• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh : TRI RETNOWATI

NIM F3208158

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

Motto

Yang terpenting dari segala hal bukanlah mengetahui sesuatu, tetapi melaksanakan sesuatu yang diketahui itu.

(Penulis)

Sekiranya merasa bersalah tidak ada ruginya untuk mengulurkan tangan demi hubungan baik di dari esok.

(Penulis)

(5)

Persembahan

Kupersembahkan karya ini buat :

v Mami Papi ku tercinta.

v Kakak-kakak ku tersayang.

v Ketiga keponakan ku tersayang.

v Temen-temen baik ku.

v Almamaterku.

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya, Program Pendidikan Diploma Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR”.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini telah melibatkan berbagai pihak yang dengan sepenuh hati dan ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan baik bantuan langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Ms , selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, M.B.A , selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Wiyono, MM, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa selalu sabar dalam memberi bimbingan kepada saya.

4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan pada penulis.

(7)

5. My Beloved Mom and Dad, mami papi aku tercinta yang selama ini udah jadi ”THE BEST PARENTS” buat aku, yang selalu memberi doa dan melimpahkan kasih sayangnya yang tiada tara.

6. Kakak-kakak aku tersayang, (mba’ Hary, mba’ Nanik, mba’ Eneng) makasih udah ikutan bantuin aku selama ini, udah ngasih dukungan dan semangat buat aku. Makasih banget.

7. Adik sepupu aku, Be, yang selalu siap sedia nganterin aku kemana- mana, hehe..maaf ya aku jadiin sopir. Makasih banget.

8. Ketiga keponakan aku tersayang, (de’ thofa, de’ nasha, de’ deva) yang selalu ngerecokin aku, tapi aku tetep sayang sama kalian.

9. Temen kompak dan kocak aku yang udah jadi tempat tumpahan segala tangisan, kekecewaan, kebahagiaan dan tiang penyangga di saat aku jatuh. Windy, Yuli, Yovita, YOU’RE THE BEST FOR ME.

10. Semua temen aku angkatan ’08, makasih atas dukungannya.

Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan tugas akhir ini. Dan penulis juga sangat berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

Surakarta, 12 Juli 2011

Penulis

(8)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Manajemen Pemasaran ... 9

B. Promosi... 10

C. Pemasaran Sektor Jasa ... 15

D. Manajemen Pemasaran Pariwisata ... 25

(9)

E. Alur Pemikiran ... 27 BAB III. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 29 B. Laporan Magang Kerja ... 49 C. Pembahasan ... 51 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 64 B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN

(10)

commit to user

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

III.1. Biaya Promosi Dinas Pariwisata Karanganyar ... 60 III.2. Data Pengunjung Obyek Wisata Karanganyar ... 61 III.3. Perkembangan Biaya Promosi dan Jumlah Pengunjung ... 62

(11)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

II.1. Alur Pemikiran ... 27 III.1 Struktur Organisasi ... 32

(12)

commit to user

(13)

commit to user ABSTRAKSI

STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR

TRI RETNOWATI F3208158

Promosi merupakan salah satu variabel perusahaan dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan maupun instansi tertentu dalam pemasaran produk atau jasanya. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelaan atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui media promosi apa saja yang digunakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar serta bagaimana efektifitas kegiatan promosi tersebut terhadap perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek wisata yang ada di Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif yang bersumber pada data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara, serta data sekunder yang diperoleh dari dokumen- dokumen atau buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

Media promosi yang digunakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar adalah Brosur, Buku Kalender Event, Poster, Baliho, Radio, Televisi. Serta dengan menyelenggarakan berbagai event penting seperti pameran budaya maupun ajang festival budaya. Sedangkan biaya promosi yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 banyak mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan dari biaya promosi mencapai 6,4 %, sementara itu jumlah wisatawan yang berkunjung rata- rata mengalami peningkatan mencapai 6,6 %, hal ini menunjukkan bahwa setiap promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar dapat mencapai sasaran yang diharapkan.

Saran yang dapat penulis sampaikan agar Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar lebih meningkatkan kerjasama antar pelaku pariwisata daerah misalkan di propinsi Bali, propinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok), serta daerah lain atau bahkan di luar negeri yang memiliki prospek yang baik dalam bidang pariwisata agar potensi wisata yang dimiliki lebih dapat dikenal oleh masyarakat luas, serta peningkatan sarana dan prasarana dan pelayanan untuk penyesuaian terhadap kebutuhan wisatawan.

(14)

commit to user

Kata Kunci : Strategi Promosi, Media Promosi, Perkembangan Wisatawan, Biaya Promosi

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak akan terlepas dari kegiatan rutin di tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain.

Berbagai aktivitas rutin tersebut dapat menimbulkan suatu kejenuhan pada diri manusia itu sendiri. Untuk mengatasi rasa jenuh itu, manusia mencoba untuk melakukan kegiatan selingan untuk menghibur diri dan melupakan sejenak kegiatan rutinnya. Rekreasi merupakan variasi dalam kehidupan yang biasanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang dan bersifat sementara. Melalui kegiatan rekreasi mereka berharap dapat memperoleh suatu kepuasan jiwa.

Dalam melakukan kegiatan tersebut, biasanya manusia ingin mencari kesenangan di alam terbuka ( out door recreation ) dengan menikmati udara segar, pemandangan indah, dan suasana alam yang nyaman. Aktivitas rekreasi di luar tersebut dapat dilakukan baik di daerah pegunungan, pantai, maupun di lokasi perkebunan atau persawahan. Setiap orang mempunyai tingkat kesukaan yang berbeda terhadap daerah yang menjadi daya tariknya. Tempat-tempat tersebut biasanya memiliki berbagai atraksi wisata yang menarik sehingga disebut obyek wisata.

(16)

commit to user

Kabupaten Karanganyar memiliki banyak potensi dan sumber daya alam untuk dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik.

Memang sebagian sumber daya alam tersebut telah dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi beberapa obyek wisata yang menarik.

Mengingat daya tarik wisatawan adalah keindahan alam dan seni budayanya, tidak heran apabila potensi ini menarik untuk digarap.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan sektor nonmigas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian. Oleh karena itu, sektor ini perlu diupayakan secara optimal.

Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng Gunung Lawu memiliki berbagai jenis obyek wisata yang menawarkan keeksotisan alam, untuk itu kegiatan promosi obyek wisata tersebut juga sangat penting untuk dilaksanakan pemerintah daerah setempat guna menarik minat pengunjung serta memberikan berbagai informasi tentang obyek wisata yang ada.

Promosi adalah ”komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk atau jasa dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon” ( Hair dan Daniel, 2001 : 145 ).

Definisi promosi menurut Swastha ( 1996:237 ) adalah ”arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

(17)

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran” sehingga dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa promosi merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen pemasaran sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

Promosi merupakan salah satu variabel perusahaan dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kegiatan promosi obyek wisata dengan judul : ”STRATEGI PROMOSI OBYEK WISATA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang sangat penting dalam pemasaran obyek wisata, sehingga penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut :

(18)

commit to user

1. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata di Kabupaten Karanganyar guna menarik minat wisatawan ?

2. Bagaimana perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di Kabupaten Karanganyar ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh Dinas

Pariwisata di Kabupaten Karanganyar guna menarik minat wisatawan.

2. Untuk mengetahui perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di Kabupaten Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Penulis dapat mengaplikasikan secara langsung teori-teori dan ilmu yang telah didapat selama di bangku perkuliahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memperoleh data-data yang diperlukan oleh penulis untuk menyusun laporan penelitian yang dibuat sebagai Tugas Akhir guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Program Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

(19)

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menyusun kebijakan dan strategi promosi melalui media periklanan yang lebih mantap dan terarah dalam mengelola potensi obyek wisata khususnya di wilayah Kabupaten Karanganyar.

3. Bagi Pembaca

Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan pada umumnya dan sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan suatu penelitian atau studi lapangan pada khususnya.

E. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan kegiatan penelitian di Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar.

2. Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat pertama kali oleh penulis. Data yang dimaksud adalah data tentang promosi serta data pengunjung dari masing-masing obyek wisata, melalui wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan data yang akan dibutuhkan.

(20)

commit to user b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini adalah dalam bentuk brosur, statistik data pengunjung serta buku-buku dan literatur atau keterangan lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan analisa terhadap dokumen-dokumen tertentu yang berhubungan dengan bahan-bahan penelitian. Informasi dokumen sangat relevan dengan bentuk studi kasus dapat berupa surat, memorandum, agenda atau laporan studi yang pernah dilakukan di tempat yang sama serta berupa artikel yang pernah dimuat di media massa yang relevan. Teknik ini dilakukan paling awal untuk melihat dan menghimpun pengetahuan tentang berbagai sumber yang menuliskan tentang potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar serta usaha pemasaran apa saja yang dilakukan oleh Pemda setempat khususnya Dinas Pariwisata di Kabupaten Karanganyar dalam menarik minat para wisatawan.

(21)

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati obyek yang akan diteliti dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis untuk mendapatkan data yang diperlukan.

c. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban dari responden tersebut kemudian dicatat atau direkam.

4. Teknik Pembahasan Analisis Deskriptif

Dalam tahap analisis data ini ada tiga komponen yang harus ada menurut Miles dan Huberman dalam Sutopo ( 1998 ) adalah sebagai berikut :

a. Seleksi Data

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data yang ada dalam observasi dan wawancara.

b. Penyajian Data

Merupakan rakitan informasi yang memungkinkan pengambilan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat penyajian data, penelitian akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.

(22)

commit to user c. Penyimpulan Data

Sejak awal pengumpulan data penelitian harus mengerti arti hal- hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan, pertanyaan- pertanyaan, pola-pola konfigurasi dan proposisi.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Manajemen Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dapat dilakukan oleh para pengusaha dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan juga mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tersebut sangat tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu, juga tergantung pada kemampuan mereka dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan dengan lancar.

Definisi pemasaran menurut Kotler (1998 : 5) adalah

“kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha yang memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran”. Menurut definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa mula-mula manusia menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, baru kemudian mereka akan berusaha untuk memenuhinya dengan cara mengadakan hubungan, dapat pula dikatakan bahwa kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual yang sama- sama ingin mencari kepuasan. Dalam hal ini pembeli berusaha

(24)

commit to user

untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan penjual akan berusaha untuk mendapatkan laba. Kedua macam kepentingan ini dapat dipertemukan dengan cara mengadakan pertukaran yang saling menguntungkan.

Pemasaran menurut Swastha (2001 : 8), “pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa dan ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi”.

Sedangkan definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (1998:13) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

2. Variabel Pemasaran

Perusahaan atau Lembaga Organisasi dalam memasarkan satu atau berbagai macam produk, baik yang ada hubungannya ataupun tidak harus mengkoordinir berbagai macam elemen dari marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Menurut Swastha dan Irawan (1990 : 79), elemen pokok dalam marketing mix adalah :

(25)

a. Produk

Keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya, pembungkus, garansi dan servis sesudah penjualan.

b. Harga

Dalam penetapan harga, faktor yang perlu dikembangkan antara lain: biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan permintaan pasar.

c. Distribusi

Aspek pokok dalam keputusan-keputusan tentang kegiatan distribusi adalah sistem transportasi perusahaan, sistem penyimpanan dan pemilihan saluran distribusi.

d. Promosi

Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah penilaian, personal selling, promosi penjualan dan publisitas.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan kegiatan penyampaian informasi dan proses komunikasi searah yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi dalam memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa kepada masyarakat. Melalui promosi, perusahaan juga dapat mempengaruhi konsumen. Karena melalui promosi ini, perusahaan

(26)

commit to user

juga dapat menanamkan image memikat sampai memberikan dorongan agar konsumen mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Serta diharapkan mampu untuk menaikkan pendapatan atau laba bagi perusahaan.

Definisi promosi menurut Swastha (1996 : 237) adalah ”arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Jadi, promosi merupakan aspek penting dalam pemasaran.

2. Bauran Promosi

Perusahaan atau organisasi menginginkan kegiatan promosinya dapat menaikkan volume penjualan. Dalam hal ini manajer pemasaran harus dapat menentukan bentuk bauran promosi yang tepat bagi perusahaan.

Pengertian bauran promosi Swastha (1999 : 136),

”promotoinal mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan penjualan”.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pada dasarnya variabel-variabel yang ada dalam promotional mix itu ada empat, yaitu:

(27)

a. Periklanan (advertising) 1) Pengertian Periklanan

Salah satu tahapan promosi yang terdapat dalam bauran pemasaran adalah periklanan yang termasuk dalam aspek promosi, produk barang atau jasa itu sendiri, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga maupun distribusinya, semua tercakup dalam kegiatan periklanan yang sering kali disebut sebagai darah kehidupan bagi suatu organisasi. Tidak bisa dibayangkan jika tidak ada kegiatan periklanan, mustahil berbagai bentuk barang atau jasa dapat mengalir dengan lancar kepada distributor atau penjual apalagi ke pihak konsumen atau pemakainya.

Definisi periklanan menurut Institut Praktisi Periklanan Inggris Jefkins (1996 : 5) adalah ”periklanan merupakan pesan-pesan penjual yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya”.

2) Jenis-jenis periklanan

Sasaran promosi perusahaan adalah dengan menentukan jenis iklan yang akan digunakan, menurut Hair dan Daniel (2001:205) adalah :

(28)

commit to user

a) Periklanan Kelembagaan (Institutional Advertising) Bentuk periklanan yang didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan daripada mempromosikan suatu produk tertentu.

b) Periklanan Sokongan (Advocacy Advertising)

Bentuk periklanan yang digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap sikap negatif konsumen dan meningkatkan kredibilitas perusahaan atau organisasi diantara konsumen yang telah menyukai posisinya.

c) Periklanan Produk (Product Advertising)

Periklanan produk mempromosikan manfaat dari suatu produk atau jasa tertentu. Periklanan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1) Periklanan Perintisan (Pioneering Advertising) Merupakan suatu bentuk periklanan yang didesain untuk merangsang permintaan primer terhadap produk atau kategori produk baru.

2) Periklanan Bersaing (Competitive Advertising) Merupakan suatu bentuk periklanan yang didesain untuk mempengaruhi permintaan untuk suatu merek tertentu.

3) Periklanan Perbandingan (Comparative Advertising)

(29)

Merupakan suatu bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih merek bersaing yang dinamai atau ditunjukkan secara khusus dalam satu atau lebih atribut tertentu.

b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan salah satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

Proses personal selling menurut Swastha (1996 : 263) : 1) Melakukan persiapan sebelum penjualan.

2) Penentuan lokasi pembeli potensial.

3) Pendekatan pendahuluan.

4) Melakukan penjualan.

5) Pelayanan sesudah penjualan : a. Pemberian garansi.

b. Pemberian jasa reparasi.

c. Latihan tenaga-tenaga operasi dan cara penggunaanya.

d. Pengantaran barang ke rumah.

c. Publisitas (Publicity)

Publisitas adalah suatu pendorongan atas permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan

(30)

commit to user

menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor yang tidak dibebani sejumlah bayaran langsung.

d. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer, kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya.

C. Pemasaran Sektor Jasa

Pemasaran untuk sektor jasa tidak saja terorientasi pada pemasaran transaksional, yaitu pemasaran yang hanya memfokuskan pada tingginya tingkat penjualan. Tetapi pemasaran untuk sektor jasa terorientasi pada pemasaran relasional, yaitu pemasaran yang mempunyai keterlibatan dan interaksi yang tinggi antara konsumen dan pemberi jasa. Pemasaran relasional menekankan rekrutmen konsumen dan mempertahankan pelanggan. Ini berarti bahwa pengulangan konsumen sangat dipengaruhi oleh bagaimana penjual jasa dalam menawarkan dan menjual jasa.

Bauran pemasaran untuk sektor jasa, menurut Lupiyoadi (2001 : 58) antara lain yaitu :

1. Product, yaitu produk atau jasa apa yang ditawarkan.

2. Price, yaitu bagaimana menetapkan strategi penentuan harga.

(31)

3. Place, yaitu bagaimana sistem penghantaran yang diterapkan.

4. Promotion, yaitu promosi apa yang akan dijalankan.

5. People, yaitu kualitas dan kuantitas orang yang terlibat dalam pemberian jasa.

6. Customer Service, yaitu tingkat servis yang bagaimana yang diberikan kepada konsumen.

Sedangkan bauran pemasaran menurut Kotler (2002 : 121) adalah merupakan serangkaian variabel yang dapat dikontrol dari tingkat yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Hal ini meliputi antara lain :

1) Product, yaitu barang atau jasa yang ditawarkan.

2) Price, yaitu strategi penentuan harga yang diterapkan.

3) Promotion, yaitu media promosi yang digunakan.

4) Place, yaitu bagaimana dan di mana produk akan ditempatkan (didistribusikan).

5) People, yaitu orang-orang yang terlibat di dalam pemasaran jasa.

6) Process, yaitu proses bagaimana barang atau jasa diberikan.

7) Physical Evidance, yaitu bukti fisik dari pemasaran.

1. Pengertian Jasa

Jasa pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak berwujud (tidak nyata) yang dirasakan konsumen dan jasa dapat berupa

(32)

commit to user

aktivitas atau kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Ada beberapa definisi jasa menurut beberapa ahli ekonomi antara lain :

Definisi jasa menurut Lupiyoadi (2001 : 5), merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik maupun konstruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya : kenyamanan, hiburan, ketenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

Sedangkan menurut Kotler (2002 : 456), jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Dan definisi jasa menurut Stanton (1993 : 319), bahwa jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Suatu unsur penting dalam definisi tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara atau tidak berwujud. Jika kita menukarkan uang dengan barang yang tidak berwujud, berarti kita telah membeli jasa.

(33)

2. Macam-macam Jasa

Jasa dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar secara umum. Golongan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Industrial Service (jasa industri)

Jasa industri ini disediakan untuk organisasi dalam lingkup yang luas, termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian dan organisasi non laba (jasa pendidikan).

b. Customer Service (jasa konsumen)

Jasa ini banyak digunakan secara luas dalam masyarakat.

Jasa konsumen dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu : 1) Pemasaran Jasa Konvenien

Jasa konvenien (convenient service) adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering dan masyarakat membelinya dengan melakukan usaha yang minimal.

Contoh : jasa reparasi (kendaraan, jam). Definisi ini didasarkan pada metode pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

2) Pemasaran Jasa Shopping

Jasa shopping adalah jasa konsumsi yang dipilih atau dibeli oleh masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas, harga, dan reputasi. Contoh : jasa asuransi, jasa persewaan, dan lain-lain.

(34)

commit to user 3) Pemasaran Jasa Spesial

Jasa spesial adalah jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya pembeli harus melakukan usaha pembelian khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar. Contoh : jasa dokter spesialis dan jasa akuntan.

3. Klasifikasi Jasa

Menurut Lovelock (dalam Tjiptono, 1996 : 8-12), klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria pokok yaitu :

1) Segmen Pasar

Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir (misal : taksi, asuransi jiwa, dan pendidikan) dan jasa kepada konsumen organisasional (misal : jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa konsultasi hukum).

2) Tingkat Keberwujudan (tangibility)

Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen. Berdasarkan kriteria ini, jasa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Rented Goods Services

Konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu dan selama jangka waktu tertentu.

(35)

b. Owned Goods Services

Pada owned goods services, produk-produk yang dimiliki konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau dipelihara atau dirawat oleh perusahaan jasa.

c. Non-Goods Services

Karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) yang ditawarkan kepada para pelanggan.

3) Keterampilan Penyedia Jasa

Berdasarkan tingkat keterampilan penyedia jasa, jasa terdiri atas professional service (misal konsultan manajemen, arsitek, dokter dan konsultan sistem informasi) dan non professional service (misal supir taksi dan penjaga malam).

4) Tujuan Organisasi Jasa

Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi commercial service atau profit service (misal penerbangan, bank, jasa parsel) dan non profit service (misal sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan).

5) Regulasi

Jasa dapat dibagi menjadi regulated service (misal angkutan umum, perbankan) dan non regulated service (misal makelar, katering).

(36)

commit to user 6) Tingkat Intensitas Karyawan

Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja) jasa dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu : equipment-based service (seperti cuci mobil otomatis, jasa sambungan telepon jarak jauh, ATM) dan people-based service (seperti pelatih sepak bola, satpam).

7) Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

Berdasarkan tingkat kontak ini, jasa dapat dibagi menjadi high-contact service (seperti universitas, bank, dokter) dan low- contact service (misal bioskop).

4. Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (1996 : 15 – 18) ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik tersebut meliputi :

1) Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berisifat intangibility, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Menurut Berry (dalam Tjiptono, 1996 : 15) Konsep intangible ini memiliki dua pengertian yaitu :

a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan atau dipahami secara rohaniah.

(37)

2) Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dengan sumbernya apakah sumber itu merupakan orang atau mesin.

Biasanya jasa dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.

3) Variability (beragam)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standadized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

4) Perishability (tidak tahan lama)

Jasa merupakan sesuatu yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.

5. Kualitas Jasa

a. Pengertian Kualitas

Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 1996 : 51) merumuskan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Pendekatan yang dikemukakan Goetsh dan Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut

(38)

commit to user

kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan.

Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

b. Definisi Kualitas Jasa

Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Dimana output jasa dan cara penyampaiannya merupakan faktor-faktor yang dipergunakan dalam menilai kualitas jasa.

Oleh karena pelanggan juga terlibat dalam suatu proses jasa, maka seringkali penentuan kualitas jasa menjadi sangat kompleks.

Menurut Wyckot seperti yang dikutip Lovelock (dalam Tjiptono, 1996 : 59), Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Sedangkan kualitas jasa menurut Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2001 : 148) adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh.

c. Dimensi Kualitas Jasa

Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Tjiptono, 1996 : 70) menemukan lima dimensi pokok kualitas jasa sebagai berikut :

(39)

1) Tangible (Bukti Langsung)

Yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

2) Reability (Keandalan)

Yaitu kemampuan memberikan pelayanan sesuai apa yang dijanjikan dengan secara akurat, dan memuaskan.

3) Responsiveness (Daya Tanggap)

Yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap (responsive) dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.

4) Assurance (Jaminan)

Yaitu pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan dan kemampuan pegawai untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan.

5) Emphaty (Empati)

Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan, melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan.

(40)

commit to user D. Manajemen Pemasaran Pariwisata

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 2001 : 109).

Menurut UU No. 9 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dengan bidang tersebut.

Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, dari suatu tempat ke tempat lain yang mempunyai obyek dan daya tarik wisata yang dilakukan sebagai suatu rekreasi untuk menghasilkan kepuasan.

2. Definisi Pemasaran Pariwisata

Pemasaran Pariwisata adalah “upaya-upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional atau badan-badan usaha pariwisata, pada taraf Internasional, Nasional dan Lokal, guna memenuhi kepuasan wisatawan baik secara

(41)

kelompok maupun pribadi masing-masing, dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata”, (Wahab Saleh, 1966: 156).

Pemasaran dengan demikian ditandai oleh beberapa unsur yang akan mengarahkan manajemen dalam Organisasi Pariwisata atau dalam suatu badan usaha wisata.

3. Makna Pemasaran Wisata Adalah Suatu Filsafat Bagi Manajemen

Suatu proses yang terus-menerus yang mempersyaratkan keseluruhan pembentukan Organisasi Pariwisata atau badan usaha pariwisata dan membimbingnya menuju suatu perubahan :

a. Dalam susunan organisasi, metode dan sikap perilaku di dalam suatu susunan yang kiblat pandangannya pada pemasaran, seluruh organisasi harus bergerak sekitar fungsi-fungsi pemasaran dan semua aktivitas yang lain akan menjadi berbagai tahapan fungsi pemasaran.

b. Dalam teknik-teknik manajemen sedapat mungkin, karena itu merupakan suatu penelitian sistematis untuk bertindak yang bergantung pada hasil studi permintaan dan suatu perbaikan yang terus menerus terhadap lingkungan intern (perencanaan dan koordinasi).

c. Di dalam menggali pemikiran tentang hasil pemasaran, yang berarti suatu evaluasi yang kontinyu terhadap hasil-hasil pemasaran dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan.

(42)

commit to user 4. Promosi Pariwisata

Kegiatan promosi pariwisata meliputi seluruh kegiatan yang direncanakan, yang termasuk di dalamnya penyebaran informasi (periklanan, film, brosur, buku panduan, poster, dan sebagainya).

Promosi dilakukan melalui beragam saluran media massa surat kabar, bioskop, radio, televisi, pengiriman surat dan lain-lain, kepada wisatawan real atau yang masih potensial, terutama orang asing. Kegiatan tersebut dimaksudkan mengirim berita dan mempengaruhi calon wisatawan agar berminat berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata atau supaya memanfaatkan jasa tertentu.

E. Alur Pemikiran

Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

Media Promosi

Brosur Radio

Buku Kalender Event Televisi

Baliho Pameran

Poster Festival

Menarik para Wisatawan yang Berkunjung Isi Pesan Promosi

Biaya Promosi

(43)

commit to user

Gambar II.1 Alur Pemikiran

Gambar II.1 Menjelaskan bahwa Dinas Pariwisata di Kabupaten Karanganyar menggunakan media promosi melalui media massa dan media elektronik, diharapkan dengan penganggaran biaya promosi yang meningkat serta isi pesan yang unik dapat menarik minat wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek wisata di Kabupaten Karanganyar.

(44)

commit to user BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Pariwisata Karanganyar

1. Sejarah dan Perkembangan Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

Pada tahun 1987 Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar mengeluarkan Peraturan Daerah yaitu Perda No. 2 tahun 1987 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Selanjutnya dengan adanya otonomi daerah sejak tahun 1999, maka dalam rangka meningkatkan kelancaran dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya di bidang pariwisata, di keluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu Perda No. 9 tahun 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar. Dengan adanya Perda di atas maka untuk menetapkan kembali susunan dan tata kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diterbitkan keputusan Bupati Karanganyar No. 75 tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar.

Dinas Pariwisata merupakan salah satu unsur pelaksana kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang Kepariwisataan.

Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar yang terletak di Komplek

(45)

Perkantoran Kelurahan Cangakan dibentuk pada tahun 1987, berdasarkan Perda No. 2 Tahun 1987. Maka untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan yang menyangkut kepariwisataan Kabupaten Karanganyar perlu dibentuk suatu dinas yang mengurus masalah tersebut, maka dibentuklah Dinas Pariwisata.

Kabupaten yang mempunyai potensi pariwisata yang cukup potensial menuntut Dinas Pariwisata untuk mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam menggali dan mengembangkan potensi yang ada. Hal terpenting dalam pengembangan bidang kepariwisataan adalah memelihara dan melestarikan lokasi-lokasi wisata tetap utuh dan memberikan daya tarik bagi para wisatawan.

2. Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar

Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

1) Menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah kunjungan utama pariwisata.

2) Meningkatkan pengelolaan dan daya tarik wisata secara profesional yang berwawasan lingkungan.

3) Menjadikan industri pariwisata sebagai andalan untuk menciptakan kesempatan kerja dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah.

(46)

commit to user

4) Meningkatkan manajemen promosi pariwisata.

5) Meningkatkan jasa pariwisata.

6) Meningkatkan peran serta swasta dan masyarakat dalam usaha kepariwisataan.

7) Meningkatkan manajemen kepariwisataan dalam rangka persaingan global.

8) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan di bidang pariwisata.

9) Mendorong timbulnya pangsa pasar pariwisata berdasarkan potensi yang dimiliki.

10) Meningkatkan kerjasama dengan daerah lain yang saling menguntungkan.

11) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pariwisata.

(47)

commit to user

(48)

commit to user

Uraian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural : a. Kepala Dinas Pariwisata

1) Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang pariwisata.

2) Menyusun rencana kegiatan di bidang kepariwisataan.

3) Mengelola perijinan di bidang kepariwisataan.

4) Pengendalian teknis operasional di bidang pariwisata.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

b. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum, perlengkapan rumah tangga, hubungan masyarakat, perencanaan dan pengelolaan data.

2) Penyusunan rancangan hukum, pembinaan organisasi dan tata laksana.

3) Pengelolaan keuangan dan pengelolaan kepegawaian.

4) Pelaksanaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan dinas.

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1) Melakukan urusan surat-menyurat, pengadaan kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta penyelenggaraan administrasi dan pembinaan kepegawaian.

2) Pelaksanaan pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan penghapusan barang inventaris dinas.

(49)

3) Pelaksanaan inventaris dinas dan pencatatan data pegawai sesuai dengan daftar urut pegawai.

d. Kepala Sub Bagian Perencanaan

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang pengolahan data statistik kepariwisataan.

2) Menelaah pelaksanaan di bidang kepariwisataan.

3) Menyelenggarakan organisasi dan ketatalaksanaan dinas.

e. Kepala Sub bagian Keuangan

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang perencanaan anggaran pembayaran, pengelolaan pertanggungjawaban dan administrasi keuangan.

2) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi operasional Bendahara Anggaran Rutin, Bendahara Gaji, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Anggaran Pembangunan.

f. Kepala Sub Bagian Pemasaran Wisata

1) Menyelenggarakan usaha pemasaran pariwisata daerah berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan.

2) Menyusun rencana kegiatan di bidang promosi pariwisata lokal, regional untuk pasar pariwisata nasional dan internasional.

3) Memberikan rekomendasi atau ijin usaha jasa pelayanan informasi dan promosi pariwisata.

(50)

commit to user

4) Mengevaluasi laporan pelaksanaan rencana dan program promosi pariwisata dan pemberian pelayanan informasi.

Kepala Sub Bagian Pemasaran juga membawahi Seksi Promosi dan Seksi Pelayanan dan Informasi yang bertugas menyusun rencana di bidang promosi pariwisata melalui pemanfaatan media massa, cetak dan elektronik serta menyusun rencana kegiatan di bidang pelayanan informasi pariwisata.

g. Kepala Sub Dinas Obyek Wisata

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang inventarisasi, identifikasi dan pengelompokan obyek wisata, atraksi wisata, tempat rekreasi dan hiburan.

2) Melaksanakan pengaturan dan pembinaan yang berkaitan dengan upaya pembangunan, pengembangan dan pengelolaan obyek wisata, atraksi wisata, tempat wisata dan hiburan umum.

Kepala Sub Dinas Obyek Wisata juga membawahi Seksi Obyek Wisata dan Daya Tarik Wisata, dan Seksi Atraksi, Rekreasi dan Hiburan Umum yang bertugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan upaya pembangunan, pengembangan dan pengelolaan obyek wisata alam dan budaya serta menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan upaya pembangunan, pengembangan dan pengelolaan usaha rekreasi dan hiburan umum.

(51)

h. Kepala Sub Dinas Sarana Wisata

1) Memberikan bahan rekomendasi perijinan di Bidang Obyek dan Sarana Wisata.

2) Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan penertiban terhadap pengelola usaha atraksi, rekreasi dan hiburan umum.

3) Menyusun bahan pembinaan yang berkaitan dengan pembangunan, pengembangan dan pengelolaan obyek dan Sarana wisata.

Kepala Sub Dinas Sarana Wisata juga membawahi Seksi Akomodasi, Seksi Rumah Makan dan Restoran, dan Seksi Kepegawaian yang bertugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan upaya pembangunan, pengembangan dan pengelolaan usaha akomodasi, menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan pembangunan, pengembangan dan pengelolaan usaha rumah makan dan restoran, serta mengolah dan menganalisa data tenaga kerja untuk menyusun perencanaan pembinaan dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja pariwisata.

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang tertentu yang dipimpin oleh seorang Kepala UPTD dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pariwisata.

(52)

commit to user

UPTD mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian tugas Dinas Pariwisata yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

4. Potensi Pariwisata

Kabupaten Karanganyar adalah salah satu daerah tujuan pariwisata di Jawa Tengah yang memiliki pesona alam pegunungan yang beriklim sejuk, hanya berjarak 15 km dari Kota Budaya Surakarta, dan mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan.

Dengan identitas daerah ”INTAN PARI” (Industri Pertanian dan Pariwisata). Di bidang pariwisata, Kabupaten Karanganyar memiliki banyak aset wisata yang potensial, baik obyek wisata alam, budaya dan buatan yang sudah berkembang baik maupun yang masih dalam binaan. Sehingga Kabupaten Karanganyar semakin mempesona bagi wisatawan nusantara atau mancanegara dengan semboyan KARANGANYAR TENTERAM (Tenang, Teduh, Rapi, Aman dan Makmur), berbagai prestasi di bidang kebersihan kota dengan telah diperolehnya ADIPURA sejak tahun 1994. Berbagai potensi wisata dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar baik obyek wisata maupun industri wisata. Obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar antara lain :

a. Obyek Wisata Alam

Obyek wisata yang menawarkan keindahan alam dan kesejukan udaranya, yang termasuk wisata alam antara lain :

(53)

1) Puncak Lawu

Puncak Gunung Lawu atau sering disebut Puncak Lawu merupakan areal wisata pendakian gunung yang terkenal.

Disamping karena dinilai banyak tantangan alam, obyek wisata ini juga dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa dan wisatawan sebagai tempat bermeditasi. Setiap bulan Sura, pengunjung yang naik ke Puncak Lawu mencapai puluhan ribu orang jumlahnya. Mereka berkeyakinan bahwa dengan bermeditasi di Puncak Lawu di bulan Sura, yang dianggap sakral itu, maka berbagai permohonan akan terkabul.

2) Air Terjun Grojogan Sewu

Tawangmangu merupakan kawasan wisata utama Kabupaten Karanganyar. Disinilah terdapat air terjun yang sudah sangat terkenal oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Air terjun dengan ketinggian 81 meter dan terletak pada ketinggian 1.100 meter diatas permukaan air laut ini diberi nama Grojogan Sewu.

Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk menjadikan tujuan utama bagi para pengunjung untuk berakhir pekan bersama keluarga. Apalagi kawasan ini terletak di tengah areal hutan lindung yang sangat luas dan sejuk, lengkap dengan fasilitas rekreasi keluarga seperti kolam renang

(54)

commit to user

dengan sirkulasi air alami, arena perkemahan, taman rekreasi, kios souvenir, rumah makan dan berbagai tempat peristirahatan. Air Terjun Grojogan Sewu merupakan air terjun tertinggi di Jawa. Di komplek Grojogan Sewu ini juga hidup berbagai flora dan fauna yang bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun bagi dunia ilmu pengetahuan.

3) Air Terjun Parangijo

Obyek wisata Air Terjun Parangijo merupakan sebuah air terjun yang memiliki keunikan berupa alamnya yang asri dan liar. Dengan ketinggian air terjun 20 meter dan berada pada ketinggian 1000 dpa. Dari kejauhan tampak mempesona dengan air yang bersih dan suasana yang alami seringkali memantulkan biasan sinar matahari yang begitu indah.

Lingkungan yang alami, dikelilingi oleh pepohonan yang besar serta satwa burung-burung liar khas hutan Gunung Lawu menambah merdu suara alam lokasi tersebut. Di sekitar area parkir dan desa sepanjang jalan menuju air terjun Parangijo dapat dijumpai berbagai perkebunan flora bunga Krisan dan tanaman hias seperti Jemani, Pilow Katak dan jenis tanaman hias lainnya.

4) Air Terjun Jumok

Kawasan wisata Air Terjun Jumok sama indahnya dengan wisata air terjun lainnya. Untuk menuju air terjunnya harus

(55)

menuruni anak tangga yang jumlahnya begitu banyak.

Suasana yang romantis dan udara yang sejuk sangat cocok untuk melepas penat. Dengan jalan setapak yang berkelak- kelok serta jembatan bambu yang masih alami sebagai penghubung terlihat serasi melekat indah di lereng lembah menuju air terjun.

5) Wana Wisata Gunung Bromo

Wana wisata Gunung Bromo berada ditepi jalan Karanganyar-Mojogedang, kurang lebih 5 km kearah timur dari kota Karanganyar. Luas kawasan ini sekitar 11 Ha yang dilengkapi berbagai fasilitas antara lain jalan utama, jalan setapak, beberapa tempat peristirahatan, pos-pos keamanan serta arena rekreasi keluarga yang berupa unit permainan anak-anak, pondok makanan dan minuman serta beberapa tempat penjualan souvenir wisata. Wana wisata Gunung Bromo juga menjadi tempat penelitian terhadap berbagai jenis tanaman hutan lindung karena di kompleks ini terdapat lebih dari 120 jenis pohon, dan salah satu diantaranya adalah pohon Cendana yang wangi baunya.

6) Bumi Perkemahan Sekipan dan Camping Lawu Resort

Camping Lawu Resort dan Sekipan merupakan tempat untuk area perkemahan. Berada pada ketinggian 1.200 dpl dengan luas area 2,69 Ha sangatlah cocok untuk kegiatan

(56)

commit to user

berkemah, lengkap dengan fasilitas tenda, cafetaria dan beberapa motel. Hampir sama dan letaknya yang tidak terlalu jauh, Sekipan yang terletak 1.100 dpl lebih rendah dari Camping Lawu Resort adalah tempat yang segar dan indah, disini banyak terdapat berbagai jenis flora yang tumbuh secara liar yang jarang dijumpai di daerah dingin lainnya.

7) Perkebunan Teh Kemuning

Hamparan kebun teh terdapat di Kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi di pinggir jalan utama Karanganyar-Sragen via Ceto. Kebun teh ini sangat menakjubkan yang di latar belakangi oleh Gunung Lawu. Aktivitas pemetik teh membawa para pengunjung menjadi bersahabat dengannya.

Di area parkir yang terletak di pinggir jalan juga disediakan rest area, sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan panorama kebun teh tersebut. Di lokasi ini pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas seperti : treecking, bersepeda, berkuda, para layang, terjun payung, dan camping. Pengunjung juga dapat melihat proses pembuatan teh di pabrik teh Kemuning.

b. Obyek Wisata Sejarah dan Budaya

Obyek wisata budaya yang bernuansa sejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

(57)

1) Candi Sukuh

Candi Sukuh adalah candi terakhir yang ditemukan di Jawa, dibangun pada abad ke-15 oleh Raden Brawijaya V, yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Bangunan utama Candi Sukuh berbentuk piramida terpancung yang bisa dinaiki hingga ke puncaknya. Candi ini terdiri dari delapan teras yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Di masa lalu candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan dan tempat ritual keagamaan bagi umat Hindu. Di kompleks Candi Sukuh terdapat pintu gerbang utama dengan hiasan kepala raksasa dan candi-candi kecil dengan berbagai relief yang terkesan erotis serta memiliki tata ruang, bentuk dan juga hadap candi. Yang menjadikan candi ini sangat unik adalah terdapatnya sebuah relief Lingga dan Yoni yang saling berhubungan yang terdapat di gapura pertama.

2) Candi Ceto

Candi Ceto berada di ketinggian 1.400 meter dpl. Sekitar 12 km dari Candi Sukuh. Dibangun pada abad ke-15 oleh Raja Brawijaya V, sebelum beliau Moksa di puncak Gunung Lawu. Candi berundak yang menghadap ke barat, menjadi simbol berakhirnya Kerajaan Majapahit. Candi ini terdiri dari 13 teras berundak yang tersusun dari barat ke timur. Gapura

(58)

commit to user

candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi ini. Di beberapa teras terdapat pendopo dan bangunan dari kayu tempat arca Brawijaya V dan pengawalnya, serta sebuah arca Lingga. Di sebalah timur komplek candi terdapat sebuah Meru yang di dalamnya menyimpan sebuah Lingga dan Yoni yang terbuat dari tanah liat.

3) Candi Menggung dan Palanggatan

Candi Palanggatan terletak di desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, dengan elevasi 1.100 meter dpl. Beberapa peninggalan yang dapat dilihat antara lain berupa arca, yang bagi masyarakat di sekitarnya masih dianggap sakral dan keramat untuk pemujaan leluhur. Letaknya yang berada pada jalur lintas desa yaitu antara obyek Candi Sukuh menuju Grojogan Sewu membuat tertarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya. Sama seperti Candi Palanggatan, Candi Menggung merupakan tempat yang masih sakral.

Bagi masyarakat setempat setiap terbitnya wuku dukut, diadakan upacara tradisi Dhukutan.

4) Pura Pamacekan

Pura Pamacekan merupakan tempat pemujaan para leluhur bagi masyarakat pasek Bali. Tempat dimana bentuk dan bangunannya merupakan khas berkarakter Bali, merupakan kepercayaan bahwa leluhurnya berasal dari Jawa. Pada

(59)

setiap tahunnya diadakan pemujaan yang sering disebut

“Odalan”.

5) Monumen Giyanti

Situs purbakala Giyanti terletak di desa Jantiharjo, merupakan situs yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tempat penandatanganan perjanjian Giyanti tahun 1755 yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua yakni Surakarta dan Yogyakarta. Di situs purbakala Giyanti terdapat arca yang belum sempurna, berada di lingkungan desa yang teduh dan segar ditepi jalur Matesih Karanganyar menjadikan tempat ini sangat mudah dan menarik untuk dikunjungi para wisatawan.

6) Pemandian Sapta Tirta Pablengan

Sebuah fenomena alam yang biasa terjadi di sebuah gunung berapi, tapi yang membuat beda tempat ini adalah terdapat tujuh buah sumber mata air yang berbeda yaitu : air bleng, air mati, air hidup, air urus-urus, air kasekten, air soda dan air tenang yang masing-masing sumber mata air mempunyai rasa dan khasiat yang berbeda. Dengan sejarah keberadaannya yang sangat erat dengan Pangeran Samber Nyawa, tempat ini juga memiliki sisi spiritual yang sangat bernilai.

(60)

commit to user c. Obyek Wisata Ziarah

Berbagai obyek wisata ziarah yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

1) Pertapaan Pringgondani

Pertapaan Pringgondani atau sering disebut petilasan Eyang Koconagoro adalah sebuah tempat doa bagi masyarakat Jawa. Terletak pada ketinggian 1.300 meter dpl di desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu. Berada di lebatnya hutan lereng barat Gunung Lawu dengan pemandangan ke arah barat yang sangat indah. Disini terdapat dua buah lokasi yang sakral, yaitu Sendang Temanten dan Petilasan Moksa Eyang Koconagoro. Sendang Temanten merupakan tujuh sumber mata air sakral. Di kawasan pertapaan, terdapat beberapa warung makan sekaligus penginapan.

2) Astana Girilayu

Astana Girilayu adalah sebuah komplek makam raja Mangkunegaran IV, V, VII dan VIII. Di dalam area seluas 3 Ha ini terdapat berbagai bentuk dan ukuran bangunan peristirahatan terakhir para raja Mangkunegaran. Berada pada sebuah bukit dengan pemandangan alam yang indah.

Salah satu makam yang paling megah dan besar adalah makam Raja Mangkunegaran IV, beliau adalah raja Mangkunegaran yang terkaya. Selain itu juga terdapat

(61)

beberapa makam tokoh nasional yang merupakan keturunan atau kerabat Mangkunegaran.

3) Astana Mangadeg

Astana Mangadeg adalah sebuah komplek makam raja-raja Mangkunegaran yang sakral. Terdapat beberapa makam raja Mangkunegaran II, III dan kerabatnya. Disini juga terdapat makam dari raja Mangkunegaran I, Pangeran Samber Nyawa berada. Beliau juga ahli dalam ilmu sastra dan filosofi beliau yang paling terkenal adalah Tri Darma dalam berbangsa dan bernegara, yaitu :

1. Rumongso melu Handarbeni 2. Wajib melu Hangangrungkepi 3. Mulat Saliro Hangrosowani

Untuk mengenang jasa beliau telah dibangun Monumen Tri Darma yang terletak di sebelah barat Mangadeg.

4) Astana Giribangun

Komplek makam Giribangun dibangun pada tahun 1974, dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1987. Terletak dibawah Astana Mangadeg, di sebelah barat. Astana Giribangun terdiri dari beberapa bangunan : cungkup Argosari, cungkup Argokembang dan cungkup Argoyuwuh.

Cungkup Argosari adalah ruangan utama yang merupakan

(62)

commit to user

makam dari pasangan Somoharjomo, Ibu Tien Soeharto, kakak tertua Ibu Tien, dan makam cadangan.

d. Obyek Wisata Buatan

Berbagai obyek wisata buatan yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

1) Taman Ria Balekambang

Arena rekreasi keluarga yang menawan hati dengan udara sejuk, nyaman karena masih termasuk dalam kawasan wisata Tawangmangu hanya berjarak 100 meter dari taman wisata Grojogan Sewu. Merupakan taman rekreasi hutan pinus yang dilengkapi sarana pendukung antara lain : kolam renang, lapangan tenis, gardu pandang, gedung pertemuan, sanggar lukis, arena bermain anak-anak yang dilengkapi berbagai patung binatang dan kios bunga.

2) Waduk Lalung dan Delingan

Waduk Lalung dan waduk Delingan dibangun sebagai sarana irigasi dan rekreasi yang digunakan tempat pemancingan.

3) Griyo Kulo

Griyo Kulo adalah tempat wisata yang sangat unik dan indah yang berada ditepi Sungai Samin, menyebar di sepanjang 2 km tepian sungai terbesar Gunung Lawu. Griyo Kulo menawarkan pemandangan pedesaan bernuansa alam liar

(63)

yang asri dan mempesona. Fasilitas outbond dan berbagai menu masakan yang berbahan baku organik dan segar khas Griyo Kulo sangat nikmat dipadukan dengan suasana tenang berbalut udara segar pegunungan. Perkebunan buah Naga Lawu juga terhampar di lembah Samin nan hijau.

5. Industri Pariwisata a. Hotel

1) Hotel Lor In 2) Hotel Narita 3) Hotel Sari I 4) Hotel Sari II

5) Hotel Komajaya Komaratih 6) Hotel Indah

7) Hotel Duta Indonesia 8) Hotel Jonggrang 9) Hotel Marini 10) Hotel Asri

b. Restoran dan rumah makan

1) Restoran Puas Siti Sari Tawangmangu 2) Restoran Mbangun Tresno Tawangmangu 3) Restoran Sapto Argo Tawangmangu 4) Restoran Indah Karangpandan 5) Restoran Jimbaran Karangpandan

(64)

commit to user c. Kerajinan cindera mata

1) Kerajinan kayu pinus 2) Kerajinan mendong 3) Kerajinan tempat lilin 4) Kerajinan gerabah 5) Kerajinan kayu batik

d. Berbagai jenis atraksi wisata dan kesenian 1) Reog

2) Trek-trek 3) Seni Karawitan

4) Seni Musik Bambu dan Lesung 5) Tari Wayang Orang dan Kulit

B. Laporan Magang Kerja 1. Lokasi Magang

Lokasi magang kerja adalah di Dinas Pariwisata Komplek Perkantoran Cangakan Kabupaten Karanganyar. Namun setiap hari Sabtu ditugaskan oleh Dinas Pariwisata untuk penelitian secara langsung ke obyek wisata yang telah ditentukan Dinas Pariwisata, antara lain :

a) Obyek Wisata Sapta Tirta Pablengan b) Obyek Wisata Air Terjun Jumok c) Obyek Wisata Air Terjun Parangijo

(65)

d) Obyek Wisata Candi Sukuh e) Obyek Wisata Candi Ceto 2. Waktu Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2011.

3. Kegiatan Selama Magang

Adapun kegiatan selama magang kerja adalah :

a) Di Bagian Umum yaitu dengan membantu pencatatan keluar masuknya surat yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan promosi maupun kerjasama antar pelaku pemasar pariwisata.

Dan menjadi recepsionis yang bertugas menerima telepon serta mencatat semua pesan untuk pimpinan atau pegawai lainnya.

b) Di Bagian Pemasaran yaitu dengan memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh calon pengunjung maupun pihak lain yang membutuhkan informasi tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar.

c) Selama kegiatan magang berlangsung, penulis juga melakukan kegiatan observasi ke berbagai obyek wisata di Kabupaten Karanganyar serta melakukan pencatatan tentang kondisi dan fasilitas yang tersedia, dan bagaimana pengelolaannya untuk menunjang serta menarik minat pengunjung atau wisatawan baik domestik maupun mancanegara agar berkunjung ke obyek- obyek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar.

(66)

commit to user C. Pembahasan Masalah

Potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Karanganyar dan telah siap dipasarkan perlu dipromosikan agar calon pengunjung dapat lebih mengetahui obyek-obyek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan. Untuk mendapatkan hasil yang berdaya guna, promosi dan pemasaran pariwisata harus dimulai dengan kegiatan penelitian, analisa tentang produk-produk pariwisata yang ada, keadaan daerah pasar pariwisata serta motivasi kedatangan wisatawan ke daerah wisata.

Kerjasama antar pelaku wisata daerah hendaknya lebih ditingkatkan karena hal itu merupakan modal utama dalam mengembangkan potensi wisata yang dimiliki, disamping itu juga melengkapi kekurangan fasilitas umum yang ada di berbagai obyek wisata serta lebih meningkatkan promosi melalui media internet agar dapat bersaing dalam dunia global.

Kegiatan promosi yang dilakukan Daerah Tingkat II lebih bersifat umum dengan tujuan untuk mempromosikan daerah tujuan wisata, membina dan menanamkan citra daerah sebagai daerah tujuan wisata yang mampu bersaing dalam segala aspek.

(67)

1. Media promosi obyek wisata di Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar adalah :

a. Melalui Madia Massa dan Elektronik

Dengan memanfaatkan media massa, maka promosi wisata langsung dapat diterima oleh masyarakat umum maupun perseorangan. Media massa yang digunakan Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar dalam mempromosikan potensi wisata yang ada adalah sebagai berikut :

1) Brosur

Brosur wisata memberikan data dan uraian yang menarik tentang perjalanan wisata yang ditawarkan, lengkap dengan rutenya, atraksinya, hotelnya, kendaraan yang digunakan serta akomodasi yang lain. Brosur tersebut memuat seluruh obyek pariwisata yang ada di Kabupaten Karanganyar.

2) Buku Kalender Event

Merupakan suatu kalender event atau agenda acara tahunan yang akan diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata.

Dengan tampilan yang unik dan menarik, maka diharapkan iklan tersebut mampu menarik minat pengunjung atau wisatawan.

3) Poster

Banyak digunakan oleh iklan pariwisata, baik yang berupa poster dinding maupun poster rentang. Poster dinding praktis

Gambar

TABEL  HALAMAN
GAMBAR  HALAMAN
Gambar  II.1  Menjelaskan  bahwa  Dinas  Pariwisata  di  Kabupaten  Karanganyar  menggunakan  media  promosi  melalui  media  massa  dan  media  elektronik,  diharapkan  dengan  penganggaran  biaya  promosi  yang  meningkat  serta  isi  pesan  yang  unik
Tabel III.3

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efek Pembagian Wilayah Kerja Kader

Sedangkan standar beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh seorang tenaga kesehatan profesional dalam 1 tahun kerja sesuai standar

Laptop Si Unyil, mereka tidak hanya memperoleh informasi yang bisa

Data primer meliputi karakteristik rumah tangga (usia, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, dan pendapatan per kapita); riwayat penggunaan bahan bakar; keter- jangkauan

Untuk mengetahui performa dari DBMS NoSQL (Dokumen Basis Data Berorientasi) adalah DBMS MongoDB, penulis membuat simulasi untuk Sistem Informasi Mahasiswa D3

Profil Model mental Siswa dalam Mempertautkan Ketiga Level Representasi pada Pergeseran Kesetimbangan Kimia akibat Penambahan Konsentrasi Pereaksi secara Langsung

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa persamaan- persamaan penduga volume yang digunakan memiliki nilai simpangan agregat diantara -1 sampai dengan +1 yang

Asumsi yang digunakan adalah lokasi yang memiliki nilai atau kategori curah hujan yang tinggi (curah hujan 301 – 400 mm/bulan), tingkat kemiringan lereng yang datar