• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Belgian Franco Comic Centre.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Belgian Franco Comic Centre."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas manusia semakin padat dan

sibuk. Aktivitas seperti bekerja, belajar membuat masyarakat mudah menjadi

jenuh. Untuk itu dibutuhkan sarana hiburan, saat ini komik telah menjadi sarana

hiburan yang dapat disejajarkan dengan TV, majalah dan hiburan lainnya. Selain

menjadi hiburan komik juga menjadi media komunikasi edukatif bagi anak-anak

dalam belajar. Selain jalan ceritanya yang menarik, komik memiliki kekuatan

gambar yang mudah dimengerti oleh anak-anak.

Hal ini berdampak pada munculnya kembali komik-komik yang booming

dan terkenal pada masanya. Komik Belgian Franco tersebut yang melegenda dan

kembali terkenal yaitu Tintin, Smurf, Asterix dan Obelix serta Lucky Luke.

Banyak penggemar atau komunitas fanatic yang harus ke luar negri demi

mendapatkan buku ataupun accessories-accessories dari komik tersebut.

Maka dari itu makan dirancang Belgian Franco Comic Centre yang ingin

menampilan nuansa pengalaman membaca seperti berada di dalam komik. Selain

itu juga fasilitas penunjang lainnya yang juga menyediakan pengalaman seperti

karakter didalam buku komik tersebut. Perancangan Belgian Franco Comic Centre

ini selain menjadi sarana pemenuhan kebutuhan komunitas, juga sebagai sarana

edukatif dan entertainment bagi pengunjung.

(2)

ABSTRAK

The more progressive time is, the busier and more hectic people's lives are.

Activities of work and study make people easily become bored. Thus, they need

entertainment and reading comics can be one of the alternatives. Comics can be

said to resemble television, magazine or other sources of entertainment. Comics

can also be a communicative and effective media for children since they are

completed with pictures easy to understand for kids and interesting plots that go

along with them.

It's booming has caused the recurrence of Belgian Franco's comics namely

Tintin, Smurf, Asterix and Obelix and Lucky Luke. A lot of fanatics mute go

overseas to get the merchandise, comics and accessories of the comics.

Therefore, Belgian Franco Comic Centre is designed to bring out the

nuance of reading as if we were in the comics. Other supporting facilities are also

provided so as to give experiences of the characters on the comics. The design acts

as the fulfillment of the community needs as well as educative and entertainment

source for the visitors.

(3)

DAFTAR ISI

Cover ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ... iii

Kata Pengantar... iv

Abstrak ... v

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xiii

BAB I LATAR BELAKANG ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Ide Gagasan ... 2

1.4 Ruang Lingkup ... 3

1.5 Manfaat ... 4

BAB II BELGIAN FRANCO COMIC CENTRE ... 5

2.1 Komik ... 5

2.1.1Sejarah Komik Belgian Franco ... 5

2.1.2Smurf ... 5

2.1.3Tintin ... 7

2.1.4Lucky Luke ... 9

2.1.5Asterix Obelix ... 12

2.2 Perpustakaan ... 16

2.2.1 Pengertian Perpustakaan ... 16

2.2.2 Perpustakaan Khusus ... 16

2.2.3 Standar Perpustakaan ... 17

2.2.4 Ergonomi Perpustakaan ... 18

2.2.5 Pencahayaan Perpustakaan ... 20

2.3 Café ... 21

2.3.1 Pengertian Café ... 21

2.3.2 Standar Café ... 21
(4)

2.3.4 Ergonomi Café ... 25

2.3.5 Pencahayaan Café ... 28

2.4 Galeri Exhibition ... 29

2.4.1Pengertian Gallery ... 29

2.4.2Standar galeri ... 29

2.4.3Pencahayaan galeri ... 33

2.5Auditorium ... 34

2.5.1Definisi auditorium ... 34

2.5.2Standar auditorium ... 35

2.5.3Ergonomi Auditorium ... 35

2.6

Lobby ... 35

2.7

Studi Banding ... 36

2.7.1Belgian Centre For Comic Strip Art, Brussel ... 36

2.7.2KomikCafé ... 40

BAB III TINJAUAN LOKASI ... 44

3.1 Analisa Tapak ... 44

3.2 Analisa Fisik ... 45

3.2.1 Analisa Site ... 45

3.2.2 Analisa Bangunan ... 47

3.3Fungsi Objek Studi ... 50

3.3.1Analisis User dan Kebutuhan Ruang (Staff & Pengunjung) ... 50

3.3.2Job Description ... 51

3.3.3Flow Activity Pengunjung ... 52

3.4Programming ... 53

3.4.1Tabel Kebutuhan Ruang ... 53

3.4.2Buble Diagram ... 55

3.4.3Zoning Blocking ... 55

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR BELGIAN FRANCO ... 57

4.1 Penerapan Konsep Desain ... 57

4.2 Perancangan General ... 57

4.3 Denah Khusus ... 58

4.3.1 Denah Khusus Smurf Library ... 58

4.3.2 Denah Khusus Tintin Exhibition ... 58

4.3.3 Asterix Obelic Cafe ... 58

4.4 Lucky Luke Mini Cinema ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1Simpulan ... 67

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Smurf dan Smurfette ... 5

Gambar 2.2 Papa Smurf ... 6

Gambar 2.3 Brainy Smurf ... 6

Gambar 2.4 Bagian dalam Rumah Jamur Smurf ... 7

Gambar 2.5 Desa Smurf ... 7

Gambar 2.6 Tintin dan Tokoh Lainnya ... 8

Gambar 2.7 Tintin Coat... 9

Gambar 2.8 Milou ... 9

Gambar 2.7 Tintin Coat... 9

Gambar 2.9 Lucky Luke Memandang Matahari Terbenam ... 10

Gambar 2.10 Lucky Luke di Bar ... 11

Gambar 2.11 Suasana Bar ... 11

Gambar 2.12 Tampak Depan Saloon dalam Komik Lucky Luke ... 11

Gambar 2.13 Profil ... 12

Gambar 2.14 Dalton Bersaudara ... 12

Gambar 2.15 Asterix ... 13

Gambar 2.16 Obelix ... 13

Gambar 2.17 Panoramix... 13

Gambar 2.18 Asterix Memahat Batu ... 14

Gambar 2.19 Celana Obelix ... 15

Gambar 2.20 Drum Beer ... 15

Gambar 2.21 Tampak dalam Rumah di Film Asterix Obelix ... 15

Gambar 2.22 Ergonomi Display Rak Buku ... 19

Gambar 2.23 Jarak Bersih Sirkulasi ... 22

Gambar 2.25 Pengaturan Meja Secara Diagonal ... 23

Gambar 2.26 Pengaturan Jalan ... 23

Gambar 2.27 Zona Jarak... 24

Gambar 2.28 Sirkulasi Berdasarkan Penempatan Pintu ... 25

Gambar 2.29 Dimensi Tubuh Manusia Saat Duduk ... 26

Gambar 2.30 Dimensi Standar untuk Aktivitas Makan ... 27

Gambar 2.31 Area Operasional dan Tamu ... 27

Gambar 2.32 Dimensi Optimum Permukaan Meja Makan ... 28

Gambar 2.33 Pola Jalur Sequential Circulation ... 32

Gambar 2.34 Pola Jalur Random Circulation ... 32

Gambar 2.35 Pola Jalur Ring Circulation ... 33

Gambar 2.36 Pola Jalur Linear Bercabang ... 33

(6)

Gambar 2.38 Ergonomi Pos Kerja Penerima Tamu ... 36

Gambar 2.39 Tampak Depan Museum BCC, Brussel ... 37

Gambar 2.40 Belgian Centre For Komik Strip Art ... 37

Gambar 2.41 Belgian Centre For Komik Strip Art 1 ... 37

Gambar 2.42 Library Belgian Centre For Komik Strip Art ... 38

Gambar 2.43 Reading Room Belgian Centre For Komik Strip Art ... 39

Gambar 2.44 Gallery Belgian Centre For Komik Strip Art ... 39

Gambar 2.45 Permanen Exhibition Belgian Centre For Komik Strip Art ... 39

Gambar 2.46 Tampak Depan Komik Café, Tebet ... 40

Gambar 2.47 Citiscape Komik Café Tebet, Jakarta ... 41

Gambar 2.48 Area Indoor Komik Café Tebet, Jakarta ... 41

Gambar 2.49 Area Outdoor Komik Café Tebet, Jakarta ... 42

Gambar 2.50 Library Cafe Komik Tebet, Jakarta ... 41

Gambar 3.2 Tampak Depan Pintu Masuk Secret Factory Outlet ... 44

Gambar 3.3 Area Kasir Secret Factory Outlet ... 47

Gambar 3.4 Area Baju Pria Secret Factory Outlet ... 47

Gambar 3.5 Tampak Depan Area Baju Anak Secret Factory Outlet ... 48

Gambar 3.6 Area Accessories Lantai 2 Secret Factory Outlet ... 48

Gambar 3.7 Area Outdoor Secret Factory Outlet ... 48

Gambar 3.8 Flow Activity Comic Centre ... 52

Gambar 3.9 Bubble Diagram Comic Centre ... 54

Gambar 3.10 Zoning Blocking Lantai 1 ... 54

Gambar 3.10 Zoning Blocking Lantai 2 ... 55

Gambar 4.1 Denah General Layout Lantai 1 ... 56

Gambar 4.2 Denah General Layout Lantai 2 ... 57

Gambar 4.3 Tampak Potongan General ... 57

Gambar 4.4 Denah Smurf Library Furniture ... 57

Gambar 4.5 Potongan Smurf Library ... 58

Gambar 4.6 Perspetif 1 Smurf Library ... 59

Gambar 4.7 Perspetif 2 Smurf Library ... 59

Gambar 4.8 Detail Interior Rumah Smurf ... 60

Gambar 4.9 Detail Interior 2 Rumah Smurf ... 60

Gambar 4.10 Ceiling Smurf Library ... 60

Gambar 4.11 Denah Tintin Exhibition Layout Furniture ... 60

Gambar 4.12 Potongan Tintin Exhibition ... 61

Gambar 4.13 Perspektif 1 Tintin Exhibition ... 62

Gambar 4.14 Perspektif 2 Tintin Exhibition ... 62

Gambar 4.15 Denah Asterix Obelix Layout Furniture ... 63

Gambar 4.16 Perspektif Asterix Obelix ... 63

Gambar 4.17 Perspektif Lucky Luke Mini Cinema ... 64

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perhitungan Luas Bangunan Luas Koleksi ... 18

Tabel 2.2 Daftar Kebutuhan Intensitas Cahaya Tiap Ruang ... 20

Tabel 2.3 Intensitas Cahaya Ruang Terhadap Efek Psikologis ... 34

Tabel 2.4 Tabel Kelebihan dan Kekurangan Studi Banding BCC ... 40

(8)
(9)
(10)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Komik

sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang

ringan dan menghibur. Komik

adalah suatu bentuk media

komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk

menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Hal

ini dimungkinkan karena komik

memadukan kekuatan gambar dan

tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat

informasi lebih mudah diserap. Saat ini komik

telah berfungsi

sebagai media hiburan yang dapat disejajarkan dengan berbagai

jenis hiburan lainnya seperti film, TV, dan bioskop. Selain sebagai

media komunikasi visual, komik

dapat diterapkan sebagai alat bantu

pendidikan dan mampu menyampaikan informasi secara efektif

dan efisien. Komik

merupakan wadah untuk memperkenalkan informasi

tersebut kepada semua golongan masyarakat khususnya anak- anak.

Penggemar komik

di Indonesia semakin bertambah, dan industri

komik

pun berkembang dan sudah merambah pada konten yang

bisa diakses secara

online

. Minat masyarakat terhadap komik

sudah berlangsung sejak lama. Komik

-

komik

yang dahulu popular

saat ini muncul kembali, komik

tersebut salah satunya adalah komik

Belgian Franco. Komik

Belgian Franco sudah menjadi ikon

atau identitas dari komunitas tersebut. Tidak sedikit penggemar

komik

fanatik yang tidak hanya mengkoleksi buku komik

Belgian

Franco, tetapi juga aksesoris

atau benda lain berhubungan dengan

tokoh kesukaannya. Tidak heran banyak penggemar komik

Belgian

Franco harus berburu sampai ke luar negeri demi memperoleh

komik

yang langka ataupun aksesoris

dari karakter komik

tersebut.

Komik

Belgian Franco yang populer tersebut menjadi

best seller

juga banyak yang sudah diangkat ke layar kaca menjadi

film

atau

(11)

Universitas Kristen Maranatha | 2

Fenomena menarik tersebut mengangkat

pertimbangan untuk

merancang tempat yang mewadahi para peminat komik

Belgian Franco

yaitu Komik

Centre

. Beberapa komik

Belgian Franco yang telah

mencapai ketenaran Internasional yaitu Tintin, Smurf, Asterix Obelix

dan Lucky Luke.

1.2 Identifikasi Masalah

1.

Banyaknya penggemar serta pesatnya perkembangan komik

Barat

,

belum ada wadah yang menampung/ memfasilitasi

penggemar komik

Belgian Franco.

2.

Penggemar komik

Belgian Franco masih harus ke luar negeri

untuk mendapatkan komik

maupun aksesoris

sehingga

dibutuhkan tempat dengan fasilitas yang menunjang kebutuhan

pembaca komik

Belgian Franco di Indonesia.

3.

Belum adanya tempat membaca komik

dengan desain interior

yang dapat memberikan ciri atau nuansa yang dapat

menghadirkan pengalaman seperti di dalam komik

Belgian Franco.

1.3 Ide Gagasan

Setelah melihat identifikasi masalah yang ada dalam merancang

sebuah Comic Centre di Bandung perlu adanya beberapa fasilitas

seperti lounge atau lobby, galeri, library, auditorium, store, dan

café. Berikut merupakan penjabaran mengenai fasilitas yang terdapat

di Comic

Centre yaitu :

Lounge dan Lobby : Fasilitas pertama yang terdapat di Komik

Centre adalah area lounge dan lobby. Kedua area ini adalah area

utama sehingga menggunakan konsep dari penggabungan 4

komik

yaitu karakter dari Smurf, Asterix Obelix, Tintin dan juga

Lucky Luke.

Galeri : galeri

exhibition

ini mengambil konsep dari Adventure of

Tintin, dimana komik

tersebut merupakan komik

petualangan

(12)

Universitas Kristen Maranatha | 3

mengadaptasi alur petualangan Tintin dan ketiga tema

lainnya yang juga merupakan cerita petualangan dari masing-

masing komik.

Library dan Reading Room: konsep yang diusung pada area

library

mengusung konsep dengan mengambil komik

Smurf

dimana smurf identik dengan mahluk biru yang serba ingin

tahu dan mahluk kecil yang pintar.

Cinema : konsep yang diusung pada area ini diambil dari

komik

Lucky Luke yang dalam komiknya gemar menonton

pertunjukan tari di bar-bar

country

.

Café : café yang terdapat di dalam Comic Centre

mengusung konsep

dengan mengambil komik

Asterix dan Obelix yang dalam

cerita komiknya berlatar seperti bar-bar dimana mereka sering

berkumpul dan meminum ramuan ajaib.

Store : konsep store merupakan penggabungan 4 komik

karena

produk yang dijual merupakan penggabungan dari

action figure

, aksesoris, pakaian, dan lain sebagainya.

1.4 Ruang Lingkup

Terdapat batasan perancangan yang akan dibuat dalam proyek ini

dan akan digambarkan secara khusus pada lembar kerja. Batasan

tersebut antara lain sebagai berikut:

1.

Fasilitas utama terdiri dari :

Lobby yang berfungsi sebagai tempat dimana

pertama kali pengunjung datang. Lobby memiliki peranan

penting, karena dapat memberikan gambaran keseluruhan

mengenai ciri khas utama dari Belgian Comic Centre.

Library merupakan salah satu area utama

dimana pengunjung dapat membaca buku komik

dengan

nyaman.

Galeri berfungsi sebagai tempat dimana pengunjung dapat

(13)

Universitas Kristen Maranatha | 4

komik

serta merasakan sensasi petualangan dari cerita komik

tersebut. Galeri juga sebagai sarana rekreasi bagi anak-anak

maupun orang tua.

2.

Fasilitas pendukung terdiri dari :

Cinema merupakan tempat untuk menonton film dari

komik-komik yang diangkat ke layar lebar. Selain itu

sebagai tempat hiburan untuk para pengunjung.

Café memiliki fungsi sebagai tempat makan untuk para

pengunjung. Selain itu sebagai tempat untuk bersantai dan

menikmati suasana interior yang ada.

Toko merupakan tempat dimana pengunjung dapat membeli

berbagai macam

action figure

, aksesoris

maupun komik.

1.5 Manfaat

1. Manfaat bagi penulis:

a. Merancang interior yang edukatif dan sesuai dengan fungsi dari

setiap fasilitas yang ada.

2. Manfaat bagi masyarakat:

a.

Merancang tempat bagi para penggemar komik

Belgian

Franco di Indonesia sebagai sarana hiburan yaitu sarana

yang tidak hanya digunakan untuk membaca buku komik

secara lengkap, tetapi juga sebagai tempat untuk berkumpul,

bertukar cerita.

b.

Comic

Centre juga dapat dijadikan tempat menambah wawasan

karena berisi komik-komik yang edukatif bagi para pembaca.

c.

Comic

Centre selain tempat berkumpul bagi generasi muda

(14)
(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Pada perancangan Belgian Franco Comic Centre ini, penulis berpikir

bagaimana mendesain sesuai dengan tema dari masing-masing karakter

serta mencitrakan ciri khas dan nuansa dari tema karakter tersebut

sekaligus dapat merancang sebuah Belgian Comic Centre yang tidak

hanya mewadahi para pecinta Belgian Comic tetapi juga sebagai tempat

atau sarana edukatif entertainment bagi masyarakat. Sehingga apabila

melihat kembali kepada pertanyaan yang ada di bab I yaitu :

1.

Bagaimana merancang Comic Centre yang mewadahi para pecinta

comic Belgian Franco yang sesuai dengan fungsi dan tema terhadap

fasilitas dan intreriornya ?

Pertanyaan ini terjawab dengan standard-standard yang sudah

dijabarkan pada bab II, sehingga dengan mengikuti

standard-standard yang sudah ada, maka perancangan ini dapat menghasilkan

desain yang sesuai dan lebih baik mulai dari ergonomi, sirkulasi,

flow sehingga menghasilkan kenyamanan bagi pengunjung.

2.

Bagaimana merancang sebuah tema kedalam desain interior Comic

Centre ?

Permasalahan inipun berhasil dipecahkan dengan menerapkan

elemen-elemen interior yang sesuai dengan Tema yang dipilih untuk

setiap fasilitasnya. Elemen tersebut antara lain pemilihan material ,

pencahayaan, bentuk, dan warna. Sehingga masalah ini dapat

terpecahkan melalui keempat tema yang dipilih.

5.2

Saran

Proyek merancang Belgian Franco ini diharapkan dapat menjadi

referensi bagi pihak yang akan mengambil proyek serupa, ataupun

berbeda tema ataupun jenis comic. Sehingga hal-hal yang kurang di

(16)

DAFTAR PUSTAKA

De Chiara, Joseph, John Hancock Calladar. 1973.

Time Saver Standards

for Building Types

. USA: The McGraw-Hill Companies. Inc.

Hornby, A.S. 1995.

Oxford Advanced Learner’s Dictionary

. edisi

kelima, Great Britain: Oxford University Press

Lasa. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus

Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek. Jakarta: PT. Gelora Aksara

Pratama.

NS, Sutano. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto

Tutt, Patricia and Adler, David. 1979

. New Metric Handbook

. London:

The Architectural Press.

Sumber Internet :

http://www.

comic

scenter.net/ (diunduh 26 Okt, 19:21)

http://majalahasri.com/mendekorasi-ruang-bergaya-country/ (diunduh 25

Okt 2015, 07:13)

http://desaininterior.me/2014/04/tampil-bersih-dengan-desain-interior-

eklektik-amerika/ / ( diunduh 24 Okt 2015, 21:09 )

http://www.pergidulu.com/guide/jawa-barat/aktivitas-bandung/the-secret-

factory-outlet-bandung/ (diunduh 19 Okt 2015, 14:13)

http://

comic

cafe.co.id/ (diunduh tanggal 2 November 2015, 16 : 47)

http://www.naciodigital.cat/lleida/noticia/11325/parc/tematic/dels/barrufets/

Gambar

Tabel 2.5 Tabel Kelebihan dan Kekurangan Studi Banding Café Comic ....................

Referensi

Dokumen terkait

Representation Of The East Through The West’s Eyes: An Analysis Of Gardens Of Water By Alan Drew From..

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu sebuah badan usaha yang bergerak dibidang elektronik khususya dalam meningkatkan volume penjualan. Di dalam pembuatanya

Adapun peran masing-masing instansi sebagai upaya penanggulangan tindak pidana seksual adalah upaya preemtif dan preventif, pertama yaitu Individu , setiap individu harus

Metode ini digunakan untuk memodelkan alternatif dengan lebih dari dua kategori dengan cara mengelompokkan alternatif tersebut berdasarkan kesamaan sifat ke dalam kelompok

Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang

Mann-whitney test digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa yang diukur dari CAR, ROA,

diketahui berdasarkan hasil analisis data dalam kondisi pada fase baseline-1 (A1).Pada fase ini mean level penguasaan kosakata peserta didik tunarungu menunjukkan skor

Episode ini (alinea1-4) menggambarkan tentang Bunga Mendoe (BM) yang berparas cantik sehingga banyak pemuda yang ingin mempersuntingnya, termasuk putra raja dari negeri