• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Melalui E-commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Melalui E-commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PERSEPSI RISIKO, KEPERCAYAAN KONSUMEN, DAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MELALUI E-COMMERCE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)

SKRIPSI

Oleh :

INDAH FATMAWATI NIM: EES160418

Pembimbing :

Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk., MM Mellya Embun Baining, SE., M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

J A M B I 2020

(2)

2

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Indah Fatmawati

Nim : EES160428

Tempat/Tgl Lahir : Puding, 07 Maret 1997 Jurusan : Ekonomi Syariah

Alamat : JL. Jambi Suak Kandis KM 41 Desa Puding

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Melalui E-commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi)

”.

Benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui skripsi ini.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Jambi, April 2020 Penulis,

Indah Fatmawati EES160418

(3)

iii

Pembimbing I : Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM Pembimbing II : Mellya Embun Baining, S.E., M.E.I

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi Jl. A.R Hakim no 1 Telanaipura, 39122

Telp./Fax (0741) 583158-584118 Website : febi-uinjambi.ac.id KepadaYth.

DekanFakultasEkonomidanBisnis Islam UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi Di –

Jambi

NOTA DINAS Assalamu’alaikumWrWb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat bahwa skripsi saudari Indah Fatmawati yang berjudul “Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, dan Electronic Word Of Mouth (E- WOM) Terhadap keputusan pembelian (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi)”, telah dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas- tugas dan memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamua’alaikumWrWb

Dosen Pembimbing I DosenPembimbing II

Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., M.M MellyaEmbunBaining, S.E., M.E.I NIP:19570415198510 1001 NIP: 198405172011012012

(4)

iv

(5)

v

MOTTO

:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu1.(Q.S An Nisa:4:29)

1 Q.S An-Nisa (4) : 29

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur kusembahkan kepada-Mu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Tinggi, atas kehendakMu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir dan berilmu. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk

meraih cita-cita saya

Dengan segenap rasa cinta dan kasih, kupersembahkan karya ini untuk :

Ayahanda tercinta A.Wahab dan Ibunda tersayang Zubaidah Terimakasih atas kasih sayang, dukungan dan do’a yang tak berkesudahan

memberikan yang terbaik.

Terimakasih untuk kakak saya Ade Yatno, SE.Sy dan Hikmatun Nazila, untuk adik dan keponakan saya Juanda Carlos, Rafael, M Rafiq Al-

Ghazali

Terimakasih untuk Dosen Pembimbing Bapak/Ibu yang dengan sabar memberi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih saya juga persembahkan untuk sahabat-sahabat saya Dian, Eka, Rika, Susi, Andi, Liana, Indah, dan Boni yang selalu memberi

semangat serta dukungan.

Terimakasih untuk teman-teman KKN Posko 6 Gel 1 Lubuk Rasam Ilir, Bidadari Surga Squad (Desy, Yuli, Ririn, Rahma)

Teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah, khususnya rekan-rekan Ekonomi Syariah Lokal E terimakasih banyak kuucapkan.

Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

(7)

vii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, dan Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian melalui E-commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi”. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan pembelian melaui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan pembelian melalui e-commerce. (2) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan keputusan pembelian konsumen melalui e-commerce.

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dengan mengambil responden sebanyak 100 orang.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diskriminan dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan nilai wilk’s lamda 0,002 < 0,05.

Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perbedaan keputusan pembelian melalui e-commerce adalah persepsi risiko dan kepercayan konsumen yaitu dengan nilai 0,000 dan 0,010 < 0,05. Pengujian validasi pada penelitian diperoleh angka ketepatan yang cukup tinggi yaitu 67%. Setelah terbukti bahwa fungsi diskriminan mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, maka fungsi diskriminan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kasus, apakah responden yang merupakan konsumen e-commerce termasuk kategori melakukan pembelian atau tidak melakukan pembelian.

Kata Kunci : Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, Electronic Word Of Mouth dan keputusan pembelian

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil Alamin. Puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, dan Electronic Word of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Melalui E-commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi )” Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai penerang bagi setiap umatnya.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Islam Sulthan Thaha Saufuddin Jambi.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui kendala. Adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan serta bimbingan yang diberikan oleh Drs. H. Fathuddin Abdi, SM. Hk., MM selaku pembimbing I dan Mellya Embun Baining. SE., M.EI selaku pembimbing II, terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Oleh karena itu hal yang pantas penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Su'aidi, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. A.A.Miftah. S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultahn Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, SE.,M.E selaku Wakil Dekan II dan Dr. Sucipto, S.Ag, M.A selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

(9)

ix

4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si selaku Ketua Jurusan dan M. Yunus, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak/Ibu Dosen serta karyawan-karyawati jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung.

Disamping itu, disadari juga bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, Oleh karenanya diharapkan oleh semua pihak untuk dapat memberi kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunan-Nya dan kepada manusia kita memohon maaf, Semoga amal kebajikan kita di nilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, April 2020 Penulis

Indah Fatmawati NIM.EES.160418

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ... i

NOTA DINAS ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Masalah... 9

F. Kerangka Teori... 9

G. Tinjauan Pustaka ... 27

H. Kerangka Pemikiran ... 31

I. Hipotesis ... 33

BAB II METODE PENELITIAN ... 35

A. Pendekatan Penelitian ... 35

B. Jenis dan Sumber Data ... 35

C. Instrumen Pengumpulan Data ... 36

D. Populasi dan Sampel ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 38

F. Definisi Operasional Variabel ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 41

(11)

xi

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 48

A. Sejarah UIN STS JAMBI ... 48

B. Visi dan Misi ... 48

C. Tujuan ... 51

D. Strategi dan Sasaran ... 52

E. Fakultas dan Jurusan ... 53

F. Struktur Organisasi... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 58

A. Karakteristik Responden ... 58

B. Hasil Penelitian ... 59

C. Pembahasan ... 68

BAB V PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Mahasiswa pengguna e-commerce ... 2

Tabel 1.2 : Hasil Survey Awal ... 6

Tabel 1.3 : Persamaan As Salam dan E-commerce ... 24

Tabel 1.4 : Tinjauan Pustaka ... 27

Tabel 2.1 : Definisi Operasional ... 39

Tabel 4.1 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel 4.2 : Responden Berdasarkan Usia ... 59

Tabel 4.3 : Identifikasi Variabel Diskriminan... 60

Tabel 4.4 : Uji Matriks Varians Kovarians ... 61

Tabel 4.5 : Log Determinants... 62

Tabel 4.6 : Group Statistics ... 62

Tabel 4.7 : Eingenvalues ... 63

Tabel 4.8 : Wilks Lamda ... 64

Tabel 4.9 : Structure Matrix ... 65

Tabel 4.10 : Canonical Discriminant ... 66

Tabel 4.11 : Prior Probalities For Group ... 67

Tabel 4.12 : fuction At Group ... 67

Tabel 4.13 : Classification Result ... 68

Tabel 4.14 : Hasil Hipotesis ... 70

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Jumlah Transaksi E-commerce ... 1

Gambar 1.2 : Bagan Pengambilan Keputusan... 11

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi... 32

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Internet adalah salah satu maha karya terbesar yang diciptakan oleh manusia di abad ke-20. Teknologi internet menjadi seperti makanan pokok untuk masyarakat pada zaman di era digital. Internet merubah cara berbisnis, bersosialisasi, berbagi informasi, dan bahkan merubah perilaku serta kehidupan antar individu bahkan kelompok. Pertumbuhan populasi pengguna internet khususnya di Indonesia, dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan.

Berdasarkan data pada tahun 2016, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta jiwa. Angka tersebut meningkat pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Pada tahun 2018, angka tersebut meningkat yaitu mencapai 171,17 juta jiwa2. Berikut jumlah transaksi e-commerce Indonesia tahun 2014-2018).

Gambar 1.1

Transaksi E-commerce Indonesia (2014-2018

Sumber : Katadata.co.id

2https://tekno.tempo.co/amp/1205948/survei-apjii-pengguna-internet-indonesia-capai- 171-juta-jiwa (diakses pada 16 Mei 2019 )

(14)

2

Berdasarkan gambar 1.1 diatas jumlah transaksi e-commerce di Indonesia meningkat secara signifikan dari tahun ketahun. Dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki kecenderungan untuk berbelanja lewat media online. Tentunya ini menjadi kesempatan bagi para brand, karena melalui media digital tersebut, mereka jadi dapat lebih mudah untuk menemukan para pembeli potensial mereka3.

TABEL 1.1

Jumlah Mahasiswa UIN STS Jambi Angkatan 2016 Pengguna E- commerce

No Fakultas Jumlah Persentase (%)

1. Fakultas Tarbiyah 833 41.5 %

2. Fakultas Syari’ah 383 19 %

3. Fakultas Adab dan Humaniora

107 10 %

4. Fakultas Ushuluddin 25 5 %

5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

332 16.5 %

6. Fakultas Dakwah 76 8 %

Jumlah 1756 100 %

Sumber : Hasil Olahan Data 2019

3 https//databoks.katadata.co.id/datapublish/e-commerce-indonesia-naik-500-dalam-5- tahun (diakses pada 28 April 2019)

(15)

3

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa dari jumlah keseluruhan Mahasiswa UIN STS Jambi angkatan 2016 yaitu 25924 hampir sebagian dari seluruhnya menggunakan E-commerce yaitu sebanyak 1756 Mahasiswa yang menggunakan e-commerce, namun dari jumlah pengguna e-commerce tersebut tidak berarti melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce.

Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan kepada mahasiswa UIN STS Jambi menunjukan bahwa dari 50 mahasiswa yang di minta sebagai responden hampir semua mahasiswa mempunyai aplikasi untuk melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce, namun hanya 17 orang yang pernah melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce. Para mahasiswa yang belum pernah melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce tersebut memiliki alasan yang bervariasi, seperti takut dan ragu barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan dan jangka waktu pengiriman barang tidak sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan serta penipuan. Namun bagi mahasiswa yang telah melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce hampir semuanya membeli produk-produk fashion seperti baju, tas, sepatu dan aksesoris lainnya dikarenakan harga yang lebih murah. Berdasarkan teori, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian melalui e-commerce yaitu persepsi risiko.

Persepsi risiko merupakan keyakinan subjektif individu tentang potensi konsekuensi negatif dari keputusan yang diambil oleh konsumen . Tingkat risiko yang dirasakan konsumen dan toleransi mereka sendiri untuk pengambilan risiko merupakan faktor yang memengaruhi strategi pembelian mereka. Ketidakpastian

4Rekapitulasi Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa UIN STS Jambi Semester Ganjil Tahun 2019/2020

(16)

4

yang dirasakan konsumen dalam memilih produk atau jasa secara online menentukan sifat dan jumlah risiko transaksi5. Gambaran mengenai persepsi risiko dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang terdiri dari risiko keuangan, risiko kinerja, risiko psikologis, risiko fisiologis, risiko social, dan risiko waktu6.

Berdasarkan penelitian Azwar Haekal persepsi risiko memiliki pengaruh positif terhadap minat beli secara online pada pengunjung website classifields di Indonesia, dimensi persepsi risiko waktu berada pada kategori sedang yang condong kearah cukup tinggi, dimensi risiko kinerja merupakan dimensi yang memiliki nilai paling tinggi sedangkan dimensi yang memiliki penilaian paling rendah adalah risiko fisik atau keamanan7. Sedangkan dilingkungan mahasiswi UIN STS Jambi risiko fisik atau keamanan merupakan dimensi yang memiliki nilai yang sedang.

