No. Daftar FIP : 085/S/PLS/V/2014
EFEKTIVITAS PELATIHAN TEKNIK “PARENTING” DI LEMBAGA GRUP MIRACLES AT HOME (RUMAH PARENTING) DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI DALAM KELUARGA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah
Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Oleh:
Rani Rahdiani
NIM.1006681
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Efektivitas Pelatiha Tek ik Pare ti g Di Le
aga Grup Mira les At
Home (RuMAH PARENTING) Dalam Meningkatkan Kualitas
Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga
Oleh
Rani Rahdiani
Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©Rani Rahdinani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN ... i
ABSTRACT ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 9
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 10
E. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 10
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Pengasuhan dalam Keluarga ... 12
1. Konsep Pengasuhan dalam Keluarga ... 12
2. Pola Asuh dalam Keluarga ... 13
3. Keterlibatan Orang Tua dalam Kelurga ... 21
4. Kualitas Pengasuhan ... 22
5. Konsep Anak Usia Dini dan Parenting ... 24
B. Pelatihan ... 25
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Pelatihan ... 26
3. Prinsip-Prinsip Pelatihan ... 27
4. Jenis-Jenis Pelatihan ... 27
5. Pelaksanaan Pelatihan ... 28
6. Efektivitas Pelatihan ... 29
7. Pengertian Persepsi ... 30
C. Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 30
1. P = Pengasuhan Anak yang Benar ... 33
2. A= Anak Adalah Anugerah ... 33
3. R= Redam Amarah ... 33
4. E= Empati Mendengarkan ... 34
5. N= Notifikasi Pembicaraan dan Tindakan ... 34
6. T= Tanamkan Energi Positif ... 35
7. I= Istiqomah (Konsisten) ... 35
8. NG= Me-Ngadakan Time Out ... 35
D. Proses Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 37
E. Kerangka Pemikiran ... 39
F. Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
1. Lokasi Penelitian ... 41
2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
B. Desain Penelitian ... 42
C. Metode Penelitian ... 43
D. Definisi Operasional ... 47
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Proses Pengembangan Instrumen... 48
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Angket ... 53
2. Wawancara Tidak Terstruktur ... 55
3. Observasi Berperanserta ... 55
4. Studi Dokumentasi ... 55
H. Pengolahan Dan Analisis Data ... 55
1. Teknik Pengolahan Data ... 55
2. Teknik Analisis Data ... 56
a. Deskripsi Data ... 56
b. Uji Persayaratan Analisis ... 56
c. Uji Hipotesis ... 57
1) Analisis Linear Sederhana... 57
2) Analisis Korelasi ... 59
3) Uji Koefisien determinasi ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum “RuMAH PARENTING” ... 62
1. Profil Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 62
2. Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga “RuMAH PARENTING”` ... 63
3. Visi dan Misi Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 63
4. Program “RuMAH PARENTING” ... 64
5. Struktur Organisasi Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 66
6. Arti Lambang Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 66
B. Identitas Responden ... 67
C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67
1. Deskripsi Statistik ... 70
a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor ... 70
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Uji Normalitas ... 78
D. Uji Hipotesis ... 78
1. Analisis Regresi Sederhana ... 78
2. Analisis Korelasi ... 81
3. Koefisien Determinasi ... 81
E. Temuan Hasil Dilapangan ... 83
1. Persepsi Orang Tua terhadap pelatihan teknik “PARENTING” di lembaga RuMah “PARENTING” ... 83
2. Kualitas Pengsuhan Anak Usia Dini Pada Keluarga Yang Telah Mengikuti Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 85
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Karakteristik Anak ... 18
Tabel.2.2 Pelaksanaan Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 31
Tabel 3.1 Jumlah Peserta Pelatihan ... 44
Tabel 3.2 Variabel, Aspek dan Indikator ... 45
Tabel 3.3 Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X) ... 50
Tabel 3.4 Variabel Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di dalam Keluarga (Y)... 51
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel X ... 53
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 53
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 60
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Determinasi ... 62
Tabel 4.1 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Kelompok Umur ... 68
Tabel 4.2 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Tingkat Pendidikan ... 69
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Pekerjaan ... 70
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keluarga (Y)... 71
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X) ... 74
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y) ... 75
Tabel 4.8 Rata-rata Skor variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X) dan Skor Rata-rata variabel Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y) ... 75
Tabel 4.9 Deskripsi Skor Rata-rata Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Aspek Pelatihan ... 75
Tabel 4.10 Rata-rata Skor Jawaban Responden Mengenai Aspek Materi Pelatihan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Pelaksanaan Pelatihan ... 77
Tabel 4.11 Rata-rata Skor Jawaban Responden Mengenai Aspek Penerapan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Pelaksanaan Pelatihan ... 78
Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Normalitas One-Sampel Test Kolmogorov Smirnov ... 80
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 81
Tabel 4.14 Hasil Uji Anova dalam Regresi ... 82
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tipe Pola Asuh ... 17
Gambar 2.2 Bulan Bintang Teknik “PARENTING” ... 34
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 41
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Lembaga “RuMah PARENTING”... 69
Gambar 4.2 Lambang Lembaga “RuMah PARENTING” ... 69
Gambar 4.3 Rata-rata Skor Pelatihan Teknik “PARENTING” dan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga ... 73
Gambar 4.4 Rata-rata Skor Aspek Materi Pelatihan “PARENTING” dan Penerapan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Tempat Pelaksanaan ... 79
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I SURAT-SURAT DALAM PENELITIAN
1. Usulan Pengangkatan Pembimbing
2. SK Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi
3. Permohonan Izin Mengadakan Penelitian
4. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian di Lembaga “RuMah PARENTING” LAMPIRAN 2 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
2. Pedoman Permohonan Pengisian Angket Kuisioner
3. Instrumen Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)
4. Instrumen Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam keluarga (Y)
5. Pedoman Wawancara Dengan Pengelola Lembaga “RuMah PARENTING” 6. Pedoman Wawancara Dengan Alumni Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” 7. Pedoman Observasi Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)
8. Pedoman Observasi Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y)
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Daftar Nama Responden
2. Rekapitulasi Hasil Skor Total Perhitungan Responden
LAMPIRAN 4 PENGOLAHAN DATA
1. Hasil Uji Validitas Variabel X
2. Hasil Uji Validitas Variabel Y
3. Hasil Uji Reabilitas Variabel X dan Variabel Y
4. Deskripsi Statistik Variabel X dan Y
5. Hasil Perhitungan SPSS
6. Grafik Deskripsi Statistik
7. Nilai-Nilai t Tabel
8. Nilai-Nilai r Tabel
9. Nilai-Nilai f Tabel
LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI
1. Jadwal Pelaksanaan TUT (Taraining Untuk Terampil) “PARENTING” 3 2. Handout Materi Pelatihan teknik “PARENTING”
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil, karena hanya terdiri darii dua
orang atau lebih yang hidup bersama dalam satu rumah tangga. Dalam keluarga
terdiri ayah, ibu dan anak yang memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda.
Sebagaimana dikemukakan oleh Zimmerman (dalam Elih, 2012:17) bahwa
“fungsi utama keluarga adalah sebagai: (1) pemeliharaan fisik dan kesejahteraan
keluarga, (2) menambah anggota keluarga baru, baik melalui kelahiran maupun
adopsi, (3) sosialisasi anak-anak terhadap peran-peran orang dewasa, seperti sebagai
orang tua, pekerja, anggota masyarakt dll, (4) pengendalian sosial anggota keluarga,
(5) pemelihara moral keluarga dan motivasi untuk memastikan kinerja tugas baik di
dalam keluarga maupun kelompok sosial lain, 6) produksi dan konsumsi peralatan
dan pelayanan yang diperlukan untuk mendorong dan memelihara unit keluarga.” “Fungsi keluarga adalah memberikan cinta kasih sayang dan dukungan emosional kepada anggota keluarganya. Pemberian kasih sayang yang kontinyu
sangat dibutuhkan dalam perawatan anak untuk kesehatan, perkembangan, dan
kelangsungan hidup si anak. Jika fungsi afektif tidak terpenuhi, maka akan
mempengaruhi keeratan dalam keluarga”(Allender dan Sprandley, 2005; Friedman,
1998; dalam Silalahi dan Meinanrno, 2010:73).
Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang
terbaik dengan mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak
serta bertanggung jawab atas peranan utamanya dalam perawatan dan perlindungan
anak sejak dalam kandungan hingga perjalanan usia anak memasuki rumah tangga
sendiri. Membentuk kepribadian dan pengenalan anak kepada agama, pendidikan,
kebudayaan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dari
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai
manusia yang harus dijungjung tinggi, dengan demikian orang tua berkewajiban
untuk mendidik anaknya menjadi insan yang bertaqwa, beriman, dan berilmu. Orang
tua harus memberikan keteladaan yang baik untuk anak, karena pada anak usia dini
merupakan masa keemasan, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran jangka panjang yang membentuk
dan menjadikan manusia yang berkembang, sehingga dapat menjadi manusia yang
memiliki akhlak yang mulia, sehat, berilmu, kreatif dan bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari dimasyarakat.
Pendidikan juga memberikan peranan penting dalam mendukung kualitas masa
awal anak usia dini karena pendidikan anak usia dini mampu meletakan dasar-dasar
pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi diri dan membentuk
insan yang berbangsa dan bernegara yang berkualitas.
Penyelenggaraan pendidikan keorang tuaan (parenting education) merupakan
solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan sejak usia dini. Pendidikan keorang
tuaan (parenting education) memberikan pemahaman orang tua akan bagaimana cara
pengasuhan yang baik agar tumbuh kembang anak usia dini dapat berkembang secara
optimal.
Pada dasarnya orang tua mempunyai peranan sangat besar dalam pengembangan
anak usia dini dimana sejak anak dalam kandungan hingga masa tumbuh kembang
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
keempat pasal 26, orang tua bertanggungjawab untuk mengasuh, memelihara,
medidik dan melindungi anak; menumbuhkembangkan anak sesuai sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya. Pertama orang tua harus dapat memberikan
kebutuhan dasar anak berupa sandang, pangan dan papan agar kesehatan dan gizi
anak terjaminsehingga pertumbuhan anak mencapai optimal. Kedua, kebutuhan
psikologis berupa kasih sayang, perhatian, penghargaan, peluang dan aktualisasi diri
untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian pada anak sejak usia dini. Ketiga
pengembangan emosi, motivasi dan kreativitas, inteligensia dan spriritual untuk
mewujudkan seorang anak yang cerdas dan berhati nurani.
Orang tua harus mendidik dan menerapkan prinsip-prinsip kebaikan sejak dini
dan menanamkan cinta dan kasih sayang di dalam keluarganya. Namun, kenyataan
dilapangan, masih banyak kasus-kasus yang memprihatinkan khususnya yang terjadi
pada anak seperti tindak kekerasan yang dilakukan baik di masyarakat, sekolah
bahkan dikeluarganya sendiri. Kekerasan yang terjadi bukan hanya sekedar perkataan
dan fisik saja, akan tetapi kekerasan juga terjadi pada psikis anak. Bahkan lebih
mirisnya lagi kekerasan ini banyak dilakukan oleh orang tuanya sendiri, tidak jarang
orang tua membunuh anak kandungnya sendiri.
Menurut salah satu artikel okezone.com KPAI (Komisi Perlindungan Anak
Indonesia) menerima sebanyak 622 laporan kasus kekerasan terhadap anak sejak
januari hingga april 2014. Sebanyak 94 kasus kekerasan fisik, kekerasan psikis
sebanyak 12 kasus dan kekerasan seksual sebanyak 459 kasus. Ironisnya kasus
kekerasan yang terjadi dilakukan di dalam keluarga.
(http://news.okezone.com/read/2014/06/16/337/2014-ada-622-kasus-kekerasan-anak:
16/08/2014: 14.00 WIB).
Sungguh ironis dan menyedihkan kehidupan anak-anak Indonesia saat ini,
kebebasan dan hak-haknya di ambil oleh oknum keluarga yang tidak
bertanggungjawab dan tidak mementingkan akan perkembangan dan pertumbuhan
anak dimasa akan datang. Dari data di atas dapat dilihat kasus kekerasan pada anak
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
tuanya sendiri. Hal ini ini desebabkan oleh kurangnya pemahaman orang tua
bagaimana cara pengasuhan yang baik kepada anak. Banyak orang tua yang
beranggapan bahwa pengasuhan adalah hal yang naluriah dan tidak perlu di kaji.
Sehingga orang tua menerapkan teknik konvensional secara turun temurun dengan
pola pengasuhan yang tidak baik dalam keluarga.
Sejalan dengan perkembangan anak, maka peran orang tua akan berubah. Pada
masa bayi orang tua lebih merupakan perawat (caregiver), pada masa balita sebagai
pelindung (protector), di usia pra sekolah sebagai pengasuh (nurtuner), pada usia
sekolah dasar sebagai pendorong (encourage). Perubahan peran ini perlu terjadi agar
dengan pola asuh yang tepat anak akan mendapat stimulasi tumbuh kembang yang
baik (Buletin PADU Vol 4 No 1, Mengintegrasikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Azhari, 2005:34).
Pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak adalah sesuatu yang
sangat penting. Sebab, pendidikan yang utama adalah di dalam keluarga, sehingga
pendidikan pada masa awal akan berpengaruh di kemudian hari. Apabila orang tua
mendidik dan mengasuh menggunakan kekerasan pada masa kecilnya maka dapat
dipastikan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang keras dan penuh dendam. Berbeda
dengan anak yang didik dengan penuh cinta dan kasih sayang dari orang tuanya maka
anak akan tumbuh menjadi pribadi yang santun dan berakhlak baik. Maka dari itu
sangat penting bagi setiap orang tua untuk menjadi panutan dengan memahami dan
mengkaji bagaimana cara mengasuh anak dengan baik yang sesuai dengan tahapan
perkembangannya.
“Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuhkembangkan totalitas
potensi anak secara wajar. Pola asuh pun menjadi awal mula perkembangan pribadi
dan jiwa seorang anak. Pola asuh adalah tata sikap dan perilaku orang tua dalam
membina kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangannya;
memberikan perlindungan anak secara menyeluruh baik fisik, sosial, maupun spriltual
untuk menghasilkan anak yang berkepribadian” (Achir, 1989, dalam Silalahi dan
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pengasuhan adalah pengetahuan, pengalaman, keahlian dalam melakukan
pemeliharaan, perlindungan, pemberian kasih sayang dan pengarahan kepada anak.
Pengasuhan atau parenting adalah suatu proses membesarkan dan mendidik anak
mulai dari sejak lahir atau sebelumnya sampai menjadi dewasa. Sementara itu
menurut Jerome Kagan (dalam Hidayati, 2010:11), seorang psikolog perkembangan
mengemukakan bahwa parenting atau pengasuhan didefinisikan sebagai serangkaian
keputusan tentang sosialisasi anak, mencakup sesuatu yang harus dilakukan oleh
orang tua atau pengasuh agar anak mampu bertanggungjawab dan memberikan
konstribusi sebagai anggota masyarakat.
Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila diberikan
stimulus dan interaksi yang baik dengan lingkungannya. Sehingga dibutuhkan
interaksi yang berkesinambungan antara orang tua dan anak. Anak akan
mengembangkan pergaulan sosialnya secara sehat, jika dalam diri mereka ada
perasaan berharga, berkemampuan, dan pantas untuk dicintai. Setiap anak
membutuhkan perhatian, sapaan, penghargaan positif, dan cinta tanpa syarat sehigga
anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang ada dalam dirinya dengan
baik. Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yakni Asih
(kasih), Asah (memahirkan), dan Asuh (bimbingan). Dengan menerapkan prinsip 3A
tersebut anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila mendapatkan
perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam situasi yang
dirasakan nyaman dan damai. (Seri bacaan Orang tua Edisi 21, Membangun Karekter
Usia Dini, Dirjen PAUDNI, 2011:16)
Masing-masing orang tua memiliki cara pengasuhan yang berbeda, dengan
orang tua memahami konsep pengasuhan yang benar, maka orang tua akan membantu
meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak secara optimal. Dengan kata
lain, pengasuhan yang diterapkan dengan bijaksana akan membawa kebaikan untuk
anaknya.
Saat ini banyak lembaga yang bergerak dibidang parenting, mereka menawarkan
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dalam pengasuhan anak. Terutama lembaga yang menerbitkan buku tentang parenting
bahkan banyak menyelenggarakan pelatihan dan seminar tentang parenting. Salah
satu lembaga yang menawarkan jasa program tersebut salah satunya adalah lembaga
“RuMAH PARENTING” yang mengenalkan teknik pengasuhan andalannya yaitu
teknik “PARENTING”.
“RuMAH PARENTING” merupakam singkatan dari “gRup Miracles At Home PARENTING”. Lembaga “RuMAH PARENTING” adalah lembaga yang memperkenalkan teknik “PARENTING” dalam pengasuhan anak. “PARENTING”
merupakan singkatan dari langkah-langkah dasar yang perlu diterapkan dalam
pengasuhan untuk membentuk perilaku anak sebagai berikut:
Langkah 1 : P = Pengasuhan anak yang benar
Langkah 2 : A = Anak adalah anugerah
Langkah 3 : R = Redam amarah
Langkah 4 : E = Empati mendengarkan
Langkah 5 : N = Notifikasi pembicaraan dan tindakan
Langkah 6 : T = Tanamkan energi positif
Langkah 7 : I = Istiqomah
Langkah 8 : NG = me-NGadakan time out
Teknik “PARENTING” tersebut berhasil diciptakan oleh dr. Zulaehah Hidayati dalam menguraikan metode pengasuhan “PARENTING” secara singkat dan
mendetail dan sederhana sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh para orang
tua.
Teknik “PARENTING” berfungsi untuk mengubah perilaku anak yang umum terjadi pada usianya, namun masih menjadi keluhan banyak orang tua karena merasa
kesulitan dan bingung dalam menangani sehingga orang tua tidak melakukan
tindakan-tindakan yang mengarah kepada kekerasan pada anak. Perilaku tersebut
(Hidayati, 2010:70) diantaranya adalah cara mengatasi anak pendiam, mengatasi anak
yang suka memukul, mengatasi anak yang suka bertengkar, mengatasi kebiasaan anak
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
mainannya dan menjaga kebersihan rumah, mengatasi anak yang suka berebut
barang, membiasakan anak berani tidur sendiri, mengatasi anak yang malas mandi,
menjadikan anak rajin belajar, mengatasi anak yang sering terlambat berangkat
sekolah, menjadikan anak rajin beribadah, dan lain sebagainya.
Teknik “PARENTING” tersebut disosialisasikan oleh lembaga “RuMAH PARENTING” melalui pelatihan, seminar dan konsultasi. Menurut Simamora (Kamil, 2010:4) mengartikan pelatihan sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang
untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun
perubahan sikap seorang individu. Pengertian pelatihan tersebut menjadi gambaran
tentang pelatihan teknik “PARENTING”, dimana pelatihan ini merupakan kegiatan
yang diprogramkan untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua dengan
harapan terjadi perubahan dalam pengasuhan terhadap anak.
Pelatihan teknik “PARENTING” tersebut, membantu memudahkan orangtua
dalam membentuk perilaku anak. Dengan menyederhanakan delapan langkah
pengasuhan terhadap anak, membuat orang tua dapat dengan mudah dan memahami
cara pengasuhan yang baik. Penerapan teknik “PARENTING” tersebut mendapat
apresiasi dan testimoni dari orang tua yang menerapkannya, berikut kutipan testimoni
dari orang tua:
Menurut bapak Yuda (Solo) “Setelah mengikuti Seminar „Miracles At Home‟, Materi dari Mbak Zule mengenai (Teknik “PARENTING”) sangat membantu
saya untuk memahami teori pengasuhan yang selama ini kami yakini, tetapi masih begitu sulit untuk diterapkan. Hasilnya amazing, biasanya anak sulung saya agak takut dengan saya, tetapi dalam hari berikutnya (minggu setelah semalaman saya mencoba membaca dan mencerna buku Anak Saya Tidak Nakal,
Kok), satu hari saja hubungan saya dengan si sulung sangat
cair”( http://rumahparenting.biz.article/39704/kisah-miracle-atas-yudha-dengan-teknik-parenting-hubungan-saya-dengan-anak-jadi-cair.html; 19/08/2014; 17:41 WIB).
Selain itu, menurut testimoni Alita (Surabaya) yang ada di dalam buku RuMah
Parenting mengungkapkan bahwa “Alhamdullilah saya sudah menerapkan buku
Anak Saya Tidak Nakal, Kok pada 27 murid saya di kelas prasekolah dan
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Melihat dari banyaknya testimoni dari orang tua mengenai keberhasilan dalam
menerapkan teknik “PARENTING” tersebut, memunculkan keinginan penulis untuk
meneliti lebih lanjut.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, kegiatan yang
sering dilakukan oleh lembaga dalam memperkenalkan teknik “PARENTING” tersebut melalui pelatihan. Kegiatan pelatihan teknik “PARENTING” ini, merupakan
program untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengasuh anak.
Pelatihan ini sudah banyak dilakukan baik di Bandung bahkan diluar Jawa Barat.
Banyak klien yang meminta untuk mengadakan pelatihan ini, sehingga kegiatan
pelatihan ini banyak diminati oleh anggota “RuMAH PARENTING” juga di
kalangan luar.
Pada keluarga yang mengikuti program pelatihan teknik “PARENTING” ini,
terlihat ada beberapa cara pengasuhan yang berbeda dengan keluarga yang tidak
mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”. Pada keluarga yang mengikuti kegiatan
pelatihan teknik “PARENTING” terlihat orang tuanya tidak pernah kasar dan
melakukan kekerasan kepada anaknya, berbeda dengan orang tua yang tidak
mengikitu pelatihan teknik “PARENTING” ini, orang tua masih bersikap keras dan
kasar bahkan memukul apabila anaknya berbuat sesuatu. Pada keluarga yang
mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”, anak-anaknya tumbuh dengan optimal dimana anak anak diberikan kebebasan dalam berpendapat, menyalurkan ide-ide
kreatif dan hebat karena orang tuanya tidak membatasi kreativitasnya. Sehingga
terciptalah keluarga yang menggapai miracles at home. Hal tersebut terdapat dari
banyaknya testimoni dari orang tua yang mempelajari dan menerapkannya di dalam
keluarga.
Menurut penulis hal tersebut menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dikaji.
Keluarga yang aktif mengikuti pelatihan teknik “PARENTING” terjadi perubahan
yang signifikan, perubahan tersebut diantaranya adalah orang tua lebih mudah
mengontrol sikap dan emosinya walaupun sedang kesal terhadap anak, sehingga
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
penulis ingin mengetahui bagaimana pelatihan teknik PARENTING ini dapat
meningkatkan kualitas pengasuhan di dalam keluarga. Sehingga penulis mengangkat
judul penelitian “Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING” di Lembaga Grup
Miracles At Home (RuMah Parenting) Dalam Meningkatkan Kualitas
Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga”
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan masalah pokok yang berhasil diidentifikasi berdasarkan temuan di
lapangan adalah sebagai berikut:
1. Masih banyak orang tua yang belum memahami cara pengasuhan yang baik
pada anak, orang tua masih menggunakan teknik konvensional yang
menggunakan kekerasan dalam mendisiplinkan anak.
2. Motivasi dan partisipasi orang tua dalam megikuti kegiatan pelatihan teknik
“PARENTING” yang diselenggarakan oleh lembaga RuMah Parenting cukup
tinggi. Hal tersebut terbukti dengan jumlah kehadiran orang tua pada setiap
pertemuannya selalu bertambah.
3. Terjadi perubahan sikap orang tua yang sering mengikuti pelatihan teknik
“PARENTING”. Contohnya orang tua lebih sabar ketika anak berbuat salah,
mereka tidak memarahi atau memukul anaknya tetapi mereka memberikan
penjelasan dan pengertian yang baik mengenai kesalahan yang dilakukan agar
dilain waktu tidak mengulanginya kembali.
4. Orang tua yang mengikuti pelatihan “PARENTING” anaknya terlihat bahagia
dan ceria, anak tidak pernah kasar dan cenderung lebih peka terhadap
lingkungan yang ada di sekitarnya. Hal tersebut berdasarkan banyaknya
testimoni yang disampaikan orang tua yang menerapkan teknik “PARENTING”
tersebut.
5. Teknik “PARENTING” lebih mudah dipahami oleh orang tua karena isi dan
penjelasannya mendetail dan sederhana, sehingga menjadi inspirasi bayak
orang tua dalam mewujudkan miracles at home.
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan identidikasi masalah di atas, penulis merumuskan permasalah
sebagai berikut: “ Bagaimana Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING” di
Lembaga Grup Miracles At Home (RuMah Parenting) Dalam Meningkatkan
Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga?”.
Rumusan masalah tersebut, penulis jabarkan ke dalam beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” di Lembaga “RuMAH
PARENTING” yang dipersepsikan oleh orang tua?
2. Bagaimana kualitas pengsuhan anak usia dini pada keluarga yang telah
mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”?
D. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran tentang efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” di
Lembaga “RuMAH PARENTING” yang dipersepsikan oleh orang tua.
2. Memperoleh gambaran tentang kualitas pengsuhan anak usia dini pada keluarga
yang telah mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”.
E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini baik secara teoritis dan praktis khusunya untuk
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu model
pengasuhan pada anak usia dini dengan hasil perilaku yang sesuai dengan
perkembangan anak pada usianya. Serta dapat memperoleh gambaran
pelaksanaan pelatihan teknik “PARENTING” dalam memberikan gambaran
mengenai pengasuhan kepada anak.
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
a. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
pengetahuan dan pengembangan teknik pengasuhan pada anak usia dini.
b. Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan kepada lembaga
“RuMAH PARENTING” mengenai penerapan teknik “PARENTING”.
c. Bagi Keluarga
Diaharapkan penelitian ini memberikan masukan kepada orang tua dalam
menerapkan teknik pengsuhan yang baik dengan mencegah tindak kekerasan
pada anak usia dini.
d. Bagi Dunia Pendidikan Pada Umumnya
Hasil penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan pengasuhan anak. Selain dapat menjadi sumber
inspirasi untuk memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan
keluarga dan pengasuhan anak dalam keluarga.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran
garis besar dan menjelaskan isi skripsi yang merujuk pada pedoman penulisan karya
ilmiah UPI (2013:11-37) sehingga dapat menggambarkan hubungan antara satu bab
dengan bab yang lainnya.
BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat/
signifikansi penilitian dan struktur organisasi skripsi.
BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Bab ini akan menyajikan teori yang relevan dengan judul dan permasalahan.
Kerangka pemikiran untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubunga teoritis
antar variabel. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini akan membahas penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat data yang diperoleh dari lapangan dan hasil penelitian disertai
analisis.
BAB V : Simpulan dan Saran
Pada bab ini akan diberikan kesimpulan mengenai kondisi di lapangan berdasarkan
uraian pada bab sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran dan keterbatasan
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi , Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Lembaga “RuMAH PARENTING” yang
berlokasi di Jl. Cikadut, Kp. Mande No.33 RT 03 RW 05, Kelurahan Pamulang,
Kecamatan Mandalajati, Bandung (Kode Pos : 40194). Penelitian ini ditunjukan
untuk orang tua yang memiliki anak usia dini dan telah mengikuti kegiatan
pelatihan teknik “PARENTING”. Penelitian ini dimulai dari tanggal 24 Mei sampai
dengan 2 Oktober 2014.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menajdi anggota dalam suatu
kesatuan yang akan diteliti. Populasi digunakan sebagai subjek apabila penelitian
ingin mengetahui karakteristik dari seluruh subjek yang menjadi anggota unit
diteliti.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013:61) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Mengacu pada pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah peserta pelatihan teknik “PARENTING” "dengan jumlah peserta
sebanyak 50 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Peserta Pelatihan
No Kegiatan Pelatihan Jumlah Peserta
1 Pelatihan Teknik “PARENTING” di TK Tunas Unggul
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2 Pelatihan Teknik “PARENTING” di Salman ITB
20 orang
3 TUT (Training Untuk Terampil)
“PARENTING” 1
5 orang
4 TUT (Training Untuk Trampil)
“PARENTING” 3
12 orang
Jumlah 50 orang
Sumber : Data “RuMAH PARENTING”
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti. Menurut
Soenarto ( dalam Purwanto, 2010:242) medefisinikan sampel sebagai suatu bagian
yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi.
Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengembalian dan sistem sampel
ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut
dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi. Sugiyono (2013:62)
mengemukakan, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang
dimiliki oleh populasi. Pada prinsipnya tidak ada peraturan yang baku berapa persen
sampel harus diambil dari suatu populasi.
Menurut Sugiyono (2009:99), jika populasi penelitian sebanyak 50, maka sampel
yang digunakan sebanyak 44 orang. Sampel tersebut diambil dengan tingkat
kepercayaan 95% atau dengan tingkat kesalahan 5 %.
Adapun sampel dalam penelitian untuk memperoleh data tentang efektivitas
pelatihan teknik “PARENTING” dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga sebanyak 44 dengan pengambilan sampel sacara acak
dari orang tua yang pernah mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini mengkaji hubungan dua variabel yaitu pelatihan teknik
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dalam keluarga sebagai variabel terikat (Y). Hubungan antara variabel-variabel
tersebut digambarkan dalam desain penelitian sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
X = Pelatihan Teknik “PARENTING”
b. Variabel Terikat
Y = Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga
Seperti yang dikemukakan di atas, variabel yang diteliti adalah Pelatihan teknik
“PARENTING” (X) yang terdiri dari indikatornya : tujuan, pelaksanaan, materi,
media dan metode yang digunakan dalam pelatihan. Sedangkan kualitas pengasuhan
anak usia dini di dalam keluarga (Y) indikatornya terdiri dari: emosi, kontrol dan
penerapan teknik “PARENTING”.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengkaji antara pelatihan
teknik “PARENTING” dengan meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di
dalam keluarga. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penulis
menggunakan metode penelitian yang sesuai untuk memudahkan pengumpulan data
sesuai dengan ketentuan dalam melakukan kegiatan penelitian. Berdasarkan hal
tersebut, menurut Purwanto (2010:164) mendefisinisikan metode merupakan usaha
untuk mencapai kebenaran ilmu dilakukan menggunakan metode tertentu hingga
samapi pada pemecahan maslah.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala yang terjadi pada
VARIABEL X PELATIHAN TEKNIK
“PARENTING”
VARIABEL X
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
sekarang. Menurut Sugiyono (2013:29) mendefinisikan bahwa “statistik deskriptif
adalah statistik yang berfungsi untuk mendefinisikan atau memberikan gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya,
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1998:139) menjelaskan bahwa
“pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti kata itu.
Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif membandingkan
persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi
komparatif; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk
kuantitatif, angket, test, interview, dan lain-lain; atau megadakan klasifikasi,
ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (“normatif”), menetapkan
hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur yang lain”.
Dari penjelasan tersebut, maka metode deskriptif dianggap sebagai metode yang
relevan untuk digunakan dalam penelitian ini. Karena masalah dalam penelitian ini
terjadi pada masa sekarang dan pelaksanaannya tidak terbatas pada pengumpulan
data dan penyusunan data, akan tetapi lebih jauh dianalisis data yang sudah
terkumpul. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Winarno Surakhmad (1998:140)
menjelaskan ciri-ciri metode deskriptif yaitu sebagai berikut: (1) memusatkan diri
pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada
masalah-masalah yang actual; (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan
kemudian dianalisis ( karena itu metode ini serig pula disebut metode analitik).
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan mengakaji pada
masalah yang sedang berlangsung, dengan cara mengumpulkan , menyusun,
menafsirkan data hingga pada tahap menganalisa data dan menginterpretasikannya.
Adapun penelitian ini menggunakan tipe pengujian analisis korelasional yang
bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel Pelatihan Teknik
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keluarga (Y). Hal tersebut dipertegas oleh Suharisimi Arikunto (2009:247) yang
mengemukakan bahwa “penelitian korelasional merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
variabel”. Dengan teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi lain.
Penelitian ini menggunakan dua metode statistik untuk menganalisia data yaitu
statistik deskriptif untuk mengukur nilai rata-rata simpangan baku serta statistk
inferensial yaitu dalam bentuk analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi
digunakan untuk mengungkapkan hubungan fungsional antara variabel-variabel
penelitian, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat keeratan
atau hubungan variabel penelitian. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian,
maka variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Variabel. Aspek Dan Indikator
No Variabel Aspek Indikator
1 Pesepsi orangtua
2) Kesesuaian materi dengan
kebutuhan
3) Kemudahan materi
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4) Kepraktisan materi yang
disampaikan oleh tutor
2) Kesesuaian metode dengan
materi yang disampaikan
3) Interaksi fasilitator dengan
peserta
d.Media 1) Kesesuaian media yang
digunakan dengan materi
yang disampaikan
2) Kemudahan materi
dipahami dengan bantuan
media
g.Hasil Pelatihan 1) Perubahan sikap
2) Penigkatan kemampuan
a.Emosi 1) Orangtua bisa hangat
2) Responsif
3) Mementingkan kebutuhan
anak
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
dan kebutuhan anak
b.Kontrol 1) Menuntut anak
2) Melarang tingkah laku anak
3) Permesif
4) Mengizinkan apapun yang
anaknya lakukan
Untuk penjelasan dan menghindari timbulnya bermacam-macam pengertian atau
penafsiran terhadap judul penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan batasan
istilah yang digunakan dalam judul ini adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING”
Efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” adalah persepsi yang diperoleh dari
jawaban responden dalam kompoen pelaksanaan pelatihan yaitu: tujuan, materi
pelatihan, pendekatan, metode dan teknik pelatihan, media, pendanaan, evaluasi dan
hasil pelatihan.
2. Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga
Kualitas pengasuhan anak usia dini adalah tingkat baik atau buruknya
pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua diukur dengan emosi, kontrol dan
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengukur variabel
di dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2009:156) mengungkapkan bahwa kualitas
intrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrument pneleitian
dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Arikunto (dalam Tanire Tukiran dan
Musdalifah Hidayati, 2012:41). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuesioner
atau angket untuk mengukur pelatihan teknik “PARENTING” dan kualitas
pengsuhan anak usia dini dalam keluarga. Alasan peneliti menggunakan angket,
dikarenakan angket atau kuesinoner merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2009:162).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, dikarenakan skla
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomene sosial
yang ditetapkan secara spesifik adalah variabel penelitian yaitu pelatihan teknik
“PARENTING” dan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga. Untuk
keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan pada kuesioner (angket)
sebagai berikut:
a. Selalu (SL), diberi skor 4
b. Sering (SR), diberi skor 3
c. Kadang-kadang (KK), diberi skor 2
d. Tidak Pernah (TP), diberi skor 1
Adapun uji coba instrument dilakukan terhadap 30 orang responden yang
merupakan peserta seminar teknik “PARENTING” di Salman ITB.
F. Prose Pengembangan Instrumen
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2013:121) menyatakan bahwa “Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu
yang diperlukan.
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang
terkumpul adalah sebagai berikut:
a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui
kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya
lembar jawaban tersebut dioleh lebih lanjut.
b. Menghitung bobot nilai
c. Rekapitulasi nilai angket variabel X dan variabel Y
d. Tahap uji coba kuesioner
Uji validitas ini dilakukan pada peserta seminar Parenting With Love.
Ditunjukan kepada orang tua yang telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar
teknik “PARENTING” sebanyak 30 orang, merupakan orang tua yang memiliki
anak usia dini. Uji validitas ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2014,
dilakukan dengan cara menyebar angket yang telah disediakan kepada responden,
dengan batas waktu pengsisian selama 25 menit.
Adapun uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson
Product Moment yang dikemukan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2013:228)
sebagai berikut:
Keterangan :
r = Koefisien Validitas Item Yang Dicari
x = Skor Yang Diperoleh Subjek Seluruh Item
= � −
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
y = Skor Total
= Jumlah Skor Distribusi X
= Jumlah Skor Distribusi Y
= Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi X
= Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi Y
n = Banyaknya Responden
keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. jika r hitung > r tabel maka instrument valid
b. jika r hitung < r tabel maka instrument tidak valid
Adapun hasil perhitungan validitas yang dilakukan menggunakan program SPSS
21 for windows dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.3
Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)
No r hitung r hitung > r tabel (0,374) No r hitung r hitung >r tabel (0,374)
1 0.496 Valid 17 0.383 Valid
2 0.616 Valid 18 0.771 Valid
3 0.580 Valid 19 0.801 Valid
4 0.432 Valid 20 0.416 Valid
5 0.684 Valid 21 0.269 Tidak Valid
6 0.379 Valid 22 0.837 Valid
7 0.517 Valid 23 0.793 Valid
8 0.508 Valid 24 0.886 Valid
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
10 0.879 Valid 26 0.281 Tidak Valid
11 0.778 Valid 27 0.650 Valid
12 0.572 Valid 28 0.178 Tidak Valid
13 0.572 Valid 29 0.879 Valid
14 0.791 Valid 30 0.782 Valid
15 0.815 Valid 31 0.800 Valid
16 0.884 Valid 32 0.789 Valid
Sumber : Data diolah,2014
Tabel 3.4
Variabel Kualitas Pengsusahan Anak Usia Dini di dalam Keluarga (Y)
No r hitung r hitung > r tabel (0,374) No r hitung r hitung >r tabel (0,374)
1 0.404 Valid 17 0.377 Valid
2 0.473 Valid 18 0.717 Valid
3 0.452 Valid 19 0.845 Valid
4 0.872 Valid 20 0.411 Valid
5 0.553 Valid 21 0.507 Valid
6 0.872 Valid 22 0.749 Valid
7 0.948 Valid 23 0.821 Valid
8 0.383 Valid 24 0.832 Valid
9 0.880 Valid 25 0.894 Valid
10 0.488 Valid 26 0.164 Tidak Valid
11 0.772 Valid 27 0.684 Valid
12 0.779 Valid 28 0.045 Tidak Valid
13 0.507 Valid 29 0.894 Valid
14 0.870 Valid 30 0.948 Valid
15 0.808 Valid 31 0.646 Valid
16 0.842 Valid 32 0.738 Valid
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa validitas instrumen
dilakukan untuk mengukur variabel penelitian yaitu pelatihan teknik “PARENTING”
dan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga, terhadap 30 responden
untuk 64 item dari instrumen penelitian, diperoleh 59 item dinyatakan valid dan 5
item dinyatakan tidak valid. Item dinyatakan valid jika rhitung > r tabel . Diketahui nilai
r tabel dengan tingkat kesalahan 5%, dk = 30-2 =28, diperoleh nilai r tabel sebesar
0,374. Maka hasil perhitungan dari 64 item dinyatakan vaid sebanyak 59 item dan 5
item dinyatakan tidak valid. 59 item tersebut dapat mewakili setiap indikator variabel
penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas
Menurut Sudjana dalam (Tanire Tukiran dan Musdalifah Hidayati,2014:43)
mendefinisikan bahwa realiabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajekan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapan pun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Pengujian reliabilitas
kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha tersebut
digunakan untuk mencari reliabilitas istrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
angket atau soal bentuk uraian. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan
internal consistency, yang dianalisis dengan rumus Alfa Cronbach, yaitu:
Sugiyono, (2013:365)
Keterangan :
K = Mean kuadrat antara subjek
= Mean kuadrat kesalah = varians total
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika koefisian internal seluruh item rhitung > r tabel dengan tingkat signifikansi
5%, maka item pertanyaan dikatakan reliable.
