• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Perumusan Masalah ... 4

1.5 DefinisiIstilah ... 5

1.6 Tujuan Penelitian ... 6

1.7 Manfaat Penelitian ... 7

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Teori Kewirausahaan ... 9

2.2. Karakteristik Kewirausahaan ... 11

2.3. Sifat-Sifat Kewirausahaan ... 12

2.4. Keterampilan Wirausaha... 16

2.5 Fungsi Wirausaha ... 19

2.6. Minat Berwirausaha ... 20

(2)

2.8. Pengukuran Minat Berwirausaha ... 29

2.8. Kerangka Berpikir... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 32

3.2. Variabel Penelitian ... ...33

3.3 Paradigma Penelitian... 33

3.10 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 39

a. UjiValiditas Instrumen Penelitian ... 40

b. Uji Realibilitas Instrumen Penelitian... 41

3.11 Teknik Analisis Data ... 44

a. Tabulasi Data ... 44

b. Analisis Deskriftif Persentasase ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 46

4.2 Aspek Wawasan ………... 48

4.2 Aspek Motivasi ………... 52

4.3 Aspek Keterampilan ...………... 55

(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...65 5.2 Saran...66

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian...34

Gambar 4.1 Diagram Minat berwirausaha Mahasiswa...47

Gambar 4.2 Diagram Aspek Wawasan………....……48

Gambar 4.3 Digram Tentang Konsep Berwirausaha……....………...….49

Gambar 4.4 Diagram Karakteristik berwirausaha Mahasiswa...50

Gambar 4.6 Diagram Aspek Motivasi……….………....…….52

Gambar 4.7 Digram Potensi Minat dalam Berwirausaha….………...….53

Gambar 4.8 Diagram Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha….…54 Gambar 4.9 Digram Daya Tarik dan Keunggulan Wirausaha……....…...….55

Gambar 5.1 Diagram Aspek Keterampilan………....55

Gambar 5.2 Diagram Keterampilan Dasar Wirausaha…….…………....….…57

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Populasi Penelitian... 36

Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... 37

Tabel 4.1. Minat Berwirausaha Mahasiswa ... 46

Tabel 4.2 Aspek Wawasan ………... 48

Tabel 4.3 Aspek Motivasi………...……….. 52

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian...69

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian...71

Lampiran 3 Angket Uji Coba Penelitian...73

Lampiran 4 Angket Penelitian...77

Lampiran 5 Perhitungan Data Hasil Penenlitian  Uji Validitas Angket Penelitian...81

 Uji Realibilitas Angket Penelitian...82

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan sumber daya manusia perlu dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang, terutama yang mencakup bidang pendidikan, latihan, serta penyediaan lapangan kerja. Program sumber daya manusia pada dasarnya diarahkan agar manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu aktif mengeksplorasi lingkungan. Pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan dan kreativitas sangat diperlukan, sehingga mereka mempunyai keyakinan diri besar, mampu mandiri dan selalu berupaya meningkatkan etos kerja yang selanjutnya mereka dapat memperoleh kesempatan kerja atau membuka usaha sendiri (wirausaha).

Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah yang mampu menciptakan lapangan kerja baru agar mampu menyerap tenaga kerja.

(8)

ekonomi tidak banyak berarti bagi pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja. Bahkan Putus Hubungan Kerja (PHK) menjadi

solusi yang dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima karyawan baru sementara tingkat persaingan semakin tinggi. Tidak ada jaminan seorang sarjana mudah memperoleh pekerjaan.

Di sisi lain, salah satu penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan adalah lulusan perguruan tinggi yang notabene mempunyai kemampuan dan keilmuan yang lebih tinggi, masih lebih banyak berperan sebagai pencari kerja (job seeker) dari pada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Hal ini mungkin disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapat pekerjaan dari pada menciptakan lulusan yang siap menciptakan lapangan kerja. Rendahnya aktivitas kewirausahaan ini dapat menyebabkan tingginya angka pengangguran karena tidak ada ekspansi kegiatan usaha.

