• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA)

Tugas Akhir

diajukan untuk memenuhi syarat guna

mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

Disusun Oleh :

WAHYU EKO PRASETYO NIM : D100 090 074 NIRM : 09 6 106 03010 50074

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv MOTTO

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) ALLAH SWT,

niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

(QS. Muhammad: 7)

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apa bila engkau telah

selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan

hanya kepada ALLAH SWT lah engkau berharap”

(QS.AL-Insyirah: 6-8)

Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus

dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan

Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

(QS. Al-Lail: 19-21)

Ambillah hikmah dari setiap kejadian yang pernah melintas dalam hidupmu,karna

hikmah itulah yang akan menuntun kita untuk kehidupan kedepan.

(5)

v PERSEMBAHAN

Sebagai wujud rasa Syukur kepada Allah SWT dan terimakasih atas segala

rahmad-Nya yang telah Ia berikan, akan ku persembahkan karya sederhana ini

dengan tulus kepada :

 Ayah dan Ibuku yang selalu memberikan kasih sayang yang tidak ternilai dan

untaian Do’a yang tiada henti mengiringi langkahku, terima kasih atas semua yang diberikan padaku.

 Mamahku, nasehat dan bimbinganmu yang selalu menjadi panutanku

sehingga hidupku menjadi lebih baik dan berarti.

 Sahabat dan teman-temanku yang telah menemaniku selama ini dan selalu

mendukungku.

 Teman survai (Grandis, Andreas, Husen, Ari MX, Prayogo, Anto, Galih, Ari

Jepara, Panji, Wahyu Ustad, Meilina, sunandar, Bambang K, Awan, Dede,

Niko, Apri, Aan, Bayung, Diensa, Nova, Yanti, Novan, kukuh, Topik,

Trisadono, Agus, Kentus, Adi, Tama, Aripin, Dienahyu, Eko, Prima, Danang,

Awaludin, Rochma, Wahyu, Vipa, dan Lia) yang meluangkan waktunya

untuk membantu survai di lapangan.

 Teman – teman Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil khususnya angkatan

2009

(6)

vi PRAKATA

Assalamu’ alaikumWr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada sekalian umat manusia,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul, “Optimasi

Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan,

Surakarta)”. Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknik jenjang strata satu (S1) pada Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak. Tanpa bimbingan, dorongan dan bantuan serta kerjasama yang baik

dari berbagai pihak yang secara langsung atau tidak langsung, tidaklah mungkin

skripsi ini dapat terselesaikan. Maka, dengan penuh rasa hormat pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan inayah-NYA

2. Nabi Agung Muhammad SAW, atas segala ajaran agama yang telah

disampaikan kepada seluruh umat muslim.

3. Kedua Orang Tua yang telah merawat dan membesarkan dengan penuh

ketabahan dan kesabaran untuk selalu memotivasi dalam setiap langkah saya.

4. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T. Ph. D selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Bapak, Mochamad Solikin ST,MT. Ph. D selaku Ketua Jurusan Program Studi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Ibu, Nurul Hidayati, S.T., M.T. Ph. D selaku dosen pembimbing yang dengan

kesabaran dan kebijaksanaan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

(7)

vii

7. Bapak Drs. Gotot SM, M.T. selaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran

dan kebijaksanaan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan

skripsi ini.

8. Ibu Ika Setiyaningsih, S.T., M.T, selaku Anggota Tim Penguji, yang telah

memberikan dorongan, arahan serta bimbingan.

9. Bapak Anto Budi Listyawan, S.T., MSc selaku Pembimbing Akademik yang

selama ini telah bersedia memberikan arahan dan nasihat dengan sabar.

10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas segala bimbingan dan

curahan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu perkuliahan.

11. Teman-temanku, angkatan ‘09 makasih untuk semuanya semoga kita bisa

dipertemukan lagi sukses untuk semuannya amin.

Semoga semua pihak yang tersebut di atas memperoleh balasan kasih sayang

dan kebaikan atas jasa yang telah mereka berikan kepada penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran maupun

kritik sehingga membangun penulis untuk memperluas wawasan untuk pembelajaran

diri. Penulis berharap karya ini dapat member manaat bagi penulis serta semua pihak

yang membaca karya ini.

Wassalamu’alaikumWr. Wb

Surakarta,

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

MOTO ... iv

DAFTAR NOTASI DAN SAINGKATAN ... xiii

ABSTRAKSI ... xviii

C. Penentuan Waktu Antar Hijau Perfase dan Waktu Hilang ... 18

(9)

ix

B. Arus Lalu Lintas dan Arus Jenuh ... 50

C. Kinerja Simpang Bersinyal Kondisi Existing ... 62

D. Kondisi Simpang pada Kondisi Alternatif ... 72

E. Kinerja Simpang pada Kondisi Perencanaan ... 86

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

PENUTUP

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Bentuk Simpang Berdasarkan Segi Geometri ... 9

Tabel II. 2 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sejenis ... 14

Tabel III. 1 Nilai Ekivalensi pada Tiap Jenis Kendaraan ke dalam Mobil Penumpang ... 17

Tabel III. 2 Nilai Pendekatan Antar Hijau Normal ... 18

Tabel III. 3 Faktor Penyesuaian untuk Ukuran Kota (Fcs) ... 26

Tabel III. 4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FSF) ... 26

Tabel III. 5 Nilai Waktu siklus yang layak ... 30

Tabel V. 10 Hasil Perhitungan Rasio Kendaraan Belok Kiri... 55

Tabel V. 11 Hasil Perhitungan Rasio Kendaraan Belok Kanan... 56

Tabel V. 12 Hasil Perhitungan Rasio Kendaraan Tak Bermotor Simpang 3(A1-B2-D) ... 57

Tabel V. 13 Hasil Perhitungan Rasio Kendaraan Tak Bermotor Simpang 3(A1-B2-D) ... 57

Tabel V. 14 Hasil Perhitungan Arus Jenuh Dasar (So) ... 58

Tabel V. 15 Hasil Perhitungan Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Simpang 3 (A1-B2-D) ... 59

Tabel V. 16 Hasil Perhitungan Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Simpang 3 (A1-B2-D) ... 59

Tabel V. 17 Hasil Perhitungan Arus Jenuh Disesuaikan (S) Simpang 3 (A1-B2-D) ... 61

Tabel V. 18 Hasil Perhitungan Arus Jenuh Disesuaikan (S) Simpang 3 (A1-B2-D) ... 61

Tabel V. 19 Hasil Perhitungan Kapasitas Simpang 3 (A1-B2-D) ... 62

Tabel V. 20 Hasil Perhitungan Kapasitas Simpang 3 (B1-A2-C) ... 62

Tabel V. 21 Hasil Perhitungan Derajat Kejenuhan Simpang 3 (A1-B2-D) .... 63

Tabel V. 22 Hasil Perhitungan Derajat Kejenuhan Simpang 3 (B1-A2-C) .... 63

Tabel V. 23 Hasil Perhitungan Panjang Antrian Simpang 3 (A1-B2-D) ... 67

Tabel V. 24 Hasil Perhitungan Panjang Antrian Simpang 3 (B1-A2-C) ... 67

Tabel V. 25 Hasil Perhitungan Kendaraan Terhenti Simpang 3 (A1-B2-D) .. 68

(11)

xi

Tabel V. 27 Hasil Perhitungan Tundaan Simpang 3 (A1-B2-D) ... 70

Tabel V. 28 Hasil Perhitungan Tundaan Simpang 3 (B1-A2-C) ... 70

Tabel V. 29 Hasil Kinerja Simpang 3 (A1-B2-D) Kondisi Existing ... 70

Tabel V. 30 Hasil Kinerja Simpang 3 (B1-A2-C) Kondisi Existing ... 71

Tabel V. 31 Volume Lalu Lintas Jam Puncak Setelah Perubahan ... 73

Tabel V. 32 Pengaturan Kembali Waktu Sinyal Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 74

Tabel V. 33 Pengaturan Kembali Waktu Sinyal Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 76

Tabel V. 34 Perhitungan Kapasitas Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 76

Tabel V. 35 Perhitungan Kapasitas Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 77

Tabel V. 36 Perhitungan Derajat Kejenuhan Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 77

Tabel V. 37 Perhitungan Derajat Kejenuhan Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 77

Tabel V. 38 Hasil Perhitungan Panjang Antrian Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 81

Tabel V. 39 Hasil Perhitungan Panjang Antrian Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 81

Tabel V. 40 Hasil Perhitungan Kendaraan Terhenti Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 82

Tabel V. 41 Hasil Perhitungan Kendaraan Terhenti Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 82

Tabel V. 42 Hasil Perhitungan Tundaan Alternatif Simpang 3 (A1-B2-D) ... 84

Tabel V. 43 Hasil Perhitungan Tundaan Alternatif Simpang 3 (B1-A2-C) ... 84

Tabel V. 44 Kinerja Simpang 3 (A1-B2-D) Setelah Perubahan ... 84

Tabel V. 45 Kinerja Simpang 3 (B1-A2-C) Setelah Perubahan ... 85

Tabel V. 46 Volume Lalu Lintas Jam Puncak Simpang Bersinyal Berhimpit (A1-B1-C-D) Setealah Perubahan ... 87

Tabel V. 47 Perhitungan Kapasitas Perencanaan pada Simpang Bersinyal Berhimpit ... 89

Tabel V. 48 Perhitungan Derajat Kejenuhan Perencanaan pada Simpang Bersinyal Berhimpit ... 89

Tabel V. 49 Hasil Perhitungan Perencanaan Panjang Antrian ... 92

Tabel V. 50 Hasil Perhitungan Perencanaan Kendaraan Terhenti ... 92

Tabel V. 51 Hasil Perhitungan Perencanaan Tundaan ... 94

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Titik konflik pada simpang ... 8

Gambar II.1 Bentuk simpang Berdasarkan Segi Geometri ... 9

Gambar III.1 Skema Lebar Pendekatan dengan dan Tanpa Lalu Lintas ... 21

Gambar III.2 Arus Lalu Lintas Jenuh Tanpa Pendekat Tipe P ... 21

Gambar III.3 Arus Jenuh Dasar untuk Pendekat Tipe O .. ... 23

Gambar III.4 Arus Jenuh Dasar untuk Pendekat Tipe O ... 24

Gambar III.5 Faktor Penyesuaian Kelandaian ... 27

Gambar III.6 Faktor Penyesuaian untuk Parkir ... 28

Gambar III.7 Faktor Penyesuaian untuk Belok Kiri ... 28

Gambar III.8 Penetapan Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian ... 31

Gambar III.9 Jumlah Kendaraan Antri yang Tersisa dari Fase Hijau Sebelumnya ... 34

Gambar III.10 Perhitungan Jumlah Antrian ... 35

Gambar IV.1 Peta Lokasi Penelitian ... 39

Gambar IV.2 Posisi Surveyor Saat Penelitian ... 44

(13)

xiii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

LV KENDARAAN Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan

dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi: mobil penumpang,

oplet, mikrobis, pick-up dan truk kecil sesuai sistem

klasifikasi Bina Marga).

HV KENDARAAN Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi

bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistim

klasifikasi Bina Marga). Catatan: Lihat Bab 2- 5 dan

6-7 untuk definisi khusus dari tipe kendaraan lainnya

yang digunakan pada metode perhitungan jalan

perkotaan dan luar kota.

MC SEPEDA MOTOR Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi

sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistem

klasifikasi Bina Marga).

UM KENDARAAN TAK Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang

atau hewan ( meliputi : sepeda, becak, kereta kuda, dan

kereta dorong sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).

Catatan: Dalam manual ini kendaraan tak bermotor

tidak dianggap sebagai bagian dari arus lalu lintas tetapi

sebagai unsur hambatan samping.

emp EKIVALENSI MOBIL Faktor dari berbagai tipe kendaraan sehubung dengan

keprluan waktu hijau untuk keluar dari sebuah

kendaraan ringan (untuk mobil penumpang dan

kendaraan ringan yang sasisnya sama, emp = 1,0).

smp SATUAN MOBIL Satuan arus lalu lintas, dimana arus dari berbagai tipe

kendaraan telah diubah menjadi kendaraan ringan

(termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan

emp.

ST LURUS Indeks untuk lalu lintas yang lurus

RINGAN

BERAT

BERMOTOR

PENUMPANG

(14)

xiv

RT BELOK KANAN Indeks untuk lalu lintas yang belok kanan

PRT RASIO BELOK Rasio untuk lalu lintas yang belok kanan

KANAN

pendekat selama kondisi yang ditentukan (smp/jam

hijau).

So ARUS JENUH Besarnya keberangkatan antrian di dalam suatu

pendekat sama kondisi ideal (smp/jam hijau).

FR RASIO ARUS Rasio arus terhadap arus jenuh (Q/S) dari suatu

melewati suatu simpang dibandingkan terhadap situasi

tanpa simpang. Catatan: Tundaan terdiri dari

TUNDAAN LALU-LINTAS (DT) yang disebabkan

pengaruh kendaraan lain; dan TUNDAAN

GEOMETRIK (DG) yang disebabkan perlambatan dan

percepatan untuk melewati fasilitas (misalnya akibat

lengkung horisontal pada persimpangan).

QL PANJANG ANTRIAN Panjang kendaraan dalam satuan pendekat (m).

LALU-LINTAS

KEJENUHAN DASAR

(15)

xv

NQ ANTRIAN jumlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat

(kend/smp).

NS ANGKA HENTI Jumlah rata-rata berhenti per kendaraan (termasuk

berhenti berulang-ulang dalam antrian).

PSV RASIO KENDARAAN Rasio dari arus lalu lintas yang terpaksa berhenti

sebelum melewati garis henti dari sinyal.

PENDEKAT Daerah dari lengan persimpangan jalan untuk

kendaraan mengantri sebelum keluar melewati

garis-henti. (Jika gerakan belok kiri atau belok kanan

dipisahkan dengan pulau lalu lintas, sebuah lengan

persimpangan jalan dapat mempunyai dua pendekat

atau lebih).

WA LEBAR PENDEKAT Lebar bagian pendekat yang diperkeras, diukur di

bagian tersempit di sebelah hulu (m).

WMASUK LEBAR MASUK Lebar bagian pendekat yang diperkeras, diukur pada

garis henti (m).

WKELUAR LEBAR KELUAR Lebar bagian pendekat yang diperkeras, yang

digunakan oleh lalu lintas berangkat setelah melewati

persimpangan jalan (m).

COM KOMERSIAL Tata guna lahan komersil (sbg. contoh : toko, restoran,

kantor,) dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki

dan kendaraan.

RES PERMUKIMAN Tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan masuk

langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan.

RA AKSES TERBATAS Jalan masuk langsung tidak ada atau terbatas (sbg.

contoh, karena adanya penghalang, jalan samping dsb.).

CS UKURAN KOTA Jumlah penduduk dalam suatu daerah perkotaan

SF HAMBATAN Interaksi antara arus lalu lintas dan kegiatan disamping

jalan yang menyebabkan pengurangan terhadap arus

jenuh di dalam pendekat.

Parameter Pengaturan Sinyal TERHENTI

(16)

xvi

i FASE Bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau

disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakan lalu

lintas (I= indeks untuk nomor fase)

c WAKTU SIKLUS Waktu untuk urutan lengkap dari indikasi sinyal.

g WAKTU HIJAU Waktu nyala hijau dalam suatu pendekat (dt).

gmax WAKTU HIJAU Waktu hijau maksimum yang diijinkan dalam suatu

fase untuk kendali lalu lintas aktuasi kendaraan.

ALL WAKTU MERAH Waktu dimana sinyal merah menyala bersama dalam

RED SEMUA pendekat-pendekat yang dilayani dalam dua fase sinyal

yang berurutan.

AMBER WAKTU KUNING Waktu dimana kuning dinyalakan setelah hijau dalam

sebuah pendekat (dt).

IG ANTAR HIJAU Periode kuning + merah semua antara dua fase sinyal

yang berurutan

LTI WAKTU HILANG Jumlah semua periode antar hijau dalam siklus yang

lengkap(dt). Waktu hilang dapat juga diperoleh dari

beda antara waktu siklus dengan jumlah waktu hijau

(17)

xvii ABSTRAKSI

Keberadaan suatu simpang tidak dapat dihindari dalam sistem transportasi perkotaan, diantaranya berkaitan dengan permasalahan pergerakan kendaraan yang terjadi secara bersamaan di simpang . Persimpangan menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam rangka melancarkan arus transportasi di perkotaan. Oleh karena itu, keberadaan simpang harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kelancaran pergerakan arus lalu lintas. Permasalahan yang sering terjadi adalah kendaraan harus berhenti pada setiap simpang yang berurutan karena mendapat sinyal merah dan sering kali terjadi tundaan pada ekor pergerakan kendaraan yang mengakibatkan terhalangnya pergerakan pada kedua simpang ketika mendapatkan sinyal hijau, Seperti yang terjadi pada persimpangan Jl. Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar arus lalu lintas dan tingkat kinerja simpang, selanjutnya memberikan usulan alternatif pemecahan masalah yang diperlukan dalam mengatasi arus lalu lintas yang terjadi pada simpang tersebut.

Data yang digunakan terdiri dari data primer (yaitu: kondisi geometri, lingkungan, lalu lintas dan persinyalan), serta data sekunder (yaitu: peta lokasi

penelitian dan jumlah penduduk). Optimasi kinerja pada kondisi existing

menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, dengan parameter kinerja yang teliti, meliputi kapasitas (C), derajat kejenuhan (DS), tundaan (D), dan panjang antrian (QL). Selain itu di lakukan perencanaan pengabungan kedua simpang

di mana acuan yang digunakan masih mengacu pada kondisi existing.

Berdasarkan hasil analisis dari kedua simpang terpisah didapat kinerja simpang bersinyal berhimpit Dr. Rajiman sudah tidak layak digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai derajat kejenuhan (DS) 1,58. Selain itu tundaan sebesar (D) 1119,3 dt/smp, dan panjang antrian (QL) 618,4 m. Berdasarkan hasil trial eror diperoleh alternatif perbaikan yang memberikan nilai terbaik yaitu pengaturan jalan satu arah (pelarangan gerakan membelok ke arah Jl. Baron Kecil) untuk semua jenis kendaraan bermotor pada kondisi ini diperoleh nilai kapasitas (C) 928 smp /jam, derajat kejenuhan (DS) 0,75, tundaan (D) 35 dt/smp, dan panjang antrian (QL) 128 m. Sedangkan pada kondisi penggabungan simpang berhimpit dengan pengaturan jalan satu arah didapat nilai kapasitas (C) 663,5 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,85, tundaan (D) 53 dt/smp, dan panjang antrian (QL) 104 m. Kondisi kedua alternatif tersebut mengatakan bahwa simpang sudah memenuhi syarat.

Referensi

Dokumen terkait

kontribusi pekerjaan publik yang dibayar, sedangkan pekerjaan perempuan di aspek domestik tidak diperhitungkan (Puspitawati 2012). Di daerah perdesaan, wanita

Penelitian dilaksanakan untuk menguji potensi eksudat akar Brachiaria dalam kelatisasi Al 3+ dan penurunan Al dapat ditukar (Al-dd) dan mengevaluasi efektivitas

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah dengan judul “Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Mal union Fraktur Femur Sinistra 1/3 Tengah Pada saat pemasangan Skeletal traksi dan

[r]

Therefore, when the two dice are rolled, there are 6 × 6 = 36 equally likely outcomes for the combination of the numbers on the top face of each.. Since OF passes through the centre

[r]

Thesis Title : City Library Management Based School (A Site Study at Mobile Library of Magelang City).. With this, we can assess that the thesis is approved to be

PENGENDALIAN BAHAN BAKU PEMBANTU KAIN GREY DENGAN METODE ANALISIS ABC PADA DEPARTEMEN WEAVING