Pembagian komik berdasarkan jenis cerita terbagi menjadi 4 macam yaitu :

a. Komik Edukasi

Komik edukasi memiliki 2 fungsi : 1) Pertama adalah fungsi hiburan

2) Kedua dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk tujuan edukatif.

Hal ini karena kedudukan komik yang semakin berkembang ke arah yang baik karena masyarakat sudah menyadari nilai komersial dan nilai edukatif yang biasa dibawanya.

(65)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 52

Gambar 3.2 Komik Edukasi Sumber : fjb.kaskus.com

b. Komik Promosi (Iklan)

Komik juga mampu menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak, Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk. Visualisasi komik promosi ini biasanya menggunakan figur superhero.

Gambar 3.3 Komik iklan

Sumber : www.kompasiana.com

(66)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 53 c. Komik Wayang

Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta. Komik jenis ini di Indonesia muncul di tahun 60-70-an dengan beberapa komik yang mengawali masa ini yaitu; Lahirnya Gatotkatja (Keng Po), Raden Palasara karya Johnlo, Mahabharata karya R.A Kosasih yang sangat terkenal terbitan melodi dari Bandung.

Gambar 3.4 Komik wayang

Sumber : warungkopi.blog.lemonde

(67)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 54 d. Komik Silat

Komik silat sangatlah popular, karena tema-tema silat yang didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola.

Misalkan Jepang dengan ninja dan samurainya atau China dengan kungfunya. Sebut saja Naruto.

Gambar 3.5 Komik silat

Sumber : a-jakwan.blogspot.com

2. Jenis Komik yang lain

a. Komik Kartun/ Karikatur

Dimana komik yang isinya hanya berupa satu tampilan, komik ini didalamnya berisi beberapa gambar tokoh yang digabungkan dengan tulisan- tulisan. Tujuan komik ini biasanya mengandung unsur kritikan, sindiran, dan humor. Sehingga dari gambar(kartun/tokoh) dan tulisan tersebut mampu

(68)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 55 memberikan sebuah arti yang jelas sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya dari komik tersebut.

Gambar 3.6.

Contoh komik kartun/karikatur Sumber : infounik.org

b. Komik Potongan

Komik potongan adalah penggalan-penggalan gambar yang di gabungkan menjadi satu bagian / sebuah alur cerita pendek (cerpen). Tetapi isi dari ceritanya tidak harus selesai disitu bahkan ceritanya bisa di buat bersambung dan di buat sambungan ceritanya lagi. Komik ini biasanya terdiri dari 3-6 panel bahkan lebih. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian komik potongan ini ceritanya juga dapat berisi cerita yang humor, cerita

(69)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 56 yang serius nan asik untuk dibaca setiap epsisodenya hingga tamat ceritanya.

c. Komik Tahunan

Komik ini biasanya terbit setiap satu bulan sekali bahkna bisa juga satu tahun sekali. Penerbit biasanya akan menerbitkan buku- buku komik baik itu cerita putus maupun serial putus.

d. Komik Onlinew (Web Online)

Selain media cetak, adapula media online. Dengan adanya media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas daripada media cetak. Komik Online lebih menguntungkan daripada komik media cetak, karena dengan biaya yang sangat relatif lebih murah kita bisa menyebar luaskan komik yang bisa dibaca siapa saja.

e. Buku Komik

Buku komik adalah suatu cerita yang berisikan gambar- gambar, tulisan, dan cerita yang dikemas dalam sebuah buku. Buku komik ini sering kita jumpai bahkan mungkin sering kita baca. Buku komik sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya di dalam komik ini berisikan 32 halaman tetapi ada juga komik yang berisi 48 halaman dan 64 halaman. Komik ini biasanya berisikan cerita lucu, cerita cinta (cerita remaja), superhero(pahlawan). (ginanjarnurprasetyo.blogspot.

com)

(70)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 57 Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan komik, yaitu:

1. Penentuan Karakter.

Karakter merupakan sifat seseorang, misalnya kamu akan membuat komik tentang situasi di kelasmu maka sebelumnya amati teman-teman sekelasmu bagaimana sifatnya dan setelah itu tentukan tokoh utama di komik yang akan kamu buat. Misalnya temanmu yang mempunyai sifat pemalu, pemarah, cerewet dan lain sebagainya.

2. Penentuan Watak.

Watak adalah ciri utama dari setiap karakter, kamu amati watak teman-teman sekelasmu yang akan kamu jadikan tokoh-tokoh dalam ceritamu dan perhatikan setiap perbuatan yang selalu terus menerus mereka lakukan.

3. Penentuan Tema.

Tema adalah ide atau gagasan dari cerita yang akan kamu sampaikan.

4. Membuat Cerita.

Amatilah situasi keadaan dalam kelasmu sehari-hari, kejadian apa saja yang terjadi yang terkesan menarik, siapa saja tokoh-tokohnya, bagaimana watak mereka satu persatu dan kemudian kamu buat cerita dengan menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya.

5. Tuangkan dalam gambar.

(71)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 58 Mulailah menggambar sesuai dengan cerita yang telah kamu buat.

Gambar 3.7.

Penentuan Proporsi Dalam Membuat Komik (sumber:http/indonesiaindonesia.com)

a. Penentuan Proporsi

Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi objek model gambar yang dapat diamati.

Tujuannya untuk mempermudah dalam menentukan postur tubuh sebuah tokoh, biasanya konsep porsi ini menggunakan pola proporsi tubuh sebuah tokoh, konsep porsi ini menggunakan pola proporsi tubuh untuk

(72)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 59 membuat contoh-contoh awal dan menentukan akan seperti bentuk badan si tokoh nantinya.

Gambar 3.8 Ekspresi Wajah

(sumber:http/indonesiaindonesia.com)

b. Ekspresi Wajah

Cara yang paling mudah dalam langkah ini adalah dengan melihat wajah kita sendiri di cermin dan menggambarkannya. Emosi dari sebuah tokoh juga dapat diekspresikan dalam bentuk gerak tubuh, contohnya dengan mengepalkan tangan sebagai tanda menahan

(73)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 60 marah, atau tersenyum lebar sebagai tanda bahagia.

Gambar 3.9 Gamar Eksyen

(sumber:http/indonesiaindonesia.com)

c. Eksyen

Eksyen yaitu perpaduan antara emosi wajah &

porsi sebuah tokoh komik yang ditambah dengan gerakan, dengan tujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan adegan dalam cerita komik.

(74)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 61

Gambar 3.10 Balon Kata

Sumber : Dok. Kemendikbud

d. Balon Kata

Balon kata adalah kolom percakapan atau kalimat dalam sebuah komik. Balon kata punya pengaruh besar dalam sebuah pengekspresian kalimat. Terkadang bentuknya sesuai dengan fungsinya, entah itu untuk narasi, keterangan tempat, bunyi-bunyian, hingga seruan.

MVBNH HGFDG HJJJM MMMMN NHHHH HYYFFCV NJHGYT FFGVBBH KKKLMBG HHYJJJ KKNNMM M<M<

Mbhjiuuy ggbvgftyu rnnnvvggf vghhjhjkjl kl;bnbnb mmnmn mnjjjjjjjjjj jjkjkkklkl klkl

(75)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 62

Gambar 3.11 Gambar frame Sumber : Dok. Kemendikbud

e. Frame

Frame adalah garis batas pada panel-panel adegan komik. Bentuknya tidak harus kotak, karena tujuannya adalah sebagai pembatas antara gambar satu cerita ke gambar cerita yang lain.

f. Style

Style adalah gaya penggambaran komik/karakter.

(76)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 63 D. Langkah – Langkah Membuat Komik

1. Buatlah Skenario

Seperti film, komik memerlukan skenario. Berupa teks, skenario merupakan hal yg menjabarkan ide dasar , alur cerita, konflik, penggarapan setiap karakter, latar belakang, tokoh, hingga menggambarkan lokasi kejadian.

2. Susun Storyboard

Storyboard adalah alat bantu untuk menyalurkan ide cerita kedalam bentuk visual. bentuknya berupa panel - panel bergambar berisi visualisasi adegan dari skenario.

Untuk pembuatan Storyboad awal,kamu tidak perlu menggambar sangat bagus. Yang penting jelas lewat gambar dan tidak menyimpang.

3. Mencipta Sketsa

Wujudnya tidak jauh berbeda dengan Storyboard. Sketsa menerjaemahkan storyboard menjadi gambar yg lebih bagus dan detil. Ada 2 cara untuk membuat sketsa : secara manual dengan menggambar langsung sketsa diatas kertas, atau menggunakan tablet grafik agar sketsa langsung tersimpan ke PC.

4. Meninta Gambar

Sketsa perlu di pertegas dengan proses penintaan. Ada 2 macam proses inking(penintaan). Jika dilakukan secara manual,proses inking diperlukanuntuk mempertabal kertas sketsa sebelum dipindai dengan scanner.

Fungsinya agar detil sketsa terlihat lebih jelas saat dipindai dan disimpan kedalam PC. Alternatif lainnya,

(77)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 64 kmu juga bisa melakukan proses inking secara digital dengan memanfaatkan tablet grafik.

5. Warnai komik

Mewarnai komik merupakan tahap yg cukup penting dalam pembuatan komik kamu dapat mewarnainya secara "digital" dengan memanfaatkan beberapa software seperti Adobe photoshop, Adobe Illustrator, CorelDRAW, atau Corel Painter.

6. Menentukan Output

Komik karya kamu bisa di cetak, ditampilkan secara online, atau disimpan kedalam format PDF. jika kamu inign memamerkan komik secara online, ubah format komik menjadi JPG,PNG,GIF atau TIFF dengan resolusi 72 dpi (dot per inch). Untuk kebutuhan cetak, ubah resolusinya menjadi 300 dpi. Beberapa software sudah menyediakan fasilitas untuk konversi.

Setelah kamu mendapatkan pemahaman tentang komik dan cara pembuatannya, coba berlatih membuat kerangka komik dengan tema lingkungan kelasmu pada kotak di bawah ini atau pada kertas lain dengan menggunakan pensil !

(78)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 65 1. Rancangan Gambar Komik Dengan Tema

Lingkungan Sekolah

A. Gambar Tokoh Utama

B. Gambar Peran Pembantu

(79)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 66 Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu tentang

komik yang akan kamu buat!

C. Gambar Aktivitas di Lingkungan Sekolah

(80)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 67 Komik adalah suatu bentuk seni yang

menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan komik adalah penentuan karakter, penentuan watak, mencari tema, membuat cerita, menuangkan dalam gambar.

Pembagian komik berdasarkan jenis cerita terbagi menjadi 4 macam yaitu :

1. Komik Edukasi 2. Komik Promosi 3. Komik Wayang 4. Komik Silat Rangkuman

(81)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 68 I. Tes Tulis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apakah arti dari komik ?

2. Apa bedanya komik dengan kartun ?

3. Apakah yang dimaksud dengan watak ?

4. Apakah yang dimaksud dengan Frame ?

5. Apakah yang dimaksud dengan style ? Uji Kompetensi

(82)

Buku Siswa Seni Budaya XI Tunarungu 69 II. Test Praktek

Diskusikan hasil gambar rancangan dan kerangka komik karyamu dengan gambar rancangan dan hasil kerangka komik temanmu kemudian ajak temanmu untuk membuat satu kelompok dan membuat komik dengan tema yang telah kalian sepakati dan buat secara bersama-sama!

Rekleksi

Membaca merupakan hal sangat penting. Salah satu karya seni rupa yang mengandung unsur bacaan dan menarik untuk dibaca adalah komik.

Kemampuan yang harus dimiliki dalam membuat komik adalah menggambar dan bercerita dengan kata-kata. Karya komik yang baik tentunya akan dibaca oleh banyak orang sehingga menjadi kebanggaan bagi yang membuatnya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari penelitian ini alopesia areata (56,8%) merupakan kelainan yang paling banyak ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan adalah efluvium telogen (50%).. Beberapa

Lebih lanjut, budaya patriarki juga dilanggengkan oleh sikap pesimis perempuan terhadap perlakuan laki-laki karena perempuan tidak memiliki posisi tawar ( bargaining power ) dan

Elemen semantik merupakan elemen terkecil dalam sebuah teks wacana, namun tetap memiliki keterkaitan dan porsi yang sama dengan elemen lain (tematik dan skematik)

Sa Talahanayan 9, sa pagtangkilik at panonood ng mga palatuntunang Filipino, ang bilang ng mga mag-aaral na lubos na sumasang-ayon sa UP - 15 (60%), PUP - 15 (60%), PNU - 20

▪ mampu menjelaskan kebijakan, strategi dan program pembangunan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengelolaan SBD perikanan ▪ mampu menjelaskan hukum, per UU

JUDUL KAB/KOTA EKS NO.. INVENT

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh