• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

NO DAFTAR FPIPS : 1440/UN.40.2.4/PL/2013

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA

KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh: Indri Irena

0602815

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA

KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI

Oleh: Indri Irena

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial

© Indri Irena 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA

KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI

INDRI IRENA NIM : 0602815

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

PEMBIMBING I

Drs. H. Djakaria M Nur, M. Si NIP.19490209 197803 1 001

PEMBIMBING II

Drs. Wahyu Eridina, M. Si NIP. 19550505 198601 1 001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Skripsi ini telah diujikan pada tanggal 31 Januari 2013

Dengan panitia yang terdiri dari:

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim suryadi, M.Pd NIP : 19700814 199402 1 002

2. Sekertaris : Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP : 19620304 198704 2 001

3. Penguji :1. Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si NIP : 19610323 198603 1 002

2. Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd NIP : 19550210 198002 1 001

(5)

DAMPAK INDUSTRI SEPATU PT. GSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DI DESA BOJONG RAHARJA KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI

ABSTRAK

Oleh : Indri Irena (0602815)

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar pada pekerja industry sepatu PT.GSI mengenai tingkat kesejahteraan pekerja di industri sepatu tersebut, meliputi tingkat pendapatan, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, kondisi rumah dan fasilitas hidup serta rekreasi.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui keberadaan industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi (2) Bagaimana tingkat kesejahteraan pekerja di industri sepatu PT.GSI sebelum dan sesudah menjadi karyawan.

Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan teknik pengumpulan datanya teknik studi kepustakaan, teknik observasi lapangan, teknik wawancara, dan teknik studi dokumentasi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 190 sampel yang terbagi kedalam 4 kelompok sampel yaitu jumlah sampel bagian produksi sebanyak 160 sampel, jumlah sampel bagian administrasi sebanyak 15 sampel, jumlah sampel bagian teknisi sebanyak 10 sampel dan jumlah sampel bagian distributor sebanyak 5 sampel yang di ambil secara proporsional. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dilakukan pengecekan kelengkapan data, ditabulasi dan diklasifikasikan, ditabelkan dengan metode statistik persentase, data yang sudah ditabelkan selanjutnya dianalisis.

Keberadaan industri sepatu terhadap pengalaman kerja karyawan sangat meningkat, dengan adanya industri sepatu ini karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangakan pengalaman kerja nya, dan mengembangkan keahlian yang dimilikinya sesuai dengan bidang garapannya, baik yang bekerja pada bagian administrasi, bagian distribusi, bagian teknisi dan bagian produksi.

Tingkat perubahahan kesejahteraan pekerja di industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar sebelum dan setelah menjadi karyawan industry sepatu sangat signifikan. Terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja sebelum dan setelah menjadi karyawan industry sepatu, diantaranya: adanya peningkatan dari segi pendapatan pekerja, dalam hal mata pencaharian yang awalnya kerja serabutan setelah adanya industry sepatu dapat menjadi karyawan di industri sepatu tersebut baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak, dari segi kesehatan setelah menjadi karyawan dapat memiliki pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bagus dan memadai, dalam bidang pendidikan setelah menjadi karyawan dapat menyekolahkan anak atau anggota keluarganya ke jenjang yang lebih tinggi, dari segi kondisi rumah dan fasilitas hidup setelah menjadi karyawan dapat memiliki semua fasilitas yang di inginkan, dan dari segi rekreasi setelah menjadi karyawan dapat meluangkan waktu dan menyisihkan uang untuk rekreasi dengan teman, keluarga.

(6)

IMPACT OF INDUSTRY SHOES PT. GSI WELFARE OF WORKERS IN THE VILLAGE BOJONG RAHARJA DISTRICT CIKEMBAR SUKABUMI

ABSTRACT By: Indri Irena (0602815)

This research was conducted in the Village District Bojong Raharja Cikembar PT.GSI shoe industry workers on the welfare of workers in the shoe industry, including the level of income, livelihood, education, health, housing conditions and living facilities as well as recreational.

Formulation of the problem in this study were (1) to determine the presence of the shoe industry in the village of Bojong Raharja PT.GSI Cikembar Sukabumi District (2) How is the level of welfare of workers in the shoe industry PT.GSI before and after being an employee.

The method used is descriptive, the data collection techniques engineering literature study, field observation techniques, interview techniques, and technical documentation study. The number of samples in this study were as 190 samples divided into 4 groups of samples are samples of the production number of 160 samples, the number of samples as part of the administration of 15 samples, the sample size of 10 samples as part of the technician and the number of sample parts distributor by 5 samples taken proportionally. Data already collected then be checked completeness of data, tabulated and classified, tabulated the percentage of statistical methods, data already tabulated then analyzed.

The existence of the footwear industry greatly improved employee experience, with the shoe industry's employees have the opportunity to grow the experience of his work, and he has developed expertise in accordance with its cultivated fields, whether working in the administration, the distribution, the technicians and parts production.

Rate perubahahan welfare of workers in the shoe industry in the village of Bojong Raharja PT.GSI Cikembar District before and after a significant shoe industry employees. There are differences in the level of welfare of workers before and after a shoe industry employees, such as: an increase in terms of labor income, in terms of livelihood were originally working odd jobs after the footwear industry to become an employee in the shoe industry is both permanent employees and contract employees, in terms of after an employee health services and facilities can have a good and adequate health care, in education as being able to send their employees or their family members to a higher level, in terms of housing conditions and living facilities after an employee can have all the desired facilities , and in terms of recreation after an employee can take time and money set aside for recreation with friends, family.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

PERNYATAAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Pembangunan Regional ... 8

B.Industri ... 9

a. Pengertian Industri ... 9

b. Klasifikasi Industri ... 9

c. Faktor yang Mempengaruhi Industri ... 12

d. Faktor – faktor yang Menentukan Penempatan Lokasi Industri... 14

(8)

C. Industri dan Ketenagakerjaan ... 19

a. Angkatan Kerja ... 19

b. Penyerapan tenaga Kerja ... 20

D. Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kondisi Sosial ekonomi... 22

a. Pendidikan ... 24

b. Mata Pencaharian ... 25

c. Kesehatan ... 26

d. Pendapatan ... 27

e. Kondisi Rumah Tangga dan Kepemilikan dan Fasilitas hidup ... 27

f. Rekreasi ... 28

E.Indikator Kesejahteraan menurut BPS (Badan Pusat Statistik)... .. 28

F. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian ... 34

B. Variabel Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi………. 36

2. Sampel ……….. 36

D.Teknik pengumpulan Data ... 37

E.Instrumen Penelitian ... 38

F.Teknik Analisis Data ... 38

(9)

a. Lokasi dan Luas daerah Penelitian ... 42

b. Topografi ... 42

c. Geologi ... 45

d. Iklim ... 45

B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 45

1. Jumlah dan kepadatan penduduk ... 45

2. Komposisi penduduk ... 46

3. Sarana Prasarana ... 52

4. Penggunaan Lahan Di Desa Bojong Raharja ... 54

C. Analisis Data dan Pembahasan ... 55

1. Karakteristik responden bagian administrasi, bagian teknisi bagian distribusi, bagian produksi ... 55

1.1. Identitas Responden ... 55

1.1.1. Jenis Kelamin Responden ... 55

1.1.2. Asal Responden ... 56

1.1.3. Usia Responden ... 57

1.1.4. Pendidikan Responden ... 58

1.1.5. Tanggungan Keluarga Responden ... 59

1.2. Tingkat Kesejahteraan Pekerja Sebelum dan Setelah Menjadi Karyawan industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja... 60

1.2.1. Mata Pencaharian ... 60

1.2.2. Pendapatan ... 62

(10)

1.2.4. Kesehatan ... 67

1.2.5. Kondisi Rumah dan Fasilitas Kepemilikan Barang ... 70

1.2.6. Rekreasi ... 80

D. Implikasi Penelitian Terhadap Bidang Pendidikan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Industri Kabupaten Sukabumi tahun 2010 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah unit dan tenaga kerja industri diKecamatan Cikembar tahun 2010 ... 3

Tabel 4.1 Jumlah penduduk di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar tahun 2010 ... 45

Tabel 4.2 Penduduk Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar menurut kelompok umur dan jenis kelamin ... 48

Tabel 4.3 Penduduk usia 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan tahun 2010 ... 50

Tabel 4.4 Mata Pencaharian penduduk Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Tahun 2010 ... 51

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana kesehatan di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Tahun 2010 ... 52

Tabel 4.6 Sekolah Berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Bojong Raharja Tahun 2010 ... 53

Tabel 4.7 Saranaperibadatan di Desa Bojong Raharja Tahun 2010 ... 54

Tabel 4.8 Penggunaan lahan di Desa Bojong Raharja tahun 2010 ... 54

Tabel 4.9 Jenis kelamin tenaga kerja ... 56

Tabel 4.10tenaga kerja berdasarkan daerah asal ... 57

Tabel 4.11Usia tenaga kerja ... 58

Tabel 4.12Tingkat pendidikan tenaga kerja ... 59

Tabel 4.13 Jumlah tanggungan tenaga kerja ... 59

Tabel4.14 Mata pencaharian tenaga kerja sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 61

Tabel 4.15Pendapatan tenaga kerja sebelum dan setelah menjadi karyawan .... 62

(13)

Tabel 4.17 Kompetisi Chi kuadrat (X2)pendapatan tenaga kerja sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 63 Tabel 4.18Pendidikan anak atau anggota keluarga tenaga kerja sebelum dan

setelah menjadi karyawan ... 65 Tabel 4.19Biaya pendidikan per bulan anak atau anggota keluarga tenaga kerja

sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 66 Tabel 4.20 Tempat responden dan anak atau anggota keluarga tenaga kerja

berobat sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 67 Tabel 4.21 Tempat Responden dan Anak atau Anggota Keluarga Tenaga Kerja

Membeli Obat Sebelum dan Setelah Menjadi Karyawan ... 68 Tabel 4.22 Anak atau Anggota Keluarga Tenaga Kerja Mengalami Sakit Pertahun

Sebelum dan Setelah Menjadi Karyawan ... 69 Tabel 4.23Biaya yang dikeluarkan petahun untuk berobat Sebelum dan Setelah

Menjadi Karyawan Industri... 70 Tabel 4.24 Jenis Rumah Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah Menjadi Karyawan 71 Tabel 4.25 Frekuensi yang diobservasi dan frekuensi yang diharapkan mengenai

jenis rumah tenaga kerja sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 72 Tabel 4.26 Kompetisi Chi kuadrat (X2) Jenis Rumah Tenaga Kerja Sebelum dan

Setelah Menjadi Karyawan ... 72 Tabel 4.27 Luas rumah tenaga kerja sebelum dan setelah menjadi karyawan ... 73 Tabel 4.28 Penambahan Ruang ( Peruntukan) Rumah Tenaga Kerja Sebelum dan

Setelah Menjadi Karyawan ... 74 Tabel 4.29 Kepemilikan Barang Elektronik Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah

Menjadi Karyawan ... 75 Tabel 4.30 Sarana Transportasi yang Digunakan Tenaga Kerja Sebelum dan

Setelah Menjadi Karyawan ... 76 Tabel 4.31 Biaya Transportasi Perbulan Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah

Menjadi Karyawan ... 77 Tabel 4.32 Kendaraan Yang Dimiliki Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah Menjadi

(14)

Tabel 4.34Uang Yang Disisihkan Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah Menjadi Karyawan Untuk Menabung ... 80 Tabel 4.35 Kebiasaan Rekreasi Tenaga Kerja Sebelum dan Setelah Menjadi

Karyawan ... 81 Tabel 4.36Tempat Rekreasi yang Dikunjungi Sebelum dan Setelah Menjadi

Karyawan ... 82 Tabel 4.37Banyaknya Rekreasi Pertahun yang Dilakukan Tenaga Kerja Sebelum

dan Setelah Menjadi Karyawan Industri ... 83 Tabel 4.38Biaya Rekreasi Pertahun yang dikeluarkan Tenaga Kerja Sebelum dan

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Kabupaten Sukabumi merupakan daerah yang memiliki karakteristik perekonomian agraris, dimana sektor pertanian masih mendominasi perekonomian daerah. Sedangkan sektor industri masih ada pada posisi ke tiga setelah sektor perdagangan. Pada periode tahun 1990 – an Kabupaten Sukabumi dikelompokan pada daerah yang masih tradisional dengan kontribusi sektor industri dibawah angka sepuluh persen. Namun memasuki tahun 2001 menjadi pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu melonjaknya kontribusi sektor industri menjadi dua kli lipat. Hal ini menandai bergesernya tatanan perekonomian Kabupaten Sukabumi ke arah industrialisasi.

Sektor perindustrian terutama industri besar memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian Kabupaten Sukabumi yakni rata – rata sebesar 16,84 persen pertahun. Sebagian besar industri besar ini berada di

daerah padat modal sehingga industri dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja oleh industri besar ini menjadikan salah satu prioritas yang mendapat perhatian besar dari Kabupaten Sukabumi.

(16)

tiap orang. Dibawah ini terdapat tabel yang menerangkan tentang perkembangan industri di Kabupaten Sukabumi periode 2010 dan 2011. Perkembangan industri di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan , Koperasi dan penanaman Modal

Kabupaten Sukabumi 2010.

Ket : IKAHH : INDUSTRI KIMIA, AGRO DAN HASIL HUTAN

ILMEA : INDUSTRI LOGAM, MESIN, ELEKTRONIK DAN ANEKA

Dari tabel 1.1 tersebut, dapat diketahui bahwa berbagai jenis industri di Kabupaten Sukabumi cukup memberikan kontribusi positif dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya penambahan jumlah industri dan tenga kerja yang bisa diserap oleh sektor industri di Kabupaten Sukabumi.

(17)

Industri di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi industri skala besar dan industri skala menengah dan kecil. Jenis industri besar diantaranya adalah garment, elektronik, air mineral (AMDK), perusahaan permodalan asing dan PMDN ( PT. Daehan Global, GSI,Heshe, Yung Nam) Pamsung, Aqua Golden Missisipi. Yang lokasinya berada di kecamatan Cicurug, Cidahu, Parungkuda, Cibadak, Cisaat, sukalarang, Cikembar, dll.

Sedangkan industri skala menengah dan kecil jenis industrinya adalah alat – alat rumah tangga, pengolahan batu aji, kerajinan, sendal, sepatu, pakaian,

sparepart kendaraan bermotor, kerja sama dengan( PT.ASTRA MITRA VENTURA, Cisaat) dengan lokasi industrinya berada di kecamatan Cicurug, Cidahu, Cisaat, Cibadak, Parungkuda, Pelabuhan Ratu, Jampang Tengan, Surade.

Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi yang menjadi kawasan pertanian dan industri adalah Kecamatan Cikembar yang terdiri dari 9 desa yang terdapat berbagai macam industri baik itu industri besar, menengah dan kecil yaitu diantaranya dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Unit dan Tenaga Kerja Industri di Kecamatan Cikembar Tahun 2010

No Kelurahan Jumlah Unit Tenaga kerja

(18)

Dari tabel 1.2 tersebut dapat kita peroleh informasi bahwa industri di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi tersebar di beberapa desa diantaranya yaitu : (1) Desa Cikembar 2 unit diantaranya PT. Mercy Farma dan Pabrik kayu dengan jumlah pekerja 534 orang. (2) Kerta Raharja dengan jumlah industri 2 unit yaitu Pabrik gula merah dan PT.SIERAD dengan jumlah pekerja 1496 orang. (3) Bojong Raharja dengan jumlah industri 5 unit yaitu PT. GSI, PT. BI ( Baju Indah), Kino Care Era Cosmetiko, PT. DMI, PT. Sengon dengan jumlah tenaga kerja 73.287 orang .(4) Parakan Lima dengan jumlah industri 3 yaitu Pabrik sumpit, Pabrik Bohlam, PT. Prima dengan jumlah pekerja 970 orang. (5) Sukamaju dengan jumlah industri 2 yaitu PT. Saudara 2 dan PT. Riki Sejahtera dengan jumlah pekerja 148 orang .

Hal tersebut jelas bahwa di Kecamatan Cikembar khususnya Desa Bojong Raharja menjadi sektor industri yang besar dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga mampu mengurangi angka pengangguran baik itu di daerah Kecamatan Cikembar itu sendiri maupun dari luar kecamatan baik dari kecamatan lain atau wilayah masyarakat yang bekerja dari wilayah Kota Sukabumi itu sendiri.

(19)

dalam upaya pemerataan tingkat pendapatan dan perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat terutama pekerja itu sendiri .

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan mengangkat judul ” Dampak Industri Sepatu PT.GSI Terhadap

Kesejahteraan Pekerja Di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi”

B. Rumusan masalah

Agar memberikan penjelasan yang terarah dalam penelitian ini maka dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakahkeberadaan industri sepatu PT. GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana tingkat kesejahteraan pekerja di industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi sebelum dan sesudah menjadi karyawan ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui lebih dalam dampak pembangunanindustri sepatu terhadap kesejahteraan pekerja di PT. GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar, secara terperinci penelitan ini bertujuan untuk mengetahui tentang : 1. Untuk mengetahui keberadaan industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong

(20)

2. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pekerja di industri sepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi sebelum dan sesudah menjadi karyawan.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu geografi, dalam melakukan intervensi terhadap permasalahan fakta dilapangan.

b. Menambah khasanah perpustakaan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa jurusan pendidikan geografi untuk mengkaji dan memperdalam keilmuannya

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian bisa dijadikan bahan, data dan informasi bagi berbagai pihak dalam melihat persoalan tentang dampak pembangunan industri sepatu PT. GSI INDONESIA terhadap tingkat kesejahteraan pekerja PT. GSI INDONESIA di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan masukan bagi pemerintah dalam pembangunan industri.

E. Definisi Operasional

(21)

1. Industri adalah manufacturing yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Pembangunan industry merupakan program yang bertujuan selain untuk meningkatkan pendapatan, menghemat devisa Negara juga terbukanya lapangan pekerjaan baru seperti sector jasa.

2. Industri besar adalah industri yang bergerak dan mempunyai modal awal > 200 juta rupiah dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.

3. Industri sepatu adalah industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yaitu sepatu yang awalnya berupa karet, plastik atau kulit diolah menjadi sepatu yang siap dipasarkan baik di negara sendiri maupun untuk di ekspor keluar negeri.

4. Tingkat Kesejahteraan yang dimaksud disini adalah tingkat kesejahteraan dan keadaan pekerja di PT. GSI dilihat dari

1.Mata pencaharian , dengan menganalisis perubahan sebelum dan sesudah adanya pembangunan industri ( bekerja / tidak bekerja, perubahan jenis mata pencaharian)

2.Tingkat pendapatan , dengan menganalisis tingkat perubahan sebelum dan sesudah adanya pembangunan industri ( menurun, tetap atau meningkat)

(22)

4.Kesehatan, setelah adanya pembangunan industri kemudahan kesehatan pekerja(meningkat,tetap atau menurun) bila dibandingkan sebelum adanya pembangunan industri.

5.Kondisi rumah tangga dan kepemilikan barang, dengan adanya pembangunan industri penduduk akan lebih konsumtif dalam pemenuhan barang dan kepemilikan barang.

6.Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan penelitian, karena sangat berguna untuk memperoleh sumber data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian,sehingga menghasilkan suatu permasalahan yang akurat. Seperti yang diungkapkan oleh Surakhmad (1982:131) metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan tekhnik serta alat tertentu.

Metode penelitian deskriptif menurut Surakhmad (1994:140) yaitu metode yang mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta , sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang ada di daerah penelitian, penelitian desktiptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data dan penyususna data tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu sendiri.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Rafi’i (1989 : 6) adalah ukuran, sifat atau ciri

(24)

sehingga diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan hasil yang terjadi karena terpengaruh variabel bebas.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan, mata pencaharian, kesehatan, pendapatan, kondisi rumah dan kepemilikan fasilitas hidup, kepemilikan barang rumah tangga.Sedangkan variable terikatnya adalah kondisi social ekonomi sebelum adanya pembangunan industri dan sesudah adanya pembangunan industri.

Gambar 3.1 Hubungan antar variabel

Variable Bebas (x)

Keberadaan Industri Sepatu PT.GSI

- Pengalaman - Keahlian / bidang

garapan

Variabel Terikat (y)

Kesejahteraan pekerja a. Pendidikan b. Mata pencaharian c. Kesehatan

d. Pendapatan

e. Kondisi rumah dan kepemilikan fasilitas hidup

(25)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sumaatmadja ( 1988:112)adalah keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti, yang ada di daerah penelitian dan menjadi objek geografi. Populasi merupakan keseluruhan objek yang ada dalam penelitian atau sumber perolehan data dalam penelitian.Sementara sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi dalam suatu penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu semua pekerja yang bekerja di industry sepatu PT.GSI yang jumlahnya sebanyak 19.873 orang karyawan

2. Sampel Penelitian

Menurut Sumaatmadja (1988:112-113) ―sampel adalah bagian dari

populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan‖.

Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau yang refresentatif artinya menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara optimal tetapi walaupun mewakili.sampel merupakan bukan duplikat dari populasi.

Sampel penelitian disini yaitu pekerja sebagai responden yang diambil secara acak dan proporsional , yaitu sejumlah pekerja yang bekerja di PT. GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar.

(26)

terbagi kedalam 4 kelompok yaitu sampel bagian administrasi sebanyak 15 sampel dari 300 populasi, sampel bagian teknisi sebanyak 10 sampel dari 200 polupasi, sampel bagian distributor sebanyak 5 sampel dari 100 populasi, dan sampel bagian produksi sebanyak 160 sampel dari 19.000 populasi. Maka jumlah seluruh sampel dalam penelitian ini adalah 190 sampel atau dalam bentuk persentase 1% dari jumlah seluruh populasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik observasi lapangan

Menurut Kartono (1976:158) Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena social dan gejala-gejala objek dengan jalan pengamatan dan pencatatan.

Menurut Tika.M. (1997:68) observasi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terdapat di lokasi penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data yang actual dan langsung di tempat penelitian

Berdasarkan definisi tersebut maka yang diobservasi adalah jumlah tenaga kerja PT.GSI dan industry sepatu PT.GSI.

2. Teknik Kuesioner

(27)

Angket yang diberikan kepada tenaga kerja bertujuan untuk mengetahui fakta sebenarnya di lapangan berkaitan dengan kondisi social ekonomi tenaga kerja sebagi dampak dari mata pencaharian yang mereka miliki sebagai tenaga kerja di pabrik sepatu PT.GSI.

3. Teknik studi dokumentasi

Menurut Sumaatmadja, (1988 :109), pengambilan bahan-bahan kajian yang sudah ada dilapangan berupa brosur, laporan hasil penelitian, data statistik maupun data-data yang biasa ada dari instansi terkait yang menunjang pada penelitian. Teknik ini digunakan sebagai pelengkap dalam rangka analisis masalah yang sedang diteliti.

4. Studi literatur

Peneliti mencari teori-teori atau penjelasan-penjelasan yang relevan dengan penelitian ini, data yang diambil berupa data geografis, data tentang sifat pekerja, data tentang objek penelitian, data tentang lokasi, penjelasan-penjelasan dan teori-teori yang menunjang penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka digunakan instrumen untuk pengambilan data sebagai berikut:

(28)

Menurut Arikunto (1998 :140) kuisioner ―adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden‖. Dalam

penelitian ini digunakan kuisioner tertutup, dimana pertanyaan yang diajukan sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih.

F. Teknik Analisis Data

1. Menyeleksi data

Langkah ini dilakukan agar kelengkapan data yang telah terkumpul melalui instrument penelitian berupa pedoman wawancara ataupun data lain yang dapat mendukung pembahasan dalam penelitian ini. Penulis menyeleksi kelengkapan data. Data yang diperoleh dilapangan yaitu data angket responden diseleksi oleh peneliti

2. Mengklasifikasi data

Pengklasifikasian data dalam kegiatan ini berupa pengelompokan data yang telah diperoleh dari responden dan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang frekuensi jawaban dari responden. Penulis melakukan tabulasi data dan memasukan data yan ada kedalam tabelpresentase yang mana data tersebut pada akhirnya akan menjelaskan rumusan masalah.

3. Analisis data

(29)

Perhitungan rumus :

a. Persentase

F

P = — x 100% n

Keterangan : P = bilangan yang dicari F = jumlah jawaban responden

n = jumlah seluruh responden

100 = konstanta

Setelah data hasil dari lapangan diperoleh dan telah diketahui berapa persen jawaban tersebut dijawab, maka selanjutnya dianalisis dan penafsiran data sesuai dengan penelitian.

Dengan kriteria penelitian skor yang digunakan berdasarkan kriteria menurut arikuntoro (1990 : 57) sebagai berikut:

0% = Tak seorang pun 1 - 24% = Sebagian kecil 25 - 49% = Hampir setengahnya 50% = Setengahnya

(30)

b. Uji Chi Kuadrat

Untuk melihat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja PT.GSI sebelum dan setelah menjadi karyawan di PT.GSI adalah dengan menggunakan analisis statistik Chi Kuadrat (X2).

Perhitungan Chi Kuadrat (X2) data kualitatif menurut IqbalHasan (2004:188) adalah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan : X2 = Chi kuadrat

Fo = frekuensi yang diobserfasi Fe = frekuensi yang diharapkan

Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formula hipotesis

Ho: Kategori pertama sama dengan kategori kedua Hi : Kategori pertama tidak sama dengan kategori kedua 2. Menenukan taraf nyata (α) dan X2 Chi Kuadrat tabel

Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01). Setelah diperoleh perhitungan Chi Kuadrat, kemudian dibandingkan dengan nilai kritikal. Nilai kritikal ini diperoleh dengan melihat tabel penyebaran X2 (dk = nilai probality) antara 1% dan 5% yang diperoleh dengan cara berikut:

(31)

Keterangan

dk = Derajat kebebasan B = Banyaknya baris L = Banyaknya lajur

3. Menentukan kriteria Pengujian. Berdasarkan Perbandingan Chi Kuadrat Hitung dengan Tabel:

a. Jika Chi Kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel, maka Ho diterima b. Jika Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka Ho ditolak

Sedangkan nilai Chi Kuadrat tabel dapat dilihat dari taraf signifikan (α)

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan penulis berdasarkan rumusan masalah diantaranya yaitu :

Keberadaan industri sepatu terhadap pengalaman kerja karyawan sangat meningkat, dengan adanya industri sepatu ini karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangakan pengalaman kerja nya, dan mengembangkan keahlian yang dimilikinya sesuai dengan bidang garapannya, baik yang bekerja pada bagian administrasi, bagian distribusi, bagian teknisi dan bagian produksi.

Tingkat perubahahan kesejahteraan pekerja di industrisepatu PT.GSI di Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar sebelum dan setelah menjadi karyawan industry sepatu sangat signifikan,dengan menjadi karyawan industri sepatu ini mengakibatkan perubahan pola hidup pekerja itu sendiri dimana dari tingkat pendapatan, mata pencaharian,pendidikan, kepemilikan barang dan kondisi rumah, kesehatan dan rekreasi mengalami perubahan.

(33)

dan memadai, dalam bidang pendidikan setelah menjadi karyawan dapat menyekolahkan anak atau anggota keluarganya ke jenjang yang lebih tinggi, dari segi kondisi rumah dan fasilitas hidup setelah menjadi karyawan dapat memiliki semua fasilitas yang di inginkan, dan dari segi rekreasi setelah menjadi karyawan dapat meluangkan waktu dan menyisihkan uang untuk rekreasi dengan teman, keluarga.

Dengan penghasilan yang besar tentunya kehidupan pun dapat terjamin, namun setiap responden tentunya menggunakan penghasilan yang didapatnya bermacam – macam sesuai dengan kebutuhan, dari hasil penelitian, responden bagian administrasi, bagian teknisi dan bagian distribusi cenderung menggunakan penghasilannya untuk biaya pendidikan, kesehatan, kondisi rumah dan fasilitas hidup serta rekreasi. Sedangkan responden bagian produksi menggunakan penghasilannya untuk pendidikan, kesehatan dan kondisi rumah serta fasilitas hidup lainnya.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa temuan yang merupakan kendala atau masalah yang perlu mendapatkan perhatian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja, sehubungan dengan ini disarankan:

(34)

fisik maupun social di wilayah tersebut, sehingga tidak sampai mengganggu keseimbangan lingkungan wilayah tersebut.

Pihak perusahaan terutama para pemimpinnya agar lebih memprioritaskan penduduk setempat untuk berpartisipasi dalam kegiatan industry yang dijalankan.Terutama yang memiliki pendidikan dan keahlian yang optimal agar penduduk dapat merasakan dampak positif dariakegiatan industry yang ada diwilayahnya, sehingga tingkat kesejahteraan meningkat dan mengurangi pengangguran.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachim, Iih. (1986). Geografi Latar Belakang Pemikiran dan metoda.Bandung : Bina Budhaya.

Abdurachmat, Idris. 1988.Geografi Industri, Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP

Abdurachmat, Idris dan Maryani, E. (1997).Geografi Ekonomi. Bandung: IKIP.

Arikunto , Suharsimi.1988. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek) Jakarta :Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT AsdiMahasatya.

Bapeda kabupaten Sukabumi , 2004 . Sukabumi Membangun, Kabupaten Sukabumi: Pemda Kab. Sukabumi.

Daljoeni N, 1981. Masalah Penduduk Dalam Fakta dan Angka.Bandung : Penerbit Alumni.

Darsiharjo dan Mutakin, Awan.(2008). Metode Penelitian Geografi. Diktat Kuliah Metode Penelitian Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional UPI, 2006. Pedoman Penulisan Karya Imiah. Bandung :

Depdiknas UPI Depdiknas.(2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta : Bumi Aksara. Rafi'i, Suryatna. (1986). Metode Statistika Analisis. Bandung: Binacipta.

Sajogyo, Pudjiwati, 1985. Sosiologi pembangunan Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi ( suatu pendekatan dengan analisa keruangan).Bandung: Penerbit Alumni.

Tika ,Pabundu. 1997. Metode Penelitian Geografi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Warren, 1985.Industri dan Lingkungan: Jakarta.

(36)

Gambar

Gambar 3.1 Hubungan antar variable.............................................................
Tabel 4.37Banyaknya Rekreasi Pertahun yang Dilakukan Tenaga Kerja Sebelum
Tabel 1.1 Perkembangan Industri Kabupaten Sukabumi
Tabel 1.2  Jumlah Unit dan Tenaga Kerja Industri di Kecamatan Cikembar Tahun
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual dan

Core and log data generated facies carbonate distribution and rock typing, defining properties for log analysis and permeability prediction for each zone.. An Sw prediction for

Viva Medika | VOLUME 04/NOMOR 07/SEPTEMBER/2011 50 GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR.. RENDAH (BBLR) DI

Selanjutnya, berbagai peubah ekonomi yang digunakan dalam model menunjukkan bahwa peubah investasi (INV), pengeluaran pemerintah (GOV), dan ekspor (EXPR) secara

[r]

Terdapat empat aspek penilaian pelajar terhadap pembangunan pembelajaran di kolej kediaman yang dilihat iaitu tanggungjawab pihak pengurusan, peranan pengetua dan felo dalam

Dalam sejarahnya sendiri, propaganda pada awalnya adalah mengembangkan dan memekarkan agama Khatolik Roma baik di Italia maupun negara-negara lain. Sejalan dengan

Saya menyatakan dengan sebenamya bahwa tesis yang saya ajukan untuk diuji tanggal 04 Juni 2012 denganjudul: PENGARUH PERSEPSI TENTANG PROCEDURAL, FINANCIAL DAN RELATIONAL SWITCHING