• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dan Glukotes Carik Celup Urin Penderita Diabetes Melitus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dan Glukotes Carik Celup Urin Penderita Diabetes Melitus."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KESESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSURIA UJI BENEDICT DENGAN GLUKOTES CARIK CELUP

URIN PENDERITA DIABETES MELITUS

Fakhri Firman Gunawan, 2016 ;Pembimbing 1: dr.Penny Setyawati M,SpPK,M.Kes Pembimbing2: Dr.Iwan Budiman,dr,MS,MM,MKes,AIF

Pemeriksaan glukosuria pada Puskesmas daerah-daerah terpencil belum efektif untuk digunakan sebagai uji penapisan pada penderita Diabetes melitus dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dapat menunjukkan hasil false positif terhadap jenis monosakarida lain seperti fruktosa, sukrosa, laktosa dan zat-zat yang bersifat reduktor. Dalam kondisi demikian pemeriksaan Glukosuria lain yang dianjurkan menggunakan Glukotes Uji Carik celup dengan prinsip reaksi Enzimatik yang spesifik mendeteksi Glukosa saja walaupun kadang memberikan hasil false positif terhadap zat-zat reduktor lain dan bantalan reagen yang apabila terlalu banyak kontak dengan udara akan mempengaruhi kualitas dari bantalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan glukosuria uji benedict dan glukotes carik celup.

Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional terhadap 83 sampel urin penderita diabetes di klinik Medika Baitussyifa, Cililin, Bandung Barat pada bulan Agustus-Oktober 2016. Setiap sampel urin diuji dengan dua Uji, uji Benedict dan uji Glukotes Carik Celup. kadar glukosuria kedua jenis pemeriksaan diinterpretasi secara semikuantitatif dan dikategorikan negatif, + untuk ++++. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS Ver.22, α=0,05 dan <0,05.

Koefisien korelasi antara Uji Benedict dan Glucotes Carik Celup adalah 0,775 dan hasilnya sangat signifikan dengan ρ<0,01.

Hasil Pemeriksaan Glukosuria Benedict sesuai dengan Glukotes Carik Celup.

▸ Baca selengkapnya: benedict dan biuret

(2)

ABSTRACT

CONFORMITY OF GLUCOSURIA RESULTS BETWEEN BENEDICT TEST AND GLUCOSE DIPSTICK-TEST

OF DIABETIC PATIENTS URINE

Fakhri Firman Gunawan, 2016; Tutor1:dr. Penny Setyawati M, Sp.PK., M.Kes

Tutor2:Dr. Iwan Budiman,dr,MS,MM,M.Kes,AIF

Glycosuria examination on government-mandated community health clinics were not yet effective as screening test on Diabetes Mellitus' patients due to many factors.

Benedict test on glycosuria may show false positive result on other types of monosaccarides like fructose, lactose, sucrose and reductor natured substances. On such conditions other recommended glycosuria test was glucotest dipstick test with enzymatic reaction principle that specifically detect glucose eventhough can sometimes give false positive on reductor substances and reagen bed that can have reduced quality when exposed to air for too long. The aim of this study to research on the conformity glycosuria results of Benedict test and Carik celup-test.

An analytic observational study with cross sectional design was conduct to 90 diabetic patients urine samples of Medika Baitussyifa Clinic, Cililin, West Bandung, on August-October 2016. Each of urine samples assayed with two methods Benedict test and enzymatic Dipstick test. Interpretation of glycosuria levels both test semiquantitatively and classified as negative, + to ++++. Data were analyzed with Spearman correlation test used SPSS Ver. 22, α = 0.05 and

 0.05.

Coefficient correlation between the Benedict test and Carik celup Glucotest was 0.775 and very significant with ρ<0.01.

There was a conformity of glycosuria results between Benedict and Carik

celup Glucotest.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Ginjal ... 5

2.1.1 Anatomi Ginjal ... 5

2.1.2 Histologi Ginjal ... 8

2.2 Urin ... 10

2.2.1 Definisi Urin ... 11

(4)

2.3 Diabetes Melitus ... 13

2.3.1 Definisi Diabetes Melitus ... 13

2.3.2 Epidemiologi Diabetes Melitus ... 14

2.3.3 Risiko Diabetes Melitus ... 15

2.3.4 Klasifikasi Diabetes Melitus ... 16

2.3.5 Patogenesis Diabetes Melitus ... 16

2.3.6 Diagnosis Diabetes Melitus ... 21

2.4 Glukosa Darah ... 22

2.4.1 Kadar Glukosa Darah Normal ... 22

2.4.2 Mekanisme Pengaturan Glukosa Darah ... 22

2.4.3 Intoleransi Glukosa ... 25

2.5 Glukosa Urin ... 25

2.5.1 Definisi Glukosa Urin ... 25

2.5.2 Patofisiologi Glukosuria ... 26

2.5.3 Gejala Klinis Glukosuria ... 27

2.6 Pemeriksaan Glukosuria ... 27

2.6.1 Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict ... 30

2.6.2 Pemeriksaan Glukosuria Uji Carik Celup ... 31

2.6.3 Hasil False Positif pada Pemeriksaan Glukosuria ... 32

BAB III BAHAN DAN UJI PENELITIAN ... 33

3.1 Bahan Pemeriksaan, Reagen, dan Alat ... 33

3.1.1 Bahan Pemeriksaan : ... 33

3.1.2 Reagen Pemeriksaan Glukosuria : ... 33

3.1.3 Alat-alat : ... 34

3.2 Ukuran Sampel ... 34

3.2.1 Cara Pengumpulan Sampel ... 36

3.2.2 Metode Penelitian ... 36

3.3 Alur Penelitian ... 37

3.4 Prosedur Pemeriksaan Glukosuria ... 37

(5)

3.4.2 Glukotes Carik Celup ... 38

3.5 Batasan Operasional ... 38

3.6 Interpretasi Hasil Pemeriksaan Glukosuria ... 39

3.7 Uji Hipotesis ... 40

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.8.1 Lokasi : ... 40

3.8.2 Waktu : ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.3 Pembahasan ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Simpulan Penelitian ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN... 50

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor- faktor yang meregulasi sekresi insulin dari pankreas ... 13

Tabel 2.2 Klasifikasi diabetes melitus berdasarkan etiologi ... 16

Tabel 3.1 Interpretasi Glukosuria Uji Benedict dan Glukotes Carik Celup ... 43

Tabel 4.1 Data Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dan Carik Celup ... 45

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Ginjal Manusia ... 6

Gambar 2.2 Anatomi Ginjal Manusia ... 6

Gambar 2.3 Sirkulasi Ginjal... 7

Gambar 2.4 Skematik Nefron Ginjal ... 9

Gambar 2.5 Histologis Ginjal ... 10

Gambar 2.6 Mekanisme Pembentukan Urin ... 12

Gambar 2.7 Distribusi penderita Diabetes melitus di dunia ... 14

Gambar 2.8 Peran the ominous octet pada patogenesis hiperglikemia ... 18

Gambar 2.9 Mekanisme pengaturan glukosa darah normal ... 23

Gambar 2.10 Bagan Prosedur Tetap Pemeriksaan Glukosa Urin ... 28

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Gambar Alat dan Bahan ... ... 49

Lampiran II Gambar Hasil Penelitian ... ... 50

Lampiran III Data Hasil Pengamatan ... 51

Lampiran IV Approval Ethic ... ... 54

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik kronis kompleks, khas ditandai hiperglikemia akibat gangguan produksi/sekresi isulin dan/atau kerja insulin akibat resistensi reseptor insulin pada jaringan tubuh (ADA, 2015; PERKENI, 2015). Penderita DM memerlukan pemantauan penatalaksanaan dan perawatan medis berkesinambungan dengan strategi pengendalian dan upaya kontrol kondisi glikemik untuk menghambat progresifitas perjalanan penyakit DM serta meminimalisasi risiko komplikasi DM multifaktorial (ADA, 2015).

Insidensi Diabetes Melitus menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, diperoleh bahwa penderita DM di Indonesia ada 12 juta atau sekitar 6,9% dan diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun dengan daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%, dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%. (Departemen Kesehatan RI, 2014).

Pemeriksaan Glukosuria sering dilakukan sebagai pemeriksaan pelengkap pada pemeriksaan screening dan pemantauan pasien Diabetes melitus. Pemeriksaan Glukosuria adalah salah satu parameter laboratorium yang umum diusulkan bersamaan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah baik glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial (2Jpp) atau 2Jpp pasca Oral Gluco-Test Tolerance (OGTT) atau sebagai salah satu parameter urinalisis lengkap yang rutin dilakukan pada pemantauan penderita Diabetes melitus.

Pemeriksaan glukosuria pada Puskesmas daerah-daerah terpencil belum efektif untuk digunakan sebagai uji penapisan pada penderita Diabetes melitus dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan.

(10)

zat-zat yang bersifat reduktor. Dalam kondisi demikian pemeriksaan Glukosuria lain yang dianjurkan menggunakan Glukotes Uji Carik celup dengan prinsip reaksi Enzimatik yang spesifik mendeteksi Glukosa saja walaupun kadang memberikan hasil false positif terhadap zat-zat reduktor lain dan bantalan reagen yang apabila terlalu banyak kontak dengan udara akan mempengaruhi kualitas dari bantalannya.

Latar belakang tersebut di atas menarik minat penulis untuk melakukan penelitian tentang Kesesuian Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dengan Prinsip reaksi Reduksi dengan Hasil Pemeriksaan Glukosuria dengan Uji Carik celup dengan prinsip reaksi Enzimatik yang dilaporkan hasilnya lebih spesifik untuk glukosa.

1.2Identifikasi Masalah

Tujuan penelitian ini yaitu melakukan pemeriksaan deteksi glukosuria dengan menggunakan uji Benedict dan Glukotes carik celup terhadap setiap sampel urin penderita penderita Diabetes melitus. Kesesuaian hasil pemeriksaan glukosuria kedua metode tersebut kemudian diuji secara statistik.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil pemeriksaan

(11)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian

Manfaat akademis dari hasil penelitian ini yaitu dapat menambah wacana ilmu tentang metode skrining yang masih relevan untuk deteksi glukosuria khususnya dalam upaya penapisan penderita Diabetes melitus. Bila uji Benedict mempunyai kesesuai dengan Glukotes carik celup yang telah direkomendasikan memiliki nilai spesifisitas dan sensitivitas tinggi untuk deteksi glukosuria. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian

Manfaat praktis hasil penelitian ini, bila hasil glukosuria uji Benedict terbukti sesuai dengan Glukotes carik celup maka masih dapat direkomendasikan sebagai uji penapisan penderita Diabetes melitus di sarana kesehatan yang belum memiliki sarana Glukotes carik celup dengan biaya lebih ekonomis dan bahan pemeriksaan dapat diperoleh tanpa prosedur tindakan invasif seperti untuk pemeriksaan glukosa darah, maka pasien merasa lebih nyaman dan tidak takut.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(12)

skrining awal untuk penapisan penderita DM adalah Glukotes carik celup dan Uji Benedict (Lembar dkk, 2013; Wirawan, 2013; Mundt & Shanahan, 2016). . Glukotes carik celup adalah metode pemeriksaan laboratorium untuk deteksi glukosuria yang telah umum dilakukan di berbagai sarana laboratorium saat ini. Prinsip Glukotes carik celup adalah reaksi enzimatik berdasarkan identifikasi enzim glukosa oksidase/peroksidase yang spesifik untuk glukosa, tetapi dapat menyebabkan reaksi glukosuria positif palsu terhadap zat-zat reduktor lain.

Pemeriksaan glukotes carik celup menggunakan reagen enzim glukose oksidase yang dilekatkan pada bantalan batang plastik carik celup hanya untuk mendeteksi glukosa melalui dua langkah reaksi enzimatik sebagai berikut:

 Reaksi I : Glukosa + O2  asam glukonat + H2O2 oleh enzim glukose oksidase.

 Reaksi II : H2O2 + Kromogen  Kromogen teroksidase oleh enzim peroksidase.

Interpretasi hasil pemeriksaan glukosuria dengan metode carik celup dapat diinterpretasi setelah reagen strip dicelupkan dalam sampel urin selama 30 detik lalu setelah diketukkan pada dinding tabung untuk membuang kelebihan sampel urine lalu dibaca setelah 30-60 detik sesuai dengan petunjuk prosedur terlampir dalam insert kit dari masing-masing produk glukotes secara semikuantitatif berdasarkan perubahan warna yang terbentuk sesi dengan jenis kromogen yang digunakan dan disesuaikan dengan skala warna standar yang sudah tertera kadar glukosurianya mulai dari hasil glukosuria negative, +1 s/d +4 atau dapat dibaca secara otomatis dengan menggunakan alat autoanlyzer berdasarkan pengukuran warna yang terbentuk dan dibaca oleh spektrofotometer.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Penelitian

Hasil pemeriksaan glukosuria Uji Benedict sesuai dengan Glukotes Carik Celup

5.2 Saran

(14)

KESESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN

GLUKOSURIA METODE BENEDICT DENGAN

GLUKOTES METODE CARIK CELUP PADA

PASIEN DIABETES MELITUS

Proposal Usulan Penelitian

Usulan penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran

FAKHRI FIRMAN GUNAWAN

1310045

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa maka saya berhasil degan baik menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) tentang “Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dan Glukotes Carik Celup Urin Penderita Diabetes Melitus” tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan bantuan berbagai pihak yang bersedia menolong penulis dalam melakukam penelitian ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Penny Setyawati Martioso, dr, SpPK., M.Kes. dan Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF. sebagai Pembimbing yang telah membimbing penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Grace Puspasari, dr., M.Gizi sebagai dosen wali yang bersedia membimbing dan memberi dukungan kepada penulis sejak awal pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

3. Sahabat-sahabat, Denasa, Yogi, Danar, Reevaldo, Cindy, Rivina, Firsty Tasya, Audri, Kristian Pasgha, terimakasih atas perhatian, dukungan, dan semangat yang diberikan kepada penulis.

4. Teman-teman seperjuangan dalam bimbingan Penny Setyawati Martioso, dr, SpPK., M.Kes. dan Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF.

5. Keluarga yang saya cintai Ayahanda dr. Taufik Gunawan dan ibunda tercinta, dra. Yunalia Santika, kakak Alika Kania Dewi, adik Azhar Zulfikar G., terimakasih atas doa dan dukungannya kepada penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan YME membalas semua kebaikan dengan rahmat dan limpahan rahmat-Nya yang tak terhingga.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini membantu pembaca dalam menambah wawasan baru untuk perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, 30 November 2016

(16)

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA). 2015. Diagnosing Diabetes and

Learning about Prediabetes. http://www.diabetes.org/diabetes-basic

Benedict. 1909. A Reagent For The Detection Of Reducing Sugars. J. Biol. Chem,

1909,5:485-7. http:www,jbc.org. Diunduh Januari 2017.

Chernecky C & Berger B. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures, 6th Edition. Philadelphia : Elsevier.

Corwin EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Aditya Media.

DeFronzo RA. 2009. From the Triumvirate to the Ominous Octet: A New Paradigm for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes, 58, 773-95.

Departemen Kesehatan RI. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

Eroschenko VP. 2010. Atlas histologi difiore, 11th Edition. Jakarta: EGC.

Hall JE. 2016. Chapter 26 : The Urinary System: Functional anatomy and Urine Formation by the Kidneys. In: JE Hall (Ed.), Guyton and Hall: Textbook of

Medical Physiology, 13th Ed Philadelphia USA: Saunders Elsevier. pp: 323-31.

Junqueira LC & Carneriro J. 2016. Chapter 19: The Urinary System. In: AL Mescher (Ed.), Junqueira's Basic Histology Text and Atlas, 14th Ed.

New York Chicago San Francisco : Mc Graw Hill Education. pp 393-5.

Kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Lembar S dkk. 2012. Akurasi Pemeriksaan Carik Celup pada Urinalisis Proteinuria dan Glukosuria dibandingkan dengan Metoda Standard. (L. P. Indranila KS, Ed.) Molluca Medica, 5, 20.

Lembar S, Then Zuwanda, Wiryanto GA. 2013. Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana. Jakarta : WIMI.

Marieb EN & Hoehn K. 2009. Human Anathomy & Physiology, 10th Ed., Vol. 25.

(17)

Moore KL, Dalley AF, & Anne AM. 2013. Clinically Oriented : Anatomy (Vol. 7). Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

Mundt LA & Shanahan K. 2016. Graff’s Textbook of Urinalysis and Body Fluids, 3rd Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Murray RK et al. 2006. Biokimia Harper, Edisi 27. Jakarta: EGC.

Pearce EC. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama.

PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe

2 di Indonesia 2015. Indonesia: PB PERKENI. Pp: 1, 6-10.

Rhoades RA & Bell DR. 2009. Medical Physiology: Principles for Clinical

Medicine, 4th Ed. Philadephia: Lippincott Williams & Wilkins.

Roberts JR. 2007. Urine Dipstick Testing : Everything You Need to Know Urinalysis : A Comprehensive Review. 24-27.

Sherwood L. 2010. Fisiologi Manusia, edisi 8. Jakarta: EGC.

Simoni RD, Hill RL, & Vaughan M. 2002. "Benedict's Solution, a Reagent for Measuring Reducing Sugars: the Clinical Chemistry of Stanley R. Benedict". J. Biol. Chem. 277 (16): 10–11.

Snell RS. 2012. Clinically Anatomy, 9th Edition. Philadelphia : Wolters Kruwel. Strasinger SK & Di Lorenzo MS. 2014. Urinalysis and Body Fluids, 6th Edision.

Phildelphia : FA Davis Company.

Zamanzad B. 2009. Accuracy of dipstick urinalysis as a screening method for detection of glucose, protein, nitrites and blood. East Mediterr Health J. 2009 Sep-Oct;15(5):1323-8.

Zwinderman AH & Cleophas TF. 2006. Statistics applied to clinical trials, 5th Ed.

Gambar

Tabel 2.1      Faktor- faktor yang meregulasi sekresi insulin dari pankreasTabel 2.2      Tabel 3.1      Tabel 4.1     Data Hasil Pemeriksaan Glukosuria Uji Benedict dan Carik Celup ................

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa angka prevalensi kegagalan anestesi spinal pada pasien seksio sesarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau lebih tinggi dibandingkan penelitian

Pemanfaatan teknologi informasi tidak hanya digunakan pada organisasi sektor bisnis atau private, tetapi juga pada sektor publik. Salah satu instansi sektor publik

Karena keadaan klinis yang memburuk dengan cepat, pemeriksaan antibodi anti-GBM untuk diagnosis pasti Goodpasture’s syndrome tidak sempat dilakukan, demikian juga penatalaksanaan

Tekanan darah rendah (hipotensi) merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah (sistolik, diastolik, ataupun keduanya) lebih rendah dari nilai normal yang

Lebih lanjut menurut Apriyono (2008), laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akuntansi selama tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk

Pelabuhan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah per sampel, bobot kering per sampel, diameter umbi