• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam Melakukan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam Melakukan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 241

Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Melakukan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan di

Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019

Rion

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo, rionvampiretkj@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam melakukan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu; observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melakukan perencananaan pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kabupaten Kolaka Timur sudah berjalan dengan dengan baik meskipun memiliki beberapa hambatan dalam proses perencanaan pembangunan khususnya infrastruktur jalan. Dalam menjalankan perannya sebagai badan perencana pembangunan dapat dilihat dari aspek pelaksanaan tugas dan fungsi BAPPEDA yang terdiri dari: 1) Perumusan kebijakan menggunakan sistem Bottom- Up dan Top-Down; 2) Fungsi Koordinasi dilakukan melalui rapat Koordinasi oleh pihak BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur dengan Dinas terkait seperti Dinas PU Kabupaten Kolaka Timur; 3) Tugas pengendalian ini dilakukan melalui memonitoring dan mengendalikan agar arah pembangunan infrastruktur jalan; dan 4) Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi.

Kata kunci : BAPPEDA, Perencanaan, dan Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Abstract

The purpose of this study is to describe the role of the Regional Development Planning Agency (BAPPEDA) in planning the construction of road infrastructure in East Kolaka Regency in 2019. The study used a qualitative descriptive method. Data collection techniques used include three stages, namely; observation, interviews and documentation.From the results of the research it is known that the implementation of the role of the Regional Development Planning Agency in planning the construction of Road Infrastructure in East Kolaka Regency has been going well despite having some obstacles in the development planning process, especially road infrastructure. In carrying out its role as a development planning body can be seen from the aspect of the implementation of BAPPEDA tasks and functions consisting of: 1) Policy formulation using Bottom-Up and Top-Down systems; 2) The Coordination Function is carried out through a Coordination meeting by The East Kolaka Regency BAPPEDA with related agencies such as the East Kolaka Regency PU Office; 3) This control task is carried out through monitoring and controlling the direction of road infrastructure development; and 4) The implementation of Monitoring and Evaluation conducted by BAPPEDA is monitoring and reviewing.

Keywords : BAPPEDA, Planning, and Road Infrastructure Development.

(2)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 242

Pendahuluan

Jalan merupakan sarana vital dalam kelancaran dan kelangsungan lalulintas darat. Jalan yang berfungsi untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan utama bagi masyarakat yang tidak terelakkan lagi. Selain itu jalan dapat meningkatkan pembangunan diberbagai bidang yang meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, keamanan dan lain sebagainya. Maka maju mundurnya suatu daerah bisa dikatakan sangat tergantung pada baik tidaknya pembangunan infrastruktur salah satunya jalan, jembatan dan sektor penunjang lainnya. Kerusakan pada infrastruktur jalan berpengaruh pada perekonomian, sehingga dapat disimpulkan bahwa jalan merupakan prasarana penting untuk masyarakat di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Kolaka Timur.

Dalam melakukan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan, terdapat proses perumusan kebijakan yang harus dan wajib dilaksanakan oleh BAPPEDA pemerintah daerah. Langkah-langkah atau proses-proses perumusan kebijakan yang dilakukan adalah dari desa yang jalannya rusak, mengajukan usulan ke Kelurahan kemudian Kelurahan mengajukan ke Kecamatan, Kecamatan kepada Bupati, kemudian Bupati mengarahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk mensurvei apakah benar-benar terjadi kerusakan dan harus diperbaiki. Setelah itu apabila jalan tersebut benar- benar memerlukan perbaikan dinas pekerjaan umum daerah melaporkan kepada Bappeda untuk diklarifikasikan, setelah itu Bappeda menentukan skala prioritas dan menyesuaikan dana yang ada dengan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka Timur, 2018 mengenai data panjang jalan Kabupaten/Kota dan Kondisi Jalan pada tahun 2018, Kabupaten Kolaka Timur memiliki jalan sepanjang 599,90 Km dengan kondisi jalan kategori baik 6,45 Km, Jalan dengan kondisi sedang 146,47 Km, Jalan kondisi Rusak 209,77 Km dan yang dalam kondisi Rusak berat 237,21 Km. (BPS Kabupaten Kolaka Timur, 2018). Beberapa wilayah yang sering mengalami kerusakan diantaranya adalah jalan Kecamatan Loea, Kecamatan Ladongi, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Uesi, Kecamatan Mowewe dan Kecamatan Uluiwoi. Tentu saja kondisi semacam ini akan menganggu arus perekonomian apabila tidak mendapatkan perhatian yang serius oleh Pemerintah Daerah dalam rangka memperkuat perekonomian daerah.

Agar pembangunan infrastruktur jalan bisa terlaksana secara menyeluruh terarah dan terpadu, maka perlu adanya suatu perencanaan yang cukup matang yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai

(3)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 243

agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik. Dalam perencanaan pembangunan jalan di daerah Kabupaten Kolaka Timur dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). BAPPEDA adalah badan yang merencanakan suatu pembangunan di setiap Kabupaten/Kota yang memiliki tugas pokok dan fungsi.

BAPPEDA Kolaka Timur mempunyai tugas yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan. Adapun Fungsi yang dimaksud yang harus dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur adalah: 1) Penyusunan kebijakan teknis di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah; 2) Pelaksanaan tugas dukungan teknis atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah; 3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah; 4) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah; 5) Pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan layanan pengadaan barang/jasa di lingkup badan; dan 6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsi badan. (BAPPEDA Kolaka Timur, 2021)

Namun, pada kenyataannya terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, dimana berdasarkan pengamatan awal dan informasi yang didapatkan oleh peneliti bahwa selama ini pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur belum maksimal dikarenakan proses perencanaan pembangunan daerah tentang infrastruktur jalan cendrung tidak merata dan belum berkembang khususnya pada daerah-daerah terpencil. Hal tersebut terjadi karena pembangunan yang dilakukan cendrung hanya untuk membangun wilayah-wilayah tertentu sehingga pembangunan infrastruktur jalan menjadi terhambat. Dari hasil observasi awal ada beberapa permasalahan jalan di Kabupaten Kolaka Timur diantaranya lemahnya koordinasi Bappeda dengan pihak terkait sehingga membuat terhambatnya proses perencanaan pembangunan infrastruktur jalan, Visi-Misi BAPPEDA Kolaka Timur lebih mengarah ke pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sehingga pembangunan infrastruktur jalan bukan prioritas utama.

Berbagai studi yang membahas mengeni peran Bappeda dalam percenaan pembangunan mulai dari yang menyoroti efektivitas peran Bappeda (Mulyana & Arfayan, 2021), peran Bappeda dalam pembangunan Kota (Munira, 2019) serta pengembangan dalam tata ruang kota (Martua et al., 2022). Namun dari berbagai studi tersebut belum ada yang membahas

(4)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 244

mengenai Bappeda dalam percenaan pembangunan infrastruktur jalan utamanya di Kabupaten Kolaka Timur sehingga perlu untuk dikaji lebih dalam. Berdasarkan dari uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam melakukan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur serta dapat memberikan manfaat bagi studi percencanaan pembangunan.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tiga tahap yaitu; observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini ialah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kolaka Timur, Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Sarana & Prasarana, Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana, Kepala Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur, Kepala Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur , serta Masyarakat Kolaka Timur. Adapun teknik analisis data menggunakan model Miles, Huberman, & Saldana, (2014) yang meliputi pengumpulan data, proses reduksi, penyajian data dan verifikasi data.

Hasil dan Pembahasan

Peran BAPPEDA Dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019

BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur menjadi salah satu perangkat daerah yang bertugas melaksanakan fungsi perencanaan dalam hal pembangunan daerah, wujud peranan BAPPEDA dalam melaksanakan pembangunan dalam hal perencanaan tentu saja dapat dilihat dari berbagai aspek. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan peranannya, BAPPEDA melaksanakannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.

Seperti yang diutarakan oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur Dr. Mustakim Darwis SP., M.Si yang menjelaskan bahwa :

“Sejauh ini, untuk melihat peranan BAPPEDA dalam hal perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur, tentunya perlu ditelusuri terlebih dahulu apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi BAPPEDA sendiri. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya itulah, tentunya BAPPEDA telah melaksanakan serangkaian proses yang berkaitan dengan pembangunan daerah, baik itu dari proses perencanaan, koordinasi, pelaksanaan hingga proses evaluasi.” (Hasil wawancara 18 September 2021)

(5)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 245

Sebagaimana yang telah diutarakan oleh Kepala BAPPEDA, diketahui bahwa salah satu tolak ukur peranan Bappeda dalam pembangunan daerah di Kabupaten Kolaka Timur adalah dilihat dari aspek pelaksanaan fungsi Bappeda itu sendiri dimana dalam pelaksanaannya berbagai aktivitas yang berdampak pada perumusan perencanaan pembangunan yang merupakan faktor kunci dan awal keberhasilan dari pencapaian tujuan pembangunan dalam berbagai bidang.

Sedangkan menurut Made Sudiarta, SP. Selaku Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Sarana & Prasarana BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa:

“Untuk melihat peranan bappeda dalam hal pembangunan daerah di bidang infrastruktur jalan, tentunya perlu ditelusuri terlebih dahulu apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi bappeda sendiri, jadi fungsi bappeda itu sendiri itukan ada 4 yang pertama, terkait dengan perencanaan, terus yang ke dua itu terkait dengan koordinasi, evaluasi dan monitoring dan empat adalah pengendalian. Jadi bappeda tidak boleh keluar dari fungsi dan tugas pokok perencanaan pembangunan tersebut. Badan Perencanaan Pembangunaan Kabupaten Kolaka Timur Mempunyai Tugas dan Fungsi Seperti Perencanaan, Koordinasi, Pengendalian, dan Evaluasi. Jadi perencanaan yang dimaksud yaitu merencanakan Tujuan Sasaran, program dan kegiatan-kegiatan Kabupaten Kolaka Timur untuk dapat mewujudkan visi misi kepala daerah. Koordinasi melaksanakan kegiatan koordinasi Kerjasama dengan pemerintah daerah atau instansi-instansi terkait, swasta dan masyarakat guna mencapai keselarasan, keserasian, dan keterpaduan perencanaan kedepannya. Sedangkan evaluasi pada bappeda melaksanakan evaluasi dan monev capaian dari pada tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan. Pengendalian yang dimaksud yaitu Bappeda Kabupaten Kolaka Timur melaksanakaan pengendalian dan pelaporan terhadap, tujuan, sasaran, program dan kegiatan hasil dokumen perencanaan tepat waktu sesuai dengan perundang-undangan”. (Hasil wawancara 18 September 2021)

Berdasarkan pernyataan dari wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunaan Kabupaten (BAPPEDA) Kolaka Timur telah melakukan peranannya dalam bidang perencanaan infrastruktur jalan ini dilihat dari pelaksanaan Tugas dan Fungsi BAPPEDA terdiri dari tahap Perencanaan pembangunan jalan, Koordinasi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur jalan, Pengendalian pembangunan infrastruktur jalan, Monitoring dan Evaluasi dalam pembangunan infrastruktur jalan. Dalam pelaksanaan

(6)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 246

pembangunan daerah, tidak terlepas dari peran serta pemangku kepentingan yaitu pemerintah daerah, masyarakat dan swasta. Komitmen bersama serta konsitensi dalam melaksanakan program kegiatan yang telah di rumuskan menjadi kunci utama dalam mencapai pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

a. Perumusan Kebijakan Umum Perencanaan dan Penganggaran Daerah

Fungsi BAPPEDA dalam merencanakan pembangunan infarstruktur jalan Di Kabupaten Kolaka Timur yang pertama adalah merumuskan kebijakan umum perencanaan dan penganggaran daerah dalam hal ini menyiapkan rancangan awal RKPD BAPPEDA mempunyai peran yang sangat penting. Karena rancangan awal inilah yang akan digunakan sebagai dasar dalam RPJMD hingga nantinya RPJMD menjadi Peraturan daerah.

Untuk memperjelas hal diatas peneliti mewawancarai Made Sudiarta, SP. Selaku Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Sarana &

Prasarana BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa:

“Awal dari proses perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur dimulai dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dimulai dengan usulan perencanaan pembangunan dari desa melalui Musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Desa (Musrenbang Desa), setelah itu semua usulan pembangunan ditingkat desa dibawah ketingkat kecamatan untuk dimusyawarakan lagi pada (Musrenbang Kecamatan) hingga memperoleh keputusan dan dibawah lagi ketingkat Kabupaten untuk dipertimbangkan kembali sesuai dengan Visi dan Misi Pembangunan di Kab. Kolaka Timur”.

(Hasil wawancara 18 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan, bahwa dalam pelaksanaan fungsinya pada awalnya BAPPEDA melakukan proses perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan dengan sistem Bottom-Up dimana pihak BAPPEDA menampung semua aspirasi masyarakat Kabupaten Kolaka Timur dari tingkat Desa sampai pada tingkat Kabupaten Kemudian dipertimbangkan kembali sesuai dengan Visi dan Misi Pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur (Top-Down).

Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan Syukur, ST selaku Kepala Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur yang menjelaskan bahwa

“Menyiapkan rancangan awal RKPD adalah tugas yang paling utama dalam penyusunan rancangan awal. Dimana hal ini sudah dijelaskan dalam tugas BAPPEDA pada UU Nomor 25 Tahun 2004

(7)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 247

yang mengatakan Tugas BAPPEDA adalah menyusun rancangan awal RPJMD dimana dalam rancangan awal ini BAPPEDA merumuskan dan mengumpulkan penjelasan visi dan misi serta mengelolahnya sesuai dengan data dan informasi mengenai Kabupaten Kolaka Timur.” (Hasil wawancara 18 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan, bahwa dalam pelaksanaan fungsinya pada awalnya BAPPEDA harus menghimpun dan mengumpulkan data mengenai informasi Kabupaten Kolaka Timur, dimana nantinya data dan informasi tersebut digunakan untuk merumuskan visi dan misi Kepala Daerah. Data dan informasi perencanaan daerah harus dikompilasi secara terstruktur berdasarkan aspek geografi dan demografi, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan serta analisa secara sistematis yang digunakan sebagai bahan analisa guna memberikan perkembangan tentang gambaran kondisi umum daerah sekarang.

b. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi Koordinasi oleh BAPPEDA dilakukan dalam hal koordinasi penyusunan dokumen perencanaan. Koordinasi dilakukan instansi vertikal maupun SKPD lain. Koordinasi yang dilakukan adalah koordinasi penyusunan rencana yang memuat kebijakan, program dan kegiatan terkait pelaksanaan pembangunan daerah lima tahun kedepan. Disinilah peran strategis BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur dalam mengakomodir masukan baik dari SKPD, Masyarakat, maupun stakeholder lain (Dewan Riset Daerah). Tanpa mendapat dukungan dan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan tersebut maka pembangunan tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Untuk memperjelas hal diatas, penulis mewawancarai Ibu Adrianty Latif, ST., M.P.W.K Selaku Kepala Sub Bidang Penataan Ruang Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa

“Sebagai pihak perencana BAPPEDA melakukan Rapat koordinasi agar upaya yang dilaksanakan oleh kepala wilayah guna mencapai keselarasan, keserasian, dan keterpaduan perencanaan kedepannya, baik rencana maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi, dan antara lain instansi dengan dinas daerah agar tercapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya. Hubungan kerja adalah bentuk komunikasi administratif yang membantu tercapainya koordinasi (hubungan kerja) ialah tercapainya koordinasi dengan cara yang efektif dan efisien. Dari hasil koordinasi dan hubungan kerja tersebut diatas, dapatlah diketahui

(8)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 248

betapa besarnya peranan koordinasi dalam melaksanakan pemerintahan termasuk didalamnya pemerintahan daerah, yaitu agar tercapainya kesatuan tindakan antara unit-unit dari organisasi yang satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang diinginkan tercapai secara berdaya guna dan berhasil. Selain itu ada beberapa hambatan dalam rapat koordinasi perencanaan pembangunan infrastruktur jalan yaitu hal yabg menjadi kekurangan dan permasalahan yaitu kurangnya dokumen–dokumen acara seperti misalnya forum musrembang daerah, pengadaan daftar permasalahan dan tantangan daerah, peta kemiskinan dan pengangguran serta hasil pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun sebelumnya. Sehingga hal inilah yang menjadi hambatan dalam proses perencaaan tahun selanjutnya”. (Hasil wawancara 19 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa hasil koordinasi yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah dipusat dan daerah. Melibatkan instansi-instansi yang terkait yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah yang dilakukan setahun sekali, guna untuk terlaksananya kemampuan aparat perencana, partisipasi instansi terkait dan yang masih belum terlaksana dengan baik, dan hasil-hasil rapat koordinasi perencanaan yang belum sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten, serta adanya program-program masyarakat yang tidak berjalan dengan baik karena tidak adanya koordinasi contohnya seperti perbaikan jalanan dan jembatan yang secara fisik yang masih gagal khususnya di Kabupaten Kolaka Timur.

Untuk memperkuat hal tersebut, penulis mewawancarai Made Sudiarta, SP. Selaku Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Sarana &

Prasarana BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa:

“Kegiatan koordinasi dalam penyusunan perencanaan pembangunan ini dilakukan secara vertical (Buttom-Up) misalnya sebelum pembangunan infrastruktur jalan terlebih dahulu BAPPEDA berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Pemerintah Kecamatan untuk membahas lebih jauh jalan yang akan dibangun.

Selain melakukan koordinasi secara vertikal sebelum merencanakan pembangunan BAPPEDA juga melakukan rapat koordinasi dengan instansi lain misalnya Bupati Kolaka Timur, DPRD, Dinas PU, BAPPEDA Provinsi dan Pihak Swasta terkait.

Keikutsertaan pihak pemerintah, swasta dan Masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan ditingkat Desa maupun pada tingkat kecamatan selalu dihadiri oleh pihak BAPPEDA ini

(9)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 249

dilakukan untuk mengsinkronisasikan antara perencanaan pembangunan yang telah dilakukan di desa dengan perencanaan pembangunan pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih dalam artian program pembangunan yang telah dilaksanakan di daerah tidak di usulkan lagi pada tingkat Kabupaten. (Hasil wawancara 19 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan, bahwa dalam pelaksanaan fungsi koordinasi pihak BAPPEDA telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Ini dibuktikan dengan keikutsertaan BAPPEDA dalam Musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat Desa dan Kecamatan.

Lebih lanjut penulis mewawancarai Dr. Mustakim Darwis, SP., M.Si Selaku kepala BAPPEDA Kolaka Timur mengenai koordinasi yang dilakukan pihak BAPPEDA Kolaka Timur dalam merencanakan pembangunan Infrastruktur jalan di kabupaten Kolaka Timur

“Jadi selain berkoordinasi dengan pihak masyarakat. Kami dari pihak BAPPEDA juga berkoordinasi dengan instansi lain atau SKPD terkait misalnya kerjasama dengan pihak Dinas PU Kabupaten Kolaka Timur dan BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai masalah dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur. Ini dilakukan agar dalam dalam proses pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan dengan melibatkan kaloborasi antar pemerintah, swasta dan masyarakat setempat”

(Hasil wawancara 20 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa dalam melakukan tugas koordinasi pihak BAPEEDA telah melakukan berbagai kegiatan koordinasi dengan pihak terkait misalnya dengan pihak masyarakat desa melalui kegiatan musrembang yang dihadiri oleh perwakilan dengan BAPPEDA, dengan Dinas PU Kabupaten Kolaka Timur dan dengan Pihak BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tenggara yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur.

c. Implementasi Tugas Pengendalian Pembangunan Daerah

Pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Pelaksanaan Tugas Pengendalian Pembangunan Daerah adalah Melakukan penyelenggaraan dan pengendalian tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan pemanfaatan ruang di Kabupaten Kolaka Timur merupakan bagian dari kegiatan penataan ruang yang dipersiapkan sejak awal proses perencanaan tata ruang.

(10)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 250

Untuk memperkuat hal diatas penulis mewawancarai Ibu Adrianty Latif, ST., M.P.W.K Selaku Kepala Sub Bidang Penataan Ruang Kolaka Timur mengenai Tugas Pengendalian Pembangunan Daerah menjelaskan bahwa

“pelaksanaan fungsi pengendalian pembangunan daerah merupakan salah satu tugas utama BAPPEDA, ini dikarenakan dalam hal perencanaan pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur sebelum dilakukan pembangunan awalnya kami melakukan survey mengenai kelayakan pembangunan infrastruktur yang mengacu pada Tingkat Kepadatan Penduduk di Desa Tersebut, Adanya manfaat yang diperoleh Pemda misalnya dapat meningkatkan PAD Kabupaten Kolaka Timur dikarenakan adanya potensi wisata didalamnya, mempermudah akses, dan mempertimbangkan prioritas pembangunan Infrastruktur Kabupaten Kolaka Timur” (Hasil wawancara 18 September 2021) Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan dalam sebuah perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dikabupaten Kolaka timur, perlu adanya survey mengenai kelayakan manfaat yang diperoleh dalam pembangunan infrastruktur jalan tersebut.

Lebih lanjut penulis mewawancarai Syukur, ST selaku Kepala Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur yang menjelaskan bahwa

“Untuk menjalankan peranan bappeda harus melaksanakan fungsi pokoknya yang terdiri dari fungsi perencanaan, fungsi koordinasi, fungsi pengendalian dan fungsi monitoring dan evaluasi sehingga dalam mengimplementasikan tujuan dan sasaran bappeda kabupaten Kolaka Timur melaksanakan pengendalian dan evaluasi program dan kegiatan kepada seluruh perangkat daerah di kabupaten Kolaka Timur agar dalam mencapai tujuan dan sasaran harus merumuskan program, kegiatan, indikator dan target dengan tepat. Jadi maksudnya bappeda mengendaliakan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerah untuk mengkamodir pencapaian tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Setelah dikendalikan perangkat daerah wajib melaporkan hasil capaian tujuan dan sasaran kebappeda serta faktor penghambat dan pendorong dari tujuan dan sasaran yang akan dicapai”. (Hasil wawancara 18 september 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan BAPPEDA kabupaten Kolaka Timur telah melaksanakan tugas pengendalian pembangunan infrastruktur jalan di kabupaten Kolaka Timur agar dalam mencapai tujuan dan sasaran harus merumuskan perencanaan pembangunan infrastruktur, kegiatan pembangunan

(11)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 251

infrastruktur, indikator dan target dengan tepat. Jadi maksudnya bappeda mengendalikan program dan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerah untuk mengkamodir pencapaian tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Selain itu penulis juga mewawancarai Dr. Mustakim Darwis, SP., M.Si Selaku kepala BAPPEDA Kolaka Timur mengenai pelaksanaan fungsi pengendalian oleh BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa

“Berbicara peran bappeda dalam pengendalian evaluasi perencanaan program dan kegiatan dalam pembangunan Kabupaten Kolaka Timur. Jadi bappeda Kabupaten Kolaka Timur sesuai dengan tupoksi melaksanakan pengendalian. Pengendalian dilakukan setiap triwulan dengan cara mengkordinasikan keseluruh perangkat daerah agar melaksanakan evaluasi rencana strategis (RENSTRA) rencana kerja (RENJA) sesuai dengan ketentuan peraturan mentri dalam negeri no 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah. Dan laporan itu dikumpulkan ke bappeda untuk selanjutnya bappeda Kabupaten Kolaka Timur melaksanakan evaluasi program dan kegiatan target dan pencapaian tiap perangkat daerah. Jadi peran bappeda dalam pengendalian yaitu mengevaluasi dan memastikan program dan kegiatan sudah mendukung pembangunan fisik dan non fisik di Kabupaten Kolaka Timur. (Hasil wawancara,18 september 2021).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis menyimpulkan tugas pengendalian BAPPEDA kabupaten Kolaka Timur dilakukan dengan menjalankan peran dalam pengendalian. Pengendalian ini berupa kegiatan mengevaluasi dan memastikan semua perencanaan pembangunan infrastruktur jalan telah berjalan sesuai dengan tujuan perencanaan dan kegiatan juga sudah mendukung pembangunan fisik dan non fisik di Kabupaten Kolaka Timur.

d. Penyelenggaraan Monitoring, Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Jalan

Untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan secara efektif dan efisien sebagaimana yang diharapkan, maka sistem perencanaan harus memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian (evaluasi) dan kemampuan untuk melakukan pemantauan (monitoring) guna mengantisipasi pengendalian pelaksanaan pembangunan Infrastruktur daerah.

Perlunya memiliki kemampuan melakukan evaluasi secara komprehensif adalah untuk mendapatkan informasi serta pengalaman dan kegagalan atau keberhasilan suatu pelaksanaan kegiatan pembangunan,

(12)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 252

sebagaimana urusan baik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian serta pengkajian ulang pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut. Dengan demikian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan dapat lebih ditingkatkan. Dalam menyusun dan menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan serta pelaksanaannya maka untuk lebih memantapkan pelaksanaan keputusan tersebut dibentuklah Tim Evaluasi Kinerja Kegiatan Pembangunan Kabupaten Kolaka Timur.

Untuk memperjelas hal diatas penulis mewawancarai Ibu Adrianty Latif, ST., M.P.W.K Selaku Kepala Sub Bidang Penataan Ruang Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa

“Fungsi Evaluasi sebenarnya hampir sama dengan fungsi pengendalian perencanaan pembangunan dimana hal ini dilakukan untuk menilai keberhasilan atau kinerja suatu pembangunan khususnya infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur, selain itu kegiatan evaluasi dilakukan melalui rapat evaluasi yang merupakan kegiatan penting untuk menilai apakah tujuan pembangunan tepat sasaran, kegiatan evaluasi juga dilakukan untuk mendapatkan informasi serta pengalaman dan kegagalan atau keberhasilan suatu pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur jalan, dengan demikian pihak yang melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan dapat lebih meningkatkan kinerja dari kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan dapat lebih ditingkatkan.” (Hasil wawancara 20 September 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan peran BAPPEDA dalam mengevaluasi adalah dengan melaksanakan kegiatan evaluasi atau monev terhadap capaian dari pada tujuan, sasaran, program dan kegiatan perencanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur sesuai dengan tujuan dalam dokumen perencanaan.

Perlunya memiliki kemampuan melakukan evaluasi secara komprehensif adalah untuk mendapatkan informasi serta pengalaman dan kegagalan atau keberhasilan suatu pelaksanaan kegiatan pembangunan, sebagaimana urusan baik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian serta pengkajian ulang pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut. Dengan demikian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan dapat lebih ditingkatkan.

(13)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 253

Untuk memperjelas hal tersebut penulis mewawancarai Syukur, ST selaku Kepala Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur yang menjelaskan bahwa

“Dalam prakteknya sebelum melakukan peninjauan kelapangan, Tim Evaluasi terlebih dahulu menghadirkan Kepala Dinas/Instansi terkait guna memberikan ekspose tentang pelaksanaan pembangunan Infrastruktur daerah pada Dinas Instansi masing- masing di BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur. Laporan yang diharapkan meliputi masukan (in put), keluaran (out put), hasil (out comes), manfaat (Benefit) dan dampak (Imfact) atas kegiatan- kegiatan tersebut. Berdasarkan laporan yang telah disampaikan tersebut, Tim Evaluasi melakukan peninjauan kembali kelapangan guna melakukan peninjauan ulang (Cross Check)”. (Hasil wawancara 20 September 2021)

Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa, Dalam pelaksanaan fungsi BAPPEDA yaitu Evaluasi yang bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja dari hasil pelaksanaan pembangunan. Penulis menyimpulkan bahwa BAPPEDA telah melaksanakan perannya dengan terlaksananya fungsi evaluasi dalam bidang perencanaan pembangunan sesuai dengan Tugas dan Fungsi yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Timur Nomor 44 Tahun 2016.

Guna menunjang program-program pembangunan dan peningkatan efisiensi serta berkesinambungnya pelaksanaan pembangunan, maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan agar terarah dan dapat mencapai sasaran sebagaimana yang dimaksud dilakukan melalui monitoring dan survey di lapangan. Pada prinsipnya pembentukan Tim Monitoring ini berfungsi memonitoring dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan dilingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur baik yang bersumber dari dana APBN, APBD maupun dari sumber lainnya. Adapun tugas Tim Monitoring ini antara lain :

1) Mengadakan kunjungan kelapangan secara terpadu untuk melihat berbagai kemajuan dan permasalahan pelaksanaan program atau kegiatan secara langsung guna menjamin kesesuaian data laporan realisasi fisik dan keuangan dengan keadaan atau kegiatan nyata dilapangan.

2) Menganalisis dan mengidentifikasi masalah dan hambatan dalam aspek perencanaan, penyaluran dana pelaksanaan dan laporan serta melakukan tindakan pemecahan masalah dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan program atau

(14)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 254

kegiatan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur.

3) Mengajukan permohonan tindak lanjut bagi permasalahan yang belum dapat diselesaikan karena memerlukan keputusan dari tingkat yang lebih tinggi.

Untuk memperjelas hal tersebut penulis mewawancarai Made Sudiarta, SP. Selaku Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Sarana &

Prasarana BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa

“Kegiatan monitoring itu dilakukan secara terpadu pada awal kegiatan, pada saat implementasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur dan pada akhir pelasanaan kegiatan pembangunan. Jadi pihak BAPPEDA dalam melakukan kegiatan monitoring tidak dilakukan sendiri melainkan kegiatan monitoring ini biasa dilakukan oleh Bupati Kolaka Timur, sekertaris daerah Kolaka Timur untuk meninjau sejauh mana realisasi fisik dan keuangan dengan keadaan atau kegiatan nyata dilapangan. Selain itu fungsi monitoring ini untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur agar dapat selesai tepat waktu, selain itu agar pihak BAPPEDA dapat menganalisis dan mengidentifikasi masalah dan hambatan dalam aspek perencanaan, penyaluran dana pelaksanaan dan laporan serta melakukan tindakan pemecahan masalah dan hambatan yang timbul” (Hasil wawancara 19 September 2021)

Pelaksanaan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur dilakukan oleh tim pelaksana monitoring kegiatan fisik dan non fisik yang dikoordinir oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur dengan penangungjawab teknis oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekertaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur.

Untuk memperjelas hal tersebut penulis mewawancarai Dr.

Mustakim Darwis, SP., M.Si Selaku kepala BAPPEDA Kolaka Timur yang menjelaskan bahwa

Dalam melaksanakan kegiatan monitoring tim yang dibentuk terdiri dari BAPPEDA, Bagian Administrasi pembangunan, dan Bagian Keuangan. Dengan demikian dari aspek administrasi, BAPPEDA kabupaten Kolaka Timur bukanlah koordinator pelaksana monitoring terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan, melainkan hanyalah salah satu anggota dalam tim Monitoring tersebut. Kegiatan monitoring berupa laporan yang diharapkan meliputi masukan (in put), keluaran (out put), hasil (out comes),

(15)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 255

manfaat (Benefit) dan dampak (Imfact) atas kegiatan pembangunan tersebut. (Hasil wawancara 19 September 2021)

Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa, Pada prinsipnya pembentukan Tim Monitoring ini berfungsi memonitoring dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan dilingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur baik yang bersumber dari dana APBN, APBD maupun dari sumber lainnya dari kegiatan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi dan tetap berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada awal perencanaan. Sedangkan pada informan kedua penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan monitoring terhadap kegiatan- kegiatan pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur, dilakukan oleh tim pelaksana monitoring kegiatan fisik dan non fisik yang dikoordinir oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur dengan penanggungjawab teknis oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur. Dalam melaksanakan kegiatan monitoring tim yang dibentuk terdiri dari BAPPEDA, Bagian Administrasi pembangunan, dan Bagian Keuangan.

Bappeda Kabupaten Kolaka Timur sudah cukup maksimal dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kolaka Timur. Dalam menganalisis perencanaan pembangunan jalan di daerah Kabupaten Kolaka Timur peneliti menggunakan teori Tahapan Perencanaan Pembangunan yang dikembangkan oleh Kuncoro (2004: 98) yang terdiri dari Tahap Penyusunan Rencana, Tahap Penetapan Rencana, Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana dan Tahap Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Rencana. Dimana berdasarkan hasil observasi peneliti, teori diatas telah sesuai dengan tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kolaka Timur dengan menjalankan tugasnya.

BAPPEDA telah melakukan berbagai upaya dalam perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dari tahun ke tahun ini dapat dilihat dari data Panjang jalan Kabupaten Kolaka Timur yang kondisi dalam keadaan baik terus mengalami peningkatan. Dibawah ini data panjang jalan menurut jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten Kolaka Timur tahun 2018 dan 2019.

Tabel 1. Kondisi Jalan Kabupaten Kolaka Timur No. Kondisi Jalan Jalan Kabupaten (Km)

Tahun 2018

Jalan Kabupaten (Km) Tahun 2019

1. Baik 6,45 19,62

2. Sedang 146,47 174,09

(16)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 256

3. Rusak 209,77 225,38

4. Rusak Berat 237,21 180,81

Jumlah 599,90 599,90

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur, 2019

Dari tabel 1 diatas penulis menyimpulkan pada tahun 2019, Jumlah jalan dengan kondisi baik di Kabupaten Kolaka Timur mengalami peningkatkan dimana pada tahun 2018 jumlah jalan hanya 6,45 Km.

Sedangkan, tahun 2019 meningkat sebanyak 19,62 Km. Jalan sedang dalam kondisi layak pakai pada tahun 2018 berjumlah 146,47 Km dan tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 174,09 Km. Sedangkan Jalan yang mengalami kondisi rusak dan rusak berat di Kabupaten Kolaka Timur mengalami penurunan dimana tahun 2018 jalan rusak berjumlah 209,77 Km dan 237,21 Km jalan rusak berat. Tahun 2019 jalan rusak berat mengalami penurunan menjadi 180,81 Km.

Penulis menyimpulkan bahwa BAPPEDA telah melaksanakan tugas dan fungsinya ini dilihat dengan data pembangunan panjang jalan yang telah terealisasi meningkat pada tahun 2019. Selain itu, menurut jenis permukaan panjang jalan yang telah di aspal tahun 2018 hanya berjumlah 34,12 Km dan tahun 2019 meningkat sebanyak 49,72 Km. Sedangakan untuk jalan yang mengalami pengerasan dengan jenis permukaan kerikil mengalami penurunan ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2. Jenis Permukaan Jalan Kabupaten Kolaka Timur

No Jenis Permukaan Jalan Tahun 2018 (Km) Tahun 2019 (Km)

1. Aspal/Paved 34,12 49,72

2. Kerikil/Gravel 1002,58 986,98

3. Lainnya - -

Jumlah 1036,70 1036,70

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur, 2019

Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis lampirkan data panjang Jalan Menurut Status dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kolaka Timur mulai dari status jalan negara, jalan provinsi dan jalan Kabupaten pada tahun 2019

(17)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 257 Tabel 3. Panjang Jalan Menurut Status dan Kondisi Jalan

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur

Berdasarkan data panjang jalan menurut status dan kondisi jalan di Kabupaten Kolaka Timur tahun 2019. Jalan Kabupaten dalam kondisi baik berjumlah 19,62 Km, Jalan Kabupaten dalam kondisi sedang berjumlah 174,09 Km, Jalan Kabupaten dalam kondisi rusak 225,38 Km dan Jalan Kabupaten dalam kondisi rusak berat 180,81 Km.

Di mana berdasarkan hal tersebut penelitian ini berasumsi bahwa dalam pelaksanaan fungsi tersebut telah dilaksanakan oleh pihak BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur ini dibuktikan dengan Peran Bappeda Kabupaten Kolaka Timur juga sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Timur Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kolaka Timur. Bappeda Kolaka Timur mempunyai tugas dan fungsi seperti perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi dan monitoring.

Perencanaan yang dimaksud bagaimana merencanakan tujuan sasaran, program, dan kegiatan Kolaka Timur untuk dapat mewujudkan visi dan misi kepala daerah dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka Timur. Koordinasi yang dimaksud adalah Keikutsertaan pihak pemerintah, swasta dan Masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan infrastruktur jalan ditingkat desa maupun pada tingkat kecamatan selalu dihadiri oleh pihak BAPPEDA ini dilakukan untuk mensinkronisasi antara perencanaan pembangunan atau perbaikan infrastruktur jalan yang telah dilakukan di desa dengan perencanaan pembangunan pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih. Sedangkan evaluasi pada Bappeda melaksanakan evaluasi pada pembangunan infrastruktur jalan apakah telah sesuai dengan tujuan sasaran pembangunan infrastruktur jalan, program dalam kegiatan dokumen perencanaan dan juga yang dimaksud dengan pengendalian

10,12

49,04 58,13

46,01 6,11

68,23

105,58

93,58

19,62

174,09

225,38

180,81

0 50 100 150 200 250

Baik Sedang Rusak Rusak Berat

Panjang Jalan Menurut Status dan Kondisi Jalan Di Kabupaten Kolaka Timur (Km), 2019

Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten

(18)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 258

yaitu Bappeda Kabupaten Kolaka Timur dapat melaksanakan pengendalian perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dan pelaporan terhadap tujuan, sasaran, program dan hasil dokumen perencanaan pembangunan infrastruktur jalan agar dapat selesai tepat waktu dan juga harus sesuai dengan perundang-undangan.

Dalam proses perencanaan Bappeda Kabupaten Kolaka Timur juga menyusun yang namanya dokumen perencanaan diantaranya rencana pembangunan jangka Panjang daerah (RPJPD) dokumen ini disusun 25 tahun sekali. Adapun dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) disusun 5 tahun sekali dan juga rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang disusun satu tahun sekali. Bappeda Kabupaten Kolaka Timur juga mempunyai beberapa faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan fungsinya yang pertama faktor penghambat internal dalam menjalankan perannya yaitu masih minimnya SDM manusia sesuai kompeten di tempatkan dalam perengkat daerah Kabupaten Kolaka Timur dan juga belum optimalnya SDM bappeda mengoprasikan sistem perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Kolaka Timur. Faktor penghambat eksternal pada perangkat daerah SDM masih belum memahami proses perencanaan, pengendalian dan pelaporan serta evaluasi perencanaan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas penulis menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melakukan perencananaan pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kabupaten Kolaka Timur belum berjalan dengan baik karena masih memiliki beberapa hambatan dalam proses perencanaan pembangunan khususnya infrastruktur jalan. Dalam menjalankan perannya sebagai badan perencana pembangunan dapat dilihat dari aspek pelaksanaan tugas dan fungsi BAPPEDA yang terdiri dari: 1) Perumusan kebijakan menggunakan sistem Bottom-Up dan Top-Down; 2) Fungsi Koordinasi dilakukan melalui rapat Koordinasi oleh pihak BAPPEDA Kabupaten Kolaka Timur dengan Dinas terkait seperti Dinas PU Kabupaten Kolaka Timur; 3) Tugas pengendalian ini dilakukan melalui memonitoring dan mengendalikan agar arah pembangunan infrastruktur jalan; dan 4) Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan BAPPEDA adalah pemantauan dan meninjau kembali dengan melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembangunan infrstruktur jalan agar berjalan sesuai dengan tujuan.

(19)

http://ojs.uho.ac.id/index.php/pamarenda/index 259

Referensi

Agus Iskandar P.P. (2012) “Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Kebijaksanaan Dibidang Pembangunan Di Kabupaten Tanggamus”. Jurnal Universitas Bandar Lampung, 3(1), pp. 21- 36

BAPPEDA Kolaka Timur (2021) Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kolaka Timur. Diakses melalui http://bappeda.kolakatimur.go.id pada tanggal 19 Agustus 2021.

BPS Kabupaten Kolaka Timur (2018) Data Survei Panjang Jalan Aspal dan Non-aspal Oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka Timur. Diakses melalui http://bps.kolakatimur.go.id pada tanggal 19 Agustus 2021.

Gusti Zulkarnain Tompo, dkk. (2012) “Analisis Peranan Bappeda dalam Pembangunan di Kabupaten Jeneponto”. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(1), pp. 9-20

Jembris T Mangar, dkk. “Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Halmahera Barat”. Jurnal Ilmu Pemerintahan.

Keputusan Presiden No. 27 tahun 1980, tentang pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Kuncoro, (2004). “Tahapan Perencanaan Pembangunan”. PT. Raja Grafindo Persada.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). “Analisis data kualitatif”. Jakarta:

Universitas Indonesia.

PP RI No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Bagian ke empat pasal 6 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Martua, J., Ritonga, N., Rahmat, R., & Razali, R. (2022). PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) DALAM PENGEMBANGAN TATA RUANG KOTA (STUDI DI KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI).

Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Universitas Asahan.

Miles, M. B., Huberman, M. A., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Washington D.C: Sage Publications, Inc.

Mulyana, M., & Arfayan, M. P. S. (2021). EFEKTIVITAS PERAN BAPPEDA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PASAR SORE TAPIOKA KELURAHAN SIRIWINI DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 11(1), 129–145.

Munira, W. (2019). Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA):

Perannya Dalam Pembangunan Kota Banda Aceh (1983-2015). Riwayat:

Educational Journal of History and Humanities, 2(2).

Referensi

Dokumen terkait

TEORI Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Relationship: Proposisi

pengawasan kegiatan pengelolaan sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan / usaha masyarakat pesisir di wilayahnya. Membantu

[r]

Dari setiap 1000 pasien yang di rawat di rumah sakit di Western, 1-5 % mengalami cardiac arrest. dan hanya 20% dari jumlah itu yang bertahan hidup dan keluar

Tabel Paired Sample Statistik ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi dan standar error mean dari variabel independen yaitu Return on Assets

pada saat lampu merah menyala seharusnya kita ..... sikap disiplin mulai

Isilah titik-titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat.. digunakan untuk

[r]