• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah se-Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah se-Kota Bogor"

Copied!
214
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL

PENGGUNAAN

AUTHENTIC

ASSESSMENT

DALAM

PEMBELAJARAN

BIOLOGI

DI

MADRASAH

ALIYAH

SE-KOTA

BOGOR

SKRIPSI

DiajukanKepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UntukMemenuhiSalahSatuSyaratGelarSarjanaPendidikan

Oleh:

DESTIKURNIAWATI

NIM:109016100015

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANBIOLOGI

JURUSANPENDIDIKANILMUPENGETAHUANALAM

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

UNIVERSITASISLAMNEGERISYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

DESTI KURNIAWATI, (109016100015). “Profil Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah se-Kota

Bogor”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

UniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullahJakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenaifaktapenggunaanauthenticassessmentoleh gurubiologidiMadrasah Aliyah Se-Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, dimulai pada bulan September sampai dengan bulan Oktober2013.Metodeyangdigunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei. Pengambilansampeldilakukandenganmenggunakanteknikpurposivesampling. SampelpenelitianiniberjumlahlimaMadrasahAliyahyaituMAN1KotaBogor, MAN2KotaBogor,MAPersatuanUmatIslam(PUI),MAAl-Ghazaly,danMA Al-Haitsam.Instrumenyangdigunakandalampenelitianiniadalahinstrumennon tes yang terdiri dari dokumentasi berupa lembar daftar cek penilaian otentik, angketpenilaianotentik,danwawancara.Analisisdatadilakukanterhadapdata kualitatifdan kuantitatif,untuk datakuantitatifanalisis data dilakukan dengan menggunakan rumus deskriptif persentase, kemudian hasil persentase dikategorikansesuaidengankategoripersentasemenurutJohnWilkinson.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja dan dokumen penilaian diskusi/presentasi pada kelima dokumen penilaian otentik sudah termasuk dalam kategori “sesuai” dan hasil angket mengenai penilaian otentik telah menunjukkan bahwa penggunaan authenticassessmentdalampembelajaranbiologidiMadrasahAliyahKotaBogor sudahberkategori“baik”.

KataKunci:PenggunaanAuthenticAssessment,penilaiankinerja/unjukkerja, penilaiandiskusi/presentasi,pembelajaranbiologi.

(6)

ABSTRACT

DESTI KURNIAWATI, (109016100015). Profile the use of Authentic

AssessmentinTeachingBiologyatallMadrasahAliyahBogor,Skripsi,Biology

EducationProgram,DepartmentofScienceEducation,theFacultyofTarbiyah

andTeachers’Training,SyarifHidayatullahStateIslamicUniversityJakarta.

Theobjectiveofthisstudywastofindoutthesystematicpictureaboutthe factoftheuseofauthenticassessmentbyBiologyteacheratallMadrasahAliyah inBogor.Thisstudywasdoneinoddsemesterinthe2013/2014year,started from September to October 2013. The method used in this study was survey method and the technique sampling was purposive sampling technique. The samplewasfiveMadrasahAliyah;MAN1KotaBogor,MAN2KotaBogor,MA Persatuan Umat Islam (PUI), MA Al-Ghazaly, and MA Al-Haitsam. The instrumentusedinthisstudywasnon-testwhichconsistedofauthenticassessment checklistsheetdocument,authenticassessmentquestionnaire,andinterview.The dataanalysiswasdonetothequalitativeandquantitative.Forthequantitative data,thedataanalyzedbyusingdescriptivepercentageformula,thentheresult werecategorizedaccordingtothepercentagecategoryofJohnWilkinson.The resultsshowedthattheconformitylevelofassessmentperformancedocumentand discussionassessmentdocumentofthefiveauthenticassessmentdocumentwere involvedtothe“appropriate”categoryandtheresultsofauthenticassessment questionnaire showedthattheuseofauthenticassessmentinteachingBiologyat allMadrasahAliyahinBogoralreadycategorized“good”.

Keywords: Theuseofauthenticassessment,performanceassessment, discussionassessment,teachingBiology.

(7)

KATAPENGANTAR

ارحي مارحم ناهل لبسم

PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTatassegalarahmat

dan hidayah-Nya yang telah diberikan, dengan nikmat iman dan islam, sehat

wal’afiat,penulisdapatmenyelesaikanpenyusunanSkripsiyangberjudul“Profil

Penggunaan Authentic Assessment dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah

AliyahSe-KotaBogor”.Shalawatsertasalamsemogasenantiasatercurahkepada

NabiMuhammadSAW,sertakepadakeluargadanparasahabatnyatermasukkita

selakuumatnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

orang-orangyangtelahmendukungdanmembantuterselesaikannnyaskripsiini,

diantaranyayaitu:

1. IbuNurlenaRifa’i,MA,Ph.D,DekanFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan

UINSyarifHidayatullahJakarta.

2. IbuBaiqHanaSusanti,M.Sc,KetuaJurusanPendidikanIlmuPengetahuan

AlamFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.

3. IbuDr.Zulfiani,M.Pd,KetuaProgramStudiPendidikanBiologi Fakultas

IlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.

4. Bapak Mahmud M. Siregar M.Si, dosen pembimbing I dan Ibu Nengsih

Juanengsih,M.Pd,dosenpembimbingII, yangtelahmenyempatkanwaktu

untukmembimbingdanmemberikanarahansertamasukankepadapenulis

dalampenyusunanskripsiini.

5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam(IPA)yangtelahmemberikanilmudanarahannyaselamaini.

6. Seluruh Kepala Sekolah Madrasah Aliyah se-Kota Bogor, yang telah

memberikanizinkepadapenulisuntukmelaksanakanpenelitian.

7. Seluruh dewan guru biologi Madrasah Aliyah se-Kota Bogor, terimakasih

untuk bantuan, kerjasama, dan motivasinya selama penulis melakukan

penelitian.

(8)

8. SeluruhIbudanBapakguruMadrasahAliyahse-KotaBogordanseluruhstaf

TataUsaha(TU)yangtelahmendukungterlaksananyapenelitianini.

9. Keduaorangtuatercintadantersayang,AyahandaAkimKurniawan(alm)dan

IbundaNurhayati,yangselalumencurahkankasihsayangdandoanyayang

tak pernah terhenti untuk kesuksesan penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Doa, didikan, nasehat, dan semangat yang

diberikansenantiasamenjadipengobatrasalelahdanpemicuuntuksenantiasa

melakukanyangterbaikdanberusahameraihyangterbaikuntukmembuat

ayah dan mamah bangga dan bahagia. Semoga Allah selalu menyayangi

keduanya.

10.Adik-adikkuyanglucu,pintar,danmenggemaskan,SilviaRahmawati,Muaz

Wahyudin, dan Artyfa Nurtantiana serta seluruh keluarga tercinta yang

senantiasatelahmemberikannasehat,doa,sertamotivasipadapenulis.

11.Bangga Praharja, yang sudah menemani dan melengkapi perjalanan hidup

penulis,terimakasihuntukkasihsayang,doa,bantuansertamotivasi yang

selamainiselalutercurahuntukpenulis.

12.Sahabat-sahabattersayang,Fitriyati,ElsaSuciMutiara,IndahPratiwi,Aliah,

SitiFatimah,danNengMeti,terimakasihuntuksupport,doa, pengalaman

sertacandatawanyaselamaini.Kosancemarakitainisudahsepertikeluarga

sendiri,bahagiadapatbertemudanselalubersamakaliansaatdisini.

13.Teman-temanku satu perjuangan di Pendidikan Biologi 2009 A dan B,

terimakasihatasdukungandandoanya.

14.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, penulis akan

selalumengingatkebaikandanbantuannya.

Akhir kata teriring do’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

memberikanpengetahuanbarubagikitasemua.Amin.

Jakarta, April2014

Penulis

(9)

DAFTARISI

JudulIsi Halaman

LEMBARPENGESAHAN ... i

ABSTRAK... ii

KATAPENGANTAR... iv

DAFTARISI... vi

DAFTARTABEL ... viii

DAFTARGAMBAR ... ix

DAFTARLAMPIRAN ... x

BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1

B. IdentifikasiMasalah... 4

C. PembatasanMasalah... 4

D. PerumusanMasalah... 5

E. TujuanPenelitian... 5

F. KegunaanPenelitian... 5

BABII KAJIANTEORETIK A. KajianTeori... 6

1. PengertianPenilaian,Pengukuran,danEvaluasi... 6

a. Penilaian... 6

b. Pengukuran... 7

c. Evaluasi... 8

2. HakikatdanLingkupPenilaian... 9

a. Fungsi,danTujuanPenilaian... 10

b. JenisdanSistemPenilaian... 11

c. PrinsipdanProsedurPenilaian... 12

d. KualitasAlatPenilaiandanPerananPenilaian... 14

(10)

e. HasilBelajarSebagaiObjekPenilaian... 15

3. PenilaianOtentik(AuthenticAssessment)... 18

a. PengertianPenilaianOtentik... 18

b. Langkah-langkahPengembanganPenilaianOtentik...21

c. KarakteristikPenilaianOtentik... 22

d. Ciri-ciriPenilaianOtentik... 23

e. Sifat-sifatPenilaianOtentik... 24

f. Macam-macamPenilaianOtentik... 25

4. ImplementasiAuthenticAssessment... 32

B. HasilPenelitianyangRelevan... 33

C. KerangkaBerpikir... 35

BABIII METODOLOGIPENELITIAN A.TempatdanWaktuPenelitian... 37

B.MetodePenelitian... 37

C.UnitAnalisis... 37

D.InstrumenPenelitian... 39

E.TeknikPengumpulanData... 40

F.TeknikAnalisisData... 41

BABIV TEMUANPENELITIANDANPEMBAHASAN A. AuthenticAssessmentdiMadrasahAliyah... 44

B. PenggunaanAuthenticAssessmentdalamPembelajaran... 61

BABV KESIMPULANDANSARAN A. Kesimpulan... 78

B. Saran... 78

DAFTARPUSTAKA ... 79

LAMPIRAN... 82

(11)

DAFTARTABEL

JudulTabel Halaman

3.1. DaftarNamaMadrasahAliyahDiKotaBogor... 38

3.2. FormatLembarDaftarCekPenilaianOtentik... 39

3.3. KategoriNilaiPersentase... 42

4.1. DataKepemilikanDokumenAuthenticAssessment... 44

4.2. Jenis-jenisAuthenticAssessmentyangdibuatolehGuruBiologi ... 45

4.3. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasX(Sepuluh)... 47

4.4. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasXI(Sebelas)... 49

4.5 PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerjaKelasXI... 52

4.6. KemunculanIndikatorPenilaianKinerjaKelasXII(DuaBelas)... 52

4.7. PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerjaKelasXII... 54

4.8. KemunculanIndikatorPenilaianDiskusi/Presentasi... 54

4.9. PersentaseKesesuaianDokumenPenilaianDiskusi/Presentasi... 57

(12)

DAFTARGAMBAR

JudulGambar Halaman

Gambar4.1 GrafikKemunculanIndikatorPenilaianKinerja... 57

Gambar4.2 GrafikPersentaseKesesuaianDokumenPenilaianKinerja... 58

Gambar4.3 GrafikKemunculanIndikatorPenilaianDiskusi... 59

Gambar4.4 GrafikPersentaseKesesuaianDokumenPenilaianDiskusi... 60

(13)

DAFTARLAMPIRAN

JudulLampiran Halaman

1. DokumenPenilaianKinerjaKelasX(Sepuluh)... 82

2. DokumenPenilaianKinerjaKelasXI(Sebelas)... 84

3. DokumenPenilaianKinerjaKelasXII(DuaBelas)... 90

4. DokumenPenilaianDiskusi/Presentasi... 98

5. RubrikPenilaianDokumenUnjukKerja/Kinerja... 101

6. RubrikPenilaianDokumenDiskusi/Presentasi... 102

7. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMABKelasX... 103

8. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAAKelasXI... 104

9. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAJKelasXI... 105

10. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAKKelasXI... 106

11. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAAKelasXII... 107

12. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMABKelasXII... 108

13. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMACKelasXII... 109

14. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAJKelasXII... 110

15. HasilPengecekanDokumenPenilaianKinerjaMAKKelasXII... 111

16. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMABKelasXII... 112

17. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMAJKelasXII... 113

18. HasilPengecekanDokumenPenilaianDiskusiMAKKelasXII... 114

19. DataHasilPerhitunganPersentase... 115

20. Kisi-kisiAngketAuthenticAssessment... 116

21. PedomanSkoringAngketAuthenticAssessment... 117

22. LembarAngketAuthenticAssessment... 118

23. DataSkorAngketGuru... 122

24. InstrumenPedomanWawancara... 123

25. DataHasilWawancaradenganGuru... 127

26. CurriculumVitaeGuru-guruBiologiMadrasahAliyahKotaBogor... 143

27. LembarUjiReferensi... 161

28 Surat-suratPenelitian...167

(14)

BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Perkembanganilmupengetahuandanteknologimembawaperubahanyang

sangat signifikan tehadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam

ekonomi,sosial,budaya,maupunpendidikan.Agarpendidikantidaktertinggal

perluadanyapenyesuaian-penyesuaianterutama yangberkaitan dengan

faktor-faktorpembelajarandisekolah.Salahsatufaktortersebutadalahsistempenilaian

yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru, sehingga peserta didik dapat

mengetahuiperkembanganbelajarnyasecaraberkesinambungan.

Pada abad milenium kedua ini wawasan kependidikan kita telah

mengalamiperubahanyangsangatdrastis.Apabilasebelumnyagurudipandang

sebagaiaktor daninstruktoryangmengatursepenuhnyakehidupankelas,saatini

gurudiposisikansebagaifasilitatordanmotivatoryangdapatmengaktifkandan

menggairahkanpesertadidikberkiprahdalamkehidupankelas.

Perubahan paradigma pendidikan tersebut juga berpengaruh kepada

konsep penilaian pendidikan. Pada saat ini konsep penilaian pendidikan

menunjukkanarahyanglebihluas.Penilaiantidakhanyauntukmengetahuihasil

belajarpesertadidik,tetapijugauntukmengetahuibagaimanakahprosesbelajar

tersebutberlangsung.Hasilbelajardipandangsebagaiakibatprosesbelajar.Oleh

karenaitu,prosesbelajarjugaperludinilai.

Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses

pendidikan. Melalui penilaian, pelaku pendidikan mendapat gambaran sejauh

mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai. Oleh

karenaitusistempenilaianharusdisesuaikandenganpengalamanbelajaryang

ditempuh dalam proses pembelajaran dan harus bermuara pada penguasaan

kompetensiyangdiharapkan.

Berdasarkan paradigma itulah istilah assessment muncul. Proses

assessmentmencakupsejumlahbukti-buktiyangmenunjukkanpencapaianhasil

belajarpesertadidik.Assessmentinidilaksanakansecaraterpadudengankegiatan

(15)

2

pembelajaran sehingga disebut sebagai penilaian berbasis kelas (PBK). PBK

dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja peserta didik

(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project),kinerja(performance),

dantestertulis(paperandpencil).Gurumenilaikompetensidanhasilbelajar

peserta didik berdasarkan tingkat pencapaian prestasi peserta didik. Penilaian

demikianlahyangdisebutauthenticassessment(penilaianotentik).1

Penilaianotentikadalahprosespengumpulaninformasiolehgurutentang

perkembangandanpencapaianpembelajaranyangdilakukananakdidikmelalui

berbagaiteknikyangmampumengungkapkan,membuktikanataumenunjukkan

secaratepatbahwatujuanpembelajarantelahbenar-benardikuasaidandicapai.2

Adapun tujuan utama kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah

kompetensidasaryangseharusnyadicapaidalamserangkaianpembelajaransudah

dikuasaipesertadidikataubelum.3

Untukmengetahuisejauhmanakompetensi-kompetensitelahdicapaioleh

pesertadidik,selainmenggunakanbentukpenilaianpensildankertas(penciland

paper test), guru juga dapat menggunakan penilaianunjuk kerja peserta didik

(performance).Gurudapatmenilaiberdasarkanhasilkerjapesertadidik,dengan

caramemberikantugasataumenganalisissemuahasilkerjamerekadalambentuk

portofolio.Penilaianjugatidakhanyamenitikberatkanpadaaspekkognitif,tetapi

jugaharusmeliputiaspektujuanlainsepertipengembanganpribadi,kreativitas,

dan keterampilan interpersonal. Dengan cara demikian, maka akan diperoleh

gambaranutuhtentangkeunggulanataukelemahanpesertadidik.4

Faktadilapanganmenunjukkanbahwapenilaianpembelajarankhususnya

dalampembelajaransainsselamainicenderunglebihdifokuskanpadapenilaian

ranah kognitif saja sehingga ranah afektif dan ranah psikomotoriknya kurang

diperhatikan. Padahal kenyataannya pembelajaran sains di sekolah menengah

menuntutketerlibatanpesertadidiksecaraaktifdanbertujuanagarpenguasaan

1Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,

(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.2.

2Agung Haryono, Authentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam

PengembanganKemampuanSiswa”,JurnalPendidikanEkonomi,2,2009,h.3.

(16)

3

darikognitif,afektif,psikomotorikterbentukpadadiripesertadidik.Olehkarena

itualatukurhasilbelajarnyatidakcukupjikahanyadenganteskogniifberupates

obyektifatausubyektifsaja.Dengancaratersebutketerampilansiswamelakukan

percobaan maupun menciptakan suatu hasil karya belum dapat diungkap.

Demikianpulatentangaktivitassiswaselamamengerjakantugasdariguru.Baik

berupatugasindividumaupunkelompok.

Melihatkenyataanyangditemukandilapangan,nampakadakesenjangan

antara pembelajaran biologi di SMA/MA dengan teknik penilaiannya. Proses

penilaianyangbiasadilakukanguruselamainihanyamampumenggambarkan

aspek penguasaan konsep peserta didik, akibatnya sasaran belajar IPA belum

dapat dicapai secara menyeluruh. Untuk itu perlu diupayakan suatu teknik

penilaianyangmampumengungkapaspekprodukmaupunproses.

Dalam upaya memperbaiki kondisi pembelajaran biologi, khususnya

dalam hal mengungkap penilaian yang dilakukan oleh guru, oleh karena itu

penilaian otentik perlu dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan mutu pembelajaran biologi dalam proses penilaian dalam

pembelajaran yangdapatmengungkapketigaranah, yaitukognitif,afektifdan

psikomotorikpadapesertadidik.

Namun,tidaksemuagurumampumenyusundokumenpenilaianotentik

denganbaikkarenapenilaianotentikbarudikenalsecarateoridankonsep.Tidak

semuagurumampumengalihkannyakedalamprosedurpenilaiankelas

sehari-hari. Bahkan terdapat sebagian kecil guru yang tidak mengetahui apa dan

bagaimanaformatataubentukpenilaianotentik,apamanfaatyangdiperolehdan

komponen-komponenapasajayangharusadadalamsebuahinstrumenpenilaian

otentik.

Penelitian ini akan melakukan analisis terhadap penggunaan penilaian

otentikolehgurubologi.Penelitianinidirasakanperludilakukanmengingatsains

tidakhanyamementingkanproduksajatetapiprosesdalampembelajaransains

(17)

4

Uraiandiatasmendorongpenulisuntukmelakukanpenelitianmengenai

penggunaan penilaian otentik dengan judul “Profil Penggunaan Authentic

AssessmentdalamPembelajaranBiologidiMadrasahAliyahSe-KotaBogor”.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti

mengidentifikasikanmasalahsebagaiberikut:

1. ProsespenilaianyangdilakukandiMadrasahAliyahselamainisemata-mata

hanya menekankan pada penguasaan konsep yang dijaring melalui tes

obyektif dan uraian saja, karena guru masih kesulitan dalam menilai

keterampilansiswabaikdalammelakukanpercobaanmaupunmenciptakan

hasilkaryanya.

2. Terdapat kesenjangan antara pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah

dengan teknik penilaiannya, karena teknik penilaian yang biasa dilakukan

guru selama ini hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep

peserta didik, akibatnya sasaran belajar IPA belum dapat dicapai secara

menyeluruh.

3. Penilaian yang dilakukan guru kurang mengungkap keterampilan dan

keaktifan siswa, karena teknik penilaian yang dilakukan guru hanya

menekankanpadaranahkognitifsaja.

4. Penilaianotentikbarudikenalsecarateoridankonsep,sehinggatidaksemua

guru mampu mengimplementasikannya ke dalam prosedur penilaian kelas

sehari-hari.

C. PembatasanMasalah

Karenaterlaluluasnyamasalahyangteridentifikasidanuntukmemberi

arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu diadakan

pembatasanmasalah.Adapunbatasanmasalahtersebutadalahsebagaiberikut.

1. PenilaianyangdilakukangurudenganmenggunakanAuthenticAssessment

(18)

5

2. Analisis dokumen penilaian otentik dalam penelitian ini yaitu hanya pada

dokumenpenilaianpsikomotorikyangmencakupempatdokumenpenilaian

yaitupenilaiankinerja/unjukkerja,penilaianproyek,penilaianportofolio,dan

penilaiandiskusi/presentasidisemesterganjilkelasX,XIIPA,danXIIIPA.

D. PerumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian adalah

bagaimanakahpenggunaanauthenticassessmentdalampembelajaranbiologidi

MadrasahAliyahSe-KotaBogor.

E. TujuanPenelitian

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaransecarasistematismengenaifaktapenggunaanauthenticassessmentoleh

gurubiologidiMadrasahAliyahSe-KotaBogor.

F. KegunaanPenelitian

Kegunaandaripenelitianiniadalah:

a. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat pada

perkuliahan.

b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian

untukmeningkatkankualitaspenilaiandalampembelajaran.

c. Bagisekolah,dapatmemberikaninformasiyangbergunauntukmeningkatkan

kualitaspendidikan.

d. Bagi siswa, dapat memberikan masukan untuk mengoptimalkan prestasi

(19)

BABII

KAJIANTEORETIK

A. KajianTeori

1. PengertianPenilaian,Pengukuran,danEvaluasi

a. Penilaian

Penilaian adalah istilah umum yang meliputi semua metode yang

digunakanuntukmenilaikemampuanpesertadidik.Prosespenilaianmencakup

pengumpulan bukti untuk memperlihatkan pencapaian belajar peserta didik.1

Penilaianjugamerupakanprosesmenyimpulkandanmenafsirkanfakta-faktadan

membuatpertimbangandasaryangprofessionaluntukmengambilkebijakanpada

sekumpulaninformasi,yaituinformasipesertadidik.2

Selainitupenilaiandapatdiartikanpulasebagaisalahsatukegiatanutama

yang harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Denganpenilaian,guruakanmengetahuiperkembanganhasilbelajar,kecerdasan,

bakatkhusus,minat,hubungansosial,sikap,dankepribadiansiswaataupeserta

didik.3

Pada pelaksanaan penilaian sebaiknya tujuan penilaian diarahkan pada

empat hal berikut. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses

pembelajaranpesertadidiktetapsesuaidenganrencana.Checking-up,yaituuntuk

mengecek adakah kekurangan-kekurangan yang dialami peserta didik dalam

prosespembelajaran.Finding-out,yaituuntukmencaridanmenemukanhal-hal

yangmenjadikanadanyakelemahandankesalahandalamprosespembelajaran.

Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai

kompetensiyangtelahditetapkanataubelum.4

Adapunsecaralebihspesifik,tujuandaripenilaiandapatdiuraikansebagai

berikut.

1SumarnaSurapranata, Panduan Penulisan TesTertulisImplementasiKurikulum2004,

(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2004),h.17.

2Ibid.,h.3.

3Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

JakartaPress,2006),Cet.I,h.4.

4AbdulMajid,PerencanaanPembelajaran;MengembangkanStandarKompetensiGuru,

(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2007),Cet.III,h.187-188.

(20)

7

a) Mengetahuitingkatpencapaiankompetensipesertadidik.

b) Mengukurpertumbuhandanperkembanganpesertadidik.

c) Mendiagnosiskesulitanbelajarpesertadidik.

d) Memperolehmasukanatauumpanbalikbagigurudanpesertadidikdalam

rangkaperbaikan.5

Selainitu,penilaianjugamemilikibeberapaprinsipsebagaiberikut.

a) Penilaianhendaknyadidasarkanatashasilpengukuranyangkomprehensif.

b) Penilaianharusdibedakanantarapenskoran(scoring)danpenilaian(grading).

c) Kegiatanpemberiannilaihendaknyamerupakanbagianintegraldariproses

belajarmengajar.

d) Penilaianharusbersifatkomparabeldandilakukansecaraadil.

e) Sistempenilaianyangdigunakanhendaknyajelasbagisiswadanbagiguru.6

Jadi,dapatdisimpulkanbahwapenilaianadalahsuatuprosespengumpulan

bukti-bukti kemampuan belajar peserta didik oleh guru, dengan tujuan untuk

mengetahuisejauhmanaperkembanganbelajarsertahasilbelajarpesertadidik

dapatterapai.

b. Pengukuran

Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut

atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu

menurut aturan atau formulasi yang jelas.7 Berdasarkan pandangan tersebut,

terlihat bahwa semua kegiatan di dunia ini tidak bisa lepas dari pengukuran.

Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan

pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilaksanakan oleh semua bidang selalu

melibatkankegiatanpengukuran,baikyangbersifatkuantitatifmaupunkualitatif.

Oleh karena itu, pengukuran memegang peranan penting, baik untuk

5Sofyan,dkk,loc.cit.

6M.NgalimPurwanto,Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran,(Bandung:PT

RemajaRosdaKarya,2013),h.73.

7Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,

(21)

8

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk penyajian

informasibagipembuatkebijakan.

Kesahihanalatukurbisaditinjaudarikonstrukalatukur,yaitumengukur

sepertiyangdirencanakan.Menurutteoripengukuran,substansiyangdiukurharus

satudimensi.Kebenaranalatukurbisadilihatdarikisi-kisialatukuryangberisi

tentangmateriyangdiujikan,bentuksoal,tingkatberpikiryangterlibat,bobot

soaldancarapenskoran.Olehkarenaitupokokbahasanyangdiujikandipilih

berdasarkan kriteria pokok bahasan yang esensial, mempunyai nilai aplikasi,

berkelanjutan,dandibutuhkanuntukmempelajarimatapelajaranlain.8

Pengukuranmemilikisifatkuantitatif,bahkanmerupakaninstrumenuntuk

melaksanakanpenilaian.Unsurpokokdalamkegiatanpengukuranyaituadanya

tujuanpengukuran,adaobjekyangdiukur,alatukur,prosespengukuran,danhasil

pengukurankuantitatif.9

c. Evaluasi

Nitko dan Brookhart dalam Rasyid dan Mansur mengartikan evaluasi

sebagaisuatuprosespenetapannilaiyangberhubungandengankinerjadanhasil

karyapesertadidik.10Fokusevaluasiadalahindividu,yaituprestasibelajaryang

dicapaipesertadidik.Melaluievaluasiakandidapatkaninformasimengenaiapa

yangtelahdicapaidanmanayangbelum,danselanjutnyainformasiinidigunakan

untukperbaikandanpeningkatansuatuprogram.

Hasilevaluasipendidikanmerupakaninformasiyangsangatbergunabagi

pengelolapendidikanbaikyangberadaditingkatpusat,provinsi,kabupaten/kota,

maupun sekolah. Salah satu tujuan evaluasi pendidikan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan tampak belum berhasil. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangankualitaspendidikandaritahunketahunyangtidakberubahsecara

signifikan,walauberfluktuasinamunmasihdalamkategorirendah.

Evaluasipengajarandapatdikategorikanmenjadidua,yaitusumatifdan

formatif.Evaluasisumatifyaituevaluasiyangdilaksanakanpadasetiapakhirsatu

8Ibid.,h.9

(22)

9

satuan waktu yang didalamnya mencakup lebih dari satu pokok bahasan, dan

dimaksudkanuntukmengetahuisejauhmanapesertadidiktelahdapatberpindah

darisuatuunitkeunitberikutnya.Sedangkanyangdimaksudevaluasiformatif

yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok

bahasan/topik,dandimaksudkanuntukmelihatsejauhmanasuatuprosesbelajar

mengajartelahberjalansesuaidenganyangdirencanakan.11

Adapun fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar yaitu untuk

mengetahuikemajuandanperkembangansertakeberhasilanpesertadidiksetelah

mengalamiataumelakukankegiatanbelajarselamajangkawaktutertentu,untuk

mengetahuitingkatkeberhasilanprogrampengajaran,untukkeperluanbimbingan

dan konseling, dan untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum

sekolahyangbersangkutan.12

2. HakikatdanLingkupPenilaian

Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini

menunjukkan arah yang lebih luas. Konsep-konsep tersebut pada umumnya

berkisarpadapandangansebagaiberikut.

a. Penilaiantidakhanyadiarahkankepadatujuan-tujuanpendidikanyangtelah

ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk

efeksampingyangmungkintimbul.

b. Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga

melakukanpengkajianterhadapkomponen-komponenpendidikan.

c. Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah

tujuan-tujuantersebutpentingbagisiswadanbagaimanasiswamencapainya.

d. Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan

dalampenilaiansangatberanekaragam,tidakhanyaterbataspadatestetapi

jugaalatpenilaianbukantes.13

11Ibid.,h.4

12M.NgalimPurwanto,Prinsip-PrinsipdanTeknikEvaluasiPengajaran,(Bandung:PT

RemajaRosdaKarya,2013),h.5.

13Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

(23)

10

a. Pengertian,Fungsi,danTujuanPenilaianHasildanProsesBelajar

Mengajar

Belajardanmengajarsebagaisuatuprosesmengandungtigaunsuryang

dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)

belajarmengajar,danhasilbelajar.Tujuaninstruksionalpadahakikatnyaadalah

perubahantingkahlakuyangdiinginkanpadadirisiswa.Olehsebabitudalam

penilaianhendaknyadiperiksasejauhmanaperubahantingkahlakusiswatelah

terjadi melalui proses belajarnya. Dengan perkataan lain, hasil penilaian tidak

hanyabermanfaatuntukmengetahuitercapaitidaknyatujuaninstruksional,dalam

haliniperubahantingkahlakusiswa,tetapijugasebagaiumpanbalikbagiupaya

memperbaikiprosesbelajarmengajar.14

Dengan demikian inti penilaian adalah proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Penilaianhasilbelajaradalahprosespemberiannilaiterhadaphasil-hasilbelajar

yangdicapaisiswadengankriteriatertentu.Olehsebabitu,dalampenilaianhasil

belajar,peranantujuaninstruksionalyangberisirumusankemampuandantingkah

laku yangdiinginkandikuasai siswamenjadi unsurpentingsebagai dasardan

acuanpenilaian.Penilaianprosesbelajaradalahupayamemberinilaiterhadap

kegiatanbelajarmengajaryangdilakukanolehsiswadangurudalammencapai

tujuan-tujuanpengajaran.Olehsebabitu,penilaianhasildanprosesbelajarsaling

berkaitansatusamalainsebabhasilmerupakanakibatdariproses.15

Sejalan dengan pengertian di atas, maka penilaian berfungsi sebagai

berikut.

a) Alatuntukmengetahuitercapaiatautidaknyatujuaninstruksional.

b) Umpanbalikbagiperbaikanprosesbelajarmengajar.

c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para

orangtuanya.16

14Ibid.,h.2 15Ibid.,h.3.

16Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian dalam Kelas, (Yogyakarta: Diva Press,

(24)

11

b. JenisdanSistemPenilaian

Jenis penilaian terdapat beberapa macam, yaitu penilaian formatif,

penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian

penempatan.Penilaianformatif adalahpenilaianyangdilaksanakanpadaakhir

program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar

mengajaritusendiri.Penilaiansumatifadalahpenilaianyangdilaksanakanpada

akhir unit program yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.

Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa., yakni

seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini

berorientasipadaprodukbukanproses.

Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahansiswasertafakorpenyebabnya.Penilaianinidilaksanakan

untukkepentinganbimbinganbelajar,pengajaranremedial,danlain-lain.

Soal-soaltentunyadisusunagardapatditemukanjeniskesulitanbelajaryangdihadapi

oleh para siswa. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk

keperluanseleksi,misalnyaujiansaringanmasukkelembagapendidikantertentu.

Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui

keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan

penguasaanbelajarsepertiyangdiprogramkansebelummemulaikegiatanbelajar

untuk program itu. Penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk

menghadapiprogrambarudankecocokanprogrambelajardengankemampuan

siswa.17

Sistempenilaianhasilbelajarpadaumumnyadibedakankedalamduacara

atauduasistem,yaknipenilaianacuannorma(PAN)danpenilaianacuanpatokan

(PAP).Penilaianacuannorma(PAN)adalahpenilaianyangdiacukankepada

rata-ratakelompoknya.Nilaipesertatesditentukanolehposisinyadalamkelompok.18

Untukitunormaataukriteriayangdigunakandalammenentukanderajatprestasi

seorang siswa dibandingkan dengan rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan

17Ibid.,h.5.

(25)

12

diperolehtigakategoriprestasisiswa,yaknidiatasrata-ratakelas,sekitarrata-rata

kelas,dandibawahrata-ratakelas.

Penilaianacuan patokan (PAP)adalah penilaian yangdiacukan kepada

tujuan instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian derajat

keberhasilansiswadibandingkandengantujuanyangseharusnyadicapai,bukan

dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Biasanya keberhasilan siswa

ditentukan kriterianya yakni berkisar antara 75-80%. Artinya, siswa dikatakan

berhasilapabilaiamenguasaiataudapatmencapaisekitar75-80%daritujuanatau

nilaiyangseharusnyadicapai.Jikakurangdarikriteriatersebutmakadinyatakan

belumberhasil.19

c. PrinsipdanProsedurPenilaian

Prinsippenilaianyangdimaksudkanadalahsebagaiberikut.20

a) Valid

Penilaian diarahkan bukan semata-mata untuk melengkapi syarat

administratif saja, akan tetapi diarahkan untuk memperoleh informasi tentang

ketercapaiankompetensisepertiyangterumuskandalamkurikulum.Olehkarena

itu,penilaiantidakmenyimpangdarikompetensiyangingindicapai.Dengankata

lainpenilaianharusmenjaminvaliditas.21

b) Mendidik

Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil

belajar peserta didik. Oleh karena itu penilaian harus dinyatakan dan dapat

dirasakansebagaipenghargaanyangmemotivasipesertadidikyangberhasildan

sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang

berhasil.

19Sudjana,op.cit.,h.8.

20Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,

(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.25-26.

21Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(26)

13

c) BerorientasiPadaKompetensi

Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam

kurikulum.Olehkarenasetiapalatpenilaianyangdipakaiharusdapatmemicu

pemunculaninformasiberupaindikator-indikatorpencapaiankompetensitertentu.

d) AdildanObjektif

Penilaianharusadil terhadap semuapesertadidik dan tidak

membeda-bedakanlatarbelakangpesertadidikyangtidakberkaitandenganpencapaianhasil

belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor

pelaksana, kriteria untuk scooring, dan pembuatan keputusan pencapaian hasil

belajar.

e) Terbuka

Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga

keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

f) Berkesinambungan

Penilaiandilakukansecaraberencana,bertahap,teratur,terusmenerus,dan

berkesinambunganuntukmemperolehgambarantentangperkembangankemajuan

belajarpesertadidik.

g) Menyeluruh

Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan

menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik serta berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian

denganberbagaibuktihasilbelajarpesertadidik.

h) Bermakna

Penilaianhendaknyamudahdipahamidanbisaditindaklanjutioleh

pihak-pihakyangberkepentingan.Hasilpenilaianmencerminkangambaranyangutuh

tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan

kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian

kompetensiyangditetapkan.

Adapun prosedur yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan

(27)

14

a) Merumuskanataumempertegastujuan-tujuanpengajaran.

b) Mengkajikembalimateripengajaranberdasarkankurikulumdansilabusmata

pelajaran.

c) Menyusunalat-alatpenilaianbaiktesmaupunnontes.

d) Menggunakanhasil-hasilpenilaiansesuaidengantujuanpenilaian.22

d. KualitasAlatPenilaiandanPerananPenilaian

Suatu penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat

tersebutmemilikiataumemenuhiduahalyakniketepatannyaatauvaliditasnya

danketetapanataureliabilitasnya.

a) Validitas

Validitasdapatdiartikantepatatausahih,yaknisejauhmanaketepatandan

kecermatansuatulatukurdalammelakukanfungsiukurnya.Artinyabahwavalid

tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut

mencapaitujuanpengukuranyangdikehendakidengantepat.23

b) Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut

digunakanakanmemberikanhasilyangrelatifsama.24

Padadasarnya,penilaianumumnyamempunyaimisiuntukmemperbaiki

standar,tidaksekedarmengukursiswa.Peranangurudalampenilaianyanglebih

efektifadalahpemanfaataninformasihasilpenilaianmelaluiumpanbalik.Umpan

balik merupakan sarana bagi guru dan siswa unuk mengetahui sejauh mana

kemajuanpembelajaranyangtelahdilakukan.Umpanbalikyangdiberikanguru

kepadasiswamerupakansaranabagisiswauntukmengetahuipenguasaanmereka

terhadapkonseppelajaranyangditerimadalampembelajaran.Olehkarenaitu,

dalammelakukanpenilaianguruperlumempertimbangkanumpanbaliksebagai

22Muslich,op.cit.,h.27.

(28)

15

salah satu komponen dan harus dilakukan secara terstrukur, periodik, dan

terencana,sehinggadapatmemberikanmanfaatbagisiswa.25

Kualitasinformasiyangdidapatkanmelaluipenilaian,menjadisalahsatu

faktor kunci keberhasilan pemberian umpan balik. Oleh karena itu, metode

penilaianberupainstrumenperludirancangsedemikianrupasesuaidengantujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mendukung pemberian umpan balik

secara terstruktur, guru perlu merencanakan dan menyusun tugas-tugas

pembelajaransecarateraturdanterarahsesuaidenganruntutanmeteripelajaran

yangdiajarkan.

Tugas-tugassecaraterstruktursebagaisaranauntukmemberikanumpan

balik,perludilengkapidengankriteriapenilaianyangjelassehinggasiswadapat

mengendalikankemajuanbelajarnya.Siswaakanmengetahuiletakkekuatandan

kelemahan yang mereka miliki berkenaan dengan konsep pelajaran yang

dipelajari. Dengan demikian, mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan

belajarnya.26

e. HasilbelajarsebagaiObjekPenilaian

Dalamsistempendidikannasionalrumusantujuanpendidikan,baiktujuan

kurikulermaupuntujuaninstruksional,menggunakanklasifikasihasilbelajardari

Bloomyangsecaragarisbesarterbagikedalamtigaranah,yakniranahkognitif,

afektif dan psikomotor.27 Oleh karena itu hasil belajar yang dilakukan lewat

penilaianperludilakukansecaraseimbangantaraaspekpengetahuan(kognitif),

sikap(afektif),danketerampilan(psikomotorik).

1) RanahKognitif

Ranah kognitif adalah kawasan yang membahas tentang tujuan

pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat

pengetahuansampaiketingkatyanglebihtinggiyaknievaluasi.28Padaranahini

terdapatenamjenjangprosesberpikir,mulaidaritingkatrendahsampaikepada

25Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,

2009),h.42.

26Ibid.,h.43

27Sudjana,op.cit.,h.22.

(29)

16

tingkat tinggi, yakni (1) pengetahuan/ingatan – knowledge, (2) pemahaman –

comprehension,(3)penerapan–application,(4)analisis–analysis,(5)sintesis–

synthesis,dan(6)evalusi–evaluation.29

1) Pengetahuan/ingatan

Istilahpengetahuandimaksudkansebagaiterjemahandarikataknowledge

dalamtaksonomibloom.Sekalipundemikian,maknanyatidaksepenuhnyatepat

sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping

pengetahuanhafalanatauuntukdiingatsepertirumus,definisi,istilah,pasaldalam

undang-undang, dan lain-lain. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah

tersebutmemangperludihafaldandiingatagardapatdikuasainyasebagaidasar

bagipengetahuanataupemahamankonsep-konseplainnya.30

2) Pemahaman

Tipehasilbelajarpemahamaninilebihtinggidaripadaipehasilbelajar

pengetahuan.Dibedakankedalamtigakategori,yaitupemahamantingkatrendah

(pemahaman penerjemahan, yaiu mulai dari penerjemahan dalam arti yang

sebenarnya),pemahamantingkatmedia(pemahamanpenafsiran,yaitumulaidari

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya,

membedakan yang pokok dan yang bukan pokok, dan sebagainya), dan

pemahamantingkattinggi(pemahamanekstrapolasi,yaitukemampuanmelihat

dibalikyangtertulis/tersuratdarisuatukejadianataudapatmemperluaspersepsi

terkaitdenganwaktu,dimensi,dankasus).31

3) Penerapan/Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi

khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

Misalnyamenerapkanidekedalamsituasibaru,penerapanteoridalampercobaan

dilaboratorium,ataumenerapkanpetunjukteknisdalamsituasinyata.32

(30)

17

4) Analisis

Analisisadalahusahamemilahsuauintegritasmenjadiunsur-unsuratau

bagian-bagiansehinggajelashirarkinyadanataususunannya.Analisismerupakan

kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe

sebelumnya.Dengananalisisdiharapkanseseorangmempunyaipemahamanyang

komprehensifdandapatmemilahkanintegritasmenjadibagian-bagianyangtetap

terpadu,untukhallainmemahamiprosesnya,,untukhallainmemahamicara

bekerjanya,danuntukhallainlagimemahamisistematikanya.Bilakecakapan

analisis dapat berkembang pada seseorang, maka ia akan dapat

mengaplikasikannyapadasituasibarusecarakreatif.33

5) Sintesis

Sintesisadalahpenyatuanunsur-unsurataubagian-bagiankedalambentuk

menyeluruh.Berpikirsintesisadalahberpikirdivergen.Dalamberpikirdivergen

pemecahanataujawabannyabelumdapatdipastikan.Berpikirsintesismerupakan

salahsatuterminaluntukmenjadikanoranglebihkreatif.Dengankemampuan

sintesis,orangmungkinmenemukanhubungankausalatauurutantertentu,atau

menemukanabstraksinyaatauoperasionalnya.34

6) Evaluasi

Jenisranahkognitifterakhiradalahevaluasi.Evaluasiadalahpemberian

keputusantentangnilaisesuatuyangmungkindikaitkandengantujuan,gagasan,

cara kerja, solusi, metode, materi, dan sebagainya. Untuk mempermudah

mengetahui tingkat kemampuan evaluasi seseorang, item tesnya hendaklah

menyebutkankriterianyasecaraeksplisit.35

2) RanahAfektif

Ranahafektifberkenaandengansikapdannilai yangberorientasipada

penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode.36 Ranah ini terbagi

33Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2009),h.27.

34Ibid.,h.28.

35Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,

(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.45.

36AhmadSofyan,dkk.,EvaluasiPembelajaranIPABerbasisKompetensi,(Jakarta:UIN

(31)

18

menjadilimajenjang,yakni:(1)perhatian/penerimaan–receiving,(2)tanggapan – responding, (3) penilaian/penghargaan – valuing, (4) pengorganisasian –

organization, dan (5) karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai –

characteizationbyavalueorvaluecomplex.37

3) RanahPsikomotorik

Merupakanranahyangberkaitandenganketerampilan(skill)yangdimiliki

seseorang setelah menerima pengalaman belajar tertentu, seperti kemampuan

dalammelakukanpekerjaandenganmelibatkananggotabadan,dankemampuan

yangberkaitandengangerakfisik.AspekranahpsikomotorikmenurutBloomdan

kawan-kawan terdiri dari persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme,

responkompleks,penyesuaian,sertamencipta.38

3. PenilaianOtentik(AuthenticAssessment)

a. PengertianPenilaianOtentik

Sebelummengetahuipengertiandaripenilaianotentik,penilaianotentik

jugamemilikisejarahsingkatmengenaipertamakaliistilahpenilaianotentikini

muncul. “TheearliestreferencetoauthentictestsislikelythatmadebyArchbald

andNewmanin1988,inabookcriticalofstandardizedtesting,thatsoughtto

promote assessment centered on meaningful real-world problems or tasks.

Wigginswasalsoanearlyproponentfortheuseofthetermauthentictodescribe

assessmentwithrealworldapplication.”39

Jika diartikan, sejarah singkat mengenai pertama kali istilah penilaian

otentik ini muncul yaitu bahwa referensi paling awal untuk tes otentik

kemungkinandibuatolehArchbalddanNewmanpadatahun1988,dalamsebuah

bukukritispengujianstandar,yangberusahamempromosikanpenilaianbermakna

yang berpusat pada masalah dan tugas dunia nyata. Wiggins juga merupakan

37Ibid.,h.20.

38Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran IPA, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009),h.68.

39BruceB.Frey, Vicki L,JustiinP Allen, Defining AuthenticClassroom Assessment,

(32)

19

pendukung awal penggunaan istilah untuk menggambarkan penilaian otentik

denganaplikasidunianyata.

Penilaian otentik atau Authentic Assessment adalah melaksanakan

penilaian yang sebenarnya dengan berbagai macam cara yang berhubungan

dengantugasguruyaknimenilaisejauhmanakeberhasilanpembelajaran.40Selain

itu,penilaianotentikdapatdiartikanpulasebagaiprosespengumpulaninformasi

olehgurumengenaiperkembangandanpencapaianpembelajaranyangdilakukan

peserta didik melalui berbagai macam teknik yang mampu mengungkapkan,

membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan

kemampuankompetensitelahbenar-benardikuasaidandicapai.41

MenurutNewmanndanWehlagedalamPeterRennert-ArievdanLoyola

College,mengatakanbahwa“whoclaimthatauthenticassessmentshelpstudents

creatediscourse,products,andperformance,thathavevalueormeaningbeyond

successinschool”.42 Jikadiartikan,MenurutNewmanndanWehlagedalamPeter

Rennert-Ariev dan Loyola College, mengklaim bahwa penilaian otentik dapat

membantu peserta didik membuat wacana, produk, dan pertunjukan yang

memilikinilaiataumaknamelampauikesuksesandisekolah.

Perubahankurikulumsaatinihendaknyadipahamibukanhanyasebatas

penyesuaian substansi materi dan format kurikulum dengan tuntutan

perkembangan, tetapi pergeseran paradigma (paradigm shift) dari pendekatan

pendidikanyangberorientasimasukan(input-orientededucation)kependekatan

pendidikanberorientasihasilataustandar(countcome-basededucation).43

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam

mengelolaprosespembelajaran,danlebihkhususlagidalamprosespembelajaran

yangterjadidikelas.Hasilkegiatanbelajarpesertadidikyangberupakemampuan

kognitifdanpsikomotorditentukanolehkondisiafektifpesertadidik.Implikasi

40LukmanulHakiim,PerencanaanPembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2009),

h.61.

41 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru,(Bandung:PTRemajaRosdaKarya,2007),Cet.III,h.186-187.

42Peter Rennert-Ariev dan Loyola College, A Theoretical Model For The Authentic

Assessment of Teaching, Journal of Practical Assessment, Research and Evaluation, 10, 2005, h.1.

(33)

20

dariditerapkannyastandarkompetensidalamprosespenilaianyangdilaksanakan

olehguru,baikyangbersifatformatifmaupunsumatifharusmenggunakanacuan

kriteria.Olehkarenaitu,dalammenerapkanstandarkompetensisebaiknyaguru:

a) Mengembangkan ranah kompetensi belajar yang menjamin pengalaman

belajaryangterarah.

b) Mengembangkanpenilaianotentikberkelanjutanyangmenjaminpencapaian

danpenguasaankompetensi.44

Berikutadalahprinsip-prinsippenilaianotentik.

a) Proses penilaian peserta didik seharusnya merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses

pembelajaran(apartof,notapartfrominstruction).

b) Penilaiansebaiknyamengarahkankepadamasalahdunianyata(realworld

problems),bukanmasalahduniasekolah(schoolworkkindofproblems).

c) Penilaian sebaiknya menggunakan berbagai macam ukuran, metode, dan

kriteriayangsesuaidengankarakteristikdanintipengalamanbelajar.

d) Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan

pembelajaran(kognitif,afektif,danpsikomotor).45

MarpadidalamAgungHaryonomengatakanbahwasalahsatuciridari

sistempenilaianotentikyaitupenilaianyangberkelanjutan.Sistempenilaianyang

diterapkan untuk mengukur hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum

2006adalahsistempenilaianyangberkelanjutan.Dimanauntukmelihatseberapa

jauh peserta didik telah mempunyai kompetensi dasar maka diperlukan suatu

sistempenilaianyangmenyeluruhdenganmenggunakanindikator-indikatoryang

dikembangkan secara jelas oleh guru. Berkelanjutan mengandung arti yakni

semuaindikatorharusdiminta,kemudianhasilnyadianalisisuntukmenentukan

kompetensidasaryangtelahdimilikidanyangbelum,sertauntukmengetahui

kesulitan belajar peserta didik. Oleh karena itu perlu dikembangkan berbagai

44Agung Haryono, Authentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam

PengembanganKemampuanSiswa,JurnalPendidikanEkonomi,2,2009,h.3.

(34)

21

teknikpenilaiandanujian,misalnyapertanyaanlisan,kuis,ulanganharian,tugas

rumah,ulanganpraktek,danpengamatan.46

Menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm yang mengatakan

bahwa,

Inauthenticassessmentthemasterydefinedbytheconceptofauthenticity is assessed. This means that in authentic assessment students should construct knowledge. The cognitive work that has to be applied is disciplinedinquiry.Studentsshouldengageintheuseofpriorknowledge togetbeyondthatknowledge,establishrelationshipbetweenpiecesofthis knowledge to construct in-depth understanding around a reasonably focused topic, and conduct their work and express their conclusions throughelaboratecommunication.47

Jika diartikan, menurut pernyataan Newman dalam Tourulf Palm,

penilaianotentikdidefinisikandalampenguasaankeasliannilai.Iniberartibahwa

dalam otentik penilaian harus membangun pengetahuan siswa. Siswa harus

terlibat dalam penggunaan pengetahuan sebelum melampaui pengetahuan itu

dengan membangun hubungan antara potongan pengetahuan secara mendalam

mengenai pemahaman seputar topik yang terfokus, dan melakukan pekerjaan

merekasertamengekspresikankesimpulanmerekamelaluikomunikasi.

b. Langkah-langkahPengembanganSistemPenilaianOtentik

Langkah-langkah Pengembangan sistem penilaian otentik dapat

dilaksanakanmelaluibeberapatahap,yaitusebagaiberikut.

a) Mengkajistandarkompetensi.Standarinimempunyaiimplikasiyangsangat

signifikandalamperencanaan,implementasi,danpengelolaanpenilaian.

b) Mengkajikompetensidasar.Olehkarenaitupadatahapiniguruharusmulai

memikirkanmateriyangharusdiberikankepadapesertadidikagarpeserta

didikdapatmemperolehkompetensiyangtelahdirumuskan.

46Ibid.,h.4.

47Tourulf Palm, Performance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual

(35)

22

c) Mengembangkansilabuspenilaianyangdidalamnyaterdapatindikator,jenis

tagihan, bentuk, ranah penilaiandan jadwal kegiatan penilaiandalam satu

semester.

d) Proses pelaksanaannya menggunakan berbagai macam teknik penilaian

seperti yang sudah direncanakan dan pelaksanaannya juga sesuai dengan

jadwalyangtelahdiinformasikanpadapesertadidik.

e) Pencatatan,pengolahan,tindaklanjut,danpelaporan.Seluruhhasilpenilaian

diupayakanuntukselaluterdokumentasikandenganbaik.48

c. KarakteristikPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)

Dalam praktiknya, Authentic Assessment memiliki karakteristik sebagai

berikut.

a) AuthenticAssessmentmerupakanbagiantakterpisahkandaripembelajaran

yangdilaksanakandikelas.InimengandungartibahwaAuthenticAssessment

dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang berupa

pengumpulanportofoliopesertadidikmaupunhasiltugasyangdilaksanakan

pesertadidikselamamengikutipembelajaran.

b) AuthenticAssessmentbukansebagaikerjasekolahyangsemata-matahanya

memecahkan masalah, namun merupakan gambaran dari dunia nyata. Ini

mengandung makna bahwa seluruh kegiatan atau pelatihan peserta didik

dalamprosespencapaiankompetensitertentuharusdiarahkanpadakegiatan

yangkontekstualdantidakmengada-ngada.

c) AuthenticAssessmentmenggunakanbanyakukuran/metode/kriteria.Namun

bukan berarti dapat digunakan seenaknya oleh guru, tetapi guru diberi

keleluasaan untuk menentukan ukuran/metode/kriteria yang ingin dicapai

sesuaidengansifatkompetensinya.

d) AuthenticAssessmentmemilikisifatkomprehensifdanholistic,asesmenyang

nampak yaitu yang melibatkan berbagai ranah kompetensi (pengetahuan,

(36)

23

keterampilan,dansikap)dankelengkapancakupankompetensi yangingin

dicapai.49

MoondalamAgungharyonomenjelaskanbahwapenilaianotentikselalu

memberikesempatankepadapesertadidikuntukmenunjukkanpengetahuandan

kemampuannya dengan baik. Penilaian otentik menurut Moon mempunyai

karakteristiksebagaiberikut.

a) Fokuskepadamateripelajaranyangpenting,ide-idebesarataukemampuan

khusus;

b) Merupakansuaupenilaianyangsangatdalam;

c) Dapatdilakukandenganmudahdikelasataudilingkungansekolah;

d) Lebih ditekankan pada kualitas produk atau kinerja dari pada jawaban

tunggal;

e) Kekuatan dan penguasaan materi pembelajaran pada siswa dapat

dikembangkan;

f) Mempunyaikriteriayangsudahdiketahui,dimengertidandinegosiasioleh

pesertadidikdangurusebelumpenilaiandimulai;

g) Menyediakanberbagaimacamcarayangmemungkinkanpesertadidikdapat

menunjukkanbahwaiatelahmemenuhikriteriayangtelahditetapkan;

h) Skorpenilaiandiberikanberdasarkanpadaesensitugas.

Dengandemikianhasilpenilaianotentikdapatlebihmemberikaninformasihasil

belajaryangkonsistendaripadadenganteknikpenilaianyangtradisional(paper

andpenciltest).50

d. Ciri-ciriPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)

Suatuasesmendikatakanotentikapabila:

a) Sasaranpenilaiannyadiarahkankepadakompetensiyangingindicapai(tujuan

pembelajaran).

b) Pesertadidikdilibatkandalampenilaianpadatugas-tugasataukegiatanyang

bermanfaat,penting,danbermakna.

49Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,

(Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.3.

(37)

24

c) Penilaian yang mampu memotivasi peserta didik untuk dapat menerapkan

informasi/keterampilanakademikbarupadasituasinyatadanuntukmaksud

yangjelas.

d) Penilaian yang mampu menilai perbuatan atau penampilan yang

sesungguhnyaataskompetensipadasuatumatapelajaran.

e) Penilaianyangmampumenilaipenguasaanpesertadidikterhadapkompetensi

matapelajarantertentudengancarayangtepatdanterpercaya.

f) Penilaianyangmengujiataumemeriksakemampuangabungandaripeserta

didikdalamrangkamengevaluasisecaratepatapayangtelahdipelajarinya.

g) Penilaianyangmengujiataumemeriksasecaralangsungperbuatan/prestasi

pesertadidikyangberhubungandengantugaskecerdasanyanglayak.

h) Penilaian yang memperlihatkan keaktifan peserta didik untuk

mendemonstrasikanapayangmerekaketahuidalamsuatukontekskehidupan

nyata.51

e. Sifat-sifatPenilaianOtentik(AuthenticAssessment)

a) Asesmenotentikberbasiskompetensi,yaitupenilaianyangmampumelihat

perkembangankompetensipesertadidik.

b) Asesmen otentik pada dasarnya merupakan asesmen kinerja, yakni suatu

unjukkerjayangditunjukkansebagaiakibatdarisuatuprosesbelajaryang

komprehensif.

c) Asesmen otentik berpusat pada peserta didik karena asesmen otentik

direncanakan, dilakukan, dan dinilai oleh guru dengan melibatkan secara

optimalpesertadidiksendiri.

d) Kompetensi adalah ciri khusus seorang peserta didik. Oleh karena itu,

asesmen berbasis kompetensi bersifat individual. Kompetensi tidak dapat

disamaratakanpadasemuapesertadidik,tetapibersifatpersonal.Karenaitu

asesmen harus dapat mengungkapkan secara optimal kelebihan dan

kekurangansetiapindividu(untukbisadilakukanperbaikan).

(38)

25

e) Asesmenotentikbersifattakterstrukturdanopenended,yangmemilikiarti

percepatan penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat uniformed dan

klasikal,jugakinerjayangdihasilkantidakharussamaantarindividudisuatu

kelompok.

f) Asesmen yang dilaksanakan harus otentik (nyata, real seperti kehidupan

sehari-hari)danmenyatudenganprosespembelajaranyangdilakukan.

g) Asesmen otentik berlangsung secara terintegrasi dengan proses belajar

mengajar.

h) Asesmenotentikbersifaton-goingdanberkelanjutan.Makaasesmenharus

dilakukansecaralangsungpadasaatprosespembelajaranberlangsungyang

dapatterpantauprosesdanprodukbelajarnya.52

f. MacammacamAuthenticAssessment

Menurut Rasyid dan Mansur yang mengutip dari Hart dalam Jacob,

penilaian otentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan penilaian dapat

dijadikansuatualternatifsolusidalammenilaiperkembanganbelajarpesertadidik

secaralebihkomprehensifdanobjektif,mengingatpenilaianotentiksecaraakurat

lebih mencerminkan dan mengukur apa yang kita nilai dalam pendidikan.53

BerbagaitipepenilaianotentikmenurutHibbarddalamRasyiddanMansuradalah

sebagaiberikut.54

a) PenilaianKinerja

Penilaiankinerja/unjukkerjaadalahpenilaianyangdilaksanakandengan

mengamati kegiatan atau suatu unjuk kerja peserta didik dalam melaksanakan

sesuatuatautugas.Carapenilaianinibersifatautentikdibandingkandengantes

tertuliskarenabentuktugasnyalebihmencerminkankebenarandarikemampuan

pesertadidik.Semakinbanyakkesempatangurumengamatikinerjapesertadidik

makasemakinterpercayapulahasilpenilaiankemampuanpesertadidiktersebut.55

52Ibid.,h.8.

53Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,

2009),h.237.

54Ibid.,h.237.

55Moh.SholehHamid, StandarMutu PenilaiandalamKelas,(Yogyakarta:DivaPress,

Gambar

Gambar 4.1 Grafik Kemunculan Indikator Penilaian Kinerja........................  57
gambaran secara sistematis mengenai fakta penggunaan authentic assessment oleh
Tabel 2.1 Perbandingan Penilaian Tradisional dengan
Tabel 2.2 Perbandingan Penilaian Tradisional dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait

corporate governance dapat membantu perusahaan untuk mengelola struktur modal dengan baik. Corporate governance yang berpengaruh terhadap keputusan permodalan antara lain

Respon yang linear pada pengujian urea menunjukkan bahwa produk reaksi yang dihasilkan dari reaksi urea dengan urease dari biji kacang tolo yang diamobilisasi

Adapun upaya para keluarga penghafal al-Qur‟an di Kecamatan Singosari untuk menciptakan dan mempertahankan susasa sakinah di kehidupan rumah tangga mereka dapat dilakukan dengan

Setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis intepretasi, hasil pengujian statistik penelitian atas seluruh variabel penelitian diperoleh hasil

DOKTER SPESIALIS 3 Orang DOKTER UMUM 36 Orang PERAWAT/BIDAN 79 Orang APOTEKER/ASISTEN 23 Orang AHLI GIZI 14 Orang RADIOGRAFER 5 Orang SECURITY 23 Orang ANALIS KESEHATAN 23 Orang

Pada tahap ini konflik menjadi semakin terbuka. Meski satu pihak yang bermasalah, namun para pendukungnya mulai melakukan aksi demonstrasi atau perilaku konfrontatif

Untuk mengetahui bentuk kurva regresinya maka dilakukan scatter plot terhadap variabel-variabel yang diasumsikan mempengaruhi kepuasan pelayanan kesehatan, dari

Upaya untuk mengetahui apakah item butir pernyataan tersebut dapat digunakan kembali atau tidak, maka peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap 39