e-isssn : 2655- 0865
Ema il : officia l@ra na hresea rch.com Online: https://ra nahresearch.com.
226
PEMANFAATAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Mira Puspita1, Maria Montessori2, Azwar Ananda3
1,2,3) Universitas Negeri Padang
KATA KUNCI A B S T R A K
Google Classroom, media pembelajaran
Latar belakang pada penelitian ini adalah pemanfaatan google classroom. Penelitian bertujuan bagaimana pemanfaatan google classroom sebagai media pembelajaran sejarah di SMA 4 Batam. Informan penelitian adalah guru sejarah dan peserta didik di SMAN 7 4 Batam.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif penelitian deskriptif. Teknik pengumplan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Adapun hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah google classroom sangat bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran sejarah karena pembelajran bisa dilakukan dimanapun dan kapanpu, selai itu google classroom memiliki berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik.
KORESPONDEN
E-mail:
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong terciptanya tekonologi baru yang memudahkan kehidupan manusia. Perkembangan besar dalam ilmu pengetahuan ditandai dengan terjadinya beberakali revolusi industi, revolusi 1.0 yang terjadi di Ingris ditandai dengan ditemukannya mesin uap, sedangkan revolsi industry 2.0 d itandai dengan adanya produksi massal dengan mengunakan listrik. Memasuki revolusi 3.0 dimulai dengan adanya tekonologi otomatis dalam dunia industry. Pada era revolusi industry 4.0 teknologi informasi komunikasi berkembang pesat, pada era ini teknologi cerdas terhubung dengan berbagai bidang dalam kehidupan manusia termasuk Pendidikan.
Pendidikan dapat memanfaatkan teknologi untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Teknologi digital kini sudah digunakan d i dalam pendidikan sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik sebagai alat informasi (yaitu sebagai sarana mengakses informasi) atau sebagai alat pembelajaran (yaitu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan tugas). Terdapat dua jenis pembelajaran yaitu pembelajaran konvensional dan daring. Menurut Djamarah, metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran daring (dalam jaringan) sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan internet dan beberapa teknologi sebagai media yang digunakan. Media internet memberikan kemudahan proses belajar dalam mengakses berbagai sumber informasi.
Pemberian pembelajaran daring bisa dilakukan dalam kondisi apapun termasuk dalam masa pandemic. Pemberian pembelajran daring selain membutuhkan jaringan internet memerlukan platform, salah satu platform yang bisa digunakan untuk membaantu
227 pembelajaran dari adalah Google Classroom. (Rahmanto & Bunyamin, 2020) menyatakan “ google classroom salah satu platform pembelajaran yang dapat dipakai untuk menumbuhkan rasa kreatifitas seorang pendidik dalam pemanfaatan platform pembelajaran”. Google classroom merupakan inovasi yang paling menarik dari google karena produk yang dibuat untuk mendampingi pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Platform yang disediakan google ini disluncurkan pada 12 Agusus 2014 dengan system operasi mengunakan android, ios dan web apikation. Google Classroom memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif dan bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan kolaborasi, dan membina komunikasi (Atikah. 2021).
Pada google Classroom guru dapat membuat kelas dan melakukan pembelajaran baik itu memberikan materi tugas maupun melakukan penilaian
Pada Maret 2020 sesuai dengan saran dari UNESCO, pemerintah Indonesia menghentikan pembelajaran tatap muka untuk mengurangi kontak fisik yang bisa menyebarkan virus corona. Sekolah diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring atau online.
SMA 4 sebagai salah satu sekolah dibatam yang melaksanakan pembelajaran secara daring memilih untuk mengunakan platform google clasroom untuk membantu proses pembelajaran.
Pengunaan google classroom sebagai media dalam prosess pembelajaran tentunya harus didukung oleh pengetahuan dari guru dan siswa dalam pengunaan platform ini serta didukung dari sarana yang dimiliki oleh guru dan siswa. Pemanfaatan google classroom sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran sejarah tentunya membawa dampak terhadap keterlaksaannya pembelajaran di SMA 4 Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Google Classroom sebagai media pembelajaran Sejarah di SMA 4 Batam
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian adalah penelitian kualitatif, dalam penelitian kualitatif ini data dan informan ditelusuri secara luas dan mendalam, sehingga dengan cara demikian peneliti mampu mendeskripsikan fenomena secara utuh. Peneleiti mengunakan studi Pustaka untuk mengumpulkan berbagai literatur yang berhubungan dengan media pembelajaran yang mengunakan E-Learning salah satu platform google classroom dan mengkaji lebih mendalam.
Selain itu penulis juga melakukna observasi dan wawancara guru sejarah dan siswa yang memanfaatkan google classroom dalam pembelajaran di SMA 4 Batam
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan di Sekolah SMA 4 Batam Informan Penelitian
Mengingatkan bahwa untuk memperoleh data yang valid maka peneliti memutuskan memilih informan yang bisa memberikan semua data yang diperlukan untuk melengkapi dan mencapai tujuan penelitian ini. Maka dari itu peneliti menetapkan adalah:
1. Peserta didik di SMA 4 Batam 2. Guru yang sejarah di SMA 4 Batam Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.
228 1. Wawancara adalah suatu cara yang sistematis dalam rangka memperoleh informasi dalam bentuk pertayaan yang dilakukan secara lisan berkaitan tentang topik objek maupun peristiwa yang akan diteliti. Wawancara dapat terjadi secara terencana ataupun secara incidental. Informan dari penelitan guru dan siswa SMA 4 batam
2. Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan informasi mengenai obyek atau peristiwa yang bersifat kasat mata atau dapat dideteksi dengan panca indera. Obverservasi dalam penelitian ini penulis lakukan dengan masuk menyaksikan guru sejarah SMA 4 mengatur kelasnya di google classroom
3. Studi Dokumen yang bertujuan untuk memperkuat data yang sudah peneliti temukan atau kumpul di lapangan, dokumen ini bisa laporan, gambar, lukisan atau foto foto yang berkaitan dengan objek yang sedang diteliti
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis memakai teknik analisis data kualitatif. Proses pengumpulan data dalam teknik analisis data kualitatif melalui, tinjauan pustaka, wawancara, survei, atau observasi. Setelah data-data terkumpul, penulis mengolah dan menganalisa datadata tersebut dengan menggunakan metode analisis naratif melalui Langkah Langkah 1. Pengumpulan Data.
Penulis mencari data yang berkaitan dengan objek penelitian dilapangan. Data kemudian dilakukan pencatatat terhadap semua data yang sudah ditemukan
2. Reduksi data
Ini adalah merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan diverifikasi.
3. Penyajian data
Pada tahap ini peneliti bisa menyajikan data yang sudah direduksi atau disederhanakan di tahap sebelumnya. Proses penyajian data diperlukan dalam analisis data kualitatif untuk bisa menyajikan atau menampilkan data dengan rapi, sistematis, tersusun dengan pola hubungan tertentu, terorganisir, seninga mudah dipahami. Bentuk penyajian data kemudian beragam bisa disajikan dalam bentuk uraian, grafik, chart, pictogram, dan bentuk lain 4. Kesimpulan
Setelah semua data yang ditemukan dianalis, dikelompokan maka penelitian masuk pada tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang peneliti lakukan ditemukan di SMA 4 Batam ditemukan sebagai berikut : 1. Melalui Observasi
Pengunaan Google Classroom dalam pembelajaran sejarah di Sma 4 Batam dimulai dari tahun 2020 ketika sekolah secara daring diberlakukan pemerintah. Pengelolaan google classroom di SMA 4 dilakukan oleh operator dengan menggunakan domain SCH.ID.
Domain SCH.ID adalah domain yang menandakan bahwa website tersebut merupakan website sekolah. Website ini terbagi atas beberapa jenis seperti website sekolah, website
229 keanggotaan untuk sekolah, dan portal sekolah online. Semua staf pengajar dan siswa SMA 4 Batam mendapatkan email dan di berikan sandinya oleh operator google clasroom sekolah, sandi ini nanti boleh dirubah oleh masing masing pengguna.
Di Sma 4 batam terdapat 2 guru sejarah, masing masing guru ini membuat kelas di google classroom sebanyak kelas yang mereka ajar dan membagikan kode kelasnya kepada siswa. Pada setiap kelas tersebut akan ada satu orang staf dari tim kurikulum yang akan memantau proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tersebut. Google clasroom ini memiliki berbagai macam fitur yang bisa dipakai dalam pembelajaran seperti fitur assigment (penilaian), fitur grading (penugasan), fitur communication (komunikasi), dan fitur archive course (arsip program).
2. Melalui wawancara
Peneliti juga melakunan wawancara untuk mendapat data yang tidak didapatkan melalui observasi. Wawancara peliti lakukan dengan guru sejarah dan siswa SMA 4 batam.
Adapun wawancara yang dengan guru sejarah Bapak Fauzi M.Pd yang menyatakan:
“Pengunaan Google Classroom sebagai media pembelajaran sangat membantu saya karena fitur yang ada di google classroom sangat banyak dan sangat memudahkan kegiatan pembelajaran. Pada google classroom tersedia fitur tugas kelas dimana pada fitur ini guru memasukkan materi berupa tulisan, video, powert poit, membagikan link kepada seluruh siswa yang ada dikelas. Fitur tugas ini juga menyediakan tugas dan kuis yang bisa diatur waktu untuk membagikan dan pengumpulanya. Fitur ini akan merekap secara otomatis anak anak yang mengirimkan tugas secara tepat waktu, terlambat, tidak mengumpulakan. Sebelumnya saya memberikan tugas dan ujian mengunakan kertas tetapi sejak memakai google classroom saya tidak lagi mengunakan kertas dan bisa memeriksanya kapan saja asalkan jaringan internet lancar. Ini tentunya memudahkan saya memeriksa tugas membawa tumpukan tugas dan kertas ujian anak dan bisa memberikan nilai dan komentar langsung pada tugas anak bersangkutan”.
Sedangkan hasil wawacara peniliti dengan guru sejarah bapak Mahdi Panyimpulan Daulay, S.Pd menyatakan:
“pengunaan Google classroom dalam pembelajaran sejarah memberikan kemudahan karena bisa berkomunikasi langsung dengan siswa melalui forum dan google meet.
Pengunaan google meet untuk tatap maya bisa mengantikan pembelajaran tatap muka didalam kelas. Saya cukup sering mengunakan google meet ini ketika pemerintah mengeluarkan peraturan pelarangan tatap muka atau pada saat tatap muka terbatas. Pada saat tatap muka terbatas ini anak anak yang ada disekolah mengikuti pembelajaran langsung sedangkan yang berada dirumah melakukan pembelajaran langsung melalui tatap maya di google meet secara bersamaan sehingga anak ada dikelas dan dirumah tetap mendapat materi yang sama. Sebenarnya ada juga kendala dalam pengunaan google classroom, itu terjadi pada masa awal pengunaan Google Classroom karena kadang mereka(siswa)tidak punya kuota tetapi ini bisa teratasi ketika sekolah menyediakan WIFI dan mengizinkan siswa yang tidak punya perangkat HP android ataupun laptop untuk mengunakan computer sekolah”
Salah satu siswa yang peneliti wawancara adalah Syahira siswa kelas 12 IPS 4 mengatakan:
230 “Bagi saya pengunaan Google classroom ini mobile friendly karena sangat mudah mengaksesnya asalkan kita memakai akun email yang diberikan sekolah yaitu Sch.id setiap ada guru memberikan materi atau tugas biasanya akan masuk notice ke HP yang biasa saya gunakan untuk membuka aplikasi web Google Clasroom sehingga saya jarang ketinggalan informasi dan tugas yang diberikan guru pelajaran. Sebenarnya saya sangat suka ketika pelajran sejarah memakai media google clasroom karena saya kalau membaca buku saya biasanya mengantuk tetapi kalau membaca di hanphone atau di laptop saya jarang mengantung selain itu saya bisa membaca materi tersebut dimanapun dan kapanpun. Syahira juga menambahkan bahwa merasa senang dengan pengunaan media Google Clasroom ini dalam belajar sejarah karena guru sejarah sering menautkan link link youtube youtube yang menarik berkaitan materi sejarah yang sedang dipelajari sehingga pelajaran sejarah tidak membosankan bagi saya”
Pembahasan
Media Pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar. Google classroom yang dilengkapi banyak fitur yang menarik sangat membantu pembelaran sejarah yang dilakukan secara daring ini sejalan pendapat (El Fauziah et al., 2019) menyatakan platform google classroom juga memiliki kelebihan seperti membantu guru untuk membuat dan mengatur tugas kelas dengan cepat dan mudah, memberikan umpan balik kepada siswa langsung secara efesien, dan berkomunikasi bersama siswa tanpa terbatas oleh ruang dan waktu
Pembelajaran sejarah di SMA 4 Batam sudah memanfatkan google classroom dari tahun 2020. Keberagaman fitur yang disediakan oleh google classroom memberikan kemudahan dalam kegiatan pembelajaran. Adaapun fitur yang sering digunakan adalah (1)_fitur penugasan (assigment), kegiatan yang bisa dilakukan guru pada fitur ini adalah memberikan materi yang bisa diisi dengan file, link atau video pembelajaran, memberikan ulangan, tugas, kuis (2) fitur komunikasi (comunicassion), pada fitur ini ini guru bisa memberikan informasi dan membuka forum komunisi dengan seluruh anggota kelas.
Pemanfaatan fitur komunikasi ini memudahkan iteraksi timbal balik antara guru dan siswa(3) Fitur penilaian (grading) fitur ini memudah guru unuk menilai tugas tugas peserta didik. Fitur grading ini terdapat bermacam bentuk variasi penilaian yang diberikan guru kepada peserta didik seperti guru memberi penilaian berbentuk ceklis, angka kepada tugas siswa, dan penilaian otomatis kepada soal untuk ulangan kepada peserta didik. Penilaian untuk tugas ini bisa dilihat oleh siswa karena akan masuk ke notice google classroom siswa sedangkan untuk kuis nilai bisa diketahui siswa tergantung pengaturan yang disetting guru yaitu merilis atau tidah hasil kuis atau ulangan siswa (4) pengarsipan (Archive Course) pada fitur ini guru dapat mengarsipkan kelas yang diinginkan atau tidak dipakai lagi, kelas yang diarsipkan bisa dibuka kembali apabila ada data atau file yang inggin diambil. Selain dari fitur diatas google classroom menyediakan meet untuk tatap maya serta drive kelas yang menyimpan semua file dan soal ujian yang pernah guru bagikan pada kelas tersebut
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penelitian menunjukana bahwa pemanfaatan google classroom sebagai media pembelajaran sejarah di SMA 4 Batam yang digunakan guru dan peserta didik mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran yang mudah dan menarik. Hal ini karena Google calasroom menyediakan beragam fitur seperti fitur
231 assigment (penilaian), fitur grading (penugasan), fitur communication (komunikasi), dan fitur archive course (arsip program).
DAFTAR RUJUKA
Darmawan, D. (2014). PengembanganE-learning Teori dan Desain. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fitra, A., Sitorus, M., Sinaga, D.C.P. and Marpaung, E.A., 2020. Pemanfaatan dan Pengelolaan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Dan Pengajaran Daring Bagi Guru- Guru SMP. Jurnal Pengabdi, 3(2), pp.101-109.
Lestari, S., 2018. Peran teknologi dalam pendidikan di era globalisasi. EDURELIGIA: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), pp.94-100.
Prihatin, R.T., Hernayati, H. and Misbah, J., 2021. Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid -19. Jurnal Petik, 7(1), pp.7-18.
Qomariah, S. and Nursobah, S.L., 2019. Implementasi Pemanfaatan Google Classroom untuk pembelajaran di Era Revolusi 4.0. Sindimas, 1(1), pp.227-231.
Sabran, S. and Sabara, E., 2019. Keefektifan Google Classroom sebagai media pembelajaran.
In Seminar Nasional LP2M UNM.