ANALISIS KINERJA PEKERJA USAHA COLENAK
SE-KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Manajemen Industri Katering
LAILA NIM. 0906311
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KINERJA PEKERJA USAHA COLENAK SE-KOTA BANDUNG
Oleh Laila 0906311
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pariwisata
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Laila
Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
LAILA
ANALISIS KINERJA PEKERJA USAHA COLENAK SE-KOTA BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Caria Ningsih, SE., M.Si NIP. 19800131.200812.2.002
Pembimbing II
Agus Sudono, SE., MM NIP. 19820508.200812.1.002
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Laila, 0906311, Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung,
dibawah bimbingan Caria Ningsih, SE., Msi dan Agus Sudono, SE., MM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sumber Daya
Manusia (SDM) usaha colenak serta untuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pekerja usaha colenak di Kota Bandung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif dan verifikatif. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dilakukan melalui studi
kepustakaan dan kuesioner. Untuk mengukur besarnya pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja pekerja usaha colenak digunakan analisis regresi
linier berganda. Unit analisis dari penelitian ini adalah pekerja usaha colenak yang
dinilai oleh pemilik atau pengelola usaha colenak yang bersangkutan dalam
jumlah sampel sebanyak 25 orang pekerja.
Berdasarkan hasil pengujian, faktor tingkat kompetensi dan fasilitas kerja
dapat mempengaruhi kinerja pekerja secara signifikan baik secara parsial maupun
simultan. Sedangkan ketiga faktor lainnya adalah faktor tingkat keterampilan,
dukungan rekan kerja, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pekerja
namun tidak signifikan secara parsial dan signifikan secara simultan, dikarenakan
jumlah sampel yang mewakili sangat terbatas.
ABSTRACT
Laila, 0906311, Analysis of Colenak’s Business Worker Performance in Bandung City. Guided byCaria Ningsih, SE., Msi and Agus Sudono, SE., MM.
This research aimed to identify the characteristics of the Human
Resources (HR) of Colenak business and to analyze the factors that affect the
performance of the Colenak business workers in Bandung.The method used in this
research are descriptive and verification methods. Data used are the primary data
and secondary data is done through the study of librarianship and the
questionnaires. To measure the amount of the influence of the factors that affect
the performance of worker used multiple linear regression analysis. Analysis for
this study was all the workers who work in Colenak business as many as 25
workers. Based on test result, hypothesis development strategy, the factor that
affect the performance of worker that consist of competence and work facilities as
well as positive and significant effect on. While another factors such as skill, coworker support, and workplace only positive and isn’t significant effect on performance of worker, due to the number of samples that represent very
restricted.
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah ... 1
2.1 Identifikasi dan rumusan masalah ... 5
3.1 Tujuan penelitian ... 5
4.1 Kegunaan penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian teori ... 7
2.1.1. Pariwisata ... 7
2.1.2. Wisata Kuliner ... 7
2.1.3. Kuliner Tradisional ... 8
2.1.4. Colenak ... 9
2.1.5. Manajemen sumber daya manusia ... 10
2.1.6. Konsep kinerja ... 11
2.1.6.1. Pengertian kinerja ... 11
2.1.6.2. Manajemen kinerja ... 12
2.1.6.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja .... 12
2.1.6.4. Pengertian penilaian kinerja ... 14
2.1.6.5. Tujuan Penialaian Kinerja ... 15
2.1.6.6. Manfaat Penilaian Kinerja ... 16
2.1.6.7. Unsur-unsur Penilaian Kinerja ... 17
2.1.6.8. Persyaratan Sistem Penilaian yang Efektif .... 20
2.1.6.9. Metode-metode Penilaian Kinerja ... 21
2.1.7. Penelitian terdahulu ... 29
2.2. Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Objek dan subjek penelitian ... 34
3.2.Metode penelitian ... 35
3.3.Definisi operasional variabel ... 36
3.4.Populasi dan sampel ... 38
3.4.1. Populasi ... 38
3.4.2. Sampel ... 39
3.5.Teknik dan alat pengumpulan data ... 40
3.6.Teknik analisis data ... 41
3.6.1. Uji Validitas ... 41
3.6.2. Uji Realiabilitas ... 42
3.6.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 43
3.6.4. Uji Hipotesis ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitan ... 47
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47
4.1.2. Gambaran Umum Responden ... 51
4.1.2.1.Jenis Kelamin ... 51
4.1.2.2.Usia Responden ... 52
4.1.2.3.Pendapatan per Bulan Responden ... 53
4.1.2.4.Pendidikan Terakhir Responden ... 54
4.1.2.5.Lama Bekerja Responden ... 55
4.2.Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 56
4.2.1. Tingkat Keterampilan (X1) ... 56
4.2.2. Kompetensi (X2) ... 59
4.2.3. Dukungan Rekan Kerja (X3) ... 71
4.2.4. Fasilitas Kerja (X4) ... 74
4.2.5. Lingkungan Kerja (X5) ... 77
4.2.6. Kinerja Pekerja (Y) ... 79
4.3.Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... 81
4.3.1. Uji Validitas ... 81
4.3.2. Uji Reliabilitas ... 84
4.3.3. Pengujian Hipotesis ... 85
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Determinasi ... 87
4.3.6.Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Stimultan (Uji F) ... 88
4.3.7.Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t) ... 89
4.4.Model Persamaan Regresi Pengaruh Variabel Independent Terhadap Variabel Dependent ... 92
4.5.Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
4.5.1.Pengaruh Faktor Tingkat Keterampilan Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 93
4.5.2.Pengaruh Faktor Tingkat KompetensiTerhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 97
4.5.3.Pengaruh Faktor Tingkat Dukungan Rekan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 100
4.5.4.Pengaruh Faktor Tingkat Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 101
4.5.5. Pengaruh Faktor Tingkat Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 103
5.2.Saran-saran ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... xiv
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi dan daftar potensi Restoran dan Rumah
Makan Berijin di Kota Bandung Tahun 2010 – 2012 .... 2
Tabel 1.2 Data usaha colenak di Kota Bandung Tahun 2013 ... 3
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ... 29
Tabel 3.1 Lokasi Penelitian ... 35
Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 36
Tabel 3.3 Jumlah Pekerja Usaha Colenak di Kota Bandung ... 39
Tabel 4.1 Profil Unit Usaha Colenak di Kota Bandung ... 49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Usia ... 52
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Pendapatan per Bulan ... 53
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Pendidikan Terakhir ... 54
Tabel 4.6 Karakteristik Rsponden Lama Bekerja ... 55
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Indikator Tingkat Pendidikan Akademis Terakhir (X1.1) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha colenak ... 56
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Indikator Lama Bekerja Dibidang F&B atau Colenak (X 1.2)Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 57
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Indikator Penguasaan Variasi Tugas (X 1.3) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 58
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Indikator Kemampuan Dalam Mengidentifikasi Bahan Baku yang Baik dan Benar (X2.1) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak 60
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Indikator Indikator Pengalaman Dalam Menangani Kasus Penerimaan Bahan Baku Yang Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Usaha Colenak (X2.2) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 75
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Indikator Kemampuan Dalam Perencanaan Mise en Place (Persiapan) Peralatan dan Bahan Baku (X2.3) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 62 Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Jawaban Indikator Penguasaan
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tape Hingga Menjadi Colenak Siap Disajikan (X2.4)
Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 63 Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Indikator Penguasaan Teknik Memasak
dari Proses Bahan Baku Sekunder untuk Persiapan Topping dan Sauce Colenak (X2.5) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha
Colenak ... 64 Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Penguasaan Teknik Menyajikan
Menu Pesanan Pada Piring Saji Sesuai dengan Standar Penyajian yang Sudah Ditetapkan (X2.6) Terhadap Kinerja
Pekerja Usaha Colenak ... 65 Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Indikator Kecepatan dalam
pemberian pelayanan kepada pelanggan (X2.7) Terhadap
Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 66 Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Indikator Keramahan dalam
Pemberian Pelayanan Kepada Pelanggan (X2.8) Terhadap
Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 67 Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Indikator Kesesuaian Pelayanan
dengan Standar yang Sudah Ditetapkan (X2.9) Terhadap
Kinerja Pekerja Usaha Colenak ... 68 Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Indikator Kemampuan Dalam
Mengatasi Keluhan Pelanggan serta Menjalin Komunikasi yang Baik Kepada Pelanggan (X2.10) Terhadap Kinerja
Pekerja Usaha Colenak ... 69 Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Indikator Kemampuan dalam
Menuangkan Gagasan / Ide Baru Terkait Produk atau Menu Penjualan (X2.11) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha
Colenak ... 70 Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Indikator Rasa Empati dan Simpati
Terhadap Sesama Pekerja (X3.1) Terhadap Kinerja Pekerja
Usaha Colenak ... 71 Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Indikator Memiliki Rasa Saling
Menghormati Sesama Pekerja (X3.2) Terhadap Kinerja
Pekerja Usaha Colenak ... 72 Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Indikator Ketersediaan Mesin
(Peralatan) dan Perlengkapan Penunjang Pekerja Colenak yang Lengkap dan Dalam Kondisi yang Baik (X4.1)
Umum Meliputi Toilet, Tempat Beribadah Serta Tempat Istirahat Pekerja Yang Memadai (X4.2 ) Terhadap Kinerja
Pekerja Usaha Colenak ... 75
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Indikator Kenyamanan Lingkungan Kerja (X5.1) Terhadap Kinerja Pekerja Usaha Colenak . 77 Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Berbagai Indikator Kinerja Pekerja (Y) ... 79
Tabel 4.27 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Keterampilan ... 82
Tabel 4.28 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Kompetensi ... 82
Tabel 4.29 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Dukungan Rekan Kerja ... 83
Tabel 4.30 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Fasilitas Kerja ... 83
Tabel 4.31 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Lingkungan Kerja ... 83
Tabel 4.32 Uji Validitas Untuk Soal Tingkat Kinerja Pekerja ... 84
Tabel 4.33 Uji Reliabilitas Variabel ... 84
Tabel 4.34 Tabel Output Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ... 87
Tabel 4.35 Tabel Output Analisis Varians ... 88
Tabel 4.36 Output Koefisien Regresi Variabel Independen ... 89
Tabel 4.37 Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t) Variabel ... 90
Tabel 4.38 Daftar Keterampilan masing-masing unit usaha Colenak ... 94
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengaruh Kinerja Individu dan Kelompok terhadap
Kinerja Organisasi ... 14
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 32
Gambar 4.1 Peta Kota Bandung ... 48
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 51
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 52
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan ... 53
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 54
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .... 55
Gambar 4.7 Daerah Variabel Tingkat Keterampilan ... 59
Gambar 4.8 Daerah Variabel Tingkat Kompetensi ... 71
Gambar 4.9 Daerah Variabel Tingkat Dukungan Rekan Kerja ... 73
Gambar 4.10 Daerah Variabel Tingkat Fasilitas Kerja ... 77
Gambar 4.11 Daerah Variabel Tingkat Kenyamanan Lingkungan Kerja ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pengembangan industri pariwisata merupakan hal penting bagi Indonesia.
Sektor pariwisata masih dijadikan sektor andalan dalam pembangunan Negara
Indonesia dan pembangunan daerah Kota Bandung khususnya. Pembangunan
sektor pariwisata yang dilaksanakan selama ini ternyata telah mampu
meningkatkan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Bandung, baik secara langsung maupun tidak langsung. Besarnya peranan sektor
pariwisata didalam perekonomian dapat dilihat dari nilai kucuran valuta asing
yang secara langsung masuk ke Kota Bandung, yaitu yang dibelanjakan oleh
wisatawan mancanegara selama tinggal di Kota Bandung.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 dalam
BAB I Pasal 1 menjelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Industri pariwisata meliputi berbagai macam bidang usaha yang bersamaan
menghasilkan barang dan jasa. Salah satunya adalah bidang usaha yang sangat
berpengaruh sekali yaitu usaha yang bergerak pada bidang pemenuhan makan dan
minum wisatawan selama perjalanan berlangsung atau biasa dikenal dengan
industri kuliner. Potensi dari industri ini sangat besar mengingat setiap tahunnya
selalu berkembang sesuai dengan permintaan pasar hal ini sesuai dengan data
lapangan didapat dari Disbudpar Kota Bandung. Bidang usaha pemenuhan
makanan dan minuman ini meliputi, restoran, kedai, rumah makan, usaha
katering, pengusaha roti dan kue, hingga yang berskala kecil seperti pedagang
2
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1
Rekapitulasi dan daftar potensi Restoran dan Rumah Makan Berijin di Kota Bandung Tahun 2010 – 2012
2010 2011 2012
1 Restoran Talam Kencana 0 0 1
2 Restoran Talam Salaka 12 13 67
3 Restoran Talam Gangsa 86 121 166
4 Restoran Waralaba 40 40 46
5 Bar 5 12 12
6 Rumah Makan A 16 20 35
7 Rumah Makan B 68 101 145
8 Rumah Makan C 67 144 157
289 451 629
JUMLAH POTENSI KLASIFIKASI
NO
JUMLAH
Sumber : Disbudpar Kota Bandung Tahun 2012.
Terdapat berbagai macam jenis usaha dalam praktik industri kuliner, dari
skala kecil home industry hingga skala besar yang diproduksi dengan peralatan
canggih. Untuk industri kuliner skala kecil didalamnya terdapat beragam usaha
boga seperti berbagai macam catering, rumah makan, bakery atau usaha roti,
usaha kue, kudapan atau usaha aneka minuman.
Fenomena saat ini adalah bangkitnya industri kuliner tradisional, mengingat
persaingan keberadaan usaha makanan lokal ini tidak kalah banyak dengan
pertumbuhan industri kuliner impor, seperti restoran khas Korea, fast food ala
western atau Japan. Kebanyakan industri kuliner tradisional ini menghiasi bahu
jalan sepanjang jalan kota Bandung, namun tak jarang dari beberapa juga sudah
memiliki outlet resmi. Salah satunya adalah industri kuliner tradisional yang
berupa usaha kudapan yang menjadi ikon sebuah kota. Dalam wikipedia kudapan
adalah makanan ringan yang bukan makanan utama. Memiliki cita rasa manis atau
asin dan gurih. Kudapan atau kue tradisional ini untuk saat ini tak hanya dapat
dijumpai di pasar tradisional saja melainkan sudah dapat dinikmati pada gerai di
3
Salah satu ikon kuliner Kota Bandung adalah colenak, colenak merupakan
jenis kudapan yang memiliki cita rasa perpaduan antara asam dan manis . Dibuat
dengan bahan baku tape singkong matang dengan proses masak dibakar kemudian
disajikan dengan saus kinca, yaitu campuran antara gula merah kental dengan
parutan kelapa. Yang menjadi colenak ini istimewa sehingga dapat disebut
sebagai ikon kuliner, karena mampu menawarkan cita rasa yang khas, yang tidak
dimiliki oleh daerah lain. Selain disajikan dengan saus kinca, colenak hadir
dengan berbagai varian rasa saus diantara rasa durian dan rasa nangka.
Untuk saat ini usaha colenak di kota Bandung cenderung berkurang
jumlahnya. Hanya ada beberapa yang masih bertahan dengan usaha colenaknya.
Perkembangan usaha colenak belum terlalu pesat seperti usaha kuliner tradisional
yang lainnya. Sesuai dengan data pra penelitian yang dilakukan selama bulan
Agustus 2013 dapat dilihat dibawah berikut.
Tabel 1.2
Data usaha colenak di Kota Bandung Tahun 2013
Sumber : Pengolahan Data Pra Penelitian Agustus 2013.
Maka jika diperhatikan usaha colenak saat ini dapat disimpulkan bahwa
jumlahnya kritis, hal ini dikhawatirkan usaha colenak akan menjadi langka
NO Nama Perusahaan Alamat
Bagian Sub Wilayah Kota
(SWK)
1 Colenak Murdi Putra (Pusat)
Jl. Jendral A. Yani No.377
(0227275037) SWK Karees
2 Colenak Murdi Putra (Cabang)
Jl. Raya Cibiru No. 03 (Tugu Batas
Kota) (0227830594) SWK Ujung Berung
3 Colenak Braling Simpang Dago (087825665454) SWK Cibeunying
4 Warung Colenak dan Surabi Dago
Jl. Ir. H. Juanda No. 325
(085794625399) SWK Cibeunying
5 Colenak Bpk. Asep - Jl. Merdeka - Jl. Riau - Jl.
Purnawarman (BEC) (02293386110) SWK Cibeunying
6 Surabi Imut
Rumah Imoet Jl. Setiabudhi No. 194 SWK Cibeunying
7 Soerabi Abah Jl. Geger Kalong Girang No.52
4
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedepannya, karena penyebaran penjualannya tidak tersebar merata. Sementara itu
usaha colenak juga harus bersaing keras dengan usaha kuliner lainnya, yang jauh
berkembang lebih pesat berkat inovasi produk yang digemari dan diterima oleh
masyarakat.
