PROFIL
PENGGUNAAN
AUTHENTIC
ASSESSMENT
DALAM
PEMBELAJARAN
BIOLOGI
DI
MADRASAH
ALIYAH
SE-KOTA
BOGOR
SKRIPSI
DiajukanKepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UntukMemenuhiSalahSatuSyaratGelarSarjanaPendidikan
Oleh:
DESTIKURNIAWATI
NIM:109016100015
PROGRAMSTUDIPENDIDIKANBIOLOGI
JURUSANPENDIDIKANILMUPENGETAHUANALAM
FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
UNIVERSITASISLAMNEGERISYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA
ABSTRAK
DESTI KURNIAWATI, (109016100015). “Profil Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah se-Kota
Bogor”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullahJakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenaifaktapenggunaanauthenticassessmentoleh gurubiologidiMadrasah Aliyah Se-Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, dimulai pada bulan September sampai dengan bulan Oktober2013.Metodeyangdigunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei. Pengambilansampeldilakukandenganmenggunakanteknikpurposivesampling. SampelpenelitianiniberjumlahlimaMadrasahAliyahyaituMAN1KotaBogor, MAN2KotaBogor,MAPersatuanUmatIslam(PUI),MAAl-Ghazaly,danMA Al-Haitsam.Instrumenyangdigunakandalampenelitianiniadalahinstrumennon tes yang terdiri dari dokumentasi berupa lembar daftar cek penilaian otentik, angketpenilaianotentik,danwawancara.Analisisdatadilakukanterhadapdata kualitatifdan kuantitatif,untuk datakuantitatifanalisis data dilakukan dengan menggunakan rumus deskriptif persentase, kemudian hasil persentase dikategorikansesuaidengankategoripersentasemenurutJohnWilkinson.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja dan dokumen penilaian diskusi/presentasi pada kelima dokumen penilaian otentik sudah termasuk dalam kategori “sesuai” dan hasil angket mengenai penilaian otentik telah menunjukkan bahwa penggunaan authenticassessmentdalampembelajaranbiologidiMadrasahAliyahKotaBogor sudahberkategori“baik”.
KataKunci:PenggunaanAuthenticAssessment,penilaiankinerja/unjukkerja, penilaiandiskusi/presentasi,pembelajaranbiologi.
ABSTRACT
DESTI KURNIAWATI, (109016100015). Profile the use of Authentic
AssessmentinTeachingBiologyatallMadrasahAliyahBogor,Skripsi,Biology
EducationProgram,DepartmentofScienceEducation,theFacultyofTarbiyah
andTeachers’Training,SyarifHidayatullahStateIslamicUniversityJakarta.
Theobjectiveofthisstudywastofindoutthesystematicpictureaboutthe factoftheuseofauthenticassessmentbyBiologyteacheratallMadrasahAliyah inBogor.Thisstudywasdoneinoddsemesterinthe2013/2014year,started from September to October 2013. The method used in this study was survey method and the technique sampling was purposive sampling technique. The samplewasfiveMadrasahAliyah;MAN1KotaBogor,MAN2KotaBogor,MA Persatuan Umat Islam (PUI), MA Al-Ghazaly, and MA Al-Haitsam. The instrumentusedinthisstudywasnon-testwhichconsistedofauthenticassessment checklistsheetdocument,authenticassessmentquestionnaire,andinterview.The dataanalysiswasdonetothequalitativeandquantitative.Forthequantitative data,thedataanalyzedbyusingdescriptivepercentageformula,thentheresult werecategorizedaccordingtothepercentagecategoryofJohnWilkinson.The resultsshowedthattheconformitylevelofassessmentperformancedocumentand discussionassessmentdocumentofthefiveauthenticassessmentdocumentwere involvedtothe“appropriate”categoryandtheresultsofauthenticassessment questionnaire showedthattheuseofauthenticassessmentinteachingBiologyat allMadrasahAliyahinBogoralreadycategorized“good”.
Keywords: Theuseofauthenticassessment,performanceassessment, discussionassessment,teachingBiology.
KATAPENGANTAR
ارحي مارحم ناهل لبسم
PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTatassegalarahmat
dan hidayah-Nya yang telah diberikan, dengan nikmat iman dan islam, sehat
wal’afiat,penulisdapatmenyelesaikanpenyusunanSkripsiyangberjudul“Profil
Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah
AliyahSe-KotaBogor”.Shalawatsertasalamsemogasenantiasatercurahkepada
NabiMuhammadSAW,sertakepadakeluargadanparasahabatnyatermasukkita
selakuumatnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang-orangyangtelahmendukungdanmembantuterselesaikannnyaskripsiini,
diantaranyayaitu:
1. IbuNurlenaRifa’i,MA,Ph.D,DekanFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan
UINSyarifHidayatullahJakarta.
2. IbuBaiqHanaSusanti,M.Sc,KetuaJurusanPendidikanIlmuPengetahuan
AlamFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.
3. IbuDr.Zulfiani,M.Pd,KetuaProgramStudiPendidikanBiologi Fakultas
IlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.
4. Bapak Mahmud M. Siregar M.Si, dosen pembimbing I dan Ibu Nengsih
Juanengsih,M.Pd,dosenpembimbingII, yangtelahmenyempatkanwaktu
untukmembimbingdanmemberikanarahansertamasukankepadapenulis
dalampenyusunanskripsiini.
5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam(IPA)yangtelahmemberikanilmudanarahannyaselamaini.
6. Seluruh Kepala Sekolah Madrasah Aliyah se-Kota Bogor, yang telah
memberikanizinkepadapenulisuntukmelaksanakanpenelitian.
7. Seluruh dewan guru biologi Madrasah Aliyah se-Kota Bogor, terimakasih
untuk bantuan, kerjasama, dan motivasinya selama penulis melakukan
penelitian.
8. SeluruhIbudanBapakguruMadrasahAliyahse-KotaBogordanseluruhstaf
TataUsaha(TU)yangtelahmendukungterlaksananyapenelitianini.
9. Keduaorangtuatercintadantersayang,AyahandaAkimKurniawan(alm)dan
IbundaNurhayati,yangselalumencurahkankasihsayangdandoanyayang
tak pernah terhenti untuk kesuksesan penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Doa, didikan, nasehat, dan semangat yang
diberikansenantiasamenjadipengobatrasalelahdanpemicuuntuksenantiasa
melakukanyangterbaikdanberusahameraihyangterbaikuntukmembuat
ayah dan mamah bangga dan bahagia. Semoga Allah selalu menyayangi
keduanya.
10.Adik-adikkuyanglucu,pintar,danmenggemaskan,SilviaRahmawati,Muaz
Wahyudin, dan Artyfa Nurtantiana serta seluruh keluarga tercinta yang
senantiasatelahmemberikannasehat,doa,sertamotivasipadapenulis.
11.Bangga Praharja, yang sudah menemani dan melengkapi perjalanan hidup
penulis,terimakasihuntukkasihsayang,doa,bantuansertamotivasi yang
selamainiselalutercurahuntukpenulis.
12.Sahabat-sahabattersayang,Fitriyati,ElsaSuciMutiara,IndahPratiwi,Aliah,
SitiFatimah,danNengMeti,terimakasihuntuksupport,doa, pengalaman
sertacandatawanyaselamaini.Kosancemarakitainisudahsepertikeluarga
sendiri,bahagiadapatbertemudanselalubersamakaliansaatdisini.
13.Teman-temanku satu perjuangan di Pendidikan Biologi 2009 A dan B,
terimakasihatasdukungandandoanya.
14.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, penulis akan
selalumengingatkebaikandanbantuannya.
Akhir kata teriring do’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikanpengetahuanbarubagikitasemua.Amin.
Jakarta, April2014
Penulis
DAFTARISI
JudulIsi Halaman
LEMBARPENGESAHAN ... i
ABSTRAK... ii
KATAPENGANTAR... iv
DAFTARISI... vi
DAFTARTABEL ... viii
DAFTARGAMBAR ... ix
DAFTARLAMPIRAN ... x
BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1
B. IdentifikasiMasalah... 4
C. PembatasanMasalah... 4
D. PerumusanMasalah... 5
E. TujuanPenelitian... 5
F. KegunaanPenelitian... 5
BABII KAJIANTEORETIK A. KajianTeori... 6
1. PengertianPenilaian,Pengukuran,danEvaluasi... 6
a. Penilaian... 6
b. Pengukuran... 7
c. Evaluasi... 8
2. HakikatdanLingkupPenilaian... 9
a. Fungsi,danTujuanPenilaian... 10
b. JenisdanSistemPenilaian... 11
c. PrinsipdanProsedurPenilaian... 12
d. KualitasAlatPenilaiandanPerananPenilaian... 14
e. HasilBelajarSebagaiObjekPenilaian... 15
3. PenilaianOtentik(AuthenticAssessment)... 18
a. PengertianPenilaianOtentik... 18
b. Langkah-langkahPengembanganPenilaianOtentik...21
c. KarakteristikPenilaianOtentik... 22
d. Ciri-ciriPenilaianOtentik... 23
e. Sifat-sifatPenilaianOtentik... 24
f. Macam-macamPenilaianOtentik... 25
4. ImplementasiAuthenticAssessment... 32
B. HasilPenelitianyangRelevan... 33
C. KerangkaBerpikir... 35
BABIII METODOLOGIPENELITIAN A.TempatdanWaktuPenelitian... 37
B.MetodePenelitian... 37
C.UnitAnalisis... 37
D.InstrumenPenelitian... 39
E.TeknikPengumpulanData... 40
F.TeknikAnalisisData... 41
BABIV TEMUANPENELITIANDANPEMBAHASAN A. AuthenticAssessmentdiMadrasahAliyah... 44
B. PenggunaanAuthenticAssessmentdalamPembelajaran... 61
BABV KESIMPULANDANSARAN A. Kesimpulan... 78
B. Saran... 78
DAFTARPUSTAKA ... 79
LAMPIRAN... 82
DAFTARTABEL
JudulTabel Halaman
3.1. DaftarNamaMadrasahAliyahDiKotaBogor... 38
3.2. FormatLembarDaftarCekPenilaianOtentik... 39
3.3. KategoriNilaiPersentase... 42
4.1. DataKepemilikanDokumenAuthenticAssessment... 44
4.2. Jenis-jenisAuthenticAssessmentyangdibuatolehGuruBiologi ... 45
4.3. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasX(Sepuluh)... 47
4.4. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasXI(Sebelas)... 49
4.5 PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerjaKelasXI... 52
4.6. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasXII(DuaBelas)... 52
4.7. PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerjaKelasXII... 54
4.8. KemunculanIndikatorPenilaianDiskusi/Presentasi... 54
4.9. PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianDiskusi/Presentasi... 57
DAFTARGAMBAR
JudulGambar Halaman
Gambar4.1 GrafikKemunculanIndikatorPenilaianKinerja... 57
Gambar4.2 GrafikPersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerja... 58
Gambar4.3 GrafikKemunculanIndikatorPenilaianDiskusi... 59
Gambar4.4 GrafikPersentaseKesesuaianDokumenPenilaianDiskusi... 60
DAFTARLAMPIRAN
JudulLampiran Halaman
1. DokumenPenilaianKinerjaKelasX(Sepuluh)... 82
2. DokumenPenilaianKinerjaKelasXI(Sebelas)... 84
3. DokumenPenilaianKinerjaKelasXII(DuaBelas)... 90
4. DokumenPenilaianDiskusi/Presentasi... 98
5. RubrikPenilaianDokumenUnjukKerja/Kinerja... 101
6. RubrikPenilaianDokumenDiskusi/Presentasi... 102
7. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMABKelasX... 103
8. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAAKelasXI... 104
9. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAJKelasXI... 105
10. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAKKelasXI... 106
11. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAAKelasXII... 107
12. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMABKelasXII... 108
13. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMACKelasXII... 109
14. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAJKelasXII... 110
15. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAKKelasXII... 111
16. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMABKelasXII... 112
17. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMAJKelasXII... 113
18. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMAKKelasXII... 114
19. DataHasilPerhitunganPersentase... 115
20. Kisi-kisiAngketAuthenticAssessment... 116
21. PedomanSkoringAngketAuthenticAssessment... 117
22. LembarAngketAuthenticAssessment... 118
23. DataSkorAngketGuru... 122
24. InstrumenPedomanWawancara... 123
25. DataHasilWawancaradenganGuru... 127
26. CurriculumVitaeGuru-guruBiologiMadrasahAliyahKotaBogor... 143
27. LembarUjiReferensi... 161
28 Surat-suratPenelitian...167
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Perkembanganilmupengetahuandanteknologimembawaperubahanyang
sangat signifikan tehadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam
ekonomi,sosial,budaya,maupunpendidikan.Agarpendidikantidaktertinggal
perluadanyapenyesuaian-penyesuaianterutama yangberkaitan dengan
faktor-faktorpembelajarandisekolah.Salahsatufaktortersebutadalahsistempenilaian
yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru, sehingga peserta didik dapat
mengetahuiperkembanganbelajarnyasecaraberkesinambungan.
Pada abad milenium kedua ini wawasan kependidikan kita telah
mengalamiperubahanyangsangatdrastis.Apabilasebelumnyagurudipandang
sebagaiaktor daninstruktoryangmengatursepenuhnyakehidupankelas,saatini
gurudiposisikansebagaifasilitatordanmotivatoryangdapatmengaktifkandan
menggairahkanpesertadidikberkiprahdalamkehidupankelas.
Perubahan paradigma pendidikan tersebut juga berpengaruh kepada
konsep penilaian pendidikan. Pada saat ini konsep penilaian pendidikan
menunjukkanarahyanglebihluas.Penilaiantidakhanyauntukmengetahuihasil
belajarpesertadidik,tetapijugauntukmengetahuibagaimanakahprosesbelajar
tersebutberlangsung.Hasilbelajardipandangsebagaiakibatprosesbelajar.Oleh
karenaitu,prosesbelajarjugaperludinilai.
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses
pendidikan. Melalui penilaian, pelaku pendidikan mendapat gambaran sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai. Oleh
karenaitusistempenilaianharusdisesuaikandenganpengalamanbelajaryang
ditempuh dalam proses pembelajaran dan harus bermuara pada penguasaan
kompetensiyangdiharapkan.
Berdasarkan paradigma itulah istilah assessment muncul. Proses
assessmentmencakupsejumlahbukti-buktiyangmenunjukkanpencapaianhasil
belajarpesertadidik.Assessmentinidilaksanakansecaraterpadudengankegiatan
2
pembelajaran sehingga disebut sebagai penilaian berbasis kelas (PBK). PBK
dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja peserta didik
(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project),kinerja(performance),
dantestertulis(paperandpencil).Gurumenilaikompetensidanhasilbelajar
peserta didik berdasarkan tingkat pencapaian prestasi peserta didik. Penilaian
demikianlahyangdisebutauthenticassessment(penilaianotentik).1
Penilaianotentikadalahprosespengumpulaninformasiolehgurutentang
perkembangandanpencapaianpembelajaranyangdilakukananakdidikmelalui
berbagaiteknikyangmampumengungkapkan,membuktikanataumenunjukkan
secaratepatbahwatujuanpembelajarantelahbenar-benardikuasaidandicapai.2
Adapun tujuan utama kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah
kompetensidasaryangseharusnyadicapaidalamserangkaianpembelajaransudah
dikuasaipesertadidikataubelum.3
Untukmengetahuisejauhmanakompetensi-kompetensitelahdicapaioleh
pesertadidik,selainmenggunakanbentukpenilaianpensildankertas(penciland
paper test), guru juga dapat menggunakan penilaianunjuk kerja peserta didik
(performance).Gurudapatmenilaiberdasarkanhasilkerjapesertadidik,dengan
caramemberikantugasataumenganalisissemuahasilkerjamerekadalambentuk
portofolio.Penilaianjugatidakhanyamenitikberatkanpadaaspekkognitif,tetapi
jugaharusmeliputiaspektujuanlainsepertipengembanganpribadi,kreativitas,
dan keterampilan interpersonal. Dengan cara demikian, maka akan diperoleh
gambaranutuhtentangkeunggulanataukelemahanpesertadidik.4
Faktadilapanganmenunjukkanbahwapenilaianpembelajarankhususnya
dalampembelajaransainsselamainicenderunglebihdifokuskanpadapenilaian
ranah kognitif saja sehingga ranah afektif dan ranah psikomotoriknya kurang
diperhatikan. Padahal kenyataannya pembelajaran sains di sekolah menengah
menuntutketerlibatanpesertadidiksecaraaktifdanbertujuanagarpenguasaan
1Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.2.
2Agung Haryono, “Authentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam
PengembanganKemampuanSiswa”,JurnalPendidikanEkonomi,2,2009,h.3.
3
darikognitif,afektif,psikomotorikterbentukpadadiripesertadidik.Olehkarena
itualatukurhasilbelajarnyatidakcukupjikahanyadenganteskogniifberupates
obyektifatausubyektifsaja.Dengancaratersebutketerampilansiswamelakukan
percobaan maupun menciptakan suatu hasil karya belum dapat diungkap.
Demikianpulatentangaktivitassiswaselamamengerjakantugasdariguru.Baik
berupatugasindividumaupunkelompok.
Melihatkenyataanyangditemukandilapangan,nampakadakesenjangan
antara pembelajaran biologi di SMA/MA dengan teknik penilaiannya. Proses
penilaianyangbiasadilakukanguruselamainihanyamampumenggambarkan
aspek penguasaan konsep peserta didik, akibatnya sasaran belajar IPA belum
dapat dicapai secara menyeluruh. Untuk itu perlu diupayakan suatu teknik
penilaianyangmampumengungkapaspekprodukmaupunproses.
Dalam upaya memperbaiki kondisi pembelajaran biologi, khususnya
dalam hal mengungkap penilaian yang dilakukan oleh guru, oleh karena itu
penilaian otentik perlu dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran biologi dalam proses penilaian dalam
pembelajaran yangdapatmengungkapketigaranah, yaitukognitif,afektifdan
psikomotorikpadapesertadidik.
Namun,tidaksemuagurumampumenyusundokumenpenilaianotentik
denganbaikkarenapenilaianotentikbarudikenalsecarateoridankonsep.Tidak
semuagurumampumengalihkannyakedalamprosedurpenilaiankelas
sehari-hari. Bahkan terdapat sebagian kecil guru yang tidak mengetahui apa dan
bagaimanaformatataubentukpenilaianotentik,apamanfaatyangdiperolehdan
komponen-komponenapasajayangharusadadalamsebuahinstrumenpenilaian
otentik.
Penelitian ini akan melakukan analisis terhadap penggunaan penilaian
otentikolehgurubologi.Penelitianinidirasakanperludilakukanmengingatsains
tidakhanyamementingkanproduksajatetapiprosesdalampembelajaransains
4
Uraiandiatasmendorongpenulisuntukmelakukanpenelitianmengenai
penggunaan penilaian otentik dengan judul “Profil Penggunaan Authentic
AssessmentdalamPembelajaranBiologidiMadrasahAliyahSe-KotaBogor”.
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti
mengidentifikasikanmasalahsebagaiberikut:
1. ProsespenilaianyangdilakukandiMadrasahAliyahselamainisemata-mata
hanya menekankan pada penguasaan konsep yang dijaring melalui tes
obyektif dan uraian saja, karena guru masih kesulitan dalam menilai
keterampilansiswabaikdalammelakukanpercobaanmaupunmenciptakan
hasilkaryanya.
2. Terdapat kesenjangan antara pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah
dengan teknik penilaiannya, karena teknik penilaian yang biasa dilakukan
guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep
peserta didik, akibatnya sasaran belajar IPA belum dapat dicapai secara
menyeluruh.
3. Penilaian yang dilakukan guru kurang mengungkap keterampilan dan
keaktifan siswa, karena teknik penilaian yang dilakukan guru hanya
menekankanpadaranahkognitifsaja.
4. Penilaianotentikbarudikenalsecarateoridankonsep,sehinggatidaksemua
guru mampu mengimplementasikannya ke dalam prosedur penilaian kelas
sehari-hari.
C. PembatasanMasalah
Karenaterlaluluasnyamasalahyangteridentifikasidanuntukmemberi
arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu diadakan
pembatasanmasalah.Adapunbatasanmasalahtersebutadalahsebagaiberikut.
1. PenilaianyangdilakukangurudenganmenggunakanAuthenticAssessment
5
2. Analisis dokumen penilaian otentik dalam penelitian ini yaitu hanya pada
dokumenpenilaianpsikomotorikyangmencakupempatdokumenpenilaian
yaitupenilaiankinerja/unjukkerja,penilaianproyek,penilaianportofolio,dan
penilaiandiskusi/presentasidisemesterganjilkelasX,XIIPA,danXIIIPA.
D. PerumusanMasalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian adalah
bagaimanakahpenggunaanauthenticassessmentdalampembelajaranbiologidi
MadrasahAliyahSe-KotaBogor.
E. TujuanPenelitian
Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaransecarasistematismengenaifaktapenggunaanauthenticassessmentoleh
gurubiologidiMadrasahAliyahSe-KotaBogor.
F. KegunaanPenelitian
Kegunaandaripenelitianiniadalah:
a. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat pada
perkuliahan.
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian
untukmeningkatkankualitaspenilaiandalampembelajaran.
c. Bagisekolah,dapatmemberikaninformasiyangbergunauntukmeningkatkan
kualitaspendidikan.
d. Bagi siswa, dapat memberikan masukan untuk mengoptimalkan prestasi
BABII
KAJIANTEORETIK
A. KajianTeori
1. PengertianPenilaian,Pengukuran,danEvaluasi
a. Penilaian
Penilaian adalah istilah umum yang meliputi semua metode yang
digunakanuntukmenilaikemampuanpesertadidik.Prosespenilaianmencakup
pengumpulan bukti untuk memperlihatkan pencapaian belajar peserta didik.1
Penilaianjugamerupakanprosesmenyimpulkandanmenafsirkanfakta-faktadan
membuatpertimbangandasaryangprofessionaluntukmengambilkebijakanpada
sekumpulaninformasi,yaituinformasipesertadidik.2
Selainitupenilaiandapatdiartikanpulasebagaisalahsatukegiatanutama
yang harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Denganpenilaian,guruakanmengetahuiperkembanganhasilbelajar,kecerdasan,
bakatkhusus,minat,hubungansosial,sikap,dankepribadiansiswaataupeserta
didik.3
Pada pelaksanaan penilaian sebaiknya tujuan penilaian diarahkan pada
empat hal berikut. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses
pembelajaranpesertadidiktetapsesuaidenganrencana.Checking-up,yaituuntuk
mengecek adakah kekurangan-kekurangan yang dialami peserta didik dalam
prosespembelajaran.Finding-out,yaituuntukmencaridanmenemukanhal-hal
yangmenjadikanadanyakelemahandankesalahandalamprosespembelajaran.
Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai
kompetensiyangtelahditetapkanataubelum.4
Adapunsecaralebihspesifik,tujuandaripenilaiandapatdiuraikansebagai
berikut.
1SumarnaSurapranata, Panduan Penulisan TesTertulisImplementasiKurikulum2004,
(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2004),h.17.
2Ibid.,h.3.
3Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
JakartaPress,2006),Cet.I,h.4.
4AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran;MengembangkanStandarKompetensiGuru,
(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2007),Cet.III,h.187-188.
7
a) Mengetahuitingkatpencapaiankompetensipesertadidik.
b) Mengukurpertumbuhandanperkembanganpesertadidik.
c) Mendiagnosiskesulitanbelajarpesertadidik.
d) Memperolehmasukanatauumpanbalikbagigurudanpesertadidikdalam
rangkaperbaikan.5
Selainitu,penilaianjugamemilikibeberapaprinsipsebagaiberikut.
a) Penilaianhendaknyadidasarkanatashasilpengukuranyangkomprehensif.
b) Penilaianharusdibedakanantarapenskoran(scoring)danpenilaian(grading).
c) Kegiatanpemberiannilaihendaknyamerupakanbagianintegraldariproses
belajarmengajar.
d) Penilaianharusbersifatkomparabeldandilakukansecaraadil.
e) Sistempenilaianyangdigunakanhendaknyajelasbagisiswadanbagiguru.6
Jadi,dapatdisimpulkanbahwapenilaianadalahsuatuprosespengumpulan
bukti-bukti kemampuan belajar peserta didik oleh guru, dengan tujuan untuk
mengetahuisejauhmanaperkembanganbelajarsertahasilbelajarpesertadidik
dapatterapai.
b. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut
atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas.7 Berdasarkan pandangan tersebut,
terlihat bahwa semua kegiatan di dunia ini tidak bisa lepas dari pengukuran.
Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan
pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilaksanakan oleh semua bidang selalu
melibatkankegiatanpengukuran,baikyangbersifatkuantitatifmaupunkualitatif.
Oleh karena itu, pengukuran memegang peranan penting, baik untuk
5Sofyan,dkk,loc.cit.
6M.NgalimPurwanto,Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran,(Bandung:PT
RemajaRosdaKarya,2013),h.73.
7Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
8
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk penyajian
informasibagipembuatkebijakan.
Kesahihanalatukurbisaditinjaudarikonstrukalatukur,yaitumengukur
sepertiyangdirencanakan.Menurutteoripengukuran,substansiyangdiukurharus
satudimensi.Kebenaranalatukurbisadilihatdarikisi-kisialatukuryangberisi
tentangmateriyangdiujikan,bentuksoal,tingkatberpikiryangterlibat,bobot
soaldancarapenskoran.Olehkarenaitupokokbahasanyangdiujikandipilih
berdasarkan kriteria pokok bahasan yang esensial, mempunyai nilai aplikasi,
berkelanjutan,dandibutuhkanuntukmempelajarimatapelajaranlain.8
Pengukuranmemilikisifatkuantitatif,bahkanmerupakaninstrumenuntuk
melaksanakanpenilaian.Unsurpokokdalamkegiatanpengukuranyaituadanya
tujuanpengukuran,adaobjekyangdiukur,alatukur,prosespengukuran,danhasil
pengukurankuantitatif.9
c. Evaluasi
Nitko dan Brookhart dalam Rasyid dan Mansur mengartikan evaluasi
sebagaisuatuprosespenetapannilaiyangberhubungandengankinerjadanhasil
karyapesertadidik.10Fokusevaluasiadalahindividu,yaituprestasibelajaryang
dicapaipesertadidik.Melaluievaluasiakandidapatkaninformasimengenaiapa
yangtelahdicapaidanmanayangbelum,danselanjutnyainformasiinidigunakan
untukperbaikandanpeningkatansuatuprogram.
Hasilevaluasipendidikanmerupakaninformasiyangsangatbergunabagi
pengelolapendidikanbaikyangberadaditingkatpusat,provinsi,kabupaten/kota,
maupun sekolah. Salah satu tujuan evaluasi pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan tampak belum berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangankualitaspendidikandaritahunketahunyangtidakberubahsecara
signifikan,walauberfluktuasinamunmasihdalamkategorirendah.
Evaluasipengajarandapatdikategorikanmenjadidua,yaitusumatifdan
formatif.Evaluasisumatifyaituevaluasiyangdilaksanakanpadasetiapakhirsatu
8Ibid.,h.9
9
satuan waktu yang didalamnya mencakup lebih dari satu pokok bahasan, dan
dimaksudkanuntukmengetahuisejauhmanapesertadidiktelahdapatberpindah
darisuatuunitkeunitberikutnya.Sedangkanyangdimaksudevaluasiformatif
yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan/topik,dandimaksudkanuntukmelihatsejauhmanasuatuprosesbelajar
mengajartelahberjalansesuaidenganyangdirencanakan.11
Adapun fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar yaitu untuk
mengetahuikemajuandanperkembangansertakeberhasilanpesertadidiksetelah
mengalamiataumelakukankegiatanbelajarselamajangkawaktutertentu,untuk
mengetahuitingkatkeberhasilanprogrampengajaran,untukkeperluanbimbingan
dan konseling, dan untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolahyangbersangkutan.12
2. HakikatdanLingkupPenilaian
Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini
menunjukkan arah yang lebih luas. Konsep-konsep tersebut pada umumnya
berkisarpadapandangansebagaiberikut.
a. Penilaiantidakhanyadiarahkankepadatujuan-tujuanpendidikanyangtelah
ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk
efeksampingyangmungkintimbul.
b. Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga
melakukanpengkajianterhadapkomponen-komponenpendidikan.
c. Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah
tujuan-tujuantersebutpentingbagisiswadanbagaimanasiswamencapainya.
d. Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan
dalampenilaiansangatberanekaragam,tidakhanyaterbataspadatestetapi
jugaalatpenilaianbukantes.13
11Ibid.,h.4
12M.NgalimPurwanto,Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran,(Bandung:PT
RemajaRosdaKarya,2013),h.5.
13Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
10
a. Pengertian,Fungsi,danTujuanPenilaianHasildanProsesBelajar
Mengajar
Belajardanmengajarsebagaisuatuprosesmengandungtigaunsuryang
dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)
belajarmengajar,danhasilbelajar.Tujuaninstruksionalpadahakikatnyaadalah
perubahantingkahlakuyangdiinginkanpadadirisiswa.Olehsebabitudalam
penilaianhendaknyadiperiksasejauhmanaperubahantingkahlakusiswatelah
terjadi melalui proses belajarnya. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak
hanyabermanfaatuntukmengetahuitercapaitidaknyatujuaninstruksional,dalam
haliniperubahantingkahlakusiswa,tetapijugasebagaiumpanbalikbagiupaya
memperbaikiprosesbelajarmengajar.14
Dengan demikian inti penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Penilaianhasilbelajaradalahprosespemberiannilaiterhadaphasil-hasilbelajar
yangdicapaisiswadengankriteriatertentu.Olehsebabitu,dalampenilaianhasil
belajar,peranantujuaninstruksionalyangberisirumusankemampuandantingkah
laku yangdiinginkandikuasai siswamenjadi unsurpentingsebagai dasardan
acuanpenilaian.Penilaianprosesbelajaradalahupayamemberinilaiterhadap
kegiatanbelajarmengajaryangdilakukanolehsiswadangurudalammencapai
tujuan-tujuanpengajaran.Olehsebabitu,penilaianhasildanprosesbelajarsaling
berkaitansatusamalainsebabhasilmerupakanakibatdariproses.15
Sejalan dengan pengertian di atas, maka penilaian berfungsi sebagai
berikut.
a) Alatuntukmengetahuitercapaiatautidaknyatujuaninstruksional.
b) Umpanbalikbagiperbaikanprosesbelajarmengajar.
c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para
orangtuanya.16
14Ibid.,h.2 15Ibid.,h.3.
16Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian dalam Kelas, (Yogyakarta: Diva Press,
11
b. JenisdanSistemPenilaian
Jenis penilaian terdapat beberapa macam, yaitu penilaian formatif,
penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian
penempatan.Penilaianformatif adalahpenilaianyangdilaksanakanpadaakhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar
mengajaritusendiri.Penilaiansumatifadalahpenilaianyangdilaksanakanpada
akhir unit program yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.
Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa., yakni
seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini
berorientasipadaprodukbukanproses.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahansiswasertafakorpenyebabnya.Penilaianinidilaksanakan
untukkepentinganbimbinganbelajar,pengajaranremedial,danlain-lain.
Soal-soaltentunyadisusunagardapatditemukanjeniskesulitanbelajaryangdihadapi
oleh para siswa. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk
keperluanseleksi,misalnyaujiansaringanmasukkelembagapendidikantertentu.
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaanbelajarsepertiyangdiprogramkansebelummemulaikegiatanbelajar
untuk program itu. Penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk
menghadapiprogrambarudankecocokanprogrambelajardengankemampuan
siswa.17
Sistempenilaianhasilbelajarpadaumumnyadibedakankedalamduacara
atauduasistem,yaknipenilaianacuannorma(PAN)danpenilaianacuanpatokan
(PAP).Penilaianacuannorma(PAN)adalahpenilaianyangdiacukankepada
rata-ratakelompoknya.Nilaipesertatesditentukanolehposisinyadalamkelompok.18
Untukitunormaataukriteriayangdigunakandalammenentukanderajatprestasi
seorang siswa dibandingkan dengan rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan
17Ibid.,h.5.
12
diperolehtigakategoriprestasisiswa,yaknidiatasrata-ratakelas,sekitarrata-rata
kelas,dandibawahrata-ratakelas.
Penilaianacuan patokan (PAP)adalah penilaian yangdiacukan kepada
tujuan instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian derajat
keberhasilansiswadibandingkandengantujuanyangseharusnyadicapai,bukan
dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan siswa
ditentukan kriterianya yakni berkisar antara 75-80%. Artinya, siswa dikatakan
berhasilapabilaiamenguasaiataudapatmencapaisekitar75-80%daritujuanatau
nilaiyangseharusnyadicapai.Jikakurangdarikriteriatersebutmakadinyatakan
belumberhasil.19
c. PrinsipdanProsedurPenilaian
Prinsippenilaianyangdimaksudkanadalahsebagaiberikut.20
a) Valid
Penilaian diarahkan bukan semata-mata untuk melengkapi syarat
administratif saja, akan tetapi diarahkan untuk memperoleh informasi tentang
ketercapaiankompetensisepertiyangterumuskandalamkurikulum.Olehkarena
itu,penilaiantidakmenyimpangdarikompetensiyangingindicapai.Dengankata
lainpenilaianharusmenjaminvaliditas.21
b) Mendidik
Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil
belajar peserta didik. Oleh karena itu penilaian harus dinyatakan dan dapat
dirasakansebagaipenghargaanyangmemotivasipesertadidikyangberhasildan
sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang
berhasil.
19Sudjana,op.cit.,h.8.
20Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.25-26.
21Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
13
c) BerorientasiPadaKompetensi
Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam
kurikulum.Olehkarenasetiapalatpenilaianyangdipakaiharusdapatmemicu
pemunculaninformasiberupaindikator-indikatorpencapaiankompetensitertentu.
d) AdildanObjektif
Penilaianharusadil terhadap semuapesertadidik dan tidak
membeda-bedakanlatarbelakangpesertadidikyangtidakberkaitandenganpencapaianhasil
belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
pelaksana, kriteria untuk scooring, dan pembuatan keputusan pencapaian hasil
belajar.
e) Terbuka
Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
f) Berkesinambungan
Penilaiandilakukansecaraberencana,bertahap,teratur,terusmenerus,dan
berkesinambunganuntukmemperolehgambarantentangperkembangankemajuan
belajarpesertadidik.
g) Menyeluruh
Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan
menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik serta berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian
denganberbagaibuktihasilbelajarpesertadidik.
h) Bermakna
Penilaianhendaknyamudahdipahamidanbisaditindaklanjutioleh
pihak-pihakyangberkepentingan.Hasilpenilaianmencerminkangambaranyangutuh
tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan
kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian
kompetensiyangditetapkan.
Adapun prosedur yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan
14
a) Merumuskanataumempertegastujuan-tujuanpengajaran.
b) Mengkajikembalimateripengajaranberdasarkankurikulumdansilabusmata
pelajaran.
c) Menyusunalat-alatpenilaianbaiktesmaupunnontes.
d) Menggunakanhasil-hasilpenilaiansesuaidengantujuanpenilaian.22
d. KualitasAlatPenilaiandanPerananPenilaian
Suatu penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat
tersebutmemilikiataumemenuhiduahalyakniketepatannyaatauvaliditasnya
danketetapanataureliabilitasnya.
a) Validitas
Validitasdapatdiartikantepatatausahih,yaknisejauhmanaketepatandan
kecermatansuatulatukurdalammelakukanfungsiukurnya.Artinyabahwavalid
tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut
mencapaitujuanpengukuranyangdikehendakidengantepat.23
b) Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut
digunakanakanmemberikanhasilyangrelatifsama.24
Padadasarnya,penilaianumumnyamempunyaimisiuntukmemperbaiki
standar,tidaksekedarmengukursiswa.Peranangurudalampenilaianyanglebih
efektifadalahpemanfaataninformasihasilpenilaianmelaluiumpanbalik.Umpan
balik merupakan sarana bagi guru dan siswa unuk mengetahui sejauh mana
kemajuanpembelajaranyangtelahdilakukan.Umpanbalikyangdiberikanguru
kepadasiswamerupakansaranabagisiswauntukmengetahuipenguasaanmereka
terhadapkonseppelajaranyangditerimadalampembelajaran.Olehkarenaitu,
dalammelakukanpenilaianguruperlumempertimbangkanumpanbaliksebagai
22Muslich,op.cit.,h.27.
15
salah satu komponen dan harus dilakukan secara terstrukur, periodik, dan
terencana,sehinggadapatmemberikanmanfaatbagisiswa.25
Kualitasinformasiyangdidapatkanmelaluipenilaian,menjadisalahsatu
faktor kunci keberhasilan pemberian umpan balik. Oleh karena itu, metode
penilaianberupainstrumenperludirancangsedemikianrupasesuaidengantujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mendukung pemberian umpan balik
secara terstruktur, guru perlu merencanakan dan menyusun tugas-tugas
pembelajaransecarateraturdanterarahsesuaidenganruntutanmeteripelajaran
yangdiajarkan.
Tugas-tugassecaraterstruktursebagaisaranauntukmemberikanumpan
balik,perludilengkapidengankriteriapenilaianyangjelassehinggasiswadapat
mengendalikankemajuanbelajarnya.Siswaakanmengetahuiletakkekuatandan
kelemahan yang mereka miliki berkenaan dengan konsep pelajaran yang
dipelajari. Dengan demikian, mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan
belajarnya.26
e. HasilbelajarsebagaiObjekPenilaian
Dalamsistempendidikannasionalrumusantujuanpendidikan,baiktujuan
kurikulermaupuntujuaninstruksional,menggunakanklasifikasihasilbelajardari
Bloomyangsecaragarisbesarterbagikedalamtigaranah,yakniranahkognitif,
afektif dan psikomotor.27 Oleh karena itu hasil belajar yang dilakukan lewat
penilaianperludilakukansecaraseimbangantaraaspekpengetahuan(kognitif),
sikap(afektif),danketerampilan(psikomotorik).
1) RanahKognitif
Ranah kognitif adalah kawasan yang membahas tentang tujuan
pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat
pengetahuansampaiketingkatyanglebihtinggiyaknievaluasi.28Padaranahini
terdapatenamjenjangprosesberpikir,mulaidaritingkatrendahsampaikepada
25Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
2009),h.42.
26Ibid.,h.43
27Sudjana,op.cit.,h.22.
16
tingkat tinggi, yakni (1) pengetahuan/ingatan – knowledge, (2) pemahaman –
comprehension,(3)penerapan–application,(4)analisis–analysis,(5)sintesis–
synthesis,dan(6)evalusi–evaluation.29
1) Pengetahuan/ingatan
Istilahpengetahuandimaksudkansebagaiterjemahandarikataknowledge
dalamtaksonomibloom.Sekalipundemikian,maknanyatidaksepenuhnyatepat
sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping
pengetahuanhafalanatauuntukdiingatsepertirumus,definisi,istilah,pasaldalam
undang-undang, dan lain-lain. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah
tersebutmemangperludihafaldandiingatagardapatdikuasainyasebagaidasar
bagipengetahuanataupemahamankonsep-konseplainnya.30
2) Pemahaman
Tipehasilbelajarpemahamaninilebihtinggidaripadaipehasilbelajar
pengetahuan.Dibedakankedalamtigakategori,yaitupemahamantingkatrendah
(pemahaman penerjemahan, yaiu mulai dari penerjemahan dalam arti yang
sebenarnya),pemahamantingkatmedia(pemahamanpenafsiran,yaitumulaidari
menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok, dan sebagainya), dan
pemahamantingkattinggi(pemahamanekstrapolasi,yaitukemampuanmelihat
dibalikyangtertulis/tersuratdarisuatukejadianataudapatmemperluaspersepsi
terkaitdenganwaktu,dimensi,dankasus).31
3) Penerapan/Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
Misalnyamenerapkanidekedalamsituasibaru,penerapanteoridalampercobaan
dilaboratorium,ataumenerapkanpetunjukteknisdalamsituasinyata.32
17
4) Analisis
Analisisadalahusahamemilahsuauintegritasmenjadiunsur-unsuratau
bagian-bagiansehinggajelashirarkinyadanataususunannya.Analisismerupakan
kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe
sebelumnya.Dengananalisisdiharapkanseseorangmempunyaipemahamanyang
komprehensifdandapatmemilahkanintegritasmenjadibagian-bagianyangtetap
terpadu,untukhallainmemahamiprosesnya,,untukhallainmemahamicara
bekerjanya,danuntukhallainlagimemahamisistematikanya.Bilakecakapan
analisis dapat berkembang pada seseorang, maka ia akan dapat
mengaplikasikannyapadasituasibarusecarakreatif.33
5) Sintesis
Sintesisadalahpenyatuanunsur-unsurataubagian-bagiankedalambentuk
menyeluruh.Berpikirsintesisadalahberpikirdivergen.Dalamberpikirdivergen
pemecahanataujawabannyabelumdapatdipastikan.Berpikirsintesismerupakan
salahsatuterminaluntukmenjadikanoranglebihkreatif.Dengankemampuan
sintesis,orangmungkinmenemukanhubungankausalatauurutantertentu,atau
menemukanabstraksinyaatauoperasionalnya.34
6) Evaluasi
Jenisranahkognitifterakhiradalahevaluasi.Evaluasiadalahpemberian
keputusantentangnilaisesuatuyangmungkindikaitkandengantujuan,gagasan,
cara kerja, solusi, metode, materi, dan sebagainya. Untuk mempermudah
mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang, item tesnya hendaklah
menyebutkankriterianyasecaraeksplisit.35
2) RanahAfektif
Ranahafektifberkenaandengansikapdannilai yangberorientasipada
penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode.36 Ranah ini terbagi
33Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2009),h.27.
34Ibid.,h.28.
35Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.45.
36AhmadSofyan,dkk.,EvaluasiPembelajaranIPABerbasisKompetensi,(Jakarta:UIN
18
menjadilimajenjang,yakni:(1)perhatian/penerimaan–receiving,(2)tanggapan – responding, (3) penilaian/penghargaan – valuing, (4) pengorganisasian –
organization, dan (5) karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai –
characteizationbyavalueorvaluecomplex.37
3) RanahPsikomotorik
Merupakanranahyangberkaitandenganketerampilan(skill)yangdimiliki
seseorang setelah menerima pengalaman belajar tertentu, seperti kemampuan
dalammelakukanpekerjaandenganmelibatkananggotabadan,dankemampuan
yangberkaitandengangerakfisik.AspekranahpsikomotorikmenurutBloomdan
kawan-kawan terdiri dari persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme,
responkompleks,penyesuaian,sertamencipta.38
3. PenilaianOtentik(AuthenticAssessment)
a. PengertianPenilaianOtentik
Sebelummengetahuipengertiandaripenilaianotentik,penilaianotentik
jugamemilikisejarahsingkatmengenaipertamakaliistilahpenilaianotentikini
muncul. “TheearliestreferencetoauthentictestsislikelythatmadebyArchbald
andNewmanin1988,inabookcriticalofstandardizedtesting,thatsoughtto
promote assessment centered on meaningful real-world problems or tasks.
Wigginswasalsoanearlyproponentfortheuseofthetermauthentictodescribe
assessmentwithrealworldapplication.”39
Jika diartikan, sejarah singkat mengenai pertama kali istilah penilaian
otentik ini muncul yaitu bahwa referensi paling awal untuk tes otentik
kemungkinandibuatolehArchbalddanNewmanpadatahun1988,dalamsebuah
bukukritispengujianstandar,yangberusahamempromosikanpenilaianbermakna
yang berpusat pada masalah dan tugas dunia nyata. Wiggins juga merupakan
37Ibid.,h.20.
38Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran IPA, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009),h.68.
39BruceB.Frey, Vicki L,JustiinP Allen, Defining AuthenticClassroom Assessment,
19
pendukung awal penggunaan istilah untuk menggambarkan penilaian otentik
denganaplikasidunianyata.
Penilaian otentik atau Authentic Assessment adalah melaksanakan
penilaian yang sebenarnya dengan berbagai macam cara yang berhubungan
dengantugasguruyaknimenilaisejauhmanakeberhasilanpembelajaran.40Selain
itu,penilaianotentikdapatdiartikanpulasebagaiprosespengumpulaninformasi
olehgurumengenaiperkembangandanpencapaianpembelajaranyangdilakukan
peserta didik melalui berbagai macam teknik yang mampu mengungkapkan,
membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan
kemampuankompetensitelahbenar-benardikuasaidandicapai.41
MenurutNewmanndanWehlagedalamPeterRennert-ArievdanLoyola
College,mengatakanbahwa“whoclaimthatauthenticassessmentshelpstudents
creatediscourse,products,andperformance,thathavevalueormeaningbeyond
successinschool”.42 Jikadiartikan,MenurutNewmanndanWehlagedalamPeter
Rennert-Ariev dan Loyola College, mengklaim bahwa penilaian otentik dapat
membantu peserta didik membuat wacana, produk, dan pertunjukan yang
memilikinilaiataumaknamelampauikesuksesandisekolah.
Perubahankurikulumsaatinihendaknyadipahamibukanhanyasebatas
penyesuaian substansi materi dan format kurikulum dengan tuntutan
perkembangan, tetapi pergeseran paradigma (paradigm shift) dari pendekatan
pendidikanyangberorientasimasukan(input-orientededucation)kependekatan
pendidikanberorientasihasilataustandar(countcome-basededucation).43
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam
mengelolaprosespembelajaran,danlebihkhususlagidalamprosespembelajaran
yangterjadidikelas.Hasilkegiatanbelajarpesertadidikyangberupakemampuan
kognitifdanpsikomotorditentukanolehkondisiafektifpesertadidik.Implikasi
40LukmanulHakiim,PerencanaanPembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2009),
h.61.
41 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru,(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2007),Cet.III,h.186-187.
42Peter Rennert-Ariev dan Loyola College, A Theoretical Model For The Authentic
Assessment of Teaching, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 10, 2005, h.1.
20
dariditerapkannyastandarkompetensidalamprosespenilaianyangdilaksanakan
olehguru,baikyangbersifatformatifmaupunsumatifharusmenggunakanacuan
kriteria.Olehkarenaitu,dalammenerapkanstandarkompetensisebaiknyaguru:
a) Mengembangkan ranah kompetensi belajar yang menjamin pengalaman
belajaryangterarah.
b) Mengembangkanpenilaianotentikberkelanjutanyangmenjaminpencapaian
danpenguasaankompetensi.44
Berikutadalahprinsip-prinsippenilaianotentik.
a) Proses penilaian peserta didik seharusnya merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses
pembelajaran(apartof,notapartfrominstruction).
b) Penilaiansebaiknyamengarahkankepadamasalahdunianyata(realworld
problems),bukanmasalahduniasekolah(schoolworkkindofproblems).
c) Penilaian sebaiknya menggunakan berbagai macam ukuran, metode, dan
kriteriayangsesuaidengankarakteristikdanintipengalamanbelajar.
d) Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran(kognitif,afektif,danpsikomotor).45
MarpadidalamAgungHaryonomengatakanbahwasalahsatuciridari
sistempenilaianotentikyaitupenilaianyangberkelanjutan.Sistempenilaianyang
diterapkan untuk mengukur hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum
2006adalahsistempenilaianyangberkelanjutan.Dimanauntukmelihatseberapa
jauh peserta didik telah mempunyai kompetensi dasar maka diperlukan suatu
sistempenilaianyangmenyeluruhdenganmenggunakanindikator-indikatoryang
dikembangkan secara jelas oleh guru. Berkelanjutan mengandung arti yakni
semuaindikatorharusdiminta,kemudianhasilnyadianalisisuntukmenentukan
kompetensidasaryangtelahdimilikidanyangbelum,sertauntukmengetahui
kesulitan belajar peserta didik. Oleh karena itu perlu dikembangkan berbagai
44Agung Haryono, Authentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam
PengembanganKemampuanSiswa,JurnalPendidikanEkonomi,2,2009,h.3.
21
teknikpenilaiandanujian,misalnyapertanyaanlisan,kuis,ulanganharian,tugas
rumah,ulanganpraktek,danpengamatan.46
Menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm yang mengatakan
bahwa,
Inauthenticassessmentthemasterydefinedbytheconceptofauthenticity is assessed. This means that in authentic assessment students should construct knowledge. The cognitive work that has to be applied is disciplinedinquiry.Studentsshouldengageintheuseofpriorknowledge togetbeyondthatknowledge,establishrelationshipbetweenpiecesofthis knowledge to construct in-depth understanding around a reasonably focused topic, and conduct their work and express their conclusions throughelaboratecommunication.47
Jika diartikan, menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm,
penilaianotentikdidefinisikandalampenguasaankeasliannilai.Iniberartibahwa
dalam otentik penilaian harus membangun pengetahuan siswa. Siswa harus
terlibat dalam penggunaan pengetahuan sebelum melampaui pengetahuan itu
dengan membangun hubungan antara potongan pengetahuan secara mendalam
mengenai pemahaman seputar topik yang terfokus, dan melakukan pekerjaan
merekasertamengekspresikankesimpulanmerekamelaluikomunikasi.
b. Langkah-langkahPengembanganSistemPenilaianOtentik
Langkah-langkah Pengembangan sistem penilaian otentik dapat
dilaksanakanmelaluibeberapatahap,yaitusebagaiberikut.
a) Mengkajistandarkompetensi.Standarinimempunyaiimplikasiyangsangat
signifikandalamperencanaan,implementasi,danpengelolaanpenilaian.
b) Mengkajikompetensidasar.Olehkarenaitupadatahapiniguruharusmulai
memikirkanmateriyangharusdiberikankepadapesertadidikagarpeserta
didikdapatmemperolehkompetensiyangtelahdirumuskan.
46Ibid.,h.4.
47Tourulf Palm, Performance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual
22
c) Mengembangkansilabuspenilaianyangdidalamnyaterdapatindikator,jenis
tagihan, bentuk, ranah penilaiandan jadwal kegiatan penilaiandalam satu
semester.
d) Proses pelaksanaannya menggunakan berbagai macam teknik penilaian
seperti yang sudah direncanakan dan pelaksanaannya juga sesuai dengan
jadwalyangtelahdiinformasikanpadapesertadidik.
e) Pencatatan,pengolahan,tindaklanjut,danpelaporan.Seluruhhasilpenilaian
diupayakanuntukselaluterdokumentasikandenganbaik.48
c. KarakteristikPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)
Dalam praktiknya, Authentic Assessment memiliki karakteristik sebagai
berikut.
a) AuthenticAssessmentmerupakanbagiantakterpisahkandaripembelajaran
yangdilaksanakandikelas.InimengandungartibahwaAuthenticAssessment
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang berupa
pengumpulanportofoliopesertadidikmaupunhasiltugasyangdilaksanakan
pesertadidikselamamengikutipembelajaran.
b) AuthenticAssessmentbukansebagaikerjasekolahyangsemata-matahanya
memecahkan masalah, namun merupakan gambaran dari dunia nyata. Ini
mengandung makna bahwa seluruh kegiatan atau pelatihan peserta didik
dalamprosespencapaiankompetensitertentuharusdiarahkanpadakegiatan
yangkontekstualdantidakmengada-ngada.
c) AuthenticAssessmentmenggunakanbanyakukuran/metode/kriteria.Namun
bukan berarti dapat digunakan seenaknya oleh guru, tetapi guru diberi
keleluasaan untuk menentukan ukuran/metode/kriteria yang ingin dicapai
sesuaidengansifatkompetensinya.
d) AuthenticAssessmentmemilikisifatkomprehensifdanholistic,asesmenyang
nampak yaitu yang melibatkan berbagai ranah kompetensi (pengetahuan,
23
keterampilan,dansikap)dankelengkapancakupankompetensi yangingin
dicapai.49
MoondalamAgungharyonomenjelaskanbahwapenilaianotentikselalu
memberikesempatankepadapesertadidikuntukmenunjukkanpengetahuandan
kemampuannya dengan baik. Penilaian otentik menurut Moon mempunyai
karakteristiksebagaiberikut.
a) Fokuskepadamateripelajaranyangpenting,ide-idebesarataukemampuan
khusus;
b) Merupakansuaupenilaianyangsangatdalam;
c) Dapatdilakukandenganmudahdikelasataudilingkungansekolah;
d) Lebih ditekankan pada kualitas produk atau kinerja dari pada jawaban
tunggal;
e) Kekuatan dan penguasaan materi pembelajaran pada siswa dapat
dikembangkan;
f) Mempunyaikriteriayangsudahdiketahui,dimengertidandinegosiasioleh
pesertadidikdangurusebelumpenilaiandimulai;
g) Menyediakanberbagaimacamcarayangmemungkinkanpesertadidikdapat
menunjukkanbahwaiatelahmemenuhikriteriayangtelahditetapkan;
h) Skorpenilaiandiberikanberdasarkanpadaesensitugas.
Dengandemikianhasilpenilaianotentikdapatlebihmemberikaninformasihasil
belajaryangkonsistendaripadadenganteknikpenilaianyangtradisional(paper
andpenciltest).50
d. Ciri-ciriPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)
Suatuasesmendikatakanotentikapabila:
a) Sasaranpenilaiannyadiarahkankepadakompetensiyangingindicapai(tujuan
pembelajaran).
b) Pesertadidikdilibatkandalampenilaianpadatugas-tugasataukegiatanyang
bermanfaat,penting,danbermakna.
49Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.3.
24
c) Penilaian yang mampu memotivasi peserta didik untuk dapat menerapkan
informasi/keterampilanakademikbarupadasituasinyatadanuntukmaksud
yangjelas.
d) Penilaian yang mampu menilai perbuatan atau penampilan yang
sesungguhnyaataskompetensipadasuatumatapelajaran.
e) Penilaianyangmampumenilaipenguasaanpesertadidikterhadapkompetensi
matapelajarantertentudengancarayangtepatdanterpercaya.
f) Penilaianyangmengujiataumemeriksakemampuangabungandaripeserta
didikdalamrangkamengevaluasisecaratepatapayangtelahdipelajarinya.
g) Penilaianyangmengujiataumemeriksasecaralangsungperbuatan/prestasi
pesertadidikyangberhubungandengantugaskecerdasanyanglayak.
h) Penilaian yang memperlihatkan keaktifan peserta didik untuk
mendemonstrasikanapayangmerekaketahuidalamsuatukontekskehidupan
nyata.51
e. Sifat-sifatPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)
a) Asesmenotentikberbasiskompetensi,yaitupenilaianyangmampumelihat
perkembangankompetensipesertadidik.
b) Asesmen otentik pada dasarnya merupakan asesmen kinerja, yakni suatu
unjukkerjayangditunjukkansebagaiakibatdarisuatuprosesbelajaryang
komprehensif.
c) Asesmen otentik berpusat pada peserta didik karena asesmen otentik
direncanakan, dilakukan, dan dinilai oleh guru dengan melibatkan secara
optimalpesertadidiksendiri.
d) Kompetensi adalah ciri khusus seorang peserta didik. Oleh karena itu,
asesmen berbasis kompetensi bersifat individual. Kompetensi tidak dapat
disamaratakanpadasemuapesertadidik,tetapibersifatpersonal.Karenaitu
asesmen harus dapat mengungkapkan secara optimal kelebihan dan
kekurangansetiapindividu(untukbisadilakukanperbaikan).
25
e) Asesmenotentikbersifattakterstrukturdanopenended,yangmemilikiarti
percepatan penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat uniformed dan
klasikal,jugakinerjayangdihasilkantidakharussamaantarindividudisuatu
kelompok.
f) Asesmen yang dilaksanakan harus otentik (nyata, real seperti kehidupan
sehari-hari)danmenyatudenganprosespembelajaranyangdilakukan.
g) Asesmen otentik berlangsung secara terintegrasi dengan proses belajar
mengajar.
h) Asesmenotentikbersifaton-goingdanberkelanjutan.Makaasesmenharus
dilakukansecaralangsungpadasaatprosespembelajaranberlangsungyang
dapatterpantauprosesdanprodukbelajarnya.52
f. Macam–macamAuthenticAssessment
Menurut Rasyid dan Mansur yang mengutip dari Hart dalam Jacob,
penilaian otentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan penilaian dapat
dijadikansuatualternatifsolusidalammenilaiperkembanganbelajarpesertadidik
secaralebihkomprehensifdanobjektif,mengingatpenilaianotentiksecaraakurat
lebih mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan.53
BerbagaitipepenilaianotentikmenurutHibbarddalamRasyiddanMansuradalah
sebagaiberikut.54
a) PenilaianKinerja
Penilaiankinerja/unjukkerjaadalahpenilaianyangdilaksanakandengan
mengamati kegiatan atau suatu unjuk kerja peserta didik dalam melaksanakan
sesuatuatautugas.Carapenilaianinibersifatautentikdibandingkandengantes
tertuliskarenabentuktugasnyalebihmencerminkankebenarandarikemampuan
pesertadidik.Semakinbanyakkesempatangurumengamatikinerjapesertadidik
makasemakinterpercayapulahasilpenilaiankemampuanpesertadidiktersebut.55
52Ibid.,h.8.
53Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
2009),h.237.
54Ibid.,h.237.
55Moh.SholehHamid, StandarMutu PenilaiandalamKelas,(Yogyakarta:DivaPress,