HUBUNGAN ANTARA TINGKAT
PENDIDIKAN
DAN PENGET AHUAN LINGKUNGAN
TERHADAP PERlLAKU PENGELOLAAN KEBERSIHAN
PANT AI PERCUT Dl KABUPATEN DELl SEROANG
MIL!K
l:'ERPiJST
t\KJ~Mil
u
t\1
- ~·~
En
"' PROGRAM P ASCASARJANA
TESIS
HUBUNGAN ANT ARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN
PENGETAHUAN LINGKUNGAN TERHADAP
PERILAKU PENGELOLAAN
KEBER-~IHANPANTAI PERCUT DI KABUPATEN
DELISERDANG
~)
_ I I ~
Disusun dan Diajukan Oleh :
ROSITA TARIGi\.N
11'...,.
NIM : 035060027
'~
Telah Dipertabankan di dcpan Panitia Ujian Tcsis - · ..
~
i}
P_!!!_a Tanggal14 Mei] OOS
_e.~
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pcndidikan Kependudukan dart I ... ingkungan Hidup
\? ~
·.·'
:t:f
~~o
" / """'~
Medan, 14 Mei 2005~
Menyetujui.~
/$""'""-
Tim Pembimbing, ~,.~Pembimbing
l.
-~~
=-Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd NIP. 130891778
Ketua Program Studi Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup,
~~_J
Prof. Dr. A.R. Ritonga, M.Pd NIP. 130215075
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
Judul Tesis Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan
Lingkungan Terbadap Pcrilaku Pengelolaan Kebersihan
.----..._ Pantai Pcrcut Di Kabupatcn Deliscrdang
Nama Mahasiswa ROSITA TARIGAN
~ 035060027
Tanggai Uji~
I' :
14 Mei 20054.
Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd NIP. 130891778
( Pembimbing I) t:_t.:~'~""~ -"'~~
...
$
t
Dr. Ing. Ternala A. Barus, M.Sc
NIP. 13169 5907
( Pembimbing II ) ~
~
/ ...
.,.-
---
...
~~-.:\.Prof. Dr. A.R. Ritooga, M.Pd N IP. 13(}215075
( Penguji)
Dr. Abdul'llamid K, M .Pd
NIP. 130935475 ( Penguji)
I
·~~--···· ~ ···· ··· ···· · ···· ····
~~
- I
5.
Dr. rer. nat. Binari Maourung, M.SirJJ
£.
"f--NIP. 131851423 ... ... ~)d
.. .
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan kasihNya sehingga tesis yang beijudul ''·Hubungan antara Tingkat
Pendidikan dan Pengetahuan Lingkungan Terhndap Perilaku Pengelolaan
Kcbersihan Pantai Pcrcut di Kabupatcn Deliscrdang", telah dapat disusun.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat b~mtuan
dan
dorongan berbagaipihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
I :
Siagian, M.Pd dan Bapak Dr. Ing. Temala Barns, M.Sc selaku pembimbing, yang
selalu memberikan bimbingan, araban dan rnotivasi pada penulis. -;.~
( !ff
Pada ke s em~atan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih k,epada:Pertama, Ibunda Prof. Dr Hj. Djanius Ojamin, SH. MS, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
Pascasaijana Universitas Negeri Medan, dan Bapak Prof. Dr. A. R. Ritonga, M.Pd
scbagui Ketua ·Prodi PKLH serta semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar
selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan. '=G~
Kedua, Bapak dan Ibu Doscn di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
•
yang telah membekaJi penulis dengan ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir,
yang dapa t digunakan untuk menyeselesaikan tesis ini.
Ketiga, Kepala Desa Percut dan stafnya serta segenap masyarakat pesisir Panta.i
Bagan Percut yang telah banyak membantu penulis dal2m mengumpulkan data
penelitian ini.
Keempat, rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu penulis dalam
penyelesaian perkuliahan, penelitian dan penulisan tesis hingga selesai. ~
'r
Kelima, scluruh keluarga dari penulis Khususnya Drs. J. Tarigan, Jusup Tarigan, SH.,
MSi, Elfrina, ST., Dianita, M.Epid, Silvia Flore_n__sia, SE., Barta O ~ t _w ius, SH. dan
Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd yang telah banyak memberi bantuan moril dan
spiritual dalam mcnyclcsaikan tesis ini. ;_ ~I
Keenam, Bapak Dr. Abdul Hamid. K, M.Pd, Bapak Prof. Dr. A. R. Ritonga, M.Pd
serta Bapak Dr. rcr.nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen Penguji atas saran dan
arahannya dalam penulisan tesis ini. ~ \
I
~Khusus kepada suami tercinta Drs. J. Bangun yang penuh kesabaran,
ketabaha.rf,'"- pcngcrtian dan pengorbanan yang mendalam mendampingi penulisan
tesis ini.
\ ~ Akhirnya P~;;nulis berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa semoga kita semua
menerim ~ r ! lunatNya. Am in. _~
IV
Medan, April 2005
Penulis,
~
~
ABSTRAK
Rosita Tarigan,. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Lingkungan terhadap Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai Percut K.abupaten Deliserdang Tesis; Program Pascasrujana, Universitas Negeri Medan 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (I) hubungan antara tingkat
pendidikan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai, (2) hubungan
penge-tahuan lingkungan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai dan (3) hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan lingklmgan secara bersama-sama dengan pcrilaku pengelolaan kebersihan pantai.
Penelitian ini dilaksanakan di desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Sampel penelitian adalah masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai Bagan Percut sebanyak 142 orang
Instrumen penelitian yang digunak.an untuk pengumpulan data adalah angket
(kuesioner) model skala Likert yang telah diujicobakan kepada
30
orang di luarsampel penelitian sehingga diperoleh validitas dan reliabilitas item kuesioner dengan
rurnus korelasi Product Moment dan Alpha Cronbach bagi perilaku pengelolaan
kebersihan pantai serta Kuder-R.ichardson (K-R 20) untuk variabel pengetahuan lingkungan.
Hasil analisis instnunen menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel,
dimana instrurnen pengetahuan iingkungan mempunyai koefisien reliabilitas sebesar
0,820 ; sedangkan untuk instrumen variabel Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai mempunyai reliabilitas sebesar 0,869.
Hasil penelitian mcnunjukkan : (1) terdapat hubungan positif antara tingkat
pendidikan (X1) dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai (Y) dengan koefisien
korelasi r yl
=
0,806 dan persamaan regresi linear"9'
= 4J ,69+
0,49 X1; (2) terdapathubungan positif antara pengetahuan lingkungan (X2) dengan perilaku pengelolaan
kebersihan pan_tai Percut (Y) dengan koefisien korelasi ry2
=
0,540 dan persamaanregresi linier. Y
=
46,07 + 0,04 X2; (3) terdapat hubungan positif antara tingkatpendidikan (X1) dan pengetahuan lingkungan (X2) secara bersama-sama dengan
perilaku pengelolaan kebersihan pantai (Y) dengan koefisien korelasi ganda ryu
=
0,8748 dan persamaan regresi
t
= 41,86+
0,48 X1+
0,05 X2. •ABSTRACT
Tarigan, Rosita. The Correlation between Educational Level and Environmental
Knowledge with the Coastal Sanitary Management Behaviour at Percut The District
of Deliserdang; The Thesis of Post Graduate Programme at the Medan State
University 2005.
-The objective of the research is to study (1) the relationship between
educational level with the coastal sanitary management behaviour; (2) the
relationship between environmental knowledge with the coastal sanitary management behaviour; (3) the relationship between educational level and environmental knowledge as well to the coastal sanitary management behaviour.
The research was held in the village of Percut, the sub-district of Percut Sei Tuan District of Deliserdan . Technique applied was descriptive method. The !)arnples taken were 142 person with stratified proportional ran om samp mg technique on the coastal society at Percut region.
The research instrument 1,1sed for collecting data is Likert's scale
questionnaire method that has been previo usly tried out to another 30 persons of the
different population. The validity of the instrument was tested by means of Pearson
product-moment co~relation, while the reliability of the instrument was tested by
means of Alpha Cronbach analysis technique for coastal sanitary management
behaviour variable (Y) and for the environmental knowledge variable (X2) was tested
by means of Kuder-Richardson 20. The result of instrument analysis obtained for
variable (Y) is r11
=
0.869, and r11=
0.820 for variable (X2). These values indicatethat the instrument used is valid and reliable.
The result of the research obtained could be: (1) the positive correlation between educational level (Xt) and the coastal sanitary management behaviour (Y) is
highly significant, at the correlation coefficients fYt
=
0.806 and linear regressionequation
Y
=
41 .69+
0.49 X1; (2) positive correlation between environmentalknowledge (X2) and the coastal sanitary management behaviour is highly significant
at the correlation coefficients ry2 = 0.540 and linear regression equation
Y
'= 46.0 +0.04 X2; (3) positive correlation between educational X1 and the environmental
knowledge X2 with coastal sanitary management behaviour (Y) .... at the multiple
correlation coefficients ryt2 = 0.8748 with the regression equation Y = 41.86
+
0.48X1 +0.05 Xz.
Therefore, the educational level and _environmental knowledge factors contribute to improving the coastal sanitary management at Percut region.
ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR lSI Halaman 11 KATA PENGANTAR DAFTAR lSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN lll IV Vll Vlll IX
BAB I : PENDAHULUAN ~ ~
BABII
A Latar Belakang Masalah ... ~ ...
v .C..t
1. . 'YIN~ lt'JI~/
B. Identtfikast Masalah ... . . . ... . ... .. _.. . . 6
C. Pernbatasan Masalah ...
- ~
·
... ..~
..
... 7D. Perumusan Masalah ... .
! . "'!-~
...
~~
...
/~.'~:.
...
:-:~~~
..
7E. Tu'uan Penelitian ... .
J.$. .. ...
'?:
).{~.. ...
~ .. 7F. Manfaat Penelitian ... ... ... .. ... .. . ... ... .. . . .. ... ... ... .... 8
: KERANGKA TEORETIS,
KERANGKAKONSEPTUAL,
, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .. . .. . .. . .. . . .. . . .. .. . .. . .. . . .. . 9...___ A Kerangka "Feoretis ... ~ ... ~ ... 9
1. Hakikat Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai . . . .. 9
2. Hakikat Tingkat Pendidikan .. .. . . .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .. .. ... 17
3. Hakikat Pengetahuan Lingkungan ... ~ - ~ [.
':! ... ... ....
~ -..
22B. Kerangka Berpikir ... ~ -.. 36
1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Perilaku
1
Pengelolaan Kebersihan Pantai ... 362. HubunganAntara Pengetahuan dengan Perilaku
-~
Pengelolaan Kebersihan Pantai ... 393. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Lingkungan Secara Bersama-sarna Dengan Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai ... 41
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... .. .!. ... 43
D H . . tpotesis .cene 1t1an ... ;..;..· .... · n l' · t'JIE." ~ ... .. 44
: METODOLOGI PENELITIAN ...
~
.... ...G~ .P.~ -~ -...
45A. Tempat dan Waktu Penelitian ... ~ ... /.
'!( ...
45B. Populasi dan Sam pel ... _cJI. ~ - ... . '=! ... 45
C. Metode Penelitian ...
-~
....' ~ {\~
... 46D. Variabel Penelitian ...
>./. ...
47E. Defenisi 0perasional Variabel -:-...
~
..~
... 47F. Desain Penelitian ... ':"' ... . ..
~
-~
... 48G. Instrumen Penelitian ...
~~~
...f ... ...
~~~
...
49H. Teknik Pengurnpulan Data ... ; ..
tl; ...
~
..
51r.
Teknik Anal isis Data ...~
.1.!.$ .. ... ...
~
...
52,~o. '~··~.
cJ
\?a .
··~''. -
c~~~~
BABIV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskripsi Data . .. .. . . .. .. . . . ... . .. .. .. . . .. . .. .. .. . . .... 54
1. Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai .. . .. .. . .. .. .. . .. 54
2. Tingkat Pendidikan .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . 56
3. Pengetahuan Lingkungan ... 57
B. Penguj ian Persyaratan Analisis ... 59
1. Uji Normalitas ... 59
2. Uji Homogenitas ... . / ... ... 60
P .. H' . ~ ' 61 C. enguJian tpotests ... .. D. Pembahasan Hasil Penelitian ...
~
... 69E. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 72
BABV : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN _.. ~_t\RAN ... ... 74
A. Simpulan ... 74
B. lmplikasi Pcnelitian ... ':'~~ ... 75
C. Saran ... ~ -... ~ ... 77
~~ "%. DAYfAR PUSTAKA ... :":' ... 78
LAMP IRAN ...
! ...
80""'--
~
~
DAFTAR TABEI .~
Tabel Halaman
1. Hasil Perhitungan Sam pel Penelitian ... 46
2. Kisi-kisi lnstrumen Tingkat Pendidikan ... ... ... ... 49
3. Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Lingkungan .. ... ... ... .... 50
4. Kisi-kisi Instrumen Perilaku Pcngelolaan Kebersihan Pantai Percut... 50
5. Distribusi Skor Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai ... 55
6. Distribusi Skor Tingkat Pendidikan... 56
7. Distribusi Frekwensi Pengetahuan Lingkungan... 58
8. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Data... 60
9. Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Varians ... 61
10. ANOV A untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas ... ... 62
11. Uji Signifikansi Koefisien -Korelasi antara Tingkat Pendidikan (X1) -dengan Perilak:u Pengelolaan Kebersihan Pantai (Y) ... ?.~ 64
12. ANOVA untuk Pcngujian Sign.ifikansi dan Linearitas ...
65
14. 15.
vii
[image:10.612.44.556.69.682.2]DAFTAR GAMBAR
Gam bar Halaman
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Konstilasi Penelitian
[image:11.612.49.568.91.688.2]Histogram Perilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai ... . Histogram Frckwensi Tingkat Pendidikan ... .. Histogram frekwensi pengetahuan lingkungan ... .. Grafik garis regresi linier sederhana hubungan antara tingkat
pendidikan dengan Pcrilaku Pengelolaan Kebersihan Pantai. ... . Grafik garis regresi linear sederhana, hubungan antara pengetahuan Jingkungan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai
-- ~
Vlll
48
55
57
58
63
DAFT AR LAMP IRAN
Lamp iran Halaman
1. lnstrumen Penelitian ;.,:.:..;.·
... ... ...
·
... : .... :.;...
;.;..:..:,;.,·. 802. Uji Coba Instrumen . .. ... ... . .. . .. ... ... ... ... .. .... ... 90
3. Data Hasil Penelitian .. .. .. .. .. .. . . .. . .. .. . .. .. .. .. . . .. .. . .. .. . .. . .. .. .. . . ... 113
4. Diskripsi Data Penelitian ... .. .. .. ... .... .. .. .. .. ... .. .. . .. ... ... .. .. ... .... 114
5. Uji Normalitas . ... - ~ ·... ... .. .. . . . .. .. . . . .. 122
6. Uji Homogenitas ... . ... .. ... ... ... ... ... ... ... 124
7. Analisis Korelasi Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pengeioraan kebersihan Pantai .... ... ... ... ... 125
8. Uji Linearitas Regresi ... ... ... ... ... ... 128
9. Analisis Korelasi Hubungan Pengetahuan Linglrungan dengan Perilaku 10. Uji Lineritas Regresi ... ... ... ... ... ... ... ... I 33 11. Analisis Korelasi Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ling-kungan .Qengan Perilaku Pe~elolaan kebersihan Pantai ... 133
12 Perhitungan Koefisien Korelasi dan Regresi Berganda ... 136
13. Surat Keterangan lzin Melakukan Penelitian Lapangan yang c Dikeluarkan oleh UNIMED . ... .... . .... . ... 137
14. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian yang -
'l
~ Dikeluarkan oleh Pemkab.Deliserdang. .. ... ~ ... 138~~
~
:BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah m It ~ ~; ~...,·-r: ~~ • ! ~ 1 '" "' .. .. .. ·-• ~ ,.. f • ' ' I• ;
:, .. t ~ '<· · ~ 1 ! : .... :.· - :... .
.._
__________ _
(, Daerah pantai merupakan tempat tinggal bagi sebahagian besar penduduk
yang bergantung pada surnber daya pantai, sekaligus menentukan kesehatan ekologi
di daerah tersebut. Daerah pantai dapat rnenerima pencemaran baik dari buangan
langsung maupun melalui sistem sungai, dan juga dapat dipengaruhi oleh perubahan
perubahan tata guna laban, pembuangan limbah dan lain-lain (Kantjono, 1993: 175).
/ Kebutuhan manusia dalam kapasitasnya sebagai mahlnk hidup memerlukan
kontribusi yang terus menerus baik langsung atau tidak langsung dengan alarn
sekitarnya. Kebutuhan itu meliputi pengadaan lahan untuk tempat tinggal, bahan
untuk berc'Ocok tanam, rekreasi yang diperoleh dari alam. Pertumbuhan,
perkembangan dan perilaku dari manusia tidak selalu serasi dengan lingkungannya,
rnelainkan banyak menimbulkan masalah konflik sosial, . kemiskinan, kekeringan,
banjir, erosi_ merupakan persoalan yang sering muncul di lingkungan masyarakat.
Perilaku ataupun tindakan manusia yang tidak memperhatikan daya dukung
lingkungan memunculkan kegoncangan lingkungan yang berdampak pada kehidupan
sosial masyarakat. Dampak langsung dari perilaku manusia yang demikian adalah
terjadinya ketidakseimbangan ekosistem yang diakibatkan terputusnya
kesinambungan siklus biogeokimia karena ada unsur ekosistem yang hilang.
2
yang mempengaruhi pertumbuhan dan kehidupan ekosistem. Untuk it~
penanggulangannya tidak dapat hanya dengan kekuatan individu, melainkan
menuntut kekuatan sosial, yakni terlibatnya seluruh lapisan masyarakat. liE~
Manusia dalam perilakunya harus menjaga keseimbangan sistem ekologi
agar tidak tergoncangkan dan keharmonisan tetap lestari. Kita harus berkeyakinan
bahwa makin tinggi kualitas lingkungan, makin banyak kita mengambil lfeuntungan
dan makin besar pula daya dukung lingkungan hidup untuk manusia. Ini merupakan
konsekuensi perilaku dalam hubungannya dengan lingkungan hidup. (Soedjiran dkk,
99 fiNI"-'-_r
1 3: 54). ___., .
Pesisir pantai dan laut merupakan salah satu sumber daya berpotensi
menguntungkan b?jk dari
segi
sosial, ekonomi dan budaya juga untuk kepentingangenerasi mendatang. Pesisir pantai dan !aut adalah milik publik oleh sebab itu
pemanfaatan dan pemeliharaannya harus melibatkan seinua pihak baik pemerintah,
maupun masyarakat. Dengan meningkatnya industrialisasi dan jumlah penduduk
yang sernakin padat, pesisir pantai dan laut semakin mendapat bcban yang berat.
r
Pencemaran air laut dan pesisir adalah akibar: pembuangan limbah industri,
twnpahan minyak, sampah dari huJu dan hilir sungai dan sampah penduduk sekitar
yang dibuang ke pantai. Rusaknya pesisir pantai dapat disebabkan oleh tindakan
manusia yang tidak terkendali seperti: pengerukan pasir laut, pembuangan ~ ampah ke
pantai, pengambilan ikan dengan penggunaan born , penebangan hutan mangrove dan
lain-lain. Akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah abrasi pantai,
tercemamya daerah pantai, merosotnya produksi ikan dan rusaknya lingkungan
3
tercemarnya daerah pantai, merosotnya produksi ikan dan rusaknya lingkungan
pantai.
Untuk mengatasi masatah di atas, perlu adanya partisipasi dan keterlibatan
masyarakat yang bermukim di sekitar pesisir pantai sangat dibutuhkan. Hal ini agar
sumber daya pesisir danlaut dapat terjaga kelestariannya. Disamping itu perlu adanya
peran serta pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat secara bersama-sama dalam
mengelola kebersihan pesisir pantai. Penanganan masalah tersebut tidak hanya cukup
ditangani oleh masyarkat sekitar, tetapi perlu juga melibatkan masyarakat yang
berada di hulu. --~
Masyarakat sekitar pantai merupakan ujung tombak da!am pengelolaan
kebersihan pantai. Hal ini dapat dipahami mengingat lingkungan pantai merupakan
bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan bagi masyarakat pantai. Oleh sebab itu,
perlu adanya penekanan arti pentingnya kebersihan lingkungan pantai bagi kehidupan
secara individu, masyarakat, negara dan kehidupan secara global. ~
Sebagai salah satu upaya untuk mcningkatkan pcngclolaan kcbcrsihan pantai
mencari rumusan dan faktor-taktor yang berpengaruh- dalam pengelolaan kebersihan
pantai. Hal ini perlu dilakukan guna mengantisipasi teljadinya kemerosotan
lingkungan pantai yang secara terus menerus. Salah satu cara untuk mencari rumusan
tersebut adalah _ ~ ngan melakukan p !_ nelitian-peneliti ~ . - ":,/
Pennasalahan lingkungan dapat diatasi adalah melalui pendidikan. Tiap
generasi harus diajarkan untuk lebih menghargai dan peduli terhadap kelestarian
lingkungan hidup. Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan nilai-nilai
4
pada pendidikan formal maupun non formal. Lembaga Pendidikan formal dan non
formal merupak.an proses sosialisasi transformasi ilmu dan tcknologi dan penanaman
nilai sikap agar terbentuk manusia yang bcrkepribadian luhur dan berbudaya.
Pendidikan diarahkan kepada penguasaan secara utuh dalam arti peserta didik
mengenal beragam pengetahuan dengan berbagai hakikatnya. Misalnya kaitan antara
aksiologi keilrnuan dengan moral dan agama. Disarnping itu, pendidikan juga
mernbantu masyarakat dalarn memecahkan permasalahan dan mencetak tenaga
produlctif. Peningkatan pendidikan rata-rata masyarakat menjadikan suatu indikator
kualitas masyarakat temebut. Dengan sendirinya masalah-masalah yang ,!!lUncul di
masyarakat akan didekati solusinya secara ilmiah pula. Sebagai suatu pengharapan
bahwa dengan meningkatnya tingkatan pendidikan masyarakat juga akan mendorong
pada perilaku dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Pantai Bagan Percut adalah suatu wilayah pesisir yang banyak dikunjungi
oleh para touris, yang terletak di desa Pcrcut Kecamatan Pcrcut Sei Tuan Kabupatcn
Deli Serdang. Pantai ini dapat bcrmanfaat untuk tempat rekrcasi scbagai tempat
tujuan penelitian ilmu pengetahuan, pendidikan dan pengcmbangan budaya dan
pariwisata, tempat pelelangan ikan. Mata pencahariannya sebahagian besar adalah
nelayan. Disekitar pantai tersebut banyak dikelola masyarakat untuk pertambakan
udang. Pra survey telah dilakukan dilapangan bahwa pengelolaan kebersihan Pantai
Bagan Percut dapat digambarkan bahwa belum sepenuhnya dikelola dcngan baik. Hal
ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat dalam membuang sampah yang belum
mempertimbangkan lingkungan, pembuangan tinja langsung ke pantai, tata
5
Pembukaan hutan mangrove ini akan menurunkan potensi hutan pesisir terutama
dalam menunjang produktivitas hutan, dapat merusak habitat ahuni (peranan hutan
mangrove sebagai tempat pemijahan ikan), bahaya erosi. ~/
Kondisi masyarakat demikian didukung olch kurangnya pcngetahuan tentang
pentingnya lingkungan pesisir bagi kehidupan secara lokal dan global. Hal ini terlihat
bahwa perilaku kesehariannya yang masih nampak kurang peduli terhadap
n elolaan kebersihan antai, seperti mernbuang limbah domestik langsung ke
pantai, menumpuk sampah dekat pantai. Kondisi yang demikian bila dibiarkan terus
rnenerus akan menjadikan semakin-parahnya lingkungan pantai.
Untuk menjaga lingkungan global dari kerusakan yang diakibatkan olch
kegiatan manusia perlu dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan
dengan program pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable
development yaitu pembangunan yang tetap mempertimbangkan kepentingan
kehidupan sekarang dan masa mendatang.
r
~Untuk itu pcngelolaan lingkungan pantai Percut di wilayah pesisir Desa
Percut ini perlu menerapkan konsep tersebut. Untuk mewujudkan lingkungan pantai
bersih, indah dan lestari harus dimulai dari masyarakat di lingkungan itu sendiri. Oleh
sebab itu dalatn penelitian ini akan menggali aspek-aspek yang mempengaruhi
perilaku dalam pengelolaan kebersihan Pantai Percut. Tinjauan yang dilakukan tidak
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dikemukakan
permasalahan yang dapat diidentifikasikan berkenaan dengan hubungan tingkat
pendidikan dan pengetahuan tentang lingkungan dengan perilaku pengelolaan
kebersihan Pantai Bagan Percut sebagai berikut: Bagaimana kondisi rata-rata tingkat
pendidikan masyarakat? Apakah masyarakat pesisir pantai yang mempunyai tingkat
kebersihan pantai Bagan Percut? Apakah masyarakat pemukiman pesisir pantai yang
berpendidikan rendah cenderung berperilaku negatifterhadap pengelolaan kebersihan
?
Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pengelolaankebersihan Pantai Percut? Apakah masyarakat Pantai Percut memiliki pengetahuan
tentang lingkungan pantai? Sebagai sumber day ~ _ alam yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup, apakah masyarakat mengetahui bahwa tercemamya pantai dapat
merusak ekologi dan ekosistem? Apakah dengan pengetahuan itu dapat mendorong
perilaku pengelolaan kebersihan Pantai Percut? Apakah masyarakat pantai Percut
menyadari bahwa tercemamya pantai dapat berakibat fatal bagi kelangsungan sumber
daya pesisir. Apakah rusaknya lingkungan pesisir pantai disebabkan oleh rendahnya
pengetahuan mereka terhadap lingkungan? Apakah terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan dan pengetahuan tentang lingkungan -dengan perilaku pengelolaan
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas agar penelitian ini lebih terfokus
maka penelitian ini dibatasi dengan masalah yang dapat dikaji dalam kaitannya
dengan pengelolaan kebersihan pantai. Untuk itu rnasalah dalarn penelitian ini
dibatasi berkenaan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai, tingk.at pendidikan
dan pengetahuan lingkungan.
---D. Perumusan Masalah •
Berd <i s ~ rkan identifikasi dill\ pembatasan masf!.lah yang dikemuk_'ll_(an maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ·~.,
1. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara tingkat pendidikan dengan perilaku
0 0 /
pengelolaan kebersihan pantai? /
2. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara pengetahuan lingkungan dengan
perilaku pengelolaan kebersihan pantai?
· 3. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara tingkat pendidikan dan
pengetahuan- lingkungan secara bersama-sama dengan perilaku pengelolaan
8
E. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui hubungan an tara tingkat pendidikan dengan perilaku
pengelolaan kebersihan pantai.
:Jl~
.:Jli.
~J
2.
Untuk. mengetahui hubungan antara pengetahuan lingkungan dengan perilakupengelolaan kebersihan pantai. e-c~
'9 4"sNEc~ ~~sNEc~
lingkungan secara be·rsama-sama dengan perilaku pcngelolaan kebersihan pantai.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penditian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang
bersifat teoritis roaupun praktis. Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah :
dalam pengembangan ilmu, penelitian ini dnpat mennmbah khasanah ilmu
pengetahuan kependudukan dan ling.kungan hidup, juga sebagai acuan penclitian
lebih lanjut untuk variabel-variabel lainnya. Seba.gai masukan bagi masyarakat dan
pemerintah dan untuk menentukan arab pengambilan keputusan dan perencanaan
pernbangunan tentang pengelolaan kebersihan lingkungan pantai. Kegunaan secara
praktis yaitu dapat rnenjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Deli
Serdang, dan pihak-pihak terkait dalam rangka penataan dan pengelolaan kebersihan
Pantai Percut dan bagi masyarakat pesisir pantai Percut hendaknya memiliki
kesadarao lingkungan dengan merawat, menjaga kebersjhan pantai, melindungi dan
mernanfaatkannl'a tetapi menjaga keseimbangan dan kelestariannya dengan tidak
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
~
A. Simpulan
~
.If'
I
MIUK
PE~{pu[;-;
·; ~ :,;i\t\r:i\
I
l
$ ; .,. ; l ~J=
r\111
i f~~-:~ ;~ ~-:(''·
.. -.\
•
\- Berdasarkan basil penelitian dengan pengujian hipotesis dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut: ~
1 Pertama. tingkat pendidikan mempunyai hubungan positif dengan perilaku
perilaku pengelolaan kebersihan pantai.
Kedua. terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai. Dengan demikian secara
nyata pengetahuan lingkungan ikut menentukan perilaku masyarakat dalam
mengelola-kebersihan pantai. -~
/. Ketiga, hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan lingkungan secara
bersama-sama mempunyai hubungan positif dengan perilaku pengelolaan kebersihan
Pantai Percut. Dengan demikian tingkat pendidikan dan pengetahuan lingkungan
secara besama-sama secara nyata dapat menentukan dan memberi kontribusi yang
signifikan pada perilaku pengelolaan kebersihan pantai sejalan dengan meningkatnya
tingkat pendidikan dan pengetahuannya terhadap lingkungan.
B. lmplikasi
Beberapa implikasi dapat ditarik dari basil penelitian adalah sebagai berikut:
75
1. Untuk meningkatkan perilaku pengelolaan kebersihan pantai atau lingkungan,
maka perlu ditingkatkan pendidikan rnasyarakat melalui sekolah-sekolah yang
didirikan oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan
(Sustainable develop'Pnt) yang menekankan aspek kualitas manusia.
Peningkatan mutu pendidikan akan melahirkan sumber daya manusia yang
ideal sebagai hasil proses pendidikan. Secara empirik pada penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu penentu bagi
( tinggi rendahnya perilaku dalam mengelola lingkungan. Dengan demikian
\ maka peningkatan perilaku pengelolaan kebersihan pantai dapat dilakukan
dengan memperkaya dan-memperluas pendidikan atau penyuluhan masyarakat
pesisir tentang bagaimana masyarakat berperilaku dan mengelola sumber daya
pesisir pantai secara berkelanjutan ~
Tingkat pendidikan diperoleh dari lembaga pendidikan formal. Namun
demikian untuk meningkatkan perilaku pengelolaan kebersihan lingkungan
dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pemberian informasi,
mengintensifkan intraksi antara anggota masyarakat dengan objek yang
dipelajari melalui kegia tan kegiatan: Pertama. melalui penyliluhan dengan
(
topik bahasan: (a) pentingnya perawatan dan pengelolaan kebersihan pantaidemi kepentingan bersarna dan menjaga kelestariannya. (b) pemberian
inf<2..,n:!!asi tentang lingkE!l_gan dan ekosisteJEj>esisir pantai. (c)_d_!!mpak buruk
(
yang terjadi bila kebersihan pantai tercemar. Kedua, melibatkan seluruh
komponen dalam masyarakat seperti tokoh agamawan, tokoh rnasyarakat,
76
berkaitan dengan pengelolaan kebersihan pantai, Ketiga, melalui kegiatan
penyuluhan dan percontohan. Dalam hal ini dengan menentukan beberapa
anggota masyarakat yang dipilih kemudian diberikan pelatihan secara khusus
tentang tata cara memanfaatkan sumbcr daya pantai dan !aut scrta bagaimana
memperlakukan dengan benar. ) ( ::!
2. Upaya peningkatan pengetahuan lingkungan bagi masyarakat Pantai Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang dapat dilakukan dengan
~
berbagai cara diantaranya adalah: (a) melalui diskusi, seminar, penyuluhan,\ pelatihan yang berkaitan dengan perilaku pengelolaan kebersihan pantai. (b)
mengarahkan pada kesadaran masyarakat untu.k memanfaatkan;- memelihara
dan memperbaiki lingkungan pesisir dan pantai menjadi suatu bagian
kehidupan dirinya yang tidak dapat dipisahkan. (c) memberikan peluang
kepada masyarakat untuk mengikuti pendidikan lanjutan yang berwasan
lingkungan.
3. Tingkat pendidikan dan pengetahuan lingk1mgan secara bersama-sama
(
(
mempunyai hubungan positif terhadap perilaku pengelolaan kebersihan
pantai. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan perilaku
pengelolaan kebersihan pantai adalah sebagai berikut: pertama menjelaskan
kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya mengetahui dan memahami
lingkungan dan ekosistem biota laut dan pesisir sehingga dengan pengertian
dan pemahaman yang mencukupi akan memunculkan kesadaran untuk
merawat dan menjaga kelestarian untuk kepentingan ber$ama. Kedua,
(
77
tidak tercemar akan menguntungkan, seperti perkembangbiakan dan siklus
kehidupan ikan dapat terpelihara, udara disekitar pantai segar dan nyaman.
Pantai tertata dengan baik dan bersih dapat dinikmati masyarakat sebagai
tempat rekreasi. Ketiga: melibatkan pemerintah sebagai fasilitator agar
masyarakat dapat mampu mengelola lingkungan dengan baik serta memberi
penghargaan kepada masyarakat yang turut
aktif
dalam mengelola kebersittanlingkungannya ..
C. SARAN
Pertama, untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan
menuju per ila.ku yang ramah liifgkungan pantai d!m pesisir perlu melil5atkan setiap
komponen masyarakat baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan karang taruna
dengan tetap melibatkan pemerintah daerah sebagai fasilitator. ~
Ke.Qllil, pernerintah d .1-~ ah hendaknya .QtQaktif memberik ~l!.... penyuluhan
kepada masyarakat, khususnya tentang perihal lingkungan hidup di wilayah pesisir
dan pantai secara ,ldlusus. Hal ini agru; terbentuk persepsi masyarakat terhadap
lingkungan secara benar dan baik yang diwujudkan dalam kehidupan nyata. ~
Ketiga, agar penelitian ini lebih sempuma dan lebih tajam dalam
pcmbahasannya perlu adanya pcnclitian lchih lanjul yang sccarn spcsilik mcnyoroti
dan mengupas keterkaitan antara dimensi-dimensi dalam penelitian ini dan tidak
hanya menempatkan kedua variabel bebas scbagai dasar analisis tetapi ~uga valiabel
lainnya yang memberikan kontribusi yang besar dalam pengelolaan kebersihan pantai
DAFT AI~ PUST AKA
Atkinson, Rita L 1996. Penganlar Psikologi, Terjemahan Nurdjanah Taufik, Jakarta.
Erlangga.
Chiras, Daniel D. 1991. Environmental Science Action for Sustainable Future,
California. The Benyamin Cumming Company Inc.
...,
Daryanto. 1995. Masalah Pencemaran, Bandung. Tarsito.
>
1\~
i)
David Mexer_G. 1983. Social E.sy_cohology, Japan
Graw
Hill, Book Col)1pany.Dendasurono, P. 1997. Pendidikan Lingkungan Kelautan, Jakarta. Rineka Cipta.
Dwidjosepotro, 1994. Ekologi Manusia Dan Ungkungannya, Jakarta Er angga.
Dangkua Talha. 2001, Partisipasi Nelayan Dalam Pelestarian Ungkungan Pesisir
Pentai, Survei Pada - Masyarakat Nelayan di Kecamalan Kwandang
, Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Jakarta.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara, Yogyakarta. Kanisius.
Fuad Ihsan, H. 1997. Dasar~dasar Kependidikan, Jakarta. Rineka Cipta.
Hoffman, -Michael W. 1990:- -he Coorporation- -ethos and Enviromental, New
Y ork,Quomm Book
I •
Kantjono, A.T. 1993. Sumi Wahana, Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan,
Jakarta. Pustaka Umum, Gramedia.
Lawrence, David. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pasisir Pantai Secara
Terpadu, Terjemahan- Trevor Mack dan Margaretha S, Anggareni. Jakarta.
1.
Pradya Paramita.Notoadmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan dan llm,u Perilaku Kesehatan,
Y ogyakarta. Andy Offset.
Odum, Eugcwe. P, 1993 Das.£1[_ Dasar Ekologi,__ I erjemahan Yogy2ls.._arta, Gadjah
Mada University Press.
Pardede. H. 2003. Pengetahuan Lingkungan. FMJPA UNIMED Medan.
Republik Indonesia. 2003, Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
79
Rokhmin Dahuri. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Pantai Dan
Lautan Secara Terpadu, Jakarta Pradnya Paramitha
Salim. Emil, 1991. Pembangunan Benvawasan Lingkungan, Jakarta LP3S.
Shane Harold. G. 1984. Arli Pendidikan Bagi Masa Depan, Bandung. Rajawali.
Simatupang. A. 2002. Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Lingkungan
De11gan Tingkat Pefl._dl_dikan dan KesaciaLan Ibu Rumah '[an gga Tentang Lingkungan. PPs. Universitas Negeri Jakarta
/
~-Soemarwoto, Otto. 1999. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta. PT.
?
---2001, Paradigma
Gaajah Press
Baru. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Yogyakarta
Soedijarto. 1998, Pendidih:m Sebagai Sarana Reformasi Mental dalam Upaya
Pembangunan Bangsa, Jakarta Salai Pustaka.
Sudjiran Resodarmo, Kuswita K, Aprilani S. 1990. Pengantar Ekologi, Bandung.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2004. Stalistik Untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta.
--- ~1
- ~ ---, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung Alfabeta.
?
\'o ,_· · _ c
J
\'a,. - ...
c
J