• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B RA Al Barokah Tahun Pelajaran

2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Pendidikan Guru Anak Usia Dini

Oleh:

Hendrayani

0603975

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN

KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B RA Al Barokah Tahun

Pelajaran 2012/2013)

Oleh Hendrayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik

Program Pendidikan Guru Anak Usia Dini

© Hendrayani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

(4)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i ABSTRAK

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen

Hendrayani

0603975

(5)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang tua menyadari bahwa pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayakan pada dirinya. Untuk menjaga amanat itu dengan baik maka setiap orang tua wajib mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik dan benar. Untuk menjaga amanat tersebut orang tua banyak yang mendidiknya secara langsung ataupun secara tidak langsung yaitu dengan memasukan anak-anak ke lembaga pendidikan taman kanak-kanak.

Taman Kanak-Kanak adalah lembaga pendidikan yang ditujukan bagi anak usia 4-6 tahun untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga anak dapat berkembang secara wajar sebagai seorang anak (Syaodih, 2005:1-2).

Adapun yang menjadi tujuan program kegiatan belajar anak taman kanak-kanak adalah membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

(6)

dalam tujuan program kegiatan belajar anak TK, yaitu kata daya cipta atau dengan istilah lain kreativitas.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terhambatnya perkembangan kreativitas anak, salah satu faktor utama yang dapat menjadi penyebabnya adalah diri sendiri yang mana dalam hambatan diri sendiri terdapat empat faktor antara lain : psikologis, biologis, fisiologis dan sosiologi. Kemudian di dukung pula dengan pola asuh anak dan sistem pendidikan yang tidak memfasilitasi anak dalam meningkatkan kreativitasnya.

Pentingnya mengembangkan kreativitas dipupuk sejak dini menurut Munandar (Rachmawati,2005:40-41) memiliki empat alasan, yaitu : (1) dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia sebagaimana yang dikembangkan dalam teori Maslow. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya. (2) kreativitas atau perpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan. (3) bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi atau lingkungan, tetapi terlebih juga memberikan kepuasan kepada individu. (4) kreativitas yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidup.

(7)

3

potensi kreatif anak. Program pembelajaran tersebut meliputi pemilihan metode atau strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas anak. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak tersebut salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode eksperimen (percobaan).

Eksperimen (percobaan) yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses yang rumit yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang suatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan pada bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dari kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan eksperimen anak akan terlatih mengembangkan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan kekaguman pada alam, ilmu pengetahuan dan Tuhan, melalui eksperimen pula anak-anak dapat menemukan ide-ide baru ataupun karya-karya baru yang belum pernah mereka temukan sebelumya (Rachmawati,2005:68).

(8)

dituangkan menjadi berbagai penemuan, karya sastra ataupun seni (Pamilu,2007:17).

Kegiatan percobaan ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang sekarang banyak dilakukan di taman kanak-kanak. Karena dalam kegiatan eksperimen ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru antara lain : (1) memfasilitasi minat anak tentang sesuatu dan menerapkannya dalam permasalahan yang nyata, (2) memfasilitasi minat anak tersebut dari permasalahan yang sifatnya umum kepada masalah yang sifatnya sederhana yang dapat dicari tahu dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekolah, (3) memberikan semangat kepada anak untuk mencari tahu daripada memberi tahu. Kaitannya dengan kreativitas metode eksperimen dapat memberikan kepada anak kesempatan untuk menemukan ide-ide baru ataupun karya-karya baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya sesuai dengan pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.

(9)

5

adanya minat anak atau kurang senang menjajaki buku-buku,

peta-peta,gambar-gambar, dan sebagainya untuk mencari gagasan-gagasan baru terlihat dari aktifitas anak yang hanya diam melihat guru saat pembelajaran. Padahal proses berfikir kreatif sangat penting dalam hidup dan perlu dipupuk dalam diri anak sejak dini. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/ aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1959).

Dalam pelaksanaan pembelajaran di RA Al- Barokah pernah menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran akan tetapi belum mampu meningkatkan kreativitas anak, ternyata setelah dilakukan observasi kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh guru belum mengacu kepada teori metode eksperimen mengenai tahap-tahapan proses eksperimen karena dengan merujuk kepada tahap-tahapan yang sudah ditentukan maka pembelajaran akan berjalan optimal sehingga penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak.

(10)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kreativitas anak RA Al Barokah?

2. Bagaimana proses pelaksanaan metode eksperimen dalam meningkatkan kreativitas anak RA Al Barokah?

3. Bagaimana tingkat kreativitas anak RA Al Barokah setelah menggunakan metode eksperimen?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas anak usia TK sehingga para guru ataupun orang tua dapat mengetahui cara yang tepat dalam meningkatkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Untuk mengetahui tingkat kreativitas anak RA Al Barokah

(11)

7

c. Untuk mengetahui tingkat kreativitas anak RA Al Barokah setelah menggunakan metode eksperimen

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Mengembangkan strategi pembelajaran yang melibat aktifkan anak dalam pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kreativitas anak TK melalui metode eksperimen. Metode eksperimen (percobaan) dipandang sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak. Melalui eksperimen anak akan terlatih mengembangkan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan kekaguman pada alam dan Tuhan (Rachmawati, 2005:68)

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis. Lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Guru

(12)

mengenai kesulitan-kesulitan dalam menerapkan metode eksperimen khususnya dalam meningkatkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak.

b. Lembaga pendidikan taman kanak-kanak

Dapat digunakan sebagai masukan baik materi maupun bahan bagi calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak.

E. Asumsi Penelitian

Melalui penelitian mengenai meningkatkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak melalui metode eksperimen, maka diasumsikan:

1. Metode eksperimen (percobaan) dipandang sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan kreativitas anak usia taman kanak-kanak. Melalui eksperimen anak akan terlatih mengembangkan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan kekaguman pada alam dan Tuhan (Rachmawati, 2005:68)

2. Menurut Erick Erikson berpendapat Masa usia tiga setengah tahun hingga enam tahun adalah masa penting bagi seorang anak untuk mengembangkan kreativtasnya karena masa ini adalah pembentukan sikap initiative versus guilt (inisiatif dihadapkan pada rasa bersalah) (Mariyana,:2).

(13)

9

F. Metode Penelitian

1. Metode penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu kepada apa yang dilakukan guru didalam kelas untuk memperoleh proses pembelajaran dengan melakukan perubahan-perubahan dari proses pembelajaran sebelumnya yang dirasakan akan diperbaiki karena mengandung kekurangan-kekurangan sebagai akibat dari hasil mengajar yang reflektif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus yaitu: pertama mengetahui kondisi tingkat kreativitas anak sebelum tindakan, kedua melakukan tindakan dan ketiga mengetahui hasul setelah dilakukan tindakan.

2. Subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di RA Al Barokah yang bertemapat di Komp. Nata Endah D59 Margahayu Bandung. Adapun subjek penelitian adalah kelompok B di RA Al Barokah yang berjumlah 13 orang.

3. Analisis data penelitian

(14)

G. Struktur Organisasi Skripsi

(15)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu kepada apa yang dilakukan guru didalam kelas untuk memperoleh proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dengan melakukan perubahan-perubahan dari proses pembelajaran sebelumnya yang dirasakan akan diperbaiki karena mengandung kekurangan-kekurangan sebagai akibat dari hasil mengajar yang reflektif (Kasbullah,2001).

Ebutt (Rochiati, 2005: 12) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. sedangkan Elliott (Rochiati, 2005: 12) melihat penelitian tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.

(16)

Hal ini disadari ada permasalahan yang harus segera diselesaikan secara professional. Untuk itu tidak semua guru mampu melihat sendiri apa yang telah dilakukannya selama proses pembelajaran, oleh sebab itu guru memerlukan bantuan dan kerjasama dari peneliti.

Penelitian ini digunakan karena secara substansi dapat memberikan perbaikan secara langsung pada guru terhadap masalah yang terjadi berupa belum terlihat pengembangan kreativitas di RA Al Barokah secara optimal sehingga memerlukan tindakan yang efektif untuk meningkatkan kreativitas. Dengan langkah ini diharapkan dapat terjadi peningkatan kreativitas anak dengan menggunakan metode eksperimen di kelompok B RA Al Barokah.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat penelitian ini adalah RA Al Barokah yang berlokasi di daerah Margahayu komp. Nata Endah D 59 kota Bandung. Sedangkan subjek penelitian ini adalah anak kelompok B yang mengikuti pembelajaran di RA Al Barokah yang berjumlah 13 orang. Peneliti menjadikan sekolah ini sebagai lokasi penelitian karena sekolah tersebut masih terlihat kurang efektif dalam memberikan stimulus untuk mengembangkan kreativitas.

(17)

46

metode eksperimen dimana anak diberi kesempatan untuk mencoba dan menemukan sesuatu dengan nyata melalui pengalaman secara langsung, menemukan penemuan-penemuan baru dari hasil ide-ide kreatifnya.

Tabel 3.1

Subjek penelitian

No Nama Anak Jenis Kelamin

1. Alinda Yasmin Fadhlillah Perempuan 2. Anggun Sekar Melati Perempuan 3. Anisa Aprilianti Perempuan 4. Dimas Bagus Pratama Laki-laki 5. Dinda Raisya Putri Yussha Perempuan 6. Hadie Setiawan Laki-laki

7. Hasna Muthi Perempuan

(18)

C. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini mencakup kreativitas dan metode eksperimen :

1. Kreativitas

kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada dengan indikator sebagai berikut :

a) Mampu menciptakan hasil karya yang berbeda dari teman ataupun orang lain

b) Mampu menciptakan hasil karya dari media yang telah disediakan guru c) Mampu memberi gagasan atau ide yang berbeda dari teman ataupun orang

lain

d) Memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya

e) Menciptakan lebih dari satu hasil karya dengan memanfaatkan berbagai media

f) Mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dengan berbagai media g) Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal

h) Mengalirkan gagasan dalam bentuk hasil karya

i) Mampu menyelesaikan pekerjaannya tanpa di bantu teman, guru ataupun orang lain

(19)

48

k) Mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain.

Adapun indikator di atas dibagi menjadi empat perilaku kreatif yaitu : a) Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk menghasilkan gagasan

atau ide asli dari sebuah pemikiran meliputi indikator : mampu menciptakan hasil karya yang berbeda dari teman ataupun orang lain, mampu menciptakan hasil karya yang disediakan oleh guru, Memberi gagasan atau ide yang berbeda dari teman ataupun orang lain.

b) Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk menggunakan berbagai cara dalam menyelesaikan masalah meliputi indikator : Memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya, menciptakan lebih dari satu hasil karya dengan memanfaatkan berbagai media, mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dengan berbagai media.

c) Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan meliputi indikator : Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal , Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil karya. d) Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan

(20)

Mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain.

2. Metode Pembelajaran Eksperimen

Metode pembelajaran eksperimen dalam penelitian ini adalah kegiatan percobaan yang dilakukan anak secara langsung sehingga anak dapat mengetahui cara ataupun proses terjadinya sesuatu, mengapa sesuatu dapat terjadi, bagaimana anak dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada. Pada akhirnya anak dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dari kegiatan tersebut.

Adapun strategi pelaksanaan kegiatan eksperimen adalah sebagai berikut : a) Memilih masalah sederhana

b) Mengamati dan menganalisis apakah masalah tersebut dapat di jawab dengan cara eksperimen

c) Menentukan tema dan lingkup kegiatan

d) Mengamati dan mengidentifikasi objek yang diteliti

e) Dialog dan tanya jawab untuk mendorong anak mengembangkan aktivitas

f) Mendorong anak membuat kesimpulan sederhana dari eksperimen yang dilakukannya

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

(21)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Peningkatan Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Aspek Indikator Sub indikator Pernyataan Sub Pernyataan

Kreativitas Proses berfikir kreatif

1.Keaslian (originality),

kemampuan untuk menghasilkan gagasan atau ide asli dari sebuah pemikiran

1) Anak mampu menciptakan hasil karya yang berbeda dari teman

(1) Anak mampu menciptakan hasil karya dari mencampur warna yang berbeda dari teman

(2) Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bola-bola kue yang berbeda dari teman (3) Anak mampu menciptakan hasil

karya dari membentuk bubur koran yang berbeda dari teman 2) Anak mampu

menciptakan hasil karya dari media yang telah disediakan guru

(1) media Anak mampu menciptakan hasil karya dari (mencampur cat poster warna primer)

(2) Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur air,susu dan biskuit)

(3) Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur bubur koran dan bubur kanji) 3) Anak mampu

memberi ide yang berbeda dari teman

(22)

(2) Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bola kue yang berbeda dari teman

(3) Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bubur koran yang berbeda dari teman

(1) Anak memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya

2) Anak mampu menciptakan hasil karya lebih dari satu dengan

memanfaatkan berbagai media

(1) Anak mampu menciptakan hasil karya dari pencampuran warna lebih dari satu dengan

memanfaatkan berbagai media (2) Anak mampu menciptakan hasil

karya dari bola-bola kue lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

(3) Anak mampu menciptakan hasil karya dari bubur koran lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

3) Anak mampu

bereksperimen untuk membuat hasil karya

(23)

46

(1) Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal

2) Menghasilkan

gagasan dalam bentuk hasil karya

(1) Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil karya

4.Penguraian (elaboration), kemampuan dalam

mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek atau gagasan

(1) Anak mampu menyelesaikan pekerjaannya tanpa di bantu teman ataupun guru

2) Anak mampu

menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri

(1) Anak mampu menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya

(1) Anak mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain

(24)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44

Adapun teknik pengumpulan data yang utama digunakan oleh peneliti dalam upaya meningkatkan kreativitas anak TK melalui metode pembelajaran eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan keterangan mengenai situasi dengan melihat dan mendengar apa yang terjadi, kemudian semuanya dicatat dengan cermat (Patmonodewo, 2003: 139).

(25)

45

Tabel 3.3

Pedoman Observasi Penelitian Tindakan Kelas

(Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen)

No Pernyataan Penilaian

B C K

1. 1Keaslian (originalitiy)

1) Anak mampu menciptakan hasil karya dari mencampur warna yang berbeda dari teman 2) Anak mampu menciptakan hasil karya dari

membentuk bola-bola kue yang berbeda dari teman

3) Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bubur koran yang berbeda dari teman

4) Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur cat poster warna primer) 5) Anak mampu menciptakan hasil karya dari

media (mencampur air,susu dan biskuit) 6) Anak mampu menciptakan hasil karya dari

media (mencampur bubur koran dan bubur kanji)

7) Anak mampu memberi ide dalam pencampuran warna yang berbeda dari teman

8) Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bola kue yang berbeda dari teman

9) Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bubur koran yang berbeda dari teman 2. Keluwesan (flexibility)

(26)

pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya

2) Anak mampu menciptakan hasil karya dari pencampuran warna lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

3) Anak mampu menciptakan hasil karya dari bola-bola kue lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

4) Anak mampu menciptakan hasil karya dari bubur koran lebih dari satu dengan

memanfaatkan berbagai media

5) Anak mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dari berbagai media

3. Kelancaran (fluency)

1) Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal 2) Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil

karya

4. Penguraian (elaboration)

1) Anak mampu menyelesaikan pekerjaannya tanpa di bantu teman ataupun guru

2) Anak mampu menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri

3) Anak mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain

B : indikator tercapai tanpa bantuan guru, bernilai 3 C : indikator tercapai dengan bantuan guru, bernilai 2

(27)

47

PENILAIAN INDIKATOR

(KEMAMPUAN )

Kategori Baik

(Indikator tercapai tanpa bantuan guru)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari mencampur warna yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bola-bola kue yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bubur koran yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur cat poster warna primer) tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur air,susu dan biskuit) tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur bubur koran dan bubur kanji) tanpa bantuan guru

 Anak mampu memberi ide dalam pencampuran warna yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bola kue yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bubur koran yang berbeda dari teman tanpa bantuan guru

 Anak memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya tanpa bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari pencampuran warna lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media tanpa bantuan guru

(28)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari bubur koran lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media tanpa bantuan guru

 Anak mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dari berbagai media tanpa bantuan guru

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal tanpa bantuan guru

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil karya tanpa bantuan guru

 Anak mampu menyelesaikan pekerjaannya tanpa di bantu teman ataupun guru tanpa bantuan guru

 Anak mampu menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri tanpa bantuan guru

 Anak mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain tanpa bantuan guru

Kategori Cukup

(Indikator tercapai dengan bantuan guru)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari mencampur warna yang berbeda dari teman dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bola-bola kue yang berbeda dari teman dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bubur koran yang berbeda dari teman dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur cat poster warna primer) dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur air,susu dan biskuit) dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur bubur koran dan bubur kanji) dengan bantuan guru

(29)

49

 Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bola kue yang berbeda dari teman dengan bantuan guru

 Anak mampu memberi ide dalam pembuatan bubur koran yang berbeda dari teman dengan bantuan guru

 Anak memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari pencampuran warna lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari bola-bola kue lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media dengan bantuan guru

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari bubur koran lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media dengan bantuan guru

 Anak mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dari berbagai media dengan bantuan guru

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal dengan bantuan guru

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil karya dengan bantuan guru

 Anak mampu menyelesaikan pekerjaannya tanpa di bantu teman ataupun guru dengan bantuan guru

 Anak mampu menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri dengan bantuan guru

 Anak mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain dengan bantuan guru

Kategori Kurang

(Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut)

(30)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bola-bola kue yang berbeda dari teman

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari membentuk bubur koran yang berbeda dari teman

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur cat poster warna primer)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur air,susu dan biskuit)

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari media (mencampur bubur koran dan bubur kanji)

 Anak mampu memberi ide dalam pencampuran warna yang berbeda dari

 Anak memiliki berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang di ungkapkan melalui verbal ataupun hasil karya

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari pencampuran warna lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari bola-bola kue lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

 Anak mampu menciptakan hasil karya dari bubur koran lebih dari satu dengan memanfaatkan berbagai media

 Anak mampu bereksperimen untuk membuat hasil karya dari berbagai media

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk verbal

 Menghasilkan gagasan dalam bentuk hasil karya

(31)

51

 Anak mampu menemukan cara yang berbeda dari teman untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri dengan bantuan guru

 Anak mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain

Tabel 3.4

Kisi Kisi Pedoman Observasi Metode Pembelajaran Eksperimen Terbimbing Pendahuluan Tahap

pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam

2. Guru mengecek kehadiran anak di kelas

3. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab

4. Guru memotivasi anak Kegiatan inti Percobaan

awal

5. Guru mengenalkan media (cat poster,kapas,

gelas,kain,air),(air,susu, biskuit),(bubur koran, bubur kanji)yang akan di gunakan saat proses eksperimen

6. Guru melakukan

(32)

Pengamatan 7. Guru meminta kepada anak untuk mengamati percobaan yang didemonstrasikan oleh guru. Hipotesis

Awal

8. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menetapkan jawaban sementara/hipotesis berdasarkan hasil pengamatannya Aplikasi

Konsep

9. Guru membimbing anak dalam melakukan eksperimen

10.Setelah anak merasa senang dalam melakukan

eksperimen/percobaan, guru mengarahkan anak untuk mengambil kesimpulan yang disepakati

Evaluasi 11.Guru meminta anak untuk mendiskusikan hasil percobaan dengan teman

12.Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk

mempersentasikan hasil percobaan

13.Guru dan anak mendiskusikan hasil percobaan bersama-sama 14. Guru mengarahkan anak dalam

mengkonstruksikan konsep melalui tanya jawab sampai anak dapat mengambil kesimpulan

penutup 15.Guru menginformasikan materi

(33)

53

16.Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu tekhnik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan anak dan permasalhan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak atau guru (Syaodih, 2005:95).

Adapun pedoman wawancara yang dilakukan oleh peneliti agar memperoleh informasi yang terkait dengan penelitian secara lebih lengkap dan jelas. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan wawancara yang diajukan peneliti terkait dengan permasalahan penelitian.

Tabel 3.5

Pedoman wawancara sebelum tindakan

No Pertanyaan Jawaban

1. Hal atau tindakan apa yang dilakukan oleh ibu dalam meningkatkan kreativitas anak dalam proses pembelajaran? 2. Apakah melalui penerapan

pembelajaran yang telah diberikan tujuan peningkatan kreativitas anak sudah tercapai?

(34)

Tabel 3.5

Pedoman wawancara sesudah tindakan

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah ibu pernah memberikan kegiatan eksperimen dalam proses pembelajaran?

2. Bagaimana tanggapan ibu terhadap penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kreativitas yang telah dilakukan?

3. Apa saran ibu terhadap penerapan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan kreativitas anak?

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mencatat kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran berlangsung. Cacatan lapangan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencatat data kualitatif atau mendeskripsikan sesuatu yang dianggap penting (Asrori,2007). Adapun kejadian-kejadian penting yang di catat dalam catatan lapangan adalah terkait dengan penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan kreativitas.

4. Analisis Dokumen

(35)

55

dijadikan sebagai salah satu sumber informasi yang nantinya pada tahap berikutnya akan dianalisis. Dalam penelitian ini dokumen yang dijadikan sumber informasi sebaiknya berkaitan dengan meningkatkan kreativitas anak usia TK melalui metode eksperimen di TK Pelangi khususnya di kelompok B. Adapun langakh-lagkah peneliti lakukan dalam analisis dokumentasi adalah pengambilan gambar hasil karya anak pada saat kegiatan eksperimen.

E. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada proses kegiatan eksperimen untuk meningkatkan kreativitas anak didasarkan pada masalah penelitian yang meliputi, sebagai berikut :

a. Menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian. Adapun kelompok yang digunakan yaitu anak kelompok B RA Al Barokah b. Membuat satuan kegiatan harian (SKH) mulai dari awal pembelajaran

sampai akhir pembelajaran sesuai dengan tema.

c. Membuat pedoman observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati proses kegiatan anak serta hasil dan tindakan. Sedangkan pedoman wawancara bisa dilakukan kepada guru.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

(36)

a. Melakukan kegiatan eksperimen sederhana untuk meningkatkan kreativitas anak.

b. Peneliti megobservasi aktivitas anak selama kegiatan pembelajaran.

c. Dalam pelaksanaan observasi peneliti harus jeli untuk mengenali dan merekam dengan lengkap kejadian-kejadian yang direncanakan maupun yang tidak di rencanakan, yang bersifat mendukung atau menghambat efektivitas tindakan penelitian.

Pelaksanaan tindakan dilakukan secara terus menerus. Mulai dari siklus pertama, siklus kedua sampai siklus ketiga. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana keberhasilan dan faktor penghambat yang dialami selama proses kegiatan pembelajaran. Catatan yang dilakukan peneliti saat mengamati anak secara langsung akan menjadi acuan untuk mengadakan refleksi dan akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya.

3. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer yaitu aktivitas yang dilakukan untuk melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Dari hasil refleksi guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang harus diperbaiki sehingga dijadikan acuan dalam penyusunan rencana ulang.

(37)

57

RE

F

L

E

C

T

ACT

OBSERVE

OBSERVE

RE

F

L

E

C

T

ACT

PLAN

PLAN

(38)

Hendrayani, 2013

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK – KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 119

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan deksripsi dan analisis hasil penelitian pada bab seselumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan-kesimpulan tersebut sebagai berikut :

1. Tingkat kreativitas anak kelompok B RA Al Barokah tahun pelajaran 2012/2013 sebelum diterapkan metode eksperimen hampir sebagian kecil anak berada pada kategori tinggi dan sebagian besar berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa kreativitas anak kelompok B RA Al Barokah belum berkembang dengan baik.

(39)

120

sendiri, mampu menceritakan pekerjaan atau hasil karya sendiri secara detail kepada orang lain.

3. Kondisi tingkat kreativitas kelompok B RA Al Barokah setelah diterapkan metode eksperimen sebagian besar berada pada kategori tinggi hanya sebagian kecil berada pada kategori rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa metode eksperimen dipandang tepat untuk diterapkan di Taman Kanak-Kanak.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian terhadap gambaran peningkatan kreativitas anak, maka pada bagian ini dikemukakan beberapa rekomendasi yang ditujukan untuk : (1) guru kelas dan (2) peneliti selanjutnya.

1. Bagi guru kelas

Berikut merupakan rekomendasi yang ditujukan untuk guru kelas di Taman Kanak-Kanak dalam upaya meningkatkan kreativitas anak.

a. Memposisikan anak sebagai pusat pembelajaran dalam setiap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan terutama dalam meningkatkan kreativitas anak yang sangat penting bagi perwujudan diri anak, baik di dalam dan luar kelas.

(40)

c. Memfasilitasi anak dengan beragam media dan beragam kegiatan yang membangkitkan rasa ingin tahu anak terutama untuk meningkatkan kreativitasnya. Misalnya kegiatan pembelajaran diadakan di dalam kelas yang sudah di atur untuk memotivasi anak untuk terus ingin tahu dan dapat menarik perhatian anak, secara bahan, cara penggunaannya ataupun pengalaman langsung dirasakan anak.

2. Bagi kepala sekolah RA Al Barokah

Rekomendasi berikut ini ditujukan kepada Kepala Sekolah RA Al Barokah dalam mengembangkan potensi guru di RA Al Barokah.

a. Mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan yang terkait dengan AUD mengenai peranan guru dalam setiap pembelajaran anak, kreatvitas guru dalam membuat media pembelajaran maupun penerapan atau pengembangan metode pembelajaran untuk anak usia dini.

b. Memfasilitasi kebutuhan guru dalam kegiatan pembelajran khususnya berkaitan dengan media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(41)

122

a. Peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran lain guna meningkatkan kreativitas anak.

Gambar

gambar atau mewarnai gambar, kurang berani menceritakan hasil pekerjaan
gambar, dan sebagainya untuk mencari gagasan-gagasan baru terlihat dari aktifitas
Tabel 3.1 Subjek penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

” An Experimental Examination of Selected Maneuver That May Induce On-Road Untripped, Light Vehicle Rollover- Phase II of NHTSA’s 1997 -1998 Vehicle Rollover Research

Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangganya/paketnya.6. Setelah

Sistem Informasi Geografis Pencarian Rute Terdekat pada Jasa Pengiriman Barang dengan Menggunakan Algoritma A* (Star) Berbasis Mobile.. Medan: Universitas

Pengaruh Metode Pembelajaran Field Trip Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X.. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Dengan menunjuk kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 1981, telah diinstruksikan kepada Saudara-saudara untuk segera dibentuk Panitia Pertimbangan

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah yang berlimpah yang telah diberikan kepada penulis dapat menyelesaikan skripsi

Pengambilan data getaran pada roda gigi.. 4 Velocity Roda Gigi Normal