Dengan demikian, untuk dapat bersaing dan memperbaiki kondisi usaha
yang sudah ada maka dibutuhkan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki keterampilan dan mampu melakukan perubahan. Karena peran SDM
sebagai salah satu faktor akan berpengaruh sekali dalam keberlangsungan sebuah
usaha. Kurangnya keterampilan, keahlian, pengetahuan serta informasi dapat
menghambat pelaku usaha untuk sekedar menyelesaikan pekerjaan atau
berhadapan dengan perubahan yang berjalan seiring dengan perkembangan jaman.
Usaha tersebut bisa dikatakan berhasil apabila sudah memiliki kinerja pekerja
yang baik. Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung
jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan (Rivai, dkk. 2008).
Kinerja kerja yang baik dalam sebuah usaha merupakan faktor yang sangat
penting dalam upaya menghadapi persaingan saat ini, karena kinerja merupakan
sebuah tingkat keberhasilan pekerja secara keseluruhan selama periode tertentu di
dalam melaksanakan tugas kerja, dengan sasaran yang sudah ditentukan. Adapun
sasaran strategis yang diharapkan dari seluruh pekerja usaha colenak untuk bidang
usaha yang saat ini mereka hadapi adalah mampu menambah pendapatan usaha,
memperluas target pasar mereka dan serta tujuan mulia yaitu melestarikan
makanan tradisional yang sudah jarang diminati oleh penduduk lokal untuk
dikembangkan menjadi unit usaha ikon kuliner kota.
Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian kinerja pekerja, dan yang menjadi
pembanding serta acuan kerja pekerja yang dinilai adalah standar kerja yang
sudah disepakati bersama antara penilai dan yang dinilai. Hal ini dilakukan untuk
5
Beranjak dari permasalahan diatas yang melatarbelakangi penulis untuk
mengangkat dan membahas ini sebagai bahasan pokok dalam penelitian. Dan penelitian ini ditulis dengan judul “ANALISIS KINERJA PEKERJA USAHA COLENAK SE-KOTA BANDUNG”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka ruang lingkup
permasalahan dalam penelitian ini diidentifikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM) usaha
Colenak di Kota Bandung?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja pekerja usaha
Colenak di Kota Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari identifikasi dan rumusan masalah diatas maka dapat
diuraikan tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)
usaha colenak di Kota Bandung.
2. Untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pekerja usaha colenak di Kota Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan dari data yang didapat dari tujuan dilakukannya penelitian ini
maka diharapkan kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas kajian ilmu tentang
manajemen sumber daya manusia dalam bidang industri kuliner penulis
dan menjadi tambahan masukan bagi pengembangan ilmu manajemen
khususnya manajemen sumber daya manusia mengenai kinerja pekerja.
2. Kegunaan praktis
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan
6
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efektif untuk mengevaluasi kinerja pekerja oleh pihak pemilik atau
pengelola usaha colenak. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek dan Subjek Penelitian
Dari data yang didapat sebelumnya maka objek penelitian yang diteliti
dalam penelitian ini adalah variabel faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja (X)
yang terdiri dari variabel tingkat keterampilan (X1), variabel tingkat kompetensi
(X2), variabel dukungan rekan kerja (X3), variabel fasilitas kerja (X4), variabel
lingkungan kerja (X5) sebagai variabel independent dan variabel dependent nya
adalah kinerja pekerja usaha colenak (Y).
Sedangkan subjek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah
seluruh kedai dan warung tenda penjual colenak yang tersebar di Kota Bandung,
di empat wilayah diantaranya wilayah Bojonagara, wilayah Cibeunying, wilayah
Karees dan wilayah Ujung Berung.
Adapun alasan serta pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini ialah
sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan atas pembagian Sub Wilayah
Kota Bandung, yang mampu mewakili serta dapat memberikan
gambaran akan pengusaha menengah hingga kebawah yang sedang
berkembang dalam industri kuliner, khususnya pengusaha bisnis
colenak Kota Bandung. Hal ini seperti yang sudah tertera pada Tabel
3.1 bahwa lokasi penelitian ini tersebar di empat sub wilayah Kota
Bandung yaitu, wilayah Bojonagara, wilayah Cibeunying, wilayah
Karees dan wilayah Ujung Berung.
2. Atas dasar pertimbangan akan pendapatan yang dimiliki oleh
masing-masing unit usaha sudah stabil atau tidak fluktuatif setiap bulannya. Hal
ini ditandai dengan sudah memiliki sistem pembukuan atau pengelolaan
keuangan yang rapi walaupun masih sederhana. Serta sudah memiliki
jam operasional penjualan yang tetap.
35
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meneliti ditempat usaha colenak tersebut. Karena tidak jarang ada
sebagian yang merasa keberatan jika tempat usahanya dijadikan tempat
penelitian skripsi ini.
Tabel 3.1 Lokasi Penelitian
Sumber : Pengolahan Data Pra Penelitian Agustus 2013.
3.2.Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan suatu tujuan dan kegunaan tertentu, misalnya untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan teknik serta alat-alat tertentu, pada saat
penelitian berlangsung.
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2010).
Metode yang dipilih akan berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta
desain penelitian yang digunakan. Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan
NO Nama Perusahaan Alamat
Bagian Sub 03 (Tugu Batas Kota)
SWK
Cibeunying Rp. 5.000.000/bln
5 Colenak Bpk.
Rumah Imoet Jl. Setiabudhi No. 194
SWK
36
penelitian, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Menurut Moh. Nazir (2003) yang dikutip oleh Amipriliana (2012)
bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meniliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya
ingin menguji hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
Merujuk dari pengertian diatas, maka penulis memilih menggunakan metode
deskriptif dan penelitian verifikatif untuk memberikan gambaran atau
mendeskripsikan permasalahan yang diteliti, serta menganalis kaitan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
3.3.Definisi Operasioanal Variabel
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis
Teknik lain". Spencer & Spencer (1993)
Lama bekerja dibidang F&B/ Colenak.
Penguasaan variasi tugas.
Interval tertentu". Spencer yang dikutip oleh Sedarmayanti baku yang baik dan benar. Pengalaman dalam
menangani kasus penerimaan bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan usaha colenak. Pengolahan colenak.
Kemampuan dalam perencanaan mise en place (persiapan) peralatan dan bahan baku.
Penguasaan teknik
37
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baku utama colenak; tape hingga menjadi colenak siap disajikan.
Penguasaan teknik memasak dari proses bahan baku sekunder untuk persiapan topping dan sauce colenak.
Penguasaan teknik menyajikan menu pesanan pada piring saji sesuai dengan standar penyajian
dengan standar yang sudah ditetapkan. menuangkan gagasan / ide baru terkait produk atau menu penjualan.
Data diperoleh dari pekerja dengan sekala semantik meliputi :
Memiliki rasa empati dan simpati terhadap sesama pekerja, apabila terjadi sesuatu diluar dugaan yang tidak diinginkan.
Memiliki rasa saling menghormati sesama
Data diperoleh dari pekerja dengan sekala semantik lengkap dan dalam kondisi yang baik.
Ketersediaan fasilitas umum meliputi toilet, tempat
Data diperoleh dari pekerja dengan sekala semantik
38
Kerja (X5) mempengaruhi penilaian kinerja dalam organisasi.”
Kinerja (Y) “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.” Rivai & Basri yang dikutip oleh Kaswan (2012:187)
Karyawan memiliki dan mengembangkan pengetahuan teknis yang spesifik dan keterampilan kerja yang diperlukan untuk kinerja yang aktif.
Memastikan kualitas dan nilai yang tinggi disertai dengan komitmen dalam pencapaian hasil kerja yang sesuai maupin melebihi standar kerja.
Interval
3.4.Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Menurut Supangat (2006) “populasi merupakan sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaah) dengan ciri mempunyai
karakteristik yang sama”. Dalam hal ini yang menjadi populasi ialah seluruh pekerja usaha colenak di Kota Bandung. Sesuai dengan data pra-survey lapangan
sebelumnya dari seluruh pelaku usaha colenak di Kota Bandung yang terpilih 7
unit usaha, dengan pertimbangan yang menurut peneliti dapat mewakili setiap
wilayah yang berada di Kota Bandung. Ketujuh unit usaha colenak yang berada
dibeberapa titik wilayah Kota Bandung akan menjadi populasi dalam penelitian
39
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Jumlah Pekerja Usaha Colenak di Kota Bandung 2013
Sumber : Pengolahan Data Pra Penelitian Agustus 2013.
3.4.2.Sampel
Sampel merupakan bagian daripada populasi yang akan diteliti. Sampel
menurut Supangat (2006) yaitu “bagian dari populasi (contoh), untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi
tersebut dapat mewakili (representatif) terhadap populasinya”. Secara umum
terdapat dua jenis teknik pengambilan sampel diantaranya, sampel acak atau
random sampling/probability sampling, dan sampel tidak acak
nonrandom/nonprobability sampling. Random sampling adalah cara pengambilan
sampel secara acak dengan artian, bahwa setiap anggota populasi yang akan
dijadikan bahan kajian penelitian mempunyai kesempatan yang sama untuk
NO Nama Perusahaan Alamat Bagian Sub
Wilayah Kota
Jumlah Pekerja
1 Colenak Murdi Putra (Pusat)
Jl. Jendral A. Yani No.377
(0227275037) SWK Karees 3
3 Colenak Braling Simpang Dago (087825665454)
Dago (085794625399) SWK
Cibeunying 6
Jl. Geger Kalong Girang No.52
(02292536121)
SWK
Bojonagara 2
40
dijadikan sebagai bahan kaji. Sedangkan nonrandom sampling, setiap anggota
populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan bahan kaji.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel
dengan nonrandom/nonprobability sampling. Teknik penarikan sampel yang
digunakan adalah secara purposive sampling dimana responden dipilih secara
sengaja dan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian, yaitu pekerja usaha
colenak se-Kota Bandung. Untuk jumlah unit usaha colenak yang ada di Kota
Bandung dipilih tujuh unit usaha, yang dapat mewakili beberapa wilayah di Kota
Bandung. Setiap unit usaha colenak akan diambil seluruh pekerjanya sebagai
sampel secara disengaja (purposive) sehingga jumlah responden menjadi 25
orang. Seperti pada tabel 3.2.
