PERAN BURUNG DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINNYA DENGAN
KEHIDUPAN MANUSIA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Oleh:
FITRIA RAMAYANTI NIM: 11730223111
Pembimbing I Dr. H. Nixon, M.Ag
Pembimbing II Dr. Sukiyat, M.Ag
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1444 H. / 2022 M.
292/IAT-U/SU-S1/2022
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Ushuluddin (S. Ag). Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada teladan umat manusia yaitu Rasulullah yang kasih sayangnya pada ummat tak pernah padam, bahkan hingga akhir hayat beliau.
Pembahasan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pelajaran yang bisa kita sebagai manusia ambil dari hewan salah satunya yaitu burung, yang sudah jelas sekali banyak disebutkan dalam al-Quran, kita sebagaimanusia pun bisa mengambil pajaran dari burung tersebut. Tulisan ini juga dimasukkan untuk dijadikan sebagai tambahan informasi dalam kajian Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir sekaligus juga memenuhi syarat penyelesaian studi di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dorongan-dorongan langsung, baik moral, maupun material.
Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Terkhususnya kepada Ibunda Marlis yang telah menjadi motivator utama dalam selsainya tulisan ini.
2. Terkhususnya kepada Ayahanda Akhirman yang selalu mendukung dan memberi support dalam selesainya tulisan ini.
3. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu demi menyelesaikan skripsi ini, kepada Rektor UIN Suska Riau. Prof. Dr.
Khairunnas Rajab, M.Ag beserta jajarannya yang telah memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Universitas ini.
4. Terimakasih juga kepada Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau, bapak Dr. H. Jamaluddin, M. Us dan Ayahanda Dr. H.
ii
Masyhuri Putra, Lc. MA Selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis dari awal perkuliahan.
5. Kepada bapak Agus Firdaus Chandra, Lc. MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir yang senantiasa memberikan kemudahan dalam semua hal yang berkaitan dengan studi penulis.
6. Kepada bapak Dr. H. Nixon,Lc, MA selaku dosen pembimbing 1 dan bapak Dr. Sukiyat M.Ag selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan terbaik serta motivasi kepada penulis.
7. Kepada semua dosen yang telah mentransformasikan keilmuannya kepada penulis, sehingga penulis bisa tertuntut baik secara keilmuan maupun akhlak.
8. Kepada sahabat satu kelas tercinta IAT B yang senantiasa memberikan semangat sekaligus menjadi saksi suka duka penulis di masa perkuliahan.
Terkhusus kepada akhwat IAT B lainnya yang selalu menemani perjuangan penulis.
9. Kepada adik Saya Muhammad Rizki dan Khoirum Nikmah Saya Juga mengucapkan Terimakasih karna Selalu dapat dukungan dari kalian.
10. Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dalam penulisan skripsi ini. Karena itu tentulah terdapat kekurangan serta kejanggalan yang memerlukan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Kepada Allahﷻ penulis berdo‟a semoga kebaikan dan kontribusi yang telah mereka berikan dinilai sebagai ibadah yang baik, sehingga selalu mendapat Rahmat dan karunia-Nya. Amin Ya Rabb al-Amin.
Pekanbaru, 22 Januari 2022 Penulis
Fitria Ramayanti NIM: 11730223111
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
MOTTO ... v
PEDOMAN LITERASI ... vi
Abstrak ... viii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Permasalahan... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II ... 8
KERANGKA TEORITIS ... 8
A. Landasan Teori ... 8
1 Burung……...8
2 Relevansinya Pada Peran Burung………...12
B. Tinjauan Kepustakaan ... 15
BAB III ... 20
METODE PENELITIAN ... 20
A. Jenis Penelitian ... 20
B. Sumber Penelitian ... 20
C. Teknik dan Pengumpulan Data ... 20
D. Teknik Analisa Data ... 21
BAB IV ... 24
PEMBAHASAN ... 24
A. Penafsiran ... 24
1. Burung Gagak………....23
2. Burung Hud-hud………...27
3. Burung Ababil…………...30
iv
B. Analisis ... 30
BAB V ... 42
PENUTUP ... 42
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 50
v MOTTO
ِذ ْحَّللا َىلِإ ِذْهَملا َهِم َمْلِعلا ِبُلْطُا
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur”
vi
PEDOMAN LITERASI
Huruf Huruf
Arab Latin Arab Latin
ء = „ ض = d /d
ة = b ط = t / t
د = t ظ = z / z
س = ts ع = „
ط = j ؽ = Gh
ػ = h / h ف = F
ؿ = kh ق = Q
د = d ك = K
ر = dz ه = L
س = r ً = M
ص = z ُ = N
ط = s ٓ = H
ػ = sy ٗ = W
ؿ = s/s ٛ = Y
Vokal Vokal Panjang Contoh
َ_ = a بـَــ = ā ََشُصبَنَر = takātsur ََََِ‒ = i ٚـِـ = ī َُظَِْٖٞٝ = yahīj ُ‒ = u َ ْ٘ــُــ = ū َ َُ ََُْ٘يْؼَر = ta‟lamūn
َْ٘ــَـــ = aw ََف َْ٘ع = sawf
َْٜـَــــ = ay َََِْٞػ = „ayn
vii Catatan:
1. Kata alīf-lam alta‟rīf baik syamsiyyah maupun qamariyyah diawali dengan al- dan disambung dengan kata yang mengikutinya. Contoh: al-bayt, al- hadid, al-dār, al-sahīh.
2. Huruf tā‟ marbūtah (ح) ditulis dengan ḧ. Contoh : al-mar‟aḧ (bukan al- mar‟a), Dzurriyaḧ (bukan dzurriya).
3. Huruf tasydīd ditulis dua kali. Contoh : al-kuffaraḧ, al-makkaḧ, al- nabawiyaḧ.
4. Secara umum vokal huruf terakhir suatu kata tidak dituliskan pengecualian diberikan pada huruf terakhir kata-kata berikut ini, di mana vokalnya ditulis sebagaimana adanya:
a. Kata kerja (fi‟il). Contoh: dzahaba (bukan dzahab), qara‟a (bukan qara‟), yaqūlu (bukan yaqūl), yasma‟ūna (bukan yasma‟ūn).
b. Kata milik. Contoh: baytuka (bukan baytuk), qauluhu (bukan qauluh).
c. Vokal terakhir kata-kata fawqa (bukan fawq), tahta (bukan taht), bayna (bukan bayn), amama (bukan amam), warā‟a (bukan warā‟), dan sejenisnya.
viii ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PERAN BURUNG DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA” Manusia hidup dalam satu tatanan yang baik, dapat hidup berdampingan dan saling membantu satu sama lain, bagitu pula burung, burung hidup dalam satu kelompok besar yang saling membantu satu sama lain, tidak membedakan warna bulu satu dan lain nya, mereka akan terus berekosistem yang baik. Bukan menjadi hal yang mustahil manusia dapat belajar dari burung, ada banyak aspek yang dapat diambilkan pelajaran dari burung dalam kehidupan bermasyarakat, seperti saat awal belum di tetapkannya bagaimana menguburkan orang mati, dalam kisah Qabil dan Habil, Habil mengambil hikmah dari seekor burung yang di beri tugas oleh Allah untuk mencontohkan tata cara menguburkan orang mati. Begitu juga dengan banyak hal yang terjadi di dunia ini. Maka dalam penelitian kali ini, peneliti akan menjabarkan peranan burung dalam aspek kekehidupan bermasyarakat, karna tidak dapat di pungkiri apa-apa yang terjadi di dunia ini atas izin dan sudah menjadi ketetapan Allah, kembali kebagaimana manusia memetik hikmah dari apa yang terjadi. Bukan menjadi hal yang mustahil manusia dapat belajar dari burung, ada banyak aspek yang dapat diambilkan pelajaran dari burung dalam kehidupan bermasyarakat, seperti saat awal belum di tetapkannya bagaimana menguburkan orang mati, dalam kisah Qabil dan Habil, Habil mengambil hikmah dari seekor burung yang di beri tugas oleh Allah untuk mencontohkan tata cara menguburkan orang mati. Begitu juga dengan banyak hal yang terjadi di dunia ini.
Kata Kunci : al-Quran, Burung, Hikmah, Pelajaran
ix ABSTRAK
This thesis is entitled "THE ROLE OF BIRD IN THE QUR'AN AND ITS RELEVANCE TO HUMAN LIFE" Humans live in a good order, can coexist and help each other, likewise birds, birds live in a large group that help each other, do not distinguish the color of their feathers from one another, they will continue to have a good ecosystem. It is not impossible that humans can learn from birds, there are many aspects that can be learned from birds in social life, such as at the beginning it was not determined how to bury the dead, in the story of Qabil and Abel, Abel took lessons from a bird that was given a duty by God to model the ordinances of burying the dead. Likewise with many things that happen in this world. So in this study, researchers will describe the role of birds in aspects of social life, because it cannot be denied that anything that happens in this world with permission and has become God's decree, goes back to how humans learn lessons from what happened. It is not impossible that humans can learn from birds, there are many aspects that can be learned from birds in social life, such as at the beginning they had not decided how to bury the dead, in the story of Qabil and Habil, Habil took wisdom from a bird that was given commissioned by God to exemplify the ordinance of burying the dead. Likewise with many things that happen in this world
Keywords : al-Quran, Birds, Wisdom, Lesson
x
صخلم
َ ُاْ٘ؼثَ خىبعشىاَ ٓزٕ
"تيرشبلا ةايحلاب هتقلاعو نآرقلا يف رىيطلا رود"
َؼٞؼٝ
َتْعَٚىإَبًجْعَؼٞؼىاٌَْٖنََٝٗ،َحذٞعَخىبؽَٜفَشؾجىا
َ،َطؼجىاٌَٖضؼثَحذػبغٍٗ
َطغثَ،َطؼجىاٌَٖضؼثَذػبغرَحشٞجمَخػَ٘غٍَٜفَس٘ٞطىاَٗس٘ٞطىاَؼٞؼرَلىزمٗ
َ.ذٞعَٜئٞثًَبظْثَغزَزىاَٜفَُٗشَزغٞعَ،َطؼجىاٌَٖضؼثٍََِءاشفىاَُ٘ىَِػَشظْىا
َٜزىاَتّا٘غىاٍََِذٝذؼىاَكبْٖفَ،َس٘ٞطىاٍََُِبغّلإاٌَيؼزَُٝأَوٞؾزغَىاٍََِظٞى
َس٘ٞطىاٍََِبَٖيؼرَِنَٝ
َاٗسشقَذقَاّ٘٘نٌَٝىَخٝاذجىاَٜفَوضٍَ،َخٞػبَزعلااَحبٞؾىاَٜف
َاللهَبٖفيمَس٘فصػٍََِخَنؽَوٞثبَٕزخأَ،َوٞجؽَٗوٞثبقَخصقَٜفَ،َٚرَ٘ىاَِفدَخٞفٞم
َ.ٌىبؼىاَازَٕٜفَسذؾرَٜزىاَءبٞؽلأاٍََِذٝذؼىاَغٍَوضَىبثَٗ.ٚرَ٘ىاَِفدٌَنؽَوٞضَزى
َ س٘ٞطىاَ سٗدَ ُ٘ضؽبجىاَ فصٞعَ ،َ خعاسذىاَ ٓزَٕ ٜفَ لىزى
َحبٞؾىاَ تّا٘عَ ٜف
َذقَُٗرئثٌََٕ٘ىبؼىاَازَٕٜفَسذؾَٝءٜؽَٛأَُأَسبنّإَِنََٝلأَّلأَ،َخٞػبَزعلاا
َوٞؾزغَىاٍََِظٞىَ.سذؽَبٍََبًعٗسدَشؾجىاٌَيؼرَخٞفٞمَٚىإَحد٘ػَ،َاللهَشٍأَؼجصأ
ٍََِ بَٖيؼرَ ِنََٝ ٜزىاَ تّا٘غىاَ ٍَِ ذٝذؼىاَ كبْٖفَ ،َ س٘ٞطىاَ ٍَِ ُبغّلإاَ ٌيؼزَٝ ُأ لااَ حبٞؾىاَ ٜفَ س٘ٞطىا
َِفدَ خٞفٞمَ اٗسشقَ ذقَ اّ٘٘نَٝ ٌىَ خٝاذجىاَ ٜفَ وضٍَ ،َ خٞػبَزع
َوٞضَزىَاللهَبٖفيمَس٘فصػٍََِخَنؽَوٞثبَٕزخأَ،َوٞجؽَٗوٞثبقَخصقَٜفَ،َٚرَ٘ىا
ٌىبؼىاَازَٕٜفَسذؾرَٜزىاَءبٞؽلأاٍََِذٝذؼىاَغٍَوضَىبثَٗ.ٚرَ٘ىاَِفدٌَنؽ
سرذلا ، تمكحلا ، رىيطلا ، نآرقلا :تيحاتفم ثاملك
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur‟an dipercaya sebagai kalam Allah yang menjadi sumber pokok ajaran Islam di samping sumber-sumber lainnya. Kepercayaan terhadap Al- Qur‟an dan pengaruhnya dalam sejarah umat Islam sudah terbentuk sedemikian rupa, sehingga percaya terhadap kitab suci menjadi salah satu rukun iman.
Sunnah yang menjadi pokok ajaran umat Islam yang kedua setelah Al-Qur‟an menyempurnakan Al-Qur‟an dalam segi pemahamannya. Sunnah menjadi penjelas al-Qur‟an yang itu sangat membantu seseorang dalam memahami Al- Qur‟an. Di dalam Al-Qur‟an, manusia selalu disuruh untuk selalu berfikir sehingga berfikir tidak hanya untuk seorang filosof saja, akan tetapi seluruh manusia. Berfikir memiliki fungsi agar manusia tidak lupa dengan hakikat mengapa dirinya diciptakan melainkan untuk memahami kebenaran agama serta mengembangkan pengetahuan yangtelah dianugerahkan oleh Allah SWT1
Al-Qur‟an menaruh perhatian yang sangat besar terhadap burung dengan menjadikan hewan yang paling banyak disebut di dalamnya. Peran burung bagi manusia, karakteristik burung, merupakan tema utama yang menjadi perhatian al-Qur‟an2
1 Muhammad Azmi dkk, Tair Ababil (Jurnal Studi Keislaman. Vol. 1, No. 2, 2020) Hal. 60
2 Rashid Rida, Tafsir al Manar, vol. ix, hal. 77
2
Burung seringkali dibahasakan Al-Qur‟an dengan lafadz thayr, yang dalam bahasa Arab terbentuk dari kata thaara-yathiiru yang berarti sesuatu yang terbang. Dalam kacamata tafsir yang disusun oleh Kemeterian Agama Republik Indonesia yang bercorak ilmiah ini, burung merupakan salah satu tanda kebesaran dan keagungan Tuhan. Kemampuan terbang yang dimiliki oleh burung menjadi salah satu indikasinya. Untuk dapat terbang, suatu objek haruslah ringan, dan di saat yang lain harus tangguh dan kuat. Untuk dapat lepas landas dan memulai terbang dengan sempurna, seekor burung harus mampu menyeimbangan diirnya menjadi seringan mungkin3
Makna Thoirun dalam bahasa Arab ialah Burung, burung adalah hewan yang memiliki kemampuan terbang di alam dengan ketinggian yang sangat tinggi dalam Al-qur‟an Allah menjelaskan keberadaan burung meskipun burung bukanlah makhluk yang berakal namun burung memiliki tatanan hidup yang banyak di jadikan inspirasi dan hikmah bagi manusia, burung hidup berkelompok sebagaimana ummat juga berkelompok dan berbangsa, yang dimana burung-burung juga selalu di jadikan orang seagai contoh untuk mempelajari dan membuat alat untuk terbang ke angkasa, dalam surah Al- baqarah juga di jelaskan kekuasaan Allah dan burung lah menjadi contoh, Al-Baqarah ayat : 260
َ َِِّئََْطَِّٞىَِِنَىَََٗٚيَثََهبَقٍَِِْؤُرٌََْىَٗأََوَقََٜر ََْْ٘ىاَِْٚؾُرَ َفَْٞمَِِّٜسأَ ِّةَسٌََُِٕشْثِاََهبَقْرِاَٗ
َ ٍٍََُِِّْْٖوَجَعَِّوُمََٚيَػَ ْوَؼ ْعاٌََُّصََلَْٞىِاَ َُِّٕ ْشُصَفَِشَّْٞطىاَ ًٍََِِّخَؼَثْسأَْزُخَفََهبَقَِٚجْيَق
َْأََٝ َُُِّٖػْداٌََُّصَاًء ْضُع
ٌٌَِٞنَؽٌَضِٝضَػََاللهَ َُّأٌََْيْػاََٗبًْٞؼَعََلَِْْٞر
3 Mahfudin, Hewan dalam Al-Qur’an: Telaah Atas Lafaz Thayr (Burung) Tanwir.Id: 2022
3
260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “ya Rabb-ku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan orang-orang yang mati, “Allah berfirman: “Apakah engkau belum yakin” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).” Allah berfirman: “(kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu, kemudian letakkanlah tiap-tiap bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka akan datang dengan musegara. “Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana4
Sebagian besar burung menempati berbagai lokasi dalam ekologi.
Sementara beberapa burung umum yang lain menempati tempat yang sangat khusus di habitatnya atau berdasarkan di mana letak jenis makanannya berada.
Bahkan di dalam sebuah habitat tunggal, seperti hutan, area ini bisa ditempati oleh berbagai jenis burung yang bervariasi, dengan beberapa spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa di bawah kanopi itu sendiri, serta beberapa yang lainnya dalam hutan itu sendiri. Burung yang hidup di sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan memancing, memakan tanaman, dan membajak makanan hewan lain. Burung pemangsa mengkhususkan diri pada berburu hewan atau burung lain.5
Maka dalam penelitian kali ini, peneliti akan menjabarkan peranan burung dalam aspek kekehidupan bermasyarakat, karna tidak dapat di pungkiri apa-apa yang terjadi di dunia ini atas izin dan sudah menjadi ketetapan Allah, berangkat dari masalah tersebut penulis tertarik dan merasa
4 Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Sheikh, Lubaabut Tafsir Min Ibnu Katsiir, Terjm. M. Abdul Ghoffar E.M, (Bogor:Pustaka Imam As-Syafi’i,2004)jilid.1
5Clout, M; Ha, J, New Zealand Journal of Ecology. 12: 27–33.
4
penting untuk membahas hal ini, Burung dan Relevansinnya bagi kehidupan manusia. Bagaimana perannya burung di dalam Al-Qur‟an ? dan Relevansinnya Bagi kehidupan manusia
Yakni tentang burung tersebut, karena itu pada skripsi ini penulis sangat tertarik mengambil judul “PERAN BURUNG DALAM AL- QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA”
B. Identifikasi Masalah
1. Penafsiran ayat tentang burung yang ada di dalam Al-Qur‟an 2. Peran burung di dalam Al-Qur‟an
3. Relevansi pada burung di dalam kehidupan manusia
4. Pelajaran serta hikmah yang terdapat pada perannya burung di dalam Al-Qur‟an
C. Batasan Masalah
Dalam Menentukan Batasan masalah, pembahasan Burung yang ada beberapa di dalam Al-Qur‟an. Akan tetapi peneliti hanya memfokuskan 3 jenis burung dan mengambil hanya yang berbeda ayat, namun penulis membatasi penulisan ini dalam beberapa surat yaitu, Burung gagak Q.S AL-Maidah : 31 Burung Hud-hud Q.S An-Naml : 20 Burung Ababil Q.S Al-Fiil :1-5. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga kitab Tafsir yaitu, Tafsir Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim karya Tantawi Jauhari, Tafsir At-Thabari, Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab
5 D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas terdapat masalah akademis sebagai pokok permasalahan yang harus di jawab oleh penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penafsiran Ayat-ayat tentang burung dan perannya di dalam Al- Qur‟an ?
2. Bagaimana Relevansinnya pada burung didalam kehidupan manusia?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini memiliki tujuan, maka tujuan nya adalah:
a. Untuk mengetahui penafsiran terhadap burung dan perannya dalam Al- Qur‟an
b. Untuk mengetahui Relevansi burung dalam kehidupan manusia 2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dua hal tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Manfaat secara teoritis yaitu menambah bahan pustaka di bidang Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir diskursus kajian tematik sebagai bentuk penelitian library reserch.
b. Manfaat praktis yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atau pola fikir tentang bagaimana burung itu bisa terbang dengan seimbang dan juga untuk ilmu pengetahuan pembuatan pesawat atau kapal terbang.
6
a. Untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan dalam mengakhiri studi pada jurusan ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau-Pekanbaru F. Sistematika Penulisan
Untuk mengarahkan alur pembahasan secara sistematika dan mempermudah pembahasan serta pemahaman maka, suatu karya ilmiah yang bagus memerlukan sistematika. Hal ini akan menjadikan karya ilmiah tersebut mudah difahami dan tersusun rapi. Dalam penyusun isi penelitian ini, maka penulisannya dilakukan berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I: Merupakan bab pendahuluan, yaitu pengantar yang menggambarkan seluruh isi tulisan, sehingga dapat memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini. Bab pendahuluan meliputi latar belakang masalah, yang bertujuan untuk memberikan penjelasan secara akademik mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian ini. Selanjutnya, batasan dan rumusan masalah, agar dalam penelitian ini lebih terfokus kepada apa yang menjadi tujuan utamanya, atau apa yang akan diteliti ini serta Tujuan dan manfaat penelitian, untuk menjelaskan pentingnya penelitian ini serta tujuan yang hendak dicapai, dan sistematika penulisan yang akan membantu dalam memahami keseluruhan isi penelitian ini.
BAB II: Berisi penjelasan yang membahas tentang kerangka teori.
Pembahasan juga meliputi landasan teori mengenai Burung dan perannya
7
burung, serta Relevansinya dalam kehidupan manusia tinjauan Pustaka pembahasan ini sangat penting untuk memasuki tahap berikutnya.
BAB III: Berisikan metode penulisan yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data yang terdiri dari data primer dan skunder, Teknik pengumpulan data, yaitu tahapan-tahapan yang penulis dalam mengumpulkan data, serta Teknik analisis data, yaitu tahapan dan cara analisis yang dilakukan.
BAB IV: Berisikan penyajian daj analisis data (pembahasan dan hasil).
Pada bab ini data dan analisisnya akan disatukan dalam bab ini, yang setiap data yang dikemukakan akan langsung diberikan analisisnya masing-masing.
BAB V: Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan. Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dari uraian yang dikemukakan dalam rumusan masalah. Setelah itu penulis memberikan saran-saran yang dianggap penting untuk kemajuan maupun kelanjutan penelitian yang lebih baik
8 BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Landasan Teoritis 1. Burung
a. Pengertian burung
Pengertian Burung - Burung adalah termasuk dalam kelas Aves dan beranggotakan lebih kurang 9.000 spesies. Burung tidak memiliki gigi dan hanya memiliki ekor, tetapi hewan ini memiliki kesamaan ciri dengan reptile. Misalnya, adanya sisik kaki, paruh yang keras, dan termasuk hewan ovipar yang menghasilkan telur amniotic bercangkang keras.6 Burung adalah salah satu komponen ekosistem yang mempunyai hubungan timbal balik dan saling tergantung dengan lingkungannya.
Bagi manusia, burung merupakan salah satu jenis satwaliar yang memiliki banyak fungsi dan manfaat secara ekologi, ekonomis, budaya, estetika dan ilmu pengetahuan.7
b. Macam-macam burung
Kata burung (dalam bahasa Arab "at-Tayr") disebutkan lima kali dalam Alquran dan kata burung-burung (Tuyour) muncul 13 kali dalam Alquran. Di antara burung-burung8 Burung disebut dengan kata thair di dalam Al-Qur‟an yang diulang sebanyak delapan belas
6 Written, Biosistematika Burung (Jakarta: Bogor,2016)
7 Akbar Surya Tanjung dkk, konferensi peneliti danpemerhatiburungindonesia (Semarang : 2018) Hal. 2
8 Republika.CO.ID, Mengulik Burung Dalam Al-Qur’an,Burung Hud-hud (Jakarta : 2022)
9
kali. Adapun jenis burung yang disebutkan dalam Al-Qur‟an diantaranya ialah Ababil, Salwa, Hudhud dan Gagak9 Dalam sejarah, Indonesia tercatat sebagai negara yang kaya akan hasil alamnya termasuk flora dan fauna, dengan kekayaan yang melimpah kita sebagai warga negara harus pintar-pintar dalam memanfaatkannya sehingga seluruh masyarakat akan hidup makmur sentosa.
Hal demikian sangat luar biasa jika terealisasikan, akan tetapi lagi-lagi itu hanyalah sebuah celotehan yang tidak perlu diucapkan ketika kita mempunyai seorang pemimpin yang tuli.
Nah ketimbang pusing mikirin begituan mendingan mikirin yang bikin otak seger, hidup ayem tentrem dan tentunya makin nambah pengetahuan. Langsung saja kita siamak gambar-gambar di bawah ini yang akan meng UPGRADE pengetahuanmu
Q.S Surah al-Baqarah : 57
بَْْيَّيَظَٗ ٌَُُنَْٞيَػ ًََبَََغْىٱ بَْْىَضَّأَٗ ٌَُُنَْٞيَػ ََََِّْىٱ َ َْٙ٘يَّغىٱَٗ َ ۖ َ اُ٘يُم ٍِِ َِذ َجَِّٞط بٍَ
ٌَُْن َْْقَصَس َ ۖ بٍََٗ بَََُّ٘يَظ ِِن َىَٗ َ آُّ٘بَم ٌََُْٖغُفَّأ َََُُِ٘يْظَٝ
57. Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik- baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.10
Surat Al-Baqarah ayat 57: Kemudian Allah menjelaskana atas nikmat yang berikan kepada bani israil dimana mereka tersesat dibumi;
9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2012).
10 QS. al-Baqarah, Terjemahan (9): 57
10
Allah jadikan awan seperti payungyang mencegah mereka dari terik matahari, dan Allah turunkan bagi mereka karunia berupa sesuatu yang menyerupai madu, dan juga salwa yaitu burung yang lezat dagingnya yang menyerupai burung puyuh; Dan Allah berkata mereka : Makanlah oleh kalian dari apa yang telah Kami rizkikan kepada kalian dari kebaikan – kebaikan ini, akan tetapi mereka tidak bersyukur atas nikmat Allah dan tidak bersegera mengerjakan perintah Allah; bahkan mereka tetap dalam kekufuran dan maksiat. Allah melanjutkan bahwasannya mereka tidak menyadari akan bahaya kekufuran dan kemaksiatan yang telah mereka perbuatan, padahal mereka telah membahayakan diri mereka sendiri; Karena sebab mereka mengikari nikmat tersebut yang menyebabkan kemarahan Allah dan azab-Nya.
Q.S Surah Al-Ma‟idah : 31
ََشَؼَجَف ََُّللّٱ بًثاَشُغ َُشَؾْجَٝ ِٚف َِضْسَ ْلأٱ ۥَُِٔٝشُِٞى ََفَْٞم ِٙس َُ٘ٝ ََحَءَْ٘ع َِِٔٞخَأ َ ۖ ََهبَق
َٓ َٚزَيَْٝ٘ َٝ َُد ْضَغَػَأ ََُْأ ََُُ٘مَأ ََوْضٍِ اَز َٕ َِةاَشُغْىٱ ََِٙس َُٗأَف ََحَءَْ٘ع ِٚخَأ َ ۖ ََؼَجْصَأَف
ٍََِِ ٍََِِِٞذ َّْىٱ
31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.11
31. Qabil bingung akan melakukan apa terhadap tubuh saudaranya, dan bagaimana dia akan menyembunyikannya, karena Habil merupakan
11 QS. al-Maidah Terjemahan (113): 31
11
mayat pertama dari anak Adam. Lalu Allah mengutus dua burung gagak yang saling membunuh. Salah satu gagak itu membunuh gagak lainnya, lalu dia membuat lubang dan menimbunnya dengan tanah, supaya Allah bisa mengajarkan (Qabil) bagaimana dia menutupi tubuh saudaranya yang mana dia akan disakiti jika orang-orang melihatnya. Lalu Qabil berkata: “Celakalah aku (Itu adalah pengakuan ketika ditimpa sesuatu yang menyakitkan) mengapa aku tidak bisa melakukan sesuatu seperti gagak ini. Aku akan menguburkan tubuh saudaraku” Lalu dia menguburnya dalam tanah dan menyesal karena telah membunuhnya
Q.S Surah An-Naml : 20
ََذَّقَفَرَٗ ََشَّْٞطىٱ ََهبَقَف بٍَ ََِٚى ََٓلا َٙسَأ ََذُْٕذُْٖىٱ ًََْأ ََُبَم ٍََِِ ََِِٞجِئٓبَغْىٱ
20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.12
Q.S Al-Fil ayat : 1-5
ٌََْىَأ ََشَر ََفَْٞم ََوَؼَف ََلُّثَس َِت َؾ ْصَأِث َِوِٞفْىٱ
ٌََْىَأ َْوَؼ ْغَٝ ٌََُْٕذَْٞم ِٚف ٍَوِٞي ْضَر
ََوَع ْسَأَٗ ٌََِْْٖٞيَػ اًشَْٞط ََوِٞثبَثَأ
ٌٍِِْٖٞشَر ٍَحَسبَغِؾِث ٍِِّ ٍَوِّٞغِع
ٌََُْٖيَؼَغَف ٍَف ْصَؼَم َ ٍهُ٘مْأٍَّ
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? 2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka‟bah) itu sia-sia? 3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, 4. yang
12 QS. an-naml, Terjemahan (379): 20
12
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, 5.
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).13 Ini mempakan nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kaum Quraisy, karena Allah telah menyelamatkan mereka dari serangan tentara bergajah, yang sejak semula telah bertekad akan merobohkan Ka'bah dan meratakannya dengan tanah hingga tiada bekas-bekasnya lagi. Maka Allah memusnahkan mereka dan menjadikan mereka kalah serta usaha mereka menjadi sia-sia, begitu pula tiada hasilnya dari kerja mereka; Allah mengusir mereka dengan cara yang buruk dan akibat yang mengecewakan.
Mereka adalah kaum Nasrani, dan agama mereka saat itu lebih mirip keadaannya dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy, yaitu menyembah berhala. Peristiwa ini terjadi sebagai irhas dan pendahuluan bagi akan diutus-Nya Rasulullah Saw. Karena sesungguhnya di tahun itu Nabi Muhammad menurut pendapat yang terkenal dilahirkan. Dan seakan-akan takdir Allah Swt. telah menetapkan bahwa hai golongan orang-orang Quraisy, Kami menolong kalian bukanlah karena kalian lebih baik daripada orang-orang Habsyah itu, tetapi karena memelihara Baitul 'Atiq yang akan Kami muliakan, Kami agungkan, dan Kami hormati dengan diutusnya seorang nabi yang ummi, yaitu Muhammad Saw. penutup para nabi.
13 Q.S Surah al-fil, Terjemahan ayat 1-5
13 2. Relevansinya Pada Peran Burung
a. Burung Gagak
Allah swt mengutus dua burung gagak yang sedang bertikai sampai salah satunya terbunuh disebabkan karena cakar dan pematuknya.
Kemudian burung yang masih hidup mematuk-matuk tanah dan menggalinya dengan cakarnya, dan digiringlah burung yang sudah mati ke dalam galiannya.
Peristiwa ini memberikan petunjuk kepada Habil bagaimana caranya menguburkan saudaranya yang telah terbunuh. Habil menyesal dan merasa rugi menyaksikan peristiwa itu. Habil kemudian menurunkan jasad saudaranya ke dalam galian untuk menutupinya dari penglihatan orangorang. Habil pun menyesal karena perbuatannya yang telah menghabisi nyawa saudaranya sendiri, tentunya hal itu tidak mendatangkan manfaat, bahkan Ayahnya pun marah kepadanya14. Dimana burung tersebut kerap kali memakan binatang-binatang yang selalu merusak pertanian warga. Burung gagak tersebut membantu para petani, namun justru balasan petani berlaku buruk terhadap burung tersebut. Sebenarnya burung gagak diciptakan salah satu fungsinya untuk memakan serangga dan ulat yang menjadi hama bagi pertanian warga.
Jadi seseorang yang menyakiti atau membunuh burung gagak, maka itu sama halnya merusak pertanian mereka sendiri15.
b. Burung Hud-hud
14 Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, jilid 2, hal. 174-175.
15 Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, jilid 2, h. 184
14
Dikisahkan burung Hud Hud yang menjadi salah satu bala pasukan nabi Sulaiman yang dibutuhkan karena memiliki kemampuan yang tidak dimiliki makhluk lain yaitu dapat melihat air walaupun di kedalaman yang sangat dalam, selain itu juga memiliki kesetiaan yang luat biasa setia dan sangat bertaqwa kepada Allah16
Karakteristik burung hud hud yang bisa diambilkan pelajaran adalah tangkas, inisiatif, punya iman yang kuat, cerdas, kemampuan luar biasa dalam memaparkan berita, sindiran dan isyarat yang halus juga bertanggung jawab17.
c. Burung Ababil
Burung Ababil yang dalam banyak tafsirannya digambarkan adalah berbentuk kecil seperti seperti nyamuk ataupun lalat yang dapat menyebarkan penyakit cacar dan demam ti Namun atas kehendak Allah SWT, pasukan terkuat Abrahah justru hancur dan kalah terhadap segerombolan burung. Dikutip BondowosoNetwork dari Kepoin Islam Official, berikut fakata Burung Ababil, hewan yang menyelamatkan Kabah. tnggi hingga dapat mati. Merupakan peringatan dari Allah pada zaman itu karna adanya pasukan bergajah yang ingin menghancurkan ka‟bah18
3. Manusia
16 Alhadi, M. N. A. (2016). Dialog nabi sulaiman dengan burung hud-hud (Studi Terhadap Surat Al-Naml Ayat 20-28) (Doctoral dissertation, IAIN Jember).
17 Mufradi, Udi. "Teologi Burung Hud Hud (Makna Teologis Cuitan Burung Hud Sebagai Tentara Nabi Sulaiman)." (2019).
18 Azmi, M., Dasuki, A., & Afriansyah, A. (2020). Tair Ababil: Perspektif Muhammad Abduh dan Wahbah az-Zuhaili. Syams: Jurnal Kajian Keislaman, 1(2), 59-67.
15
Ungkapan yang dipergunakan Alquran untuk menunjuk konsep manusia ada tiga macam yaitu : 1) al-insan, 2) al-basyr, dan 3) bani Adam atau Zurriyat Adam19 Menurut Quraish Shihab kata insan yang terambil dari kata ins merupakan pendapat -jika ditinjau dari sudut pandang Alquran-lebih tepat dari pada pengertian insan yang terambil dari kata nasiya (lupa) atau nasa- yanusu (bergoncang).20
Membahas Manusia, manusia juga hidupnya selalu berdampingan dengan
hewan, tumbuhan dll, terutama Burung tak asing Burung juga dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan serta sebagai hewan peliharaan, bahkan burung juga turut berperan dalam berbagai budaya masyarakat. Biodiversitas burung dapat dijadikan indikator baik buruknya kualitas habitat karena memiliki karakteristik penting, antara lain dapat hidup pada berbagai habitat di seluruh dunia, peka terhadap perubahan lingkungan, dan penyebarannya sudah cukup diketahui (Kinnaird, 1997). Burung hidup hampir di seluruh tipe habitat dan pada berbagai ketinggian tempat. Tipe habitat burung sangat berhubungan dengan kehidupan manusia21
B. Tinjauan Kepustakaan
Penulis telah melakukan serangkaian penelusuran terhadap beberapa literatur-literatur pustaka yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Penulis tidak menemukan penelitian yang secara khusus membahas tentang pembentukan
19 Abd. Muin Salim, Fiqhi Siyasah, Konsepsi Kekuasaan Politik Dalam Alquran (Cet. I:
Jakarta; Raja Grapindo Persada, 1994), hal. 82
20 M. Quraish Shihab, Wawasan Alquran, Tafsir Maudhuiy Atas Berbagai Persoalan Umat,(Cet. III: Bandung; Mizan, 1996), hal. 280
21 Ratih Dwi Rumanasari, Biodiversitas Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Kampus Universitas Sam Ratulangi, (Jurnal Mipa Unsrat Online. Val. 6, No. 1 : 2017) Hal. 43
16
karakter perannya burung di dalam Al-Qur‟an Adapun tema pembentukan karakter ini sudah ada yang melakukan penelitian berupa skripsi maupun jurnal, diantaranya:
1. Skripsi Berjudul: Fauna Dalam Perspektif al-Qur‟an (Study Tafsir Ilmi Kemenag Lipi) Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan library reseach yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literature baik dari perpustakaan ataupun dari tempat lain Hasil Penelitian Ini Menjelaskan : Tentang Macam-Macam Hewan dan salah satunya termasuk burung, di situ dia mengatakan ada 11 kali disebutkan mengenai burung di dalam al-Qur‟an. Perbedaan Skripsi ini dengan penulis ialah skripsi ini membahas macam-macam hewan sementara penulis membahas tentang Peran Burung Dalam Al-Qur‟an Dan Relevansinya Bagi Kehidupan Manusia.
2. Skripsi Berjudul: Keanekaragaman Burung Di Kampus Uin Raden Intan Lampung Skripsi ini menggunakan metode penelitian dengan titik hitung (point count) Hasil penelitian ini menjelaskan: Indeks keanekaragaman burung merupakan salah satu indikator ekosistem pada suatu wilayah. Burung memiliki peran yang penting dalam suatu ekosistem. Peran burung didalam ekosistem sebagai komponen penyeimbang dalam ekosistem karena perannya sebagai agen penyebaran biji, penyerbukan dan hama pengendalian hama yang dilakukan oleh burung seperti, burung hantu yang memangsa tikus sawah.
Populasi burung hantu tetap ada bahkan melimpah apabila makanan juga melimpah. sebaliknya populasi burung hantu sebagai satwa akan menurun
17
apabila kekurangan makanan. Peran burung hantu sebagai satwa pemangsa, Perbedaan yang di bahas di dalam skripsi ini dengan penulis yaitu penulis membahas perannya burung dan relevansinnya bagi kehidupan manusia, sementara skripsi ini membahas tentang keanekaragaman burung atau tak lain bisa juga disebutkan macam-macam burng Di Kampus Uin Raden Intan Lampung
3. Skripsi dengan judul: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlombaan Burung Berkicau Berhadiah (Studi di Gantangan Rasyid Enterprise Kota Tangerang).
Perlombaan pada masa sekarang ini sedang marak dan menjadi suatu permainan yang dilakukan oleh masyarakat, yang akhirnya dipertandingkan dengan transaksi berhadiah dalam sebuah perlombaan. perlombaan hukumnya bisa sunnah hukumnya bisa haram hukumnya sesuai dengan niat dan tujuannya, Perbedaan Skripsi ini dan penulis ialah skripsi ini membahas tentang Kicauan burung atau suara burung, dan penulis sendiri membahas tentang Perannya burung yang ada di dalam Al-Qur‟an dan Relevansinnya Bagi Kehidupan Manusia.
4. Jurnal dengan judul: EPIDEMI DALAM ALQURAN (SUATU KAJIAN TAFSIR MAUDHU‟I DENGAN CORAK ILMI) Tulisan tersebut menelusuri tentang epidemi yang diuraikan dalam Alquran, apakah merupakan suatu yang terjadi begitu saja sebagai sebuah ketentuan Allah, ataukah sebagai akibat dari pelanggaran terhadap hukum Allah? Dengan menggunakan metode maudhu‟i corak ilmi, diketahui bahwa awalnya epidemi yang dipahami sebagai azab Allah, ternyata berdasarkan penafsiran ilmi lebih sebagai kejadian biasa akibat
18
penyebaran virus yang tidak ditangani dengan baik. dan merupakan sebuah jasa besar bagi umat Islam, khususnya, dan masyarakat dunia, pada umumnya.
Selanjutnya, penemuan tersebut seakan-akan menjadi inspirator bagi temuan- temuan berikutnya
5. Jurnal dengan judul: Telaah Struktural Hermeneutik Kisah Nabi Ibrahim dalam Alquran Tulisan diatas berusaha untuk menganalisis kisah Nabi Ibrahim dalam Alquran dengan menggunakan pendekatan strukturalisme hermeneutik.
Hal itu bertujuan untuk mengungkap makna kisah melalui hubungan- hubungan fitur yang tampak dalam struktur bahasa disetiap ayat. Di sisi lain, pendekatan hermeneutic digunakan untuk melengkapi pemahaman terhadap teks dalam melakukan interpretasi simbolik non-struktural. Dengan dua pendekatan ini, penulis menemukan adanya paralel analogisantara bulan, bintang dan matahari dengan patung dan Namrud. Hubungan antara hal-hal tersebut terlihat dari sebuah konformitas bahwa ketiganya dianggap sebagai tuhan, namun tidak bisa membuktikan sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh Tuhan. Paralel lain yang tampak jelas adalah konformitas analogis antara burung, api, dan kambing. Oleh karena Ibrahim telah mengalami beberapa peristiwa luar biasa dalam hidupnya, peristiwa-peristiwa ini dapat ditemukanrelasi paradigmatik bahwa ketiganya berada dalam bingkai pengorbanan, dakwah, dan upaya untuk menyeru keimanan kepada Allah.
6. Jurnal Berjudul: Kelakuan Burung: Analisis Perbandingan Dari Perspektif Rujukan Berteraskan Al-Quran dan Neurosains Dalam kajian ini kelakuan burung disorot dari dua perspektif, iaitu perspektif Islam yang berteraskan al-
19
Quran, hadith serta pendapat ulama, dan perspektif neurosains yang berteraskan hasil penyelidikan berkenaan sel neuron (sel saraf). Kajian ini bagi membuat perbandingan dua disiplin ilmu yang berbeza (Islam dan neurosains) dalam menjelaskan penerangan neurosains tentang kelakuan burung yang diceritakan terutamanya dalam al-Quran. Rujukan terpilih seperti al-Quran, hadith, penulisan sarjana Islam, jurnal saintifik dan buku digunakan dalam pengumpulan dan analisis maklumat. Isu-isu dalam kajian ini seperti kelakuan burung terbang ke destinasi, keupayaan deria burung dan kelakuan mengeluarkan bunyi (bercakap/berlagu), dilihat mempunyai keselarasan idea dari kedua-dua perspektif. Hasil perbandingan maklumat dari dua perspektif ini dilihat dapat mengurangkan kekeliruan dan percanggahan pendapat dari dua perspektif ini dengan mencapai titik keselarasan berdasarkan isu-isu yang dibincangkan.
7. Jurnal berjudul: Migrasi burung dalam prespektif Al-Qur‟an: kajian tematik kitab Al Jawahir Fi Tafsir Al Qur'an Al Karim karya Tantawi Al Jawhari Pengolahan data menggunakan metode deskriptif analitik, di mana penyusun mencari dan mengumpulkan data tentang objek-objek penelitian kemudian disusun dan dijelaskan secara sistematis, obyektif, serta dianalisis secara eksplanatoris, yaitu suatu analasis yang berfungsi memberikan penjelasan yang lebih mendalam dari sekedar mendeskripsikan sebuah makna teks.
Dengan tujuan mengetahui konsep Tantawi Jawhari tentang teori ilmiah yang terkandung dalam al-Qur'an khususnya tentang migrasi burung. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa burung migran terbagi menjadi dua golongan,
20
ada sebagian burung bermigrasi pada musim dingin dan sebagian yang lain di musim panas. Selain itu, penafsiran Tantawi mengenai burung migran memiliki urgensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan saat ini dan memiliki relevansi, meskipun terdapat beberapa kesenjangan pengatahuan antara zaman Tantawi dan saat ini. Hal ini disebabkan adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, Perbedaan Jurnal ini dengan Tulisan ini ialah tulisan ini membahas tentang Perannya Burung Dalam Al-Qur‟an sementara jurnal ini membahas tentang migrasi burung,
21 BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat perpustakaan (library research). Karena penelitian ini dilakukan serangkaian pengumpulan, mengolah dan menganalisis data yang diambil dari literatur-literatur tertulis.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode yang bersifat tematik, sebuah metode penafsiran tafsir dalam al-Qur'an yang dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang ada di dalam al-Qur'an yang memiliki maksud dan tujuan yang berkaitan lalu di letakkan menjadi satu tema atau satu judul.
B. Sumber Penelitian
Jenis penelitian ini adalah datanya dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan baik dalam bentuk buku,jurnal ilmiah,artikel, dan bentuk dokumen tulisan lainnya yang memiliki kaitan dengan objek penelitian serta memiliki akurasi dengan focus permasalahan yang akan dibahas. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber. Kemudian sumber data tersebut klasifikasikan menjadi data primer dan data skunder
a. Data primer
Penggunaan data primer merujuk kepada Al-Qur‟an dan beberapa literatur buku-buku, karya ilmilah dan kitab tafsir yang berkaitan dengan pembahasan yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis mengambil sumber
22
Tafsir atthabari (wafat 310 H), Tafsir ibnu katsir (wafat 774 H), Tafsir Al-munir, dan dari kitab Tafsir thantawai,
b. Data sekundernya
Data sekundernya ialah buku penunjang secara tidak langsung yaitu terdiri dari literatur-literatur serta buku-buku, majalah,tulisan dan ensiklopedia yang memiliki relevansinya dengan pembahasan ini.
C. Teknik dan Pengumpulan Data
Adapun data yang ada terdapat dalam penelitian atau kajian ini didapati melalui sumber-sumbernya dan dikumpulkan dengan cara pengutipan, baik langsung maupun tidak langsung. Setelah diperolehnya data sebagaimana yang tlah di harapkan, kemudian data akan dibahas terlebih dahulu dan kemudian dikelompokkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan judul yang akan diteliti. Adapun judul yang akan dibahas dalam kajian ini adalah “Nama-Nama Burung dan Perannya dalam Perspektif al-Quran”
2. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur‟an yang membahas atau yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
3. Mengumpulkan buku-buku ataupun karya-karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan pembahasan di dalam penelitian.
4. selanjutnya setelah data dikumpulkan, lalu di analisa sehingga menjadi satu paparan yang jelas sesuai dengan rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.
23
5. Membuat kesimpulan, sehingga data yang telah diperoleh dapat dipahami.
D. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data kualitatif terdiri dari tiga tahapan kegiatan yang saling terkait satu sama lain yaitu, reduksi data, penyajian (display) data dan penarikan kesimpulan22, analisis data yang peroleh dapat di kembangkan, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data yang ada, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul
22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010) hal. 181
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Burung
Pengertian Burung - Burung adalah termasuk dalam kelas Aves dan beranggotakan lebih kurang 9.000 spesies. Bagi manusia, burung merupakan salah satu jenis satwaliar yang memiliki banyak fungsi dan manfaat secara ekologi, ekonomis, budaya, estetika dan ilmu pengetahuan.
Burung Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Kisah Burung Hud hud Sulaiman memiliki makna tentang kasih-sayang, kesetiaan, keagungan Allah Swt., kepasrahan dan pengendalian diri. Sehingga semua makna tersebut menjadi peringatan dan
contoh untuk manusia supaya bertaqwa kepada Allah Swt.47
Burung Ababil yang dalam banyak tafsirannya digambarkan adalah berbentuk kecil seperti seperti nyamuk ataupun lalat yang dapat menyebarkan penyakit cacar dan demam tinggi hingga dapat mati.
Merupakan peringatan dari Allah pada zaman itu karna adanya pasukan bergajah yang ingin menghancurkan ka‟bah, Dalam kisah penyerangan tersebut dapat diambil pelajaran bahwa semua yang besar tidak mesti menang, jadi jangan lah bersikap sombong jadi tidak boleh merasa bangga
47 Sofyan, A. (2014). Burung Hud hud Sulaiman (Doctoral dissertation).
48
dan merasa paling kuat, karan dapat membuat manusia lupa diri dan membuat petaka bagi dirinya sendri48.
2. Peran Burung dan Relevansinya dengan kehidupan manusia
Pelajaaran yang bisa kita ambil hikmah dari burung gagak adalah keteladanan, setiap manusia membutuhkan seorang figur teladan untuk ditiru Hal ini dapat dipahami karena meniru merupakan salah satu naluri alamiah dan salah satu cara belajar manusia sebagaimana Qabil yang meniru perilaku burung gagak yang menguburkan burung gagak yang lain yang dibunuh olehnya. Pelajaran yang muncul dari kisah burung Hud Hud adalah tentang kedisiplian, kedisiplinan seorang pemimpin dan orang yang dipimpinnya, burung Hud Hud menunjukkan kedisiplinan nya terhadap perintah yang diberikan oleh pemimpinnya, kedisiplinannya ditunjukkan dalam mencari mata air dilakukan dengan baik. .
B. Saran
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dalm pencitaan nya yang dianugerahkan pikiran dan dapat melihat mana yang baik dan mana yang burung maka sudah sepantasnya dapat memetik hikmah dari apa yang sudah terjadi hari ini kemaren ataupun hari nanti Ada banyak hal yang ada di dunia ini yang harus kita ambil hikmah nya, a tentara milik pasukan abrahah yang mebawa pasukan gajah, namun karna kesombongannya mereka mati binasa manusia selalu berbesar hati dan menjadi sombong untuk keperluan yang sia sia,
48 Azmi, M., Dasuki, A., & Afriansyah, A. (2020). Tair Ababil: Perspektif Muhammad Abduh dan Wahbah az-Zuhaili. Syams: Jurnal Kajian Keislaman, 1(2), 59-67.
49
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Sheikh, 2004 Lubaabut Tafsir Min Ibnu Katsiir, Terjm. M. Abdul Ghoffar E.M, (Bogor:Pustaka Imam As-Syafi‟i)
Al-Qur‟an dan Terjemah,QS Al-Maidah
https://id.wikipedia.org/wiki/Ornitologi,2018/diakses pada tanggal 22 Juni 2020, pukul 07:35
Zulbadri, B. S., Zuki, N. W. C. M., Tumiran, M. A., Kamarulzaidi, M. A., Musa, M. N., Rahman, N. N. A., ... & Adli, D. S. H. (2011).
Kelakuan Burung: Analisis Perbandingan Dari Perspektif Rujukan
Berteraskan Al-Quran dan Neurosains. QURANICA-International Journal of Quranic Research, 1(1), 139-164.
Fauziah, F. N. (2015). Migrasi burung dalam prespektif Al- Qur‟an: kajian tematik kitab Al Jawahir Fi Tafsir Al Qur'an Al Karim karya Tantawi Al Jawhari (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Written, Biosistematika Burung,2017 (Jakarta: Bogor)
Amalia, N. (2021). Tidur Perspektif Al-Qur‟an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Jawâhir Fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Kârim Karya Tântawi Jaûhari, Al-Qur‟an dan Tafsirnya Karya Kementrian Agama, dan Tafsir Al-Mishbah Karya Quraish Shihab).
Al-Qur‟an dan Terjemah,QS Al-Maidah
Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, h. 154
50
Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, h. 155 Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, h. 156
Alasan Nabi Sulaiman mencari Hud-hud karena dia menunjukkan pada sumber air. Lihat Wahbah al-Zuhaily, Tafsir al-Munir, Juz 10 (Damaskus: Darul Fikr, 2007), 311
Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, jilid 2, h.
174-175.
Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, jilid 2, h.
184
Tantawi Jauhari, al-Jawahir fi Tafsir al-Qur‟an al-Karim, jilid 7, h.
203.
Azmi, M., Dasuki, A., & Afriansyah, A. (2020). Tair Ababil:
Perspektif Muhammad Abduh dan Wahbah az-Zuhaili. Syams: Jurnal Kajian Keislaman, 1(2), 59-67.
Puspitasari, I., & Hidayatulloh, M. K. (2020). Penanaman Nilai Moral-Spiritual Pada Anak Usia Dini Melalui Cerita Fabel dalam Surat Al-Fiil. Wacana, 12(1), 36-49.
ALHADI, M. N. A. (2016). DIALOG NABI SULAIMAN DENGAN BURUNG HUD-HUD (Studi Terhadap Surat Al-Naml Ayat 20-28) (Doctoral dissertation, IAIN
JEMBER).
Munawwaroh, A. (2019). Keteladanan Sebagai Metode Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(2), 141-156.
51
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. IDENTITAS
NAMA LENGKAP : FITRIA RAMAYANTI TEMPAT LAHIR : MEDAN
TANGGAL LAHIR : 25 JANUARI 1998
AGAMA : ISLAM
UMUR : 24 TAHUN
NO HP : 085264970600
JUMLAH KELUARGA: ANAK KE TIGA DARI EMPAT BERSAUDARA
STATUS : BUJANG
E-MEL : [email protected] B. ORANG TUA
NAMA AYAH: AKHIRMAN NAMA IBU: MARLIS
ALAMAT: JL. NELAYAN KEL. SRI MERANTI KEC. RUMBAI KOTA. PEKANBARU PROVINSI RIAU
PENDIDIKAN
I. TAMATAN SEKOLAH DASAR NEGRI 034 (TAHUN 2010)
II. TAMATAN SEKOLAH TSANAWIYAHMUSTHAFAWIYAH
PURBA BARU (20013-2014)
III. TAMATAN SEKOLAH ALIYAH MUSTTHAFAWIYAH PURBA BARU MANDAILING NATAL (TAHUN 2016-2017)
52
IV. TAMATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU (2017-2022)
ORGANIASI
1. BENDAHARA BEM FAKULTAS USHULUDDIN (2020- 2021)
2. SEKRETARIS PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) (2020/2021)
3. IKAMUS (IKATAN KELUARGA ALUMNI
MSUTHAFAWIYAH)