• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Batik Mega Mendung sebagai Simbol Budaya Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makna Batik Mega Mendung sebagai Simbol Budaya Cirebon."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Dewi Wulansari, 210110110613. 2013. Bidang Kajian Hubungan Masyarakat. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran. Kampus Bandung. Skripsi ini

berjudul “Makna Batik Mega Mendung sebagai Simbol Budaya Cirebon”. Sebagai pembimbing utama Dr. Agus Rahmat, M.Pd dan pembimbing pendamping Drs. H.Wawan Setiawan, M.I.Kom.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang makna denotasi, konotasi dan mitos dari salah satu batik di Cirebon yaitu batik mega mendung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes yang menekankan pada pembahasan mengenai makna denotasi, konotasi dan mitos.

Hasil dalam penelitian ini yaitu bahwa batik mega mendung pada coraknya terdapat simbol-simbol yang berbeda dan simbol yang digunakan sebagai bahan untuk membuat batik mega mendung tersebut. Selain itu peneliti juga menemukan makna denotasi, konotasi dan mitos dari simbol-simbol batik mega mendung di Cirebon jawa barat ini.

(2)

ii

ABSTRACT

Dewi Wulansari. 210110110613. 2013. Field study of public relations.

Faculty of Communication Sciences. Padjadjaran University. Campus Bandung. This

thesis is titled "The Meaning of Mega Batik Cirebon Partly as a Cultural Symbol " As

the primary supervisor Dr. Agus Rahma, M.Pd and Drs . H.Wawan Setiawan ,

M.I.Kom .

This study aims to identify and analyze the meaning of denotation ,

connotation and myth of one of batik in Cirebon batik mega cloudy . This study uses

qualitative research methods with Roland Barthes' semiotic analysis that emphasizes

the discussion of the meaning of denotation , connotation and myth .

The results in this study is that batik mega cloud on his feature are different

symbols and symbols that are used as ingredients to make the batik mega cloudy . In

addition, researchers also found the meaning of denotation , connotation and myth of

mega symbols cloudy batik in Cirebon West Java this .

The researchers also concluded that get after doing this research that batik

pattern Megamendung is mega ( sky ) seven layers of meaning has seven layers of

heavens clouds , and dark clouds are clouds that contain rain water , the giver of life

, while the light blue color symbolizes the bright life . lergkung the irregular line

carries a moral message in human life is always changing ( up and down ) . Data was

collected through observation of place and events , observations and Library Studies

. Suggestions from the research Batik megamendung should still be preserved by the

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini rumusan masalah berkaitan dengan simbol dan makna gerak tari Zapin Penyengat, simbol dan makna busana yang digunakan dan simbol dan makna iringan

Hasil dari penelitian ini telah berhasil membuat aplikasi katalog batik yang terdapat 4 menu utama yaitu : sejarah, proses membuat batik, motif dan alat yang digunakan

Sedangkan proses membuat batik meliputi pekerjaan pembuatan batik yang sebenarnya terdiri dari pelekatan lilin batik pada kain untuk membuat motif, pewarnaan batik (celup,

Dengan budaya Cina terlihat pada motif batik yang sangat berbeda dengan umumnya batik tradisional, seperti motif “mega mendung” atau “esok sore”, motif banji dan berbagai motif

Dalam penulisan sebelumnya yaitu identivikasi unsur visual batik Trusmi Masina Cirebon terdapat tiga bentuk dasar yang sering muncul pada enam Batik Trusmi, Masina,

diatas didapati bentuk awan pada batik mega mendung merupakan bentuk yang paling sering muncul pada enam batik pilihan perwakilan dari 24 batik Trusmi Masina. Hal ini

Disamping itu terdapat pula unsur ragam hias berbentuk awan (mega) pada bagian-bagian yang disesuaikan dengan motif utamanya; (b) Batik Cirebonan klasik tradisional selalu

Hal tersebut ternyata juga berlaku dengan batik Demak, sebagai bagian dari batik pesisir, batik Demak berbeda dengan batik pedalaman seperti yang ada di Surakarta dan Yogyakarta yang