Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI
MELALUI METODE DISCOVERY
(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bukanagara Lembang Kelas IV semester II Tahun Ajaran 2012/2013 )
SKRIPSI
(Diajukan untuk memenuhi sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Oleh
EVA WIDIA SEPTIANI
0902914
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI
ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI
MELALUI METODE DISCOVERY
Oleh Eva Widia Septiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Eva Widia Septiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI
MELALUI METODE DISCOVERY
(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Bukanagara Lembang Kelas IV semester II Tahun Ajaran 2012/2013 )
Oleh
Eva Widia Septiani 0902914
PTK ini dilaksanakan di SD Negeri Bukanagara Lembang di kelas IV pada pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran ini, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran IPA materi energi panas dan energi bunyi, dan nilai IPA pada materi energi panas dan energi bunyi masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Nilai KKM yang telah ditentukan di sekolah yaitu 65. Hal yang menyebabkan masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran IPA dan mendapatkan nilai kurang dari KKM diantaranya yaitu dalam penyampaian materi pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya dijejali dengan informasi tanpa memberi kesempatan untuk mendapatkan informasi dengan sendiri. Sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV yaitu dengan menerapkan metode discovery. Dengan menerapkan metode ini siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang ditemukan sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dan meningkatan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggukana metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklusnya terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang menjadi acuan perencanaan selanjutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang dibuat oleh guru, lembar observasi yang terdiri dari kegiatan guru dan kegiatan siswa, catatan anekdot, wawancara dan dokumentasi. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode discovery aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas IV meningkat. Terlihat pada siklus I rata-rata kelas mencapai 69,76 dan siswa yang mencapai KKM 65,11%. Pada siklus II rata-rata kelas mencapai 75,34 dan siswa yang mencapai KKM 83,72%. Pada siklus III rata-rata kelas mencapai 81,62 dan siswa yang mencapai KKM 100%.
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE LEARNING OF HEAT ENERGY AND SOUND ENERGY MATERIALS
THROUGH DISCOVERY METHODE
( Classroom Action Research is implemented in the Bukanagara Lembang Elementary in the fourth class in second semester of Academic Year 2012/2013 )
By
Eva Widia Septiani
0902914
PTK is implemented in the Bukanagara Lembang Elementary in the fourth class in science education. In this study, students are less active in the process of learning science heat energy and sound energy materials, and the value of the learning science of heat energy and sound energy materials is still a lot of students who scored below of KKM. KKM value specified in the school at 65, It causes many students who are less active in learning science and get less value from KKM among which in the delivery of learning materials teachers still use the lecture method, where students just a overwhelmed by the information without giving an opportunity to get information with its own, So that students are less active in the learning process. Based on these efforts to improve and enhance the student learning outcomes in science learning in class IV that is by applying the discovery method. By applying this method students are given the opportunity to find their own concepts found so that students actively in learning and improve learning outcomes of students. In this study researchers used classroom action research method that consists of three cycles, Each of cycle consists of action planning, action, observation, and reflection which is used to plan the next. The instrument used in this study is a test that is made by the teacher, observation sheet which consists of the activities of teachers and students' activities, anecdotal records, interviews and documentation. The findings obtained from this research is to use the discovery method. Actively and student learning outcomes in science teaching fourth class increased. Seen in the first cycle reaches an average of 69.76 and a class of students who achieved 65.11% KKM. In the second cycle reaches an average of 75.34 and a class of students who achieved 83.72% KKM. The third cycle reaches an average grade 81.62 and students who achieve 100% of KKM.
