TUGAS AKHIR
DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)
WATER and ADVENTURE SPORT AREA
di Kawasan Obyek Wisata Waduk Delingan Karanganyar
Diajukan sebagai pelengkap dan syarat
guna mengambil gelar sarjana teknik Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
MAWARDI
D 300 040 031
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. PENGERTIAN JUDUL :
WATER and ADVENTURE SPORT AREA
di Kawasan Obyek Wisata Waduk Delingan Karanganyar
a. Sport: Olah raga, sport. ¹
Sport sendiri sebenarnya merupakan sebagian dari isi pengertian
olah raga. Ia berasal dari kata disportare, bahasa Inggris kuno yang
berarti bersenang-senang, pengisi waktu luang dari kaum ningkrat
Inggris.
b. Water :Air. ²
c. Area : Kawasan, wilayah., Batas.³ d. Adventure :Petualangan.4
e. Kawasan : Daerah atau meliputi areal yang luas.5
f. Obyek : Benda, Suatu tempat tujuan.6
g. Wisata : Berpergian semata-mata untuk rekreasi atau tamasya.7
h. Waduk : Kolam besar tempat mengumpulkan dan menyimpan air untuk dipakai dimusim kemarau.8
i. Karanganyar : Nama satu Kabupaten di propinsi Jawa Tengah.9
Jadi pengertian dari WATER and ADVENTURE SPORT AREA
adalah merupakan sebuah tempat olah raga air dan tantangan/petualangan
sekaligus tujuan wisata di kawasan obyek waduk Delingan Kabupaten
Karanganyar sebagai wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan,
permainan, tontonan, kesehatan, kesegaran maupun kesenangan melaluai olah
raga dalam satu wadah.
1 Echols, John M & Shadily, Hasan (1975) Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT.Gramedia 2-3 Ibid
4 W.J.S Poerwadarminto, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976 5 Dr.J.J. Spiliane, Pariwisata Indonesia, Kanisius 1987
6 Ibid
1.2. LATAR BELAKANG
1.2.1. Latar Belakang Umum
Kegairahan olah raga dalam bentuknya yang sekarang disebabkan
sifat tontonannya yang melibatkan massa, baik secara langsung maupun lewat
media (televisi), telah menjadikan olah raga seakan-akan sebuah grafitasi
baru. Di mana olahraga dalam wujud tontonan massa yang terorganisasi
sekarang ini, berubah menjadi semacam perangkat terapi personal dan sosial
masyarakat modern sehingga olahraga dapat menjadi obat penenang. Kalau
memperhatikan dunia olahraga di Indonesia, sebuah fenomena menarik dalam
jenis olahraga.
Selain olah raga itu sendiri juga terdapat hal-hal lain yang
kehadirannya juga cukup berperan dalam memajukan dunia olah raga. Disini
olah raga menjadi suatu media bisnis dikemas sedemikian rupa sehingga
disana terjadi suatu perputaran uang yang saling mendukung. Hal tersebut
berpengaruh pada sarana dan prasarana untuk mewadahi keadaan tersebut.
Profesor Philip Cox, seorang arsitek spesialis bangunan olah raga
memperkirakan pada masa mendatang dalam pengembangan fasilitas olah
raga perlu ada nilai tambah yaitu dengan memasukkan kegiatan yang
komersial, sehingga fasilitas olah raga dapat membiayai perawatan sendiri,
sebab pemerintah kini tidak lagi mensponsori pendanaan secara keseluruhan,
jadi diharapkan bisa mandiri. 11
Di era millenium ini di mana batas-batas ruang dan waktu sudah mulai
bisa dalam artinya adanya kecenderungan peringkasan ruang waktu yaitu
bagaimana hambatan ruang dibatasi oleh teknologi sehingga menciptakan
semacam percepatan dunia kehidupan. Dapat dirasakan bahwa saat ini
semakin jauh kita terjerumus ke dalam kemanfaatan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka makin malas manusia untuk melakukan
gerakan sendiri. Di mana waktu yang banyak digunakan untuk melakukan
berbagai aktivitas kegiatan sehari-hari dengan bekerja, sekolah, bersosialisasi
dan lain-lain, maka dari itu sebagai akibat kegiatan fisik menjadi kebutuhan,
yaitu dengan melakukan kegiatan olah raga. 12
Olah raga air (water sports) akhir-akhir ini sangat di gemari
masyarakat kita (Indonasia), terbukti ramenya kunjungan ke tempat-tempat
penyedia jasa wisata bahari setiap liburan sekolah, long weekend, atau akhir
tahun di berbagai tempat. Water and Adventure Sport saat ini telah
berkembang dibeberapa objek wisata yang sudah mulai dikenal di dalam
maupun di luar negeri seperti:
1. Motor Boat 5) Jet Ski
2. Sepeda Air 6) Ski Boat
3.Berenang 7) Bola Air
4. Dayung/Kayak 8) Arum Jeram permaianan/Perahu arus
Gambar. 1.1.
Beberapa Olahraga Air Sumber : www.Water Sport.com
Perkembangan Water and Adventure Sport Area sangat mendapat
respon yang baik dan mendapat dukungan penuh dengan maraknya, olah raga
Ski Boat
Sumber : Buku Water Architecture, Charles W. More + Jane
Berenang
Sumber : Buku Water Architecture, Charles W. More + Jane Sepeda Air
ini sebagai wadah untuk olah raga hiburan atau pertandingan yang
diselengarakan untuk memberikan hiburan atau tontonan kepada masyarakat.
Water and Adventure Sport Area, merupakan objek wisata alam yang
dipadukan dengan wisata buatan (rekreasi) dengan pengelolaan yang
profesional. Water and Adventure Sport Area ini merupakan satu-satunya
objek wisata rekreasi terlengkap di Karanganyar nantinya.
Kegiatan olahraga yang diwadahi didalam Water and Adventure Sport
Area nantinya sangat bervariasi antara lain: Water Sport, Adventure Sport,
Paintball, Go-Kart, Arena bermain dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.
1.2.2. Perkembangan Wisatawan Nusantara (Wisnus)
Sport Tourism memasukkan olahraga dirgantara sebagai produk
unggulan yang banyak diminati wisatawan khususnya kalangan muda. Di
millenium sport tourism saat ini, olahraga dirgantara dan olahraga pantai
sangat diminati para wisatawan muda. Indonesia memiliki potensi untuk
olahraga dirgantara, kata D.Sudrajat Rasyid Deputi Bidang Kewirausahaan
Pemuda dan Industri Olahraga, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
seusai jumpa pers di Jakarta.
Dikatakan, sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan
rekreasi (wisata) yang saat ini berkembang pesat dan banyak diminai kalangan
wisatawan muda. Wisatawan muda yang datang ke Indonesia antara lain
menginginkan petualangan dan tantangan alam dalam sport tourism,
katanya. Potensi Indonesia untuk sport tourism sangat besar baik olahraga
dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti mendaki gunung dan
menyelurusi sungai atau arung jeram.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) telah
menempatkan program wisata olahraga (sport tourism) sebagai salah satu
produk wisata yang terus dikembangkan secara serius, bersinergi dengan
berbagai instansi terkait seperti Menpora, KONI, dan federasi olahraga di
seluruh tanah air (Humas, Selasa 7 Mei 2008). 13
Tabel .1.1.
Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara
(Wisnus) di Indonesia
Cat at an: Pengeluaran per perj alanan adalah rat a- rat a t ert im bang dari set iap prov insi Sum ber: Pusat Pengelolaan Dat a dan Sist em Jaringan ( P2DSJ)
Ini membuktikan bahwa antusianisme dari masyarakat saat ini cukup
besar dan berkembang dari berbagai kalangan ataupun profesi terhadap olah
raga dan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya berolah raga. Hal
ini merupakan modal dasar bagi perkembangan olah raga selain itu sebagai
hiburan dan rekreasi yang menarik.
1.3. Latar Belakang Khusus
1.3.1. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo,
dengan keindahan pemandangan yang mempesona di kawasan Gunung Lawu.
Kabupaten ini memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi di bidang
Sumber Daya Alam dan wisata, yang semakin diperkuat Identitas daerah
“INTANPARI” (Industri - Pertanian - Pariwisata) merupakan potensi
Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan.
Dengan kondisi alam yang indah, Karanganyar memiliki sejumlah tempat
peninggalan sejarah yang terletak di tempat wisata alam tersebut. Kabupaten
Karanganyar juga telah meraih penghargaan dibidang kebersihan kota, hal ini
ditandai dengan telah diperolehnya ADIPURA sejak tahun 1994.
Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten
Karanganyar terletak antara 110°40” – 110°70” Bujur Timur dan 7°28” -
7°46” Lintang Selatan. Dengan ketinggian rata-rata 511 meter di atas
permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22° -31°C.
Curah hujan di Kabupaten Karanganyar berdasarkan data dari 6 stasiun
pengukur banyaknya hari hujan selama tahun 2007 adalah 99 hari dengan
rata-rata curah hujan 6.017 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Maret dan terendah pada bulan Juli dan Agustus. Sehingga kondisi iklim
di Kabupaten Karanganyar adalah tropis dengan musim hujan dan musim
kemarau silih berganti sepanjang tahun. Berikut ini adalah gambaran wilayah
Kabupaten Karanganyar.
1) Luas wilayah 77.378,64 Ha.
2) 17 Kecamatan, 162 desa, 15 kelurahan.
3) Memiliki akses yang sangat dekat dengan Jawa Timur.
4) Terbentang di sebelah selatan dataran Gunung Lawu.
Berbatasan dengan Kab. Sragen di sebelah Utara, Kab. Wonogiri dan
Kab. Sukoharjo di sebelah Selatan, Kota Surakarta dan Kab. Boyolali
di sebelah Barat.
1.3.2. Water and Adventure Sport Area Potensial dikembangkan di
Karanganyar
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kota yang menjadi
tempat tujuan wisata yang banyak memiliki obyek-obyek wisata yang
menarik, sehingga menjadikan kunjungan yang unik bagi para wisatawan
untuk datang menikmati. Kebijakan dari pemerintah Kabupaten Karanganyar
dalam bidang olah raga meliputi penyediaan fasilitas olah raga dan
peningkatan motivasi dan penggairahan kegiatan olah raga melalui penyediaan
fasilitas olah raga yang memadahi.
Di dalam Water and Adventure Sport Area ini terdapat lebih dari satu
cabang olah raga dan cenderung untuk kegiatan yang bersifat rekreasi sebagai
media hiburan olah raga baik aktif maupun pasif. Yaitu dengan memasukkan
cabang-cabang olah raga yang bersifat menghibur dan sesuai perkembangan
jaman (trend) seperti: gocart, adventure sport, water sport. Dengan adanya
Water and Adventure Sport Area diharapakan akan dapat menambah fasilitas
olahraga di Karanganyar, sehingga Water and Adventure Sport Area ini,
antusianisme dan kesadaran dari masyarakat untuk berolahraga menjadi lebih
besar, mengingat akan pentingnya berolahraga. Sehingga fasilitas olahraga
didalam Water and Adventure Sport Area ini mendapatkan respon positif dari
masyarakat.
Kabupaten Karanganyar tergolong wilayah yang cukup potensial untuk
berkembang sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Hal ini
mengingat potensi alam dan budaya setempat memiliki bobot dan daya tarik
tersendiri bagi wisatawan (asing maupun domestik). Ditinjau dari segi obyek
wisata yang ada di kabupaten karanganyar, potensi-potensi kepariwisataan
yang terdapat di Kabupaten Karanganyar berupa obyek-obyek wisata alam,
budaya, buatan antara lain sebagai berikut : 14
Tabel. 1.2.
~ Jalan setapak, Pos keamanan, petunjuk arah
2. Pringgodani Blumbang, Tawangmangu ~ Pancuran tujuh ~ Barak penginapan ~ Tempat ziarah (petilasan panambahan Koconegoro) ~ Jalan setapak
3. Sekipan Kalisoro, Tawangmangu ~ Gedung pertemuan ~ Arena Camping ~ Arena perkemahan ~ Jalan setapak 4. Gunung Bromo Delingan, Karanganyar ~ Panggung hiburan ~ Arena anak-anak Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar
Jenis/ Alamat Fasilitas
1. Goa Cokrokembang Anggrasmanis, Jenawi ~ Jalan setapak 2. Goa Kendalisodo Anggrasmanis, Jenawi ~ Jalan setapak 3. Goa Tlorong Lempong, Jenawi ~ Jalan setapak
E. BUMI PERKEMEHAN
Jenis dan Nama Obyek Wisata Budaya 5. Situs Watukandang Karangbangun, Matesih ~ Rumah jaga 6. Penggalian Fosil Dayu, Gondangrejo ~ Musium
3. Astana Derpoyudan Kwadungan, Kerjo ~ Makam eyang Derpoyudo 4. Astana Temuireng Tegalgede, Karanganyar ~ Makam kerabat MN 5. Astana Randusongo Gaum, Tasikmadu ~ Makam kerabat MN 6. Krendowahono Krendowahono, Gd. Rejo ~ Pesanggrahan ~ Tpt. Sesaji, MCK 7. Bulakkrangan Kragan, Gd. Rejo ~
8. Jabal kanil Bandardawung, Twmg ~ Petilasan Syeh Maulana MN
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar
Tabel. 3.4.
Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Karanganyar
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Jumplah 658.038 587.281 548.696 544.317 572.513 656.139
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Karanganyar
Peningkatnya jumlah pengunjung obyek-obyek wisata yang ada di
Karanganyar dalam setiap tahunnya, diharapkan dapat berkembang lebih baik
dalam bidang kepariwisataan di Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu
Daerah Tujuan Wisata.
1.3.3. Tinjauan Kawasan Waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar
Waduk Delingan di bangun pada tahun 1920 oleh Pemerintah Hindia
Belanda sebagai Konsultan desain dan kontraktor, dan di beri nama waduk
Tirtomarto yang sekarang dikenal dengan Waduk Delingan dengan luas 5 ha
dan kapasitas air 3.970.000m³.Waduk Delingan dikelilingi hamparan
pegunungan serta hijaunya pepohonan dan lahan pertanian yang memberikan
Dari sisi sebelah utara Sumber: Foto pribadi
Dari sisi sebelah selatan Sumber: Foto pribadi
Gambar .1.3.
Waduk Delingan Karanganyar Sumber: Foto pribadi
Dengan berjalannya waktu kondisi Waduk Delingan mulai terlihat
terjadi perubahan-perubahan dan kerusakan-kerusakan. Melihat kondisi
tersebut Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Proyek Pembangunan dan
Konservasi Sumber Air (PKSA) Bengawan Solo Departermen Pekerjaan
Umum (DPU), maka pada tanggal 8 Maret 1999 Waduk Delingan
direhabilitasi. Pekerjaan tersebut meliputi perbaikan tubuh bangunan dan pintu
pelimpahan air.
Kawasan Wana Wisata Gunung Bromo dan Waduk Delingan terletak
di Kelurahan Delingan sehingga merupakan salah satu prioritas pembangunan
kepariwisataan Kabupaten Karanganyar. Kawasan Waduk Delingan
merupakan suatu obyek yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai
obyek wisata air dengan pertimbangan. 15
1) Merupakan Waduk yang cukup luas yaitu dengan luas 5 ha, dengan
kapasitas air 3.970.000m³, ditambah dengan luasan daerah sekitar 3
hektar.
2) Daerah yang sejuk dengan hamparan perbukitan dan hijaunya
pepohonan di sekitar waduk.
3) Topografi di sekitar Waduk Delingan berkontur.
4) Lokasi waduk Delingan di Kec. Karanganyar yang sangat strategis
karena dekat dengan obyek Wana Wisata Gunung Bromo dan
berjarak 5 km dari pusat Kota Karanganyar.
1.4. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN
1.4.1. Permasalah
Bagaimana mewujudkan Water and Adventure Sport Area, sebagi
suatu fasilitas rekreasi olahraga air & Tantangan di Karanganyar yang
menggabungkan fungsi sport, wisata dan komersial, sekaligus menjadi
kawasan obyek wisata, sebagai wadah bagi masyarakat untuk mendapat
hiburan, tontonan, kesehatan, kesegaran, maupun kesenangan melalui
olahraga.
1.4.2. Persoalan
Persoalan yang kemudian timbul dari perencanaan Water and
Adventure Sport Area adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana konsep pemilihan dan pengolahan site yang tepat dan
sesuai dengan fungsi, tujuan, daya dukung aktifitas lainnya disekitar
lokasi guna mendukung keberadaan Water and Adventure Sport Area.
b. Bagaimana sistem peruangan yang diterapkan pada bangunan dengan
penggabungan fungsi sport, wisata dan komersial, serta menjadi
kawasan obyek wisata.
c. Bagaimana tampilan fisik bangunan yang dapat mencerminkan
sebagai bangunan olahraga modern futuristik dan memilih tatanan
landscape dan sirkulasi yang mampu mendukung proses
berlangsungnya kegiatan olahraga, rekreasi maupun kegiatan
komersial serta menjadi sebuah kawasan obyek wisata di Waduk
Delingan Karanganyar.
1.5 TUJUAN DAN SASARAN
1.5.1. Tujuan
Tujuan dari Water and Adventure Sport Area direncanakan dan
dirancang dengan konsep terpadu yang menggabungkan kegiatan sport, dan
wiasta, dengan maksud menghasilkan sinergi yang baik dalam rangka
Delingan, sekaligus menjadi alternative tujuan rekreasi wisata di kabupaten
Karanganyar.
1.5.2. Sasaran
Mendapat konsep citra bangunan olah raga modern futuristik yang
sesuai dengan fungsi yang ada “ Water and Adventure Sport Area” serta
menjadi sebuah kawasan obyek wisata di Waduk Delingan Karanganyar.
1.6. LINGKUP PEMBAHASAN
Lingkup pembahasan berada pada disiplin ilmu arsitektur yang
berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai yaitu pembahasan tentang konsep
Water and Adventure Sport Area sebagai fasilitas olahraga dan rekreasi
olahraga di Kabupaten Karanganyar yang menggabungkan fungsi
sport-wisata-komersil serta menjadi sebuah tempat kawasan rekreasi wisata. Hal-hal
di luar ilmu arsitektur dibatasi dan disesuaikan dengan masalah-masalah yang
muncul dalam mewujudkan Water and Adventure Sport Area.
1.7. METODOLOGI
1.7.1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan dipakai adalah melalui tahapan :
a. Survay
1) Survay lapangan untuk mendapatkan data yang menyangkut site
terpilih.
2) Survay pada fasilitas sejenis, yaitu di Bengawan Sport Center
Surakarta, Arta Gading Mall, dll.
b. Studi Literatur
Usaha untuk mengumpulkan data sekunder dari buku, catatan, internet
dan dokumen lain yang berhubungan dengan topik.
c. Studi Komparasi
Dilakukan pada fasilitas olahraga sejenis yang telah ada yaitu pada
d. Wawancara
Untuk mendapatkan data tentang kebutuhan perencanaan:
1) Pengunjuan/ pengguna fasilitas olah raga yang telah ada.
2) Dinas Pemuda dan Olah raga.
3) Dinas Tata Kota dan Dinas Pariwisata.
Untuk memperoleh cross check data yang benar, serta mendapatkan
data-data tambahan yang meliputi aktivitas serta kebutuhan pengguna,
memahami kegiatan yang berlangsung dan persyaratnnya.
1.7.2. Metode Pengolahan Data
Menggunakan metode analisa sintesa dengan mengidentifikasikan
potensi dan kondisi di lapangan kemudian dikaitkan dengan
permasalahan-permaslahan yang sehingga di dapat faktor-faktor pemecahan untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
1.7.3. Merumuskan Konsep
Merumuskan sintesa dari hasil korelasi antar komponen pembahasan
dan outputnya digunakan sebagai pedoman penentuan desain.
1.8. SISTEMMATIKA PEMBAHASAN
Tahap I : Pendahuluan
Tahap pendahuluan yang berisi tentang pengertian judul, latar belakang
permasalaan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan dan
batasan, metode pembahasan dan sistematika.
Tahap II : Tinjauan Teori
Merupakan tinjauan mengenai perkembangan olah raga masa kini, Water and
Adventure Sport Area, komersial dan rekreasi obyek wisata.
Tahap III : Tinjauan Kota Karanganyar
Tinjauan tentang Kabupaten Karanganyar mengenai kondisi, potensinya,
tinjauan tentang fasilitas olah raga serta tinjauan mengenai wilayah
Tahap VI : Tinjauan Kawasan Waduk Delingan di Kabupaten
Karanganyar
Tinjauan tentang kawasan waduk Delingan di Kabupaten Karanganyar
mengenai kondisi waduk, potensi waduk dan prospek waduk Delingan di
Kabupaten Karanganyar.
Tahap VI: Tinjauan Kepustakaan Water and Adventure Sport Area
Tinjauan kepustakaan mengenai Water and Adventure Sport Area untuk
mendapatkan hiburan, tontonan, kesehatan, kesegaran maupun kesenangan