Persentase Kesesuaian
B. Penggunaan Authentic Assessment Dalam Pembelajaran Biologi
1. Penilaian Dokumen Kinerja/Unjuk Kerja
Berikutdijelaskanberdasarkanindikatorpenilaiandokumenkinerja/unjuk kerja.
a. Memuat Kemampuan Mempersiapkan Kegiatan Kinerja/Unjuk Kerja YangDapatDiamati.
Kemampuanmempersiapkankegiatankinerjadalamsuatupraktikumitu memang sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu percobaan yangakandipraktikkandapatdilihatdaripersiapan yangdilakukan olehseorangpraktikan.Mengingatsainsjugasangatmengutamakankeselamatan kerja,makapersiapansebelummelakukanpraktikumharusdilakukan.
Denganmemuatkemampuanmempersiapkankegiatankinerja/unjukkerja, maka seorang guru telah menentukan salah satu aspek penting dalam sebuah kegiatan pelaksanaan penilaian kinerja/unjuk kerja. Dengan demikian peserta didik dapat dengan mudah mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakandalampraktikum.
Pada dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja kelas XI dan XII MA A, indikatoriniyaknimemuatkemampuanmempersiapkankegiatankinerja/unjuk kerja yangdapatdiamati tidakmuncul(Lihatlampiran2.1dan3.1).Menurut catatan lapangan peneliti, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan guru dalam menyusun format penilaian kinerja/unjuk kerja tidak terlalu memperhatikan proses kinerja peserta didik dalam sebuah penilaian kinerja/unjuk kerja. Hal demikiandapatterlihatpuladalamdokumenpenilaiankinerja/unjukkerjaMAA yangterlihattidaklengkap.Didalamnyatidakterdapatlangkah-langkahkinerja yangdapatdiamatisecaradetailyangdiharapkandapatdilakukanolehpeserta didik dan tidak terdapat kemampuan-kemampuan yang diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati. Sedangkan menurut Airasian dalam Amy Brualdi menyatakan bahwa dalam melakukan proses penilaian unjuk kerja haruslah memperhatikanhal-halsebagaiberikut.
65
2) Listtheimportantaspectsoftheperformanceorproduct.
3) Try to limit the number of performance criteria, so they can all be observedduringapupil'sperformance.
4) Expresstheperformancecriteriaintermsofobservablepupilbehaviorsor productcharacteristics.
5) Don'tuseambiguouswordsthatcloudthemeaningoftheperformance criteria.
6) Arrangetheperformancecriteriaintheorderinwhichtheyarelikelyto beobserved.12
Jikadiartikan,menurutAirasiandalamAmyBrualdiTimminsmenyatakan bahwadalammelakukanprosespenilaianunjukkerjaharuslahmemperhatikan hal-halsebagaiberikut.
1) Identifikasikeseluruhanpenampilanatautugasyangakandinilai. 2) Mengurutkanaspek-aspekpentingdarikinerjaatauproduk.
3) Membatasi jumlah kriteria kinerja agar semua kriteria keterampilan yang ingindinilaidapatdiamati.
4) Mengungkapkankriteriakinerjadalamhalperilakumuridyangdapatdiamati ataukarakteristikdarisuatuproduk.
5) Tidakmenggunakankata-katayangambigupadakriteriakinerja. 6) Mengaturkriteriakinerjadalamurutanyangdapatdiamati.
Padadokumenpenilaiankinerja/unjukkerjakelasX,XIdanXIIdiMAB, C,J,danKindikatormemuatkemampuanmempersiapkankegiatankinerja/unjuk kerjayangdapatdiamatisudahmuncul.Halinimenunjukkanbahwasebagian besar guru dalam membuat instrumen penilaian kinerja/unjuk kerja sudah menggunakan indikator dalam instrumen penilaian kinerja/unjuk kerja yang memuat kemampuan mempersiapkan kegiatan kinerja/unjuk kerja yang dapat diamatiuntukdilaksanakanolehpesertadidik.
Contohdeskriptordenganindikatormemuatkemampuanmempersiapkan kegiatan kinerja/unjuk kerja yang dapat diamati dalam dokumen/instrumen penilaian yang disusun oleh guru biologi Madrasah Aliyah Kota Bogor diantaranyasebagaiberikut.
12Amy Brualdi Timmins, Implementing Performance Assessment In The Classroom,
66
1) Persiapanalatdanbahan.
2) Mempersiapkanalatyangakandigunakan. 3) Mempersiapkanbahanyangakandiamati. 4) Membacamodulpercobaan.
5) Mengecekkesesuaianalatdanbahan.
b. Memuat Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Kinerja/Unjuk Kerja YangDapatDiamati.
Kemampuanmelaksanakankegiatankinerja/unjukkerjasangatdiperlukan saatberlangsungnyakegiatanpraktikum.Halinidikarenakanprosespembelajaran IPAmenekankanpadapemberianpengalamanlangsunguntukmengembangkan kompetensi agar dapat memahami dan menjelajahi alam sekitar secara ilmiah sehingganantinyadapatmembantupesertadidikuntukmemperolehpemahaman danpengetahuanyanglebihmendalammengenaiapayangtelahiatemukan.
Hakikat IPA menurut Depdiknas terdiri dari empat unsur yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi, dimana keempat unsur tersebut tidak dapat dipisahkansatusamalainkarenamerupakanciriIPAsecarautuh.13Olehkarena itu, dalam menentukan instrumen penilaiankinerja yangbaik, guru senantiasa harusmampumenggaliinformasisebanyak-banyaknyatentangsituasi,kondisi, dankarakteristikpesertadidik.Haldemikianpentingkarenaapabilagurumampu memahamikarakteristikpesertadidikmakaguruakanmampumemperkirakan dengan baik apakah aktivitas dalam tugas kinerja yang telah dibuat itu akan mampudijalankandandiselesaikanolehpesertadidikdenganbaikatautidak.
Indikatormemuatkemampuanmelaksanakankegiatankinerja/unjukkerja yang dapat diamati ini sudah muncul pada semua dokumen penilaian kinerja/unjukkerjayangtelahdibuatolehgurubiologikelasX,XI,danXIIMA A,B,C,J,danK (Lihatlampiran1,2,dan3).Halinimenunjukkanbahwasudah semua guru dalam membuat instrumen penilaian kinerja/unjuk kerja sudah sebagianbesarmenggunakanindikatordalaminstrumenpenilaiankinerja/unjuk
13Zulfiani,dkk.,StrategiPembelajaranSains,(Jakarta:LembagaPenelitianUINJakarta, 2009),Cet.1,h.46.
67
kerjayangmemuatkemampuanmelaksanakankegiatankinerja/unjukkerjayang dapatdiamatiuntukdilaksanakanolehpesertadidik.
Contoh deskriptor dengan indikator memuat kemampuan melaksanakan kegiatan kinerja/unjuk kerja yang dapat diamati dalam dokumen/instrumen penilaian yang disusun oleh guru biologi Madrasah Aliyah Kota Bogor diantaranyasebagaiberikut.
1) Keterampilanpenggunaanalat. 2) Inisiatifdalambekerja.
3) Melaksanakanpraktikumsecarabekerjasama.
4) Melaksanakanpengamatansesuaiprosedurpadamodul. 5) Membuatekstrakhatiayamsesuaiprosedurkerja.
c. Memuat Kemampuan Perintah Melaporkan Hasil Unjuk
Kerja/Praktikum.
Kemampuanmelaporkanhasilunjukkerja/praktikummerupakanhalyang pentingkarenapesertadidikdituntutuntukdapatmenghubungkankonsepyang sudah ia pelajari dengan hasil pengamatan/eksperimen yang sudah dilakukan. Pesertadidikjugadiharuskanagarmampumemberikankesimpulandariapayang sudah dikerjakannya. Sehingga nantinya peserta didik diharapkan mampu mengaplikasikannyakedalamkehidupansehari-hari.
Hal ini berkaitan dengan tiga kemampuan dalam IPA yang harus ada menurut Depdiknas yaitu kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, kemampuanuntukmemprediksiapayangbelumterjadidankemampuanuntuk mengujitindaklanjuthasileksperimen,sertakemampuanuntukmengembangkan sikap ilmiah.14 Hal ini berkaitan juga dengan keterampilan proses sains yang menuntutpesertadidikuntukdapatberinterpretasi,berprediksi,berhipotesisserta menerapkankonseppadasituasidanpengalamanbaru.
Indikator memuat kemampuan perintah melaporkan hasil unjuk kerja/praktikum ini tidak muncul pada dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja yangdibuatolehgurubiologikelasXMAB(Lihatlampiran1).Menurutcatatan
68
lapanganpenelitihaltersebutdapatterjadidikarenakan gurudalammenyusun format penilaian kinerja/unjuk kerja tidak terlalu memperhatikan hasil akhir berupa produk dari hasil kinerja peserta didik dalam sebuah penilaian kinerja/unjuk kerja. Guru hanya menekankan pada penilaian proses pelaksanaannyasajanamunhasilakhirdariprosesnyatidakterlaludiperhatikan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru yang bersangkutan jugamemanggurutersebuttidakmemerintahkanpesertadidiknyauntukmembuat laporanhasilunjukkerja,tetapiguruhanyamenilaikinerjapesertadidikselama kegiatanunjukkerjaberlangsungsedangkanhasilakhirnyayaitugurumelakukan tanyajawabdikelasseputarkegiatanunjukkerjayangtelahdilaksanakanpeserta didik.
Padadokumenpenilaiankinerja/unjuk kerjakelasXIIMAJ, indikator memuat kemampuan perintah melaporkan hasil unjuk kerja/praktikum ini pun tidak muncul (Lihat lampiran 3.4). Berdasarkan hasil analisa peneliti pada dokumenpenilaiankinerja/unjukkerjayangtelahdibuatolehgurubiologi kelas XIIMAJini,gurumenekankanpesertadidiknyauntukmengisilembarkegiatan prakikumpesertadidikyangdidalamnyaterdapattabelhasilpengamatandan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh peserta didik. Dengan demikian dikarenakanadanyalembarkerjayangharusdiisiolehpesertadidikmakaguru tersebuttidakmemasukkanperintahmelaporkanhasilunjukkerja/praktikumdi akhirpelaksanaanpenilaiankinerja/unjukkerja.
Padadokumenpenilaiankinerja/unjukkerjaMAkelasXIdanXIIkecuali MA J, secara keseluruhan indikator ini sudah muncul pada setiap dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja yang telah dibuat oleh guru biologi. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua guru biologi dalam membuat instrumen penilaiankinerja/unjukkerjasudahsebagianbesarmenggunakanindikatordalam instrumen penilaian kinerja/unjuk kerja yang memuat kemampuan melaporkan hasilunjukkerja/praktikum.
Contohdeskriptordenganindikatormemuatkemampuanmelaporkanhasil unjuk kerja/praktikum dalam dokumen/instrumen penilaian yang disusun oleh gurubiologiMadrasahAliyahKotaBogordiantaranyasebagaiberikut.
69
1) Ketepatanpengumpulanlaporanpraktikum. 2) Kelengkapanlaporan.
3) Ketepatanpembahasanmasalah. 4) Ketepatanpengambilankesimpulan.
5) Membuatlaporanhasilpengamatanindividusementara.
d. MemuatPetunjukPenilaianKinerja/UnjukKerja.
Sebelum melakukan proses penilaian, terlebih dahulu seorang guru hendaknya merancang format penilaian yang akan digunakan untuk menilai pesertadidikdalamsuatukompetensitertentu.Didalampenilaiankinerjaterdapat dua hal yang harus ada yaitu tugas atau latihan unjuk kerja dan panduan penskoran. Panduan penskoran dapat memberikan nilai berupa poin untuk gambaran spesifik dari sebuah unjuk kerja atau produk yang ada sehingga nantinyatingkatkualitaskemampuanpesertadidikdapattergambarkandengan jelas.
Berbeda dengan bentuk tes konvensional, penilaian kinerja tidak mempunyaijawabanyangtegassepertibenaratausalah,melainkanberupaderajat keberhasilanatauketidakberhasilan.Makadariitu,guruharusmenilaiunjukkerja sedemikian rupa sehingga semua derajat yang bermacam-macam dapat dipertimbangkan. Hal demikian dapat diperoleh dengan menciptakan suatu rubrik.15
MenurutBarbaraM.Moskal,menyatakanbahwa“scoringrubricsareone methodthatmaybeusedtoevaluatestudents performanceassessments. Two types of performance assessments are frequently discussed in the literature: analyticandholistic.”16Jikadiartikan,menurutBarbaraM.Moskalskoringrubrik adalahsalahsatu metode yangdapat digunakan untuk mengevaluasi penilaian
15Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung:PTRefikaAditama,2011),h.131.
16 Barbara M. Moskal, “Recommendations for Developing Classroom Performance AssessmentsandScoringRubrics”,JournalofPracticalAssessment,ResearchandEvaluation,8, 2009,h.4.
70
kinerja siswa. Adapun dua jenis penilaian kinerja yang sering digunakan berdasarkanliteraturyaiturubrikanalitikdanrubrikholistik.
Dalam pelaksanaan penilaian otentik, membuat format penilaian untuk berbagaimacampenilainharusdilakukankarenaagarnantinyagurudapatdengan mudah menilai peserta didik dan dapat mendokumentasikan hasil dari kinerja peserta didiknya dengan baik. Petunjuk/pedoman suatu penilaian kinerja/unjuk kerjasebaiknyamampumenjelaskanapayangharusdilakukanpesertadidikdan menggambarkan suatu produk atau performansi yang akan peserta didik selesaikan. Dengan demikian peserta didik dapat mengetahui kemampuan-kemampuannyadalammelaksanakansuatukinerja.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Amy Brualdi Timmins yang menyatakanbahwa“havingclearlydefinedcriteriawillmakeiteasierforyouto remainobjectiveduringtheassessment.Ifstudentswerealreadyinvolvedinthe processofdeterminingthecriteria,thiswillhelpstudentsknowexactlywhatis expectedofthem.”17Jikadiartikan,menurutAmyBrualdiTimminsyaitudengan
memiliki kriteria yangjelas akan membuat lebih mudahbagi kitauntuk tetap objektifdalampenilaian.Jikasiswaterlibatdalamprosespenentuansuatukriteria, haliniakanmembantusiswatahupersisapayangdiharapkandarimereka.
Pada dokumen penilaian kinerja/unjuk kerja kelas XI dan XII MA A, indikatoriniyaknimemuatpetunjukpenilaiankinerja/unjukkerjatidakmuncul (Lihatlampiran2.1dan3.1).Berdasarkananalisapeneliti,teknikpenilaianpada dokumenpenilaiankinerja/unjukkerjaMAAtidakterdapatpoin-poinatauskor nilai yangdituliskanpadalembarpenilaian.Dalam dokumenhanyadituliskan keterangankriteriapenilaiankinerja/unjukkerjanyasajatetapiskordarikriteria penilaiantersebuttidakdicantumkan.Menuruthasilwawancarapenelitidengan guru yang bersangkutan, hal tersebut terjadi karena guru belum sepenuhnya paham dan mengerti dalam menyusun instrumen penilaian kinerja/unjuk kerja terutamadalamhalpenskorannya.Berdasarkanhasilwawancarajuga,gurumasih
17
Amy Brualdi Timmins, “Implementing Performance Assessment In The Classroom”,
71
kesulitandalammenciptakansebuahrubrikpenilaiankinerja/unjukkerjadalam suatukompetensitertentu.18
Dalamsebuahteorimenyatakanbahwasalahsatuprinsip-prinsipumum dalam penilaian otentik yaitu penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.Penilaianjugaharusbersifatholistikyangmencakupsemuaaspekdari tujuan pembelajaran.19 Dengan demikianseharusnya guruharussudahmampu
membuatkriteriadanpenskoran yangjelas untukmenilaipesertadidikdalam suatupenilaiankinerja/unjukkerja.
Padadokumenpenilaiankinerja/unjukkerjakelasX,XIdanXIIdiMAB, C,J,danKindikatormemuatpetunjukpenilaiankinerja/unjukkerjainisudah muncul. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru biologi dalam melaksanakan penilaian kinerja/unjuk kerja sudah membuat rubrik/instrumen/formatpenilaiankinerja/unjukkerjayangakandigunakanuntuk menilaikinerjapesertadidikdalamsuatukompetensitertentu.