• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 38 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

Han Han Suhandi

NIM. 0901083

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

Oleh

Han Han Suhandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Han Han Suhandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HAN HAN SUHANDI 0901083

PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Andi Suntoda, M. Pd NIP. 195806201986011002

Pembimbing II

Didin Budiman, M. Pd NIP. 197409072001121001

Mengetahui:

Ketua Program Studi

(4)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Judul: Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa SMP. Dibawah bimbinngan Drs. Andi Suntoda, M.Pd dan Didin Budiman, M.Pd

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap percaya diri yang harus dimiliki oleh siswa SMP untuk dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di sekolah ataupun dalam kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan mengambil salah satu kelas IIV di SMP Negeri 38 Bandung sebanyak 38 siswa, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dengan tahapan melihat populasi, menentukan sampel, melakukan pre test, melaksanakan treatment, melakukan post test, pengolahan data dan membuat kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dengan membandingkan pre test dan post test. Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis maka pembelajaran taekwondo tidak berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa, untuk meningkatkan percaya diri siswa guru dapat mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan pembelajaran beladiri.

(6)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Title:The Effect on the Confidence of Learning Taekwondo Junior High School Students. Under the guidance Drs. Andi Suntoda, M.Pd and Didin Budiman, M.Pd

This research was motivated by the importance of confident attitude that must be owned by the junior high school students to be applied in the learning process at school or in everyday life in order to improve student achievement. This research method using the experimental method, the sample in the study using purposive sampling by taking one of the VII grade students at SMP Negeri 38 Bandung, instruments used in this study is the direct observation of the stages look populations, determine the sample, do the pre-test, implement treatment, do a post test, processing the data and make conclusions. Data analysis technique used is the Uji-t to compare pre-test and post test. Based on the results of data processing and the results of testing the hypothesis that learning taekwondo no effect on students self-confidence, to increase the confidence of students teacher may reconsider if will use the learning martial.

(7)

Han Han Suhandi, 2014

(8)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Batasan Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Desain Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 36

F. Prosedur Pengolahan Data ... 37

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data ... 39

B. Uji Normalitas Data ... 39

C. Uji Homogenitas ... 40

D. Pengajuan Hipotesis ... 40

E. Diskusi Penemuan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

(9)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

1

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian,

kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial,

penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan

nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang

seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai

ungkapan yang erat kaitanya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta

berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,

kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak

manusia.

Oleh karena itu pendidikan jasmani memiliki peranan penting bagi

pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama karena dalam usia tersebut

siswa sangat berpengaruh pada aspek psikologisnya yang terutama pada tingkat

kepercayaan diri untuk itu diperlukan sebuah pembelajaran bela diri yang dapat

menumbuhkan sikap afektif pembelajaran tersebut tidak hanya dapat dilakukan

dalam kegiatan intrakurikuler namun juga dapat dilakukan di jam esktrakurikuler

(11)

2

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran merupakan kegiatan yang formal yang dilakukan disekolah.

Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajara mengajar. Sagala (2008:61) menjelaskan bahwa “pembelajaran ialah membelajarakan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan

pendidikan.”

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik

atau murid. Dalam teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun

berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa, yakni kedua belah

pihak dapat berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja (frame work)

dan dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir (frame of reference) yang

seyogianya dipahami dan disepakati bersama.

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia dengan percaya diri seseorang dapat mengembangkan

potensi dalam dirinya sendiri, sebaliknya seseorang yang tidak memiliki rasa

percaya diri akan terlihat minder tidak yakin dengan kemampuanya dan tidak

memiliki keberanian untuk mengembangkan potensi dalam dirinya.

Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri, atau sering disebut diffident,

merupakan akibat dari ketidayakinannya pada kemampuan yang ia miliki. Siswa

tersebut menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak bisa melakukan sesuatu

untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu akan menjadi suatu

permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk menghadapi suatu

tantangan yang ada dalam kehidupan.

Menururut online game ressearch group itb diambil http://e-psokologi.com

(2004:4) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seorang indivdu

yang mampu dirinya mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya, hal ini bukan berarti

bahwa setiap individu mampu dan kompeten dalam segala hal seorang diri. Rasa

percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada beberapa aspek dari

(12)

3

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa dia bisa, karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta

harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Wills (1985) dalam Ghufron (2010:34) “kepercayaan diri adalah

keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi

terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi semua orang”,

sedangkan menurut Lauser (1992) dalam Ghufron (2010:35) mendefinisikan

sebagai berikut :

Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan kana kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri

adalah suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuan untuk mencapai suatu

tujuan dalam hidup.

Percaya diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap

kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif

maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan

untuk kebahagiaan dirinya. Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia

dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Salah satu langkah pertama dan

utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini

bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan

dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain. Dalam

olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu

suksesnya seorang atlet, masalah kurang atau rendahnya rasa percaya diri

terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah

kemampuannya. Oleh karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan

kemampuannya, sepanjang telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki

(13)

4

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis tertarik pada penelitian ini dikarenakan sikap percaya diri

merupakan sikap yang harus dimiliki seorang siswa untuk membuat mereka lebih

yakin dalam menghadapi tantangan dalam hidup. Untuk meningkatkan rasa

percaya diri salah satunya adalah dengan memberikan pembelajaran olahraga bela

diri Taekwondo yang dilaksanakan pada jam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam

penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang pengaruh pembelajaran Taekwondo

terhadap kepercayaan diri siswa.

Taekwondo adalah olah raga bela diri modern yang berakar pada bela diri

tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya

mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga

sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian,

Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi

orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo

mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari

Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan

ditumbuhkembangkan. Taekwondo terdiri dari tiga kata Tae yang berarti kaki

(mengahncurkan dengan teknik tendangan), Kwon yang berarti tangan

(menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan), Do yang berarti

seni/cara mendisiplinkan diri.

Maka jika diartikan scara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara

mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik dengan

kaki/tendangan untuk melumpuhkan lawan dan menggunakan tangan untuk

memukul dan mempertahankan diri.

Mempelajari Taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan

teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi fisik, mental, dan spiritualnya.

Untuk itu seseorang yang berlatih dan mempelajari Taekwondo sudah seharusnya

menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi,

Namun hal itu harus mampu ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari

yang baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seorang dapat

(14)

5

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Teakwondo penting untuk dilaksanakan di sekolah dalam

kegiatan yang dilaksanakan di jam ekstrakurikuler sebab kegiatan ekstrakurikuler

mempunyai durasi yang lebih panjang dibandingkan kegiatan intrakurikuler.

Dengan berlatih taekwondo akan menambah keprcaan diri seseorang karena

kegiatan beladiri Taekwondo adalah olahraga beladiri yang dilakukan secara

individual, dalam kegiatan Taekwondo seseorang akan dilatih untuk tampil

melakukan jurus-jurus dan gerakan-gerakan dasar untuk itu kepercaayan diri akan

dilatih dalam kegiatan ini.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasi

masalah yang akan peneliti tulis. Bahwa tujuan dari proses pendidikan jasmani

bukan hanya pada aspek psikomotornya saja tetapi juga mencakup aspek kognitif

dan apektif namun pada kenyataan di lapangan pembelajaran pendidikan jasmani

lebih menekankan pada aspek psikomotornya saja hal ini dikarenakan waktu jam

belajar yang tersedia di sekolah kurang cukup untuk meningkatkan

Pentingnya sikap apektif yang harus dimiliki oleh siswa oleh karena itu

perlu adanya tambahan aktivitas gerak bagi siswa agar tujuan pembelajaran yang

belum tercapai di waktu jam belajar di sekolah dapat tercapai, untuk itu siswa

diarahkan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di jam

ekstrakurikuler sekolah karena durasi waktu yang tersedia lebih banyak, dari

kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa agar

dapat diterapkan dalam kehidupan di sekolah. Sebab nilai percaya diri sangat

penting untuk dimiliki oleh siswa agar siswa memiliki suatu keyakinan dalam diri

dengan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Siwa yang tidak

memiliki rasa percaya diri akan menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak

bisa melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu

akan menjadi suatu permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk

(15)

6

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kegiatan bela diri Taekwondo nilai percaya diri ditumbuhkan dalam

proses latihan jurus (pomsae) maupun sparing (kyoruky). Dalam latihan jurus

setiap individu harus memiliki kesiapan dalam menampilkan gerakan jurus yang

sudah dipelajari sebelumnya hal ini tentu membutuhkan sikap percaya diri sebab

walaupun dalam latihan sudah melakukan gerakan dengan benar tetapi karena

situasi yang dihadapi, apa yang sudah dilatih bisa hilang karena faktor tegang dan

tidak yakin pada diri sendiri begitu pun dalam sparing harus memiliki kesiapan

saat berada dilapangan dan menghadapi lawan sparing nya tentu dibutuhkan sikap

rasa percaya diri karena pada saat melakukan sparing seseorang hanya akan

bergantung dan mengandalkan dirinya sendiri untuk menghadapi lawan sparing

nya.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabanya melalui pengumpulan data, dan analisis data, sehingga pada akhirnya

akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari suatu penelitian. Berdasarkan

latar belakang di atas peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan

diri siswa?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan, maka dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang

jelas dan tepat sehingga dapat memberikan solusi, informasi dan hasil penelitian

yang benar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah

terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan diri siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan suatu harapan yang berkaitan dengan hasil

penelitian, baik secara teoritis maupun secara praktik. Pada paparan ini diuraikan

(16)

7

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermanfaat dalam kegunaan praktik serta pengembangan ilmu sebagai landasan

dasar dalam pengembangan selanjutnya. Adapun kegunaan atau manfaat yang

dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis

a. Sebagai pertimbangan pihak sekolah unutk mendukung kegiatan

ekstrakurikuler olahraga di sekolah sehingga siswa di arahkan untuk

mengikuti kegiatan ekstarkurikuler olahraga.

b. Sebagai bahan bagi siswa disekolah bahwa kegiatan pembelajaran

Taekwondo yang dilaksanakan dalam ekstrakurikuler sangat

bermanfaat bagi para siswa.

2. Secara praktis

a. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang pengaruh kepercayaan

diri siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran Taekwondo.

b. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan

oleh guru pendidikan jasmani dalam pelaksanaan program pengajaran.

F. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar

masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dalam proses

penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka berdasarkan latar belakang

yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 38 Bandung.

2. Penelitian difokuskan pada pengaruh Pembelajaran Taekwondo terhadap

kepercayaan diri siswa.

G. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam penelitian dan menghindari dan menafsirkan,

penulisan akan menjelaskan istilah-istilah yang ada kaitannya dengan penelitian

ini. Berikut penjelasan beberapa istilah penting dalam penelitian ini, yaitu :

1. Percaya diri : menurut kamus besar Bahasa Indonesia rasa percaya diri ialah

(17)

8

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimilikinya dan keyakinan tersebut membuat ia merasa mampu untuk dapat

mencapai segala tujuan dalam hidupnya.

2. Pembelajaran : pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan melalui pendidikan agar

dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pertumbuhan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan

kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

dapat belajar dengan baik.

3. Pengaruh : Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara

langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan

sikap orang lain atau kelompok.

4. Taekwondo : Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah

olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olahraga ini

juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang

paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Taekwondo di Indonesia semakin populer sejak di promosikan secara

besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon), seorang

bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termuda di

Indonesia sejak berumur 7 tahun. Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae

berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti

"tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat

diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan"

atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas Taekwondo telah menyebabkan

seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri

lainnya, Taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,

(18)

9

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

(19)

30

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat

dipertanggungjawabkan, jika dalam proses penelitian penggunaan metodologi

yang tepat dengan sistematik tertentu sesuai dengan peneliti butuhkan. Metode

merupakan jalan menuju tujuan, dengan demikian dalam penelitian ini diperlukan

suatu metode yang menjadi acuan penelitian dalam melaksanakan proses

penelitian.

Penelitian adalah suatu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui

cara-cara ilmiah. Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan. Sugiyono (2012:2) menyatakan ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu

rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan

dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalarana manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu apat diamati oleh indera manusia

sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan.

Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan

dan dipergunakan dengan permasalahan yang diselidiki. Menurut Suharsimi

Arikunto (2010: 203) sebagai berikut metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya, seperti sudah

dijelaskan, variasi metode dimaksud: angket, wawancara, pengamatan, atau

observasi, tes, dan dokumentasi.

Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan

menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai prosedur

penelitian, metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode eksperimen Sugiono, (2012:107) mengungkapkan bahwa :

(20)

31

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan” selanjutnya menurut Arikunto (2010:207) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain

penelitian ekperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Sedangkan menurut Riduwan (2011:50) Tujuan penelitian eksperimen

adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap

variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secra ketat.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya

merupakan penelitian populasi. Sugiyono (2012:117) mengungkapkan bahwa:

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Riduwan (2011:54).mengungkapkan bahwa : “populasi

adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi

objek peneliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 38 Bandung yang berjumlah 432.

2. Sampel

Sampel Menurut Arikunto dalam riduwan (2011:56) “sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono

(2012:118) bahwa : “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel (contoh) yang benar-benar

dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive

Sampling, mengenai jenis sampel ini Riduwan (2011 : 63) mengemukakan bahwa:

(21)

pertimbangan-32

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan tertentu didalam pengambilan sempelnya atau pengambilan sampel

untuk tujuan tertentu”. Mengacu pada penjelasan di atas maka peneliti mengambil sampel salah satu kelas 7 di sekolah tersebut yang berjumlah 38 siswa dengan

pertimbangan di dalam kelas tersebut tidak ada satupun siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo sehingga peneliti tertarik untuk meneliti

kelas tersebut.

C. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen memiliki berbagai macam desain penelitian,

penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta masalah

pokok yang ingin diungkapkan. Atas dasar tersebut maka penulias menggunakan

one-Group Pretest-Postest Design sebagai desain penelitianya.

Desain ini dapat dilihat pada bagan berikut:

Bagan 3.1

One group Pretest-Posttest Design (sugiono 2012:111)

Keterangan :

O1 = nilai pretest sebelum diberi perlakuakn O2 = nilai posttest setelah diberi perlakukan

Desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan/treatment. Dengan

demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingan dengan keadaan sebelum di beri perlakukan/treatment.

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah peelitian yang dilakukan

maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dalam penelitian ini

penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut :

(22)

33

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrumen penelitian

Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Dalam pengambilan data variabel penelitian.

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk

mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari sejumlah populasi

dan sampel penelitian yang ditentukan.

Menurut Arikunto (2010:203) “instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, POPULASI

PENGAMBILAN SAMPEL

TES AWAL

TREATMENT

TES AKHIR

(23)

34

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan sistematis sehingga mudah diolah.” Variasi jenis intrumen penelitian adalah

angket, ceklis atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012:148) “instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati.” Secara spesifik ataupun fenomena ini disebut variabel penelitain”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Bila

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain. Observasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.

Teknik observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana

penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung tehadap gejala-gejala subyek

yang diselidik, baik pengamatan yang khusus diadakan. Dalam penelitian ini,

teknik observasi langsung digunakan sebagai alat pengumpul data pendukung

keterlaksanaan teknik observasi. Adapun instrumen yang dibuat penulis dalam

lembar observasi sebagai berikut : sesuai dengan pendapat Lauser dalam Darsono

(2011:24) bahwa orang yang memiliki percaya diri terdiri dari :

1. Keyakinan kemampuan diri, adalah sikap positif tentang dirinya. Ia akan

secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.

2. Tanggung jawab, adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu

yang telah menjadi konsekuensinya.

3. Optimis, adalah sikap positif yang di alami seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuan.

4. Komunikasi, adalah sikap positif sebagai cara atau alat penghubung.

5. Obyektif, adalah orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai

dengan kebenaran yang semsetinya, bukan menurut dirinya sendiri.

(24)

35

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka penulis membuat lembaran observasi penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Lembar Penilaian Observasi Nilai Kepercayaan Diri Siswa

NO

jawab Optimis Komunikasi Berani

1a 1b 1c 2a 2b 3a 3b

Nilai tertinggi adalah 100 terdiri dari :

1. Keyakinan kemampuan diri (20)

1a = keyakinan dalam menjalankan tugas/intruksi (10)

1b = melaksanakan tugas tanpa bergantung dengan orang lain (5)

1c = tidak ragu-ragu (5)

2. Tanggung jawab

2a = tanggung jawab terhadap kelompok (10)

2b= tanggung jawab terhadap diri sendiri (10)

3. Optimis

(25)

36

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3b = selalu siap ketika diberikan tugas/intruksi (10)

4. Komunikasi (20)

5. Berani (20)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Skor

Kriteria Penilaian Skor

Point Rentang Keterangan

5

1-2

3-4

5

 Melakukan dengan kurang baik

 Melakukan dengan baik

 Melakukan dengan sangat baik

10

 Melakukan dengan sangat baik

20

1-6

7-13

14-20

 Melakukan kurang baik

 Melakukan dengan baik

 Melakukan dengan sangat baik

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Menurut Riduwan dalam candra (2013:42) teknik pengumpulan data adalah

cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau

informasi mengenai suatu objek penelitian. Teknik pengumpulan data mengacu

pada cara apa data yang diperlukan dalam penelitian bisa diperoleh. Kaitanya

dengan hal tersebut, serta dapat melihat konsep analisis dari penelitian ini, maka

(26)

37

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung atau tidak langsung. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan observasi.

Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidik, baik

pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun di situasi buatan

yanng khusus diadakan.

F. Prosedur Pengolahan Data

Sesuai dengan rumusan masalah, maka prosedur pengolahan data yang

penulis gunakan ini berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau

kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistikan yang digunakan dalam

pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Menguji Normalitas

Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dari hasil

penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Menguji normallitas data dari

setiap komponen dengan chi-kuadrat (x2) dengan rumus

Keterangan:

x2 : nilai chi-kuadrat menyatakan harga normalitas data

Oi : frekuensi nyata

Ei : frekuensi teoritik/ nilai-nilai yang diharapkan

dengan dk = 4 dan taraf signifikan a = 0,05 apabila x2 hitung < x2 tabel maka data dari setiap butir tes berdistribusi normal.

(27)

38

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguji homogenitas variasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh dari hasil penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

F=

Kriteria pengujian adalah hipotesis ditolak jika hitung ≤ F tabel. Dimana

nilai F tabel di dapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata 0.05 derajat

kebebasan dk = V1 dan V2, nilai V1 = n-1 dan V2 = n-2. Jadi data setiap butir tes

adalah homogenitas bila F hitung ≤ F tabel.

3. Menguji signifikansi

Maksudnya untuk menguji kesamaan dua rata-rata antara faktor internal dan

faktor eksternal. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini ditentukan oleh

pengujian normalitas terlebih dahulu. Jika setelah uji normalitas ternyata

terdistribusi normal, kemudian dilakukan uji t yaitu untuk menguji kesamaan dua

rata-rata.

Prosedur untuk uji t adalah sebagai berikut :

a. Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :

S

2

(28)

39

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t =

Keterangan :

t : nilai t hitung setiap butir

: nilai rata-rata kelompok

: nilai rata-rata kelompok

S : simpang baku gabungan

n1 : jumlah responden kelompok

n2 : jumlah responden kelompok

c. Membandingan nilai t hitung yang telah dicari dengan nilai t tabel dengan

derajat kebebasan 4 dan taraf signifikansi 0,05 jika nilai t hitung > t tabel

(29)

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah

dilakukan, maka dari penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Taekwondo

terhadap Kepercayaan Diri Siswa peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pembelajaran Taekwondo tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri

siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan saran yang

diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pertimbangan bagi para ahli

pendidikan, yaitu untuk para guru agar memberikan materi pembelajaran yang

bukan hanya menekankan pada gerak psikomotor siswa saja tetapi harus

memberikan pembelajaran yang juga berdapak pada perubahan sikap apektif

siswa, namun guru harus mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan

pembelajaan beladiri untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa.

(30)

46

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdulujabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajamemen Pendidikan

Jasmani dan Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Abdulujabar, Bambang. (2010). Pedagogi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Arikunto, Suharismi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rienka Cipta.

Feby, Firmansyah. (2007). Tingkat Kepercayaan Diri Wasit PHSI. Yogyakarta.

Ghufron & Risnawati. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Goderfroy, Stephanie Barat. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma

dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Center: Interaksara.

H. Suryana. (2004). Teknik Dasar, Poomsae, dan Peraturan Pertandingan

Taekwondo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat, Yusuf. (2008). Psikologi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.

Ibrahim, Rusli. (2007). Psikologi Kepelatihan. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI

Krisdayadi, Dadang. (2004). Teknik Dasar Poomsae dan Peraturan

Pertandingan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lutan, Rusli & Suherman, Adang. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjas. Jakarta: Depdiknas.

Mahendra, Agus. (2003). Asas dan Falsafat Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneleiti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rosadi. (2008). Hubungan Pembelajaran Ekstrakurikuler Karate dengan

Pembentukan Karakter Siswa. Bandung.

Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: JKTP FIP UPI.

Sagala. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

(31)

47

Han Han Suhandi, 2014

Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikhub Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wiranegara , Chibita. (2010). Total Self Confident. Yogyakarta: New Diglosa.

Agustira, Indra. (2010). Pengaruh Pembelajaran Tarung Derajat terhadap

Tingkat Emosi dan Kepercayaan Diri. Skrispsi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Oktaviana, Candra. (2013). Perbedaan Nilai Kerjasama dalam Pembelajaran

Penjas antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Taekwondo dan Bola Basket di SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Skrispi Sarjana pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Darsono. (2010). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa yang Mengikuti

Unit Kegiatan Taekwondo, Bulutangkis, dan Bola Basket di SMP Negeri 5 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Belajar Psikologi. (2010). Media Belajar Ilmu Psikologi dan Bimbingan

Konseling. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/.[10 Juni 2013].

_____. (2012). Sejarah dan Pengertian Taekwondo. [Online].

Gambar

Tabel 3.1  Lembar Penilaian Observasi Nilai Kepercayaan Diri Siswa
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Skor

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Model pembelajaran Creative Problem Solving. Pada siklus I pertemuan satu yang diajarkan adalah pokok bahasan pembangunan

perasaan, dan pikiran secara tertulis dengan menggunakan ungkapan komunikatif, kosa kata dan struktur/pola kalimat yang tepat tentang identitas diri, kehidupan sekolah, hobi,

Salah satu sumber katalis heterogen yang dapat digunakan dalam reaksi metanolisis adalah kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang diperoleh dari limbah kulit telur ayam yang dikalsinasi

dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. b) kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicantumkan sesudah kata memutuskan , sejajar dengan kata

Adapun beberapa faktor yang lain yang kemungkinan mempengaruhi pada percobaan ini disebabkan karena kontrol udara yang tidak banyak terpapar angin karena

Jika sosialisasi atau penyuluhan gigi dilakukan dengan merata, pemeriksaan rutin terus dilakukan, dan pengobatan gratis setidaknya setahun 2 kali, saya

Rata-Rata Pemakaian Pupuk Berdasarkan Tingkat Umur oleh Petani Sampel Desa Kampung Dalam Sebelum dan Sesudah Harga Jual Getah Karet Turun... Frekuensi Pemakaian Pupuk,

Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan model penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth terhadap