iii ABSTRAK
EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG
DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT
Ardi Prawira, 2014. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Stella Tinia, dr., M.Kes.
Latihan fisik (olahraga) berat dengan frekuensi latihan yang terlalu sering, durasi latihan yang terlalu panjang, tipe dan intensitas latihan yang terlalu berat dapat meningkatkan stress oxidative sehingga menyebabkan kerusakan sel, jaringan dan organ, antara lain sistem reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak kulit manggis terhadap motilitas dan jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi latihan fisik berat.
Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dua puluh lima ekor mencit jantan galur Swiss Webster dibagi menjadi lima kelompok (n=5): Kelompok KN tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif. Kelompok KP diberi latihan treadmill saja sebagai kontrol positif, kelompok perlakuan KM1, KM2, KM3 diberi ekstrak kulit manggis secara oral dengan dosis 2 mg, 4 mg, dan 8 mg dan diinduksi latihan fisik berat (treadmill). Motilitas dan jumlah spermatozoa dinilai secara manual dalam kamar hitung Improved Neaubauer dan diuji secara statistik menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). atau sangat signifikan (p<0,01) antara kelompok yang diberi ekstrak kulit manggis dengan kelompok kontrol positif baik motilitas maupun jumlah spermatozoa.
Simpulan penelitian ini ekstrak kulit manggis meningkatkan motilitas dan jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi latihan fisik berat, dosis yang paling optimum adalah 4 mg.
iv
ABSTRACT
THE EFFECT OF MANGOSTEEN PEEL EXTRACT
ON SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT OF SWISS WEBSTER MICE INDUCED BY HARD PHYSICAL EXERCISE
Ardi Prawira, 2014 Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Tutor II : Stella Tinia, dr., M.Kes.
High frequency and intensity, also long duration of physical exercises can increase oxidative stress that causes damage to cells, tissues and organs such as the reproductive system. The purpose of this study was to determine the effect of mangosteen peel extract on the motility and the count of spermatozoa of Swiss Webster mice induced by hard physical exercise.
This was a real laboratory experimental with complete randomized design. Twenty five male Swiss Webster mice were divided into five groups (n = 5). KN group as a negative control without any treatment, KP group as a positive control was given only treadmill exercise, while the other three treatment groups (KM1, KM2, KM3) were given mangosteen peel extract orally 2, 4, 8 mg respectively as well as treadmill exercises. The motility and the count of spermatozoa were assessed manually in Improved Neaubauer room count and the result were analyzed statistically using one-way ANOVA followed by Tukey HSD.
The result shown that there were significant (p < 0.05) or highly significant (p < 0.01) differences between the treatment groups and positive control group in both sperm motility and sperm count.
The conclusion was mangosteen peel extract improved the sperm motility and sperm count of Swiss Webster mice induced by hard physical exercise with 4 mg as the optimal dose.
vii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademik ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem reproduksi Mencit Jantan ... 6
2.1.1 Spermatogenesis Mencit ... 8
viii
2.3 Efek Stress Oksidatif Terhadap Fungsi Reproduksi Pria ... 12
2.4 Antioksidan dan Stress Oksidatif... 13
2.4.1 Antioksidan Enzimatis ... 13
2.4.2 Antioksidan Nonenzimatis ... 14
2.5 Manggis (Garicinia Mangostana L.) ... 14
2.5.1 Pemanfaatan Kulit Manggis ... 16
3.1.3 SubjekPenelitian ... 20
3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
3.2 Metode Penelitian... 20
3.2.1 Desain Penelitian ... 20
3.2.2 Variabel Penelitian ... 20
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 20
3.2.2.2 Metode Penarikan Sampel ... 21
3.3 Prosedur Penelitian... 22
3.3.1 Prosedur Kerja ... 22
3.3.2 Metode Analisis ... 24
3.3.3 Aspek Etika Penelitian ... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 25
4.1.1 Motilitas Spermatozoa ... 25
4.1.2 Jumlah Spermatozoa ... 27
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 29
ix BAB V SIMPULAN& SARAN
5.1 Simpulan ... 31
5.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
LAMPIRAN ... 37
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kecepatan Gerak Spermatozoa Mencit ... 25
Tabel 4.2 Hasil Uji Beda Rerata Tukey HSD Motilitas Spermatozoa
Antara Masing-Masing Kelompok Perlakuan ... 26
Tabel 4.3 Jumlah Spermatozoa Mencit ... 27
Tabel 4.4 Hasil Uji Beda Rerata Tukey HSD Jumlah Spermatozoa
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dissection of Mice Urogenital Tracts ... 6
Gambar 2.2 Morfologi Spermatozoa... 10
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Hasil Percobaan... 37
Lampiran 2 Hasil Analisis Data ... 51
Lampiran 3 Konversi Dosis ... 57
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 58
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam masyarakat latihan fisik dipahami sebagai “olahraga”. Olahraga dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh, serta berdampak pada
kinerja fisik. Olahraga yang baik adalah olahraga yang dilakukan secara teratur
dengan memperhatikan kemampuan tubuh dan sesuai dengan takaran berolahraga
(Adiputra, 2008). Penelitian tentang efek pelatihan fisik yang berlebihan terhadap
penurunan kualitas spermatozoa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Reactive
Oxygen Species (ROS) dalam seminal plasma dan penurunan perlindungan oleh
antioksidan (Tremellen, 2008). Pelatihan fisik yang berlebihan ini terjadi akibat
frekuensi latihan yang terlalu sering, durasi latihan yang terlalu panjang, tipe
latihan dan intensitas latihan yang terlalu berat (Hatfield, 2001). Pelatihan fisik
yang berlebihan dapat berefek buruk pada kondisi homeostasis dalam tubuh, yang
akhirnya berpengaruh juga terhadap sistem kerja organ tubuh termasuk terjadinya
penurunan jumlah dan motilitas spermatozoa (Binekada, 2002;
Manna,Jana,Samanta 2007).
Antioksidan baik endogen maupun eksogen sangat penting bagi fungsi
tubuh, karena antioksidan mampu meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh.
Antioksidan endogen contohnya adalah enzim superoksida dismutase (SOD),
katalase, dan glutation peroksidase (GSH-Px), sedangkan antioksidan eksogen
contohnya adalah vitamin E, vitamin C, β-karoten, flavonoid. Pemanfaatan senyawa antioksidan eksogen secara efektif sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya stres oksidatif. Antioksidan eksogen merupakan sistem pertahanan
preventif, dimana sistem kerja antioksidan ini adalah dengan memotong reaksi
oksidasi berantai atau dengan cara menangkapnya (Winarsi, 2007).
Manggis merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Selain buahnya
yang dimanfaatkan, akhir-akhir ini telah dilakukan penelitian mengenai
pemanfaatan kulit buahnya sebagai suplemen yang kaya akan antioksidan.
2
jawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton. (Jung et al
2006). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti efek kulit
manggis sebagai antioksidan dalam meningkatkan motilitas dan jumlah
spermatozoa mencit Swiss Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah ekstrak kulit manggis meningkatkan motilitas spermatozoa mencit
Swiss Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
2. Apakah ekstrak kulit manggis meningkatkan jumlah spermatozoa mencit Swiss
Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap
kualitas dan kuantitas spermatozoa pada mencit Swiss Webster yang diinduksi
latihan fisik berat.
1.3.2 Tujuan
Untuk mengetahui peningkatan motilitas dan jumlah spermatozoa pada
mencit Swiss Webster yang diinduksi olahraga berat setelah pemberian ekstrak
kulit manggis.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat akademis
Menambah wawasan bagi ilmu pengetahuan farmakologi mengenai ekstrak
kulit manggis sebagai antioksidan dalam mencegah gangguan spermatogenesis
3
1.4.2 Manfaat Praktis
Pemanfaatan ekstrak kulit manggis sebagai antioksidan bagi masyarakat
untuk mengatasi keadaan stres fisik akibat pelatihan fisik yang berat, terutama
dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas spermatozoa.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pelatihan fisik akan menimbulkan suatu respon fisiologis dan biokimia yang
kompleks. Setiap gerakan otot yang cepat dimulai dengan metabolisme anaerobik,
yang mana tenaganya berasal dari pemecahan Adenosin Triphosphate (ATP)
dengan hasil Adenosin Diphosphate (ADP) dan berlangsung di mitokondria.
Pelepasan energi disertai dengan meningkatnya aliran elektron dalam rangkaian
respirasi mitokondria akan terbentuk oksigen reaktif superoksida (O2-), hydrogen
peroksida (H2O2), dan upaya pembentukan ATP. Pelatihan cenderung
mengosongkan ATP dan meningkatkan jumlah ADP yang tentunya hal itu
merangsang katabolisme ADP dan konversi Xanthine dehydrogenase menjadi
Xanthene oxidase yang akan membentuk radikal bebas (O2-).
Radikal bebas adalah sekelompok bahan kimia baik berupa atom maupun
molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan luarnya
(Droge,2002). Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa
tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat
elektron molekul yang berada di sekitarnya, dan bila senyawa ini bertemu dengan
radikal baru akan terbentuk radikal baru lagi dan seterusnya sehingga akan terjadi
reaksi berantai (chain reaction). Radikal bebas yang banyak terbentuk di dalam
tubuh dapat menimbulkan kerusakan secara biomolekul yang berdampak pula
pada kerusakan struktur dan fungsi sel, yang akhirnya menimbulkan gangguan
pada sistem kerja organ secara keseluruhan (Winarsi, 2007).
Terbentuknya radikal bebas menyebabkan ketidakseimbangan yang disebut
sebagai stress oksidatif dengan hasil akhir rusaknya lemak, protein, dan Deoxyribo
Nucleic Acid (DNA). Berolahraga dengan dosis yang tidak tepat akan
4
intensitas tinggi dan durasi lama terbukti dapat menimbulkan kerusakan sel
(Sutarina dan Edward, 2004). Pada latihan fisik yang berlebihan jumlah
antioksidan intrasel tidak mampu menentralisasi radikal bebas, akibatnya muncul
stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan testis terutama tubulus
seminiferus (Safarinejad, Azma , dan Kohali, 2009).
Radikal bebas dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia
berupa gangguan pada spermatozoa yaitu 30-80% dari kasus infertil (Tremellen,
2008). Alat gerak spermatozoa terletak pada bagian ekor spermatozoa yang
disusun oleh aksonema. Aksonema terdiri dari mikrotubulus, mikrotubulus
terdapat dari subfibril yang disusun oleh protein dinein. Protein dinein dapat
menghidrolisis ATP yang dipergunakan untuk motilitas sperma, peningkatan ROS
menyebabkan penurunan produksi ATP pada mitokondria sehingga protein dinein
tidak dapat menghidrolisis ATP dan mengakibatkan terganggunya motilitas
spermatozoa (Purwaningsih, 1996). Membran sel juga merupakan salah satu target
utama kerusakan atau cedera sel yang diakibatkan oleh berbagai stimuli dari luar
termasuk radikal bebas (Sutarina dan Edward, 2004). Radikal bebas juga dapat
menyebabkan kerusakan DNA spermatozoa khususnya pada integritas DNA pada
inti selanjutnya dapat menimbulkan kematian sel (Tremellen, 2008; Aitken &
Krausz, 2001).
Kulit manggis kaya akan antioksidan, senyawa-senyawa antioksidan yang
menunjukkan aktivitas poten adalah : 8-hidroksikudraxanton, gartanin,
alpha-mangostin, gamma-mangostin dan smeathxanton A (Jung et al,2006). Oleh karena
itu kulit manggis diharapkan dapat membantu melindungi kualitas dan kuantitas
spermatozoa dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas setelah
latihan fisik berat.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1.Ekstrak kulit manggis meningkatkan motilitas spermatozoa mencit Swiss
Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
2.Ekstrak kulit manggis meningkatkan jumlah spermatozoa mencit Swiss
5
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental Laboratory,
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba mencit
dewasa galur Swiss Webster. Analisis menggunakan kriteria uji one-way ANOVA
dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD. Parameter yang dinilai adalah
31 BAB V
SIMPULAN & SARAN
5.1 Simpulan
1. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) meningkatkan motilitas
spermatozoa mencit Swiss Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
2. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) meningkatkan jumlah
spermatozoa mencit Swiss Webster yang diinduksi latihan fisik berat.
Simpulan tambahan:
Dosis optimal adalah 4 mg sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk
manusia.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak kulit manggis
terhadap motilitas dan jumlah spermatozoa dengan : Menggunakan kontrol pembanding.
Menggunakan bentuk sediaan lain atau zat aktifnya. Meneliti efek samping penggunaan ekstrak kulit manggis. Keterbatasan penelitian :
Kalibrasi mesin treadmill.
Keamanan mesin treadmill bagi mencit.
Perilaku mencit jantan dewasa yang agresif terhadap kawanan jantan lainnya.
32
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, N. (2008). Kesehatan Olah Raga.
http://www.balihesg.org/index.php?option=com_content&task=view&id=360 &Itemid=28, January 21st,2013
Agarwal, A., & Said, T. (2005). Oxidative Stress, DNA Damage and Apoptosis in Male Infertility. A Clinical Approach ,95;503-7.
Aitken, R., & Krausz, C. (2001). Oxidative Stress, DNA Damage and Y Chromosome. Reproductiom , 497-506.
Banerjee, A., Mandal, A., Canda, D., & Chakraborti, S. (2003). Oxidant, Antioxidant and Physical Exercise. Dalam Molecular and Cellular Biochemistry.253,307-312.
Belvirant, M., & Gokbel, H. (2006). Acute Exercise Induced Oxidative Stress and Antioxidant Changes. 126-131.
Binekada, M. (2002). Pelatihan Fisik Berlebih Menurunkan Konsentrasi dan Motilitas Spermatozoa Mencit. Denpasar: Universitas Udayana.
Biolreprod (2014, January 12th) Retrieved from:
http://www.biolreprod.org/content/73/1/201/F1.large.jpg
Clarkson, P., & Thompson, H. (2000). Antioxidant: What Role Do They Play in Physical Activity and Health. Antioxidant and Exercise , 637-645.
Droge, W. (2002). Free Radical in The Physiological Control of Cell Function. Physiol Rev.82(1):47-95
Evans, W. (2000). Vitamin E, Vitamin C, and Exercise. Am J Clint Nutr.
33
Garcinoma, E. (2002). A Xanthone Derivative, Has Potent Cytotoxic Effect Againts Hepatocellular Carcinoma Cell Lines. Planta Med.
Gomes, E., Silva, A., & de Oliveira, M. (2012). Oxidant, Antioxidant, and The Beneficial Roles of Exercise-Induced Production of Reactive Species. Oxidative Medicine and Cellular Longevity , 1-12.
Hanafiah, K. (2005). Rancangan Percobaan Aplikatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hatfield, F. (2001). The Simplicity of Periodicity. International Sport Sciences Association. http://www.timivermont.com/fitness/period.html, February 13th,2013
Ho CK, Huang YL, Chen CC.(2002).Garcinone E, a xanthone derivative, has potent cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines.Planta Med.68(11):975-979.
ICUC. (2003). Fruit to The Future Mangosteen Factsheet. International Center of Underutilized Crops.
Ji, L. (1999). Antioxidant and Oxidative Stress in Exercise.283-290
Jinsart, W., Ternai, B., Buddhasukh, D., & Polya, G. (1992). Inhibition of Wheat Embryocalcium-dependent Protein Kinase and Other Kinases by Mangostin and Gammamangostin. Phytochemistry.31 (11):3711-3713.
Jujun, P., Taesotikul, W., Pootakham, K.,Duangrat, C., Tharavigitkul, P.,Pongpaibul, Y., (2006). Acut and repeated Dose Toxicities of Garcinia Mangostana Rind extract., Proceedings of 6th National Symposium on Graduate
Research,Graduate School of Chulalongkorn University, Thailand.
Jung, H., Su, B., Keller, W., Mehta, R., & Kinghorn, A. (2006). Antioxidant
34
Kähkönen, M.P., Hopia, A.I., Vuorela, H.J., Rauha, J., Pihlaja, K., Kujala, T.S., Heinonen, M. (1999). Antioxidant activity of plant extracts containing phenolic compounds. J Agric Food Chem. 47:3954–62.
Kaikkonen, J., Kosonen, L., Nyyssonen, K., Porkkala-Sarataho, E., Salonen, R., Korpela, H. & Salonen, J.T. (1998). Effect of combined coenzyme Q10 and D-alpha-tocopheryl acetate supplementation on exercise- induced lipid
peroxidation and muscular damage: a placebocontrolled double-blind study in marathon runners. Free Radic Res 29: 85–92.
Kaikkonen, J., Porkkala-Sarataho, E., Tuomainen, TP., Nyyssonen, K., Kosonen, L., Ristonmaa, U., Lakka, H.M., Salonen, R., Korpela H., Salonen, J.T. (2002). Exhaustive exercise increases plasma/serum total oxidation resistance in moderately trained men and women, whereas their VLDL + LDL lipoprotein fraction is more susceptibleto oxidation. Scand J Clin Lab Invest, 62(8):599-607.
Kusumawati, D. (2004). Bersahabat Dengan Hewan Coba. Yogyakarta: University Press.
Laksmi, D. (2010). Glutathion Meningkatkan Kualitas Tubulus Seminiferus pada Mencit yang Menerima Pelatihan Fisik Berlebih. Buletin Vetenerier Udayana.3,719-721
Leeuwenburgh, C., & Heinecke, J. (2001). Oxidative Stress and Antioxidant in Exercise. Current Medical Chemistry.8(7):829-838
Liu, J., Yeo, C. H., Overvik-douki, E., Hagen, T., Doniger, J., Chu, D. W., et al. (2000). Chronically and Acutely Exercised Rats: Biomarkers of Oxidative Stress and Endogenous Antioxidants. J Appl Physiol.89:21-28
Mahabusakaram, W., Iriyachitra, P., & Taylor, W. (1987). Chemical Constituents of Garcinia mangostana. J Nat Prod.
Mahabusarakam, W., Proudfoot, J., Taylor, W., & Croft, K. (2000). Inhibition of Lipoprotein Oxidation by Prenylated Xanthones Derived from Mangostin. Free Radic Res.33(5):643-659.
35
Manna, I., Jana, K. & Samanta, P.K. (2003). Effect of intensive exercise-induced testicular gametogenic and steroidogenic disorders in mature male Wistar strain rats: a correlative approach to oxidative stress. Acta Physiologica Scandinavica 178 33–40.
Margaritis, I., Palazzetti, S., Rousseau, A., Richard, M., & Favier, A. (2003). Antioxidant Supplementation and Tapering Exercise Improve Exercise-Induced Antioxidant Reponse. J Am Coll Nutr , 22(2):147-156.
Misra, D., Maiti, R., Bera, S., Das, K., & Ghosh, D. (2005). Protective Effect of Composite Extract of Wiyhania Somnifera, Ocimum Sanctum and Zingiber Officinale on Swimming-Induced Reproductive Endocrine Dysfunctions in Male Rat.
http//ijpt.iums.ac.ir, January 24th , 2013.
Mates, José M. & Sánchez-Jiménez, Fransisca. (2000). Antioxidant Enzymes and their Implications in Pathophysiologic Processes. Department of Molecular Biology and Biochemistry, Faculty of Sciences, University of Málaga, Campus de Teatinos, s/n 29071 Málaga, Spain
Moongkarndi, P., Kosem, N., Kaslungska, S., Luanratana, N., Pongpan, N., & Neungton, N. (2004). Antiploriferation Antioxidation and Induction of Apoptosis ny Garnicia mangostana(Mangosteen) on SKBR3 Human Breast Cancer Cell Line. J Etnopharmacol: 10(1):161-166.
Oakberg, E. (1956). A Description of Spermatogenesis in The Mouse and Its Use in Analysis of The Cycle of Seminiferous Epithellium and Germ Cell Removal. Messachuset: American Journal of Anatomy.
Partohidarjo, S. (1992). Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
PNAS (2014, January 12th) Retrieved from:
http://www.pnas.org/content/101/5/1327/F2.expansion.html
Prihatman, K. (2000). Manngis (Garcinia mangostana L.). Dalam K. D. Teknologi. Jakarta: BPP Teknologi.
36
Rugh. (1997). The Mouse is Reproduction and Development. Minepolis: Burgess.
Safarinejad, M., Azma, K., & Kohali, A. (2009). The Effects of Intensive, Long-Term Treadmill Running on Reproductive Hormones,Hypothalamus-Pituitary-Testis Axis, and Semen Quality: A Randomized Controlled Study. http://www.endocrinology.journals.org, January 24th ,2013
Sikka, S. (2004). Role of Oxidative Stress and Antioxidant in Andrology. Journal of Andrology , 25(1):2699-2722.
Singh, N., Muller, C., & Berger, R. (2003). Effects of Age on DNA Double-Strand Breaks and Apoptosis in Human Sperm. 1420-1430.
Soehadi, K., & Arsyad, K. (1983). Analisis Sperma. Surabaya: Airlangga University Press.
Sutarina, N., & Edward, T. (2004, September 9). Pemberian Suplemen Pada Olahraga.14-15.
Tremallen, K. (2008). Oxidative Stress and Male Infertility. A Clinical Perspective Human Reproduction Update , 1-16.
Tuminah, S. (2000). Radikal Bebas dan Antioksidan, Kaitannya Dengan Nutrisi dan PEnyakit Kronis. Curmin Dunia Kedokteran.128:49-51
Turner, Donnel, & Bagnara, J. (1988). Endrokinologi Umum. Airlangga Surabaya: University Press.
37
Various Health (2014, January 12th) Retrieved from:
http://varioushealth.blogspot.com/2013/08/benefits-of-mangosteen-skin.html
Williams, P., Ongsakul, M., Proudfoot, J., Croft, K., & Beilin, L. (1995). Mangostin Inhibits The Oxidative Modification of Human Low Density Lipoprotein. Free Radic Res.23(2):175-184.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Padikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.105-109.