20 BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. TASPEN (Persero) Cabang Surakarta 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. TASPEN
PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang sering disingkat menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil. Pendirian PT. Taspen (PERSERO) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan keluarganya dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai 6 diberlakukannya Undang-Undang No. 9 tahun 1969 tentang Bentuk- bentuk Perusahaan Negara, maka pada tahun 1970 dilakukan perubahan bentuk badan hukum PN TASPEN menjadi Perusahaan Umum atau Perum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No: Kep- 749/MK/IV/II/1970.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian negara dan beban tugas yang diemban perusahaan, maka pada tanggal 4 Januari 1982 dilakukan perubahan bentuk Badan Hukum Perum TASPEN menjadi Perseroan Terbatas sehingga bernama PT. TASPEN (Persero). Perubahan ini dituangkan dalam peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1981, sebagai pelaksanaan dari Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 1981.
21
Sejak awal berdiri TASPEN hanya mengelola Program Tabungan Hari Tua (THT) bagi Pegawai Negeri Sipil dan sejak tahun 1987 TASPEN mulai mendapat tugas untuk mengelola Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dengan demikian TASPEN telah sepenuhnya mengelola Program Asuransi Sosial yang menurut PP No. 25 tahun 1981 didefinisikan sebagai Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana Pensiun, THT, dan kesejahteraan lainnya. Sebagai upaya untuk memudahkan peserta Taspen dalam memperoleh haknya, PT. TASPEN (Persero) mendirikan 42 Kantor Cabang yang terdiri dari 6 (enam) Kantor Cabang Utama dan 36 Kantor Cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu Kantor Cabang tersebut adalah PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Surakarta.
Program Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima pensiun setiap bulan sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa- jasanya mengabdi pada negara berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai.
Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Besarnya Iuran-iuran yang Dipungut dari Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun, dilakukan pemotongan iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara. Potongan iuran pensiun tersebut pada awalnya ditempatkan pada Bank-bank Pemerintah yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
22
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 sebagai tindak lanjutnya program Pensiun PNS dialihkan kepada PT TASPEN (PERSERO) berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S- 244/MK.011/1985 tanggal 21 Februari 1985.
Sejak tahun 1987 Pemerintah mengalihkan penyelenggaraan pembayaran pensiun PNS untuk wilayah provinsi Bali, NTB, NTT melalui surat Menteri Keuangan Nomor 822/ MK.03/1986 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 892.1.8411 tanggal 13 Oktober 1986, dan pembayaran pensiun PNS secara nasional baru dilakukan PT TASPEN (PERSERO) sejak April 1990. Pengelolaan akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan pengadministrasian dan pelaporan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.02/2016 tentang Pelaporan Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara.
2. Visi dan Misi PT. TASPEN
Visi dan misi dari PT. TASPEN ( Persero) yaitu sebagai berikut :
a. Visi : “Menjadi pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lainnya yang terpercaya.”
b. Misi : Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan Integritas dan Etika yang tinggi.
3. Ketenagakerjaan di PT. TASPEN (Persero) KC Surakarta
23
Karyawan di PT. Taspen (Persero) semua berjumlah 36 orang. Di PT.
Taspen (Persero) terdapat beberapa departemen yaitu Departemen Pelayanan, Departemen Keuangan, dan Departemen Umum dan SDM.
Ada 4 tingkat kelompok jabatan yang ada di PT. Taspen (Persero) yaitu : a. KACAB ( kepala cabang)
b. KABID ( kepala bidang) c. KASI ( kepala seksi) d. PELAKSANA
Di departemen pelayanan ada kabid layanan manfaat, kasi kepersetaan, dan KASI layanan dan manfaat. Di departemen keuangan ada KABID keuangan, KASI KAS dan SPJ dan juga KASI ADM.
Keuangan. Sedangkan di departemen ada KABID Umum dan SDM, KASI Umum, dan juga ada KASI SDM. Yang masing masing departemen memiliki tugas atau jobdesk masing-masing.
Jumlah staf dan karyawan PT. TASPEN ( Persero) Cabang Surakarta adalah sebanyak 36 orang dan 1 kepala cabang. Untuk memperjelas akan ada uraian lengkap jumlah staf dan karyawan PT. TASPEN ( Persero) Cabang Surakarta dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jumlah Pegawai PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta
Keterangan sebagai berikut
No BAGIAN JUMLAH
1. KACAB 1
2. KABID 3
3. KASI 6
4. PELAKSANA 26
24 a. KACAB ( Kepala cabang) b. KABID ( kepala bidang) c. KASI (Kepala seksi) d. Pelaksana (staf)
4. Struktur Organisasi PT. Taspen (persero) Cabang Surakarta
Dalam organisasi harus ada struktur guna untuk menunjang terlaksanakannya kegiatan dan aktivitas perusahaan secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan yang direncanakannya, maka perlu pembagian tugas dan toppoksi atau pembagian kerja yang telah digambarkan melalui suatu struktur atau bagan organisasi. Adanya jobdesk atau pembagian kerja sangat bermanfaat bagi karyawan karena karyawan akan dengan mudah dalam mengetahui taggung jawab fungsi yang telah dilimpahkan kepadanya, demikian pula batasan-batasan atau toppoksi yang telah ada sehingga tidak akan menimbulkan jikalau ada kemungkinan adanya konflik antara pribadi maupun kelompok.
Suatu perusahaan akan menjalankan operasional yang baik jikalau memiliki struktur yang baik. Ini karena suatu struktur yang baik akan menimbulkan suasana yang dimana kepuasan perseorangan dan keputusan dapat terwujud sehingga mendorong kerjasama yang baik antara anggota organisasi.
Hubunganngya dalam uraian di atas, maka PT TASPEN (Persero), menggunakan sistem yang dianut adalam sistem organisasi line dimana
25
kkuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkatan mulai dari pimpinan hingga karyawan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan bagan struktur organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Surakartadapat diihat gambar berikut:
26
27
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta
5. Nilai-nilai Perusahaan
Ada 5 nilai perusahaan PT. Taspen (persero), yaitu : 1. Intregitas
Satunya perkataan dan perbuatan dan senantiasa konsisten dalam memegang amanah dan tanggung jawab.
2. Profesional
Senantiasa bekerja dengan menggunakan kompetensi terbaik yang dimiliki untuk memberikan hasil dan manfaat yang semakin meningkat bagi perusahaan.
3. Inovatif
Kreatif dalam menciptakan dan menerapkan ide-ide baru untuk mendukung kemajuan perusahaan.
4. Kompetitif
Mempunyai daya saing yang tinggi dengan memiliki keunggulan karakter dan kompetisi guna memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan.
5. Tumbuh
Berkembang selaras dengan tuntutan perubahan baik eksternal maupun internal.
28 6. Produk PT. Taspen
Ada 4 produk yang ditawarkan oleh PT. Taspen ( Persero) layanan dalam bidang pensiun berdasarkan Anggaran Dasar TASPEN, Bidang Usaha TASPEN adalah sebagai penyelenggara Jaminan Sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Program Tabungan Hari Tua (THT), Program Pensiun, Program JKK dan JKM ( taspen.co.id) :
1. Tabungan Hari Tua
Program Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan
Asuransi Kematian :
a) Penyelenggara Jaminan Sosial bagi Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981, TASPEN mengelola Program Tabungan Hari Tua berupa Program Asuransi yang terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian. Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.
Manfaat Asuransi Dwiguna diberikan dalam hal peserta:
a. Berhenti karena pensiun;
b. Meninggal dunia; atau
c. Berhenti karena sebab-sebab lain.
29
Asuransi Kematian (Askem) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta apabila istri/suami/ anak meninggal dunia atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia. Askem istri/ suami diberikan kepada istri/suami yang sah menurut hukum yang tercatat dalam daftar keluarga pada instansi yang bersangkutan.
Askem anak diberikan kepada anak kandung/anak yang disahkan menurut undang-undang yang tercatat dalam daftar keluarga pada instansi yang bersangkutan dan belum pernah menikah, tidak
mempunyai penghasilan sendiri, atau belum mencapai usia 25 tahun b). Pengembangan Program THT untuk peserta non Pegawai Negeri 1. Sejak tahun 1981, program THT TASPEN telah dikembangkan kepesertaannya kepada peserta non PNS. Program THT yang diikuti oleh 18 BUMN adalah program THT Dwiguna.
2. Selanjutnya tahun 1997, program THT untuk peserta non PNS dikembangkan lagi menjadi program THT Ekaguna dan THT Multiguna. Program THT Ekaguna diikuti oleh 1 BUMN, sedangkan program THT Multiguna diikuti oleh 4 BUMN.
Manfaat yang diberikan dalam program THT Multiguna adalah : a. Manfaat Berkala
b. Manfaat Sekaligus
Manfaat yang diberikan dalam program THT Ekaguna adalah pembayaran Manfaat Sekaligus.
