BAHAN PENCIPTAAN DAN NILAI KEBINEKAAN DALAM NOVEL KKPK RODEU AND THE GOLDEN CRYSTAL BALL
KARYA ATTARI RAHMI (Kajian Sosiologi Sastra)
ABSTRAK
Yusuf Nurdiansyah 1006571
Fenomena karya sastra ciptaan anak, kini sudah mulai banyak merebak di Indonesia. Karya-karya itu kini mulai dimunculkan oleh salah satu penerbit yaitu Dar! Mizan dengan tajuk KKPK ( Kecil-Kecil Punya Karya). Setiap karya sastra yang dibuat oleh anak itu ternyata terpengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan juga mengandung nilai-nilai. Salah satu nilai yang terkandung adalah nilai kebangsaan/nasionalis.
Secara umum dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi penciptaan karya dan nilai kebhinekaan yang terkandung dalam karya tersebut. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh sosial pada kreatifitas anak dalam berkarya dan juga mendeskripsikan cerminan nilai kebangsaan khususnya kebhinekaan yang terkandung dalam karya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. metode ini adalah dengan mendeskripsikan atau memaparkan data-data secara terperinci untuk kemudian dianalisis secara menyeluruh. Sumber data penelitian ini adalah novel anak yang ditulis oleh Attari Rahmi ketika ia berumur 11 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama yang diterbitkan oleh Dar! Mizan pada tahun 2011. Novel tersebut berjudul Rodeu and the Golden Crystal Ball dengan banyak halaman 118 halaman.
(Sociology Literature Study)
ABSTRACT
Yusuf Nurdiansyah 1006571
Literature which are created by children have become a phenomena that spread up in Indonesia. Those kind of creations have been emerged by Mizan, one of publisher, with a theme KKPK (kecil-kecil punya karya). Every children’s literatures get a social factors influenced and have certain velues. Nationalism value for instant.
In general, this research is discuss about external factors that effecting creation process and pluralism value contained in the creation. The aim of this research is to describe the social influence to children’s creativity as well as describing the reflection of nationalism value especially pluralism in the creation.
This research is using an analytic descriptive method. The method is describing all data and analyze it in details and comprehensive. Source of the research is a children novel written by Attari Rahmi when she was 11 years old and sitting in junior high school, published by DAR! MIZAN in 2011. The nvel is titled Rodeu and The Golden Crystal Ball with many pages is 118 pages.
Yusuf Nurdiansyah, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan yang terjadi pada dunia sastra dewasa ini semakin cepat.
Hal itu dapat terlihat dari semakin banyaknya karya sastra yang bermunculan
dipasaran. Begitu juga dengan perkembangan sastra anak. Perkembangan sastra
anak kini semakin pesat. Menurut Suyatno (2009 : 1) hal ini disebabkan oleh
reformasi dan perkembangan komputer khususnya di Indonesia. Percepatan
yang terjadi pada sastra anak akhirnya menimbulkan fenomena penciptaan karya
sastra oleh anak.
Sementara itu,untuk memahai sastra anak itu sendiri tentu tak bisa
terlepas dari pengertiannya. Pengertian sastra anak itu sendiri adalah sastra yang
ditujukan untuk anak-anak atau mengacu kepada kehidupan cerita yang
berkorelasi dengan dunia anak-anak dan bahasa yang digunakan sesuai dengan
perkembangan intelektual dan emosional anak (Kurniawan, 2009 : 22).
Sastra anak sendiri terdiri dari beberapa ragam yaitu bacaan untuk anak
usia dini dengan penyampaian konsep yang sengaja dirancang untuk
mempertahankan dan mengakomodasi kebutuhan pembacanya, buku untuk anak
yang baru belajar membaca dengan kosakata terpilih dan terjaga, buku yang
dirancang untuk anak yang lebih besar dengan masalah-masalah yang lebih
keluar dari rumah dan keluarga, buku khusus untuk anak perempuan atau
laki-laki dan buku remaja (Sarumpaet, 2010 : 13), selain itu banyak juga berkembang
beragam sastra anak lainnya .
Melanjutkan pembicaraan tentang pekembangan sastra anak, ternyata
perkembangan sastra anak pun sejalan dengan perkembangan sastra dewasa.
Sastra anak kini sudah mulai kembali bermunculan, bahkan mulai dari tahun
2000-an salah satu penerbit mulai mengembangkan genre sastra itu dengan cara
mengeluarkan Seri Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) yang merupakan hasil
Mengingat tentang penulisan sebuah karya sastra tentu saja akan
berhubungan dengan berbagai aspek dalam kejiwaan atau psikologi. Begitu pula
dalam penciptaan karya sastra anak ini. Aspek psikologis tentunya memiliki
peran yang melatar belakangi suatu karya tercipta. Semakin berkembang pola
pikir anak maka sastra yang terciptakan akan semakin berubah sesuai dengan
rangsangan yang didapatkan oleh anak tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ada
hubungan antara psikologi dan sastra secara umum.
Sebagaimana yang dijelaskan Tarigan (2011 : 3) tentang pengertian
sastra yaitu pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan
struktur bahasa. Artinya sastra akan sangat dipengaruhi oleh kondisi manusia
yaitu kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan wawasannya. Penjelasan
tersebut memberikan gambaran tentang keterkaitan sastra dengan psikologi
seorang penulis, khususnya psikologi perkembangan anak bila karya tersebut
adalah hasil karya anak.
Perkembangan anak ini sangat besar pengaruhnya terhadap karya anak.
hal itu karena dalam perkembangan psikologisnya, pola pikir anak setiap
umurnya akan berbeda dan tumbuh secara perlahan yang akhirnya akan
berpengaruh pula pada hasil karya sastra anak tersebut. Oleh karena itu
perkembangan psikologis anak sangat diperlukan dalam mengkaji sastra anak
agar kita dapat menelaah karya sastra tersebut secara tepat.
Lebih jauh lagi mengenai psikologi perkembangan ini, Piagiet (dalam
Suyatno, 2009 : 70) membagi perkembangan anak menjadi empat tahap yaitu
tahap I sensori-motor (0-2,0 tahun), tahap II Pra-operasioanal (2,0-7,0 tahun),
Tahap III Operasiaonal-konkret (7,0-11,0 tahun) dan tahap IV
Operasional-formal (11,0 – dewasa). Pada usia 0,7 – 11,0 tahun inilah anak mulai
mengembangkan pemikiran secara sistematis terhadap objek yang konkret dan
abstrak juga dapat berhipotesis secara logis, dapat memecahkan masalah dengan
sederhana, memahami hukum persamaan, penggolongan, dan bertautan
3
Yusuf Nurdiansyah, 2014
memiliki perhatian ke masalah sosial dan identitas nilai berkembang (Suyatno,
2009 : 71 dan Hastuti, 2012 : 49-50).
Sejalan dengan pemikiran Piagiet, Tarigan (2011 : 15) dengan konsep
psikosastranya menjelaskan bahwa psikologi perkembangan pada anak itu
meliputi perkembangan bahasa, perkembangan berfikir, perkembangan
kepribadian dan perkembangan sosial anak. Mengacu pada hal tersebut, tentunya
terlihat bahwa psikologi perkembangan pada anak tidak bisa dilepaskan dalam
pencipaan karya sastra oleh anak.
Selain itu juga, bila melihat dari sudut pandang anak. seorang anak tentu
akan terpengaruh lingkungan sosial atau faktor eksternal dari anak tersebut.
Sugihastuti (2002 : 96) dalam bukunya Teori Apresiasi Sastra menerangkan
tentang bagaimana sastra anak mulai berkembang akibat teknologi.
Perkembangan yang terjadi akibat teknologi itu bukan hanya dari medianya saja
akan tetapi isi dari karya tersebut yang lebih berubah modern. Hal itu seperti
yang telah dijelaskan oleh Suyatno (2009 : 43-44) bahwa dalam penciptaan
karya sastra, seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebiasaan
membaca, mendengarkan cerita lisan dari orang tua, menulis buku harian,
menggunakan komputer dan permainananya, motivasi orang tua atau orang lain,
juga karena rasa senang menuliskan pengalaman sendiri dan mengamati
lingkungan sekitar.
Keterkaitan psikologi perkembangan dan lingkungan sosial inilah yang
menjadikan sebuah karya anak tercipta. Artinya hal tersebut sejalan dengan apa
yang Werren dan Wellek (dalam Suyatno, 2009 : 5) sebutkan, bahwa karya
sastra sebenarnya adalah sebuah pengungkapan kehidupan lewat bentuk bahasa.
Kehidupan yang dimaksudkan dalam penelitian ini lebih khususnya adalah
dalam kehidupan anak.
Selain dari yang telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa faktor yang
mendorong anak untuk membuat karya sastra. Faktor-faktor tersebut diantaranya
menggunakan komputer dan permainannya, serta motivasi yang diberikan
orangtua atau orang lain, juga menuliskan pengalaman sendiri dan mengamati
lingkungan sekitar (Suyatno, 2009 : 43).
Faktor pendorong penciptaan yang telah dijelaskan diatas menunjukan
adanya faktor sosial. Faktor sosial dalam penelitian ini adalah faktor masyarakat.
yang ada pada lingkungan penulis. Sejak zaman Plato hubungan sastra dan
masyarakat telah dilukiskan. Plato menyebut bahwa karya sastra adalah tiruan
dari tiruan dalam hal ini adalah kenyataan (Ratna, 2009:4).
Dalam novel Rodeu and the Golden Crystal Ball karya Attari Rahmi pun
sekilas terlihat kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang penuh
dengan nilai-nilai moral. Nilai moral tersebut menurut hasil penelitian Heni
(2013) ada dalam karya sastra pula. Salah satu nilai moral itu adalah kebinekaan.
Dalam karya Attari Rahmi ini nilai kebinekaanlah yang menjadi fokus utama
penelitian. Khususnya sorotan nilai kebinekaan yang berhubungan dengan
masalah toleransi, persamaan derajat dan isu rasial yang terdapat pada novel
sebagai suatu pengaruh dari rangsangan sosial yang merasuk pada psikologi
penulis.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka jelaslah sebuah karya ciptaan anak
akan sangat terpengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan anak. seperti
halnya dalam novel KKPK berjudul Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya
Attari Rahmi yang menceritakan tentang dunia sihir namun di era modernitas.
Dalam karya ini, pengaruh-pengaruh psikologis dan lingkungan yang dirasakan
oleh anak sangat terlihat jelas di dalam karya, sehingga menimbulkan
ketertarikan untuk lebih jauh diteliti.
Seperti halnya anak seusianya (Attari Rahmi), pemikiran yang tergambar
dalam karya yang berjudul Rodeu And The Golden Crystal Ball ini memang
membicarakan hitam putih dalam kehidupan. Selain itu, bahasa yang digunakan
5
Yusuf Nurdiansyah, 2014
kreatifsebagaimana ciri khas seorang anak. Namun, dalam karyanya tersebut
terlihat adanya dugaan proses resepsi terhadap karya sastra lain.
Keunikan karya Attari inilah yang menjadikannya menarik untuk diteliti.
Selain itu juga, menurut Suyatno (2009 : 7) sampai saat ini, sastra yang
merupakan karya sastra anak belum banyak dikupas dan dikaji. Seringkali para
peneliti sastra lebih banyak mengupas tentang sastra yang ditujukan untuk anak
yang dibuat oleh orang dewasa. Sehingga perlulah adanya suatu pengkajian
tentang sastra hasil karya anak sebagai bahan pengawasan dan pembelajaran
khususnya bagi orang tua.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, jelaslah bahwa sastra
anak telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun, penelitian
tentang sastra anak yang banyak dilakukan belum merambah pada sastra anak
yang dibuat oleh anak. Suyatno (2009 : 57) menjelaskan bahwa perkembangan
kajian sastra anak saat ini lebih banyak berorientasi pada sastra yang berasal
pada sastra yang berasal dari orang dewasa yang ditujukan untuk anak dengan
bahasa sesuai dengan anak. Artinya bahasa yang digunakan pastinya terdapat
perbedaan dengan bahasa anak yang riil digunakan oleh anak.
Penggunaan bahasa ‘anak-anak’ yang diterapkan pada sastra untuk anak atau sastra anak tentunya bisa jadi kurang sesuai dengan bahasa yang digunakan
oleh anak. hal itu karena, orang dewasa hanya mengejar nilai-nilai kebaikan
untuk anak. Sebaliknya, anak dalam berbahasa biasanya tak terbatas untuk nilai
kebaikan saja. Ketakterbatasan bahasa anak itu karena anak-anak seringkali
menggunakan bahasa yang unik sebagai penonjolan dirinya.
Selanjutnya pengkajian-pengkajian yang dilakukan pun masih terbatas
pada kajian struktur narasi, bahasa dan tekstualitas cerita anak karya orang
dewasa (suyatno, 2009 : 58). Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian
yang dilakukan oleh Murti Bunanta (1998) yang menerbitkan Problematik
dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih karya penulis yang berbeda dan
pada kesimpulannya Bunanta meyimpulkan bahwa terdapat sejumlah
problematik pada penyajian cerita dan makna dongeng.
Sementara itu berdasarkan dari penelurusan penulis, saat ini penelitian
tentang sastra anak yang diciptakan oleh anak ini baru diteliti oleh beberapa
orang saja. Penelitian itu salah satunya adalah tesis yang disusun oleh Anita
Kurnia Rachman seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Malang
berjudul Kepribadian Tokoh Utama Anak Dalam Novel Anak Pink Cupcake
Bersahabat itu menyenangkan Karya Ramsya Hayasrestha Sukardi yang
merupakan novel KKPK pula, selain itu skripsi berjudul Moral Dalam Cerita
Pendek Anak pada Buku Kecil-Kecil Punya Karya Luks Edisi – 8 Tahun 2012
yang dilakukan oleh Heni Herliana (2013) seorang mahasiswi Universitas
Pendidikan Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang dapat diambil beberapa masalah yang terdapat
dalam penelitian.
1. Penelitian sastra anak yang dibuat oleh anak belum banyak diteliti.
2. Penelitian sastra yang dibuat oleh anak tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan psikologi perkembangan dan lingkungan sosial anak.
3. Pengkajian sastra anak akan berbeda dengan sastra dewasa.
4. Adanya anggapan bahwa sastra ciptaan anak bersifat sangat sederhana.
7
Yusuf Nurdiansyah, 2014 C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan masalah-masalah yang teridentifikasi,
penelitian ini membatasi pada masalah berikut.
1. penelaahan instrinsik karya.
2. faktor-faktor ekstrinsik yang memengaruhi penciptaan karyanovel KKPK
Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi yang tergambar
dalam struktur karya tersebut.
3. Nilai Kebinekaan dalam novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball
Karya Attari Rahmi sebagai cerminan masyarakat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah
yang akan diteliti yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur intrinsik yang terdapat dalam novel KKPK Rodeu And
The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi?
2. Bahan-bahan ekstrinsik apa saja yang terdapat dalam novel KKPK Rodeu
And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi?
3. Apakah novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari
Rahmimengandung nilai kebinekaan dan apakah nilai kebinekaan tersebut
mencerminkan masyarakatnya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui struktur intrinsik novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal
Ball Karya Attari Rahmi.
2. Mendeskripsikanbahan-bahan ekstrinsik apa saja yang terdapat dalam novel
KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi.
3. Mendeskripsikannilai kebinekaan dalam novel KKPK Rodeu And The
Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi yang dan cermin nilai kebinekaan
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis dan
secara praktis. Manfaat secara teoretis dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pengetahuan tentang sastra anak yang masih belum banyak diperhatikan oleh
masyarakat. Selain itu, penelitian ini diharapakan juga dapat memberikan
kontribusi dalam sastra yaitu sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan
meneliti secara lebih lanjut tentang psikologi sastra anak.
Selain manfaat teoretis, penelitian ini memberi manfaat praktis yaitu
memberikan pemahaman peneliti tentang sastra anak dan cara bagaimana
Yusuf Nurdiansyah, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan didapat
beberapa simpulan yaitu sebagai berikut.
1) Unsur instrinsik yang ada dalam novel RGCB adalah sebagai berikut.
a) Novel KKPK berjudul Rodeu and The Golden Crystal Ball karya
Attari Rahmi memiliki struktur instrinsik yang terdiri atas
fakta-fakta cerita, tema dan sarana-sarana sastra. fakta-fakta-fakta-fakta cerita yang
ada dalam novel tersebut yaitu 14 bab kisah yang tersusun secara
kronologis, selain itu terdapat 160 sekuen satu diantaranya
menunjukan adanya penceritaan flashback yaitu pada sekuen 153,
63 fungsi utama yang terbentuk secara kausalitas dan membuat
cerita menjadi logis. Alur tersebut terdiri atas pengenalan diawal
cerita, penguatan usaha, penegangan dan klimaks juga
penyelesaian di akhir. Selain itu, terdapat 18 karakter yang ada
pada cerita, 13 latar tempat, empat latar waktu.
b) Adapun untuk tema cerita, terdapat tema mayor yang menjadi inti
dari cerita dan tema-tema minor yang menghiasi setiap peristiwa
dalam cerita tersebut. Tema mayor pada novel tersebut adalah
perdamaian yang harus diciptakan. Sedangkan untuk tema minor
terbagi menjadi 7 tema minor. Tema-tema tersebut yaitu adalah
persahabatan, kekeluargaan, cinta, keberanian, pengkhianatan,
kasih sayang dan hormat pada orang tua.
c) Selanjutnya mengenai sarana-sarana sastra yang ada dalam novel
RGCB terdiri dari judul novel, sudut pandang dan gaya. Judul
novel RGCB ini merupakan cerminan atas konflik yang
dimunculkan yaitu Rodeu dan bola kristal yang berwarna emas saat
adalah sudut pandang orang ketiga-terbatas dimana dalam cerita
hanya diceritakan dari apa yg dirasakan oleh Rodeu. Gaya
penceritaan yang dihadirkan oleh Rahmi sendiri dalam RGCB
cukup unik. Rahmi menggunakan bahasa khas anak-anak yang
keatif. Dalam permainan bahasanya Rahmi menggunakan kata
yang dibumbui dengan huruf Z yang disebutnya sebagai bahasa
pedalaman Zkslamathan dalam cerita. Selain itu, Rahmi
menyajikan pula mantra-mantra dengan cara membalikan kata.
2) Selain dari struktur intrinsik, novel RGCB juga terpengaruhi oleh
beberapa hal yang mendorong penciptaannya. Hal-hal tersebut adalah
bahan ekstrinsik yaitu faktor psikologis yang meliputi perkembangan
kognitif dan kepribadian, sosiologis yang meliputi pandangan sosial,
lingkungan sosial, televisi dan bahan bacaan, juga perkembangan
ideologi.
a) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengacu pada
teori perkembangan psikologis anak, dalam novel KKPK
RGCB karya Attari Rahmi terdapat pengaruh dari
perkembangan kognitif dan kepribadian anak. Pengaruh
tersebut dapat terlihat dari hubungan yang tersusun rapi secara
kronologis dari alur sebagai bukti perkembangan kognitif dan
tindakan dari Rodeu atau protagonis yang memiliki kesadaran
akan kewajiban, kemandirian dan dapat menilai penampilan
sebagai bukti perkembangan kepribadian.
b) Sementara pengaruh perkembangan sosial yang dapat terlihat
dari novel tersebut adalah munculnya pemikiran rasial yang
tergambar dalam cerita, munculnya latar perumahan,
munculnya nama tokoh animasi dalam film sehingga
membingkai pemikiran untuk memunculkan peristiwa dan
93
dalam hal ini novel Harry Potter and the Soccerer Stone karya
J.K Rowling.
c) Ideologi penulis sendiri dalam novel tersebut lebih mengarah
pada nilai-nilai moral yang di pelajari dalam pendidikan
Indonesia. Hal itu menunjukan bahwa pandangan anak adalah
sesuai dengan ajaran yang diajarkan dalam kehidupannya.
Dalam RGCB ideologi penulis dapat terlihat dengan adanya
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Nilai-nilai tersebut
yaitu nilai toleransi / kebhinekaan, dan nilai moralitas yang
tergambar dari sikap sopan santun tokoh.
3) Nilai kebhinekaan yang terkandung dalam karya meliputi Persamaan
dalam berteman, kasih sayang keluarga, dan pendidikan. Berdasarkan
analisis fakta-fakta cerita, tema dan sarana-sarana sastra, juga
bahan-bahan ekstrinsik dan nilai kebhinekaan yang telah dilakukan, di
ketahui bahwa Novel Rodeu and the Golden Crystal Ball
mencerminkan kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat terdapat
manusia, waktu dan tempat yang setara dengan fakta cerita. Bahkan,
bahan-bahan ekstrinsik penciptaan novel ini pun tak bisa terlepas dari
keghidupan masyarakat. Sehingga terbukti bahwa Novel Rodeu and
the Golden Crystal Ball merupakan cerminan masyarakat yang dalam
hal ini adalah masyarakat yang hidup di Indonesia.
5.2Saran
Dalam penelitian ini hanya terbatas pada penelaahan bahan
ekstrinsik dan nilai sosial yang terkandung dalam karya, dan tentu
penulis sadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya
1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif
sebagai acuan dalam meneliti karya sastra anak dengan metode
serupa.
2) Penelitian dapat ditujukan pada kedalaman tentang aspek-aspek
sosiologi yang ada pada karya sastra hasil karya anak terutama
kajian tentang pengaruh televisi dan bahan bacaan pada karya