3.5.Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Adapun teknik dan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Penelitian Lapangan (field research), penulis melakukan peninjauan
secara langsung ke lokasi usaha colenak di Kota Bandung, untuk
memperoleh data primer. Data primer dapat diperoleh melalui :
a. Wawancara (Interview)
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui variabel yang diteliti
lebih dalam, yaitu mengenai kinerja pekerja usaha colenak di Kota
Bandung. Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan kepada
pihak pekerja usaha colenak di Kota Bandung.
b. Angket (Questioner)
Angket dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada seluruh pekerja usaha Colenak di Kota
Bandung sebagai responden (sampel penelitian). Responden tinggal
memilih alternatif jawaban yang telah disediakan dengan melingkari
masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai.
Dalam angket ini peneliti akan mengemukakan beberapa pertanyaan
Faktor-41
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
faktor yang mempengaruhi kinerja (Y) Kinerja Pekerja usaha
Colenak.
Adapun langkah-langkah penyusunan kuisioner sebagai berikut:
Menyusun kisi-kisi kuisioner atau daftar pertanyaan.
Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya.
Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan
instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar
pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang
telah disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban
yang tersedia.
Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.
c. Studi Literatur, merupakan pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku, makalah, atau media yang lainnya guna
memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan
konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian, dalam hal
ini analisis kinerja pekerja usaha colenak di Kota Bandung.
3.6.Teknik Analisis Data
Untuk menghasilkan data yang tidak bias, maka sebelumnya dilakukan
penelitian terlebih dahulu harus diuji kevalidan dan kredibilitas sebuah instrumen
penelitian sebagai sebuah alat ukur. Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan
melalui dua tahap, yaitu uji validitas dan reabilitas.
3.6.1.Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan.
Menurut pendapat Sugiyono (2011) yang dikutip oleh Nurhapni, Intan
(2012) bahwa menggunakan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap
42
suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Syarat
minimum untuk dianggap valid adalah r hitung > dari nilai r tabel.
Dengan memakai taraf signifikan
α
= 0,05 koefisien korelasi yang didapat
dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nila r dengan
derajat kebebasan, dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Jika r hitung
> r 0,05 dikatan valid, sebaliknya jika r hitung≤ r 0,05 tidak valid.
Jika instrumen itu valid, menurut Ridwan yang dikutip dari Nurhapni, Intan
(2012) maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya.
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 - 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2010:228) yang dikutip dari Amiprilliana, Prima
(2012)
Dimana :
rxy = Koefisien Korelasi antara Variabel X dengan Y
Xi = Skor Variabel Xi
Yi = Skor Variabel Yi
n = Banyaknya sampel
3.6.2.Uji Reliabilitas
Ketika sebuah instrumen penelitian sudah dinyatakan valid maka
selanjutnya reliabilitas instrumen penelitian diuji. Menurut Arikunto (2002:146)
yang dikutip dari Amiprilliana, Prima (2012) bahwa reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan
43
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengujian reliabilitas menggunakan rumus alpha (Arikunto, 1998:138) Teknik
Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila
memiliki keofisisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih, dan rumusnya
sebagai berikut :
Dimana :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
σb2 = jumlah varians butir
στ2
= jumlah varians total
Dan kriteria pengujian instrumen penelitian ini adalah jika r hitung≥ dari r tabel
dengan taraf signifikansi pada α = 0,05 maka instrumen tersebut adalah reliabel,
sebaliknya jika r hitunglebih ≤ r tabel maka instrumen tidal reliabel.
3.6.3.Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Dari data primer dan sekunder yang didapat dianalisa menggunakan metode
tabulasi dan deskriptif. Dari data primer yang didapat diperoleh bagaimana
pengaruh beberapa variabel terhadap hasil kinerja pekerja usaha colenak di Kota
Bandung. Analisis data primer menggunakan regresi linier berganda (multiple)
dan dengan parameter regeresi diduga dengan pendugaan kuadrat kecil biasa
(Ordinary Least Square) yang didasarkan pada beberapa alasan pemilihan metode
ini dengan pertimbangan; metode ini memiliki sifat dan karakteristik yang
optimal, sederhana dalam perhitungan. Beberapa asumsi OLS adalah :
1. Nilai rata-rata penganggu sama dengan nol, yaitu E (εi) = 0, untuk setiap
I, dimana I = 1,2,3,…,n. artinya nilai yang diharapkan bersyarat dari εi
44
2. Varian (εi) = (εi2) = σ2, sama untuk semua kesalahan pengganggu
(asumsi homoskedastisitas), artinya varian εi untuk setiap I yaitu varian
bersyarat untuk εi adalah suatu angka konstan positif yang sama dengan
ε2
.
3. Variabel bebas X1, X2,…,Xk konstan dalam sampling yang terulang dan
bebas dari kesalahan pengganggu εi, E(Xi εi) = 0.
4. Tidak ada multikolinieritas, yang berarti tidak ada hubungan linier yang
nyata antara variabel-variabel bebas.
Dengan dipenuhinya asumsi-asumsi di atas, maka koefisien regresi yang
diperoleh merupakan pendugaan linier terbaik yang tidak bias. Berdasarkan
permasalahan kinerja pekerja usaha colenak di Kota Bandung dikemukakan
sebelumnya, maka penelitian ini akan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pekerja usaha colenak yang dibatasi pada varibel yaitu
tingkat keterampilan, kompetensi, dukungan rekan kerja, fasilitas kerja,
lingkungan kerja.
Dengan demikian model kinerja adalah :
P = f (X1,X2,X3,X4,X5
Model ini dapat ditulis dengan bentuk persamaan regresi linier berganda
yaitu :
P=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+ei
Dimana : P = Kinerja SDM
X1 = Tingkat Keterampilan
X2 = Kompetensi
X3 = Dukungan Rekan Kerja
X4 = Fasilitas Kerja
X5 = Lingkungan Kerja
b0 = Konstanta
b1 = Parameter variabel bebas*
e1 = Pengubah pengganggu
45
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbanding lurus dengan kinerja pekerja, sehingga parameter bebas
masing-masing variabel diharapkan bernilai positif. Jadi nilai masing-masing-masing-masing parameter
bebas:
b1 b1 diharapkan bernilai positif
b2 b2 diharapkan bernilai positif
b3 b3 diharapkan bernilai positif
b4 b4 diharapkan bernilai positif
b5 b5 diharapkan bernilai positif
3.6.4.Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan secara
statistik adalah sebagai berikut:
H0 : β = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y
Ha : β > 0 artinya ada pengaruh positif antara variabel X terhadap variabel Y Ha : β < 0 artinya ada pengaruh negatif antara variabel X terhadap variabel Y
Uji F (Uji Hipotesis Secara Simultan)
Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan. Hipotesisnya adalah :
Artinya jika Fhitung ≤ Ftabel maka pengaruh bersama antara variabel bebas
secara keseluruhan terhadap variabel terikat tidak signifikan, tetapi sebaliknya
apabila Fhitung ≥ Ftabel maka pengaruuh bersama antara variabel bebas terhadap
variabel terikat adalah signifikan.
Pengujian hipotesis (Sugiono, 2011:235) dilakukan dengan menggunakan
46
Dimana:
R = Nilai Koefisien korelasi berganda
k = Jumlah variabel independent (bebas)
n = Jumlah anggota sampel
Uji T (Uji Hipotesis Secara Parsial)
Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variabel
bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial dilakukan
dengan uji t. Dan rumus yang dipaparkan oleh Sugiyono (2011:230) sebagai
berikut :
Dimana :
t = thitung atau nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Untuk menerima atau menolak hipotesis adalah :
1. Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho deiterima dan Ha ditolak yang artinya
tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel X dan variabel Y.
2. Jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengujian hipotesis untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pekerja usaha colenak se-Kota
Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM)
usaha colenak di Kota Bandung ini adalah didominasi oleh pekerja laki-laki,
memiliki rentang usia 15 – 24 tahun, pendidikan terakhir SMA / SMK
dengan rata-rata pendapatan Rp. 1.000.000 per bulan.
2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat dua faktor yang baik secara
parsial maupun simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pekerja usaha colenak di Kota Bandung. Kedua faktor tersebut adalah faktor
tingkat kompetensi dan faktor tingkat fasilitas kerja. Semakin tinggi tingkat
kompetensi yang dimiliki oleh pekerja dan semakin lengkap fasilitas kerja
yang disediakan oleh pihak pemilik atau pengelola usaha colenak maka
semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh pekerja usaha colenak di
Kota Bandung. Sedangkan tiga faktor lainnya yang tidak signifikan secara
parsial dan signifikan secara simultan terhadap kinerja pekerja usaha
colenak di Kota Bandung. Ketiga faktor tersebut adalah faktor tingkat
keterampilan, faktor dukungan rekan kerja, dan faktor lingkungan kerja.
Dengan kata lain, ketiga faktor tersebut tidak berhasil membuktikan adanya
pengaruh yang signifikan antara faktor tingkat keterampilan, faktor
dukungan rekan kerja, dan faktor lingkungan kerja terhadap kinerja pekerja
usaha colenak. Dan mengenai hasil penelitian ini terdapat data sampel
kinerja pekerja usaha colenak se-Kota Bandung yang memiliki kelemahan
secara statistik yaitu, karena jumlah sampel yang mewakili sangat terbatas
maka berdampak pada hasil statistik penelitian ini yang berpengaruh namun
109
5.2.Saran
1. Sebaiknya pihak pemilik atau pengelola menyusun rumusan Standar
Operasional Prosedur (SOP) mengenai unit kompetensi yang harus dimiliki
oleh pekerja colenak. Minimal seorang pekerja telah mampu menguasai
beberapa unit komptensi dasar dengan kompeten yang diantaranya;
Menyiapkan dan memasak colenak.
Menyimpan, mengemas serta menghidangkan colenak yang siap dijual
kepada pelanggan.
Mengikuti prosedur kebersihan ditempat bekerja.
Bekerja tim dengan baik serta dapat melayani dan menangani keluhan
pelanggan dengan cekatan.
Setelah SOP terbentuk maka sosialisasikan kepada pekerja secara rutin. Hal
ini ditujukan untuk pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
kompeten sesuai dengan teknik yang sudah ditentukan. Pekerja yang terlatih
mengenai produksi dan pelayanan mampu mengurangi beban usaha dan
dapat memaksimalkan usaha yang ada. Dan apabila semua unit kompetensi
tersebut telah terpenuhi maka pekerja usaha colenak dapat berhak
mendapatkan reward (imbalan) dari pihak pemilik atau pengelola guna
mempengaruhi dan meningkatkan loyalitas pekerja terhadap tempat mereka
bekerja.
2. Untuk menanggulangi keluhan pelanggan dapat dilakukan dengan cara
meminimumkan kemungkinan penyimpangan terjadi pada saat melayani
pelanggan. Hal ini dapat diatasi dengan rutin memberikan pengarahan
(briefing) sebelum jam bekerja serta evaluasi pekerjaan pada saat jam
bekerja berakhir oleh pemilik atau pengelola kepada pekerja.
3. Meningkatkan tingkat kreatifitas terhadap produk colenak yang sudah
dipasarkan. Selain mempertahankan kualitas produk yang sudah ada,
diharapkan para pemilik serta pengelola colenak mampu memberikan
inovasi yang baru yang mampu mempengaruhi pelanggan. Seperti
110
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baku menggunakan puff pastry untuk menghasilkan bentuk tampilan visual
yang lebih menarik.
4. Hendaknya pihak pemilik atau pengelola memperhatikan kelengkapan
peralatan yang menjadi penunjang pekerja dalam memproduksi colenak.
Karena hal ini dapat mempengaruhi performa pekerja. Dengan selalu
memeriksa kondisi peralatan yang ada serta segera memperbaiki atau
mengganti jika ada salah satu peralatan yang sudah tidak bisa digunakan
secara maksimal.
5. Pihak pemilik atau pengelola usaha colenak diharapkan dapat menciptakan
lingkungan internal kerja yang sehat, hal ini dapat diwujudkan dengan
membangun kepercayaan antara pekerja dengan pemilik, pemberian
penghargaan apabila pekerja yang sesuai target, memberikan saran dan
bantuan kepada pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan, serta memandang
pekerja sebagai bagian dari pada tim. Tindakan-tindakan tersebut
diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pada saat pekerja berada
DAFTAR PUSTAKA
Barry, Cushway. 2002. Human Resource Management. Jakarta. PT Elex Media Kumputindo.
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Competency Based
Human Resource Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
Pendit, Nyoman S. 2009. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradaya Paramita.
Sedarmayanti. 2011. Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. Bandung: Refika Aditama.
Spencer, L.M & Spencer S.M., 1993. Competence at Work. USA: John Willey and Sons Inc.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supangat, Adi. 2006. Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Pustaka.
Taylor, S. E. 2003. Health Psychology Fifth Edition. New York: McGraw Hill.
Veitzhal Rivai. et al. 2008. Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Yoeti, O.A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
JURNAL
Laila, 2014
Analisis Kinerja Pekerja Usaha Colenak Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharti di Kota Bandung). Program Studi: Manajemen Industri Katering. Skripsi. (Online), (http://repository.upi.edu, diakses 20 Februari 2013).
Antana, Ida Bagus Rai. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kecerdasan Emosional serta Iklim Pelayanan terhadap Kinerja Karyawan pada Restoran Batan Waru Ubud dan Kuta. Bidang Ilmu: Managemen. Tesis. Kumpulan Thesis Program Pascasarjana Universitar Udayana (Online), (http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-321-pengaruh- motivasi-dan--kecerdasan-emosional-serta-iklim-elayanan-terhadap-kinerja-karyawan-ada-restoran-batan-waru-ubud-dan-kuta.html, diakses 23 September 2013).
Dharmawan, I Made Yusa. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja non Fisik terhadap Disiplin dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki
Denpasar. Bidang Ilmu: Managemen. Tesis. Kumpulan Thesis
Program Pascasarjana Universitar Udayana (Online), (http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-382-pengaruh-kompensasi- dan-lingkungan-kerja-non-fisik-terhadap-disiplindan-kinerja-karyawanhotel-nikkidenpasar.html, diakses 23 September 2013).
Istianto, Bambang. 2012. Mengukur Kinerja Administrasi Negara. Jurnal
Transparansi. (Online), Vol IV No 02,
(http://www.stiami.ac.id/index.php/library-and-research/81-journal/138-mengukur-kinerja-administrasi-negara, diakses 23 September 2013).
Jacob Ganef Pah. et al. 2013. Kajian Wisata Kuliner. Makan dan Minuman Tradisional sebagai Atraksi Wisata. Makalah Seminar International Seminar of Gastronomy. Bandung.
Nurdin, 2011. Pengaruh Pemberian Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk.
Jurnal Bijak. (Online), Vol VIII No 02,
(http://www.stiami.ac.id/index.php/jurnal-bijak-vol-viii-no-02-okt- 2011/81-journal/105-effect-of-work-motivation-and-compensation-of-employee-performance-pt-ekadharma-international-tbk, diakses 23 September 2013).
Kuliner Di Wilayah Bojonagara Kota Bandung. Program Studi:
Manajemen Industri Katering. Skripsi. (Online),
(http://repository.upi.edu, diakses 20 Februari 2013).
Putra, Putu Steven Eka. 2012. Kinerja Hotel Puri Saron Seminyak di Kabupaten Badung: Pendekatan Balanced Scorecard. Bidang Ilmu: Kajian
Pariwisata. Tesis. Kumpulan Thesis Program Pascasarjana
Universitar Udayana (Online),
(http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-490-kinerja-hotel-puri- saron-seminyak-di-kabupaten-badung--pendekatan-balanced-scorecard.html, diakses 23 September 2013).
Website
Kue. Wikipedia (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kue, diakses 23 September 2013).
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/LIGA_SURYADANA/Perkemban gan_industri_kuliner.pdf, diakses 10 Oktober 2013
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-331-strategi-pengembangan-makanan-tradisional-balipada-hotel-di-kawasan-sanur.html
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009. Kementrian Budaya
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Online),
(http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=33&id=676, diakses 23 September 2013)
Yustina Uun, Yuyun. Kamus Kompetensi Spencer & Spencer. dari http://www.scribd.com/doc/87950499/Kamus-Kompetensi-Spencer-spencer, diakses 10 Oktober 2013.
Sutanto, Teguh. Dukungan Sosial. dari