• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Mega-Events Terhadap City Brand Image dengan City Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konferensi Asia Afrika 2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Mega-Events Terhadap City Brand Image dengan City Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konferensi Asia Afrika 2015)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

xi ABSTRAK

Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian Kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami Kota Bandung tersebut tidak hanya karena Kota Bandung merupakan salah satu kota bisnis maupun kota pendidikan dan kota perdagangan akan tetapi yang menjadi faktor paling berpengaruh adalah saat ini Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan kunjungan wisatawan tertinggi sehingga dijuluki sebagai kota wisata. Dalam rangka terus meningkatkan jumlah wisatawan ke Bandung, berbagai agenda telah disiapkan, salah satunya adalah program promosi yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung dengan mengadakan event-event pertunjukan yang diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. Event merupakan salah satu cara untuk membangun city brand image. Salah satu bentuk event yang memiliki pengaruh besar yaitu mega event. Suatu event dapat dikatakan mega atau besar ketika event tersebut diikuti oleh berbagai negara luar, popular dan menarik banyak orang untuk menghadiri acara tersebut. Event ini mampu memberikan dampak yang besar terhadap pembentukan citra destinasi. Salah satu mega event yang pernah diadakan di Kota Bandung adalah Konferensi Asia Afrika 2015. Didalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh mega event terhadap city brand image dengan city brand awareness sebagai variabel mediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh Mega Event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City Brand image Kota Bandung yang dimediasi oleh city brand awareness. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Causal Explanatory. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik survey dengan metode kuisioner yang dibagikan kepada 220 sampel dengan kriteria sampel yaitu masyarakat kota bandung yang pernah berkunjung ke Konferensi Asia Afrika 2015. Penelitian ini menggukan metoda sampling purposive sampling dan metoda analisis datanya menggunakan regresi dengan mediasi atau yang biasa disebut juga path analysis. Kesimpulan pada penelitian ini adalah semua hipotesis diterima atau terdapat pengaruh.

(2)

xii ABSTRACT

Within the last five years of economic growth fueled Bandung continues to rise. The cause of the condition being experienced by the city of Bandung is not only because Bandung is one of the cities business and education city and town trade but that factor into the most influential is nowadays Bandung is one of the cities with tourist arrivals highest so dubbed as a tourist town. In order to further increase the number of tourists to Bandung, various agenda has been prepared, one of which is a promotional program that will be conducted by the government of Bandung by organizing events the show is expected to attract tourists to the city of Bandung. The event is one way to build a city brand image. One form of event that has great influence that the mega event. An event can be said to be a big mega or when the event was attended by various foreign countries, popular and attracts many people to attend the event. This event is able to provide a great impact on destination image formation. One mega event ever held in the city of Bandung is the Asian-African Conference 2015. In this research will be discussed about the influence of mega event of the city's brand image with the city's brand awareness as a mediating variable. The purpose of this study was to examine and analyze the influence Mega Event 2015 Asian-African Conference against City Brand image Bandung mediated by city brand awareness. This type of research used in this study was Causal Explanatory. Data collection techniques using survey techniques with methods of questionnaire distributed to 220 samples with sample criteria that people who've been Bandung Asian-African Conference to 2015. This study menggukan purposive sampling method of sampling and data analysis using regression methods with mediation or commonly called also path analysis. The conclusion in this study is all hypothesis is accepted or there is influence.

(3)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Pernyataan Keaslian Laporan Tugas Akhir ... iii

Pernyataan Tugas Akhir Tidak Menggunakan Perusahaan ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Batasan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

(4)

xiv BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 11

2.1.2 Model Perilaku Konsumen ... 12

2.1.3 Stimulus ... 13

2.1.4 Respon ... 14

2.1.5 Tactical Marketing Plan ... 15

2.1.6 Marketing Mix ... 15

2.1.7 Integrated Marketing Communication ... 19

2.1.8 Mass Communication ... 22

2.1.9 Mega Event ... 23

2.1.10 Attitude ... 26

2.1.11 Customer Based Brand Equity ... 28

2.1.12 Element Brand Equity ... 29

2.1.13 City Brand Awareness ... 32

2.1.14 City Brand Image ... 34

2.2 Rerangka Teoritis ... 39

2.3 Rerangka Pemikiran ... 40

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 41

2.4 Model Penelitian ... 43

(5)

xv BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 52

3.2 Populasi, Sampel, Metode Pengambilan Sampel, Ukuran Sampel 52 3.2.1 Populasi ... 52

3.2.2 Sampel ... 53

3.2.3 Metode Pengambilan Sampel ... 54

3.2.4 Ukuran Sampel ... 55

3.3 Definisi Operational Variabel dan Skala Pengukuran ... 56

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 61

3.5 Uji Pendahuluan ... 61

3.5.1 Uji Instrument ... 61

3.5.1.1 Uji Validitas ... 61

3.5.1.1 Uji Reliabilitas ... 62

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 62

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 63

3.5.2.2 Uji Multikoleniaritas ... 63

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 63

3.6 Metode Analisis Data ... 64

3.6.1 Regresi dengan Mediasi (Path Analysis) ... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 66

(6)

xvi

4.1.1.1 Jenis Kelamin ... 67

4.1.1.2 Usia ... 68

4.1.1.3 Kota Asal ... 69

4.1.1.4 Mengetahui Konferensi Asia Afrika 2015 ... 69

4.1.2 Hasil Responden Per Variabel ... 70

4.1.2.1 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME1) ... 71

4.1.2.2 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME2) ... 72

4.1.2.3 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME3) ... 73

4.1.2.4 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME4) ... 74

4.1.2.5 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME5) ... 75

4.1.2.6 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME6) ... 76

4.1.2.7 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME7) ... 77

4.1.2.8 Hasil Persepsi Responden Terhadap Mega Event (ME8) ... 78

(7)

xvii

4.1.2.10 Hasil Persepsi Responden City Brand Awareness

(CBA1) ... 80 4.1.2.11 Hasil Persepsi Responden City Brand Awareness

(CBA2) ... 81 4.1.2.12 Hasil Persepsi Responden City Brand Awareness (CBA3) ... 82

4.1.2.13 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI1) ... 83

4.1.2.14 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI2) ... 84 4.1.2.15 Hasil Persepsi Responden City Brand Image (CBI3)

... 85 4.1.2.16 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI4) ... 86 4.1.2.17 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI5) ... 87

4.1.2.18 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI6) ... 88

4.1.2.19 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI7) ... 89 4.1.2.20 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(8)

xviii

4.1.2.21 Hasil Persepsi Responden City Brand Image

(CBI8) ... 91

4.1.2.22 Hasil Persepsi Responden City Brand Image (CBI10) ... 92

4.1.3 Hasil Uji Instrumen ... 93

4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ... 93

4.1.3.2 Jenis Uji Reliabilitas ... 95

4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 97

4.1.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 97

4.1.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 100

4.1.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 101

4.2 Pembahasan ... 103

4.2.1 Analisis Regresi dengan Mediasi (Path Analysis) ... 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 111

5.2 Saran ... 112

(9)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Prilaku Konsumen ... 13

Gambar 2.2 Rerangka Teoritis ... 39

Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ... 40

Gambar 2.4 Model Penelitian ... 43

Gambar 4.1 Grafik Histogram Mega Event ... 98

Gambar 4.2 Grafik Histogram City Brand Awareness ... 99

Gambar 4.3 Grafik Histogram City Brand Image ... 100

Gambar 4.4 Grafik Scatterplot ... 102

(10)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Statistik Kota Bandung ... 5

Tabel 2.1 Rerangka Empiris ... 44

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 56

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Asal ... 69

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengetahui KAA ... 70

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 1 ... 71

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 2 ... 72

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 3 ... 73

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 4 ... 74

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 5 ... 75

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 6 ... 76

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 7 ... 77

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 8 ... 78

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Mega Event 9 ... 79

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Awareness 1 . 80 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Awareness 2 . 81 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Awareness 3 . 82 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 1 ... 83

(11)

xxi

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 3 ... 85

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 4 ... 86

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 5 ... 87

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 6 ... 88

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 7 ... 89

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 8 ... 90

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 9 ... 91

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Terhadap City Brand Image 10 ... 92

Tabel 4.27 KMO and Bartlett’s Test ... 94

Tabel 4.28 Rotated Component Matrix ... 95

Tabel 4.29 Hasil Analisis Reliability ... 96

Tabel 4.30 Tabel Nilai Tolerance dan Nilai VIF ... 101

Tabel 4.31 Model Summary ... 103

Tabel 4.32 Anova ... 103

Tabel 4.33 Coefficient Mega Event ... 104

Tabel 4.34 Model Summary ... 104

Tabel 4.35 Anova ... 104

Tabel 4.36 Coefficient Mega Event, City Brand Awareness ... 105

(12)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

Lampiran B Hasil Pengolahan Data SPSS (Data Responden) Lampiran C Hasil Pengolahan Data SPSS (Pertanyaan Kuesioner) Lampiran D Hasil Pengolahan Data SPSS (Uji Instrument)

(13)

1 | BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penerapan merek sudah ada selama berabad-abad sebagai sarana untuk membedakan barang dari satu produsen dengan produsen lainnya. American

Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan merek sebagai nama, Istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual

atau kelompok penjual dan mengindentifikasikan mereka dari para pesaing. Maka merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek

tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata—berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata—berhubungan dengan apa

yang direpresentasikan merek.

Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar

serta profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan (Kotler & Keller, 2009). Secara khusus, merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat,

(14)

2 |

membangun merek yang kuat adalah memastikan bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk, jasa, dan program pemasaran untuk menciptakan pengetahuan merek yang diinginkan. Dengan kata lain, pemasar

harus mampu membuat dan mengimplementasikan janji merek (brand promise) yaitu visi pemasar tentang seperti apa merek seharusnya dan apa yang harus dilakukan merek untuk konsumen.

Ekuitas merek dilihat dari perspektif pelanggan (customer-based brand equity) berarti kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari,

dipikirkan, dan dirasakan pelanggan tentang merek sepanjang waktu. Suatu merek memiliki ekuitas merek berbasis pelanggan yang positif ketika konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu dipasarkan ketika merek itu

teridentifikasi, dibandingkan ketika merek itu tidak teridentifikasi. Dengan demikian, terdapat tiga kunci ekuitas merek berbasis pelanggan yaitu ekuitas

merek timbul akibat perbedaan respons konsumen. Jika tidak ada perbedaan, maka pada intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generik dari produk. Perbedaan respons adalah akibat pengetahuan konsumen

tentang merek.

Mengelola ekuitas merek (brand equity) dalam persaingan yang kompetitif

seperti sekarang ini dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan serta dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah merek. Aaker (1997)

mengemukakan konsep brand equity yang terkenal sebagai kumpulan dari brand awareness, brand loyalty, perceived quality, brand association, dan asset asset merek lainnya (other proprietary brand assets). Menurut Aaker (1997) brand

(15)

3 |

berupa nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.

Ekuitas merek tidak hanya dapat diterapkan pada sebuah perusahan tapi juga dapat diterapkan pada sebuah kota. Ekuitas merek pada suatu kota yaitu ketika dalam benak masyarakat sudah tertanam berbagai hal mengenai kota tersebut.

Misalnya saja ketika seseorang berfikir mengenai makanan Sunda terbaik sudah pasti di Bandung tempatnya. Peningkatan ekuitas merek suatu kota dapat

dilakukan dengan melakukan berbagai macam promosi dan berbagai macam upaya yang dilakukan tidak hanya oleh pemerintah tapi oleh masayarakat kota itu sendiri.

Salah satu komponen dari ekuitas merek (brand equity) adalah brand awareness. Brand awareness merupakan jejak dalam memori yang tercermin dari kemampuan konsumen untuk mengingat atau mengenali merek di bawah kondisi yang berbeda. Kesadaran merek mengukur kemungkinan bahwa konsumen dapat mengenali atau mengingat merek (Keller, 2013). Brand awareness memiliki

pengaruh yang signifikasi terhadap pembentukan dan kekuatan asosiasi merek yang membentuk brand image (Keller, 2013).

Brand image adalah persepsi konsumen terhadap sebuah merek yang tercermin dari asosiasi merek yang berada di memori konsumen, terdapat tiga hal

yang perlu diperhatikan dalam membentuk brand image yaitu kekuatan (strenght) merek, kesukaan (favorability) dan keunikan (uniqueness) (Keller, 2013).

Salah satu cara untuk membentuk sebuah image dapat dilakukan dengan

(16)

4 |

dibagi atas lingkup (a) Festivals, Special Event, Mega event (Getz, 1991), (b) Major Event (Torkildson,1986). Salah satu bentuk event yang akan dibahas adalah mega event. Mega event adalah bentuk event besar yang popular dan nyata. Event tersebut biasanya terselenggara dalam kurun waktu 4 atau 5 tahun sekali dan bertujuan untuk memuaskan keinginan pengunjung. Biasanya Mega events berbentuk seperti Olimpiade, Piala Dunia, dan Sea Games. Mega event bertujuan

mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar dari event-event seperti biasanya. Event ini mampu memberikan dampak yang besar terhadap

pembentukan citra destinasi.

Salah satu mega event yang pernah diselenggarakan dan membawa dampak yang cukup besar adalah Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 2015 yang

diadakan di kota Bandung. Event ini cukup strategis karena konferensi yang pertama kali diadakan pada tahun 1955 ini telah mengangkat nama Bandung ke

dunia internasional. Konferensi itu telah menjadi tonggak sejarah perlawanan negara-negara terhadap kolonialisme barat. Sehingga dampak dari diadakannya konferensi tersebut kesadaran masyarakat Indonesia maupun luar negeri (city

brand awareness) terhadap Kota Bandung mengalami peningkatan dan juga membawa dampak terhadap citra Kota Bandung (city brand image) itu sendiri

yang kini menjadi kota destinasi pariwisata. Kementrian Pariwisata sendiri akan menjadikan Kota Bandung sebagai cluster prioritas pengembangan pariwisata

perkotaan di Indonesia. Artinya akan banyak kegiatan yang dilakukan di Kota Bandung.

Saat ini Kota Bandung merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, sosial dan

(17)

5 |

destinasi pariwisata favorit di Jawa Barat dan memiliki banyak sekali obyek wisata mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata belanja, wisata olahraga, wisata seni dan kriya, wisata edukasi, MICE (Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition) dan masih banyak lagi. Dengan berkembang pesatnya industri pariwisata Kota Bandung seperti banyaknya hotel, restoran, café serta daya tarik wisata lain menyebabkan kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri setiap

tahunnya relatif meningkat.

Sejak tahun 2012 tren jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung

menunjukan adanya peningkatan. Pada tahun 2012 wisatawan yang datang mencapai 3.354.857 orang dan meningkat 10,92 persen menjadi 3.726.447 orang pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan cukup

signifikan sebesar 40,01 persen sehingga total wisatawan yang datang mencapai 5.627.421 orang (Statistik Daerah Kota Bandung 2015).

Tabel 1.1

Statistik Daerah Kota Bandung

Tahun Jumlah Kunjungan Pertumbuhan

2012 3.354.857

2013 3.726.447 10,92%

2014 5.627.421 49,01%

Sumber: BPS Kota Bandung 2015

(18)

6 |

tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung. Pada tahun 2016, Pemkot Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menargetkan 5,6 juta pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Optimistisme itu juga sejalan

dengan harapan Kementrian Pariwisata yang menginginkan Kota Bandung banyak dikunjungi turis domestik maupun asing seperti pada perayaan event Konferensi Asia Afrika untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap Kota Bandung

dan menciptakan image yang positif bagi Kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Advertising adalah bentuk komunikasi melalui iklan, dimana sifatnya menginformasikan mengenai produk/ merek dan bersifat persuasif. Informasi

ditentukan dan dibuat oleh pengiklan dengan bantuan advertising agency. Iklan dipasang di media-media sesuai tujuan dan strategi dengan melakukan pembelian

ruang iklan di media-media. Personal selling adalah kegiatan melakukan kontak langsung dengan konsumen dalam hal ini orang yang diyakini akan membeli produk dengan cara melakukan penawaran yang aktif dan proses follow up

sampai konsumen akhirnya setuju untuk membeli. Sales Promotion adalah suatu kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa

sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara

penempatan dan pengaturan (Lubis, 2004). Public relation adalah komunikasi

(19)

7 |

dibutuhkan oleh konsumen. Melalui kegiatan ini lah produk/ merek dapat menginformasikan keberadaannya kepada konsumen. Misalnya melakukan acara musik di lapangan atau di gedung, melakukan acara nonton bareng, melakukan

acara perlombaan dan lain-lain. Yang terakhir adalah word of mouth. Word of mouth adalah cara berkomunikasi sehingga produk menjadi bahan pembicaraan dan direkomendasikan oleh orang yang sudah menggunakan kepada

orang-orang yang belum menggunakan. Word of mouth kadang terjadi di luar kontrol oleh produk tetapi hal ini juga bisa diciptakan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa banyak cara untuk mengkomunikasikan produk/ merek sehingga nantinya akan menciptakan brand awareness dan brand image dari suatu produk/ merek tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Cara komunikasi pemasaran yang paling efektif untuk menciptakan awareness

masyarakat dan menciptakan image yang positif suatu kota yaitu dengan mengadakan event besar (mega event). Event juga dirasa efektif karena

masyarakat juga dapat langsung berinteraksi dengan kota tersebut sehingga mereka dapat lebih aware dan dapat tercipta image positif maupun negatif berdasarkan pengalaman mereka mengikuti event tersebut. Selain itu menurut

artikel yang dikutip dari Vika (2015) dengan melalui event, suatu brand/ kota dapat menginformasikan keberadannya kepada masyarakat/ konsumen. Suatu

(20)

8 |

(Lee, 2014). Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 dapat dikategorikan sebagai suatu event besar atau mega event yang dapat memberikan dampak cukup besar bagi awareness dan image Kota Bandung.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Mega event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap

City brand awareness Kota Bandung?

2. Apakah ada pengaruh Mega event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap

City brand image Kota Bandung?

3. Apakah ada pengaruh City brand awareness terhadap City brand image

Kota Bandung?

4. Apakah ada pengaruh Mega event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap

City brand image Kota Bandung dengan City Brand awareness sebagai variabel mediasi?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan

(21)

9 |

1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh Mega event

Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand awareness Kota Bandung.

2. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh Mega event

Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand image Kota Bandung. 3. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh City brand

awareness terhadap City brand image Kota Bandung.

4. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh Mega event

Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand image Kota Bandung dengan City Brand Awareness sebagai variable mediasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Pemerintahan

Pihak pemerintahan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan mega event (Konferensi Asia Afrika 2015)

terhadap city brand awareness dan city brand image Kota Bandung dimana disini Bandung merupakan tempat diadakannya konferensi tersebut. Pemerintah juga dapat lebih mengatur setiap perbaikan

infrastruktur yang dilakukan di Bandung. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan oleh pemerintah kota lain sebagai acuan apakah

(22)

10 | b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya antara lain adalah untuk menelaah pengaruh mega

event terhadap city brand awareness dan city brand image kota tempat diadakannya event tersebut sehingga penelitan ini dapat menjadi salah satu penelitian acuan bagi para peneliti yang hendak meneliti penelitian sejenis.

Bagi peneliti selanjutnya untuk kota yang belum terlalu popular/ terkenal di mata masyarakat baik domestik maupun mancanegara sebaiknya lebih

(23)

111 |

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan dan saran.

5.1 Simpulan

1. Hasil faktor analisis menunjukkan bahwa item-item pernyataan yang valid

adalah ME5, ME6, ME7, ME8, CBA2, CBA3, CBI1, CBI2, CBI3, CBI4, CBI5, CBI6, CBI7, CBI8, CBI9 dan CBI10. Hal tersebut dikarenakan

item-item tersebut mempunyai factor loading lebih dari 0,40. Sedangkan yang tidak valid ME1, ME2, ME3, ME4, ME9 dan CBA1.

2. Hasil analisis reliability menggunakan cronbach’s alpha menunjukkan bahwa

variabel yang reliabel adalah ME5, ME6, ME7, ME8, CBA2, CBA3, CBI1, CBI2, CBI3, CBI4, CI5, CBI5, CBI6, CBI7, CBI8, CBI9, CBI10 karena nilai

alpha lebih besar dari 0,60. Sedangkan yang tidak reliabel ME1, ME2, ME3, ME4, ME9 dan CBA1.

3. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik didapatkan hasil bahwa semua data

berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, serta tidak terdapat heterokedastisitas.

4. Hipotesis 1 diterima dengan nilai sig. 0.000 yang berarti terdapat pengaruh

(24)

112 |

5. Hipotesis 2 diterima dengan nilai sig. 0.000 yang berarti terdapat pengaruh

Mega event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand image Kota Bandung.

6. Hipotesis 3 diterima dengan nilai sig. 0.001 yang berarti terdapat pengaruh

City brand awareness Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand image Kota Bandung.

7. Hipotesis 4 diterima dengan nilai sig. 0.000 yang berarti terdapat pengaruh

Mega event Konferensi Asia Afrika 2015 terhadap City brand image Kota Bandung dengan Brand awareness sebagai variable mediasi.

5.2 Saran

1. Sebaiknya untuk penyelenggara Mega event dalam hal ini Konferensi Asia

Afrika mendatang lebih intens dalam mempublikasikan informasi baik menggunakan media masa cetak ataupun online baik itu lokal maupun internasional.

2. Sebaiknya untuk penyelenggara Mega event dalam hal ini Konferensi Asia

Afrika mempublikasikan event Konferensi Asia Afrika dari jauh-jauh hari

agar baik turis domestik maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Kota Bandung dapat mengetahui rencana penyelanggaran Konferensi Asia

Afrika.

3. Sebaiknya untuk penyelenggara Mega event dalam hal ini Konferensi Asia

(25)

113 |

sekitar tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika agar lebih representatif untuk penyelenggaraan tingkat internasional.

4. Sebaiknya untuk penyelenggara Mega event dalam hal ini Konferensi Asia

Afrika lebih intensif dalam hal mentraining panitia yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika misalnya dengan training service excellent agar pengunjung dapat terpuaskan dengan pelayanan panitia. 5. Sebaiknya untuk penyelenggara Mega event dalam hal ini Konferensi Asia

Afrika membagikan booklet/ brosur kepada para pengunjung yang berisi

tentang fasilitas pariwisata yang berada di dalam area penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika sehingga baik pengunjung yang berasal dari Kota Bandung maupun luar Kota Bandung dapat mengetahui fasilitas pariwisata

(26)

PENGARUH MEGA-EVENTS TERHADAP CITY

BRAND IMAGE DENGAN CITY BRAND AWARENESS

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Studi Pada Konferensi Asia Afrika 2015)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

Santy

1352072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(27)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Mega-Events Terhadap City Brand Image Dengan City Brand

Awareness Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Konferensi Asia Afrika 2015)” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis

terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan dapat menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia dan berkat-Nya yang melimpah

sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

2. Agus, dan Wiwin Winarsih selaku orang tua penulis yang senantiasa selalu

mendukung dari segi moril maupun materiil selama proses penulis

mengerjakan tugas akhir ini. Terimakasih karena sudah dengan sabar mengurus, mendidik, memberikan kasih sayang, berkerja keras untuk menyekolahkan penulis dari TK hingga sekarang penulis akan mendapatkan

(28)

vi

3. Virnalisi Rezanty, Hira Tansi, Desty Natalia dan Karen Santyka selaku kakak

dan adik penulis yang sangat dikasihi. Terimakasih atas dukungan, semangat, bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis selama proses

pembuatan tugas akhir ini.

4. Dr. Mathius Tandiontong, S.E.,M.M., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Ibu Ariesya Aprilia, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dengan sangat sabar membantu

penulis selama proses pembuatan tugas akhir ini. Terimakasih atas kesediaannya membimbing penulis, memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu dan

dengan baik.

6. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, dosen metodologi penelitian dan selaku dosen seminar manajemen pemasaran yang telah mengajarkan, membantu dan mendukung penulis selama proses pembuatan

tugas akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

7. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

atas segala bentuk ilmu yang senantiasa diberikan selama masa perkuliahan yang sangat berharga untuk penulis.

8. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha,

(29)

vii

9. Seluruh karyawan perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang telah

membantu dan menyediakan berbagai fasilitas guna penyelesaian tugas akhir ini.

10. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Ekonomi 2015-2016 yang telah

mendukung penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik serta membantu penulis dalam proses pengisian dan penyebaran kuesioner.

Terimakasih juga atas kerjasamanya selama satu periode.

11. Teman-teman Senat Mahasiswa Periode 2015-2016 yang telah mendukung

penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik serta membantu penulis dalam proses pengisian dan penyebaran kuesioner. Terimakasih juga atas kerjasamanya selama satu periode.

12. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Akuntansi & Manajemen yang telah

mendukung penulis agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

serta membantu penulis dalam proses pengisian dan penyebaran kuesioner. 13. Noona Day’s Out, selaku teman sepermainan dan seperjuangan penulis

selama menempuh studi di Universitas Kristen Maranatha. Terimakasih

banyak kepada kalian berlima, Sherly Metta Dewi, Ruby Nilachandra Setiawan, Susy Susanti Wijaya, Jessica Lie dan Celine Magdalena.

Terimakasih banyak atas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, atas segala bentuk dukungan yang telah kalian berikan selama tiga

(30)

viii

14. The Serious Community, selaku teman sepermainan penulis disemester awal perkuliahan penulis yang berat. Terimakasih kepada kalian bertiga, Sherly Metta Dewi, Ruby Nilachandra, dan Marcus Hermawan. Terimakasih atas

kebaikan kalian dan dukungan kalian selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

15. Spirit of Life, selaku organisasi positif dan keluarga bagi penulis. Terimakasih kepada setiap anggotanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih banyak atas dukungan kalian semua sehingga tugas akhir ini

dapat selesai dengan baik serta terimakasih karena telah membantu penulis dalam proses pengisian dan penyebaran kuesioner.

16. Bina Bakti Cell Group, selaku komsel dan keluarga bagi penulis. Terimakasih

banyak atas dukungan kalian semua dalam proses pembuatan tugas akhir ini. Terutama terimakasih kepada Gweneal Alwi, selaku anak rohani yang selalu

memberikan dukungan semangat kepada penulis.

17. Juicy H.3, selaku area komsel penulis yang sudah seperti keluarga.

Terimakasih atas doa dan dukungan semangat yang selalu diberikan kepada

penulis, serta membantu penulis dalam proses pengisian dan penyebaran kuesioner.

18. Juicy H.3.2, selaku komsel dan keluarga bagi penulis selama menjadi

mahasiswa. Terimakasih kepada kalian, Giovanny Anggasta, Gideon Jovian

Algie, Martison Alponso, Leo Chandra, Andy Setiawan, Anastasia Joeliantory, Jennifer Novinda, Davidson, Shania Vanesa, Virginia Attan, Priscilla Viando, Alfred Edisun, Yohanes Lukius, Yakobus Lukius, Gabriella

(31)

ix

mendoakan, memberikan semangat kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

19. Sahabat Gesek, selaku teman baik penulis di gereja, terutama untuk Jeremi

Gustav yang telah membantu penulis mengembalikan data tugas akhir penulis yang sempat hilang. Terimakasih atas doa dan dukungan kalian semua yang sangat berarti bagi penulis.

20. Meiliani, Shandi Wijaya, Lani Wijaya, Max, Ronny Setiawan, Jovian

Christiantama, Ricky Mulyawan, Jessica Mulyawati, Giovanny Anggasta,

Erwin Tanudjaja, Steven Kurniawan, selaku pembimbing rohani bagi penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil selama penulis menempuh studi S1 dan selama proses penulis mengerjakan tugas akhir ini. 21. Yinda Feiyinna, selaku sahabat penulis, atas dukungan semangat dan

dorongan agar penulis dapat cepat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik

dan juga atas kesediaannya mendengarkan setiap cerita penulis selama ini. Terimakasih banyak, yin.

22. Sherly Metta Dewi, selaku sahabat yang baik, yang selalu menemani dan

mendengarkan keluh kesah penulis selama ini, selaku teman seperjuangan skripsi, dan selaku teman gym sekaligus personal trainer dalam proses diet

penulis, terimakasih banyak sher.

23. Gideon Jovian Algie, selaku sahabat, leader dan partner bagi penulis yang

senantiasa selalu ada untuk membantu penulis selama menempuh perkuliahan dan selama proses pembuatan tugas akhir. Terimakasih untuk waktu, uang, tenaga, doa, motivasi, teguran dan telinga yang telah diberikan kepada penulis

(32)

x

24. Yohanes Lukius dan Yakobus Lukius, selaku teman seperjuangan penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir. Terimakasih banyak atas bantuannya ketika penulis kesulitan dan tidak mengerti. Terimakasih atas dukungan dan

dorongan ketika penulis malas mengerjakan tugas akhir. Terimakasih untuk waktu dan tenaga yang telah diberikan untuk membantu penulis.

25. Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang senantiasa membantu dalam

mengisi kuesioner dalam penyelesaian tugas akhir ini.

26. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu-satu yang secara

langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang melimpah kepada seluruh pihak atas semua kebaikan dan

bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah, sehingga dapat memberikan wawasan baru bagi semua pihak yang membacanya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Bandung, Januari 2017

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David.A. (1997). “Manajemen Ekuitas Merek”, edisi 1, CV.Mitra Utama, Jakarta, 1997.

Aaker, David. (2011). Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of a Brand Name. The Free Press. New York.

Amstrong, G & Kotler P. (1997) Prinsip-prinsip pemasaran, cetakan pertama Jakarta: Erlangga.

Assael, H. (1992) Consumer Behavior & Marketing Action, Fourth Edition, New York: Kent Publishing Company.

Azwar, Saifuddin. (1998). Seri Psikologi Sifat Manusia Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Baker, Malcolm and Jefrey Wurgler (2000). “The Equity Share In New Issues and Aggregate Stock Returns.” The Journal of Finance.

Cashman, R. (2002). Impact of the Games on Olympic Host Cities, online article, Barcelona:Centre d’Estudis Olimpics:

Chung,W.,Woo,C.W. (2011). The effects of hosting an international sports event on a host country : the 2008 summer Olympic Games. Int. J. Sports Mark. Spons. 12(4), 281–300.

Clark,C.,Doraszelski,U.,Draganska,M. (2009) The effect of advertising on brand awareness and perceived quality : An empirical investigation using panel data. Quant. Mark. Econ. 7(2), 207–236.

Durianto, Darmadi dkk. (2004). Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Eilers, F. Josef. (1995). Berkomunikasi Antara budaya. Flores: Nusa Indah.

Engel, James F., Blackwell, Roger D. & Miniard, Paul W. (1996). Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: F. X. Budiyanto, Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta. Fandy Tjiptono. (2005). Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Gerungan. (2000). Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Aditama.

Getz, D. (1991). Festivals, Special Event and Tourism. New York : Van Nostrand Reinhold New YorkTorkildson,1986.

(34)

Getz D. (1998). Event management and event tourism. Annals of Tourism Research, 1998, 25, No. 1, 248–249.

Getz (2010) The Nature And Scope Of Festival Studies. Volume 5, Number 1, 2010. International Journal of Event Management Research.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Latham, R. L. (2006).

“Multivariate data analysis”. (6th ed. Pearson International Edition). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.

Hughes (2013) Sport Mega-Events And A Legacy Of Increased Sport Participation: An Olympic Promise Or An Olympic Dream?

Jannah et al (2014) Pengaruh City Branding Dan City Image Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke Banyuwangi.

J. Setiadi, Nugroho, SE., MM. (2003) ”Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Kencana.

Kavaratzis, M. (2004), ‘From City Marketing to City Branding: Towards a Theoretical Framework for Developing City Brands’, Place Branding, 1 (1), pp. 58–73.

Kavaratzis, M., Ashworth, G.J. (2006) City branding: An effective assertion of identity or a transitory marketing trick? Place Branding 2(3), 183–194.

Keller, K.L. (1993). Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand equity. J. Mark. 57(1), 1–22.

Kertajaya, Hermawan. (2006). Seri 9 Hermawan Kertajaya on Marketing Mix. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum

Klapper, Joseph T. (1960). The Effects of Mass Communication. New York: Free Press.

Korelin and schneider (2009). City Branding an Outlook of Four International Cities.

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2009). “Manajemen Pemasaran. Jilid

1dan 2 . Edisi ke 13. Diterjemahkan oleh Bob Sabran. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.

(35)

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane (2013), Manajemen Pemasaran, Jilid 1,

Lubis, Arlina Nurbaity. (2004). Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. Universitas Sumatera Utara.

Margono. (2004) Meetodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:RinekaCipta.

Noble. (1999). Development in Marketing Science. Vol. 22, 1-5, Corall Gables, Florida: Academy of Marketing Science.

Pitkanen and Siikaluoma (2011) Sports Event Impact Research Process - Best Practices and Challenges According to Experienced Researchers

Purwanto, M. Ngalim. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ramadhan et al (2015) Citra Pariwisata Kota Bandung Sebagai Kota Art Deco: Studi Kasus Kawasan Asia Afrika dan Braga.

Roostika, Ratna. (2012). Citra Merek Tujuan Wisata dan Perilaku Wisatawan: Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 1.

Sadd (2012) The Impact of Mega-Events Held at Satellite Venues – Case Study of Weymouth & Portland, Possible Olympic Sailing Venue in 2012.

Schiffman dan Kanuk. (2001). Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Schiffman, Leon G. dan Leslie L. Kanuk. (2007). Consumer Behavior. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks

Soekanto, Soerjono. (1975). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta ; Yayasan Penerbitan Universitas Indonesia.

(36)

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Kedua.: PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN. Yogyakarta

Suciningtyas (2012) Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, Dan Media Communication Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta

Wirawan, Sarlito. (1995). Teori-teori psikologi sosial, Jakarta: Raja Grafindo

Lain-lain:

http://konawe-online.blogspot.co.id/2012/07/definisi-populasi-dan-sampel-menurut.html

https://penembushayalan.wordpress.com/kuliah/tokoh-dan-teori-belajar/teori-belajar-adward-lee-thorndike/

Gambar

Tabel 1.1 Statistik Daerah Kota Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengkaji tentang “Pemberdayaan Usaha Mikro melalui Program Migran Masyarakat Mandiri di Desa Kutasirna Sukabumi – Jawa Barat”, pelaksanaan Program ini

 Mengaitkan materi/ tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/ tema/kegiatan sebelumnya tentang Sejarah Pertumbuhan

Cobalah sampel secara berurutan dari sampel sebelah kiri ke kanan dengan cara mengunyah dengan menggunakan gigi geraham.. Anda diperbolehkan mengulang sesering yang anda

Proizvod treba biti prihvatljiv cijenom jer će u budućnosti biti još veća potreba za parkingom i skladištenjem još većeg broja bicikala, konstrukcija proizvoda treba biti

Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Priscilla Gloria pada tahun 2014 dengan bahan dasar koran, gabus dan kasting sebagai

apakah pelajaran yang sudah diajarkan telah dipahami oleh siswa dengan baik, sehingga pelaksana pendidikan (Guru) dapat mengetahui sejauh mana kompetensi dasar yang telah

Bersifat pilihan (tidak wajib) bagi peserta UN tahun 2015 yang telah lulus dari satuan pendidikan pada jenjang SMA/ MA/ SMAK/SMTK, SMK/MAK, dan Program Paket C.. memiliki nilai

Akan tetapi, yang terjadi adalah pada saat warga desa itu masuk melangkahkan kakinya dalam perbatasan desa, warga tersebut seketika menghilang dari pandangan perwira dan