(9)

perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan. Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuka peluang kerja. Peran tersebut menjadi sangat penting artinya mengingat kampus adalah sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) dengan intelektual tinggi, idealisme, dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Termasuk didalamnya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

Pengetahuan dan keterampilan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang diperoleh selama kuliah merupakan modal dasar yang dapat digunakan untuk berwirausaha. Pengetahuan, keterampilan serta kemampuan kerja yang dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan dapat mendorong akan tumbuhnya minat untuk berwirausaha. Minat berwirausaha akan menjadikan seseorang untuk lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Minat tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

(10)

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi pada umumnya mendeteksi melacak, menjelaskan permasalahahan yang muncul berkaitan dengan masalah ataua variabel yang sedang di teliti . Sesuai dengan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawasan mahasiswa tentang pentingnya berwirausaha masih sangat minim. b. Belum optimalnya Pengembangan SDM dilingkungan kampus untuk

berwirausha,

c. Pola pikir mahasiswa masih lebih banyak berperan sebagai pencari kerja (job seeker) dari pada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator).

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan supaya penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana. Oleh karena itu, supaya permasalah yang ditinjau tidak terlalu luas, maka penulis membatasi aspek penelitian ini pada minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI, khususnya mahasiswa angkatan 2007 dan 2008.

1.4 Perumusan Masalah

(11)

selanjutnya diperlukan jawaban melalui penelitian dan pemikiran. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“ Bagaimana minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2007 dan 2008 ?”.

1.5 Definisi Istilah

Maksud dari penegasan istilah disini adalah agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang judul skripsi ini:

a. Minat

Segala perbuatan manusia timbul karena dorongan dari dalam dan rangsangan dari luar, tetapi tidak akan terjadi sesuatu jika tidak berminat. Secara umum minat adalah kecenderungan terhadap sesuatu. (Noeng Muhadjir, 1992: 72). Menurut Martensi (1988: 6), minat (interest) adalah tendensi suka atau suka yang diikuti dengan partisipasi terhadap kegiatan tertentu yang menjadi obyek kesukaannya.

(12)

b. Berwirausaha

Wirausaha adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 1999: 1). Wirausaha juga dapat diartikan sebagai kemampuan melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan tepat guna memastikan sukses (Geoffrey G. Meredith, 2000: 5). Berdasarkan kedua pengertian di atas berwirausaha adalah berkemauan dan berkemampuan melihat kesempatan-kesempatan usaha untuk mengambil keuntungan darinya dengan mengambil tindakan yang tepat.

c. Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan

Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang dimaksudkan adalah mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi yang mengambil program studi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

1.6 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI adalah.:

(13)

b. Mahasiswa dapat mengenal karkteristik dan sifat-sifat wirausaha.

c. Mahasiswa diharapakan dapat mengembangkan potensi minat yang dimiliki dalam pengembangan jiwa wirausaha.

d. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dasar dan keterampilan khusus untuk memulai langkah berwirausaha.

1.7 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tentang minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI adalah:

a. Memberi sumbangan informasi mengenai minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI b. Memberi masukan baru pada koleksi kepustakaan lembaga akademis yang

ada kaitannya dengan kewirausahaan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

c. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi

(14)

Bab I, Bab ini mengemukakan mengenai alasan latar belakang, permasalahan, batasan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II, landasan teori yang berisi penjelasan tentang teori dan konsep kewirausahaan serta minat berwirausaha

Bab III, metode penelitian, bab ini menguraikan tentang populasi, sampel dan tempat penelitian. subyek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV, hasil penelitian yang berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun metode yang akan penulis gunakan adalah metode deskriptif, yaitu penelitian memusatkan pada masalah-masalah yang aktual pada saat penelitian ini berlangsung.

Metode penelitian deskriptif ini merupakan analisis yang bermanfaat untuk memecahkan masalah dengan cara menyusun data-data ataupun kejadian yang terjadi di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Natsir (1985:42) mengemukakan bahwa “ Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, objek, atau suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun seseuatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian ini pun mampu

untuk mendeskripsikan suatu gejala yang berasal dari data-data yang terkumpul dan selanjutnya dijelaskan serta dianalisis.

(16)

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.Variabel itu sebagian atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan satu variabel saja (variabel tunggal), yaitu minat berwirausaha mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI.

3.3 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan suatu pandangan (alur berfikir) terhadap fenomena alam semesta yang merupakan perspektif umum dalam bentuk penjabaran masalah yang komplek menjadi lebih sederhana, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:25) bahwa

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain, sehingga akan mudah merumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode atau strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis yang akan digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

(17)
(18)

Menurut arikunto (1997:99) bahwa data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data yang akan didapatkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau bilangan.

Jenis data dalam suatu penelitian sangatlah penting, karena menyangkut validitas dan objektivitas dari data itu sendiri yang erat hubunganya dengan penarikan kesimpulan yang tetap sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data minat mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI

3.5 Sumber Data

(19)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan ruang lingkup penelitian, populasi yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI bagian dari suatu populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang akan diteliti “.

Sedangkan Sugiyono ( Riduwan, 2007:56) mengatakan bahwa “ Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

(20)

Surakhmad ( Riduwan, 2007:65) bahwa :

Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dalam ukuran populasi, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan pendapat di atas,maka peneliti menentukan jumlah sampel yang diambil adalah 50% dari setiap angkatan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2007 dan 2008 yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan.Jika seluruh jumlah populasi ialah 120 orang mahasiswa, maka jumlah sampel yang diambil 60. Penyebaran sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Program Studi Angkatan Jumlah Mahasiswa

Sumber : Hasil Analitis Statistika

3.8 Teknik Pengumpulan Data

(21)

Arikunto (1997:149) “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data supaya pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga mudah diolah.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Teknik Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk dapat mengungkap kondisi yang ada, melalui pertanyaan-pertanyaan seputar minat berwirausaha mahasiswa. Angket ini digunakan sebagai salah satu alat untuk menjaring data (Riduwan, 2007:90) tentang minat berwirausaha mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI. Setelah angket dibuat, kemudian dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut.

3.9 Instrumen Penelitian

Angket yang digunakan berupa daftar pernyataan yang berkaitan dengan minat berwirausaha siswa. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditemukan.

(22)

skala Gutman, yang digunakan untuk mengukur wawasan, motivasi dan keterampilan seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Misalnya Ya atau Tidak . Untuk pemberian bobot nilai untuk jawaban Ya = 1, Tidak = 0.

3.10 Uji Coba Instrumen Penelitian

(23)

a. Uji Validitas Angket

Uji validitas angket adalah keadaan yang menggambarkan

tingkat kemampuan dalam mengukur apa yang diukur. Langkah-langkah

pokok dalam

analisis kesahihan butir (valid) sebagai berikut :

1) Menghitung korelasi setiap

ΣX = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba

ΣY = jumlah skor total item dari keseluruhan responden

(24)

3) Mencari ttabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

4) Menguji taraf signifikansi

Uji validitas dikenakan pada tiap item tes dan validitas item akan terbukti jika thitung > ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% (taraf signifikan

5%) maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila

thitung < ttabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%), maka

item soal tersebut tidak valid.

5) Menggugurkan butir-butir yang tidak valid

Dari hasil penelitian yang terlihat pada perhitungan uji validitas, dari

45 item soal didapat sepuluh soal yang tidak valid yaitu item nomor

2,5,8,11,15,22,27,33,35,dan 45. Item soal yang tidak valid tidak dipakai pada

penelitian selanjutnya, akhirnya tinggal 35 item soal yang menjadi angket

penelitian. (Perhitungan ada pada lampiran).

b. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data. Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Pengertian reliabilitas

menurut Suprian (2001:97) adalah “Keajegan (konsisten) terhadap hasil

(25)

berbeda atau relatif sama terhadap objek yang sejenis”.