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ……… i
ABSTRAK ……… ii
KATA PENGANTAR ... .. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ………. iv
DAFTAR ISI ... .. v
DAFTAR GAMBAR ……… vi
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR GRAFIK ……… viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ………. 4
C. Tujuan Penelitian ……….. 4
D. Manfaat Penelitian ……… 4
E. Definisi Operasional ………. 5
F. Hipotesis ………... 6
BAB II METODE DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN HASIL BELAJAR A. Hasil Belajar ………. 7
1. Pengertian Hasil Belajar ………. 7
2. Klasifikasi Kemampuan Hasil Belajar ………... 7
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………. 8
B. Pendidikan IPA ………. 9
1. Pengertian Pendidikan IPA ……… 9
2. Tujuan Pembelajaran IPA ……….. 9
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Metode Discovery ……… 12
1. Pengertian Metode Discovery ……… 12
2. Karakteristik Metode Discovery ……… 14
3. Prinsip Metode Discovery ………. 14
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery ……… 15
5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Discovery ……….. 16
6. Analisis Tahap Pelaksanaan Pembelajaran IPA melalui Metode Discovery……… 17
D. Materi Energi Panas dan Energi Bunyi ………... 19
1. Energi Panas ……….. 19
2. Energi Bunyi ……….. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 24
1. Pengertian PTK ………. 24
2. Ciri-Ciri PTK ……… 25
3. Tujuan PTK ……….. 25
B. Model PTK yang Dikembangkan ………... 26
C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ……… 27
1. Lokasi Penelitian ………. 27
2. Subjek Penelitian ………. 28
D. Prosedur Penelitian ………. 28
E. Instrumen Penelitian ………... 30
F. Metode dan Analisis Data ………... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………... 35
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……….. 35
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ……… 36
4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ……….. 55
5. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ………. 72
B. Pembahasan ………. 83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………. 93
B. Saran ………... 93
DAFTAR PUSTAKA ………... 95
LAMPIRAN ………. A. Perangkat Pembelajaran ………. 96
B. Instrumen Penelitian ………... 137
C. Data Penelitian ……….. 168
D. Surat Izin Penelitian ……….. 208
E. Dokumentasi ………. 214
1
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini menuntut setiap manusia agar dapat bersaing
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, berbagai masalah dan
tantangan dalam segala aspek kehidupan terus muncul yang kemudian
membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki kemampuan
berpikir kreatif, kritis, sistematis dan logis untuk menghadapi dan
memecahkannya.
Salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik
adalah melalui pendidikan. Dimana pendidikan ini akan sangat membantu
dalam mempersiapkan dan mengembangkan potensi diri seseorang sehingga
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang. Oleh
karena itu perlu dilakukan penataan sistem pendidikan secara serasi dan
terpadu sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan, hal ini sejalan
dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) bahwa “Pendidikan adalah
proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan
meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh”.
Pendidikan yang diharapkan adalah pendidikan yang bermakna dan
berkualitas. Dimana pendidikan yang berkualitas itu mampu mencapai tujuan
pendidikan nasional. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah memberi
pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2009),
mengemukakan bahwa,
2
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luruh, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sistem pendidikan yang senantiasa berorientasi jangka panjang perlu
melakukan langkah inovasi dan langkah antisipatif terhadap kemajuan
pengetahuan yang semakin cepat dengan tetap berpijak pada tuntutan
kebutuhan pada jaman sekarang. Dimana pembelajaran IPA di sekolah dasar
harus mampu mengembangkan pengetahuan dan penguasaan konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta
mampu meningkatkan kesadaran siswa untuk memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan di sekitarnya, juga memiliki pengetahuan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal tersebut merupakan beberapa tujuan pembelajaran IPA di SD/MI
sebagaimana yang tercantum dalam Permen No.22 Tahun 2006 lampiran 1
mengenai Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah.
Memberikan pemahaman pada siswa saat belajar terutama saat belajar
IPA adalah sangat penting. Guru tidak hanya cukup memberikan fakta dan
pernyataan tanpa membuat anak mengalami sendiri masalah yang sedang
dipelajarinya. Dapat dipahami bahwa tidak mungkin anak dapat mengerti
tentang suatu materi dalam pembelajaran IPA, apabila guru hanya
menjelaskan saja tanpa menunjukan fenomena fisisnya.
Dalam materi pembelajaran IPA banyak berhubungan dengan fenomena
alam yang dapat diamati dan dibuktikan secara langsung. Sebagai contoh
materi dalam IPA yaitu eneri panas dan energi bunyi, apabila guru hanya
memberikan informasi dan pernyataan saja tanpa menunjukan fenomena
3
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bermakna bagi siswa. Dengan demikian dalam pembelajaran IPA, seorang
guru perlu menggunakan metode yang dapat membuat proses pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa.
Dari hasil studi pendahuluan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
khususnya di SDN Bukanagara, permasalahan yang ditemukan dikelas yaitu
(1) siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPA pada materi energi panas dan
energi bunyi, (2) siswa kurang merespon keberlangsungan pembelajaran, (3)
banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65.
Pencapaian hasil belajar yang tidak maksimal tersebut, salah satunya
diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran
yang dipilih oleh guru, proses belajar mengajar yang diselenggarakan lebih
bersifat teacher centered (berpusat pada guru) dimana siswa hanya dijejali dengan materi pelajaran yang sangat abstrak dan guru masih terpacu dengan
buku paket IPA. Untuk menghindari agar pembelajaran IPA tidak bersifat
teacher centered maka dengan metode Discovery bisa jadi alternatif.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraian tersebut, penulis mencoba
menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran
Discovery yang mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
4
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah diatas, peneliti memandang perlu
merumuskan masalah yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV pada materi energi
panas dan energi bunyi melalui metode discovery ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV pada
materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi
energi panas dan energi bunyi. Sehingga dapat memenuhi standar kurikulum
yang telah ditentukan. Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dibuat,
maka tujuan khusus dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV pada materi
energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV
pada materi energi panas dan energi bunyi melalui metode discovery.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Bagi Siswa
5
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
3. Meningkatkan daya ingat tentang konsep yang ditemukan sendiri oleh
siswa.
Bagi Guru
1. Meningkatkan kreatifitas guru dalam memanfaatkan media.
2. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi guru dalam meningkatkan
profesional guru.
3. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran siswa.
Bagi Sekolah
1. Mengoptimalkan lingkungan belajar yang aktif .
2. Menggunakan fasilitas atau media yang memadai untuk meningkatkan
proses pembelajaran.
Bagi Peneliti
1. Memahami secara langsung kegiatan pembelajaran di sekolah dan hasil
belajar siswa melalui metode discovery.
2. Memberikan alternatif pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menyatakan data yang akan
dikumpulkan dan teknik yang terlibat dalam pengumpulan data. Definisi
operasional dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif.
1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini adalah serangkaian
kegiatan pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan guru dengan
6
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dari segi
aktivitas siswa dan guru. Aktivitas siswa meliputi aktivitas seluruh siswa
terhadap pembelajaran energi panas dan energi bunyi melalui metode
discovery dan aktivitas empat orang siswa yang diamati rasa ingin tahunya terhadap pembelajaran energi panas dan energi bunyi melalui
metode discovery meliputi kegiatan siswa dalam bertanya kepada guru ataupun siswa lain dan mencatat hal-hal yang dianggap penting yang
relevan dengan materi.. Selain itu dilakukan pula wawancara terhadap beberapa sampel siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang menerapkan metode discovery. Data hasil observasi dan wawancara tersebut diolah untuk dijadikan refleksi dan diuraikan
secara deskriptif kualitatif.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami
pengalaman belajar yang dapat dilihat pada aspek kognitif. Hasil belajar
yang diperoleh pada aspek kognitif diukur melalui tes yang dibuat oleh
guru dengan menggunakan soal pre-test dan post-test yang disajikan secara kuantitatif.
F. Hipotesis Tindakan
24
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Furchan (dalam Hatimah, 2008:18), “Metode Penelitian
adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang
diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi”.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), yang merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan
oleh guru di kelas tempat ia mengajar dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran sesungguhnya. Peneliti berperan sebagai guru yang
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery.
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki peranan yang penting dan
strategi dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan apabila
pengimplementasiannya dilakukan dengan baik dan benar.
Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan
merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiaki atau meningkatkan mutu
(kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.
25
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas
Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas yang diungkapkan oleh Cahen dan
Manoin dalam Kunandar (2008:56-57) adalah sebagai berikut :
a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara
langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah
praktis.
c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama
masa percobaan dan pengabaian kontrol karena lebih menekankan sikap
tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian atau
pelaksanaan PTK.
d. Partisipatori karena peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri ambil
bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK.
e. Self-evaluation yaitu memodifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam
situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dengan cara tertentu.
f. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang
memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan eksternalnya
lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan penelitian tindakan kelas yang menurut Kunandar (2012:63), yaitu:
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dialami langsung oleh guru dan siswa dalam KBM.
b. Meningkatkan kualitas praktis pembelajaran secara terus menerus
26
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Meningkatkan relevansi pendidikan.
d. Mebagai alat traing in-service yang melengkapi guru dengan skill dan metode yang baru.
e. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.
f. Menumbuhkembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah.
g. Peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran.
B. Model PTK yang Dikembangkan
Pada penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (1982). Penulis menggunakan
model ini karena model ini terkenal dengan proses siklus putaran spiral
refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan
perencanaan kembali yang merupakan dasar ancang-ancang pemecahan
masalah. Adapun alur PTK menurut Kemmis dan McTaggart dapat
digambarkan sebagai berikut:
Alur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tiga
siklus, di mana dalam setiap siklus terdiri dari satu tindakan yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Dalam pelaksanaannya, peneliti
melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dalam PTK. Prosedur pertama,
sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awalnya adalah
membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana disusun
secara matang barulah tindakan itu dilakukan. Namun, pada penelitian ini,
alur PTK tersebut mengalami sedikit perkembangan, di mana tahap tindakan
27
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1
Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart (Sukajati, 2008:19)
C. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanan di SDN Bukanagara
28
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV
yang berjumlah 43 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 22 siswa
laki-laki.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
dengan menggunakan model siklus berulang dan berkelanjutan yang
berpatokan oleh Kemmis dan MC. Taggart seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya. Pelaksanaan PTK ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus yaitu
siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklusnya terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun kegiatan pada
setiap tahapnya yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Bukanagara
2) Peneliti melakukan observasi di sekolah yang menjadi tempat
pelaksanaan penelitian, yaitu SDN Bukanagara kota Lembang
3) Peneliti menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran
IPA.
4) Peneliti membuat media pembelajaran dan menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan dalam penelitian.
5) Peneliti membuat RPP yang dilengkapi dengan LKS dan
instrumen-instrumen yang dibutuhkan pada setiap siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksnaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah
29
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
evaluasi, observasi dan refleksi pada setiap siklus. Penelitian terdiri dari tiga
siklus. Adapun penjabaran rencana setiap siklus yaitu:
Siklus I
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus I adalah sumber energi
panas dan manfaat sumber energi panas.
b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan
pembelajaran siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat hasil
lembar observasi dan catatan lapangan. Hasil analisis dan refleksi siklus 1
menjadi bahan rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus II.
c. Melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa
setelah pembelajaran.
Siklus II
a. Melakukan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus II adalah sifat
perpindahan energi panas.
b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan
pembelajaran siklus I. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat hasil
lembar observasi dan catatan lapangan. Hasil analisis dan refleksi siklus II
menjadi bahan rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus III.
c. Melakukan evaluasi setelah melaksanakan pembelajaran untuk mengetahui
keberhasilan siswa setelah pembelajaran
30
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Melakukan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Materi yang disampaikan pada siklus III adalah sumber bunyi
dan sifat perpindahan energi bunyi.
b. Guru dan observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan tindakan
pembelajaran siklus III. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan melihat
hasil lembar observasi dan catatan lapangan.
c. Melakukan evaluasi setelah melaksanakan pembelajaran untuk mengetahui
keberhasilan siswa setelah pembelajaran.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dan
dilakukan oleh 2 orang observer. Observasi ini bertujuan untuk melihat
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah dibuat
sebelumnya.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara melihat hasil analisis
pelaksanaan pembelajaran yang tercatat pada lembar observasi. Refleksi
dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini sebagai bahan perbaikan
dalam merencanakan siklus selanjutnya. Apabila dalam siklus kedua dan
ketiga terjadi peningkatan, maka pelaksanaa penelitian tersebut dihentikan
sampai siklus III saja.
E. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini
berpedoman pada beberapa instrumen. Ada dua jenis instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang
31
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data
dan informasi yang diperlukan.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran
berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa
(LKS).
a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP merupakan pedoman metode dan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan dalam setiap kali pertemuan dikelas. RPP merupakan persiapan
mengajar yang didalamnya mengandung program yang terperinci sehingga
tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran
sudah terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan berdaur siklus dengan
merencanakan tiga siklus.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS diberikan kepada siswa sebagai tugas kelompok. LKS yang dibuat
berdasarkan materi mengenai energi panas dan energi bunyi.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung serta untuk memperoleh data sikap siswa
dalam penerapan metode discovery yang berkaitan dengan rasa ingin tahu. Jenis lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi terstruktur (lembar
observasi terlampir).
b. Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pendapat siswa terhadap
32
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wawancara ditujukan kepada tiga orang siswa dari setiap kategori kemampuan
akademik (pedoman wawancara terlampir).
c. Catatan anekdot digunakan untuk mengumpulkan data-data impresif sikap siswa
dalam penggunaan metode discovery secara keseluruhan. Catatan ini kemudian digunakan untuk melengkapi lembar observasi.
d. Tes pemahaman digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa
melalui hasil belajar dalam penggunaan metode discovery untuk meningkatkan pemahaman siswa yang diadakan setiap akhir siklus (soal tes terlampir).
e. Dokumentasi digunakan untuk menghimpun dokumen selama penelitian.
F. Metode Analisis Data
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Data-data tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis
berdasarkan jenisnya agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh.
Berikut ini gambaran analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi, wawancara dan
catatan anekdot dengan triangulasi. Triangulasi berdasarkan tiga sudut pandang,
yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang
mitra peneliti yang melakukan pengamatan (Kunandar, 2008: 108). Sudut pandang
guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot, sudut pandang siswa melalui
wawancara dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar observasi.
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman siswa mengenai pembelajaran
energi panas dan energi bunyi dengan menggunakan metode discovery yang dilakukan pada setiap siklus. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
33
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Skala poin pada tes setiap siklus berbeda-beda karena tingkat kesukaran
materi dan jumlah butir soal pada setiap tes siklus berbeda-beda.
Siklus 1
Setiap jawaban benar mendapat skor 20
Skor maksimal = 100
Nilai=
X 100
Siklus 2
- Untuk soal nomor 1 sampai 3, setiap jawaban benar mendapat skor 20
- Untuk soal nomor 4 dan 5, setiap jawaban benar mendapat skor 15
- Untuk soal nomor 6 , setiap jawaban benar mendapat skor 10
Skor maksimal = 100
Nilai=
X 100
Siklus 3
- Setiap jawaban benar mendapat skor 20
Skor maksimal = 100
Nilai=
X 100
a. Mengitung rata-rata
Dalam menghitung rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
34
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan : X = rata-rata
x = jumlah skor siswa
N= banyaknya siswa
b. Pengolahan Data Ketuntasan Belajar Siswa
Ketuntasan belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan presentase
dengan rumus:
% Siswa yang mencapai KKM = ∑
∑ x 100%
c. Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus, dengan mengadaptasi
rumus menurut Hake (dalam Nurlela, 2011:43)
<g> =
Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Kategori Perolehan Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ (<g>) ≤ 0,7 Sedang
93
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SDN Bukanagara Lembang dan dari
hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA pada materi energi panas dan energi bunyi dengan
menerapkan metode discovery dapat meningkatkan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat terlihat dari
siswa memperhatikan penyajian yang diberikan oleh guru dengan baik,
siswa dapat membuat hipotesis dengan baik, siswa melakukan percobaan
dengan baik dan benar, siswa berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi
dengan baik, dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
baik.
2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi panas dan energi
bunyi dengan menerapkan metode discovery mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Terlihat pada siklus I rata-rata kelas mencapai 69,76 dan
siswa yang mencapai KKM 65,11%. Pada siklus II rata-rata kelas
mencapai 75,34 dan siswa yang mencapai KKM 83,72%. Pada siklus III
rata-rata kelas mencapai 81,62 dan siswa yang mencapai KKM 100%.
B. Saran
Berdasarkan simpulan dan pembahasan hasil temuan, peneliti
mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Guru SD
Penerapan metode discovery dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi energi panas dan energi bunyi dapat dijadikan alternatif dalam
94
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Agar penerapan metode discovery dapat terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran, guru hendaknya membimbing dan memotivasi
siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi peneliti berikutnya
Penerapan metode discovery dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi energi panas dan energi bunyi. Pada penelitian
selanjutnya, hendaknya guru menguasai metode pembelajaran lain, supaya
dalam menerapkan metode discovery guru mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan bervariasi sehingga siswa tidak merasa
95
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Haryanto. 2002. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: ERLANGGA
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani
Kesuma, Dharma dan Moh Salimi. 2011. “perencanaan pembelajaran”. Bandung: Tidak diterbitkan
Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press
Sudjana, H. D. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Mutiarani, Yuliana. 2008. Penerapan Pendekatan Discovery Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pokok Bahasan Gaya.
Skripsi pada Jurusan PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
95
Eva Widia Septiani, 2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Energi Panas Dan Energi Bunyi Melalui Metode Discovery
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu