• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROGRAM PAUD PADA PKBM AZ-ZAHRA KELURAHAN TAMAN SARI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROGRAM PAUD PADA PKBM AZ-ZAHRA KELURAHAN TAMAN SARI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROGRAM PAUD PADA PKBM AZ-ZAHRA KELURAHAN TAMAN SARI KECAMATAN BANDUNG WETAN

KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Yuyu Koyimah

1003199

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROGRAM PAUD PADA PKBM AZ-ZAHRA KELURAHAN TAMAN SARI KECAMATAN BANDUNG WETAN

KOTA BANDUNG

Oleh

Yuyu Koyimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©

Yuyu Koyimah

2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

ii

ABSTRAK

Yuyu Koyimah.Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Keberhasilan Program PAUD pada PKBM Az – Zahra Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.Fakultas Ilmu Pendidikan 2013

Peranan orang tua dalam meningkatkan keberhasilan program merupakan tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anaknya dan kerja sama antara keluarga atau orang tua dengan sekolah.Program pendidikan anak usia dini pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjawab tangtangan pendidikan anak usia dini. Usia dini merupakan usia anak mulai 0-6 tahun disebut dengan masa keemasan ( golden age ) dimana seluruh aspek perkembangan anak mengalami perkembangan yang pesat. PAUD az – Zahra yang berlokasi di JlCihampelas-Cimaung No 238/25B. Lembaga ini berdiri pada tahun 2004 .mengalami peningkatan jumlah peserta didik setiap tahunnya sebagai indikator peningkatan keberhasilan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan orang tua dalam penyelenggaraan program PAUD dalam upaya meningkatkan keberhasilan program PAUD Az- Zahra yang meliputi , peranan orang tua, kerja sama keluarga dan lembaga pendidikan, dan penyenggaraan program pendidikan yang meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan , tahap penilaian, tahap pengawasan serta faktor pendorong dan faktor penghambat dalam meningkatkan keberhasilan program PAUD diPKBMAz – Zahra .

Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif, dengan jumlah responden satu orang kepala sekolah sebagai pengelola program PAUD, dua orang tutor pembelajaran PAUD dan orang tua peserta didik sebanyak empat orang. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah pengumpulan data denganobservasi, pengumpulan data denganwawancara, pengumpulan data melalui dokumen dan triangulasi. Ananalisis yang digunakan adalah analisis deskripsi kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil pengumpulan data dalam bentuk uraian atau narasi.

(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……… i

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iv

DAFTAR ISI……….…………. v

DAFTAR TABEL DAN BAGAN………. viii

DAFTAR LAMPIRAN……….. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah…..……… 13

C. Tujuan Penelitian……… 13

D. Manfaat/Signifikasi Penelitian……… 13

E. Struktur Organisasi ……… 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga... 15

1. Peranan Orang Tua……… 16

2. Kerjasama Keluarga dengan Sekolah……… 21

B. Program Anak Usia Dini……… 28

1. Perkembangan Anak Usia Dini……… 34

2. Prinsip – Prinsip Penyelanggaraan Program PAUD……… 38

3. Standar Proses Pembelajaran……….. 40

C. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM )……… 54

1. Pengertian PKBM……… 54

(6)

Vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian……… 66

B. Desain Penelitian……… 70

C. Metode Penelitian……… 74

D. Definisi Operasional……… 75

E. Instrumen Penelitian……… 77

F. Proses Pengembangan Instrumen………. 79

G. Teknik Pengumpulan Data……… 79

H. Analisis Data ……… 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data……… 86

1. Kondisi Objektif Paud Az – Zahra……… 86

2. Deskripsi hasil Penelitian……… 95

2.1Identitas Informan……… 95

2.2Pendapat Informan……….……… 96

B. Pembahasan Data 1. Peranan orang tua dalam meningkatkan keberhasilan program PAUD di PKBM Az-Zahra……….113

2. Penyelenggaraan program anak usia dini di PKBM Az-Zahra ………...117

3. Bentuk komunikasi dalam kerjasama sebagai upaya meningkatkan keberhasilan program PAUD di PKBM Az-Zahra. …... ……... 121

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… 127

B. Saran………..…... 132

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Vi

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 1.1 Sarana PAUD Az – Zahra……….. 11

Tabel 2.1 Kompetensi Pengawas……… 52

Tabel 4.1 Daftar guru PAUD Az- Zahra……… 90

Tabel 4.2 Kegiatan pembelajaran……….. 91

Tabel 4.4 Jadwal mata pelajaran PAUD Az – Zahra………. 92

Tabel 4.5 Perkembangan jumlah siswa Lembaga PAUD Az-Zahra.. 95

Tabel 4.5 Identitas informan………. 96

(9)

DAFTAR LAMPIRAN 1. SK Pembimbing

2. Permohonan izin penelitian

3. Permohonan izin mengadakan penelitian 4. Hasil Frekuensi Bimbingan

5. Kisi – Kisi Penelitian 6. Pedoman Observasi

7. Pedoman Wawancara Pengelola dan Tutor 8. Pedoman Wawancara Orang Tua

9. Hasil Wawancara Pengeloladan Tutor 10.Hasil Wawancara Orang Tua

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, mengembangkan dan memajukan

pendidikan di Indonesia bukan semata-mata merupakan tugas pemerintah saja,

akan tetapi masyarakat luas juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar

terhadap laju perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia yang dimulai

dari kelurga dalam melakukan perannya melalui jenjang pendidikan informal

dengan melakukan fungsinya sebagai pendidik pertama dan utama serta

masyarakat yang berperan aktif dalam mengembangkan jalur pendidikan , maka

proses dari itu semua hasilnya adalah jalur pendidikan nonformal yang

merupakan penopang dan pengembang dalam rangka mempersiapkan dan

mewujudkan generasi yang peduli dengan pendidikan serta siap bersaing secara

global di kancah internasional melalui pendidikan yang bermutu.

Persoalan mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sesungguhnya

tidak terlepas dari berbagai faktor baik yang bersifat struktural maupun

kultural.Artinya bahwa jika kualitas sumber daya manusia hendak ditingkatkan

maka upaya strategis yang dilakukan tidak hanya memperhatikan persoalan

kondisi sosio ekonomi kultural masyarakat semata tetapi penting memperhatikan

faktor struktural yakni berbagai kebijakan strategis yang benar-benar menyentuh

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara dini melalui berbagai

program atau kegiatan konkrit.

Dengan hadirnya PKBM sebagai lembaga pendidikan nonformal di Indonesia

telah memberikan sumbangan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia

khususnya dalam bidang pendidikan praktis. Seperti salah satunya program

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hal tersebut didirikan dan dikembangkan

(11)

sebagaimana peranannya sebagai lembaga komplementer dari keberadaan

lembaga pendidikan formal di bawah naungan instansi pendidikan.

Pengelolaan lembaga pendidikan program PAUD perlu mendapat perhatian

baik oleh lembaga pemerintah sebagai pemegang otoritas dan kebijakan melalui

petunjuk teknis pengelolaan maupun pedoman dan standarisasi pengelolaan

lembaga pendidikan nonformal yang diiringi dengan kontrol operasional atau

pengawasan secara berkelanjutan. Selain itu, peranan keluarga dan masyarakat

sebagai unsur yang tak terpisahkan dalam hal pengelolaan dan pengembangan

lembaga pendidikan nonformal masih perlu ditingkatkan seperti dalam hal yang

terkait dengan SDM (baik pengelola maupun tutor yang bersangkutan) melalui

kegiatan peningkatan sumber daya manusia seperti mengadakan dan mengikuti

pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan sistem yang ada pada

lembaga pendidikan nonformal baim secara makro dalam pengelolaan proses

pendidikannya, maupun secara mikro pada proses pembelajaran yang

dikembangkan di lembaga nonformal seperti PKBM Az – Zahra .

Cihampelas merupakan daerah wisata yang sangat terkenal bahkan sampai

kemancanegara hal tersebut banyak mengundang pendatang untuk mengais

rezeki,hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk pendatang yang

ada dicihampelas , efeknya adalah munculnya pemukiman padat penduduk.

PKBM Az – Zahra berada diantara daerah wisata Cihampelas tampil sebagai

salah satu solusi yang hadir dimasyarakat dalam bidang pendidikan masyarakat,

satuan program yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti

adanya les privat dan les musik itu diadakan berdasarkan permintaan orang tua

dan tidak ada kelas khusus dan tenaga khusus yang menangani.

Program Pendidikan Usia Dini ( PAUD ) yang diselenggarakan oleh PKBM

Az – Zahra dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan klasifikasi usia

seperti : kelompok A (usia 3 – 4 tahun) , kelompok B (usia 4 – 5 tahun) , dan

kelompok C (usia 5 – 6 tahun). Adapun waktu pembelajaran masing-masing

(12)

menit menjadi satu setengah jam (90 menit). Hal ini karena kelompok C

merupakan kelompok yang dipersiapkan untuk masuk SD sehingga ada

penambahan waktu belajar agar mereka lebih siap ketika duduk di bangku SD

kelak. Pembagian waktu belajar yang lebih singkat jika dibandingkan dengan

PAUD formal ini karena ruangan kelas yang sangat terbatas. PAUD Az-Zahra

memiliki dua kelas yang terletak di lantai bawah dan lantai atas, masing-masing

berkapasitas limabelas sampai enambelas orang untuk lantai bawah sedangkan

untuk lantai atas bisa menampung sekitar duapuluh anak.

Setelah selesai penyelenggaraan program PAUD PKBM Az – Zahra membuka

pengajian anak – anak sore yang penyelenggaraannya diharapkan untuk

menfasilitasi anak – anak berkegiatan diluar penyelenggaraan program PAUD ,

pengajian ini terbuka untuk para alumni dan umum selain itu ada pelajaran

bermain musik tradisional angklung. Grup musik angklung yang bernama Gema

Angklung Az-Zahra atau disingkat Gaung Az-Zahra ini telah berkiprah selama

satu tahun dan telah menjuarai dua kejuaraan dari tiga lomba yang diikuti, yaitu

juara satu di festival musik angklung Baltos dan juara tiga di festival musik

angklung labamboos SMP Labschool UPI Bandung. Grup angklung ini juga telah

cukup banyak menerima undangan sebagai bintang tamu di kegiatan-kegiatan

musik tradisional bambu di antaranya di Museum Sri Baduga, Gyant Hyper Point,

dan lain-lain.

PKBM Az-Zahra ini selain menyelenggarakan pendidikan untuk anak usia

dini juga menyelenggarakan pendidikan non formal untuk usia sekolah dasar yang

dikelompokkan ke dalam Taman Pendidikan Quran (TPQ). Gaung Az-Zahra

merupakan gabungan antara kelompok PAUD dan kelompok TPQ (Taman

Pendidikan Quran), di mana jadwal latihannya adalah dua hari dalam satu minggu yaitu setiap hari Rabu dan Jum‘at sore.

PKBM Az – Zahra merupakan lembaga yang dapat memberikan akses

pendidikan sehingga kesempatan masyarakat memperoleh pendidikan semakin

(13)

angklung.,PKBM Az – Zahra yang ada sekarang sudah dapat menunjukkan

fungsinya memenuhi kebutuhan masyarakat yang berarti berwawasan

kemasyarakatan.― …..pembelajaran yang diselenggarakan dengan menggunakan

berbagai potensi (sumber daya ) yang ada pada lingkungan masyarakat, yang

terdiri atas sumber daya alam , sumber daya manusia , sumber daya budaya dan sumber daya teknologi ― (Hatimah. 2008;3.19)

Upaya pengembangan, penguatan dalam semua potensi yang ada agar

penyelenggaraan pendidikan baik itu pendidikan anak usia dini,pengajian alumni

,TPQ dan musik tradisional angklung terus dikembangkan agar lulusannya

benar-benar berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia.

Manusia tanpa pendidikan akan menjadi sesosok raga tanpa isi. Dengan demikian

PKBM Az – Zahra merupakan suatu institusi terdepan yang langsung berada di

tengah-tengah masyarakat yang mengelola dan mengimplementasikan konsep

belajar sepanjang hayat atau Life Long Learning dan Life Long Education serta

pendidikan untuk semua atau Education For All.

Seperti menurut UNESCO dalam Hatimah,2008;3.11 ―mencanangkan pilar – pilar pentingdalam pendidikan yakni bahwa pendidikan hendaknya mengembangkan kemampuan belajar untuk mengetahui(learning to know ), belajar untuk melakukan sesuatu(learning to do ), belajar menjadi seseorang (learning to be ), menjalani kehidupan bersama (learning to life together).Dalam konteks Indonesia , penerapan konsep pilar – pilar pendidikan ini adalah bahwa system pendidikan nasional berkewajiban untuk mempersiapkan seluruh warganya agar mampu berperan aktif dalam semua sector kehidupan guna mewujudkan kehidupan yang cerdas , aktif , kreatif, dan mengutamakan persatuan dan kesatuan ―

Mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tugas

pemerintahan Negara Indonesia dalam pembukaan Undang-undang 1945

dilakukan melalui pendidikan yang diatur lebih lanjut dalam Undang-undang

nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional jalur pendidikan

(14)

informal yang dapat saling melengkapi. Ketiga jenis pendidikan itu berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui ketiga

jenis pendidikan itu diharapkan potensi peserta didik berkembang sehingga

menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan formal, non formal dan informal pada hakekatnya memiliki fungsi

dan tujuan yang sama namun wahana yang dilalui peserta didik berbeda untuk

mengembangkan potensi dirinya dalam suatu proses pendidikan. Kalau

pendidikan formal menempuh jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang

yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi,

maka pendidikan non formal menempuh jalur diluar jalur pendidikan formal

yang dapat juga dilaksanakan secara berjenjang den berstruktur. Sementara itu

pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang

keberadaan dan peranannya turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan

nasional.

Pendidikan informal yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga‖ Keluarga adalah kelompok pertama yang mengenalkan nilai – nilai kebudayaan ada anak, dan di sinilah yang dialami interaksi dan disiplin pertama yang dikenakan kepadanya dalam kehidupan social ― (Hatimah,2008;2.32 )

Lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. pendidikan keluarga

termasuk jalur pendidikan luar sekolah merupakan salah satu upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Pendidikan

keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral

dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, ketrampilan dan sikap hidup yang

mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota

keluarganya yang bersangkutan. peserta didik berkesempatan untuk

(15)

perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan

masing-masing.

Orang tua atau keluarga berperan dalam menentukan hari depan anaknya.

Secara fisik supaya anak-anaknya bertumbuh sehat dan berpostur tubuh yang

lebih baik, maka anak-anak harus diberi makanan yang bergizi dan seimbang.

Secara mental anak-anak bertumbuh cerdas dan cemerlang, maka selain

kelengkapan gizi perlu juga diberi motivasi belajar disertai sarana dan prasarana

yang memadai. Sedangkan secara sosial suapaya anak-anak dapat

mengembangkan jiwa sosial dan budi pekerti yang baik mereka harus di beri

peluang untuk bergaul mengaktualisasikan diri, memupuk kepercayaan diri

seluas-luasnya. Bila belum juga terpenuhi biasanya karena soal teknis seperti

hambatan ekonomi atau kondisi sosial orang tua. Seorang anak sangat

memerlukan bimbingan kedua orang tuanya dalam mengembangkan bakat serta

menggali potensi yang ada pada diri anak tersebut. Dalam rangka menggali

potensi dan mengembangkan bakat dalam diri anak maka seorang anak

memerlukan pendidikan sejak dini

Orang tua yang tidak memperdulikan anak-anaknya, orang tua yang tidak

memenuhi tugas-tugasnya sebagai ayah dan ibu, akan sangat berpengaruh

terhadap keberlangsungan hidup anak-anaknya. Terutama peran seorang ayah

dan ibu adalah memberikan pendidikan dan perhatian terhadap anak-anaknya.

Keluarga sangat mempengaruhi bagi pengembangan kepribadian anak dalam

hal ini orang tua harus berusaha untuk menciptakan lingkungan keluarga yang

sesuai dengan keadaan anak. Dalam lingkungan keluarga harus diciptakan

suasana yang serasi, seimbang, dan selaras, orang tua harus bersikap demokrasi

baik dalam memberikan larangan, dan berupaya merangsang anak menjadi

percaya diri.

Komunikasi ibu dan ayah dalam keluarga sangat menentukan pembentukan

(16)

seorang ayah umumnya berfungsi sebagai dasar hukum bagi putra-putrinya,

sedangkan seorang ibu berfungsi sebagai landasan moral bagi hukum itu sendiri.

Sebagaimana dikemukakan oleh Baihaqi (2008,187 ) bahwa :

―Kepribadian berkembang melalui pematangan dalam lingkungan yang menunjang dan oleh usaha – usaha aktif pada pihak pribadi untuk merelisasikan kodratnya , maka daya – daya kreatif didalam manusia menyatakan dirinya lebih jelas lagi. Apabila manusia menderita atau neurotic,maka hal itu disebabkan karena lingkungan menyebabkannnya demikian lewat ketidaktahuan dan patologi social , atau karena mereka telah mendistorsikan pikiran mereka .

Tugas-tugas serta peran yang harus dilakukan orang tua tidaklah mudah,

salah satu tugas dan peran orang tua yang tidak dapat dipindahkan adalah

mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua memberi hidup anak, maka mereka

mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka.

Tugas sebagai orang tua tidak hanya sekadar menjadi perantara makhluk baru

dengan kelahiran, tetapi juga memelihara dan mendidiknya, agar dapat

melaksanakan pendidikan terhadap anak-anaknya, maka diperlukan adanya

beberapa pengetahuan tentang pendidikan.

Orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi hak pendidikan atas anaknya.

Dengan pendidikan, anak akan dapat mengembangkan potensi-potensi dan bakat

yang ada pada dirinya. Sehingga ia akan menjadi generasi-generasi yang kuat,

kuat dari faktor psikologis maupun fisiologis. Seorang anak merupakan generasi

penerus dari generasi sebelumnya.Setiap generasi ke generasi akan memiliki

pengaruh yang ditimbulkan dari generasi sebelumnya, generasi yang lemah akan

mewariskan kelemahan kepada generasi berikutnya begitu juga dengan generasi

yang kuat akan mewariskan kekuatan kepada generasi sesudahnya. Dengan

memenuhi hak anak atas pendidikan diharapkan akan menjadi generasi yang

(17)

Banyak faktor yang secara tidak langsung, dalam keluarga yang

mempengaruhi pembinaan pribadi anak. Di samping itu, tentunya banyak pula

pengalaman-pengalaman anak, yang mempengaruhi nilai pendidikan baginya,

yaitu pembinaan-pembinaan tertentu yang di lakukan orang tua terhadap anak,

baik melalui makan dan minum, buang air, tidur dan sebagainya. Semuanya

termasuk unsur pembinaan bagi pribadi anak.

Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang

secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi

orang yang sehat dan kuat, berketrampilan, cerdas, pandai dan beriman. Yang

bertindak sebagai pendidik dalam keluarga adalah ayah dan ibu (orang tua) si

anak. Pendidikan yang harus dijalankan orang tua adalah pendidikan bagi

perkembangan akal dan rohani anak, pendidikan ini mengacu pada aspek-aspek

kepribadian secara dalam garis besar. Menggenai pendidikan akal yang

dilakukan orang tua adalah menyekolahkan anak karena sekolah merupakan

lembaga paling baik dalam mengembangkan akal dan interaksi sosial.

Kartono ( 1990:133 ) memandang pentingnya anak dimasukan kedalam

lingkungan social diluar keluarga sebagai bentuk interaksi social dengan

lingkungan masyarakat dan sebagai pemenuhan fungsi intelektual, sebagaimana

dikemukakan bahwa :

―Menginngat perkembangan anak amat pesat pada usia sekolah,dan mengingat bahwa lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu memberikan seluruh fasilitas untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak ----terutama fungsi intelektual dalam mengejar kemajuan zaman modern --- maka anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru dan lebih luas ; berupa sekolahan,untuk mengembangkan semua potensinya.‖

Pendidikan tidak langsung yang telah terjadi pada anak sebelum ia masuk

pergaulan sosial diluar rumah, tentu saja setiap anak mempunyai pengalamannya

sendiri, yang tidak sama terhadap anak lain. Pengalaman yang di bawa oleh

anak-anak dari rumah itu, akan menentukan sikapnya terhadap lingkungan sosial

(18)

Pendidik kedua yaitu tutor PAUD mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu ikut

membina pribadi anak disamping mengajarkan pengetahuan agama kepada anak,

tutor juga mempunyai tugas memperbaiki pribadi anak yang kurang baik, karena

tidak mendapat pendidikan dalam keluarga.

Sebagaimana dikemukakan oleh Hatimah (2008;1.27) Peranan kunci guru atau tutor dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian yang meliputi : 1. Menumbuhkan kemandirian dengan mennyediakan kesempatan untuk

mengambil keputusan dan bertindak.

2. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

3. Menyediakan system dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

Tutor PAUD bertugas membawa anak didik kearah kebaikan, setiap tutor

PAUD harus menyadari bahwa segala sesuatu pada dirinya akan merupakan

unsur pembinaan bagi anak didik. Di samping pendidikan dan pengajaran yang

dilaksanakan dengan sengaja oleh tutor dalam pembinaan anak didik, juga sangat

penting adalah menentukan tujuan pendidikan ― tujuan pendidikan merupakan

merupakan hal yang sangat mendasar (fundamental ),karena dari tujuan itulah akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa ― ( Sadulloh,2007;79)

Hal lain yang menentukan pada penyelengaaran pendidikan adalah

kepribadian tutor, sikap dan cara hidup tutor itu sendiri, bahkan cara berpakaian,

cara bergaul, berbicara dan menghadapi setiap masalah, yang secara tidak

langsung tidak tampak hubungannya dengan pengajaran, namun dalam

pendidikan atau pembinaan pribadi si anak, hal-hal tersebut sangat berpengaruh

dalam proses pembinaan pribadi anak.

Program PAUD sebagai salah satu program yang dilaksanakan diPKBM Az-

Zahra dalm proses pembinaan pribadi anak dan hal ini menjadi penting

mengingat kebutuhan masyarakat sekitar PKBM Az- Zahra yang relatif tinggi,

Hal ini disebabkan karena lokasi Az- Zahra yaitu Jl. Cihampelas merupakan

(19)

ataupun karyawan untuk fasilitas wisata seperti : hotel ,mall, toko – took suvernir

jasa tranfortasi dan sebagainya,menjadikan masyarakat yang ada dPKBM Az-

Zahra adalah masyarakat yang multicultural mereka mempunyai

keanekaragaman budaya berupa bahasa ,gaya hidup atau adat istiadat dan agama.

Program PAUD Az- Zahra mempunyai karakteristik pembelajaran yang

islami yang bermuatan ketauhidan dan ritual – ritual agama islam tetapi saja ada

orang tua non muslim yang mempercayakan anaknya untuk belajar dPKBM

Az—Zahra walaupun ada dilema tersendiri karena apabila dibuat kelas tersendiri

tidak memungkinkan mengingat jumlah anak peserta didik tersebut. Disinilah

letak perlunya memahami perbedaan cara yang digunakan dalam pembelajaran

untuk meningkatkan komunikasi dengan peserta didik maupun dengan orang tua

hal ini diperlukan berbagai dinamika dan nilai – nilai dari berbagai gaya

komunikasi.

Warga masyarakat Cihampelas sebagai masyarakat multikultural disebabkan

oleh mereka kebanyakan pendatang yang mencari mata pencaharian disekitar

Cihampelas. Upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan penyelenggaraan

program pendidikan anak usia dini dalam arti

―……keanekaragam budaya yang ada dimasyarakat (bahasa, etnis, cara hidup, seni, dan nilai – nilai adat istiadat , harus dijadikan dasar penggayaan dalam pembelajaran sehingga seorang guru harus dapat menciptakan proses belajar untuk hidup bersama dalam damai dan harminis.hal ini sesuai dengan salah satu pilar belajar yang diperkenalkan oleh UNESCO yaitu learning to live together “ ( Hatimah,2008;7.5)

Dalam upaya peningkatan keberhasilan selain ditunjang oleh kompetensi tutor

dalam pelaksanaanya juga tidak lepas dari keberadaan sarana penunjang fisik

baik itu bangunan maupun sarana da prasarana didalamnya

(20)

kritis,kreatif, dan mampu mempertangungjawabkan pemikirannya secara rasional ― (Hatimah (2008;1.27) .

PKBM Az- Zahra awalnya tumbuh dari kegiatan mengaji iqro anak – anak

yang dilakukan oleh Bu.Idah sebagai pendiri PKBM Az-Zahra sambil menjaga

ibunya yang sedang sakit , sekarang menjadi PKBM yang berkembang dengan

beberapa program seperti : TPQ dan TK Iqro, MDA,DTA dan PAUD dengan

jumlah tutor sebanyak 5 orang.Keberhasilan ini tidak lepas dari usaha yang

pantang menyerah dalam menhadapi tantangan dan rintangan dalam pelaksanaan

untuk upaya peningkatan keberhasilan program.

Kondisi fisik keadaan PKBM Az- Zahra terdiri dari dua lantai yaitu:

1. Dua kelas lantai atas seluas 5x2 m2 dan bawah 4x2m2. 2. APE luar terdiri dari :1 unit ayunan,1 unit tread mill.

3. APE dalam terdiri dari boneka tangan,boneka peraga,puzzle,paku-

pakuan,hijaiyah,balok bongkar pasang,

Kelengkapan sarana prasarana di PKBM Az- Zahra terdiri dari :

Tabel 1,1 Sarana PAUD Az - Zahra

NO NAMA BARANG SATUAN KET

1 Loker anak 2 Unit

2 Meja Belajar Siswa 10 Unit

3 Kursi 50 Unit

4 White Board 1 Unit

5 DVD 1 Unit

6 Radio 1 Unit

7 Televisi 1 Unit

8 Keyboard 1 Unit

9 Angklung 1 set

(21)

11 Kamar Mandi 1 Unit Tersedia

Melihat rincian kondisi fisik serta sarana prasrana yang dimiliki oleh PKBM

Az-Zahra relative kondusif dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hal

tersebut dikarenakan diPKBM Az-Zahra awalnya merupakan tempat tinggal

yang dirubah menjadi PKBM.Dalam pelaksanaan program disuatu PKBM yang

salah satu diantaranya adalah program PAUD tidak lepas dari peranan orang tua

sebagai pengguna jasa program tersebut adapun bentuk - bentuk kerjasama bisa

dilakukan atau bersinergi dengan pengelola sehingga peningkatan keberhasilan

program tersebut dapat tercapai.

Komunikasi merupakan salah satu syarat dalam proses atau kegiatan

bersosialisai baik dikeluarga,masyarakat maupun dilembaga hal tersebut sangat

mempengaruhi dalam upaya peningkatan keberhasilan suatu program,yang

apabila kurangnya komunikasi bisa menyebabkan tidak terlaksananya program

tertutama dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia dini banyak hal yang

harus dipersiapkan selain kompetensi tutor juga dalam penyelenggaraannya

diharapkan dapat memenuhi standart pelaksanaan program anak usia dini.

Pendidikan bisa dimulai setelah usia sekolah dasar yaitu usia tujuh tahun

ternyata tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4 - 6

tahun) . Pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0 - 4 tahun mencapai

50%, hingga usia 8 tahun mencapai 80%. Artinya bila pada usia tersebut otak

anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka otak anak tidak akan

berkembang secara optimal. Pada dasawarsa kedua yaitu usia 18 tahun

perkembangan jaringan otak telah mencapai 100%. Oleh sebab itu masa

kanak-kanak dari usia 0 - 8 tahun disebut masa emas (Golden Age) yang hanya terjadi

satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia sehingga sangatlah penting

(22)

terhadap kesehatan anak, penyediaan gizi yang cukup, dan pelayanan

pendidikan.

Berdasarkan latar belakang pemikiran inilah maka penulis tertarik untuk

mengangkat peranan orang tua dihubungkan dengan peningkatan keberhasilan

PKBM dan menetapkannya kedalam suatu judul karya tulis yaitu : Peranan

Orang Tua Dalam Meningkatkan Keberhasilan Program PAUD Pada PKBM Az-

Zahra Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah diatas diatas maka permasalahan dalam karya

tulis ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penyelengaraan program anak usia dini di PKBM

Az-Zahra.

2. Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan keberhasilan

program PAUD di PKBM Az-Zahra.?

3. Bagaimana kerjasama orang tua dalam meningkatkan keberhasilan

program PAUD di PKBM Az-Zahra. ?

4. Apa faktor pendorong dan penghambat dalam meningkatkan

keberhasilan program PAUD PKBM Az- Zahra

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam meningkatkan

keberhasilan program PAUD di PKBM Az-Zahra.

2. Untuk mengetahui penyelengaraan program anak usia dini di PKBM

Az-Zahra.

3. Untuk mengetahui bentuk komunikasi dalam kerjasama sebagai upaya

(23)

4. Untuk mengetahui factor apa saja yang menjadi pendorong dan

penghambat dalam meningkatkan keberhasilan program PAUD di

PKBM Az-Zahra.

D. Manfaat / Signifikasi Penelitian

1. Secara teoritis, dapat menambah literatur sehingga dapat mempertajam

kemampuan dalam penulisan karya ilmiah,khususnya mengenai PKBM

2. Secara Praktis, dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PKBM

AZ-ZAHRA dalam operasional.

E. Stuktur Organisasi Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka

berikut ini rencana penulis dalam membagi pokok pembahasan terdiri dari :

BAB I berisi : Pendahuluan yaitu meliputi latar belakang

masalah,identifikasi masalah,perumusan dan pembatasan masalah,tujuan

penelitian,manfaat penelitian ,definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II berisi : Landasan teoritis atau kajian teoritis yaitu konsep yang

berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian.

BAB III berisi : Metodologi penelitian ,yang membahas tentang metode yang

digunakan dalam memperoleh data serta menyelesaikan masalah yang ada pada

objek penelitian tersebut.

BAB IV berisi : Hasil penelitian dan pembahasan yang menjabarkan

mengenai lokasi penelitian serta deskripsi hasil penelitian mengenai perana

orang tua dalam meningkatkan keberhasilan program PAUD

(24)

68 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah PKBM Az- Zahra yang terletak Jl

Cihampelas – Cimaung No. 238/25 Kelurahan Taman Sari Kecamatan

Bandung Wetan Kota Bandung

Menurut Suwandi.Basrowi .(2008;188) “ Subjek penelitian sebagaimana yang dikemukakan Spradly (1987 ) merupakan sumber informasi,sedangkan Moleong (1989 ) mengemukakan bahwa subjek penelitian merupakan orang dalam pada latar penelitian”

Melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif karena peneliti inggin mendapatakan gambaran atau menelaah

secara menyeluruh subjek atau informan dalam penelitian yaitu pengelola atau

kepala sekolah PKBM Az- Zahra sebanyak satu orang, tutor sebanyak dua

orang, orang tua peserta didik sebanyak empat orang dengan asumsi bahwa

pengelola sebagai pemberi jasa apa yang harus dilakukan untuk

meningkatkan peranan orang tua dalam upaya keberhasilan program PAUD

diPKBM Az-Zahra adapun kriteria tutor adalah tutor yang sudah mengajar

lama sehingga tahu peranan seperti apa yang harus dan sudah dilakukan orang

tua sebagai mitra kerja dalam upaya meningkatakan keberhasilan PKBM

Az-Zahra, Adapun orang tua karena orang tua peserta didik selain sebagai subjek

sentral dalam penelitian ini juga punya criteria seperti aktifitasnya terhadap

program PAUD cukup intens,orang tua selain sebagai penguna jasa dalam

program PAUD di PKBM Az-Zahra juga inggin mengetahui bentuk bentuk

peranan yang dilakukan orang tua dalam upaya peningkatan

(25)

Penentuan ketiga subjek tersebut sebagai subjek penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Tutor yang berperan dalam proses pengelolaan lingkungan belajar

2. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan atas pengelolaan

lingkungan belajar.

3. Orang tua yang aktif dalam memonitoring perkembangan anak

disekolah.

Pengelola yang jadi responden adalah

1. Nama :Jubaidah

Tempat / Tanggal Lahir :Bandung,31 Desember 1979

Pendidikan : S1

Lama Mengajar : 2004 s/d sekarang ( 9 tahun )

Tutor yang jadi responden adalah

1. Nama : Yuki Lasmeta Sari

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 26 Mei 1991

Pendidikan : SMK (sedang melanjutkan program D

IV)

Lama Mengajar : 1 tahun

2. Nama : Tedi Setiawan

Tempat / Tanggal Lahir : 27 Mei 1975

Pendidikan : SMA

(26)

Keluarga yang jadi responden adalah

1. Nama Ayah : Yudi Hadiansyah

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung , 25 juni 1986

Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ayah :Karyawan Swasta

Nama Ibu :Ayi Mulyani

Tempat / Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 20 November 1987

Pendidikan Ibu : SMA

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Cihampelas/Cimaung 04/07 no.228/25

Nama Anak : Amel Azqia Aufa

Usia Anak : 4 tahun

Tempat /Tanggal Lahir : Bandung, 18 april 2009

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1

2. Nama Ayah : Supriatna

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung,4 november 1964

Pendidikan Ayah : SD

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Nama Ibu : Apong Sumarni

Tempat / Tanggal Lahir : 03 April 1968

Pendidikan Ibu : SD

Pekerjaan Ibu : Pedagang

Alamat : Jl. Cihampelas Gg Cimaung no. 228/25

Nama Anak : Nessa Radisty

Usia Anak : 4 tahun

(27)

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 6

3. Nama Ayah : Adrian Lakani

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 13 Juni 1980

Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ayah : Wirausaha

Nama Ibu : Meti

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung,26 Mei 1987

Pendidikan Ibu : SMP

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Cihampelas – Cimaung 08/07

Nama Anak : Riani Rahma Lakani

Usia Anak : 4 tahun

Tempat /Tanggal Lahir : Bandung, 27 Februari 2009

Jenis Kelamin : perempuan

Anak Ke : 1

4. Nama Ayah : Rosid

Tempat / Tanggal Lahir : Ciamis,17 september 1986

Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ayah : Wirausaha

Nama Ibu : Ani

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung,1 Agustus 1991

Pendidikan Ibu : SMP

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat :Jl. Cihampelas - Cimaung

Nama Anak :Keysha Nur Husna

Usia Anak : 3 tahun

Tempat /Tanggal Lahir : Bandung, 4 Januari 2010

(28)

Anak Ke : 1

B. Desain Penelitian

Menentukan disain dalam pelaksanaan penelitian sangatlah penting, supaya

dalam pelaksanaanya mempunyai acuan yang jelas dalam melaksanakan

penelitian dilapangan supaya hasilnya bisa komprehensif yang pertama adalah

:

1. Menentukan subjek penelitian,

Dalam menentukan subjek yaitu dari pengelola PKBM terdiri dari

satu orang, tutor sebanyak dua orang serta orang tua siswa sebanyak lima

orang dengan harapan dalam penelitian ini mendapatkan informasi yang

dingginkan harus rerspesentatif, dengan data yang inggin diperoleh agar

data yang didapat dapat menyeluruh dan komprehensif dengan fakta

dilapangan dalam penentuan subjekpun ada kriteria yang ditetapkan.

2. Penentuan metode pengumpulan data,

Data yang dikumpulkan dalampenelitian kualitatif meliputi data

pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Fokus pengamatan dilakukan

terhadap tiga komponen utama, yaitu space (ruang, tempat ) yang terdapat

di PKBM dan lingkungan sekitar PKBM Az- Zahra, aktor ( pelaku ) yang

dimaksud dengan pelaku adalah informan yang peneliti pilih untuk

mengumpulkan informasi yaitu pengelola sebanyak satu orang, tutor

sebanyak dua orang, orang tua siswa sebanyak lima orang, dan aktifitas

(kegiatan) yang selama ini diteliti adalah kegiatan belajar mengajar atau

interaksi yang terjadi dPKBM Az – Zahra selama kegiatan yang

(29)

adalah antara anak dan orang tua,anak dengan tutor,orang tua dan tutor,

orang tua dan pengelola, juga interaksi yang terjadi antara tutor dan

pengelola.Selama penelitian berlangsung,peneliti memposisikan diri

sebagai human instrument yang meluangkan waktu banyak dilapangan .

langkah – langkah yang peneliti lakukan untuk mendapatkan kemurnian

fenomena adalah sebagai berikut;

Pertama, melakukan pendekatan kepada subjek penelitian ( informan )

.dalam proses pendekatan ini, peneliti selalu berusaha hadir ditengah –

tengah mereka hal ini sudah peneliti lakukan semenjak tahun 2010 dan

penelitipun mengkomunikasikan kepengelola bahwa peneliti hadir untuk

melakukan penelitian ditempat tersebut ini dilakukan agar pengelola tidak

merasa aneh dengan sikap peneliti yang terlalu banyak mencari tahu

mengenai banyak hal untuk menggali informasi dari tutor, orang tua dan

anak peserta didik PAUD .Pengumpulan data dimulai dengan memusatkan

perhatian pada kegiatan observasi secara terus – menerus dengan

mengamati ragam aktifitas sosial, dengan cara membuka mata lebar –

lebar pada beberapa kasus , tempat, dan waktu yang berbeda – beda , dan

member kesempatan seluas – luasnya kepada subjek penelitian untuk

mengungkapkan secara bebas pengalaman – pengalamannya.

Data yang diperoleh dari obsevasi langsung berupa perincian atau data

deskriptif tentang kegiatan ,perilaku,orientasi tindakan pengelola,tutor dan

orang tua serta anak dalam berinteraksi secara keseluruhan selama proses

kegiatan di PKBM Az – Zahra, hubungan yang bermakna dari interaksi

interpersonal dan proses pemetaan yang merupakan bagian dari

pengalaman manusia yang dapat diamati. Setelah membangun hubungan

dengan informan ,barulah secara bertahap peneliti mulai memasuki

penggalian fenomena penelitian.

Proses pendekatan dengan informan semakin mudah karena peneliti

(30)

dengan para informan. Dengan begitu, informan akan jauh lebih

bersemangat dalam menjawab berbagai pertanyaan peneliti dan lebih

familier.

Kepada mereka yang sangat sulit diajak bicara , biasanya pembicaraan

mengarah pada upaya pembelaan kepada mereka ,dengan berperan sebagai

pembela mereka, maka akan lebih mudah bagi peneliti untuk

mendapatkan data yang diinginkan .kalau model ini juga masih sulit,

biasanya peneliti menggunakan kata sanjungan dan berbagai cara kata

pemanis lain yang bisa membanggakan hati mereka.

Kedua,melakukan wawancara kepada pengelola,pendekatan kepada

pengelola jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang lainnya

dikarenakan ada kedekatan sebelumnya dengan pengelola. Sebagai

pengelola merasa mendapatkan teman berdiskusi untuk saling bertukar

pikiran , atau tukar pendapat, atau bahkan tidak segan – segan mereka

meminta masukan kepada peneliti berkaitan dengan program PAUD yang

telah dilaksanakan berkaitan dengan strategi fenomena yang dihadapi

informan.

Ketiga, Setelah menjalin hubungan dengan pengelola peneliti menjalin

hubungan dengan informan berikutnya yaitu tutor dan orang tua yang

menjadi subjek peneliti hal ini terasa lebih sulit dikarenakan pola

komunikasi yang berbeda terutama orang tua ,orang tua kurang bisa diajak

komunikasi yang serius memerlukan waktu yang relatirif lama untuk

menggali informasi yang peneliti butuhkan dan menyelaminya cukup

lama.

Pelaksanaan wawancara diusahakan menghindari wawancara yang

bersifat formal terutama terhadap orang tua mereka lebih senang suasana

yang tidak resmi, dan menciptakan suasana informal, alamiah ( tampa

(31)

kesempatan seluas – luasnya kepada informan untuk mengungkapakan

secara bebas pengalaman pengalamannya.

Keempat, , menggunakan teknik dokumentasi .Dokumen yang dicari

bisa berasal dari informan .dengan melakukan berbagai upaya pendekatan

akhirnya didapatkan arsip – arsip yang diperlukan peneliti dengan

meyakinkan informan bahwa data itu akan dijaga kerahasiaanya dan

peneliti tidak akan menggunakan data itu untuk keperluan selain untuk

penelitian.

Kelima, melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap data – data

yang bersifat tetap atau tidak menunjukan perubahan dalam berbagai

variasi situasi dan kondisi. Melalui cara interpretative understanding ini

diharapkan dapat mempermudah peneliti secara langsung membuat

klasifikasi dan identifikasi perolehan data dilapangan. Dalam kegiatan ini

pencatatan data dan informasi dengan menggunakan fied notes , dilakukan

sesegera mungkin setelah wawancara mendalam berlangsung. Selanjutnya

hasil observasi, perilaku tindakan informan dipilah – pilah untuk

dilakukan pendalaman lebih lanjut melalui wawancara mendalam

sehingga diperoleh makna dan pemahaman. Proses pengumpulan data dihentikan setelah dianggap „jenuh‟ yaitu setelah tidak ada jawaban baru lagi dari lapangan .Artinya, peneliti selalu memperoleh informasi yang

sama atau sejenis dari informan – informan baru. Situasi ini ditandai

dengan data yang terkumpul selalu menunjukan hal yang sama dari

berbagai situasi dan sumber yang berbeda.

Objektivitas dan keabsahan data dilakukan dengan reliabilitas dan

validitas data yang diperoleh.Untuk pembuktian validitas data ditentukan

kredibilitas temuan dan intepretasinya dengan mengupayakan temuan ,

dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang senyatanya dan

(32)

Pengambilan data dilakukan secara terus menerus baik melalui

pengamatan yang dilakukan secara terus – menerus selama kegiatan yang

terdapat dPKBM Az- Zahra yang dikuti oleh peneliti maupun wawancara.

Pengamatan dilakukan secara berulang – ulang selain untuk menemukan

hal – hal yang konsisten , juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi

kreteria reabilitas data.

C. MetodePenelitian

Pendekatan digunakan adalah pendekatan naturalistik atau disebut juga

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan sebab masalah yang

diteliti memerlukan suatu pengungkapan yang bersifat deskriptif dan

komprehensif.

Seorangpeneliti kualitatif haruslah sensitif dengan kondisi lingkungan dan danfenomena yang terjadidisekitarpeneliti agar mendapatkan hasil penelitian yang holistic seperti yang dikemukakan oleh Moleong ( 2010;6 )‟…….penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memehami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku,persepsi,motivasi, tindakan, dll., secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah “

Dalam pendekatan yang dilakukan metode ini lebih pada suatu setting

konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh , komprehensif, dan

holistik yang mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan ,

tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari setiap informan dalam

upaya informasi yang didapat dapat mewakili setiap informan dan validitas

datapun dilakukan melalui mengecek ulang pertanyaan kepada informan yang

(33)

Sebagaimana menurut Suwandi.Basrowi .(2008;188) “Penelitian kualitatif dijadikan kerangka berpikir untuk melakukan penelitian karena ; pertama, studi tersebut akan mengungkap tentang „makna‟ dan „

pemahaman‟ para aktor; dan kedua, akan mengungkap pola berpikir

subjektif-individualistik sebagai gejala yang penuh makna . Pengunaan pendekatan kualitatif juga bertujuan untuk memahami tindakan dari dalam diri individu, termasuk kehidupan , aktifitas, dan pengalaman subjek penelitian . Perspektif ini berada pada area subjektif dan bergerak pada aras makna, dan berupaya mengungkap pemahaman makna dari berbagai tindakan individu”

Setiap penelitian mempunyai karakter termasuk penelitian yang dilakukan

diPKBM Az- Zahra dalam upaya mengungkap peranan orang tua terhadap

suatu program yaitu program PAUD yang ada dPKBM Az- Zahra, banyak hal

yang akan diamati diobservasi maupun responden yang akan diwawancara

agar mendapatkan hasil penelitian yang komprehensif dan holistic adapun

karakter penelitian kualitatif

Menurut Bodgan dan taylor,(1992:21-22); Fatchan,(2001:1 ). dalam Suwandi.Basrowi . (2008;23) :“……..berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dalam kehidupannya secara komprehensif dan rinci .Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan , tulisan, atau perilaku yang diamati dari suatu individu, masyarakatatau organisasi tertentu dalam suatu setting tertentu pula.kesemuanyaiti dikaji dari sudut pandang yang utuh ,komprehensif, dan holistic

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiaanya dilakukan dalam kondisi yang alamiah (

natural setting ) ; sering juga disebut juga sebagai metode etnografi, karena

awalnyametode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi

budaya.

Seperti yang dikemukakan oleh Mulyana ,( 2010;150 ) “Penelitian

(34)

terhadap kenyataan soaial dari perspektif partisipan .pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan social yang menjadi focus penelitian .berdasarkan analisi tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang sifatnya abstraktentang kenyataan –kenyataan”.

D. Definisi Operasional 1.Peranan Orang Tua

Dalam penelitian ini maksud dari peranan keluarga adalah analisis

terhadap perilaku peranan orang tua dapat dilakukan melalui tiga

ketentuan peranan orang tua adalah pernyataan formal dan terbuka tentang

perilaku yang harus ditampilkan oleh seseorang dalam membawa

perannya. Gambaran peranan orang tua adalah suatu gambaran tentang

perilaku yang sacara aktual ditampilkan sesorang dalam membawakan

perannya, sedangkan harapan peranan orang tua adalah harapan

orang-orang terhadap perilaku yang ditampilkan seseorang-orang dalam membawakan

perannya,yang dilakukan melalui proses : 1) memelihara dan

membesarkannya, 2) melindungi dan menjamin kesehatannya, 3) men

didiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan.Dalam menunjukan perannya

sebagai upaya meningkatan keberhasilan program pendidikan usia dini

Az- Zahra Cihampelas – Cimaung.

Hal tersebut bisa dilihat dalam proses kegiatan yang dilakukan atau

dilaksanakan di PKBM Az- Zahra peranan seperti apa saja yang dilakukan

oleh setiap informan ( orang tua ) yang termaksud adalah anggota keluarga

dalam menunjukan perannya terhadap anak dalam koridor kegiatan

stimulasi anak pada program PAUD yang diadakan oleh PKBM az- Zahra

2. Meningkatkan Keberhasilan

Meningkatkan keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya

perubahan secara betahap dalam penyelenggaraan proses pembelajaran

(35)

proses pembelajaran dan peningkatan prestasi baik didalam proses

pembelajaran melalui penilaian akhir semester maupun prestasi yang

diperoleh dalam perlombaan diluar PKBM Az - Zahra

3. Program Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

Penelitian ini menggambarkan secara umum tujuan dari program

PAUD adalah memberikan dukungan bagi kelangsungan hidup dan

tumbuh kembangnya anak usia dini serta meningkatkan pengetahuan

,keterampilan dan kesadaran orang tua dan masyarakat akan pentingnya

anak usia dini.Begitupun dalam penelitian ini tujuan dari PAUD tetap

pada alurnya.

4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM )

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah tempat

pembelajaran dan sumber informasi bagi masyarakat yang dibentuk dan

dikelola oleh masyarakat, berisi berbagai macam keterampilan fungsional

yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat dalam

bidang ekonomi , sosial dan budaya.

Dalam penelitian ini PKBM merupakan wadah atau lembaga

pendidikan yang mempunyai satuan program berupa Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) yang merupakan satuan program yang diteliti oleh

peneliti dilihat dari sudut pandang peningkatan keberhasilan program

tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Setelah peneliti merasa yakin dengan judul penelitian yang akan

dikerjakan maka peneliti turun kelapangan untuk menggali informasi yang

dibutuhkan dengan menentukan informan. Pada proses awal peneliti

melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada setiap informan dalam arti

(36)

prilaku dengan asumsi merancang pedoman wawancara ,memang cukup sulit

untuk pengkondisian dikarenakan kebiasaan informan dalam berkomunikasi

tidak resmi sehingga peneliti harus pandai mengemas pertanyaan menjadi

pertanyaan yang mudah dimengerti oleh informan. Data diperoleh selain

melalui observasi mengenai interaksi antara anak , orang tua, pengelola , dan

tutor, peneliti juga mewawancara para informan tersebut selain hal tersebut

peneliti juga mencari informasi yang berupa dokumen – dokumen

lembaga.Terkadang untuk memperkuat data yang diperoleh peneliti mengecek

informasi dengan mengabungkan semua intrumen yaitu seperti hasil observasi

dengan wawancara dan dipastikan dengan dokumen yang ada sebagai arsip

lembaga.

Menurut Sugiono (2012: 62-63 ) “ Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,berbagai sumber,dan berbagai cara.Bila dilihat dari setting-nya , data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting ), pada laboratorium dengan metode eksperimen,di rumah dengan berbagai responden ,pada suatu seminar , diskusi, dijalan dan lain – lain. Bila dilihat sumber datanya , maka sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data , dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung mengumpulkan data , misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen . selanjutnya dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview ( wawancara ), kuesioner ( angket ) dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti melakukan beberapa kegiatan

yang diantaranya melalui observasi hal tersebut dilakukan cukup lama yaitu

dari tahun 2010,dan hal tersebut sudah dikomunikasikan kepada pengelola

mengenai maksud peneliti mengenai kehadiran peneliti ditengah – tengah

mereka.

Sebagaimana menurut Bodgan (1972;3) dalam Moleong (2010:164 )

“……..medefinisiskan secara tepat pengamatan berperan serta sebagai

(37)

lama antara peneliti dengan subjek dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tampa gangguan”.

Hal tersebut dikuatakan Jorgensen (1989;13-14 ) dalam Mulyana (2010;162 ) mengemukakan bahwa metode pengamatan berperan serta ( pengamatan terlibat ) dapat didefinisikana berdasarkan tujuh cirri berikut :

1. Minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang – orang dalam atau anggota – anggota situasi atau keadaan tertentu.

2. Fondasi penelitian dan metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari hari.

3. Bentuk teori dan penteorian yang menekannkan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia.

4. Logika dan proses penelitian terbuka ,luwes oportunistik,dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan fakta yang diperolah dalam situasi nyata eksitensi manusia.

5. Pendekatan dan rancangan yang mendalam ,kualitatif, dan studi kasus.

6. Penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan langsung dengan pribumi dilapangan.

7. Penggunaan pengamatan langsung bersama metode lainnya dalam mengumpulkan informasi

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam proses pengembangan instrument , peneliti melakukan

beberapa tahapan , yaitu :

a. Membuat kisi – kisi

b. Menjabarkan kisi – kisi penelitian kedalam pedoman wawancara dan

pedoman observasi.

c. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara dan

observasi

d. Melakukan penelitian lapangan.

Pembuatan intrumen dimulai dengan pembuatan kisi – kisi pertanyaan

yang berkembang menjadi pertanyaan wawancara ,adapun untuk

pengembangan instrument observasi dilakukan semenjak peneliti berperan

(38)

interpensi apapun terhadap yang terjadi didalamnya kecuali memposisikan

sebagai sahabat dan tutor program PAUD diPKBM Az- Zahra

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data dalam upaya mengumpulkan data yang sebanyak

banyaknya sumbernyapun bervariasi ini terus dilakukan peneliti agar data

yang didapat bisa menggambarkan tentang peranan orang tua dalam

meningkatakan keberhasilan PKBM Az- Zahra.

Menurut Sugiono (2012: 63 ) “ Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting ( kondisi yang alamiah ), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation ), wawancara mendalam (in depth interiview ) dan dokumentasi,

Catherine Marshall, Gretchen B.Rossman, menyatakan bahwa “the

fundamental methods relied on by qualitative researchersvfor gathering information are,participation in the setting,direct observation,in-depth interviewing,document review “

Maka berdasarkan hal itu pula peneliti mengunakan teknik

pengumpulan data tersebut yang berupa :

1. Pengumpulan data dengan Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan semenjak juni 2010

pada tahun ajaran baru walaupun sebelumnya sudah melakukan observasi

tapi tidak berperan serta dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun

pengelolaan baru setelah juni 2010 peneliti masuk dan mulai melakukan

pengamatan.

Selama proses penelitian peneliti terlibat dalam kegiatan sehari- hari

yang dilaksanakan di PKBM Az-Zahra mulai dari proses kegiatan belajar

(39)

ini peneliti tidak melakukan hal hal yang dapat mempengaruhi data yang

akan diperoleh ini diharapkan akan mendapatkan data yang sebenar –

benarnya atau validitas data dapat terjaga tampa campur tangan peneliti

tapi tupoksi sebagai tutor sesuai dengan tata tertib tau kebiasaan PKBM

Az-Zahra dilakukan dalam arti peneliti mencoba profesional dalam

melaksanakan tugas sebagai tutor.

Subtansi data yang diperolah merujuk pada bahan yang secara potensial mampu memberikan informasi deskriptif guna menjawab masalah yang diajukan.Bahan tersebut diperoleh dari hasil pengamatan ,partisipasi, wawancara, pengambilan rekaman foto ataupun tape recorder, dokumen tertulis, dan sebagainya. Dalam proses pengambilan data itu, peneliti harus membuat jarak keterlibatan dan menghindari bias.penjagaan jarak keterlibatan dan penghindaran bias dapat menjamin validitas dan reabilitas data lapangan yang dikumpulkan (Suwandi.Basrowi .2008;54)

Pada prosesnya peneliti mengkomunikasikan baik kepada pengelola

maupun kepada sesame tutor bahwa peneliti walaupun sebagai tutor

peneliti juga sedang melakukan observasi dalam proses pengumpulan

data,hal ini ada dampak positif dan negatifnya , positifnya mereka yang

diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti,

tetapi dampak negatifnya apabila ada data yang diperlukan dirahasiakan

,maka peneliti tidak diizinkan untuk melekukan observasi.Mengngat akan

kedudukan peneliti pihak pengelolapun mengkhawatirkan apabila

penelitian sdah dirasa perlu atau selesai maka peneliti akan berhenti

menjadi tutor diPKBM tersebut.

Awalnya obervasi yang dilakukan belum fokus pada permasalahan

apa yang akkn diangkat tapi peneliti inggin mengetahui upaya

peningkatan keberhasilan PKBM tersebut seperti apa dan apa saja factor

penghambat dan pendorongnya seiring waktu maka peneliti menemukan

(40)

2. Pengumpulan data dengan wawancara/interview

Suatu waktu ada kejadian saat kami melakukan rapat antara tutor

untuk menentukan siapa peserta didik yang akan mendapatkan hadiah atas

prestasi yang didapat dalam penentuan anak berprestasi ada orang tua

yang secara tidak sengaja mendengar percakapan diskusi kami dan

menyebar dan asumsi – asumsi di orang tuapun berkembang dengan

sendirinya,maka karena itu pula saya mencoba menggali informasi dari

orang tua bahwa informasi yang sebenarnya itu seperti apa dan yang

memberikan informasi kepada mereka siapa yang awalnya praduga

akhirnya mendapatkan jawaban.

Peneliti mendapatkan fokus penelitian dan pedoman wawancara

peneliti menerima semua informasi yang ada melalui proses wawancara

untuk mengecek informasi tersebut hal ini dilakukan agar peneliti

menemukan permasalahn secara lebih terbuka, dimana pihak yang

diwawancara diminta pendapat , dan ide - idenya

3. Teknik pengumpulan data melalui dokumen

Pengumpulan data melalui dokumen relatif mudah karena datanya

pasti dan tidak berubah – ubah ,dokumen juga mempunyai kredibilitas

yang tinggi karena mencerminkan keadaan aslinya,dan dibuat untuk

kepentingan dokumentasi untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan /

dilakukan diPKBM Az – Zahra .

(41)

penelitian kualitatif. Dalam hal dokumen Bodgan menyatakan “ In most tradition of qualitative research,the phrase personal document is used broadly to refer to any firt person narrative produced by an individual which describes his or her own actions,experience adan

belief “

4. Teknik pengumpulan data Tiangulasi

Pada teknik pengumpulan data ini peneliti menggunakan data yang

berbeda – beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama . peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam , dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.hal ini sangat

memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data karena dalam prosesnya

sekaligus menguji kredibilitas data dengan mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data.

Sebagaimana Sugiono (2010 : 85 ) menurut Mathinson (1988) mengemukakan bahwa “ the value of triangulation lies in providing evidence –whether convergent, inconsistent, of contracdictory “.Nilai dari teknik pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas) , tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengn menggunakan teknik trianggulasi dalam pengumpulan data ,maka data yang diperoleh akan lebih konsisten tuntas dan pasti. Melalui triangulasi “can build on the strengths of each type of data collection while minimizing the

weakness in any single approach “ (Patton .1980 ) Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandigkan dengan satu pendekatan.

H. Analisis Data

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan analisis data yang berguna untuk

memberi jawaban rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam proposal . Analisis data dalam penalitian kualitatif bertolak

(42)

yang terdapat regularitas atau pola tertentu, namun penuh dengan variasi (

keragaman )

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,kategori,dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data (Suwandi.Basrowi .2008;91)

Dalam pelaksanaan penelitian di PKBM Az- Zahra peneliti melakukan

beberapa tahapan hal ini sebagai acuan atau memberi arahan bagaimana

penelitian secara fenomologi dilakukan . Adapun tahapan tahapan tersebut adalah

yang meliputi tiga tahap, yaitu : tahap pralapangan , tahap dilapangan dan tahap

analisi data.

1. Tahap Pralapangan

Tahap ini meliputi, proses pengamatan awal mempersiapakan pedoman

pengamatan dan pedoman wawancara,pemilihan lokasi penelitian ,pemilihan

model pengamatan dan model wawancra

a. Pengamatan awal

Pengamatan awal merupakan kegiatan mengunjungi beberapa kali ke

PKBM Az-Zahra tampa berinteraksi dengan subjek hanya mengamati

subjek,lengkungan subjek,tindakan subjek,tampa melakukan wawancara

ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran global tentang lingkungan

fisik PKBM Az- Zahra dan kondisi sosial subjek penelitian

b. Mempersiapkan pedoman pengamatan dan wawancara.

Pedoman wawancara yang disiapkan berupa pertanyaan penelitian

(43)

dengan masalah subtansif dalam lingkungan yang khusus yang diteliti

oleh peneliti. Kedua, yaitu pertanyaan yang lebih dekat dekat dengan

masalah yang mendasar dan masalah teoretis yang lebih luas.Hal tersebut

dilakukan untuk mendapatkan data yang menyeluruh dan sempurna.

c. Memilih lokasi penelitian dan cara memasukinya

Saat peneliti memutuskan untuk melaksanakan penelitian dPKBM Az-

Zahra peneliti membicarakannya terlebih dahulu kepada pengelola hanya

saja peneliti meminta semua tetap dilaksanakan seperti biasanya agar

alami dan tidak dibuat - buat dalam pelaksanaan programnya.

2. Tahap memasuki lapangan

Ketika pertama kali memasuki lokasi penelitian banyak sekali informasi

yang diterima,kadang peneliti merasa sayang meninggalkan moment

tersebut..usaha – usaha yang dilakukan peneliti dalam upaya mendapatkan

informasi yang diinginkan adalah :

a. Menjalin hubungan

Peneliti masuk kelapangan berusaha mendapatkan kepercayaan subjek

dengan cara menjalin hubungan baik dengan mereka.

Untuk mendapatkan kesan baik peneliti masuk kedalam PKBM Az-

Zahra sebagai tutor PAUD terhitung Juli 2010. Selain itu peneliti

membina persamaan dengan subjek .Tukar – menukar informasi

sambil lalu,untuk memecahakan kebekuan suasana.

b. Membina hubungan yang sudah terjalin

Untuk menjaga keutuhan hubungan dengan subjek,peneliti membina

hubungan agar informasi yang diharapkan betul – betul tuntas.

(44)

Setelah data semua didapat melalui berbagai instrumen pengumpulan

data maka peneliti menganalisi data tersebut agar menjadi data yang

layak,maka langkah – langkah yang dilakukan adalah :

a. Reduksi data (Abstraksi )

Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan observasi

selanjutnya penulis menyeleksi semua data yang berhubungan dengan

penelitian peran orang tua dalam meningkatkan keberhasilan program

pendidikan anak usia dini.

b. Penyajian Data / Display Data

Data disajikan kedalam daftar kategori yang telah

ditentukan,penyajian data disusun secara naratif yang disususn secara

sistematis berdasarkan fokus penelitian peran orang tua dalam

meningkatkan keberhasilan program pendidikan anak usia dini.

c. Mengambil esimpulan / verifikasi

Setelah dilakukan reduksi dan penyajian data , maka kegiatan

berikutnya adalah membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh.

Agar kesimpulan yang dibuat tidak bias dan diragukan , maka harus

Gambar

Tabel 1.1 Sarana PAUD Az – Zahra………………………………..
Tabel 1,1 Sarana PAUD Az - Zahra
gambar, patung, film dan lain – lain . Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan Patala, Ibrahim, dan Khumaidi (2018) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yang diperoleh dengan metode

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan adalah pada penelitian ini terfokus pada persepsi dan perilaku Komunitas Madura Ampel terhadap keberadaan

40 Article 30 point (1) and (2) Governemnet Regulation Number 101 of 2014 on Waste Management and Toxic Material (State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2014 Number

Pengamatan dan sensus populasi burung rangkong dilakukan pada dua kondisi habitat yaitu kawasan blok hutan Bukit Tangah Pulau (hutan sekunder dan hutan bekas

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan

Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap perusahaan/rekanan yang mengajukan penawaran yang responsive, dimana selanjutnya diusulkan sebagai calon pemenang sebagaimana

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Malaikat yang memiliki

jelas.Untuk membantu penulis dalam melihat implementasi Peraturan Bupati Nomor 12 tahun 2012 tentang Penertiban Ternak dan Hewan Penular Rabies di Kabupaten Kuantan