Kepercayaan konsumen dalam melakukan online shopping merupakan suatu kendala yang sulit dikendalikan karena berhubungan dengan sikap dan perilaku konsumen8. Kepercayaan konsumen terhadap e-commerce akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian melalui e-commerce.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azwar Haekal gambaran mengenai kepercayaan dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri dari ability,

5Muhammad Ashur “Pengaruh Dukungan Sosial, Persepsi Risiko dan Interaksi Sosial Terhadap Kepercayaan dan Niat Pembelian Konsumen pada Media S-Commerce” Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol 3 No. 1 Januari 2006 Hlm 111

6Tatik Suryani “Perilaku Konsumen di Era Internet” (Yogyakarta : Graha ILmu, 2013) hlm 80

7Azwar Haekal “ Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Beli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds” Jurnal of Business Management and Enterpreneurship Education Vol 1 No 1 2016, hlm 193

8 Iwan Sidharta “ Pengaruh Kepuasan Transaksi Online Shopping dan Kepercayaan Konsumen Terhadao Sikap Serta Perilaku Konsumen Pada E-commerce” Jurnal Comptech &

Bisnis Vol 9 No 1 2015 Hlm 24

(17)

5

benevolence, dan integrity berada pada kategori sedang yang condong kearah yang cukup tinggi. Dimensi integrity merupakan dimensi yang memiliki penilaian paling tinggi dalam mempengaruhi minat beli secara online, sedangkan dimensi yang memilki dimensi yang paling rendah dalam mempengaruhi minat beli secara online adalah ability. Sedangkan dalam lingkungan mahasiswi UIN STS Jambi ability merupakan dimensi yang paling penting dalam dimensi kepercayaan konsumen9.

Electronic word of mouth merupakan komunikasi pemasaran yang berbasis online melalui media social internet yang memiliki pesan berisi tentang pernyataan positif atau negative yang dilakukan oleh konsumen potensial atau mantan konsumen. Dengan adanya electronic word of mouth komunikasi antara produsen dan konsumen menjadi lebih mudah, dan sesuai dengan kemajuan zaman saat ini10.

Electronic word of mouth juga merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian melalui e-commerce, hal ini dikarenakan adanya tanggapan positif dan negatif dari konsumen-konsumen yang sudah melakukan keputusan pembelian. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Priansa bahwa Electronic word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja online di Lazada.

Berikut merupakan hasil survey awal dengan 50 responden mahasiswa UIN STS Jambi yang menggunakan Aplikasi belanja online

9Azwar Haekal “ Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Beli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds” Jurnal of Business Management and Enterpreneurship Education Vol 1 No 1 2016, hlm 192

10 Sari “Hubungan Persepsi Risiko dan Kepercayaan dengan Keputusan Pembelian Produk Fashion Pada Online Shop” Skripsi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, 2017

(18)

6

Tabel 1.2

Survey Awal 50 Responden Mahasiswa UIN STS Jambi Pengguna E- Commerce

Pernah belanja online Ya Tidak

17 33 Tahun Kelahiran 1995-1998

1999-2002

35 15 Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

15 35

Faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian secara online

Persepsi risiko

Kepercayaan konsumen Iklan

Trend

Electronic word of mouth (E-WOM)

27 30 15 18 20

Sumber: Hasil Olah Data 2019

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti merasa bahwa persepsi risiko, kepercayaan konsumen dan electronic word of mouth (E-WOM) menjadi salah satu faktor yang perlu diteliti untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian melalui e-commerce.

Melihat fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Persepsi Risiko, Kepercayaan Konsumen, dan Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Melalui E- commerce (Studi Pada Mahasiswa UIN STS Jambi)”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah :

(19)

7

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan pembelian melaui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan pembelian melalui e-commerce ?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan keputusan pembelian konsumen melalui e-commerce ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan pembelian melaui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan pembelian melalui e-commerce

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan keputusan pembelian konsumen melalui e-commerce.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetauan dan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan pemikiran mengenai Perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian melalui e-commerce.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang akan meneliti lebih lanjut penelitian yang sejenis.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk program studi Ekonomi khususnya, dan fakultas ekonomi.

(20)

8

c. Memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan kepercayaan konsumen dalam melakukan e-commerce.

E. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang telah dirumuskan di atas tidak menyimpang terlalu jauh maka peneliti memfokuskan objek penelitian terhadap mahasiswa UIN STS Jambi angkatan 2016 yang memiliki aplikasi berbelanja melalui e-commerce.

Mengapa dipilih Mahasiswa angkatan 2016 karena setelah melakukan survey awal pada mahasiswa peneliti menilai angkatan 2016 lebih memenuhi karakteristik yang diperlukan, pemahaman yang lebih dibanding angkatan 2017, 2018, dan 2019. Dan berdasarkan data rekapitulasi Jumlah mahasiswa angkatan 2016 yaitu 2592 mahasiswa jumlah ini tentu lebih sedikit dibanding 2017 yaitu 3279 mahasiswa, 2018 yaitu 3123 mahasiswa, dan 2019 yaitu 3249 mahasiswa. Hal ini membantu peneliti dimana ada keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian skripsi ini. Dan berdasarkan survey awal usia mahasiswa pengguna e-commerce terbanyak pada tahun kelahiran 1995-1998 dan tahun kelahiran ini ada pada angkatan 2016.

F. Kajian Teori

1. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Sciffman dan Kanuk keputusan pembelian merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif

(21)

9

pilihan. Keputusan pembelian dapat mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan11.

Menurut Boyd Walker pengambilan keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegitan manusia membeli suatu produk guna memenuhi keinginan dan kebutuhan12.

Suharso mengatakan keputusan pembelian adalah tahap dimana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk serta mengkonsumsinya. Pembelian sendiri secara fisik bisa dilakukan oleh konsumen, namun juga bisa pilihan orang lain13.

Keputusan pembelian adalah proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian14.

Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima subkeputusan pembelian, yaitu keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kualitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran15. b. Proses Pengambilan Keputusan

Proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen pada umunya melalui lima tahap, yaitu16 :

11 Sciffman dan Kanuk “ Perilaku Konsumen” (Jakarta : PT Indeks , 2008), hlm 458

12 Boyd L Walker “Manajemen Pemasaran” Jilid I (Jakarta : Erlangga, 1997) hlm 123.

13 Suharso dan Yadi “ Marketing in Practice” (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) hlm 83

14 Kotler dan Keller “Manajemen Pemasaran” (Jakarta:Erlangga, 2008) hlm 182

15 Veithzal Rifai Zainal “Islamic Marketting Management” (Jakarta: Bumi Aksara, 2017) hlm 247

16Kotler “Manajemen Pemasaran di Indonesia” (Jakarta: Selemba Empat, 2002) hlm 204

(22)

10

1. Pengenalan masalah. Dalam penegenalan masalah ini, proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dari pengenalan masalah, pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang dapat merangsang minat konsumen.

2. Pencarian informasi. Dalam pencarian informasi, konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi yang diperoleh sangat bervariasi sesuai dengan kategori produk dan karakteristik pembeli.

3. Evaluasi alternatif, evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan pembelian merupakan tahapan pengevaluasian produk-produk dan merek merek. Konsumen membedakan ciri-ciri produk mana yang dilihat paling relevan atau menonjol dan akan memberikan perhatian besar pada produk produk yang akan memberikan perhatian besar pada produk-produk yang akan memberikan manfaat yang dicari. Konsumen sering mengembangkan kepercayaan merek yang menimbulkan citra merek dalam memilih produk. Kepercayaan merek konsumen akan beragam sesuai dengan persepsinya.

4. Keputusan pembelian. Dalam keputusan pembelian ini, konsumen akan membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.

5. Tingkah laku setelah pembelian, setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkatkepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

(23)

11

Keputusan atau ketidakpuasan konsumen dari suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan keinginan untuk melakukan pembelian hlang atau membeli produk lain dari perusahaan yang sama dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi konsumen yang merasa tidak puas akan bertindak sebaliknya, dan berusaha untuk mengurangin ketidaksesuaian, misalnya dengan mengabaikan produk tersebut. Tahap-tahap proses pembelian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut17 :

Gambar 1.2

Bagan Pengambilan Keputusan

Sumber : Kotler (2002) 2. Persepsi Risiko

a. Pengertian Persepsi Risiko

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Dengan demikian, persepsi dapat sangat beragam antara

17Kotler “Manajemen Pemasaran di Indonesia” (Jakarta: Selemba Empat, 2002) hlm 184

Perilaku setelah Pembelian Keputusan

Pembelian Evaluasi

Alternatif Pencarian

Informasi Pengenalan

Kebutuhan

(24)

12

individu satu dengan individu lainnya, meskipun mengalami realitas yang sama18.

Definisi tentang risiko (risk) dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Menurut Ricky W. Giffin dan Bonald J.Ebert Risiko adalah uncertainly about future events.Dalam berbelanja online tentu saja resiko menjadi suatu persepsi yang membuat konsumen melakukan pembelian online19.

Schiffman dan Kanuk mendefinisikan persepsi risiko sebagai ketidakpastian yang dihadapi para konsumen jika mereka tidak dapat meramalkan keputusan pembelian mereka. Definisi ini menyoroti dua dimensi risiko yang dirasakan yang relevan ketidakpastian dan konsekuensi20. Sedangkan menurut Oglethorpe dan Monroe mendefinisikan perceived risksebagai persepsi konsumen mengenai ketidakpastian dan konsekuensi- konsekuensi negatif yang mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasa. Persepsi bahwa suatu pembelian beresiko menjadikan konsumen melakukan aktivitas pencarian informasi tambahan. Semakin tinggi persepsi konsumen terhadap risiko, maka akan semakin tinggi pula kecenderungan konsumen mengenai suatu produk21.

18 Veithzal Rivai Zainal Dkk “Islamic Marketting Manajemen” (Jakarta : Bumi Aksara, 2017 cetakan pertama) hlm 241

19Irham Fahmi, 2016, “Manajemen Risiko”, Alfabeta, Bandunghlm 18

20Schiffman Dkk “Perilaku Konsumen Edisi ke Tujuh” (Indonesia : Macanan Jaya Cemerlang, 2000) hlm 154

21 Oglethorpe dan Monroe “Determinant of Perceived Health and Safety Risk of Selected Hazardous Product and Activities” Journal of Consumer Research, No 28

(25)

13

Sementara itu Assael menyatakan bahwa perceived of risk menjadi salah satu komponen penting dalam pemrosesan informasi yang dilakukan oleh konsumen. Konsumen semakin terdorong untuk mencari tambahan informasi ketika dihadapkan pada pembelian produk dengan risiko tinggi, ada motivasi apakah akan menghindari pembelian dan penggunaan atau meminimumkan risiko melalui pencarian dan alternatif para pembelian dalam tahap pengambilan keputusan. Kondisi ini menghasilkan pengambilan keputusan yang kompleks. Konsumen mungkin akan mengevaluasi merk secara detail.

Informasi mengenai produk sangat dibutuhkan dan konsumen mencoba mengevaluasi berbagai merek. Proses pengambilan keputusan demikian menggambarkan adanya keterlibatan konsumen dengan suatu produk22.

Dapat disimpulkan bahwa persepsi risiko adalah pandangan konsumen mengenai ketidakpastian dam konsekuensi-konsekuensi negatif yang ungkin akan diterima oleh konsumen aketika melakukan suatu kegiatan pembelian ketika konsumen tidak dapat meramalkan dampak dari keputusan pembelian.

b. Dimensi-dimensi Persepsi Risiko

Menurut Jacoby dan Kapalan dimensi-dimensi risiko yang dipersepsikan konsumen yaitu23 :

1. Risiko Keuangan, yaitu Risiko yang akibatnya berupa kerugian dari aspek keuangan yang akan dialami konsumen.

22Dwi Putra Jati “ Pengaruh Trust dan Perceived Of Risk Terhadap Niat Untuk Bertransaksi menggunakan E-Commerce” Jurnal Nominal No II 2013 hlm 17

23Tatik Suryani “Perilaku Konsumen di Era Internet” (Yogyakarta : Graha ILmu, 2013) hlm 86

(26)

14

2. Risiko kinerja, yaitu risiko bahwa produk tidak dapat memberikan kinerja seperti yang diharapkan.

3. Risiko Psikologis, yaitu dalam pembelian produk berupa ketidaknyamanan psikologis, citra diri yang buruk, dan harga diri yang menjadi rendah.

4. Risiko Fisiologis, yaitu risiko yang diakibatkan oleh pembelian produk yang dapat berupa tertanggungnya fisiko atau kesehatan konsumen.

5. Risiko Sosial, yaitu risiko yang diakibatkan pembelian produk yang berupa kurang diterimanya konsumen dilingkungan masyarakat.

6. Risiko waktu, yaitu risiko yang diterima berupa hilangnya waktu konsumen akibat pembelian produk yang terlalu jauh lokasinya, meyebabkan konsumen kehilangan waktu. Risiko ini juga mencakup waktu konsumen yang berkurang dan tersita hanya untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi dari persepsi risiko meliputi risiko keuangan, risiko kinerja, risiko psikologis, risiko fisiologis, risiko social dan risiko waktu.

Konsumen tidak bisa selalu pasti bahwa suluruh tujuan pembeliannya tercapai. Risiko dipersepsikan sebagai faktor paling sering dalam setiap keputusan pembelian24. Risiko muncul dari berbagai faktor berikut ini : 1. Ketidakpastian untuk mencapai tujuan

24Lutfina Nur Azizah “ Hubungan Persepsi Risiko Online Shopping dengan Kepercayaan Konsumen Dalam Pembelian Produk Fashion di Toko Baju Malang” Skripsi 2016 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang hlm 45

(27)

15

2. Kemungkinan ketidaksesuaian beberapa pembelian (produk, brand, model, dan lain-lain) dengan tujuan pembelian

3. Kemungkinan konsekuensi yang berbeda jika pembelian dilakukan atau tidak dilakukan.

3. Kepercayaan Konsumen

a. Pengertian Kepercayaan Konsumen

Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen (Consumer Beliefs) adalah semua pengetahuan yang dimuliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya.

Objek (Object) dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut (Atributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek.

Akhirnya manfaat (benefits) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen25.

Husein Umar menyebutkan bahwa kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Atribut intrinsic merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat actual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti anam, merek dan label26.

25Mowen dan Minor “Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima (Terjemahan)” (Jakarta : Erlangga, 2002) hlm 312

26 Husein Umar “Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa” (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003) hlm 13

(28)

16

Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji), benevolence (perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka) competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi perilaku pihak yang dipercaya)27.

Kepercayaan dapat diwujudkan apabila sebuah produk telah memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, dimana mereka akan puas terhadap produk tersebut. Kepercayaan akan timbul apabila konsumen telah merasakan kepuasan karena telah mengkonsumsi atau menggunakan produk dengan merek tertentu. Konsumen yang merasa nyaman dan percaya karena sebuah produk, tidak akan mudah meninggalkan atau mengganti produk tersebut dengan produk merek lain28.

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaat yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya serta keyakinan akan kehandalan penjual dari sudut pandang konsumen.

27 Ferina Dewi “ Merek dan Psikologi Konsumen” (Jakarta: Graha Ilmu, 2008) hlm 147

28 Yusuf Fitra Mulyana “ Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Risiko, dan Keamanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Online” Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta hlm 23

(29)

17

b. Dimensi-dimensi Kepercayaan Konsumen

Mayer mengembangkan model dimensi-dimensi dari kepercayaan konsumen yaitu29:

1. Kemampuan (Ability) dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. Ability meliputi kompetensi, pengalaman, dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan.

2. Kebaikan hati (Benevolence). Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan, tetapi kepuasaan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar profit maksimum, melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujidkan kepuasan konsumen. Benevolence meliputi perhatian, empati dan keyakinan.

3. Integritas (integrity). Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak.

Kualitas produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak. Integrity dapat dilihat dari pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyality), dan keterusterangan.

29 Yusnidar Dkk “Pengaruh Kepercayaan dan Persespi Risiko terhadap Minat Beli dan Keputusan Pembeliaan Produk Fashion secara Online di Kota Pekan Baru” Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan hlm 318

(30)

18

4. Electronic Word of Mouth (E-WOM)

a. Pengertian Electronic Word of Mouth (E-WOM)

Electronic word of mouth (E-WOM) merupakan aspek penting program

pemasaran dalam mengembangkan ekspresi konsumen terhadap merek. Efek branding online menunjukkan bahwa pembelian saat ini disebabkan oleh

kuatnya peran electronic word of mouth dalam membangun dan mengaktifkan citra merek30.

Electronic word of mouth merupakan komunikasi pemasaran yang

berbasis online melalui media sosial internet yang memiliki pesan berisi tentang pernyataan positif atau negatif yang dilakukan oleh konsumen potensial atau mantan konsumen. Dengan adanya electronic word of mouth komunikasi antara produsen dan konsumen menjadi lebih mudah, dan sesuai dengan kemajuan zaman saat ini31.

Menurut Tommi Wijaya E-WOM merupakan pernyataan yang dibuat oleh konsumen aktual, potensial atau konsumen sebelumnya mengenai produk atau perusahaan dimana informasi ini tersedia bagi orang-orang ataupun intuisis melaui media internet32.

30 Hasan “Marketing dari mulut kemulut: word of mouth marketing” (yogyakarta: Media pessindo,2010)

31Sari dan Pengestuti “Pengaruh Electronic Word of Mouth (E-WOM) Terhadap Minat Berkunjung dan Keputusan Berkunjung” Jurnal Administrasi Bisnis Vol 54 No 1 2018

32 Tommi Wijaya dan Eristia “Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian Kamera Dslr” Universitas Kristen Satya Wacana Isbn: 978-602-70429-1-9 2014, hlm 14.

(31)

19

b. Dimensi Electronic Word of Mouth (E-WOM)

Menurut Hennig-Thurau dan Gwinner electronic word of mouth yang baik melalui delapan dimensi sebagai berikut33 :

1. Platform assistance/ penyedia bantuan, yaitu frekuensi konsumen dalam kunjungan serta menuliskan opininya.

2. Concern for other/ perhatian terhadap konsumen lain, yaitu keinginan membantu orang lain dalam pengambilan keputusan pembelian.

3. Economic intensive/ penghargaam ekonomi, yaitu pendorong perilaku manusia sebagai tanda penghargaan dari pemberi hadiah.

4. Helping company/ membantu perusahaan, yaitu keinginan membantu perusahaan sebagai imbalan terhadap perusahaan karena telah puas terhadap produk maupun jasanya.

5. Expressing positive emotions/ mengekpresikan pengalaman positif, yaitu mengungkapkan perasaan positif serta peningkatan diri setelah memakai produk/jasa.

6. Venting negative feeling/ melampiaskan perasaan negative, yaitu berbagi pengalaman yang tidak menyenangkan untuk mengurangi ketidakpuasan.

7. Social benefits/ keuntungan social, yaitu anggapan menerima manfaat social dari anggota komunitas.

8. Advice seeking/ mencari nasihat, yaitu harapan mendapatkan pemecahan masalah setelah adanya interaksi dengan orang lain.

33 Fitria dan dwijananda “Analisis Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian” e-proceeding of management Vol 3 No 1 2016

(32)

20

5. E-commerce

a. Pengertian E-commerce

E-commerce merupakan suatu proses transaksi barang atau jasa melalui sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. E-commerce menurut O’Brien dan Marakas “is the buying, selling, marketing, and servicing of product, service,and information over a variety of computer network. E-commerce is changing the shape of competition, the speed of action, and the streamlining of interactions, product,nd payment from customers to companies and from campanies to supplier”34. E-commerce menurut O’Brien dan Marakas adalah pembelian, penjualan, pemasaran dan layanan produk, layanan informasi melalui berbagai jaringan komputer. E- commerce mengubah bentuk persaingan, kecepatan tindakan dan berbagai interaksi produk dan pembayaran dari pelanggan keperusahaan, dan perusahaan kepemasok.

Sedangkan menurut Sutabri e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik seperti internet atau televise, www, atau jaringan computer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, system inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Sehingga dapat

34Iwan Sidharta “Pengaruh Kepuasan Online Shopping dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Sikap Serta Perilaku Konsumen Pada E-commerce” Jurnal Computech & Bisnis. Vol.9, no 1, Juni 2015 hlm 27

(33)

21

dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu pemasaran barang atau jasa melalui sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi35.

Dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan suatu penyebaran, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi.

b. E-commerce Persepktif Hukum Islam

Secara umum dapat dilihat bahwa dalam perdagangan secara Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda tersebut sewaktu transaksi, atau tanpa menghadirkan benda yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu,seperti dalam transaksi as-salam dan transaksi al-istisna’. Transaksi as-salam merupakan bentuk transaksi dengan system pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi penyerahan barang ditangguhkan.

Sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 28236:

35Sugeng Santoso “Sistem Transaksi E-commerce dalam Perspektif KUHP Perdata dan Hukum Islam” Jurnal Vol 4 No 2 2016 hlm 220

36Q.S Al Baqarah [2] : 282

(34)

22

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. (Qs :Al Baqarah [2] : 282)”

Pelaksanaan transaksi bisnis e-commerce, secara sekilas hampir serupa dengan transaksi as-salam dalam hal pembayaran dan penyerahan komoditi yang dijadikan sebagai obyek transaksi. Oleh karena itu, untuk menganalisis dengan jelas apakah transaksi dalam e-commerce melalui internet tersebut dapat disejajarkan dengan prinsip-prinsip transaksi yang ada dalam transaksial-salam maka masing-masing dapat dicermati melalui pihak-pihak yangterlibat dalam transaksi, proses pernyataan kesepakatan transaksi dan melalui obyek transaksi37.

Beberapa pendapat yang memperbolehkan transaksi e-commerce adalah sebagai berikut : Menurut Setiawan Budi Utomo, dalam fiqh Aktual Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer menyatakan bahwa e-commerce menurut kacamata fiqh kontemporer sebenarnya merupakan alat, media, metode teknis ataupun sarana (wasilah) yang dalam kaidah syari’ah bersifat fleksibel, dinamis, dan variable. Hal ini termasuk dalam kategori persoalan teknis keduniaan yang Rasulullah SAW pasrahkan sebelumnya selama dalam koridor Syari’ah kepada umat islam untuk menguasai dan memanfaatkannya demi kemakmuran bersama.

Namun dalam hal ini ada yang tidak boleh berubah atau bersifat konstan dan prinsipil, yakni prinsip-prinsip shari’ah dalam mu’ammalahtersebut tidak

37Sugeng Santoso “Sistem Transaksi E-Commerce Dalam Perspekktif KUH Perdata dan Hukum Islam”Jurnal Vol 4 No 2 2016 hlm 215

(35)

23

boleh dilanggar dalam mengikuti perkembangan. Dijelaskan dalam kaidah fiqh sebagaimana dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili dalam al-Fiqh al- Islami wa adillatuhu (IV/199) bahwa prinsip dasar dalam transaksi muammalah adalah boleh selama tidak dilarang oleh shari’ah atau bertentangan dengan dalil (nash) syari’ah. Oleh karena itu, hukum transaksi e-commerce adalah boleh berdasarkanpripsip maslahah karena kebutuhan manusia akan kemajuan teknologi serta menghindari penyimpangan dan kerusakan38.

Menurut Nasrun Haroen, dalam Fiqh Muamalah mengatakan.Landasan syari’ah tentang e-commerce dijelaskan sebagai berikut: al-Qur’an surat al- Nisa’ (4) ayat 29:

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu39.

Ayat ini merujuk pada perniagaan atau transaksi dalam muamalah secara batil. Secara batil dalam konteks ini memiliki arti yang sangat luas,diantaranya melakukan transaksi ekonomi yang bertentangan dengan

38Ibid

39Q.S An Nisa [4] : 29.

(36)

24

syara’, seperti halnya bertransaksi berbasis riba (bunga), transaksi yangbersifat spekulatif (maisir, judi) ataupun transaksi yang mengandung unsur gharar (penipuan). Ayat ini juga memberi pemahaman bahwa upaya untuk mendapatkan harta tersebut harus dilakukan dengan adanya kerelaan semua pihak40.

Ijma’; ulama’ telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.

Berdasarkan atas dalil-dalil yang diungkapkan, jelas sekali bahwa praktek akad/kontrak jual beli mendapatkan pengakuan dan legalitas darisyara’, dan sah untuk dilaksanakan dan bahkan dioperasionalkan dalam kehidupan manusia41.

Untuk mengetahui ketentuan tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini, yaitu transaksi yang sudah berkembang dalam Islam, tentang As Salam dengan E-commerce

Tabel 1.3

Transaksi As Salam dan E-commerce

No Transaksi As Salam E-commerce

1. Penjual/ Ba’i Muslam Ilaih Seller

2. Pembeli/ Mustari Rabb as salam/ Muslim Cardholder/Consumer

40Sugeng Santoso “Sistem Transaksi E-commerce dalam Perspektif KUHP Perdata dan Hukum Islam” Jurnal Vol 4 No 2 2016 hlm 225

41 Dimyauddin Djuwaini “Pengantar Fiqh Muamalah” (Pustaka Pelajar, 2008) hlm 73

(37)

25

/Buyer 3. Objek/ Barang/

Ma’qud Alaih

Muslam Fihi Comodity

4. Pernyataan/ Sighat Ijab Qabul Agreement 5. Nilai tukar Ra’sul al- Mal Price/Money

6. Perwakilan Wakil Payment Gateway

Dalam table 1.3 di atas dijelaskan bahwa antara transaksi as-salam dengane- commerce terdapat penganalogian/pengqiasan yaitu: a), dalam pernyataan keduanya mengharuskan adanya kesepakatan, b), dalam pembayaran, keduasistem pembayarannya didahulukan, c), saat transaksi, keduanya melibatkan adanya saksi/pihak ketiga, yakni pada transaksi e- commerce adalah payment gateway, dan dalam al-salam adalah wakil sekaligus jadi saksi walaupun bukan suatu keharusan tetapi sangat dianjurkan.

Dengan demikian analisa hukum Islam memandang adanya transaksi bisnis secara virtual atau melalui media maya, dalam hal ini e-commerce adalah dibolehkan selama memenuhi persyaratan dan tidak melanggar syari’at Islam.

6. Keterkaitan Antar Variabel

a. Hubungan Persepsi Risiko dengan Keputusan Pembelian

Persepsi risiko menekankan pada anggapan adanya risiko yang akan diterima seseorang saat melakukan transaksi online. Persepsi risiko yang semakin tinggi menyebabkan seseorang mempunyai ketakutan lebih tinggi

(38)

26

saat bertransaksi secara online42. Sebaliknya persepsi risiko yang rendah membuat seseorang tidak merasa takut dalam melakukan transaksi online.

Berdasarkan asumsi inilah maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi risiko terhadap keputusan pembelian.

b. Hubungan Kepercayaan Konsumen dengan Keputusan Pembelian Menurut Pavlou dan Geffen faktor yang sangat penting untuk mempengaruhi minat pembelian online adalah faktor kepercayaan. Faktor kepercayaan merupakan faktor kunci dalam setiap jual beli secara online.

Upaya tinggi harus dilakukan oleh penyelenggara transaksi online agar kepercayaan konsumen semakin tinggi, karena trust mempunyai pengaruh besar pada niat konsumen untuk melakukan transaksi secara online atau tidak melakukannya43.

c. Hubungan Electronic Word of Mouth (E-WOM) dengan Keputusan Pembelian

Pemasaran menggunakan media internet untuk perdagangan elektronik sebagai penyediaan kebutuhan konsumen dan membangun bisnisnya melalui interaksi online. Dan dengan adanya review atau rekomendasi dari konsumen yang ingin sharing, hal tersebut mampu mempengaruhi keputusan pembelian.

42 Yusuf Fitra Mulyana “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Risiko, dan Keamanan Terhadap Minat Beli Konsumen pada Toko Online” Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta 2016 hlm 31

43Florentinus Bigar “Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan, dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial” Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 15 No 2 2015, hlm 204

(39)

27

Penelitian Fitria dan Dwijananda, manyatakan bahwa electronic word of mouth berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian44. Penelitian yang dilakukan oleh Priansa, menyatakan bahwa secara parsial e- wom berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Penelitian Utami dan Saputri menyatakan bahwa electronic word of mouth (E-WOM) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian45.

G. Tinjauan Pustaka

Berikut adalah hasil penelitian terdahulu : Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu

No Nama

pengarang

Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Moch Suhir, Imam Suyadi dan

Riyadi

Pengaruh Persepsi Risiko, kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan

Pembelian Secara Online

Kuantitatif Berdasarkan hasil uji t didapatkan bahwa variabel persepsi risiko

mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar.

Sehingga variabel yang paling kuat dibandingkan dengan

variabel lainnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

44Fitria dan dwijananda “Analisis Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian” e-proceeding of management Vol 3 No 1 2016

45 Utami dan Saputri “ Pengaruh Electronic word of mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Café Roti Gempol dan Kopi Anjis Bandung” e-proceeding of management Vol 3 No 2 2016

(40)

28

variabel persepsi risiko mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

keputusan pembelian secara onine46. 2. Dwi Putra

Jati

Ariwibowo dan

Mahendra Adi Nugroho

Pengaruh Persepsi Risiko, kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan

Pembelian Secara Online

Asosiatif  Terdapat pengaruh positif Trust terhadap niat pembelian dengan e-commerce.

 Terdapat pengaruh negative perceived risk terhadap niat pembeliaan dengan e- commerce.

 Terdapat pengaruh trust dan perceived risk terhadap niat untuk bertransaksi menggunakan e- commerce47. 3. Priansa E-WOM dan

persepsi nilai terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja online di Lazada

Kuantitatif Secara parsial E-WOM dan persepsi nilai berpengaruh signifikan

terhadap keputusan konsumen berbelanja.

Secara simultan E- WOM dan persepsi

46Moch Suhir “ Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online” Jurnal Administrasi Bisnis Vol 8 No 1 2014

47Dwi Putra Jati “Pengaruh Trust dan Perceived Risk Terhadap Niat untuk Bertransaksi Menggunakan E-commerce” jurnal nominal no 11, 2013

(41)

29

nilai berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

berbelanja48. 4. Florentinus

Bigar Anung Anandita &

Sumarno Dwi Saputra

Analisis pengaruh kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan, dan persepsi akan risiko Terhadap

Keputusan

Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosisal

Terdapat pengaruh signifikan kepercayaan,

keamanan, kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian melalui situs jejaring

social49.

5. Azwar Haekal

Pengaruh

Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli secara Online Pada Pengunjung

Wibsite Classifieds Di Indonesia

Deskriptif dan Verikatif

Kepercayaan dan persepsi risiko memiliki

pengaruh yang positif terhadap minat membeli secara online

pada pengunjung website Classifieds di

Indonesia50.

48 Priansa “ E-WOM dan Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja Online di Lazada” Jurnal Universitas Telkom

49Florentinus Bigar Anung Anandita “ Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan, dan Persepsi akan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial” Jurnal Manajemen Universitas Slamet Riyadi

50Azwar Hekal “Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli secara Online Pada Website Classifieds Di Indonesia” journal of business

(42)

30

Dari penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Moch Suhir dkk, Dwi Putra Jati dkk, Priansa, Florentinus Bigar Anung Anandita dkk, dan Azwar Haekal tersebut maka dapat dilihat perbedaan dan persamaan sebagai berikut :

1. Moch Suhir, Imam Suyadi dan Riyadi yang berjudul Pengaruh Persepsi Risiko, kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Penelitian ini memiliki persamaan dari beberapa variabel yaitu persepsi risiko dan keputusan pembelian. Adapun perbedaan dari penelitian ini yaitu teknik analisis data yang mana penelitian sebelumnya menggunakan regresi berganda sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis data menggunakan analisis diskriminan.

2. Dwi Putra Jati Ariwibowo dan Mahendra Adi Nugroho yang berjudul pengaruh trust, dan perceived risk, terhadap niat bertransaksi mengggunakan e-commerce. Penelitian ini memiliki persamaan dari beberapa variabel dan metode pengumpulan data. Sedangkan perbedaannya terdapat pada teknik analisis data dimana penelitian sebelumnya menggunakan dua teknik analisis yaitu regresi sederhana dan regresi berganda.

3. Priansa yang berjudul E-WOM dan persepsi nilai terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja online di Lazada, persamaann dari variabel ini adalah variabel E-WOM, jenis penelitian yaitu kuantitatif dan objek penelitiannya yaitu mahasiswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel persepsi nilai yang pada penelitian ini digunakan variabel persepsi risiko.

(43)

31

4. Florentinus Bigar Anung Anandita & Sumarno Dwi Saputra yang berjudul Analisis pengaruh kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan, dan persepsi akan risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosisal.

Terdapat beberapa persamaannya yaitu variabel kepercayaan, persepsi akan risiko dan keputusan pembelian. Namun perbedaan penelitiannya terletak pada teknik analisis data.

5. Azwar Haekal yang berjudul Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli secara Online Pada Pengunjung Wibsite Classifieds Di Indonesia. Selain terdapat variabel-vaiabel yang sama dengan penelitian sebelumnya penelitian ini juga mempunya persamaan lainnya yaitu jenis penelitian dan metode pengumpulan data sedangkan perbedaannya terletak pada teknik analisis data dan juga pada penelitian sebelumnya e-commerce yang digunakan adalah website classified sedangkan penelitian ni tidak membatasi e-commerce yang digunakan, dan teknik pengumpulan sampel.

H. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teori dan tinjauan pustaka maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

(44)

32

Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran

Melakukan pembelian

Tidak melakukan

pembelian Faktor-

Faktor Keputusan Pembelian

Persepsi Risiko

(X1)

Kepercayaan Konsumen

(X2)

Electronic Word of Mouth

(X3)

Analisis Diskriminan

Fungsi Diskriminan

Menghitung

Wilk Lambda

(45)

33

Variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian dianalisis menggunakan analisis diskriminan. Analisis diskriminan digunakan untuk mengelompokkan dari sejumlah responden yang ada (Mahasiswa UIN STS Jambi) kedalam beberapa grup. Dalam penelitian ini mahasiswa UIN STS Jambi akan dikelompokan menjadi dua grup yaitu mahasiswa yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dan mahasiswa yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce.

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian.

Hipotesis merupakan hasil akhir dari proses berpikir deduktif (logika deduktif).

Logika deduktif adalah menganut asas koherensi, mengingat premis merupakan informasi yang bersumber dari pernyataan yang telah teruji keberadaannya, maka hipotesis yang dirumuskan akan mempunyai derjat kebenaran yang tidak jauh berbeda dengan premis.

Berdasarkan penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Diduga bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce.

H2 : Diduga bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce.

(46)

34

H3 : Diduga bahwa terdapat faktor perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce.

H4 : Diduga bahwa tidak terdapat faktor perbedaan yang signifikan antara konsumen yang melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce dengan konsumen yang tidak melakukan keputusan pembelian melalui e-commerce

(47)

35

BAB II

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif ini, banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya, demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian ini dilengkapi dengan tabel51.

B. Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini menggunakan dua jenis penelitian data, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak pertama. Penelitian ini menggunakan data primer dalam bentuk persepsi atau jawaban (responden) penelitian yang diperoleh melalui penyebaran koesioner, kuesioner yang akan disampaikan dan disebarkan kepada responden berupa pertanyaan52.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

51 Arikunto “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” ,(Jakarta: Rineka Cipta 2005) hlm 12

52Husaini Usman, “pengantar statistika”, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, cetakan kedua2008) hlm 20

(48)

36

tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generali yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya53. Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa UIN STS jambi angkatan 2016 yang memiliki aplikasi untuk melakukan e-commerce berjumlah 175654.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi55. Penelitian mengenai analisis persepsi risiko, kepercayaan konsumen, electronic word of mouth (E-wom) terhadap keputusan pembelian melalui e-commerce studi pada Mahasiswa UIN STS Jambi dilaksanakan dengan menggunakan metode non-probability sampling (pengambilan sampel secara tidak acak) dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan

53 Sugiyono “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 215

54Rekapitulasi Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa UIN STS Jambi Semester Ganjil Tahun 2019/2020

55Arikunto “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20016) hlm 131

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pertama dalam usaha peningkatan efisiensi produksi pada perusahaan ini adalah dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin laminating I dengan menggunakan metode

Merupakan kebanggaan tersendiri karena telah melalui perjuangan sangat berat, dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Penggunaan Metode Sosiodrama Melalui

Pada parameter tinggi tanaman (Tabel 1) perlakuan pupuk feses kelinci berpengaruh nyata umur 4 dan 6 minggu setelah tanam yang dipengaruhi oleh kandungan unsur hara utama

c) jumlah advokat yang dimiliki paling sedikit 5 orang; dan d) jumlah paralegal yang dimiliki paling sedikit 5 orang. 2) rata-rata dalam 1 (satu) tahun menyerap anggaran

Kriteria tanaman yang akan dipangkas juga telah memenuhi standar PPTK seperti, tinggi bidang petik tanaman kurang dari 120 cm, diameter bidang petik yang lebar

Dari pengujian diatas bila kembali pada teori ternyata benar bahwa pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dalam membeli produk makanan cepat saji

Apabila ED terjadi sebelum penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) pada pasangan yang mengharapkan kehamilan, maka tidak mungkin kehamilan dapat terjadi kecuali dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN