• Tidak ada hasil yang ditemukan

this file 8864 11838 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " this file 8864 11838 1 SM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

84 Jamilah Gatot Isnani

Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Malang Email : jamilahpadp@yahoo.com; gatotisnani_feum@yahoo.com

Abstract: This study aims to determine: (1) class climate, interest in learning, learning discipline, learning motivation, and learning outcomes; (2) the effect of class climate on learning outcomes; (3) the effect of interest in learning on learning outcomes; (4) the effect of learning discipline on learning outcomes; (5) the effect of learning motivation on learning outcomes; and (6) the dominant effect between class climate, interest in learning, learning discipline, and learning motivation on learning outcomes. The population in this study is a tenth grade student that consist of 175 students, a sample of 120 students with used proportionate random sampling technique. The method used is descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that: (1) class climate can be classified good, interest in learning can be classified good, learning discipline can be classified good, learning motivation can be classified good, and learning outcomes can be classified quite high; (2) there is no positive effect and significant between class climate on learning outcomes; (3) there is no positive effect and significant of interest in learning on learning outcomes; (4) there is no positive effect and significant of learning discipline on learning outcomes; (5) there is no positive effect and significant of learning motivation on learning outcomes; and (6) learning motivation is the dominant variable affecting learning outcomes.

Keywords: class climate, interest in learning, learning discipline, learning motivation, learning outcome

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar; (2) pengaruh iklim kelas terhadap hasil belajar; (3) pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar; (4) pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar; (5) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar; dan (6) pengaruh yang dominan antara iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dengan jumlah 175 siswa, sampel sebesar 120 siswa dengan menggunakan teknik proportionate random sampling. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) iklim kelas dapat diklasifikasikan baik, minat belajar dapat diklasifikasikan baik, disiplin belajar dapat diklasifikasikan baik, motivasi belajar dapat diklasifikasikan baik, dan hasil belajar dapat diklasifikasikan cukup tinggi; (2) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kelas terhadap hasil belajar; (3) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar; (4) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar; (5) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar; dan (6) motivasi belajar adalah variabel yang dominan mempengaruhi hasil belajar.

Kata Kunci:iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, hasil belajar

Pendidikan merupakan hal yang penting untuk dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan masa depan dan sejalan dengan tujuan yang akan dicapai dalam usaha meningkatkan kualitas dalam dunia pendidikan. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Suatu pendidikan dapat dipandang bermutu dan diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan kebudayaan nasional adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, bermoral, dan berkepribadian.

(2)

guru, metode, kurikulum, sarana, dan aspek lingkungan yang terkait untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari tujuan atau pencapaian proses belajar. Keberhasilan proses belajar itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa, misalnya iklim kelas, minat, disiplin, motivasi, dan sebagainya. Iklim kelas dapat diartikan sebagai kepribadian peserta didik yang berada di dalam kelas tersebut, dimana kondisi kelas akan terpengaruh oleh kepribadian peserta didik yang berada di dalamnya (Alm & Laftman, 2016; Pedro, Gilreath & Berkowitz, 2016; Haukoos &

Penick, 1985).

Bloom dalam Hadiyanto (2004:153) menyatakan bahwa “Iklim dapat diartikan sebagai kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik”. Kondisi yang merupakan dimensi iklim kelas tersebut pada setiap sekolah atau bahkan setiap kelas bervariasi dan kemungkinan akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa (Ekpo, Akpan, Essien & ImoObot, 2009; Yu, 2015; Thamilselvi & Sekar, 2014). Dimana implikasinya adalah semakin rendah iklim kelas yang dibangun, maka semakin rendah pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Demikian pula sebaliknya semakin tinggi iklim kelas yang dibangun, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa.

Selain iklim kelas sebagai faktor eksternal, juga terdapat faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu minat belajar. Slameto (2010:57) menjelaskan “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Minat merupakan suatu hal yang sangat penting dalam belajar guna kelancaran proses belajar mengajar. Tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih konsentrasi, mudah untuk mengingat, dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari (Lee, Chao & Chen, 2011; Ainley, Hidi & Berndorff, 2002; Li & Yang, 2016; Harp & Mayer, 1997).

Faktor internal lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar adalah disiplin belajar. Disiplin belajar adalah kepatuhan dari semua siswa untuk melaksanakan kewajiban belajar secara sadar sehingga diperoleh perubahan pada dirinya, baik itu berupa pengetahuan, perbuatan maupun sikap baik itu belajar di rumah maupun belajar di sekolah (Sumantri, 2010:122). Disiplin itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri dan menjadikan peserta didik lebih tekun dalam proses pembelajaran (Somayeh, SayyedMirshah, SayyedMostafa & Azizollah, 2013; Simba, Agak & Kabuka, 2016; Laird, Shoup, Kuh & Schwarz, 2008; O’Brien & Morris, 2011).

Selain minat belajar dan disiplin belajar, faktor internal lain yang juga berpengaruh terhadap proses belajar adalah motivasi belajar. Mc Donald dalam Hamalik

(2003:158) menyatakan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu; (1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, (2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal, (3) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan (Vibulphol, 2016; Lee, 2010). Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana dalam proses belajar mengajar motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat diperlukan sebagai pendorong pada diri siswa untuk maju dan memperbaiki kegagalan (Feng, Fan & Yang, 2013; Awad, Al-Haqan & Moreau, 2017; DePasque & Tricomi, 2015; Sengodan & Iksan, 2012).

(3)

H01: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel iklim kelas terhadap hasil belajar mata pelajaran Produktif.

H02: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Produktif.

H03: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Produktif.

H04: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Produktif.

METODE

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel yang diteliti dan mengetahui adakah pengaruh antara masing-masing variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklim kelas (X1), minat belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan motivasi belajar (X4), sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Kabupaten Malang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha, jumlah siswa kelas X adalah 175 siswa. Adapun ukuran sampel berdasarkan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2014:87). Berdasarkan populasi yang berjumlah 175 siswa, dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5%, maka sampel yang digunakan sebanyak 120 siswa. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik proportionate random sampling yaitu dilakukan dengan cara undian. Nomor undian sesuai dengan nomor absensi siswa tiap kelas kemudian diundi sebanyak jumlah sampel tiap kelas.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari sejumlah pernyataan. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan opsi jawaban sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data yang berupa kalimat, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pengolahan data kuesioner yang dikonversi dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini data kuantitatif adalah data ordinal yang diperlakukan sebagai data interval karena kuesioner yang dipakai menggunakan skala Likert. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pernyataan sesuai dengan variabel penelitian yaitu iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, dan motivasi belajar, sedangkan data sekunder berasal dari nilai rapor terkait nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik pada mata pelajaran Produktif siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar mata pelajaran Produktif. Kemudian menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara iklim kelas (X1), minat belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan motivasi belajar (X4) sebagai variabel bebas dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat.

Dalam analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan karena data dalam penelitian ini bukan termasuk data time series atau cross section.

(4)

HASIL & PEMBAHASAN

Hasil

Hasil deskripsi responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan, mayoritas merupakan anak ke satu, mayoritas pendidikan terakhir yang ditamatkan Ayah maupun Ibu adalah SD Sederajat, mayoritas pekerjaan Ayah adalah pegawai swasta dan pekerjaan Ibu adalah sebagai ibu rumah tangga.

Setelah dilakukan penelitian terhadap responden sebanyak 120 siswa, diperoleh deskripsi mengenai iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar. Iklim kelas memiliki skor rata-rata sebesar 4,03 sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim kelas adalah baik. Minat belajar memiliki skor rata-rata sebesar 3,86 sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah baik. Disiplin belajar memiliki skor ratarata sebesar 4,06 sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah baik. Motivasi belajar memiliki skor ratarata sebesar 4,11 sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah baik. Kemudian hasil belajar sebagian besar siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa adalah cukup tinggi.

Sebelum dilakukan analisis, data diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil yang diperoleh adalah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolinearitas, dan tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi layak untuk digunakan.

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan iklim kelas dapat menjelaskan hasil belajar sebesar 0,018 atau 1,80% dengan asumsi variabel lain tetap, minat belajar dapat menjelaskan hasil belajar sebesar -0,022 atau -2,20% dengan asumsi variabel lain tetap, disiplin belajar dapat menjelaskan hasil belajar sebesar -0,022 atau -2,20% dengan asumsi variabel lain tetap, motivasi belajar dapat menjelaskan hasil belajar sebesar 0,043 atau 4,30% dengan asumsi variabel lain tetap. Sedangkan konstanta sebesar 77,202 artinya jika iklim kelas (X1), minat belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan motivasi belajar (X4) bernilai 0, maka hasil belajar (Y) nilainya adalah 77,202. Selain itu diketahui pula koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar -0,021, artinya sumbangan pengaruh iklim kelas (X1), minat belajar (X2), disiplin belajar (X3), dan motivasi belajar (X4) terhadap hasil belajar siswa adalah 2,1%. Sisanya sebesar -97,9% dapat dipengaruhi variabel lain seperti faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, bakat, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Adjusted R Square bernilai negatif, sehingga jika nilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau dapat dikatakan variabel bebas sama sekali tidak dapat menjelaskan varians dari variabel terikat.

Tabel 1. Pengaruh Iklim Kelas, Minat Belajar, Disiplin Belajar, dan Motivasi Belajar Secara Parsial Terhadap Hasil Belajar

Variabel Bebas thitung ttabel Sig Keterangan

Iklim Kelas (X1) 0,444 1,980 0,658 H0 diterima

Minat Belajar (X2) -0,394 1,980 0,694 H0 diterima

Disiplin Belajar (X3) -0,327 1,980 0,745 H0 diterima

(5)

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa iklim kelas mempunyai nilai signifikansi t 0,658 > 0,05, sehingga tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kelas terhadap hasil belajar. Minat belajar mempunyai nilai signifikansi t 0,694 > 0,05, sehingga tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar. Disiplin belajar mempunyai nilai signifikansi 0.745 > 0,05, sehingga tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar. Motivasi belajar mempunyai nilai signifikansi 0,354 > 0,05, sehingga tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar.

Pembahasan

Berdasarkan hasil deskripsi variabel iklim kelas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan setuju pada pernyataanpernyataan yang telah diberikan. Skor ratarata jawaban dari 19 item pernyataan adalah 4,03, sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim kelas adalah baik. Menjalin hubungan yang baik dengan guru atau teman sekelas adalah hal yang penting bagi siswa, selama ini siswa mempunyai hubungan yang baik dengan guru ataupun teman, dengan adanya hubungan yang baik membuat siswa merasa senang. Siswa merasa puas dengan nilai yang didapat melalui usaha sendiri, merasa puas jika dapat menyalurkan pendapat, merasa puas jika dapat mengekspresikan kemampuannya. Siswa melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di dalam kelas, siswa tidak merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran

Produktif, siswa dapat mengerjakan soalsoal dengan tepat, dan menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri. Siswa terdorong untuk bersaing secara positif agar semakin giat dalam belajar. Menaati peraturan merupakan suatu kewajiban bagi siswa, siswa juga tidak merasa terbebani dengan peraturan kelas meskipun terkadang siswa melanggar peraturan tersebut. Adaptasi dengan pergantian kurikulum baru adalah yang mudah bagi siswa. Perlengkapan dalam kelas menunjang proses belajar, selain itu siswa merasa aman dan nyaman dengan kondisi kelas.

Deskripsi variabel minat belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan setuju pada pernyataanpernyataan yang telah diberikan. Skor ratarata jawaban dari 10 item pernyataan adalah 3,86, sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah baik. Siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menjelaskan materi, siswa juga memiliki konsentrasi belajar yang baik, sehingga pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Siswa mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diberikan oleh guru. Siswa memiliki tanggung jawab yang baik dalam mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Siswa juga aktif bertanya jawab dan aktif berdiskusi tentang materi yang diajarkan. Kesadaran diri siswa juga baik dimana hal ini dilihat ketika siswa mengerjakan latihan tanpa ditunjuk oleh guru. Metode pembelajaran mempermudah siswa dalam menerima materi. Media pembelajaran juga membuat siswa tertarik dan tidak bosan, sehingga siswa merasa bahwa materi mata pelajaran Produktif menyenangkan untuk dipelajari.

(6)

juga mengumpulkan tugas dengan tepat waktu karena siswa menganggap bahwa hal tersebut merupakan suatu kewajiban. Soal-soal mata pelajaran Produktif yang diberikan oleh guru dikerjakan oleh siswa dengan usahanya sendiri. Ketika di rumah, siswa menggunakan waktu dengan baik untuk belajar meskipun tidak ada ulangan. Selain itu, siswa lebih mengutamakan waktu untuk belajar daripada bermain dengan teman.

Deskripsi variabel motivasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan setuju pada pernyataanpernyataan yang telah diberikan. Skor ratarata jawaban dari 15 item pernyataan adalah 4,11, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah baik. Siswa bertanya kepada teman tentang materi pelajaran yang tidak dipahami. Selain itu, siswa berusaha untuk belajar lagi agar lebih memahami materi yang diberikan oleh guru. Apabila ada pertanyaan yang sulit, siswa ingin mengetahui jawaban yang benar atas pertanyaan tersebut. Jika memperoleh nilai jelek, siswa berusaha untuk belajar lebih tekun agar nilai menjadi lebih baik. Belajar dengan teman membuat siswa merasa senang karena bisa saling membantu dalam memahami materi pelajaran. Jika ada teman yang mendapat nilai lebih tinggi dan bisa menjawab pertanyaan dari guru, dapat mendorong siswa untuk bersaing secara positif. Siswa ingin mencapai prestasi yang tinggi di sekolah dan ingin mencapai cita-cita di masa depan, oleh karena itu siswa berusaha untuk belajar dengan tekun. Pujian, poin tambahan, dan hadiah yang didapatkan atas pencapaian hasil belajar yang baik, membuat siswa semakin giat dalam belajar. Tetapi meskipun tidak mendapat pujian, poin tambahan, dan hadiah, siswa tetap belajar dengan sungguh-sungguh. Metode pembelajaran yang menarik membuat siswa semangat belajar. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru juga menarik perhatian siswa. Pihak keluarga salah satunya orang tua juga berusaha membantu siswa apabila mengalami kesulitan dalam belajar. Kenyamanan lingkungan belajar di kelas merupakan hal yang penting karena dapat membuat keinginan siswa untuk belajar meningkat. Deskripsi variabel hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai rapor yang terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik seluruh mata pelajaran Produktif pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun deskripsi hasil belajar yaitu diperoleh gambaran dari 120 responden yang diteliti, sebagian besar memiliki nilai dengan klasifikasi cukup tinggi, hal ini ditunjukkan dengan nilai siswa yang telah memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu 75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas hasil belajar siswa adalah cukup tinggi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kelas terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Produktif. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pritami, Purwoko & Savalas (2014:73) menunjukkan bahwa iklim kelas memiliki hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini juga tidak selaras dengan pendapat Hadiyanto (2004:158) bahwa meskipun prestasi belajar juga dipengaruhi oleh banyak aspek seperti gaya belajar, fasilitas yang tersedia, pengaruh iklim kelas masih sangat penting. Terjadi perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, hal ini dapat disebabkan oleh iklim kelas yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, dan keadaan sekolah yang berbeda. Hasil belajar tidak hanya diukur dari iklim kelas yang ada, namun diduga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti, faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, bakat, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:54-71).

(7)

yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. Terjadi perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, hal ini dapat disebabkan karakteristik siswa pada tiap sekolah berbeda, sehingga menyebabkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Produktif berbeda pula. Hasil belajar tidak hanya diukur dari tinggi rendahnya minat belajar siswa saja, namun diduga dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti, faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, bakat, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:54-71).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Produktif. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widiatmoko & Suryani (2014:501) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Hasil penelitian ini juga tidak selaras dengan pendapat Slameto (2010:67) bahwa disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajarnya. Terjadi perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, hal ini dapat disebabkan karakteristik siswa pada tiap sekolah berbeda, sehingga menyebabkan disiplin belajar siswa terhadap mata pelajaran Produktif berbeda pula. Hasil belajar tidak hanya diukur dari disiplin belajar siswa saja, namun diduga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti, faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, bakat, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:54-71).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Produktif. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hamdu & Agustina (2011:85) bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian ini juga tidak selaras dengan pendapat Sardiman (2014:85-86) bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Terjadi perbedaan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, hal ini dapat disebabkan karakteristik siswa pada tiap sekolah berbeda, sehingga menyebabkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Produktif berbeda pula. Hasil belajar tidak hanya diukur dari tinggi rendahnya motivasi belajar siswa saja, namun diduga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti, faktor-faktor kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, bakat, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:54-71).

Hasil analisis data menunjukkan bahwa, variabel motivasi belajar merupakan variabel yang dominan mempengaruhi hasil belajar yaitu sebesar 12,47%. Motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah, dengan adanya motivasi siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses pembelajaran. Siswa yang tidak memiliki motivasi pada saat pembelajaran, maka akan memberikan respon yang berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, sehingga apabila siswa ingin memperoleh hasil belajar yang baik, maka motivasi merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan.

(8)

tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran tersebut, jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

SIMPULAN & SARAN

Simpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) iklim kelas dapat diklasifikasikan baik, minat belajar dapat diklasifikasikan baik, disiplin belajar dapat diklasifikasikan baik, motivasi belajar dapat diklasifikasikan baik, dan hasil belajar dapat diklasifikasikan cukup tinggi; (2) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim kelas terhadap hasil belajar; (3) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar; (4) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar; (5) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar; (6) motivasi belajar merupakan variabel yang dominan mempengaruhi hasil belajar.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan: (1) bagi kepala sekolah untuk lebih membangun dan mempertahankan kebiasaan disiplin siswa di lingkungan sekolah dengan menambah strategi untuk mengatur dan membuat rencana kegiatan dalam rangka membina kedisiplinan siswa; (2) bagi guru agar memiliki kedekatan hubungan dengan siswa agar memberikan dampak yang baik pada saat pembelajaran, mengadakan penilaian serta memberikan pujian atau hadiah terhadap siswa yang berperilaku disiplin agar hal tersebut berguna untuk mempertahankan disiplin siswa, model pembelajaran agar lebih bervariasi dan kontekstual untuk membangkitkan minat belajar siswa; (3) bagi siswa sebaiknya meningkatkan kegemaran dalam membaca buku terkait materi produktif agar menambah pengetahuan sesuai dengan bidang keahlian, mengulang materi yang telah diajarkan guru di sekolah, dan belajar secara rutin agar dapat meningkatkan hasil belajar; (4) bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar selain dari iklim kelas, minat belajar, disiplin belajar, dan motivasi belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Ainley, M., Hidi, S. & Berndorff, D. 2002. Interest, Learning, and the Psychological Processes That Mediate Their Relationship. Journal of Educational Psychology, (Online), 94 (3): 545561, (https://pdfs.semanticscho lar.org), diakses 14 Mei 2017.

Alm, S. & Laftman, S. B. 2016. Future Orientation Climate In The School Class: Relations to Adolescent Delinquency, Heavy Alcohol Use, and Internalizing Problems. Children and Youth Services Review, (Online), 70: 324-331, (http://www.science direct.com), diakses 16 Mei 2017.

(9)

DePasque, S. & Tricomi, E. 2015. Effect of Intrinsic Motivation on Feedback Processing During Learning. Neurolmage, (Online), 119: 175-186, (www. sciencedirect. com), diakses 14 Mei 2017.

Ekpo, K., Akpan, O. E., Essien, E. E. & Imo-Obot, M. M. 2009. Classroom Climate and Students’ Academic Achievement in Social Studies in Cross River, Nigeria (Pp. 413-428). An International Multi-Disciplinary Journal, (Online), 3 (4): 413-428, (www.afrrevjo.com), diakses 13 Mei 2017.

Feng, H. Y., Fan, J. J. & Yung, H. Z. 2013. The Relationship of Learning Motivation and Achievement In Efl: Gender as An Intermediated Variable. Educational Research International, (Online), 2 (2): 5058, (http://www.erint.savap.org. pk), diakses 15 Mei 2017.

Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamdu, G. & Agustina, L. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, (Online), 12 (1): 8186, (http://jurnal.upi.edu/pe nelitian pendidikan /view/ 1824/pengaruh-motivasi-belajar- siswa- terhadap-pestasi-belajaripa-disekolah-dasar--studi- kasusterhadap-siswa--kelas-iv-sdn-taru managarakecamatan-tawang-kota -tasikmalaya-.html), diakses 7 November 2016.

Harp, S. F. & Mayer, R. E. 1997. The Role of Interest in Learning From Scientific Text and Illustrations: On the Distinction Between Emotional Interest and Cognitive Interest. Journal of Educational Psychology, (Online), 89 (1): 92102, (http://visuallearningrese arch.wiki.educ.msu.edu), diakses 14 Mei 2017.

Haukoos, G. D. & Penick, J. E. 1985. The Effects of Classroom Climate on College Science Students: A Replication Study. Journal of Research in Science Teaching, (Online), 22 (2): 163-168, (onlinelibrary.wiley.com), diakses 16 Mei 2017.

Laird, T. F. N., Shoup, R., Kuh, G. D. & Schwarz, M. J. 2008. The Effect of Discipline on Deep Approaches to Student Learning and College Outcomes. Research in Higher Education, (Online), 49 (6): 469494, (link.springer.com), diakses 16 Mei 2017.

Lee, I. C. 2010. The Effect of Learning Motivation, Total Quality Teaching and Peer-Assisted Learning on Study Achievement: Empirical Analysis from Vocational Universities or Colleges’ students in Taiwan. The Journal of Human Resource and Adult Learning, (Online), 6 (2): 56-73, (www.hraljournal.com), diakses 16 Mei 2017.

(10)

Li, X. & Yang, X. 2016. Effects of Learning Styles and Interest on Concentration and Achievement of Students in Mobile Learning. Journal of Educational Computing Research, (Online), 54 (7): 922-945, (http://jour nals.sagepub.com), diakses 15 Mei 2017.

O’Brien, A. & Morris, A. 2011. The Effects of Discipline on The Application of Learning Object Metada in UK Higher Education: The Case of The Jorum Repository. Information Research, (Online), 16 (3): 481, (http://www.infor mationr.net), diakses 16 Mei 2017.

Pedro, K. T. D., Gilreath, T. & Berkowitz, R. 2016. A Latent Class Analysis Of School Climate Among Middle And High School Students In California Public Schools. Children and Youth Services Review, (Online), 63: 10-15, (http://www.science direct.com), diakses 16 Mei 2017.

Pritami, S. E., Purwoko, A. A. & Savalas, L. R. T. 2014. Hubungan Iklim Kelas Dan Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Kimia Dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri Se-Kota Mataram Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pijar MIPA, (Online), 9 (2): 73-77, (http://jurnalf kip.un ram.ac.id), diakses 7 November 2016.

Putri, D.T.N. & Isnani, G. 2015. Pengaruh Minat dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, (Online), 1 (2): 118-124, (http://journal.um.ac.id/index.php /jpbm/article/view/5040), diakses 7 November 2016.

Sardiman, A.M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sengodan, V. & Iksan, Z. H. 2012. Students’ Learning Styles and Intrinsic Motivating in Learning Mathematics. Asian Social Science, (Online), 8 (16): 17-23, (www.ccsenet.org), diakses 16 Mei 2017.

Simba, N. O., Agak, J. O. & Kabuka, E. K. 2016. Impact of Discipline on Academic Performance of Pupils in Public Primary Schools in Muhoroni Sub-County, Kenya. Journal of Education and Practice, (Online), 7 (6): 164-173, (www.iiste.org), diakses 16 Mei 2017.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Somayeh, G., Sayyed Mirshah, J., Sayyed Mostafa, S. & Azizollah, A. 2013. Investigating the Effect of Positive Discipline on the Learning Process and its Achieving Strategies with Focusing on the Students' Abilities. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, (Online), 3 (5): 305-314, (www.hrmars.com), diakses 16 Mei 2017.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

(11)

(http://jurnal.stkipngawi.ac.id/index. php/mp/article/view/53), diakses 7 November 2016.

Thamilselvi, P. & Sekar, P. 2014. Classroom Climate At The Higher Secondary Stage. Global Journal For Research Analysis, (Online), 3 (6): 56-58, (www.worldwidejournals.com), diakses 15 Mei 2017.

Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Vibulphol, J. 2016. Students’ Motivation and Learning and Teachers’ Motivational Strategies in English Classrooms in Thailand. English Language Teaching, (Online), 9 (4): 64-75, (www.scribd.com), diakses 16 Mei 2017.

Widiatmoko, A. & Suryani, N. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Diklat Mengelola Peralatan Kantor Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Economic Education Analysis Journal, (Online), 3 (3): 496-501, (http://journal.unnes .ac.id/sju/index.php/eeaj/ article/v iew/4428), diakses 7 November 2016.

Yu, Y. 2015. The Effect of Classroom Environments on University Students’ Autonomous EFL Learning. Studies in Literature and Language, (Online), 11 (2): 74-81, (http://www.cscanada.net), diakses 16 Mei 2017.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh Iklim Kelas, Minat Belajar, Disiplin Belajar, dan Motivasi Belajar Secara Parsial Terhadap Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian bahwa penggunaan campuran Naftalena dengan bahan bakar Pertalite memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap Unjuk Kerja dan Emisi gas buang dari

Minaret ( Turki : minare,dari bahasa Arab Manara (mercusuar» adalah fitur arsitektur khas dari Islam masjid , umumnya puncak menara tinggi dengan mahkota atau

Tema merupakan pikiran dasar landasan cerita atau pokok pikiran yang mendasari suatu karangan atau tulisan yang akan dijabarkan dari awal sampai akhir; (3)

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Ekspektasi kinerja (Performance Expectancy) tidak berpengaruh terhadap minat dalam menggunakan

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang

Selain itu, bagi siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran sehingga guru tidak menjadi pusat pembelajaran dan bagi kepala sekolah diharapkan dapat memberikan

• Seperangkat komponen yang saling terkait yang merupakan kumpulan, manipulasi, penyebaran data dan informasi, dan penyediaan umpan balik untuk mencapai tujuan.. • Contoh : ATM,

Saat ini penyebutan tersebut diubah menjadi infeksi terkait pelayanan kesehatan atau “HAIs” (Healthcare Associated Infections) dengan pengertian yang lebih luas,