• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUS RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO, SUTAN SYAHRIR DAN HAJI AGUS SALIM DI BERASTAGI PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN TAHUN 1948.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SITUS RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO, SUTAN SYAHRIR DAN HAJI AGUS SALIM DI BERASTAGI PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN TAHUN 1948."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i ABSTRAK

SEVIANNA BR TARIGAN. NIM. 308121142. SITUS RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO, SUTAN SYAHRIR DAN HAJI AGUS SALIM DI BERASTAGI PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN TAHUN 1948, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA KUNCI: Situs, Keadaan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi, Manfaat dan Upaya Untuk Melestarikan Warisan Peninggalan Sejarah

Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung benda cagar budaya, dan/struktur cagar sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu. Ada banyak macam situs, dan sering sulit untuk menemukan batas-batas situs, sebab peninggalan itu mungkin tersebar disuatu daerah yang luas. Salah satu contohnya adalah seperti situs sejarah yang ada di kabupaten karo banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya keberadaan situs ini, salah satunya adalah Situs Rumah Pengasingan Bung Karno,Sutan Syahrir, Haji Agus Salim yang ada di Berastagi, adalah merupakan sebuah rumah yang pernah menjadi saksi bisu bahwa pemimpin republik pernah di tawan oleh pihak Belanda dengan tujuan mereka adalah menggagalkan kemerdekaan Indonesia.

Keadaan situs rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi pada saat sekarang ini masih terawat dengan baik, bangun rumah tersebut merupakan bagian apresiasi seni bangunan masih membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan perhatian umum. Hal ini terletak pada kurangnya perhatian kita terhadap kesejarahan bangunan-bangunan yang mempunyai nilai penting. Dan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui bahwa di rumah tersebut pernah ditawan tiga pemimpin republik Indonesia, khususnya masyarakat karo sendiri dan guru-guru sejarah kurang memperhatikan nilai-nilai sejarah apa yang terjadi di sekitar mereka. Dan hal ini akan sangat di sayangkan untuk masa depan anak bangsa yang tidak mengetahui sejarah bangsa mereka. Karya seni bangunan rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahir dan Haji Agus Salim adalah sebuah situs rumah yang mempunyai nilai-nilai sejarah, dan betapa pentingnya peranan tiga pemimpin republik ditawan dan di asingkan oleh Belanda pada saat itu.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis menghantarkan segala hormat dan syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini, sebab tanpa ridho-Nya semua ini tidaklah terlaksana.

Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah menjadi salah satu syarat yang harus

dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk menyusun skripsi guna menyelesaikan

perkuliahan dan mendapatkan gelar sarjana. Untuk memenuhi syarat tersebut

diatas penulis mengangkat sebuah permasalahan yang ditulis menjadi sebuah

skripsi, yang berjudul “Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir Dan

Haji Agus Salim Di Berastagi Pada Masa Perang Kemerdekaan Tahun 1948”.

Di dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari tata bahasa dan penyajian. Hal tersebut disebabkan karena

penulis masih dalam tahap belajar. Maka dengan ini penulis dengan hati terbuka

menerima kritik yang bersifat konstruktif terhadap kesempurnaan skripsi. Penulis

juga menyadari betapa besar bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga

masalah yang dihadapi penulis sejak awal penelitian dapat teratasi.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Drs. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

dan Dosen Pembimbing Akademik saya yang telah memberikan banyak

bimbingan kepada saya agar menjadi lebih baik. Semoga Ibu selalu di

anugerahi kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa.

4. Bapak Dr. Phill Ichwan Azhari, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya

(5)

Mahasiswa. Semoga Tuhan membalas segala kebaikan Bapak kepada kami

semua Mahasiswa.

5. Ibu Dra,Flores Tanjung MA, selaku dosen penguji dan pembanding.

6. Bapak Drs. Ponirin. M.Pd selaku dosen penguji dan pembanding. Dan seluruh

Dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah.Terima kasih atas semua jasa-jasa kalian

yang takkan pernah bisa saya balas.

7. Kedua orangtua saya H. Tarigan Silangit dan E. Br Bangun, Ayahanda dan

Ibunda yang sangat saya cintai dan kagumi,yang telah memberikan doa, yang

selalu menyayangiku dengan segenap jiwa raganya, memenuhi kebutuhan

spiritual dan materialku, membimbing dan menopangku disaat aku terjatuh

hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan studi sarjana dan skripsi ini.

8. Kepada Abangku Sajendra Tarigan Silangit yang senantiasa mendukung,

membantu dan menasehatiku dalam segala keadaan. Terima kasih atas segala

perhatian, dan dukungan, biarlah berkat akan kita terima dari Tuhan Yesus

Kristus.

9. Bapak Sumpeno yang telah memberikan izin dan informasi kepada peneliti

tentang keberadaan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan

Haji Agus Salim.

10.Bapak Muhammad TWH dan Bapak Salim Sinaga yang telah memberikan

informasi tentang sejarah Rumah Pesanggerahan Bung Karno.

11.Bapak Sampai Ginting Kepala Desa Lau Gumba Sempajaya Kec. Berastagi.

12.Sahabatku Roulina Sijabat, Dosriani Damanik, Enjelina Pasaribu, Kak Anggi

Purba. Terima kasih karena selalu mendukung dan membantu ku disaat-saat

sulit.

13.Buat teman Satu Kost ku Kak Rinta, Kak Betty Sihombing, Dame Silitonga,

Kak Erna, Kak Marta yang senantiasa memberikan motivasi serta dukungan

dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih, semoga Tuhan yang memberi

berkat yang melimpah bagi keluarga kita semua.

14.Sahabat-sahabat satu geng golongan Karo (Golkar) Lisa (Bibi), Elkana Purba

(6)

Putra (Sikurip), Armando. Terimakasih buat bantuan, dukungan, perhatian dan

menghibur saya pada saat-saat sulit. Semoga kita sukses nantinya. 

15.Kawan-kawan satu PS, Dini, Surahman, Evi, Haposan, Masri, Agustina, Leo

Damanik, Rio Berson dll. Terimakasih buat kerjasamanya dalam penulisan

skripsi ini. Sukses buat kita semua.

16.Kawan Seperjuangan, Emima Dora Tarigan, Afriani (Pingkan), Kiki, Donal

dan semua rekan-rekan kelas C-Reguler stambuk 2008 yang tidak dapat di

sebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala pengalaman yang kalian bagi

dengan saya. Sukses untuk kita semua.

17.Teman-teman PPL saya Lesvita, Wenny Tarigan, Juwita Sitoppu, Ajul, Arta,

Era Tarigan, Dame, Sintia, Viva, Primsa, Ica. Masa-masa bersama kalian di

SMA YP. Masehi Berastagi tak akan pernah saya lupakan.

18.Teman-teman satu angkatan. Terima kasih karena kalian telah menjadi bagian

hidup saya.

Penulis

(7)

v

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 4

d. Peninggalan-peninggalan bersejarah ... 9

e. Konsep bangunan ... 10

f. Peninggalan sejarah sebagai sumber sejarah ... 12

B. Gambaran Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi ... 13

C. Kerangka Berpikir ... 15

BAB III. METODE PENELITIAN ... 16

A. Metode penelitian ... 16

B. Lokasi penelitian ... 16

C. Sumber data ... 17

D. Teknik pengumpulan data ... 17

(8)

vi

IV. PEMBAHASAN ... 19

A. Gambar umum lokasi penelitian ... 19

B. Biografi Soekarno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim ... 22

a. Biografi Soekarno ... 22

b. Biografi Sutan Syahrir... 25

c. Biografi Haji Agus Salim ... 30

C. Latar Belakang Belanda melakukan Penahanan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi ... 34

D. Peristiwa yang terjadi sebelum Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim diasingkan di Berastagi ... 36

E. Peristiwa yang terjadi di Tanah Karo sebelum Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim diasingkan di Berastagi ... 43

F. Gerakan pasukan Belanda Di Tanah Karo ... 48

G. Beberapa perwira Belanda Yang tewas di Tanah Karo ... 50

H. Peristiwa yang terjadi Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim ... 51

a. 4 Serdadu Belanda Membelot ... 57

b. Bung Karno hendak di suap dan diracun ... 58

I. Keadaan Situs Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi ... 61

J. Upaya Pemerintah Dalam Melestarikan Situs Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi ... 72

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pintu Masuk Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir Dan Haji

Agus Salim Di Berastagi

Gambar 1.1 Bagian depan situs rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrirdan Haji agus Salim.

Gambar 2. Detail dinding bangunan rumah yang sudah lapuk dan lantai keramik yang sudah di ganti

Gambar 3.Ruang tengah atau ruangan tamu

Gambar 4. Foto Bung Karno, Sultan Syahrir dan Haji Agus Salim ketika mereka di asingkan di Berastagi. Foto ini dibawa oleh tentara Belanda L.Vossris yang beralamat JHR. V Citterpl 27, 1442 Purmerend Holland

Gambar 5. Pintu masuk ruang tengah dan meja makan

Gambar 6. Kamar yang digunakan Bung Karno. Tempat tidur, lemari dan meja kursi yang digunakan ketika ia diasingkan masih tampak terawatt dengan baik sampai sekarang

Gambar 7. Kamar no dua (sebelah kiri) yang dulunya adalah kamar Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim sudah di alih fungsikan sebagai tempat penginapan Pemprovsu, tepat tidur yang digunakan adalah Spring Bad dan beberapa penambahan lemari hias. Sedangkan kamar no tiga (sebelah kanan) ini di bangun pada tahun 1957 juga digunakan sebagai tempat penginapan.

Gambar 8. Bangunan ruangan belakang yang digunakan penjaga Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi

Gambar 9. Pohon rindang di samping rumah pengasingan Bung Karno Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim, pohon rindang ini juga merupakan saksi bisu dari peristiwa sejarah yang pernah terjadi di tempat ini.

Gambar 10. Sapo angin atau pos jaga yang digunakan tentara Belanda ketika Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di asingkan di berastagi pada masa perang kemerdekaan tahun 1948

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda

bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur

diplomasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun dengan Agresi Militer

Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19

Desember 1948. Di samping melalui jalur Diplomasi dan Agresi Militer Belanda,

Belanda juga melakukan penangkapan. Maka banyak tokoh-tokoh pejuang bangsa

ini yang terus dikejar oleh pihak Belanda. Salah satunya adalah Bung Karno dan

Bung Hatta, dan untuk kesekian kalinya mereka kembali diasingkan. Kali ini

Bung Karno tidak sendirian, ia bersama dengan Sutan Syahrir dan Haji Agus

Salim.1)

Bung karno pernah di buang Belanda di Ende, Flores,Nusa Tenggara

Timur (1934-1938), pembuangan ini merupakan langkah Belanda untuk

menghentikan aktivitas politik Bung Karno yang dinilai membahayakan eksistensi

Belanda.2)

Di Ende, Bung Karno tidak mendapat panggung politik terbuka sebagai

media untuk meyebarkan gagasan kebangsaan atau nasionalisme Indonesia secara

langsung kepada rakyat.

(11)

2

Bung Karno juga tidak memiliki media untuk menuliskan pemikiran

politiknya agar bisa di publikasikan. Singkatnya, di Ende semuahasrat politik

Bung Karno dibuat oleh Belanda dengan harapan agar semua pemikiran,

semangat, dan cita-cita Bung Karno menjadi mandul. Tapi Bung Karno tidak

pernah menyerah untuk terus memperjuangkan bangsa ini menjadi bangsa yang

merdeka.1)

Bung Karno memang mempunyai banyak rumah di beberapa daerah di

Indonesia ini. Rumah-rumah itu bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk

kepentingan anak cucu bangsa Indonesia.Dan beberapa di antaranya sudah di

pugarkan menjadi warisan bersejarah. Rumah-rumah yang dimaksud adalah

rumah-rumah tempat Bung Karno ditawan baik di zaman penjajahan Belanda

maupun di masa perang kemerdekaan.

Di Sumatera Utara ada dua tempat Soekarnopernah di tawan oleh Belanda

yaitu berada di Parapat dan Berastagi. Soekarno pertama kaliditawan bersama

dengan Perdana Menteri Sutan Syahrir, dan Menteri Luar Negeri H. Agus Salim

diterbangkan ke Medan kemudian ditawan di sebuah rumah (Pasanggerahan) di

Lau Gumba Berastagi dan Parapat pada Tanggal 22 Desember 1948. Sedangkan

Bung Hatta dan para pemimpin yang lain diterbangkan ke Bangka.2)

1) Sultani,(2012), Jejak Nasionalisme diEnde, Kompas,Kamis 28/01

(12)

3

Situs Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di

Berastagi adalah merupakan saksi bisu dari peristiwa bersejarah untuk

mempertahankan masa depan bangsa ini, ketika tiga pemimpin republik bangsa

ini di tawan oleh Belanda.

Namun demikian banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Bung

Karno, Sultan Syahrir, dan H. Agus Salim pernah ditawan Belanda di Berastagi.

Baik tokoh-tokoh pejuang dan para pengurus daerah Legiun Veteran RI Sumatera

Utara, bahkan masyarakat Karo sendiri. Disadari atau pun tidak,hal itu boleh jadi

akibat kurang dimilikinya kesadaran sejarah. Dalam hal ini, TAP MPR No.

IV/MPR/1978 yang sampai sekarang masih berlaku menyatakan, bahwa tradisi

dan peninggalan sejarah yang memiliki nilai-nilai perjuangan dan kebanggaan

serta kemanfaatan nasional, perlu dibina dan dipelihara untuk diwariskan kepada

generasi muda. Berarti bangunan ini merupakan kekayaan atau khasanah budaya

bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu

pengetahuan, dan kebudayaan (http://id.wikipedia.situs/wiki/cagar budaya

purwakarta, diakses 10 Februari 2012,17:17 WIB).

Maka dengan mengambil latar belakang masalah tersebut maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Situs Rumah

Pengasingan Bung Karno,Sutan Syahrir Dan Haji Agus Salim Di Berastagi pada

(13)

4

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apa yang melatarbelakangi Belanda melakukan penahanan terhadap

Presiden Soekarno,Sutan Syahrir, dan Haji Agus Salim diBerastagi?

2. Peristiwa apa saja yang terjadi di Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan

Syahrir, dan Haji Agus Salim di Berastagi?

3. Bagaimana keadaan Situs rumah pengasingan Bung Karno Sutan Syahrir,

dan Haji Agus Salim di Berastagipada saat ini sebagai warisan sejarah ?

4. Bagaimana peran pemerintah dalam melestarikan dan meyelamatkan Situs

Rumah Pengangsingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di

Berastagi?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang timbul dengan kedatangan Belanda

yang membawa NICA setelah kekalahan Jepang atas sekutu termasuk pada masa

Agresi Militer Belanda sehubungan dengan penawanan para pemimpin bangsa

Indonesia. Maka penulis membatasi permasalahan yaitu:

“ Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir Dan Haji Agus Salim Di

(14)

5

D. Rumusan Masalah

Adapunyang menjadi rumusan masalah dalam proposal penelitian ini adalah :

1. Apakah yang menjadi Latarbelakang Belanda melakukan penahanan

terhadap Presiden Soekarno, Sutan Syahrir, dan Haji Agus Salim di

Berastagi?

2. Peristiwa apa saja yang terjadi di Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan

Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi?

3. Bagaimana keadaan Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir, dan

Haji Agus Salim di Berastagi pada saat ini sebagai warisan sejarah?

4. Usaha-usaha apa saja yang di lakukan oleh pemerintah dalam melestarikan

dan meyelamatkan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir

dan Haji Agus Salim di Berastagi?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi Belanda melakukan

penahanan terhadap Presiden Soekarno, Sutan Syahrir dan Haji Agus

Salim di Berastagi.

2. Untuk mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi di Rumah Pengasingan

Bung Karno,Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi.

3. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Situs Rumah Pengasingan Bung

Karno,Sutan Syahrir dan Haji Agus Salimdi Berastagi pada saat ini

(15)

6

4. Untuk mengetahui partisipasi Pemerintah dalam melestarikan Situs Rumah

Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di

Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh sesudah melakukanpenelitian yaitu :

1. Untuk menambah dan memperluas peneliti dan pembaca mengenai

peninggalan Rumah Pengasingan Bung Karno,Sutan Syahrir dan Haji

Agus Salim di Berastagi adalah sebagai warisan sejarah.

2. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin

mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

3. Menambah bahan masukan dan bahan kajian untuk mahasiswa pendidikan

sejarah.

4. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi generasi muda, bahwa Rumah

Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim pernah di

(16)

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang telah dituangkan dalam

pembahasan sebelumnya, maka di peroleh kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Latar belakang Belanda melakukan penangkapan terhadap tiga Pemimpin

Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1948, karena Indonesia telah

merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dan Belanda bermaksud

mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun dengan Agresi Militer Belanda I

pada tanggal 21 Juli 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19

Desember 1948. Di samping melalui jalur Diplomasi dan Agresi Militer

Belanda, Belanda juga melakukan penangkapan tokoh-tokoh pejuang seperti

Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim diasingkangkan ke Sumatra

sedangkan Hatta ke pulau Bangka. Dengan tujuan Belanda untuk

menggagalkan kemerdekaan dan kembali menguasai Republik ini.

2. Kegiatan yang dilakukan tiga pemimpin Republik yang di tahan di Berastagi

hanyalah rutinitas biasa seperti makan, membaca, shalat dan menikmati

segarnya udara di sekitar rumah pengasingan, dan kadang-kadang Bung Karno

mengajak bicara beberapa serdadu Belanda mengenai perjuang pemuda

Indonesia. Diantara serdadu Belanda ada yang membelok ke pihak Indonesia.

Salah satu diantara mereka ragu dan kembali ke Belanda, akhirnya ditembak

mati temanya sendiri. Pak Karno Sobiran yang bekerja sebagai pelayan di

(17)

82

karena Bung Karno tidak mau menerima Uang Gulden dan Pakaian mahal

yang ada di dalam dua peti, dan menolak pernyataan “Menyerah” kepada pihak

Belanda. Namun usaha Belanda untuk mempengaruhi Bung Karno tidak

berhasil.Tapi intelijen Belanda akhirnya menyadari bahwa Berastagi dan

Tanah Karo bukan tempat yang nyaman untuk memenjarakan ketiga tokoh

penting ini karena selalu saja ada gerakan pasukan gerilya yang tidak

teridentifikasi. Maka akhirnya Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim

di asingkan ke Parapat.

3. Keadaan situs rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus

Salim di Berastagi pada saat sekarang ini masih terawat dengan baik, yang

dijaga oleh Pak Sumpeno dan keluarga dibandingkan dengan beberapa rumah

pengasingan yang lain seperti di Ende NTT, Bengkulu, Padang. Rumah ini

sekarang di jadikan sebagai Mess Pemprovsu yang hanya difungsikan untuk

kalangan pemerintah Pemda dan Pemprovsu, dengan Biaya administrasinya

perhari adalah Rp 100.000 bagi yang menginap.Biayaini dialokasikan untuk

pendapatan daerah Kabupaten Karo.

4. Partisipasi pemerintah dalam melestarikan rumah ini ada, hal ini dapat kita

lihat dari keberadaan rumah ini masih terawat dengan baik. Namun dalam

memfungsikan kunjungan nilai kesejarahan dan nilai-nilai penting yang ada di

dalam rumah tersebut kurang dipublikasikan.Selain itu pelangkat untuk

mengetahui bahwa rumah tersebut adalah sebuah Situs Rumah dimana tiga

pemimpin Republik pernah di tawan, tidak ada dibuat ketika kita memasuki

(18)

83

rumah tersebut adalah sebuah Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan

Syahrir dan Haji Agus Salim.Dan khususnya masyarakat karo sendiri dan

guru-guru sejarah kurang memperhatikan nilai-nilai sejarah apa yang terjadi di

sekitar mereka. Dan hal ini akan sangat di sayangkan untuk masa depan anak

bangsa yang tidak mengetahui sejarah bangsa mereka. Karya seni bangunan

rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahir dan Haji Agus Salim adalah

sebuah situs rumah yang mempunyai nilai-nilai sejarah, dan betapa pentingnya

peranan tiga pemimpin republik ditawan dan di asingkan oleh Belanda pada

saat itu. Dan sangat disayangkan sekali rumah tersebut bukan untuk kalangan

umum. Jika rumah tersebut difunggsikan untuk kalangan masyarakat umum,

dan dibuka untuk kaum terpelajar maka rumah pengasingan dapat menjadi aset

wisata sejarah lokal di Kab.Karo.

B. Saran

Hasil penulisan skripsi yang telah dilakukan akan sia-sia bila tidak ada

tindak lanjut dari pihak-pihak yang terlibat, karena itu penulis mengusulkan :

1. Diharapkan nantinya kepada pemerintah baik pemerintahan tingkat

Kabupaten maupun Pemerintahan Tinggkat Provinsi agar dapat memberikan

perhatian khusus terhadap peninggalan bersejarah yaitu Situs Rumah

Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir Dan Haji Agus Salim Di Berastagi

Pada Masa Perang Kemerdekaan Tahun 1948, karena bangunan rumah

tersebut merupakan aset sejarah bagi bangsa ini dan dapat dipublikasikan

(19)

84

2. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo agar dapat saling

bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Karo dalam upaya

melestarikan bangunan bersejarah khususnya Situs Rumah Pengasingan Bung

Karno, Sutan Syahrir Dan Haji Agus Salim Di Berastagi Pada Masa Perang

Kemerdekaan Tahun 1948, karena bangunan rumah tersebut adalah warisan

dari peninggalan kolonial Belanda di Tanah Karo. Salah satu langkah

strategis yaitu dengan menginventarisasi bangunan-bangunan bersejarah yang

selanjutnya dilindungi pemerintah.Dengan tujuan tersebut maka akan tampak

nilai-nilai sejarahnya dan benar-benar dikagumi oleh masyarakat setempat

maupun masyarakat luar bahkan juga masyarakat mancanegara.

3. Dengan upaya pemanfaatan dan pelestarian Situs Rumah Pengasingan Bung

Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim di Berastagi dapat menambah

ilmu pengetahuan bagi generasi muda, bahwa Rumah Pengasingan Bung

Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim pernah diasingkan selama dua

belas hari pada tahun 1948.

4. Perlunya kesadaran Pemerintah maupun masyarakat membuat pelangkat

(denah lokasi) agar masyarakat maupun wisatawan dapat mengetahui lokasi

Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir Dan Haji Agus Salim

pernah diasingkan di Berastagi. Dan Rumah tersebut bukan Mess Pemprovsu

(20)

Daftar Pustaka

Adams,Cindy.2011.Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.Yogyakarta: Yayasan Bung Karno, PT Media Pressindo

Adam, Asvi Warman.2012.Menyingkap Tirai Sejarah Bung Karno Dan Kemeja

Arrow.Jakarta:PT Kompas Media Nusantara

Aning S, Floriberta.2007.100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia.Yogyakarta: Narasi

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2010,Tentang Cagar Budaya, Jakarta: Depdikbud

Depdiknas, 1999.Metodologi Penelitian Arkeologi.Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasioanal

Giebels, Lambert.2001.Soekarno Biografi 1901-195. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Gramedia : Jakarta

Koestoro, Pertanda, Lucas, 2008.Mencegah Musnahnya Gedung Dan Situs

Besejarah Di Medan Dan Sekitarnya: Medan Pussis

Komaruddin, Yooke dan S. Komarudin. 2006. Kamus Istilah Karya Tulis

Ilmiah.Bumi Aksara: Jakarta

Muhammad TWH, Drs. H.2004.Pemimpin Republik Ditawan Belanda Di

Berasatagi Dan Parapat.Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan

RI

Muhammad TWH, Drs. H.2011.Peristiwa Sejarah Di Sumatera Utara.Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan RI

Sultani, (2012), Jejak Nasionalisme Di Ende,Kompas.Kamis 28/01

(21)

Sumber Skripsi:

1. Ester Meilani Harianja, 2011. Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Di

Kota Parapat Kecamatan Girsang Simpang Bolon. Skripsi

2. Dody Efrando Hasugian,2009.Inventarisasi Dan Dokumentasi

Bangunan-Bangunan Bersejarah Di Lingkungan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Skripsi

Sumber Internet :

1. http://kuliaharsitektur.blogspot.com/2008/11/pengertian-rumah.html di akses pada hari minggu 27 Februari 2012 pada jam 21.00 WIB

2. http://www.google.com/pengertian bangunan. diakses pada hari jumat 10

Februari 2012 pada jam 17.05 WIB

3. (http://www.google.com/pengertian/ rumah html, diakses diakses 27

Februari 2012, 21:00 WIB).

4.

http://www.docstoc.com/docs/20429978/PENGASINGAN-BUNG-KARNO-BERASTAGI-TANAH-KARO-1948-Latar diakses pada tanggal 14 April 2012, Jam 21.35

Wilardjito, Soekardjo.2008.”Mereka Menodong Bung Karno Kesaksian Seorang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) siswa kelas VII SMP Negeri 4 Ujungbatu.Adapun masalah

Bank Kustodian akan menerbitkan dan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Seluruh keadaan yang dintervensi oleh pihak ketiga terhadap hubungan suami-istri (al-'ala>qah al-zaujiyyah) -baik itu melalui rahim, sel telur, sperma atau sel tubuh lain

Dari pernjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan Mie Birk Jensen menjelaskan citra tubuh politik praktis, sedangkan dalam penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui genus bakteri apa yang terdapat pada tempat-tempat penampungan air habitat hidup nyamuk Aedes aegypti..

Laporan yang disusun oleh penulis merupakan tindak lanjut setelah mengelola pasien dengan cara kunjungan rumah di Desa Kalicupak Kidul RT 03 RW 01 Kecamatan Kalibagor Kabupaten

Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Blitar

maka diluncurkan program layanan Gerobak Baca yang menyediakan buku bacaan dilengkapi dengan sarana melukis dan mewarnai yang akan berkeliling ke pusatpusat