b. Jika koefisian internal seluruh item rhitung > r tabel dengan tingkat signifikansi
5%, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable.
Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS 21 for
windows, hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas Variabel X
(Pelatihan Teknik “PARENTING”)
Sumber: SPSS 21
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas Variabel Y
(Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.942 32
Sumber : SPSS 21
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas variabel pelatihan teknik
“PARENTING” (X) diperoleh rhitung = 0,948, sedangkan variabel kualitas
pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga (Y) diperoleh rhitung = 0,942, dengan
tingkat kepercayaan 95%. Diketahui nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05,
yaitu sebesar 0,374 maka ketentuan instrumen dianggap reliabel apabila harga rhitung
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
> r tabel . Dengan hasil perhitungan variabel x dan y diperoleh rhitung > r tabel , maka
instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau konsisten.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket
a. Penyusunan Angket
Setelah pengujian kisi-kisi selesai, maka selanjutnya akan dibuat menjadi
item-item pernyataan. Item pernyataan merupakan penjabaran dari indikator-indikator.
Penyusunan angket tersebut adalah:
1) Kisi-kisi sebagai pedoman dalam menyusun item pertanyaan
2) Membuat daftar pernyataan yang singkat, jelas dan sederhana
3) Membuat alternatif jawaban
4) Membuat petunjuk pengisian angket
5) Membuat surat pengantar angket
Jumlah pernyataan seluruhnya sebanyak 59 item, semuanya diambil dari
indikator yang telah dituangkan dalam kisi-kisi instrumen.
b. Perbanyak Angket
Angket yang telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing kemudian
diperbanyak oleh penulis sesuai dengan kebutuhan dan banyaknya sejumlah
responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
c. Penyebaran Angket
Setelah angket diperbanyak, maka angket disebarkan pada responden yang telah
ditentukan pada sampel. Responden penelitian ini adalah peserta pelatihan teknik
“PARENTING” sebanyak 44 orang. Angket tersebut dibagikan kepada responden
dengan mendatangi langsung dan melalui email. Penyebaran angket dimulai sejak
tanggal 24 September sampai dengan tanggal 2 Oktober 2014. Angket dibagikan
kepada responden secara acak dengan terlebih dahulu menghubungi responden atas
kesediaannya dalam mengisi angket secara langsung atau melalui email, apabila
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
untuk mengisi angket dengan batas waktu 25 menit. Sedangkan responden yang
tidak bersedia mengisi langsung maka responden mengisi form angket yang
disediakan peneliti dan dikirim melalui email atau facebook.
d. Pengambilan Angket
Langkah terakhir adalah mengumpulakan atau mengambil kembali angket dari
responden yang mengisikan langsung sedangkan yang mengisi melalui email
dikirimkan melalui facebook atau email, kemudian menghitung jumlah angket yang
telah terkumpul untuk mencocokannya dengan jumlah angket ketika disebarkan.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2009:160),
wawancara dilakukan dengan pengelola “RuMAH PARENTING” dan alumni
peserta pelatihan. Sedangkan alat yang digunakan dalam wawancara adalah
berpedoman pada angket.
3. Observasi Berperanserta
Selain angket, peneliti menggunakan teknik observasi berperanserta. Menurut
Sugiyono (2007:204) mengungkapkan bahwa observasi berperanserta adalah
observasi yang dilakukan dimana peneliti ikut terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan
suka dan duka dalam kegiatan. Pedoman observasi yang digunakan adalah berupa
daftar chek list mengenai pelaksanaan pelatihan teknik “PARENTING” dan
penerapan teknik “PARENTING” yang dilakukan oleh alumni peserta pelatihan
didalam keluarganya.
Rani Rahdiani, 2014
Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting)
Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data dari objek yang
diteliti yaitu tentang aktivitas belajar mengajar peserta pelatihan teknik
“PARENTING”, studi dokumentasi berupa foto kegiatan saat pelatihan berlangsung
dan dokumen terkait dengan pelatihan teknik “PARENTING”. H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data. Mengolah
data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan
yang diteliti berdasarkan pada data yang terkumpul. Langkah pengolahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden
b. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden untuk
setiap item
c. Tabulasi data, yaitu menstabulasi data sesuai dengan jawaban responden sesuai
dengan item yang diisi.
d. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdsarkan variabel penelitian seperti uji
normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji signifikansi
dan uji koefisien diterminasi.
e. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dikelompokkan berdasarkan
variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas dan hipotesis
yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan kesimpulan.
f. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis.
g. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan dan
diuji menurut perhitungan statistika relevan.
h. Penafsiran hasil analisis dan disajikan kemudian dikaitkan dengan hipotesis,
yaitu menafsirkan data yang telah diolah, dianalisis dan disajikan keudian