• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA EDENTULOUS MENGENAI PROTESA DENGAN PEMAKAIAN PROTESA PADA PEGAWAI DAN TENAGA CLEANING SERVICE DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA EDENTULOUS MENGENAI PROTESA DENGAN PEMAKAIAN PROTESA PADA PEGAWAI DAN TENAGA CLEANING SERVICE DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA

EDENTULOUS

MENGENAI PROTESA DENGAN PEMAKAIAN PROTESA

PADA PEGAWAI DAN TENAGA

CLEANING SERVICE

DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh : MUHAMMAD ARIF NPM : 0810342052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA

EDENTULOUS

MENGENAI PROTESA DENGAN PEMAKAIAN PROTESA

PADA PEGAWAI DAN TENAGA

CLEANING SERVICE

DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

Skripsi ini telah diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN GIGI

Oleh : MUHAMMAD ARIF NPM : 0810342052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(3)
(4)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap

{Qs. Alam Nasyrah: 7(9)}

Alhamdulillah…. dengan ridha-Mu ya Allah…..

Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai

Namun ….

Itu bukan akhir dari perjalanan ku, melainkan awal dari sebuah perjalanan

Papa…… Mama……

Tiada cinta yang paling suci selain kasih sayang Papa dan Mamaku Setulus hatimu Ma, searif arahanmu Pa

Doamu hadirkan keridhaan untukku, Petuahmu tuntunkan jalanku

Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malammu

Dan sebait doa telah merangkul diriku, Menuju hari depan yang cerah

Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,

Kupersembahkan skripsi ini untuk yang termulia, Papa Zainal Arifin

Mama Almh Lasna, Abangku Alm Remon Arifin, Iing Arifin, Wewen Candra,

Joni Arifin dan Kakakku Fitri, Diana Arif beserta ipar juga keponakanku

(5)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND

Skripsi, Maret 2012

Muhammad Arif, NPM. 0810342052

Hubungan tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Vii + 49 halaman, 10 tabel , 4 gambar dan 8 lampiran

ABSTRAK

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 menunjukan tingginya angka M-T (Missing Teeth/gigi yang sudah dicabut) secara nasional (M-T=3,9) dan Sumatera Barat (M-T=4,3), sementara tingkat pemakaian protesa cukup rendah secara nasional 4,5% dan Sumatera Barat 5,8%. Rendahnya kesadaran masyarakat di Indonesia kemungkinan disebabkan oleh adanya pemikiran masyarakat bahwa dengan mencabut gigi tanpa mengganti dengan gigi tiruan akan menyelesaikan masalah. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Lokasi penelitian yang dipilih Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2012 dengan populasi adalah pegawai dan tenaga cleaning service yang terdaftar di Fakutas Kedokteran Universitas Andalas sedangkan sampel penelitiannya yaitu pegawai dan tenaga cleaning service yang diambil dengan metode total sample, sesuai dengan kriteria yang ditentukan (n=54).

Hasil uji pada penelitian ini menunjukkan bahwa 9 orang (16,7%) memakai protesa dan 41 orang (75,9%) tidak memakai protesa. Dari 50 orang tersebut, 44 orang (81,4%) orang memiliki kriteria pengetahuan kurang, sebanyak 5 orang (9,3%) memiliki kriteria pengetahuan cukup dan 1 (1,9%) orang yang memiliki kriteria pengetahuan baik (p=0,001).

Kesimpulan penelitian ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga

cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Data acuan : 22 buah, kisaran tahun (1991-2011)

(6)

DENTISTRY MAJORITY

MEDICAL FACULTY of ANDALAS UNIVERSITY

Script, March 2012

Muhammad Arif, NPM. 0810342052

The Relationship between knowledge of edentulous and the used of prosthesis for employees and cleaning service on Medical Faculty of Andalas University.

Vii + 49 pages, 10 table, 4 images dan 8 attachment files

ABSTRACT

Based on data from Health Research Association (Riskesdas) in 2007 showed high rates of MT (Missing Teeth / tooth that has been repealed) which the standard scores of nationals and West Sumatra was MT = 3.9 and MT = 4.3 while the low used level of prosthesis nationally 4.5% and 5.8% of West Sumatra. Low awareness of people in Indonesia can be caused by the presence of people thought that by pulling the teeth without replaced it whit prosthesis would solve the problem. The purpose of this research was to investiaged the relationship between knowledge of edentulous patients and the used of prosthesis for employees and cleaning service on Medical Faculty of Andalas University.

The design of this research was cross sectional where it took place at Medical Faculty of Andalas University. This research were held on February 2012 which the population were employees and cleaning service listed in Medical Faculty of Andalas University. The research used totally samples of employees and cleaning service based on specified criteria (n = 50).

Test results showed there was 9 peoples used prosthesis and 41 peoples did not used. 44 peoples include in low level knowledge categories, 5 peoples in average categories and 1 people in good categories knowledge level (p = 0.001).

In Conclusions, there was a signficant relationship between knowledge of edentulous and the used of prosthesis for employees and cleaning service on Medical Faculty of Andalas University.

Reference : 22 (1991-2011)

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pemenuhan kesehatan pada umumnya dan kesehatan gigi-mulut

khususnya terutama untuk mempertahankan fungsi kunyah pada panderita

edentulous diperlukan gigi tiruan. Gigi tiruan yang biasanya disebut protesa bisa

dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah

satu goal dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) tahun

2010 yang juga merupakan goal dari upaya kesehata gigi dan mulut di Indonesia

adalah meminimalkan dampak dari penyakit gigi dan mulut terhadap penyakit

sistemik atau kesehatan secara menyeluruh. Terkait dengan goal tersebut perlu

dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi rerata kehilangan gigi (edentulous) dan

persentase penggunaan protesa (Agtini, 2010).

Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), menuju target

pencapaian pelayanan kesehatan gigi 2010, telah dilakukan berbagai program, baik

promotif, preventif, protektif, kuratif maupun rehabilitatif. Berbagai indikator telah

ditentukan (WHO, 1995), antara lain anak umur 5 tahun 90% bebas karies, anak

umur 12 tahun mempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T)

sebesar 1 (satu) gigi, penduduk umur 18 tahun bebas gigi yang dicabut (komponen

M=0), penduduk umur 35-44 tahun memiliki minimal 20 gigi berfungsi sebesar 90%,

dan penduduk umur 35-44 tanpa gigi (edentulous) 2%, penduduk umur 65 tahun ke

atas masih mempunyai gigi berfungsi sebesar 75% dan penduduk tanpa gigi 5%.

(8)

2

pencapaian target gigi sehat 2010, yaitu salah satunya program rehabilitatif dengan

penurunan persentase edentulous dan peningkatan persentase pemakaian protesa bagi

pasien yang sudah edentulous (Riskesdas, 2007).

Di Indonesia indeks DMF-T (Decay Missing Filled Teeth), M-T (Missing

Teeth/gigi yang sudah dicabut), MTI (Missing Teeth Index), dan Protesa (gigi tiruan)

cukup tinggi. Indeks DMF-T = 4,8 (rata-rata 5 gigi telah mengalami kerusakan),

M-T= 3,9 (rata-rata 4 gigi telah dicabut per orang), pemanfaatan pelayanan kesehatan

gigi untuk pencabutan gigi (MTI = 79,6 %), dan protesa (4,5 %). Hal ini tidak jauh

berbeda pada provinsi Sumatera barat dimana indeks DMF-T = 5,3, M-T = 4,3, MTI

81 % , dan pemakai protesa sebanyak 5,8 % (Riskesdas, 2007). Sedangkan di Kota

Padang, menurut Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Tahun 2010 rasio

penambalan : pencabutan pada tahun 2009 adalah 1:2, sedangkan tahun 2010 datanya

meningkat menjadi 1:3, keadaan ini menunjukkan tingginya minat pasien untuk

mendapatkan layanan pencabutan gigi, sehingga dapat diasumsikan peningkatan

jumlah pasien edentulous di Kota Padang (Laporan Tahunan Dinkes Kota Padang,

2010).

Banyaknya kasus kehilangan gigi yang tidak diimbangi dengan perawatan

prostodontik, serta rendahnya kesadaran masyarakat di Indonesia kemungkinan

disebabkan oleh adanya pemikiran masyarakat bahwa dengan mencabut gigi tanpa

mengganti dengan gigi tiruan akan menyelesaikan masalah. Hal ini dapat dibuktikan

atas pernyataan Ketua Ikatan Profesi Gigi Masyarakat Indonesia, Armasasra Bahar,

yang menyatakan bahwa saat ini rasio penambalan dan pencabutan gigi adalah

sebesar satu berbanding tujuh. Bahkan di sejumlah tempat di Indonesia, rasionya

(9)

3

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap

penggantian gigi yang hilang adalah faktor predisposisi, yaitu pengetahuan

pendidikan, perilaku, kepribadian seseorang dan jenis kelamin. Selain itu terdapat

faktor pendukung yang terdiri atas pendapatan keluarga, ketersediaan waktu dan

ketersediaan pelayanan kesehatan, serta faktor pendorong yaitu sikap petugas

kesehatan dan sikap orang tua (Departemen Kesehatan RI, 1992). Setelah dilakukan

survei awal kepada 19 orang pegawai dan tenaga cleaning service di Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas terdapat 12 orang diantaranya telah edentulous,

dengan demikian terdapat 63,2 % dari pegawai dan tenaga cleaning service tersebut

yang menderita edentulous. Ini mengambarkan bahwa angka edentulous di kalangan

pegawai dan tenaga cleaning service Fakultas Kedokteran Universitas Andalas cukup

tinggi.

Berdasarkan alasan – alasan tersebut di atas, dengan demikian peneliti

tertarik untuk meneliti suatu permasalahan yaitu hubungan tingkat pengetahuan

penderita edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan

tenaga cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai

protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga cleaning service di

(10)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus : 1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan penderita

edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai

dan tenaga cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas

Andalas.

1.3.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus penelian ini terdiri dari :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai

protesa pada pegawai dan tenaga cleaning service di Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas.

2. Mengetahui jumlah pegawai dan tenaga cleaning service di

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang edentulous.

3. Mengetahui tingkat pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga

cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

4. Mengetahui angka rerata missing teeth pada pegawai dan tenaga

cleaning service di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :

1. Pemerintah, hasil penelitian ini bermanfaat dalam perencanaan dan

pengembangan program kesehatan gigi dan mulut, terutama untuk

pemenuhan kebutuhan protesa dan peningkatan upaya promotif dan

(11)

5

2. Masyarakat, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi

bahwa tingkat pengetahuan seseorang mengenai protesa berpengaruh

dalam pemakaian protesa.

3. Dokter gigi dan PDGI, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui

tingkat pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga cleaning service yang

edentulous di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

4. Peneliti, dapat menambah pengetahuan peneliti dan mendapatkan

gambaran tentang hubungan pengetahuan mengenai protesa dengan

pemakaian protesa.

5. Peneliti lain, sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya tentang

hubungan antara tingkat pengetahuan penderita edentulous mengenai

protesa dengan pemakaian protesa.

1.5 Ruang Lingkup

Lingkup penelitian ini dibatasi pada hubungan tingkat pengetahuan penderita

edentulous mengenai protesa dengan pemakaian protesa pada pegawai dan tenaga

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Laporan Produksi Selesai (LPS), yang dibuat oleh bagian gudang barang jadi atau bagian produksi. Bukti

a. Tata Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan dengan cara transfer langsung ke Madrasah/PPs berdasarkan Surat Keputusan Penerima Bantuan yang diterbitkan oleh Tim

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung Nomor : 17/PP/PPBJ.KEL.VI.B/PU.CK.PENG/VII/2012, tanggal 31 Agustus 2012 dan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa perhitungan pengelolaan bahan praktikum, sistem dapat diterapkan dengan menggunakan metode forward chaining untuk menghasilkan

prompting pada materi sistem persamaan linear dua variabel adalah 86,09 dan pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. pada materi sistem

In this paper, we have presented a uncertainty propagation tech- nique based on the general Gauss-Helmert method to compute the covariance matrix per 3D point and the

Pada tanggal 7 Desember 2011, berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor S 653/MBU/2011 yang menyatakan bahwa kerjasama pengelolaan antara PT Perkebunan Nusantara