• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN PENCIPTAAN DAN NILAI KEBINEKAAN DALAM NOVEL KKPK RODEU AND THE GOLDEN CRYSTAL BALL KARYA ATTARI RAHMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN PENCIPTAAN DAN NILAI KEBINEKAAN DALAM NOVEL KKPK RODEU AND THE GOLDEN CRYSTAL BALL KARYA ATTARI RAHMI."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN PENCIPTAAN DAN NILAI KEBINEKAAN DALAM NOVEL KKPK RODEU AND THE GOLDEN CRYSTAL BALL

KARYA ATTARI RAHMI (Kajian Sosiologi Sastra)

ABSTRAK

Yusuf Nurdiansyah 1006571

Fenomena karya sastra ciptaan anak, kini sudah mulai banyak merebak di Indonesia. Karya-karya itu kini mulai dimunculkan oleh salah satu penerbit yaitu Dar! Mizan dengan tajuk KKPK ( Kecil-Kecil Punya Karya). Setiap karya sastra yang dibuat oleh anak itu ternyata terpengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan juga mengandung nilai-nilai. Salah satu nilai yang terkandung adalah nilai kebangsaan/nasionalis.

Secara umum dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi penciptaan karya dan nilai kebhinekaan yang terkandung dalam karya tersebut. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh sosial pada kreatifitas anak dalam berkarya dan juga mendeskripsikan cerminan nilai kebangsaan khususnya kebhinekaan yang terkandung dalam karya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. metode ini adalah dengan mendeskripsikan atau memaparkan data-data secara terperinci untuk kemudian dianalisis secara menyeluruh. Sumber data penelitian ini adalah novel anak yang ditulis oleh Attari Rahmi ketika ia berumur 11 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama yang diterbitkan oleh Dar! Mizan pada tahun 2011. Novel tersebut berjudul Rodeu and the Golden Crystal Ball dengan banyak halaman 118 halaman.

(2)

(Sociology Literature Study)

ABSTRACT

Yusuf Nurdiansyah 1006571

Literature which are created by children have become a phenomena that spread up in Indonesia. Those kind of creations have been emerged by Mizan, one of publisher, with a theme KKPK (kecil-kecil punya karya). Every children’s literatures get a social factors influenced and have certain velues. Nationalism value for instant.

In general, this research is discuss about external factors that effecting creation process and pluralism value contained in the creation. The aim of this research is to describe the social influence to children’s creativity as well as describing the reflection of nationalism value especially pluralism in the creation.

This research is using an analytic descriptive method. The method is describing all data and analyze it in details and comprehensive. Source of the research is a children novel written by Attari Rahmi when she was 11 years old and sitting in junior high school, published by DAR! MIZAN in 2011. The nvel is titled Rodeu and The Golden Crystal Ball with many pages is 118 pages.

(3)

Yusuf Nurdiansyah, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan yang terjadi pada dunia sastra dewasa ini semakin cepat.

Hal itu dapat terlihat dari semakin banyaknya karya sastra yang bermunculan

dipasaran. Begitu juga dengan perkembangan sastra anak. Perkembangan sastra

anak kini semakin pesat. Menurut Suyatno (2009 : 1) hal ini disebabkan oleh

reformasi dan perkembangan komputer khususnya di Indonesia. Percepatan

yang terjadi pada sastra anak akhirnya menimbulkan fenomena penciptaan karya

sastra oleh anak.

Sementara itu,untuk memahai sastra anak itu sendiri tentu tak bisa

terlepas dari pengertiannya. Pengertian sastra anak itu sendiri adalah sastra yang

ditujukan untuk anak-anak atau mengacu kepada kehidupan cerita yang

berkorelasi dengan dunia anak-anak dan bahasa yang digunakan sesuai dengan

perkembangan intelektual dan emosional anak (Kurniawan, 2009 : 22).

Sastra anak sendiri terdiri dari beberapa ragam yaitu bacaan untuk anak

usia dini dengan penyampaian konsep yang sengaja dirancang untuk

mempertahankan dan mengakomodasi kebutuhan pembacanya, buku untuk anak

yang baru belajar membaca dengan kosakata terpilih dan terjaga, buku yang

dirancang untuk anak yang lebih besar dengan masalah-masalah yang lebih

keluar dari rumah dan keluarga, buku khusus untuk anak perempuan atau

laki-laki dan buku remaja (Sarumpaet, 2010 : 13), selain itu banyak juga berkembang

beragam sastra anak lainnya .

Melanjutkan pembicaraan tentang pekembangan sastra anak, ternyata

perkembangan sastra anak pun sejalan dengan perkembangan sastra dewasa.

Sastra anak kini sudah mulai kembali bermunculan, bahkan mulai dari tahun

2000-an salah satu penerbit mulai mengembangkan genre sastra itu dengan cara

mengeluarkan Seri Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) yang merupakan hasil

(4)

Mengingat tentang penulisan sebuah karya sastra tentu saja akan

berhubungan dengan berbagai aspek dalam kejiwaan atau psikologi. Begitu pula

dalam penciptaan karya sastra anak ini. Aspek psikologis tentunya memiliki

peran yang melatar belakangi suatu karya tercipta. Semakin berkembang pola

pikir anak maka sastra yang terciptakan akan semakin berubah sesuai dengan

rangsangan yang didapatkan oleh anak tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ada

hubungan antara psikologi dan sastra secara umum.

Sebagaimana yang dijelaskan Tarigan (2011 : 3) tentang pengertian

sastra yaitu pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan

struktur bahasa. Artinya sastra akan sangat dipengaruhi oleh kondisi manusia

yaitu kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan wawasannya. Penjelasan

tersebut memberikan gambaran tentang keterkaitan sastra dengan psikologi

seorang penulis, khususnya psikologi perkembangan anak bila karya tersebut

adalah hasil karya anak.

Perkembangan anak ini sangat besar pengaruhnya terhadap karya anak.

hal itu karena dalam perkembangan psikologisnya, pola pikir anak setiap

umurnya akan berbeda dan tumbuh secara perlahan yang akhirnya akan

berpengaruh pula pada hasil karya sastra anak tersebut. Oleh karena itu

perkembangan psikologis anak sangat diperlukan dalam mengkaji sastra anak

agar kita dapat menelaah karya sastra tersebut secara tepat.

Lebih jauh lagi mengenai psikologi perkembangan ini, Piagiet (dalam

Suyatno, 2009 : 70) membagi perkembangan anak menjadi empat tahap yaitu

tahap I sensori-motor (0-2,0 tahun), tahap II Pra-operasioanal (2,0-7,0 tahun),

Tahap III Operasiaonal-konkret (7,0-11,0 tahun) dan tahap IV

Operasional-formal (11,0 – dewasa). Pada usia 0,7 – 11,0 tahun inilah anak mulai

mengembangkan pemikiran secara sistematis terhadap objek yang konkret dan

abstrak juga dapat berhipotesis secara logis, dapat memecahkan masalah dengan

sederhana, memahami hukum persamaan, penggolongan, dan bertautan

(5)

3

Yusuf Nurdiansyah, 2014

memiliki perhatian ke masalah sosial dan identitas nilai berkembang (Suyatno,

2009 : 71 dan Hastuti, 2012 : 49-50).

Sejalan dengan pemikiran Piagiet, Tarigan (2011 : 15) dengan konsep

psikosastranya menjelaskan bahwa psikologi perkembangan pada anak itu

meliputi perkembangan bahasa, perkembangan berfikir, perkembangan

kepribadian dan perkembangan sosial anak. Mengacu pada hal tersebut, tentunya

terlihat bahwa psikologi perkembangan pada anak tidak bisa dilepaskan dalam

pencipaan karya sastra oleh anak.

Selain itu juga, bila melihat dari sudut pandang anak. seorang anak tentu

akan terpengaruh lingkungan sosial atau faktor eksternal dari anak tersebut.

Sugihastuti (2002 : 96) dalam bukunya Teori Apresiasi Sastra menerangkan

tentang bagaimana sastra anak mulai berkembang akibat teknologi.

Perkembangan yang terjadi akibat teknologi itu bukan hanya dari medianya saja

akan tetapi isi dari karya tersebut yang lebih berubah modern. Hal itu seperti

yang telah dijelaskan oleh Suyatno (2009 : 43-44) bahwa dalam penciptaan

karya sastra, seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebiasaan

membaca, mendengarkan cerita lisan dari orang tua, menulis buku harian,

menggunakan komputer dan permainananya, motivasi orang tua atau orang lain,

juga karena rasa senang menuliskan pengalaman sendiri dan mengamati

lingkungan sekitar.

Keterkaitan psikologi perkembangan dan lingkungan sosial inilah yang

menjadikan sebuah karya anak tercipta. Artinya hal tersebut sejalan dengan apa

yang Werren dan Wellek (dalam Suyatno, 2009 : 5) sebutkan, bahwa karya

sastra sebenarnya adalah sebuah pengungkapan kehidupan lewat bentuk bahasa.

Kehidupan yang dimaksudkan dalam penelitian ini lebih khususnya adalah

dalam kehidupan anak.

Selain dari yang telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa faktor yang

mendorong anak untuk membuat karya sastra. Faktor-faktor tersebut diantaranya

(6)

menggunakan komputer dan permainannya, serta motivasi yang diberikan

orangtua atau orang lain, juga menuliskan pengalaman sendiri dan mengamati

lingkungan sekitar (Suyatno, 2009 : 43).

Faktor pendorong penciptaan yang telah dijelaskan diatas menunjukan

adanya faktor sosial. Faktor sosial dalam penelitian ini adalah faktor masyarakat.

yang ada pada lingkungan penulis. Sejak zaman Plato hubungan sastra dan

masyarakat telah dilukiskan. Plato menyebut bahwa karya sastra adalah tiruan

dari tiruan dalam hal ini adalah kenyataan (Ratna, 2009:4).

Dalam novel Rodeu and the Golden Crystal Ball karya Attari Rahmi pun

sekilas terlihat kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang penuh

dengan nilai-nilai moral. Nilai moral tersebut menurut hasil penelitian Heni

(2013) ada dalam karya sastra pula. Salah satu nilai moral itu adalah kebinekaan.

Dalam karya Attari Rahmi ini nilai kebinekaanlah yang menjadi fokus utama

penelitian. Khususnya sorotan nilai kebinekaan yang berhubungan dengan

masalah toleransi, persamaan derajat dan isu rasial yang terdapat pada novel

sebagai suatu pengaruh dari rangsangan sosial yang merasuk pada psikologi

penulis.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka jelaslah sebuah karya ciptaan anak

akan sangat terpengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan anak. seperti

halnya dalam novel KKPK berjudul Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya

Attari Rahmi yang menceritakan tentang dunia sihir namun di era modernitas.

Dalam karya ini, pengaruh-pengaruh psikologis dan lingkungan yang dirasakan

oleh anak sangat terlihat jelas di dalam karya, sehingga menimbulkan

ketertarikan untuk lebih jauh diteliti.

Seperti halnya anak seusianya (Attari Rahmi), pemikiran yang tergambar

dalam karya yang berjudul Rodeu And The Golden Crystal Ball ini memang

membicarakan hitam putih dalam kehidupan. Selain itu, bahasa yang digunakan

(7)

5

Yusuf Nurdiansyah, 2014

kreatifsebagaimana ciri khas seorang anak. Namun, dalam karyanya tersebut

terlihat adanya dugaan proses resepsi terhadap karya sastra lain.

Keunikan karya Attari inilah yang menjadikannya menarik untuk diteliti.

Selain itu juga, menurut Suyatno (2009 : 7) sampai saat ini, sastra yang

merupakan karya sastra anak belum banyak dikupas dan dikaji. Seringkali para

peneliti sastra lebih banyak mengupas tentang sastra yang ditujukan untuk anak

yang dibuat oleh orang dewasa. Sehingga perlulah adanya suatu pengkajian

tentang sastra hasil karya anak sebagai bahan pengawasan dan pembelajaran

khususnya bagi orang tua.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, jelaslah bahwa sastra

anak telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun, penelitian

tentang sastra anak yang banyak dilakukan belum merambah pada sastra anak

yang dibuat oleh anak. Suyatno (2009 : 57) menjelaskan bahwa perkembangan

kajian sastra anak saat ini lebih banyak berorientasi pada sastra yang berasal

pada sastra yang berasal dari orang dewasa yang ditujukan untuk anak dengan

bahasa sesuai dengan anak. Artinya bahasa yang digunakan pastinya terdapat

perbedaan dengan bahasa anak yang riil digunakan oleh anak.

Penggunaan bahasa ‘anak-anak’ yang diterapkan pada sastra untuk anak atau sastra anak tentunya bisa jadi kurang sesuai dengan bahasa yang digunakan

oleh anak. hal itu karena, orang dewasa hanya mengejar nilai-nilai kebaikan

untuk anak. Sebaliknya, anak dalam berbahasa biasanya tak terbatas untuk nilai

kebaikan saja. Ketakterbatasan bahasa anak itu karena anak-anak seringkali

menggunakan bahasa yang unik sebagai penonjolan dirinya.

Selanjutnya pengkajian-pengkajian yang dilakukan pun masih terbatas

pada kajian struktur narasi, bahasa dan tekstualitas cerita anak karya orang

dewasa (suyatno, 2009 : 58). Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian

yang dilakukan oleh Murti Bunanta (1998) yang menerbitkan Problematik

(8)

dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih karya penulis yang berbeda dan

pada kesimpulannya Bunanta meyimpulkan bahwa terdapat sejumlah

problematik pada penyajian cerita dan makna dongeng.

Sementara itu berdasarkan dari penelurusan penulis, saat ini penelitian

tentang sastra anak yang diciptakan oleh anak ini baru diteliti oleh beberapa

orang saja. Penelitian itu salah satunya adalah tesis yang disusun oleh Anita

Kurnia Rachman seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Malang

berjudul Kepribadian Tokoh Utama Anak Dalam Novel Anak Pink Cupcake

Bersahabat itu menyenangkan Karya Ramsya Hayasrestha Sukardi yang

merupakan novel KKPK pula, selain itu skripsi berjudul Moral Dalam Cerita

Pendek Anak pada Buku Kecil-Kecil Punya Karya Luks Edisi – 8 Tahun 2012

yang dilakukan oleh Heni Herliana (2013) seorang mahasiswi Universitas

Pendidikan Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang dapat diambil beberapa masalah yang terdapat

dalam penelitian.

1. Penelitian sastra anak yang dibuat oleh anak belum banyak diteliti.

2. Penelitian sastra yang dibuat oleh anak tidak bisa dilepaskan dari

perkembangan psikologi perkembangan dan lingkungan sosial anak.

3. Pengkajian sastra anak akan berbeda dengan sastra dewasa.

4. Adanya anggapan bahwa sastra ciptaan anak bersifat sangat sederhana.

(9)

7

Yusuf Nurdiansyah, 2014 C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah-masalah yang teridentifikasi,

penelitian ini membatasi pada masalah berikut.

1. penelaahan instrinsik karya.

2. faktor-faktor ekstrinsik yang memengaruhi penciptaan karyanovel KKPK

Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi yang tergambar

dalam struktur karya tersebut.

3. Nilai Kebinekaan dalam novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball

Karya Attari Rahmi sebagai cerminan masyarakat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah

yang akan diteliti yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur intrinsik yang terdapat dalam novel KKPK Rodeu And

The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi?

2. Bahan-bahan ekstrinsik apa saja yang terdapat dalam novel KKPK Rodeu

And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi?

3. Apakah novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari

Rahmimengandung nilai kebinekaan dan apakah nilai kebinekaan tersebut

mencerminkan masyarakatnya?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui struktur intrinsik novel KKPK Rodeu And The Golden Crystal

Ball Karya Attari Rahmi.

2. Mendeskripsikanbahan-bahan ekstrinsik apa saja yang terdapat dalam novel

KKPK Rodeu And The Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi.

3. Mendeskripsikannilai kebinekaan dalam novel KKPK Rodeu And The

Golden Crystal Ball Karya Attari Rahmi yang dan cermin nilai kebinekaan

(10)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis dan

secara praktis. Manfaat secara teoretis dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pengetahuan tentang sastra anak yang masih belum banyak diperhatikan oleh

masyarakat. Selain itu, penelitian ini diharapakan juga dapat memberikan

kontribusi dalam sastra yaitu sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan

meneliti secara lebih lanjut tentang psikologi sastra anak.

Selain manfaat teoretis, penelitian ini memberi manfaat praktis yaitu

memberikan pemahaman peneliti tentang sastra anak dan cara bagaimana

(11)

Yusuf Nurdiansyah, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan didapat

beberapa simpulan yaitu sebagai berikut.

1) Unsur instrinsik yang ada dalam novel RGCB adalah sebagai berikut.

a) Novel KKPK berjudul Rodeu and The Golden Crystal Ball karya

Attari Rahmi memiliki struktur instrinsik yang terdiri atas

fakta-fakta cerita, tema dan sarana-sarana sastra. fakta-fakta-fakta-fakta cerita yang

ada dalam novel tersebut yaitu 14 bab kisah yang tersusun secara

kronologis, selain itu terdapat 160 sekuen satu diantaranya

menunjukan adanya penceritaan flashback yaitu pada sekuen 153,

63 fungsi utama yang terbentuk secara kausalitas dan membuat

cerita menjadi logis. Alur tersebut terdiri atas pengenalan diawal

cerita, penguatan usaha, penegangan dan klimaks juga

penyelesaian di akhir. Selain itu, terdapat 18 karakter yang ada

pada cerita, 13 latar tempat, empat latar waktu.

b) Adapun untuk tema cerita, terdapat tema mayor yang menjadi inti

dari cerita dan tema-tema minor yang menghiasi setiap peristiwa

dalam cerita tersebut. Tema mayor pada novel tersebut adalah

perdamaian yang harus diciptakan. Sedangkan untuk tema minor

terbagi menjadi 7 tema minor. Tema-tema tersebut yaitu adalah

persahabatan, kekeluargaan, cinta, keberanian, pengkhianatan,

kasih sayang dan hormat pada orang tua.

c) Selanjutnya mengenai sarana-sarana sastra yang ada dalam novel

RGCB terdiri dari judul novel, sudut pandang dan gaya. Judul

novel RGCB ini merupakan cerminan atas konflik yang

dimunculkan yaitu Rodeu dan bola kristal yang berwarna emas saat

(12)

adalah sudut pandang orang ketiga-terbatas dimana dalam cerita

hanya diceritakan dari apa yg dirasakan oleh Rodeu. Gaya

penceritaan yang dihadirkan oleh Rahmi sendiri dalam RGCB

cukup unik. Rahmi menggunakan bahasa khas anak-anak yang

keatif. Dalam permainan bahasanya Rahmi menggunakan kata

yang dibumbui dengan huruf Z yang disebutnya sebagai bahasa

pedalaman Zkslamathan dalam cerita. Selain itu, Rahmi

menyajikan pula mantra-mantra dengan cara membalikan kata.

2) Selain dari struktur intrinsik, novel RGCB juga terpengaruhi oleh

beberapa hal yang mendorong penciptaannya. Hal-hal tersebut adalah

bahan ekstrinsik yaitu faktor psikologis yang meliputi perkembangan

kognitif dan kepribadian, sosiologis yang meliputi pandangan sosial,

lingkungan sosial, televisi dan bahan bacaan, juga perkembangan

ideologi.

a) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengacu pada

teori perkembangan psikologis anak, dalam novel KKPK

RGCB karya Attari Rahmi terdapat pengaruh dari

perkembangan kognitif dan kepribadian anak. Pengaruh

tersebut dapat terlihat dari hubungan yang tersusun rapi secara

kronologis dari alur sebagai bukti perkembangan kognitif dan

tindakan dari Rodeu atau protagonis yang memiliki kesadaran

akan kewajiban, kemandirian dan dapat menilai penampilan

sebagai bukti perkembangan kepribadian.

b) Sementara pengaruh perkembangan sosial yang dapat terlihat

dari novel tersebut adalah munculnya pemikiran rasial yang

tergambar dalam cerita, munculnya latar perumahan,

munculnya nama tokoh animasi dalam film sehingga

membingkai pemikiran untuk memunculkan peristiwa dan

(13)

93

dalam hal ini novel Harry Potter and the Soccerer Stone karya

J.K Rowling.

c) Ideologi penulis sendiri dalam novel tersebut lebih mengarah

pada nilai-nilai moral yang di pelajari dalam pendidikan

Indonesia. Hal itu menunjukan bahwa pandangan anak adalah

sesuai dengan ajaran yang diajarkan dalam kehidupannya.

Dalam RGCB ideologi penulis dapat terlihat dengan adanya

nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Nilai-nilai tersebut

yaitu nilai toleransi / kebhinekaan, dan nilai moralitas yang

tergambar dari sikap sopan santun tokoh.

3) Nilai kebhinekaan yang terkandung dalam karya meliputi Persamaan

dalam berteman, kasih sayang keluarga, dan pendidikan. Berdasarkan

analisis fakta-fakta cerita, tema dan sarana-sarana sastra, juga

bahan-bahan ekstrinsik dan nilai kebhinekaan yang telah dilakukan, di

ketahui bahwa Novel Rodeu and the Golden Crystal Ball

mencerminkan kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat terdapat

manusia, waktu dan tempat yang setara dengan fakta cerita. Bahkan,

bahan-bahan ekstrinsik penciptaan novel ini pun tak bisa terlepas dari

keghidupan masyarakat. Sehingga terbukti bahwa Novel Rodeu and

the Golden Crystal Ball merupakan cerminan masyarakat yang dalam

hal ini adalah masyarakat yang hidup di Indonesia.

5.2Saran

Dalam penelitian ini hanya terbatas pada penelaahan bahan

ekstrinsik dan nilai sosial yang terkandung dalam karya, dan tentu

penulis sadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya

(14)

1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif

sebagai acuan dalam meneliti karya sastra anak dengan metode

serupa.

2) Penelitian dapat ditujukan pada kedalaman tentang aspek-aspek

sosiologi yang ada pada karya sastra hasil karya anak terutama

kajian tentang pengaruh televisi dan bahan bacaan pada karya

Referensi

Dokumen terkait

(3) Implikasi nilai-nilai sosial dalam novel Jala karya Titis Basino dalam pembelajaran sastra di SMA didasarkan standar kompetensi membaca yang termuat Kurikulum

Analisis nilai-nilai edukatif dalam novel Sepatu Dahlan karya Krisna Pabhicara dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra antara lain (1) cinta dan kasih sayang adalah katalis

Nilai Sosial dalam Novel Kubah karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra serta Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA N 1 Jatinom.. Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Skripsi yang berjudul “ Nilai-Nilai Moral dalam Novel Penari Kecil Karya Sari Safitri Mohan: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam pembelajaran di SMA

ANALISIS PRAGMATIK NOVEL KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SINGER WANNA BE SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH

Sari Safitri Mohan ditinjau berdasarkan sosiologi sastra, dan 3) memaparkan implementasi nilai- nilai moral pada novel Penari Kecil karya Sari Safitri Mohan ditinjau dari

Jenis atau wujud nilai moral terdapa dalam karya sastra bergantung pada keyakinan,keinginan,dan pesan yang mau disampaikan oleh pengarang yang mau disampaikan oleh

Dilatar belakangi dari begitu banyaknya nilai dalam sebuah karya sastra salah satunya adalah novel, dimana novel mengandung nilai pendidikan karakter, pendidikan sosial,