• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI UKURAN-UKURAN TUBUH SAPI KATEGORI PERANAKAN ONGOLE PADA KONTES TERNAK TINGKAT JAWA BARAT 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI UKURAN-UKURAN TUBUH SAPI KATEGORI PERANAKAN ONGOLE PADA KONTES TERNAK TINGKAT JAWA BARAT 2013."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI UKURAN-UKURAN TUBUH SAPI

KATEGORI PERANAKAN ONGOLE PADA

KONTES TERNAK TINGKAT

JAWA BARAT 2013

WAHYU RAMDANI

ABSTRAK

Penelitian telah dilaksanakan pada Kontes Ternak Tingkat Jawa Barat 2013, bertempat di Lapangan PPBS Universitas Padjadjaran Jatinangor - Sumedang pada tanggal 15 Juli 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran-ukuran tubuh sapi Peranakan Ongole peserta Kontes Ternak Tingkat Jawa Barat 2013 sesuai dengan Standar Nasional Indonesia 7356 : 2008. Penelitian dilakukan dengan mengukur umur, tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Penelitian menunjukkan sapi Peranakan Ongole jantan pada Kontes Ternak Tingkat Jawa Barat 2013 memiliki rata-rata umur 26 bulan, tinggi pundak 136,8 cm, panjang badan 140,13 cm, dan lingkar dada 179,13 cm. Sapi Peranakan Ongole betina memiliki rata-rata umur 22 bulan, tinggi pundak 127,25 cm, panjang badan 128,56 cm, dan lingkar dada 160,75 cm. Jika dibandingkan dengan persyaratan kuantitatif bibit sapi Peranakan Ongole SNI 7356 : 2008, 8 ekor (53%) sapi jantan dan 9 ekor (56%) sapi betina peserta kontes ternak yang memenuhi kriteria sebagai bibit sapi Peranakan Ongole Kelas 1.

Kesimpulan dari penelitian ini, pada umur yang sesuai rata-rata 6,6 % sapi Peranakan Ongole Jantan dan 12,5 % sapi Peranakan Ongole Betina memiliki ukuran tubuh dibawah rata-rata. Berdasarkan kriteria SNI 7356 : 2008 kelas 3, semua ukuran tubuh sapi Peranakan Ongole Betina memenuhi persyaratan. Tetapi pada sapi Peranakan Ongole jantan hanya Panjang Badan dan Lingkar Dada yang memenuhi persyaratan.

Kata kunci : Peranakan Ongole, Tinggi Pundak, Panjang Badan, Lingkar Dada, SNI 7356 : 2008.

(2)

BODY MEASUREMENT IDENTIFICATION OF ONGOLE CROSSING CATTLE IN WEST JAVA LIVESTOCK CONTEST 2013

WAHYU RAMDANI

ABSTRACT

This research has been conducted in West Java Livestock Contest 2013, the event have been implemented on PPBS park Universitas Padjadjaran Jatinangor – Sumedang at Juli 15th

2013 . This research aims to find out body measurement of Ongole Crossing cattle contestant in West Java Livestock Contest 2013 with accordance Indonesian National Standard 7356 : 2008. The research was conducted by census method with measuring age, shoulder height, body length, and chest circumference all Ongole Crossing cattle contestants in West Java Livestock Contest 2013. Results showed that Ongole Crossing bulls in West Java Livestock contest 2013 have average of age 26 months old, shoulder height 136,8 cm, body length 140,13 cm, and chest circumference 179,13 cm. The Ongole Crossing cows have average of age 22 months old, shoulder height 127,25 cm, body length 128,56 cm, and chest circumference 160,75 cm. When compared with Indonesian National Standard 7356 : 2008 about requirements quantitative for cattle Ongole Crossing breed class 1, 8 heads bull (53%) and 9 heads cows (56%) Ongole Crossing cattle who have criteria as Ongole Crossing cattle breed class 1.

The conclusions of this research, refers to cattle who has qualify with average of age, 6,6 % of Ongole Crossing bulls and 12,5 % cows has body measurement below average the contestants. Based to SNI : 7356 2008 class 3, all of body measurement Ongole Crossing Cows qualify with that. But for Ongole Crossing Bulls only body length and chest circumference have qualify with that.

Keywords: Ongole Crossing, Shoulder Height, Body Length, Chest Circumference, SNI 7356 : 2008

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian yaitu bahwa perlakuan terbaik pengolahan jerami padi yaitu fermentasi dengan Aspergillus niger dan pemanfaatan sebagai pakan ternak sapi Peranakan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak

Hasil pelayanan kesehatan ternak menunjukkan bahwa jenis ternak yang telah diberi intervensi yaitu sapi sebanyak 108 ekor dengan rincian, sapi jantan 21 ekor, sapi betina 87

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dua bangsa sapi yang berbeda yaitu sapi Peranakan Ongole dan Simmental Peranakan Ongole jantan yang dipelihara secara

Pemberian pakan silase jerami padi yang ditambahkan mikroba rumen kerbau pada sapi Peranakan Ongole jantan yang sedang tumbuh memberikan pengaruh yang terbaik terhadap

Memperhatikan : Ketetapan Tim Juri Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Tanggal 13 Juni 2012 Perihal Penentuan Juara Kontes Ternak Sapi Potong dan

kecernaan Acid Detergent Fiber (KcADF) pada sapi peranakan ongole (PO) jantan yang diberikan pakan kualitas rendah. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak

PENAMPILAN REPRODUKSI SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN PERANAKAN LIMOUSIN DI KABUPATEN MALANG Nuryadi dan Sri Wahjuningsih Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya