• Tidak ada hasil yang ditemukan

menumbuhkan jiwa wirausaha 2

N/A
N/A
latifatun najah

Academic year: 2023

Membagikan "menumbuhkan jiwa wirausaha 2"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

& PENGEMBANGAN DIRI

(2)

2

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA

1.

Komitmen pribadi

2.

Lingkungan dan pergaulan yang

kondusif

(3)

3

Pendidikan dan pelatihan

1.

Keadaan terpaksa

2.

Proses berkelanjutan

(4)

4

Menumbuhkan Mental Wirausaha

Melalui Komitmen Pribadi

Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan potensi diri.

Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi setiap hari selama 1 bulan)

(5)

5

Menumbuhkan Mental Wirausaha

Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif

Dorongan untuk menumbuhkan jiwa

wirausaha dapat berasal dari lingkungan

pergaulan teman, famili, sahabat, karena

mereka dapat berdiskusi tentang ide

wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-

cara mengatasinya. Sehingga mempunyai

semangat, kemampuan dan pikiran untuk

menaklukan cara berfikir lamban dan malas.

(6)

6

Menumbuhkan Mental Wirausaha

Melalui Pendidikan dan Pelatihan

Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen di sekolah atau lembaga pelatihan.

Mereka memberikan mata pelajaran

kewirausahaan yang praktis dan menarik

sehingga membangkitkan minat siswa untuk

berwirausaha.

(7)

7

Menumbuhkan Mental Wirausaha

Karena Keadaan Terpaksa

Banyak orang yang sukses karena dipaksa

oleh keadaan. Mungkin pada awalnya

tujuannya hanya untuk memenuhi

kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang

keras, tidak gampang menyerah dan

berputus asa, sehingga akhirnya menjadi

wirausaha yang sukses.

(8)

8

Menumbuhkan Mental Wirausaha

Melalui Proses Berkelanjutan

Belajar

Berlatih

Bertindak

SUKSES

BERKELANJUTAN

(9)

9

SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA

Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.

Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.

Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis.

Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis.

(10)

PENGEMBANGAN DIRI

Keberaniaan untuk BERUBAH dan menghadapi TANTANGAN

Pengembangan diri membutuhkan waktu, perjuangan, kesabaran dan

merubah kebiasaan

(11)
(12)

Merubah Kebiasaan

Perawat terbiasa datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas tanpa berfikir bagaimanakah

meningkatkan incomenya.

(13)

Mengasah Kecerdasan Emosi

Dari Hasil Penelitian Daniel Goleman terhadap ratusan General Manager dan CEO perusahaan Sukses,

menunjukkan bahwa 80 % diantara mereka memiliki EQ lebih tinggi daripada IQ. Kecerdasan Emosi

meliputi beberpa Aspek “

SELF AWARENESS SELF AWARENESS SELF REGULATION SELF REGULATION SELF MOTIVATION SELF MOTIVATION

EMPATHY EMPATHY SOCIAL SKILL SOCIAL SKILL

(14)

Melatih Adversity Quotient

Adversity adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi, masuk dan mengatasi berbagai tantangan hidup.

Komponen Adversity:

Kegigihan Ketegaran

Mengatasi kesulitan Tahan banting

(15)

Tipe Adversity

Tipe Perawat Ciri – ciri

Tipe Quitters -Memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti

-Menghentikan pendakian

-Menolak kesempatan yang diberikan oleh lingkungan -Mereka mengabaikan, menutupi, meniggalkan dorongan inti mereka

-Murung, sinis, mudah menyalahkan orang/lingkungan dan membenci orang – orang yag lebih maju/berkembang Tipe Camper -Mereka pergi tidak seberapa jauh, lalu berkemah” oke

cukup sampai disini saja kemampuan saya”

-Karena bosan, mereka mengakhiri perjalanan

-Melepaskan kesempatan untuk maju yang sebenarnya bisa diraih

-Mereka berpuas diri tidak mau mengembangkan diri Tipe Climber -Pemikir yang selalu memikirkan “peluang, peluang dan

peluang

-Tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras dan cacat fisik. Mental atau hambatan lain menghalangi

-Mereka tiddak menyesali ketidakberhasilan -Mereka pembelajar seumur hidup

(16)

Today Oriented

Sukses kita di Masa Depan ditentukan oleh sikap kita hari ini

Orang Bijak Mengatakan Hidup adalah kumpulan Hari

(17)

Pengembangan Diri

Pengembangan Diri  kemauan untuk berubah

Berubah  Cara Belajar, Penampilan,

Manajemen Waktu, Kemandirian, Semangat, kebiasaan.

(18)

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam

manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.

Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna

analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib

yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

(19)

Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari:

S = Strength (kekuatan)

W = Weaknesses (kelemahan) O = Opportunities (Peluang)

T = Threats (hambatan)

(20)

Gambar Analisis SWOT

(21)

Manfaat analsis SWOT

Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun

rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman.

Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi.

Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

(22)

4 (empat) komponen analisis

Strenght

SWOT

(S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau

perusahaan pada saat ini.

Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun

kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini..

Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau

perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan

kemunduran.

(23)
(24)
(25)

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi

strategi yang diberikan adalah Progresif , artinya organisasi dalam kondisi prima

dan mantap sehingga sangat

dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi, memperbesar pertumbuhan

dan meraih kemajuan secara maksimal.

(26)

Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan

yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi

sejumlah tantangan

berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus

berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi

disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

(27)

Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi , artinya organisasi

disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.

Sebab, strategi yang lama

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

(28)

Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan

besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya

organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan

kinerja internal agar tidak semakin terperosok.

Strategi ini dipertahankan sambil

terus berupaya membenahi diri.

(29)

Maraming

Salamat

Referensi

Dokumen terkait

Kebanyakan orang Australia beragama Kristen tetapi, pada hari Minggu lebih banyak orang Australia bermain atau menonton olahraga daripada pergi ke gereja. Seakan-akan olahraga

• Badan  Standardisasi Nasional • SNI (Standar Nasional Indonesia) • Dibentuk berdasarkan UU  No. 20 Tahun 2014  tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian •

Matriks diagonal adalah suatu matriks bujursangkar dimana semua elemen diluar diagonal utama mempunyai nilai nol dan paling tidak ada satu elemen diagonal utama ≠ 0 disimbol

Jika kedua sandal dilepas maka tidak boleh diletakkan disamping kanan akan tetapi diletakkan disamping kiri jika tidak ada disamping kirinya seseorang yang shalat, jika ada

Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah dapat membuktikan indeks gini pendidikan dan modal manusia merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan

62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan menganut asas ius sanguinis seperti yang terdapat dalam Pasal 1 huruf b, bahwa orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan

pada grafik sederhana G (disebut juga Seidel Matrix ) adalah matrix simetris dengan baris dan kolom untuk masing-masing vertex , mempunyai 0 dalam diagonal dan posisi

Kalau dilihat dari perkembangan transportasi perkotaan yang ada, kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) tetap merupakan moda transportasi yang dominan,