Pada tahun 2014, dengan terbentuknya anak perusahaan PT Asuransi Jiwa TASPEN (TASPEN Life), maka program THT, THT
30
Multiguna dan THT Ekaguna untuk peserta non PNS dialihkan kepersertaannya kepada perusahaan tersebut.
c). Penyelenggaraan Program dan Pengelolaan THT dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 491 tahun 2004 tanggal 18 Oktober 2004 perihal Penyelenggaraan Program dan Pengelolaan Kekayaan Tabungan Hari Tua oleh PT TASPEN (PERSERO) yangtelah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 219/PMK.010/2008, yang kemudian direvisi kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 79/PMK.01/2011 tanggal 12 April 2011 dan diubah kembali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
241/PMK.02/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Iuran Dan Pelaporan Penyelenggaraan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
2. Jaminan Kecelakan Kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat.
a. Kepesertaan
Peserta Program JKK adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menerima gaji dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kecuali Pegawai ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Pegawai ASN di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
31
b. Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, terdiri dari:
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS);
Pegawai Negeri Sipil (PNS);
Pejabat Negara;
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
DPRD.
c. Manfaat JKK
Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja akan mendapat beberapa manfaat yang meliputi perawatan, santunan, dan tunjangan cacat.
1) Perawatan
Perawatan
Pemeriksaan dasar dan penunjang;
Perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
Rawat inap kelas I RS Pemerintah dan RS swasta yang setara;
4. Perawatan intensif;
Penunjang diagnostik;
Pengobatan;
Pelayanan khusus;
Alat kesehatan dan implant;
Jasa Dokter/medis;
Operasi;
Transfusi darah; dan/atau
32
Rehabilitasi medik.
Peserta yang di diagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja (PAK) berdasarkan surat keterangan dokter okupasi berhak atas manfaat program JKK meskipun telah diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun atau diputus hubungan perjanjian kerja dengan hormat sebagai PPPK. Hak atas manfaat program JKK sebagaimana dimaksud diberikan apabila PAK timbul dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak Pensiun atau diputus hubungan perjanjian kerja dengan hormat sebagai PPPK.
2) Santunan
Penggantian biaya pengangkutan Peserta yang mengalami kecelakaan kerja ke rumah sakit dan/ atau ke rumah Peserta, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan kerja;
Angkutan:
Darat/sungai/danau : paling besar Rp1.300.000 Laut : paling besar Rp1.950.000
Udara : paling besar Rp3.250.000
Apabila menggunakan lebih dari satu angkutan, maka diberikan biaya yang paling besar dari masing-masing angkutan yang digunakan.
Santunan Sementara akibat kecelakaan kerja (SSTMB); 100% x gaji terakhir Diberikan setiap bulan sampai dinyatakan mampu bekerja kembali.
33
Santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, dan cacat total tetap;
Santunan cacat sebagian anatomis:
sesuai tabel x 80 x Gaji terakhir Dibayarkan sekaligus Santunan cacat sebagian fungsi:
Penurunan fungsi x % sesuai tabel x 80 x Gaji Dibayarkan sekaligus Santunan cacat total tetap:
Santunansekaligus = 70% x 80 x Gaji terakhir
Santunan berkala = Rp250.000 perbulan, selama 24 bulan
Penggantian biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthose) dan/atau alat ganti (prothese) bagi Peserta yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja; Pembelian alat bantu (orthose) dan/atau alat pengganti (prothose) satu kali untuk etiap kasus dengan standar harga yang ditetapkan oleh puat rehabilitasi rumah sakit umum pemerintah dan ditambah 40% dari harga tersebut. Biaya rehabilitasi medis maksimum sebesar Rp2.600.000.
Penggantian biaya gigi tiruan Paling banyak sebesar Rp3.900.000 untuk setiap kasus
Santunan kematian kerja; 60% x 80 gaji terakhir yang dibayarkan 1 (satu) kali
Uang duka tewas; 6x gaji terakhir
Biaya pemakaman sebesar Rp10.000.000 yang meliputi:
peti jenazah dan perlengkapannya
34
tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman
Bantuan beasiswa diberikan bagi maksimal 2 anak dari Peserta yang tewas SD Rp45.000.000
SMP Rp35.000.000 SMA Rp25.000.000
Diploma/Kuliah Rp15.000.000 catatan:
belum memasuki usia sekolah sampai dengan sekolah/kuliah berusia paling tinggi 25 tahun, belum pernah menikah, dan belum bekerja
3). Tunjangan Cacat
% tertentu dari Gaji atas berkurangnya atau hilangnya fungsi organ dengan ketentuan:
Mengalami cacat
Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau diputus hubungan kerja sebagai PPPK karena cacat.
Diberikan sejak keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai PNS atau pemutusan hubungan kerja sebagai PPPK karena cacat sampai dengan peserta meninggal dunia.
3. Program Pensiun
Program Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima pensiun setiap bulan sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa- jasanya mengabdi pada negara berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai.
35
Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Besarnya Iuran-iuran yang Dipungut dari Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun, dilakukan pemotongan iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara. Potongan iuran pensiun tersebut pada awalnya ditempatkan pada Bank-bank Pemerintah yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 sebagai tindak lanjutnya program Pensiun PNS dialihkan kepada PT TASPEN (PERSERO) berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S- 244/MK.011/1985 tanggal 21 Februari 1985.
Sejak tahun 1987 Pemerintah mengalihkan penyelenggaraan pembayaran pensiun PNS untuk wilayah provinsi Bali, NTB, NTT melalui surat Menteri Keuangan Nomor 822/ MK.03/1986 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 892.1.8411 tanggal 13 Oktober 1986, dan pembayaran pensiun PNS secara nasional baru dilakukan PT TASPEN (PERSERO) sejak April 1990. Pengelolaan akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan pengadministrasian dan pelaporan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.02/2016 tentang Pelaporan Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara.
36
Penyelenggaraan pembayaran pensiun dilakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Sesuai dengan UU tersebut, sumber dana pembayaran pensiun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) (pay as you go), yaitu sumber Dana Pensiun bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Dalam perkembangannya, pembayaran pensiun PNS selain dari APBN juga bersumber dari sharing dan akumulasi Dana Pensiun PNS berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. Sejak tahun 2009 sepenuhnya (100%) berasal dari APBN.
Penerima Pensiun adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah Otonom.
2. Pejabat Negara.
3.Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan, dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1985 tentang Pemberian Tunjangan Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan RI, yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2015.
4. Penerima Tunjangan Veteran dan Dana Kehormatan, dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tanggal 10 Agustus 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2016.
5. Hakim.
37
6. Anggota ABRI yang diberhentikan dengan hak pension sebelum April 1989.
7. Penerima pensiun eks PNS Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero), dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero).
8. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KM- 89/SJ.24/UP.71/2004 tentang Pemberian Pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil Eks Perusahaan Jawatan Pegadaian Departemen Keuangan.
Hak-hak Penerima Pensiun : 1. Pensiun Sendiri
2. Pensiun Janda/Duda 3. Pensiun Yatim Piatu 4. Pensiun Orang Tua 5. Pensiun Terusan
6. Uang Duka Wafat (UDW)
7. Pengembalian Nilai Tunai Iuran Pensiun, bagi peserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun baik dengan hormat maupun dengan tidak hormat.
Kewajiban Peserta Program Pensiun :
1. Membayar iuran sebesar 4,75% dari penghasilan pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan tunjangan anak) setiap bulan.
38
2. Melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya. Kewajiban Penerima Pensiun : Melaporkan perubahan data setiap tahun ganjil, update status:
1. Setiap 1 bulan bagi penerima tunjangan veteran dan dana kehormatan 2. Setiap 2 bulan bagi penerima pensiun PNS/Pejabat
Negara/POLRI/TNI yang tidak mempunyai tunjangan keluarga.
3. Setiap 6 bulan bagi penerima pensiun PNS/Pejabat Negara/POLRI/TNI yang masih mempunyai tunjangankeluarga.
Biaya Penyelenggaraan Pensiun
Atas pengelolaan Dana Pensiun PNS dan pembayaran pensiun PNS, Pemerintah melalui surat Menteri Keuangan Nomor S- 1517/MK.013/1987 mengatur tentang Penggantian Biaya Penyelenggaraan Pensiun. Ketentuan tentang besarnya Biaya Penyelenggaraan Pensiun mengalami perubahan setiap tahun, dan pada tahun 2008 ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S- 41/MK.06/2008 tanggal 21 Januari 2009 perihal Formula.
Biaya Penyelenggaraan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah direvisi dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-559/MK.02/2013 perihal Biaya Penyelenggaraan Program PNS tahun 2013. Pada tahun 2015 biaya penyelenggaraan pensiun ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun yang dilaksanakan oleh PT TASPEN (PERSERO) dan PT ASABRI (PERSERO).
39 4. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian (JKM) adalah perlindungan atas risiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja berupa santunan kematian
Kepesertaan
Peserta Program JKM adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menerima gaji dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kecuali Pegawai ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Pegawai ASN di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, terdiri dari:
a. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS);
b. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
c. Pejabat Negara;
d. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
e. DPRD.
Manfaat program JKM, diberikan bagi peserta yang wafat berupa santunan kematian yang terdiri atas:
1. Santunan sekaligus, diberikan kepada ahli waris Peserta yang wafat sebesar Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah) yang dibayarkan 1 (satu) kali.
40
2. Uang duka wafat, diberikan kepada ahli waris Peserta yang wafat sebesar 3 (tiga) kali Gaji terakhir yang dibayarkan 1 (satu) kali.
3. Biaya Pemakaman, diberikan sebesar Rp7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan dibayarkan satu kali sebagai penggantian atas biaya yang meliputi:
a. peti jenazah dan perlengkapannya; dan
b. tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman.
4. Bantuan beasiswa, diberikan sebesar Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah) kepada paling banyak 2 (dua) anak dari Peserta yang wafat dengan ketentuan:
a. Belum memasuki usia sekolah atau masih sekolah/kuliah;
b. Berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;
c. Belum pernah menikah; dan d. Belum pernah bekerja.
Bantuan beasiswa tersebut diberikan jika kepesertaan telah mencapai paling sedikit 3 (tiga) tahun.
7. Inovasi Layanan PT. TASPEN
Ada beberapa inovasi layanan di PT. TASPEN yang akan memudahkan pelayanan untuk pelanggan, yaitu :
a. Pelayanan pembayaran klaim 1 jam
Proses penyelesaian SPP klaim langsung yang dimulai dari peserta memperoleh nomor antrean sampai dibayarkan secara paling lambat 1 (satu) jam.
b. Layanan klaim otomatis
41
Peran aktif PT. TASPEN (PERSERO) yang terintregrasi dengan instansi terkait untuk memperoleh persyaratan dalam proses pengurusan dan pembayaran hak kepada penerima manfaat yang diyakini kebenarannya.
c. Mobil layanan Taspen
Mobil dengan spesifikasi tertentu yang dipergunakan untuk memperluas jangkauan layanan Taspen. Diharapkan dengan adanya Mobil Layanan Taspen, peserta yang memiliki tempat tinggal jauh dapat dengan mudah mengurus haknya guna mewujudkan Delighted Customer Service.
d. Mitra Layanan Taspen
Mempermudah, mempercepat, dan memberikan pelayanan yang melebihi harapan kepada peserta/penerima pensiun.
e. SIMGAJI
Sistem Informasi manajemen Gaji/Penggajian PNS adalah sistem komputerisasi yang dirancang untuk mengelola data gaji dan pembayaran gaji PNS. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan aplikasi penggajian ini adalah komputerisasi proses penggajian di pemerintah daerah serta integrasi dengan aplikasi keuangan daerah.
APLIKASI SIMGAJI
Sistem Informasi Manajemen Gaji (SIMGAJI) adalah sistem aplikasi penggajian yang dibangun oleh PT. Taspen (Persero) yang berfungsi untuk pengelolaan data gaji PNS Daerah pada Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/ Kota melalui Teknologi Informasi yang dapat diakses dan terintegrasi dengan unit kerja lainnya serta dapat menyajikan data secara akurat, tepat dan up to date.
42 f. Smart Card
PT Taspen (Persero) mengungkap reformasi pelayanan melalui digitalisasi pelayanan pembayaran pensiunan untuk memudahkan peserta dalam melakukan otentikasi. Kemudahan lainnya yang dikembangkan saat ini adalah Smart Card.
B. Laporan Magang Kerja 1. Lokasi Magang Kerja
Kegiatan magang kerja dilakukan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta yang bergera di bidang pelayanan asuransi bagi PNS yang beralamatkan di Jl. Veteran No.305, Tipes, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57155. Telp (0271) 714189, Website: taspen.co.id .
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaa magang kerja dilakukan 5 hari dalam seminggu selama 1 bulan yaitu terhitung dari tanggal 21 januari hingga 15 februari, dari hari senin sampai jumat. Jam magang kerja di bagi menjadi 2 yaitu:
Shift pagi : 07.30-11.30 WIB Shift siang : 12.15-16.15 WIB 3. Laporan Kegiatan Magang Kerja
Berikut rincian aktivitas kegiatan selama magang kerja : Tabel 3.2. Aktivitas Kegiatan Saat Magang Kerja
NO HARI/TGL JENIS KEGIATAN Bagian/ Devisi
1 Senin, 21 Januari 2019
- Pembagian tugas - Melakukan input data
Departemen Keuangan 2 Selasa, 22 Januari - Melakukan scan data, merekam Keuangan
43
2019 data, dan memberi stampel
3 Rabu, 23 Januari 2019 - Melakukan perekaman SK Pensiun di aplikasi
- Melakukan rekap absensi senam karyawan 2018
Keuangan
4 Kamis, 24 Januari 2019
- Membantu Enrolment pada bagian pengecekan data
- Membantu Membuat surat penagihan jkk dan jkm
Keuangan
5 Jumat, 25 Januari 2019
- Melakukan scan data, merekam data, dan memberi stampel
Keuangan 6 Senin, 28 Januari
2019
- Melakukan perekaman SK pensiun
SDM 7 Selasa, 29 Januari
2019
- Melakukan perekaman SK pensiun
SDM 8 Rabu, 30 Januari 2019 - Melakukan perekaman SK
pensiun
- Melakukan scan data
SDM
9 Kamis, 31 Januari 2019
- Melakukan perekaman SK pensiun
SDM 10 Jumat, 1 Februari
2019
- Melakukan perekaman SK pensiun
SDM 11 Senin, 4 Februari
2019
- Melakukan pengecekkan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan
12 Rabu, 6 Februari 2019 - Melakukan pengecekkan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan 13 Kamis, 7 Februari
2019
- Melakukan pengecekkan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan 14 Jumat, 8 Februari
2019
- Melakukan pengecekkan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan
15 Senin, 11 Februari 2019
- Melakukan pengecekkan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan 16 Selasa, 12 Februari
2019
- Melakukan pengecekan pemeliharaan data keluarga
Pelayanan
17 Rabu, 13 Februari 2019
- Melakukan perekaman SKPP di aplikasi
Pelayanan
`18 Kamis, 14 Februari 2019
- Melakukan scaning berkas dosir - Melakukan perekaman SKPP di
aplikasi
Pelayanan
19 Jumat, 15 Februari 2019
- Melakukan scaning berkas dosir Pelayanan
44
C. Sistem Promosi Jabatan yang Berlaku di PT. Taspen (Persero)
Promosi jabatan adalah peningkatan jabatan seseorang dari yang di jabat sebelumnya pindah ke posisi yang lebih tinggi dari posisinya yang dulu dan dengan penghasilan lebih besar juga. Dengan diikuti kewajiban, tanggung jawab dan wewenang lebih tinggi dari yang dulu. Tujuan promisi jabatan dilaksanakan adalah agar karyawan terus memberikan kinerja terbaiknya untuk perusahaan dan perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan yang terus meningkatkan kinerja untuk perusahaan. Ini merupakan simbiosis mutualisme bagi karyawan dan perusahaan. Yang saling menguntungkan dan mengakibatkan motivasi kerja karyawan meningkat dan perusahaan mendapatkan keuntungan dari semangat para karyawan yang terus berkerja sama dengan peusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Promosi jabatan memiliki peran yang penting bagi setiap karyaan, bahkan dinanti-nanti oleh karyawan. Dengan promosi jabatan berarti perusahaan memberikan kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan dan kecakapan karyawan sehingga karyawan yang bersangkutan memiliki jabatan yang lebih tinggi. dengan demikian promosi jabatan akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab bahkan gaji yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Promosi jabatan dilaksanakan dengan bertujuan untuk mendorong atau meningkatkan kinerja karyawan, dimana dengan adanya pemberian promosi jabatan dapat mempertinggi semangat dan kegairahan kerja karyawan, serta dapat menjamin stabilitas karyawan dalam mengurangi
45
permintaan untuk pindah kerja. Pelaksanaan promosi jabatan harus berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku pada sebuah instansi atau perusahaan. Berdasarkan data yang diambil pada PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta, dalam periode tahun ini.
Pelaksanaan promosi jabatan karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan terhadap struktur manajemen yang dipandang perlu untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pelaksanaan promosi jabatan ketika adanya jabatan kosong yang harus diiisi, kemudian bagian SDM mencari kompetensi apa yang cocok dengan analisis jabatan. Kemudian nama-nama karyawan yang memenuhi kompetensi diajukan kepada KACAB (Kepala Cabang) dan akan dirapatkan ke rapat Direksi. Dari hasil tersebut maka keluarlah keputusan siapa yang ditunjuk dan layak dipromosikan jabatannya. Untuk proses penetapan promosi jabatan adalah kewenangan dari kantor pusat.
Kendala yang dihadapi oleh PT. Taspen Cabang Surakarta berdasarkan pengamatan saya selama magang dan wawancara dengan pihak Taspen adalah harus menunggu karyawan penganti sehingga jabatan yang masih kosong atau belum terisi ini dikarenakan penetapan promosi jabatan adalah kewenangan pusat. Untuk itu kantor cabang melakukan rotasi jabatan untuk mengcover jabatan yang kosong agar tidak terjadi penurunan produktifitas kinerja pada taspen. Tetapi rotasi kerja belum bisa optimal untuk mencover posisi suatu jabatan karena harus adaptasi dalam hal tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan yang tentu berbeda dari tugas dan tanggung jawab sebelumnya.
46
1. Pelaksanaan Analisis Jabatan Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta
Taknik analisis jabatan yang diterapkan oleh perusahaan pelayanan selama ini adalah sistem manajemen sumber daya manusia berbasis komputer. Sistem ini dimana setiap kedudukan jabatan ada syarat dan kebutuhan kompetensi yang harus dipenuhi.
Di taspen (Persero) sudah sangat modern karna disetiap sistem dalam mengelola perusahaan sudah terdapat sistem yang sangat baik dan terkomputerisasi sehingga memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas yang merupakan tanggung jawab disetiap karyawan yang bersangkutan. Syarat dan ketentuan sudah ada disistem komputer SDM dan terdapat 600 lembar syarat dan ketentuan untuk setiap masing-masing jabatan.
Pelaksanaan analisis jabatan adalah kewenangan SDM Pusat. Analisis jabatan ini adalah seperti analisis kerja untuk penempatan karyawan berdasarkan keahlian di dalam setiap bagian tanggung jawab karyawan.
Kantor cabang dalam pelaksana analisi jabatan sendiri untuk karyawan pelaksana diharuskan rotasi setiap maksimal 3 tahun sekali agar proses bisnis dalam perusahaan karyawan yang melaksanakan analisis jabatan paham. Tapi dalam penempatan pejabatnya itu merupakan kewenangan dari SDM kantor Pusat.
47
2. Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja pada PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta
Setiap promosi jabatan merupakan motivasi, dan karyawan harus mampu membuktikan kompetensi maupun kecakapan bahwa karyawan tersebut layak untuk mendapatkan promosi jabatan. Disamping itu kemampuan dan prestasi kerja harus menunjukkan tanda-tanda bahwa pegawai tersebut sanggup memegang jabatan yang lebih tinggi yang kelak akan didudukinya.
Penilaian prestasi kerja pada karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta dilakukan setiap akhir tahun. Metode yang dilakukan perusahaan ini adalah sistem manajemen kinerja.
Ada beberapa aspek penilaian kinerja yang ada di PT. Taspen ( Persero) diantaranya adalah :
1. Aspek Pembelajaran
Aspek pembelajaran ini merupakan aspek pembelajaran yang berdasarkan perilaku keseharian karyawan di perusahaan dalam menjalin kerja sama atau komunikasi kepada sesama karyawan dikantor. Hasil wawancara terhadap bagian SDM menyatakan bahwa: “Terdapat beberapa aspek penilaian di perusahaan ini salah satunya adalah aspek Pembelajaran yang mana Aspek ini merupakan aspek dasar perilaku keseharian karyawan dikator.”
(Wawancara 8 Mei 2019) 2. Aspek Bisnis Internal
48
Aspek bisnis internal merupakan aspek karyawan dalam hal kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok atau tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya kepada perusahaan. Aspek ini merupakan aspek kedua yang dijelaskan oleh narasumber wawancara. Hasil wawancara terhadap bagian SDM menyatakan bahwa: “Aspek yang kedua yang dapat saya bagikan adalah aspek bisnis internal. Aspek bisnis internal ini merupakan kemampuan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas pokok yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan dan menjadi tanggung jawab yang harus diselesaikan.” (Wawancara 8 Mei 2019)
3. Aspek Pelayanan
Aspek pelayanan merupakan aspek yang berkaitan dengan pekerjaan yang melibatkan kepentingan pelanggan dan peserta di perusahaan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta. Hal ini berdasarkan hasil wawancara terhadap bagian SDM menyatakan bahwa: “aspek yang ketiga adalah aspek pelayanan. Aspek pelayanan ini berkaitan dengan pekerjaan yang lebih melibatkan kepentingan pelanggan, peserta” (Wawancara,8 mei 2019)
3. Syarat-syarat pegawai yang mendapat promosi jabatan di PT.
Taspen (Persero) Cabang Surakarta
Pelaksanaan program promosi jabatan bagi pegawai, perlu ditetapkan agar tidak terjadi penilaian yang subjektif. Syarat-syarat yang sudah ditentukan maka harus dijadikan standar dalam
49
menetapkan siapa yang dapat atau berhak dipromosikan. Pelaksanaan promosi jabatan yang bener-bener didasarkan pada persyaratan yang ada maka akan mendorong para pegawai untuk berkerja dengan baik tanpa adanya perasaan cemas karna adanya perasaan bahwa promosi dalam meraih kedudukan suatu promosi jabatan yang dilakukan seorang peminpin akan bersifat subjektif dan tidak adil terhadap bawahannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak departemen sumber daya manusia (SDM) menjelaskan bahwa dasar pertimbangan untuk mempromosikan jabatan seorang karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta didasarkan pada ketentuan pengembangan karir. Pengembangan karir dapat diartikan sebagai kegiatan kepegawaian guna membantu para pegawai merencanakan karir masa depan di tempat mereka bekerja. Sehingga pegawai yang bersangkutan dan juga pihak perusahaan bisa mengembangkan diri secara optimal. Pengembangan karir yang dilaksanakan di PT. Taspen KC Surakarta adalah ketika adanya jabatan kosong yang harus diiisi maka pihak SDM akan mengcover pekerjaan tersebut dengan menetapkan seseorang untuk mengisi tempat yang kosong dengan analisis jabatan sesuai dengan kriteria jabatan yang dibutuhkan. Tanpa menunggu penetapan promosi jabatan yang diwewenangi oleh Kantor Pusat ini dikarenakan adanya rotasi kerja yang harus dilaksanakan maksimal setiap 3 tahun sekali. Hal tersebut dilaksanakan agar tidak terjadi penurunan kinerja taspen terhadap pelanggan. Dilakukan rotasi
50
kerja ini agar mengurangi kejenuhan dalam bekerja, meningkatkan produktifitas karyawan dan menambah pengetahuan karyawan tentang bisnis PT.Taspen.
Adapun syarat-syarat promosi jabatan yang dilakukan oleh PT.
Taspen (Persero):
1. Karyawan pelaksana dapat dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan struktural atau jabatan fungsional sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yaitu “jejang karir melalui kenaikan golongan gaji reguler hanya diberikan kepada karyawan golongan III sampai V”, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Karyawan golongan V-VI, telah memiliki masa kerja di perusahaan sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dan memiliki masa kerja golongan gaji sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
b. Tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang atau berat dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir atau tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai peraturan disiplin karyawan.
c. Memiiki penilaian kinerja minimal “Baik” dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir.
d. Tidak dalam status tugas belajar formal e. Tersedianya formasi jabatan
f. Memenuhi tahapan seleksi promosi yang tidak terpisahkan pada peraturan Direksi.
51
g. Mendapatkan persetujuan atau rekomendasi/penilaian dari Kepala Unit Kerja masin-masing.
2. Karyawan pejabat dapat dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan struktural atau jabatan fungsional sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yaitu “jejang karir melalui kenaikan golongan gaji reguler hanya diberikan kepada karyawan golongan III sampai V” , apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pejabat golongan VII sampai dengan golongan XI, telah memiliki masa kerja golongan gaji sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
b. Tidak pernah dikenai hukuman disiplin Sedang atau Berat dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir atau tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai peraturan disiplin karyawan.
c. Memiliki penilaian kinerja minimal “Baik” dalam kurun waktu 2 (dua) tahun berakhir.
d. Tidak dalam status tugas belajar formal e. Tersedianya formasi jabatan
f. Memenuhi tahapan seleksi promosi golongan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direksi ini.
g. Mendapatkan persetujuan atau rekomendasi/penilaian dari Kepala Unit Kerja masing-masing.