• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PORSEA TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PORSEA TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BRAIN GYM (SENAM OTAK) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 2 PORSEA TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Skripsi Ini Telah Diujikan dan Dinyatakan Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

ELFRIDA SITUMORANG NIM 0510310143

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

ELFRIDA SITUMORANG. NIM 0510310143. Efektifitas Model Pembelajaran Brian Gym (Senam Otak) terhadap Kemampuan Menulis Pantun oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan menggambarkan Efektifitas Model Pembelajaran Brian Gym (Senam Otak) terhadap Kemampuan Menulis Pantun. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 259 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang yang diambil dengan teknik kluster. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essay.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau Quasi Eksperiment. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus:

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata postes kelas kontrol = 67,50 standar deviasi = 8,46 termasuk dalam empat kategori, yaitu kategori sangat baik sebanyak 2 orang atau 5,6% baik 8 orang atau 22,2%, cukup sebanyak 15 orang atau 41,7% dan kurang sebanyak 19 orang atau 52,8%. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen = 73.06, standar deviasi = 9,65, termasuk dalam tiga kategori, yaitu kategori sangat baik sebanyak 11 orang atau 30.6%, baik 15 orang atau 41,7%, cukup sebanyak 10 orang atau 27,8%.

Berdasarkan uji normalitas, hasil pretes dan postes berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, Berdasarkan hasil uju t, diperoleh thitung = 3,18 dan harga ttabel pada dk (n1+n2-2) = 70 dan

α

=

0,05 dan t = (1-

α

) pada n = 40 diperoleh t(0,95;78) = 1,6643. Jika harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel ternyata thitung > ttabel yakni 3,18 > 1,6643 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

(3)

KATA PENGANTAR

Terpujilah Allah Bapa atas Berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan studi S-1 lewat skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Brain Gym (Senam Otak) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP 2 Porsea Tahun Pembelajaran 2009/2010”. Penulisan

skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga skripsi ini tersusun. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Unimed

2. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para pembantu dekan serta seluruh staf pegawai dan administrasi

3. Dra. Rosmawaty, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

4. Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Dra. Mursini, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

8. Bapak dan Ibu dosen, selaku pengajar selama masa perkuliahan penulis 9. Bapak Simanjuntak yang telah membantu hingga dapat melaksanakan

sidang

10.Ayahanda Edy Situmorang, Ibunda Meddy ButarButar sebab tanpa adanya kasih sayang, doa serta tetesan keringat mereka, penulis tidak akan bisa sampai sejauh ini mengenyam kehidupan dan pendidikan.

11.Abangku: Richard Agustinus Situmorang yang telah memberikan motivasi dan bantuan berupa dana tambahan untuk penyusunan skripsi ini

12.Adik-adikku Riameri yanti Situmorang, dan Kristianto Budiman Situmorang.

13.Bapak dan Ibu guru beserta pegawai SMP Negeri 2 Porsea, terutama kepada kepala sekolah; Rusti Marpaung dan bapak guru bidang studi bahasa Indonesia.

14.Sahabat-sahabat terbaik penulis di kelas Ekstensi C 2005; Afrianti, Bina F Silaban, Bowo Zamati B, Efrina, Kristina, Nengsih Yusnidar, Nova M Naibaho, Panoguan Hutagaol, Raijon, Riama, Rustina, Rosnilam, Selistiani, Suaidah, Susanti, Surya Nengsih Pasaribu, Wildan Mahmudah, dan lainnya yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Juga buat seluruh teman-teman mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia, FBS, Unimed

(5)

16.Buat keluarga besar P. Simanjuntak br. Marbun terimakasih atas kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis selama 5 tahun ini dan menganggap penulis sebagai bagian keluarga.

17.Buat teman-temanku satu kost Jl.Perjuangan No.178 Pancing: Winny R Tampubolon S.Pd, Melisa Samosir Amd,Par, Meylinda S.Si, Rista Manik, Lusi Simarmata S.Si, Anwar Zebua (boy), Andil Hulu, Chandar Situmeang S.Pd. terkhusus untuk “kamar 16” Seriusman Putra Z., ST

18.Buat teman-teman satu PPL-T SMP 1 Balige: Feronika Siburian S.Pd, Irawati, Jhon Roy, Icha, Lonita, Lidiya, Marulak, Horas S.Pd, Jhon Fredi, Jojor, Imelda S.Pd, Patresia, Juli, Lasma S.Pd, Riwando, Weni S.Pd, Rico, Nova.

19. Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Kritik dan Saran sangat penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan kita. Amin.

Medan, Juni 2010 Penulis,

(6)

3. Kategori Hasil Postest kelas Eksperimen... 44

DAFTAR LAMPIRAN No. Hal 1. Data Hasil Postest kelas Eksperimen... 57

2. Data Hasil Postest kelas Kontrol... 58

3. Uji Normalitas Nilai Post-test……….. 61

(7)

5. Pengujian Hipotesis………. 66

6. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors... 69

7. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z... 70

8. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t... 71

9. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F... 72

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(8)

kehidupan sehari-hari. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan belajar menyimak dan berbicara merupakan upaya penguasaan dan kemampuan menggunakan bahasa lisan. Sementara kegiatan menulis dan membaca merupakan upaya penguasaan dan kemampuan menggunakan bahasa tulis.

Terampil menulis berarti terampil berkomunikasi secara tertulis. Berkomunikasi secara tertulis maksudnya dapat menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan ke dalam bentuk tulisan. Mampu menulis pantun merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas VII.

http://agepelesson.blogspot./index.php/sastraindonesia/article/view/com/2

008/02 menjelaskan bahwa rendahnya kemampuan menulis siswa bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, siswakurang antusias dalam pembelajaran. Kedua, siswa masih kurang bisa berkonsentrasi terhadap bahan pembelajaran. Ketiga, model pembelajaran yang digunakan terkesan monoton dan tidak efektif. Hal tersebut sejalan dengan hasil pengamatan peneliti pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam meluruskan fenomena tersebut. Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam meluruskan fenomena tersebut adalah menemukan jenis model pembelajaran yang tepat untuk menyinergiskan antara kemampuan menulis pantun.

Dalam kegiatan belajar mengajar peran guru tidak hanya memindahkan atau mentransfer ilmu kepada siswanya tetapi sebagai fasilitator yang

(9)

mengembangkan kegiatan belajar agar siswa secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapan. Kalangan pendidik sangat menyadari bahwa kreativitas berpikir anak-anak Indonesia masih memprihatinkan (Mangunwijaya, 1998; Drost, 1998). Kondisi anak-anak Indonesia yang demikian tentu tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan/pembelajaran yang kini dilakukan pada berbagai jenjang pendidikan. Rendahnya hasil belajar anak-anak Indonesia di bidang ilmu pengetahuan ditengarai berhubungan dengan proses pembelajaran ilmu pengetahuan yang belum memberi peluang anak untuk dapat mengembangkan konsepsinya tentang ilmu pengetahuan secara benar, yaitu mengkontruksi. Menurut Gardner (1991) para siswa sekolah menengah sering mengalami kesulitan memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan. Kondisi pembelajaran yang demikian juga terjadi pada proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan.

Dilihat dari sisi guru, dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru merasa sulit mengintegrasikan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang inovatif, karena merasa kekurangan pengetahuan tentang masalah tersebut. Akibatnya guru sampai saat ini masih menggunakan pendekatan mengajar tradisional, yang belum mampu menumbuhkan kreativitas dan kebiasaan berpikir produktif, yang merupakan dimensi paling utama dari demensi belajar. Demikian pula penggunaan cara-cara mengajar yang lama, akan cenderung mematikan kreativitas siswa.

(10)

model pembelajaraan kooperatif dengan berbagai tipe. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang sering digunakan oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran adalah model pembelajaran Inkuiri. Metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Namun kenyataannya, model pembelajaran tersebut kurang menunjukkan hasil yang maksimal dalam pencapaian hasil belajar menulis pantun, karena kurang dapat menciptakan suasana kelas menjadi hidup.

Untuk itulah guru sangat dituntut menciptakan suasana kelas menjadi hidup sehingga siswa tertarik dan tidak bosan. Salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat menjadi tawaran dalam merangsang siswa menulis pantun adalah model pembelajaran Brain Gym (senam otak).

(11)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Efektifitas Model Pembelajaran Brian Gym (Senam

Otak) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

Porsea Tahun Pembelajaran 2009/2010.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut di bawah ini.

a. Pengajaran menulis pantun masih menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif.

b. Kemampuan siswa dalam menulis pantun masih sangat rendah.

c. Apakah model pembelajaran Brain Gym (senam otak) lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran Inkuiri dalam kemapuan menulis pantun?

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi maka penulis memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji. Masalah yang

(12)

Brain Gym (senam otak) Terhadap Kemampuan Menulis Pantun Oleh Siswa kelas

VII SMP Negeri 2 Porsea Tahun pembelajaran 2009/2010”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis membuat fokus masalah agar kajian lebih terperinci dengan jelas. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea tahun pembelajaran 2009/2010 yang menggunakan model pembelajaran Brain Gym (senam otak)?

2. Bagaimana kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea Tahun pembelajaran 2009/2010 yang menggunakan model Inkuiri? 3. Apakah model pembelajaran Brain Gym (senam otak) lebih efektif

dibandingkan dengan model inkuiri dalam meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea tahun pembelajaran 2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

(13)

1. menggambarkan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea dalam kemampuan menulis pantun dengan menggunakan model pembelajaran Brain Gym (senam otak).

2. menggambarkan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea dalam kemampuan menulis pantun dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri.

3. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Brain Gym (senam otak) dengan model pembelajaran Inkuiri dalam kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMP Negeri 2 Porsea

F. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis pantun.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Brain Gym (senam otak) terhadap kemampuan menulis pantun.

3. Sebagai bahan masukan bagi teman-teman yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap materi ini.

BAB II

(14)

menyeluruh. sedangkan deskriptor yang paling sedikit dijawab adalah deskriptor ada beberapa keslahan penulisan (2-3 kesalahan), hal ini disebabkan siswa kurang dalam kemampuan menulis.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri di kelas VII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pembelajaran 2009/2010 berada paada kategori cukup. Hal ini terlihat pada kemampuan siswa pada nilai rata-rata 67,50

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Brain Gym (Senam Otak) di kelas VII SMP Negeri 2 Porsea Tahun

Pembelajaran 2009/2010 berada paada kategori baik. Hal ini terlihat pada kemampuan siswa pada nilai rata-rata 73,06

(15)

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Menurut kesimpulan no.3 diatas menyatakan bahwa model Brain Gym (senam otak) ini efektif digunakan dalam pembelajaran menulis pantun dibandingkan dengan model Inkuiri. Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia disarankan dapat menggunakan medel Brain Gym (senam otak) ini dalam kegiatan pembelajaran menulis pantun, karena model ini merupakan metode yang mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian mampu untuk menuliskan ide-ide atau hasil pemikirannya

2. Untuk menggunakan model pembelajaran Brain Gym, diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menulis pantun siswa dapat lebih baik.

3. Agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan medel mengajar yang lebih baik dan bersifat membangun dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis pantun dan diharapkan dapat mencoba meggunakan medel Brain Gym (senam otak) ini dalam kegiatan pembelajaran menulis yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pencarian rute terdekat lokasi tempat ibadah merupakan salah satu pencarian yang diperlukan oleh para wisatawan yang datang ke Kota Bandung, dengan adanya

Flight controller adalah suatu pengendali terbang dalam quadcopter yang berfungsi untuk melakukan pengolahan data yang didapat dari berbagai jenis sensor pada

Dampak penelitian pada mahasiswa, diharapkan lebih siap menempuh pengajaran mikro dan Pelaksanaan Praktek Lapangan (PPL) di sekolah. Penelitian dilatar belakangi

Puji, alumni panti asuhan Wikrama Putra Semarang, terimakasih atas kesediaan dan bantuan yang diberikan kepada penulis, sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam dan karakteristik pohon pakan dan pohon tidur serta pola penggunaan ruang pada kedua jenis pohon tersebut, serta

Penelitian tersebut berusaha mengungkapkan bagaimana persepsi masyarakat sebagai peserta JKN terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Islam Sunan Kudus,

No Subbidang, Program, dan Kegiatan Frek & Durasi Mhs yg terlibat Keterangan A. Catatan: Kelompok II, III, dan IV dengan materi yang berbeda diberikan oleh