• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun indikator dari literasi matematis terdiri : (1) Keahlian untuk merumuskan serta menafsirkan matematika dalam berbagai konteks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Adapun indikator dari literasi matematis terdiri : (1) Keahlian untuk merumuskan serta menafsirkan matematika dalam berbagai konteks"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah pendidikan dasar bagi berbagai bidang ilmu dan banyak manfaat yang menunjukkan bahwa matematika sangat digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Sidabutar, 2018). Matematika mampu memberikan kemampuan dalam berfikir logis, kritis, sistematis dan kreatif untuk memecahkan permasalahan di kehidupan sehari-hari (Ulfa, 2019). Banyak kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan matematika seperti kegiatan jual beli, bertransaksi di bank dan hal- hal sederhana lainnya yang membuat seseorang terlatih dan terampil dalam memecahkan suatu permasalahan (Efendi et al., 2021). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan pondasi dasar bagi banyak bidang ilmu lainnya dan mampu memberikan keterampilan maupun kemampuan bagi seseorang untuk mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari melalui pemikiran yang logis, kritis, sistematis dan kreatif.

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), menetapkan lima

standar kompetensi yang terdapat dalam pembelajaran matematika yaitu : pemecahan masalah matematis (mathematical problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation) dimana kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan pendukung dalam pengembangan kelima kemampuan matematis yang telah ditetapkan oleh NCTM (Abidin et al., 2018).

(2)

Literasi matematis merupakan kemampuan seseorang dalam merumuskan, menafsirkan, dan mengaplikasikan matematika kedalam berbagi lingkup konteks kehidupan sehari-harinya, dimana dalam literasi matematis ini memuat penalaran matematis serta menggunakan konsep, fakta, dan alat matematika guna mendefinisikan, memaparkan, dan mampu memprediksi suatu fenomena yang ada (Patih, 2019). Dengan kemampuan literasi matematis ini, seseorang dapat memahami bagaimana matematika dapat diterapkan dalam memecahkan permasalahan sehari-hari melalui analisis, memberikan alasan dan mengkomunikasikan pikiran mereka terhadap permasalahan yang dijumpai di kehidupan sehari-hari.

Adapun indikator dari literasi matematis terdiri : (1) Keahlian untuk merumuskan serta menafsirkan matematika dalam berbagai konteks; (2) Keterlibatan penalaran matematika dan pemakaian konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk mendeskripsikan suatu fenomena; (3) Mengaplikasikan dan mengevaluasi hasil matematika dalam dunia nyata sebagai bentuk kontribusi dalam masyarakat (Oktaviyanthi et al., 2018). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Ridzkiyah & Effendi, 2021) yang dilakukan di SMA ditemukan bahwa masih terdapat peserta didik yang belum memenuhi tiga indikator proses literasi matematis seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assesment (PISA) yang menunjukkan Indonesia masih berada di posisi

yang tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain yang berpartisipasi dalam survei tersebut. Dari hasil survey PISA tahun 2018, Indonesia berada di posisi ke 73 dari 79 negara dibidang literasi matematis (Hewi & Shaleh, 2020). Hal ini

(3)

mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematis peserta didik di Indonesia masih rendah di antara negara-negara lain. Selain itu, berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA PGRI 2 Kota Jambi pada 28 Juli 2022 juga diperoleh masih rendahnya kemampuan literasi matematis peserta didik dengan memberikan tes essay mengenai materi matriks. Hasil tes yang diperoleh terlihat pada Tabel 1.1 dan Gambar 1.1 berikut ini.

Tabel 1. 1 Hasil Tes Observasi Awal

Peserta Didik Nilai

A 55

SKA 30

MRS 35

JDS 40

C 30

MR 20

DA 20

DH 40

IA 80

MRS 35

NSU 20

RA 35

AA 55

RDM 50

Gambar 1. 1 Hasil Tes Observasi Awal

(4)

Hasil tes pada Tabel 1.1 dan Gambar 1.1 di atas terlihat bahwa kemampuan literasi matematis yang dimiliki peserta didik masih belum memenuhi indikator dari literasi matematis. Berdasarkan hasil tersebut, peserta didik sudah bisa menafsirkan dan mengaplikasikan matematika dalam menemukan solusi permasalahannya, namun peserta didik tidak menyelesaikan tahapannya secara keseluruhan dari solusi yang diperoleh serta belum mengaplikasikan konsep matriks dalam proses penyelesaiannya.

Rendahnya kemampuan literasi matematis ini tidak lepas dari kesulitan- kesulitan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran matematika. Kesulitan tersebut diantaranya meliputi kesulitan dalam memahami soal, kurangnya pemahaman konsep, kurang mengenal nama dan bentuk/simbol matematika dan kurangnya kemampuan dalam memecahkan permasalahan dan pembuktian dalam pembelajaran matematika (Putri & Dewi, 2020).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti saat observasi pada 28 Juli 2022 dengan guru mata pelajaran matematika di SMA PGRI 2 Kota Jambi, yaitu guru di sekolah tersebut telah berusaha untuk memberikan pembelajaran yang baik dengan membimbing peserta didik dalam pembelajarannya. Namun dari hasil wawancara dengan guru matematika di sekolah tersebut diperoleh masih kurangnya sarana dan prasarana di sana serta pengadaan bahan ajar berupa buku paket dan LKS yang tidak semuanya bisa dimiliki peserta didik menjadi sebuah keterbatasan bagi guru dalam membimbing pembelajaran serta bagi peserta didik untuk dapat memperoleh bahan ajar yang memadai.

(5)

Dengan adanya permasalahan ini, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam memahami dan memecahkan permasalahan matematika dengan meningkatkan literasi matematis mereka, baik itu dengan memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai maupun penggunaan bahan ajar menarik dengan pemanfaatan teknologi. Adapun pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran seperti bahan ajar spesifik contohnya modul atau jika menggunakan teknologi sering disebut dengan modul elektronik (e-modul).

Dalam penelitian (Herawati & Muhtadi, 2018) diperoleh bahwa modul elektronik adalah modul yang efektif digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar peserta didik. E-modul yang dirancang juga disusun berdasarkan kurikulum yang diterapkan seperti kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 ini dapat diintegrasikan dengan suatu pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran penting digunakan guna memenuhi tujuan pembelajaran itu sendiri, dalam hal ini untuk meningkatkan literasi matematis peserta didik guna memenuhi standar kompetensi matematikanya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan yaitu melalui pendekatan STEM.

Pendekatan Science, Technology, Engineering, Mathmatics (STEM) memiliki peranan dalam menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam berpikir kritis, kreatif, inovatif, saling berkomunikasi dan berkolaborasi (Susanti & Kurniawan, 2020). Berdasarkan hal ini maka pendekatan STEM memfokuskan pada proses pembelajaran berbasis masalah di dunia nyata dengan memanfaatkan aspek sains, teknologi, teknik dan matematika untuk dapat berpikir secara logis, kritis, sistematis dan kreatif dalam menyelesaikan suatu

(6)

permasalahan yang pada akhirnya dapat membantu dalam meningkatkan literasi matematis.

Tujuan dari STEM ini juga menuntut peserta didik untuk bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan dengan berpikir kritis, kreatif dan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pendidikan abad 21 (Saleha, 2019). Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STEM bertujuan untuk melatih peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, kreatif dan logis untuk menghasilkan suatu solusi inovatif dalam memecahkan permasalahan.

Proses pembelajaran dalam pendekatan STEM yang melibatkan penyelesaian suatu masalah ini dapat merangsang kreativitas dan inovasi peserta didik dalam memecahkan permasalahan. Dimana saat ini, pembelajaran dengan menggunakan STEM didunia pendidikan makin meningkat karena konsep berpikir yang diperoleh dalam pendekatan silo di pembelajaran konvensional dirasa belum memadai untuk dapat memahami dan menyelesaikan permasalahan, sehingga konsep design thinking dalam STEM menjadi semakin penting guna meningkatkan kreativitas, pemecahan masalah, dan inovasi (Arifin & Mahmud, 2021).

Berdasarkan hal tersebut, konsep design thinking dapat diterapkan dalam STEM agar peserta didik memperoleh kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah yang membantu dalam mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan STEM.

Adapun pengintegrasian STEM melalui design thinking diakui sebagai bidang penelitian yang semakin utama (McFadden & Roehrig, 2019). Didunia

(7)

pendidikan sendiri, design thinking mampu memberikan peluang belajar yang kaya akan lingkungan yang efektif, kolaboratif, mudah diakses (Brown, 2009) serta design thinking dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari (Pruneau et al., 2019). Maka penggunaan design thinking dalam pendekatan STEM dapat mendorong kreativitas dan inovasi

peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan memberikan kesempatan belajar yang efektif, kolaboratif, dan mudah diakses.

Untuk menilai hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan penilaian atau evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah menguasai materi pembelajaran yang telah dipelajari. Dalam pelaksanaannya, alat evaluasi pembelajaran ini dapat berupa assessment maupun test formatif yang dapat dilakukan secara offline maupun online dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu software atau aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat alat evaluasi pembelajaran ini yaitu Wondershare Quiz Creator. Aplikasi Wonderspace Quiz Creator ini bisa digunakan untuk mengembangkan alat evaluasi pembelajaran yang

mana dalam penerapannya dapat berupa file swf, file html dan file exe (Febriani et al., 2021). Penggunaan Wondershare Quiz Creator dalam membuat alat evaluasi pembelajaran memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat membuat berbagai bentuk tipe dan tingkat kesulitan soal serta dalam pembuatannya dapat ditambahkan gambar maupun film yang sesuai sehingga membantu peserta didik dalam memahami soal yang diberikan (Khaldun et al., 2020).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Desain E-Modul berbasis STEM Design Thinking

(8)

Berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk Meningkatkan Literasi Matematis Siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses desain E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi?

2. Bagaimana kualitas E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis siswa

SMA PGRI 2 Kota Jambi?

1.3 Tujuan Desain dan Pengembangan

1. Mendeskripsikan proses desain E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi.

2. Mendeskripsikan kualitas E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi.

1.4 Spesifikasi Desain dan Pengembangan

Spesifikasi desain dan pengembangan produk yang akan didesain peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini adalah bahan ajar pendamping dalam bentuk E-Modul yang berbasis STEM Design Thinking.

(9)

2. E-Modul didesain dengan kombinasi warna, tulisan, dan tata letak elemen yang menarik dan menambah keestetikan pada E-Modul ini.

3. Pada buku ini disajikan materi matriks tingkat SMA kurikulum 2013 revisi 2017 dengan sub-bab materi konsep matriks, jenis matriks, kesamaan dua matriks, dan operasi pada matriks. Dalam buku ini juga akan disertai dengan contoh-contoh soal serta latihan yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

4. Kualitas E-Modul yang didesain ditinjau dari kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

1.5 Pentingnya Desain dan Pengembangan

Pengembangan E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis peserta didik

pada materi matriks ini penting untuk dilakukan agar :

1. Memicu minat belajar dan melatih kemandirian peserta didik dalam belajar matematika, serta membantunya dalam memahami materi khususnya pada materi matriks.

2. Guru memiliki bahan ajar pendamping yang mengikuti perkembangan teknologi berupa E-Modul berbasis STEM Design Thinking yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matriks tingkat SMA.

3. Peneliti dapat menambah pengetahuan serta pengalaman sebagai persiapan untuk menjadi pendidik matematika yang professional.

4. Peneliti lain memiliki referensi dalam penelitian yang serupa, dan dapat dijadikan opsi dalam inovasi peningkatan kualitas pendidikan.

(10)

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Desain dan Pengembangan E-Modul

Desain dan pengembangan E-Modul berbasis STEM Design Thinking berbantuan Wondershare Quiz Creator untuk meningkatkan literasi matematis peserta didik pada materi matriks dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :

1. Para siswa memiliki literasi yang baik terhadap perkembangan teknologi informasi, namun belum terdapat bahan ajar pendamping berupa E-Modul yang dapat digunakan siswa dalam pembelajaran matematika.

2. Bahan ajar ini dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan literasinya terhadap matematika.

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah, maka peneliti membatasi penelitian ini sebagai berikut :

1. Desain dan pengembangan E-Modul hanya terbatas pada materi matriks tingkat SMA kurikulum 2013 revisi 2017 dengan sub bab konsep matriks, jenis matriks, kesamaan dua matriks, dan operasi pada matriks.

2. Pendekatan STEM pada penelitian ini hanya terbatas pada tahapan mengintegrasikan pendekatan STEM pada pembelajaran.

3. Penelitian hanya dilakukan pada satu sekolah, yaitu SMA PGRI 2 Kota Jambi.

4. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA PGRI 2 Kota Jambi.

(11)

1.7 Definisi Istilah

Agar diketahui arah dan tujuan dari penelitian ini, maka peneliti akan memberikan gambaran tentang variabel dari judul penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. E-modul adalah bentuk elektronik dari modul cetak yang mengandung materi, metode, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik guna mencapai kompetensi yang diharapkan berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik.

2. STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan empat bidang yakni sains, teknologi, teknik/rekayasa, dan matematika. Dalam penelitian ini akan digunakan langkah-langkah dalam mengimplementasikan pendekatan STEM pada pembelajaran.

3. Design Thinking merupakan metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan dengan cara yang kreatif dan praktis.

4. Wondershare Quiz Creator adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan alat evaluasi pembelajaran yang mana dalam penerapannya dapat berupa file swf, file html dan file exe.

5. Matriks adalah susunan bilangan yang disusun berdasarkan aturan baris dan kolom pada suatu jajaran persegi atau persegi panjang dimana susunan bilangan ini disajikan di dalam kurung biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”.

Dalam penelitian ini materi yang diasjikan adalah konsep matriks, jenis matriks, kesamaan dua matriks, dan operasi pada matriks.

Referensi

Dokumen terkait

itu, dan saling mengingatkan efek bila pihak-pihak tertentu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang dikomitmenkan maka akan berakibat pada pihak-pihak yang

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami atau keluarga pada trimester III memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana menyenangkan

[r]

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak/Ibu yang sudah turut serta berdonasi dalam Yadnya Agung “Satu Juta Bhagavad Gita untuk Umat”..

Melihat kenyataan yang terjadi selama ini dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika maka guru dituntut untuk melakukan perbaikan dengan lebih

Budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh konteks

Namun, untuk dapat melihat test yang tersedia dan mengaksesnya, anda harus berada pada ip yang diizinkan oleh admin, sedang berada dalam rentang waktu ujian dibuka, dan masih

Pengembangan E-Book berbasis inkuiri pada materi biologi ekosistem untuk melatihkan keterampilan literasi sains peserta didik kelas X SMA masih memerlukan