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas intrumen. Uji reliabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus metoda

Alpha yang merupakan rentangan antara beberapa nilai yakni 1 dan 0.

1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus :

2

2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus :

Si S1 S 2 S3 ... S n

Dimana:

S

i

S , S S3...n

=Jumlah Varians semua item

(26)

R i d u

3) Menghitung Varians total dengan rumus :

2

Bila ternyata r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi reliabel

dan dapat digunakan untuk penelitian, dan jika ternyata r11 < rtabel, maka koefisien

(27)

3.11 Teknik Analisis Data

Setelah angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden, selanjutnya

dikumpulkan dan diolah kembali. Dalam melakukan pengolahan data,

prosedurnya adalah sebagai berikut :

a) Tabulasi Data

Tabulasi data ini adalah pengelompokkan data sesuai kebutuhan

pengolahan data. Bentuknya berupa nomor, skor total.

b) Analisis Deskrtiptif Persentase

Analisis Deskriptif Persentase adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel bebas yaitu. Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban dari masing-masing siswa yang diambil sebagai sampel

Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokkan berdasarkan

data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah

penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan

dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keseluruhan data yang

diperoleh dalam penelitian yang dilakukan.

Rumus Pengolahan Data

(28)

P f 0x100% (Moh.Ali 1982: 184)

N

Keterangan :

P = prosentase jawaban

fo = frekuensi jawaban responden/skor real

N = jumlah jawaban responden/skor ideal

100% = Bilangan konstan.

Untuk menafsirkan setiap jawaban/menafsirkan data yang sudah diperoleh

selanjutnya digunakan kriteria dari perhitungan prosentase sebagai berikut:

0% : ditafsirkan tidak seorang pun

1 – 30% : ditafsirkan sebagian kecil

31 - 49% : ditafsirkan hampir setengahnya

50% : ditafsirkan setengahnya

51 - 80% : ditafsirkan sebagian besar

81 - 99% : ditafsirkan hampir seluruhnya

(29)
(30)
(31)
(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh beberapa temuan yang dapat disimpulkan mengenai minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI diperoleh prosentase keseluruhan sebesar 69 %, yang artinya mengindikasikan bahwa sebagian besar (69 %) siswa menunjukkan minatnya untuk berwirausaha.

Dan dapat diambil kesimpulan dari penelitian tentang minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI ini adalah.:

a. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Banguanan mempunyai wawasan yang luas tentang pentingnya berwirausha.

b. Mahasiswa mempunyai karkteristik dan sifat-sifat wirausaha yang mendukung,tentunya hal ini menjadi suatu nilai positif untuk bekal para mahasiswa ke depan nanti.karena kedua hal ini tidak dapat dipelajari,dan selebihnya pengembangan semangat untuk berwirausaha yang harus ditingkatkan.

c. Mahasiswa sudah memiliki bekal yang cukup tinggi untuk berwirausaha, potensi minat yang ada pada para mahasiswa sudah memenuhui criteria dalam pengembangan jiwa wirausaha.

(33)

sudah memenuhi kriteria untuk menjadi seorang wiirausahawan, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang mendapat pesentase cukup tinggi,dalam hal ini, mahasiswa sudah mempunyai intelegensi dan hard skill yang mendukung untuk menjadi seorang wirausahawan.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan antara lain :

a) Bagi Mahasiswa

Mata kuliah kewirausahaan merupakan salah satu mata kuliah yang penting untuk dipelajari. Jika setelah lulus nanti kesulitan dalam mencari pekerjaan, berwirausaha merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya mahasiswa dalam hal ini memanfaatkan mata kuliah kewirausahan yang diajarkan di Program Studi Pendidikan bangunan Sipil FPTK JPTS UPI, dengan sebaik-baiknya, mengingat kewirausahaan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk kehidupan kita pada masa yang akan datang. Semoga dengan mengetahui keuntungan mendalami ilmu kewirausahaan, akan meningkatkan minat untuk berwirausaha. Setelah berminat untuk berwirausaha semoga dapat mengaplikasikannya dengan keahlian yang dimiliki pada bidang teknik bangunan. Sehingga akan menjadi wirausaha yang sukses.

b) Bagi Lembaga.

(34)

mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik bagunan JPTS FPTK UPI, menunjukkan minatnya untuk berwirausaha. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa, lembaga dalam hal ini kampus Universitas Pendidikan Indonesia, mempunyai peran andil dalam hal ini. Kewirausahaan bukan hanya dilakukan pada saat pembelajaran di kelas saja, akan tetapi harus ada kegiatan yang dapat memicu tumbuh kembangnya minat mahasiwa terhadap wirausaha.

Oleh karena itu, mengingat peran kampus begitu penting terhadap pertumbuhan minat mahasiswa pada bidang wirausaha, sebaiknya pihak kampus lebih memanfaatkan fasilitas kampus seperti memanfaatkan unit produksi,dengan tujuan diharapkan mereka dapat menghasilkan suatu karya yang bernilai lebih. Selain memanfaatkan fasilitas yang tersedia di kampus, pihak kampus sebaiknya sering mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan , mengadakan seminar ataupun pameran yang berkaitan dengan kewirausahaan.

c) Bagi Peneliti

(35)
(36)
(37)

Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. 1984. Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfa Beta.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Huhandri, Tjaja. 2002. http://www.rudiyct.tripod.com. Strategi Penciptaan Wirausaha (Pengusaha) Kecil Menengah yang Tangguh. (23 Agustus

2005)

Justin G. Longenecker, Carlos W. Moore, J. William Petty. 2001. Kewirausahaan (Manajemen Usaha Kecil Buku I). Jakarta: Salemba Empat.

Kartini,Kartono, (1980) Kamus Psikologi, Jakarta. Depdikbud Mapiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Meredith, Geofrey G. 2000. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Presindo.

Muhadjir, Noeng. 1992. Pengukuran kepribadian. Yogyakarta: Rake Sarasih. Purwanto, Edi. 19996. Statistik I.

Riduwan, (2007), Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Cet 2, Alfabeta, Bandung.

Santoso. 1993. Lingkungan Tempat Tinggal dalam Menentukan Minat

Berwiraswasta FKIP UNS (Laporan Penelitian). Surakarta: UNS.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sukardi, Dewa Ketut. 1998. Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(38)

Tarsis Tarmudji. 1996. Prinsip-prinsip Kewirausahaan. Yogyakarta: Liberti.

Yanto. 1996. Peluang Kerja dan Minat Berwiraswasta di Kalangan Siswa Sekolah Teknologi Menengah Negeri Pembangunan Pekalongan (Laporan Penelitian). Semarang: IKIP Semarang.

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

a) Penawaran dari peserta pengadaan yang dalam evaluasi harga tidak memenuhi syarat dinyatakan gugur dan tidak dilanjutkan penilaian kualifikasi. b) Penawaran yang

UNfVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA&#34; dipandang perlu untuk dilaksmskan ujian Tugas Akhir D-3 dengan t€rtib dan lanc.ar serta penentuan hasilnya dapat. dinilai secaf,a

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit dan Biji Kelengkeng (Euphoria longan (Lour.) Steud) terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus serta Toksisitasnya

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pada program studi sosiologi jurusan pendidikan sosiologi... PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

Terdapat asas, yang sudah dijamin dalam UU, yang dapat dijadikan dasar bagi penegak hukum untuk mengesampingkan perkara pidana atau menyelesaikan secara alternatif (di

dengan orang lain yang tanpa disadari akan membentuk perilaku sosial. 4) “P erilaku sosial adalah reaksi seseorang terhadap orang lain. Reaksi tersebut dinyatakan

Peserta PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor, serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas

Perbandingan Miskonsepsi Siswa Kelas X Dan Xi Pada Materi Stoikiometri Melalui Tes Diagnostik Pilihan Ganda Dua Tingkat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu