Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO
TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA
(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 38 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh :
Han Han Suhandi
NIM. 0901083
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2014
PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO
TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Oleh
Han Han Suhandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Han Han Suhandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HAN HAN SUHANDI 0901083
PENGARUH PEMBELAJARAN TAEKWONDO TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. Andi Suntoda, M. Pd NIP. 195806201986011002
Pembimbing II
Didin Budiman, M. Pd NIP. 197409072001121001
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Judul: Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa SMP. Dibawah bimbinngan Drs. Andi Suntoda, M.Pd dan Didin Budiman, M.Pd
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap percaya diri yang harus dimiliki oleh siswa SMP untuk dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di sekolah ataupun dalam kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan mengambil salah satu kelas IIV di SMP Negeri 38 Bandung sebanyak 38 siswa, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dengan tahapan melihat populasi, menentukan sampel, melakukan pre test, melaksanakan treatment, melakukan post test, pengolahan data dan membuat kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dengan membandingkan pre test dan post test. Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis maka pembelajaran taekwondo tidak berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa, untuk meningkatkan percaya diri siswa guru dapat mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan pembelajaran beladiri.
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Han Han Suhandi. NIM: 0901083. Title:The Effect on the Confidence of Learning Taekwondo Junior High School Students. Under the guidance Drs. Andi Suntoda, M.Pd and Didin Budiman, M.Pd
This research was motivated by the importance of confident attitude that must be owned by the junior high school students to be applied in the learning process at school or in everyday life in order to improve student achievement. This research method using the experimental method, the sample in the study using purposive sampling by taking one of the VII grade students at SMP Negeri 38 Bandung, instruments used in this study is the direct observation of the stages look populations, determine the sample, do the pre-test, implement treatment, do a post test, processing the data and make conclusions. Data analysis technique used is the Uji-t to compare pre-test and post test. Based on the results of data processing and the results of testing the hypothesis that learning taekwondo no effect on students self-confidence, to increase the confidence of students teacher may reconsider if will use the learning martial.
Han Han Suhandi, 2014
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Batasan Penelitian ... 7
G. Definisi Operasional ... 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 30
B. Populasi dan Sampel ... 31
C. Desain Penelitian ... 32
D. Instrumen Penelitian ... 33
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 36
F. Prosedur Pengolahan Data ... 37
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data ... 39
B. Uji Normalitas Data ... 39
C. Uji Homogenitas ... 40
D. Pengajuan Hipotesis ... 40
E. Diskusi Penemuan ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 45
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian,
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial,
penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai
ungkapan yang erat kaitanya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta
berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,
kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak
manusia.
Oleh karena itu pendidikan jasmani memiliki peranan penting bagi
pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama karena dalam usia tersebut
siswa sangat berpengaruh pada aspek psikologisnya yang terutama pada tingkat
kepercayaan diri untuk itu diperlukan sebuah pembelajaran bela diri yang dapat
menumbuhkan sikap afektif pembelajaran tersebut tidak hanya dapat dilakukan
dalam kegiatan intrakurikuler namun juga dapat dilakukan di jam esktrakurikuler
2
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran merupakan kegiatan yang formal yang dilakukan disekolah.
Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajara mengajar. Sagala (2008:61) menjelaskan bahwa “pembelajaran ialah membelajarakan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan.”
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
atau murid. Dalam teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun
berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa, yakni kedua belah
pihak dapat berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja (frame work)
dan dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir (frame of reference) yang
seyogianya dipahami dan disepakati bersama.
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dengan percaya diri seseorang dapat mengembangkan
potensi dalam dirinya sendiri, sebaliknya seseorang yang tidak memiliki rasa
percaya diri akan terlihat minder tidak yakin dengan kemampuanya dan tidak
memiliki keberanian untuk mengembangkan potensi dalam dirinya.
Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri, atau sering disebut diffident,
merupakan akibat dari ketidayakinannya pada kemampuan yang ia miliki. Siswa
tersebut menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak bisa melakukan sesuatu
untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu akan menjadi suatu
permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk menghadapi suatu
tantangan yang ada dalam kehidupan.
Menururut online game ressearch group itb diambil http://e-psokologi.com
(2004:4) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seorang indivdu
yang mampu dirinya mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya, hal ini bukan berarti
bahwa setiap individu mampu dan kompeten dalam segala hal seorang diri. Rasa
percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada beberapa aspek dari
3
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa dia bisa, karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Menurut Wills (1985) dalam Ghufron (2010:34) “kepercayaan diri adalah
keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi
terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi semua orang”,
sedangkan menurut Lauser (1992) dalam Ghufron (2010:35) mendefinisikan
sebagai berikut :
Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan kana kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri
adalah suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuan untuk mencapai suatu
tujuan dalam hidup.
Percaya diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap
kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif
maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan
untuk kebahagiaan dirinya. Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia
dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Salah satu langkah pertama dan
utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini
bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan
dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain. Dalam
olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu
suksesnya seorang atlet, masalah kurang atau rendahnya rasa percaya diri
terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah
kemampuannya. Oleh karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan
kemampuannya, sepanjang telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki
4
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis tertarik pada penelitian ini dikarenakan sikap percaya diri
merupakan sikap yang harus dimiliki seorang siswa untuk membuat mereka lebih
yakin dalam menghadapi tantangan dalam hidup. Untuk meningkatkan rasa
percaya diri salah satunya adalah dengan memberikan pembelajaran olahraga bela
diri Taekwondo yang dilaksanakan pada jam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam
penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang pengaruh pembelajaran Taekwondo
terhadap kepercayaan diri siswa.
Taekwondo adalah olah raga bela diri modern yang berakar pada bela diri
tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya
mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga
sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian,
Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi
orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo
mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari
Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan
ditumbuhkembangkan. Taekwondo terdiri dari tiga kata Tae yang berarti kaki
(mengahncurkan dengan teknik tendangan), Kwon yang berarti tangan
(menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan), Do yang berarti
seni/cara mendisiplinkan diri.
Maka jika diartikan scara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara
mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik dengan
kaki/tendangan untuk melumpuhkan lawan dan menggunakan tangan untuk
memukul dan mempertahankan diri.
Mempelajari Taekwondo tidak dapat hanya menyentuh aspek keterampilan
teknik bela dirinya saja, namun harus meliputi fisik, mental, dan spiritualnya.
Untuk itu seseorang yang berlatih dan mempelajari Taekwondo sudah seharusnya
menunjukkan kondisi fisik yang baik, mental yang kuat dan semangat yang tinggi,
Namun hal itu harus mampu ditunjukkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari
yang baik dan didasari jiwa yang luhur. Dengan begitu barulah seorang dapat
5
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran Teakwondo penting untuk dilaksanakan di sekolah dalam
kegiatan yang dilaksanakan di jam ekstrakurikuler sebab kegiatan ekstrakurikuler
mempunyai durasi yang lebih panjang dibandingkan kegiatan intrakurikuler.
Dengan berlatih taekwondo akan menambah keprcaan diri seseorang karena
kegiatan beladiri Taekwondo adalah olahraga beladiri yang dilakukan secara
individual, dalam kegiatan Taekwondo seseorang akan dilatih untuk tampil
melakukan jurus-jurus dan gerakan-gerakan dasar untuk itu kepercaayan diri akan
dilatih dalam kegiatan ini.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasi
masalah yang akan peneliti tulis. Bahwa tujuan dari proses pendidikan jasmani
bukan hanya pada aspek psikomotornya saja tetapi juga mencakup aspek kognitif
dan apektif namun pada kenyataan di lapangan pembelajaran pendidikan jasmani
lebih menekankan pada aspek psikomotornya saja hal ini dikarenakan waktu jam
belajar yang tersedia di sekolah kurang cukup untuk meningkatkan
Pentingnya sikap apektif yang harus dimiliki oleh siswa oleh karena itu
perlu adanya tambahan aktivitas gerak bagi siswa agar tujuan pembelajaran yang
belum tercapai di waktu jam belajar di sekolah dapat tercapai, untuk itu siswa
diarahkan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di jam
ekstrakurikuler sekolah karena durasi waktu yang tersedia lebih banyak, dari
kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa agar
dapat diterapkan dalam kehidupan di sekolah. Sebab nilai percaya diri sangat
penting untuk dimiliki oleh siswa agar siswa memiliki suatu keyakinan dalam diri
dengan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Siwa yang tidak
memiliki rasa percaya diri akan menilai kemampuannya terlalu rendah dan tidak
bisa melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya, kondisi seperti ini tentu
akan menjadi suatu permasalahan karena sikap percaya diri dibutuhkan untuk
6
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam kegiatan bela diri Taekwondo nilai percaya diri ditumbuhkan dalam
proses latihan jurus (pomsae) maupun sparing (kyoruky). Dalam latihan jurus
setiap individu harus memiliki kesiapan dalam menampilkan gerakan jurus yang
sudah dipelajari sebelumnya hal ini tentu membutuhkan sikap percaya diri sebab
walaupun dalam latihan sudah melakukan gerakan dengan benar tetapi karena
situasi yang dihadapi, apa yang sudah dilatih bisa hilang karena faktor tegang dan
tidak yakin pada diri sendiri begitu pun dalam sparing harus memiliki kesiapan
saat berada dilapangan dan menghadapi lawan sparing nya tentu dibutuhkan sikap
rasa percaya diri karena pada saat melakukan sparing seseorang hanya akan
bergantung dan mengandalkan dirinya sendiri untuk menghadapi lawan sparing
nya.
C. Rumusan Masalah
Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabanya melalui pengumpulan data, dan analisis data, sehingga pada akhirnya
akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari suatu penelitian. Berdasarkan
latar belakang di atas peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan
diri siswa?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang
jelas dan tepat sehingga dapat memberikan solusi, informasi dan hasil penelitian
yang benar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah
terdapat pengaruh pembelajaran Taekwondo terhadap kepercayaan diri siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan suatu harapan yang berkaitan dengan hasil
penelitian, baik secara teoritis maupun secara praktik. Pada paparan ini diuraikan
7
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bermanfaat dalam kegunaan praktik serta pengembangan ilmu sebagai landasan
dasar dalam pengembangan selanjutnya. Adapun kegunaan atau manfaat yang
dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu:
1. Secara teoritis
a. Sebagai pertimbangan pihak sekolah unutk mendukung kegiatan
ekstrakurikuler olahraga di sekolah sehingga siswa di arahkan untuk
mengikuti kegiatan ekstarkurikuler olahraga.
b. Sebagai bahan bagi siswa disekolah bahwa kegiatan pembelajaran
Taekwondo yang dilaksanakan dalam ekstrakurikuler sangat
bermanfaat bagi para siswa.
2. Secara praktis
a. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang pengaruh kepercayaan
diri siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran Taekwondo.
b. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan
oleh guru pendidikan jasmani dalam pelaksanaan program pengajaran.
F. Batasan Penelitian
Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar
masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dalam proses
penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 38 Bandung.
2. Penelitian difokuskan pada pengaruh Pembelajaran Taekwondo terhadap
kepercayaan diri siswa.
G. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam penelitian dan menghindari dan menafsirkan,
penulisan akan menjelaskan istilah-istilah yang ada kaitannya dengan penelitian
ini. Berikut penjelasan beberapa istilah penting dalam penelitian ini, yaitu :
1. Percaya diri : menurut kamus besar Bahasa Indonesia rasa percaya diri ialah
8
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuat ia merasa mampu untuk dapat
mencapai segala tujuan dalam hidupnya.
2. Pembelajaran : pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan melalui pendidikan agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pertumbuhan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik.
3. Pengaruh : Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara
langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan
sikap orang lain atau kelompok.
4. Taekwondo : Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah
olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olahraga ini
juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang
paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Taekwondo di Indonesia semakin populer sejak di promosikan secara
besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon), seorang
bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termuda di
Indonesia sejak berumur 7 tahun. Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae
berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti
"tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat
diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan"
atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas Taekwondo telah menyebabkan
seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri
lainnya, Taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
9
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
30
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan, jika dalam proses penelitian penggunaan metodologi
yang tepat dengan sistematik tertentu sesuai dengan peneliti butuhkan. Metode
merupakan jalan menuju tujuan, dengan demikian dalam penelitian ini diperlukan
suatu metode yang menjadi acuan penelitian dalam melaksanakan proses
penelitian.
Penelitian adalah suatu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui
cara-cara ilmiah. Metode ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan. Sugiyono (2012:2) menyatakan ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalarana manusia.
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu apat diamati oleh indera manusia
sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
dan dipergunakan dengan permasalahan yang diselidiki. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010: 203) sebagai berikut metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya, seperti sudah
dijelaskan, variasi metode dimaksud: angket, wawancara, pengamatan, atau
observasi, tes, dan dokumentasi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai prosedur
penelitian, metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode eksperimen Sugiono, (2012:107) mengungkapkan bahwa :
31
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan” selanjutnya menurut Arikunto (2010:207) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain
penelitian ekperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.
Sedangkan menurut Riduwan (2011:50) Tujuan penelitian eksperimen
adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi terkontrol secra ketat.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya
merupakan penelitian populasi. Sugiyono (2012:117) mengungkapkan bahwa:
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut Riduwan (2011:54).mengungkapkan bahwa : “populasi
adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek peneliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 38 Bandung yang berjumlah 432.
2. Sampel
Sampel Menurut Arikunto dalam riduwan (2011:56) “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono
(2012:118) bahwa : “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel (contoh) yang benar-benar
dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive
Sampling, mengenai jenis sampel ini Riduwan (2011 : 63) mengemukakan bahwa:
pertimbangan-32
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertimbangan tertentu didalam pengambilan sempelnya atau pengambilan sampel
untuk tujuan tertentu”. Mengacu pada penjelasan di atas maka peneliti mengambil sampel salah satu kelas 7 di sekolah tersebut yang berjumlah 38 siswa dengan
pertimbangan di dalam kelas tersebut tidak ada satupun siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
kelas tersebut.
C. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen memiliki berbagai macam desain penelitian,
penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta masalah
pokok yang ingin diungkapkan. Atas dasar tersebut maka penulias menggunakan
one-Group Pretest-Postest Design sebagai desain penelitianya.
Desain ini dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 3.1
One group Pretest-Posttest Design (sugiono 2012:111)
Keterangan :
O1 = nilai pretest sebelum diberi perlakuakn O2 = nilai posttest setelah diberi perlakukan
Desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan/treatment. Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingan dengan keadaan sebelum di beri perlakukan/treatment.
Untuk memberikan gambaran mengenai langkah peelitian yang dilakukan
maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dalam penelitian ini
penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut :
33
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Langkah-langkah Penelitian
D. Instrumen penelitian
Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Dalam pengambilan data variabel penelitian.
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk
mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari sejumlah populasi
dan sampel penelitian yang ditentukan.
Menurut Arikunto (2010:203) “instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, POPULASI
PENGAMBILAN SAMPEL
TES AWAL
TREATMENT
TES AKHIR
34
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan sistematis sehingga mudah diolah.” Variasi jenis intrumen penelitian adalah
angket, ceklis atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012:148) “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.” Secara spesifik ataupun fenomena ini disebut variabel penelitain”.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Bila
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain. Observasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.
Teknik observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana
penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung tehadap gejala-gejala subyek
yang diselidik, baik pengamatan yang khusus diadakan. Dalam penelitian ini,
teknik observasi langsung digunakan sebagai alat pengumpul data pendukung
keterlaksanaan teknik observasi. Adapun instrumen yang dibuat penulis dalam
lembar observasi sebagai berikut : sesuai dengan pendapat Lauser dalam Darsono
(2011:24) bahwa orang yang memiliki percaya diri terdiri dari :
1. Keyakinan kemampuan diri, adalah sikap positif tentang dirinya. Ia akan
secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.
2. Tanggung jawab, adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya.
3. Optimis, adalah sikap positif yang di alami seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan
kemampuan.
4. Komunikasi, adalah sikap positif sebagai cara atau alat penghubung.
5. Obyektif, adalah orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai
dengan kebenaran yang semsetinya, bukan menurut dirinya sendiri.
35
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka penulis membuat lembaran observasi penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1
Lembar Penilaian Observasi Nilai Kepercayaan Diri Siswa
NO
jawab Optimis Komunikasi Berani
1a 1b 1c 2a 2b 3a 3b
Nilai tertinggi adalah 100 terdiri dari :
1. Keyakinan kemampuan diri (20)
1a = keyakinan dalam menjalankan tugas/intruksi (10)
1b = melaksanakan tugas tanpa bergantung dengan orang lain (5)
1c = tidak ragu-ragu (5)
2. Tanggung jawab
2a = tanggung jawab terhadap kelompok (10)
2b= tanggung jawab terhadap diri sendiri (10)
3. Optimis
36
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3b = selalu siap ketika diberikan tugas/intruksi (10)
4. Komunikasi (20)
5. Berani (20)
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Skor
Kriteria Penilaian Skor
Point Rentang Keterangan
5
1-2
3-4
5
Melakukan dengan kurang baik
Melakukan dengan baik
Melakukan dengan sangat baik
10
Melakukan dengan sangat baik
20
1-6
7-13
14-20
Melakukan kurang baik
Melakukan dengan baik
Melakukan dengan sangat baik
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Menurut Riduwan dalam candra (2013:42) teknik pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau
informasi mengenai suatu objek penelitian. Teknik pengumpulan data mengacu
pada cara apa data yang diperlukan dalam penelitian bisa diperoleh. Kaitanya
dengan hal tersebut, serta dapat melihat konsep analisis dari penelitian ini, maka
37
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung atau tidak langsung. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan observasi.
Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidik, baik
pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun di situasi buatan
yanng khusus diadakan.
F. Prosedur Pengolahan Data
Sesuai dengan rumusan masalah, maka prosedur pengolahan data yang
penulis gunakan ini berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau
kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistikan yang digunakan dalam
pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Menguji Normalitas
Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dari hasil
penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Menguji normallitas data dari
setiap komponen dengan chi-kuadrat (x2) dengan rumus
Keterangan:
x2 : nilai chi-kuadrat menyatakan harga normalitas data
Oi : frekuensi nyata
Ei : frekuensi teoritik/ nilai-nilai yang diharapkan
dengan dk = 4 dan taraf signifikan a = 0,05 apabila x2 hitung < x2 tabel maka data dari setiap butir tes berdistribusi normal.
38
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menguji homogenitas variasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh dari hasil penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :
F=
Kriteria pengujian adalah hipotesis ditolak jika hitung ≤ F tabel. Dimana
nilai F tabel di dapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata 0.05 derajat
kebebasan dk = V1 dan V2, nilai V1 = n-1 dan V2 = n-2. Jadi data setiap butir tes
adalah homogenitas bila F hitung ≤ F tabel.
3. Menguji signifikansi
Maksudnya untuk menguji kesamaan dua rata-rata antara faktor internal dan
faktor eksternal. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini ditentukan oleh
pengujian normalitas terlebih dahulu. Jika setelah uji normalitas ternyata
terdistribusi normal, kemudian dilakukan uji t yaitu untuk menguji kesamaan dua
rata-rata.
Prosedur untuk uji t adalah sebagai berikut :
a. Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :
S
239
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t =
Keterangan :
t : nilai t hitung setiap butir
: nilai rata-rata kelompok
: nilai rata-rata kelompok
S : simpang baku gabungan
n1 : jumlah responden kelompok
n2 : jumlah responden kelompok
c. Membandingan nilai t hitung yang telah dicari dengan nilai t tabel dengan
derajat kebebasan 4 dan taraf signifikansi 0,05 jika nilai t hitung > t tabel
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data yang sudah
dilakukan, maka dari penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Taekwondo
terhadap Kepercayaan Diri Siswa peneliti mengambil kesimpulan bahwa
pembelajaran Taekwondo tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri
siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan saran yang
diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pertimbangan bagi para ahli
pendidikan, yaitu untuk para guru agar memberikan materi pembelajaran yang
bukan hanya menekankan pada gerak psikomotor siswa saja tetapi harus
memberikan pembelajaran yang juga berdapak pada perubahan sikap apektif
siswa, namun guru harus mempertimbangkan kembali jika akan menggunakan
pembelajaan beladiri untuk meningkatkan sikap percaya diri siswa.
46
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdulujabar, Bambang. (2009). Pembelajaran Manajamemen Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.
Abdulujabar, Bambang. (2010). Pedagogi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.
Arikunto, Suharismi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rienka Cipta.
Feby, Firmansyah. (2007). Tingkat Kepercayaan Diri Wasit PHSI. Yogyakarta.
Ghufron & Risnawati. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Goderfroy, Stephanie Barat. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma
dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Center: Interaksara.
H. Suryana. (2004). Teknik Dasar, Poomsae, dan Peraturan Pertandingan
Taekwondo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, Yusuf. (2008). Psikologi Olahraga. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI.
Ibrahim, Rusli. (2007). Psikologi Kepelatihan. FPOK Bahan Ajar. Bandung: FPOK UPI
Krisdayadi, Dadang. (2004). Teknik Dasar Poomsae dan Peraturan
Pertandingan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lutan, Rusli & Suherman, Adang. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjas. Jakarta: Depdiknas.
Mahendra, Agus. (2003). Asas dan Falsafat Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneleiti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rosadi. (2008). Hubungan Pembelajaran Ekstrakurikuler Karate dengan
Pembentukan Karakter Siswa. Bandung.
Ruhimat, Toto dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: JKTP FIP UPI.
Sagala. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
47
Han Han Suhandi, 2014
Pengaruh Pembelajran Taekwondo terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikhub Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Wiranegara , Chibita. (2010). Total Self Confident. Yogyakarta: New Diglosa.
Agustira, Indra. (2010). Pengaruh Pembelajaran Tarung Derajat terhadap
Tingkat Emosi dan Kepercayaan Diri. Skrispsi Sarjana pada FPOK UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Oktaviana, Candra. (2013). Perbedaan Nilai Kerjasama dalam Pembelajaran
Penjas antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Taekwondo dan Bola Basket di SMA Negeri 6 Tasikmalaya. Skrispi Sarjana pada FPOK UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Darsono. (2010). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa yang Mengikuti
Unit Kegiatan Taekwondo, Bulutangkis, dan Bola Basket di SMP Negeri 5 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Belajar Psikologi. (2010). Media Belajar Ilmu Psikologi dan Bimbingan
Konseling. [Online]. Tersedia:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/.[10 Juni 2013].
_____. (2012). Sejarah dan Pengertian Taekwondo. [Online].