• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009242 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009242 Full text"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi Penilaian Kualifikasi Kerja

Pegawai Menggunakan

Bayessian Classification

( Studi Kasus : CV. Tripola Jaya )

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Galih Tentrem Tri Wismanto (672009242) Charitas Fibriani, S. Kom., M.Eng.

Adi Nugroho, ST., MMSI.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

Perancangan Aplikasi Penilaian Kualifikasi Kerja

Pegawai Menggunakan

Bayessian Classification

( Studi

Kasus : CV. Tripola Jaya )

1)

Galih Tentrem Tri Wismanto, 2)

Charitas Fibriani, 3)

Adi Nugroho

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected],2) [email protected],

3)

[email protected]

Abstract

One solution that can be done by the company to keep its sales performance are always in a good position is to analyze and determine the factors that could keep sales performance itself is in a good position. Analysis can be done by collecting data on complaints and grievance historical or past and then look at the chart performance of the company's sales. In the data can be seen a lot of components associated with service to the customer including the relationship between the type of problems mentioned in the complaint, a team of employees who handle complaints, and the duration of the solution time. Data mining can provide information that is specific employee is suitable to solve certain kinds of problems. Through this information, then when there is a new complaint comes in, then the system may recommend the most suitable employees to complete the job type. In this study designed data mining application that serves to analyze the efficiency of customer complaints handling Tripola Jaya.

Keywords: Data Mining, Naïve Bayes, Tripola Jaya

Abstrak

Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar kinerja penjualannya selalu berada dalam posisi baik adalah dengan menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja penjualan itu sendiri berada dalam posisi baik. Analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan data keluhan dan penanganan keluhan yang bersifat historis atau lampau dan kemudian melihat grafik kinerja penjualan perusahaan. Di dalam data tersebut dapat terlihat banyak komponen yang terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan diantaranya hubungan antara jenis masalah yang disebutkan dalam keluhan, team karyawan yang menangani keluhan, dan durasi waktu penyelesaian masalah. Data mining dapat memberikan informasi yaitu karyawan tertentu cocok untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Melalui informasi ini, maka ketika terdapat keluhan baru yang masuk, maka sistem dapat memberikan rekomendasi karyawan yang paling cocok untuk menyelesaikan jenis pekerjaan itu. Pada penelitian ini dirancang aplikasi data mining yang berfungsi untuk menganalisis efisiensi penanganan keluhan pelanggan Tripola Jaya.

Kata Kunci: Data Mining, Naïve Bayes, Tripola Jaya

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2,3)

(9)

1

1. Pendahuluan

Pengetahuan tentang pelanggan merupakan aset yang kritikal. Usaha untuk mengumpulkan, mengelola dan membagi pengetahuan tentang pelanggan dapat menjadi kegiatan yang penting bagi suatu usaha kecil menengah [1]. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini menuntut pengusaha untuk cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan agar perusahaan yang didirikan dapat tetap bertahan ditengah situasi dan keadaan yang demikian. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen [2].

Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar kinerja penjualannya selalu berada dalam posisi baik adalah dengan menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja penjualan itu sendiri berada dalam posisi baik. Analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan data keluhan dan penanganan keluhan yang bersifat historis atau lampau dan kemudian melihat grafik kinerja penjualan perusahaan. Di dalam data tersebut dapat terlihat banyak komponen yang terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan diantaranya hubungan antara jenis masalah yang disebutkan dalam keluhan, team karyawan yang menangani keluhan, dan durasi waktu penyelesaian masalah.

Hubungan antara komponen-komponen tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan teknik data mining, untuk melihat seberapa efisien kinerja dari perusahaan. Efisiensi tercapai ketika karyawan dapat menyelesaikan tugas secepat mungkin. Data mining dapat memberikan informasi yaitu karyawan tertentu cocok untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Melalui informasi ini, maka ketika terdapat keluhan baru yang masuk, maka sistem dapat memberikan rekomendasi karyawan yang paling cocok untuk menyelesaikan jenis pekerjaan itu.

Berdasarkan permasalahan dalam hal pencapaian efisiensi penanganan terhadap keluhan pelanggan, dan kegunaan data mining dalam hal penggalian informasi, maka diajukan penelitian data mining untuk analisis efisiensi kinerja pelayanan keluhan pada CV Tripola Jaya.

2. Tinjauan Pustaka

Wei pada penelitiannya [3] menggunakan teknik data mining untuk mengidentifikasi tipe pelanggan pada penyedia layanan tata rambut. Teknik yang digunakan merupakan kombinasi antara self-orginizing map (SOM) dan K-means untuk diterapkan pada model RFM (recency, frequency, dan monetary). Teknik tersebut membantu mengidentifikasi empat tipe pelanggan, yaitu pelanggan setia, pelanggan potensial, pelanggan baru dan pelanggan hilang, dan kemudian membangun strategi pemasaran.

(10)

2

Metode tersebut dapat menyediakan produk dan layanan yang spesifik bagi pelanggan tertentu. Selain itu metode tersebut juga dapat mengurangi biaya transaksi dan promosi. Pada penelitiannya, Liao menggunakan pendekatan association rules dan cluster analysis, untuk menganalisis gaya hidup dan perilaku belanja konsumen, dengan tujuan untuk mencapai pemasaran langsung. Studi tersebut menemukan beberapa model, diantaranya adalah cluster preferensi pembelian oleh konsumen [4].

Ridwan, Suyono dan Sarosa [5] menerapkan data mining dengan algoritma Naïve Bayes untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa. Penelitian tersebut difokuskan untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa pada tahun ke-2 dan diklasifikasikan dalam kategori mahasiswa yang dapat lulus tepat waktu atau tidak. Kemudian dari klasifikasi tersebut, sistem akan memberikan rekomendasi solusi untuk memandu mahasiswa lulus dalam waktu yang paling tepat dengan nilai optimal berdasarkan histori nilai yang telah ditempuh mahasiswa. Input dari sistem ini adalah data induk mahasiswa dan data akademik mahasiswa. Sampel mahasiswa angkatan 2005-2009 yang sudah dinyatakan lulus akan digunakan sebagai data training dan testing. Sedangkan data mahasiswa angkatan 2010-2011 dan belum lulus akan digunakan sebagai data target. Data input akan diproses menggunakan teknik data mining algoritma Naive Bayes Classifier (NBC) untuk membentuk tabel probabilitas sebagai dasar proses klasifikasi kelulusan mahasiswa. Output dari sistem ini berupa klasifikasi kinerja akademik mahasiswa yang diprediksi kelulusannya dan memberikan rekomendasi untuk proses kelulusan tepat waktu atau lulus dalam waktu yang paling tepat dengan nilai optimal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan klasifikasi kinerja akademik mahasiswa yaitu Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Indeks Prestasi (IP) semester 1, IP semester 4, dan jenis kelamin.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tentang data mining untuk membantu strategi bisnis, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunaan algortima Naïve Bayes untuk menganalisis efisiensi penanganan keluhan pelanggan pada PT Tripola Jaya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang data mining untuk proses analisis efisiensi dalam penanganan keluhan pelanggan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem rekomendasi penanganan keluhan bagi PT. Tripola Jaya.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Data yang dianalisis adalah data keluhan pelanggan, penanganan keluhan, dan data karyawan yang menangani keluhan tersebut; (2) Algoritma data mining yang digunakan adalah Naïve Bayes.

Ngai [6] menyebutkan fungsi dari data mining, yaitu: Association, Classification, Clustering, Forecasting, Regression, Sequence Discovery, dan Visualization. Association bertujuan untuk membangun hubungan antara item

(11)

3

barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu [6].Klasifikasi (Classification) data adalah suatu proses yang menemukan properti-properti yang sama pada sebuah himpunan obyek di dalam sebuah basis data, dan mengklasifikasikannya ke dalam kelas-kelas yang berbeda menurut model klasifikasi yang ditetapkan. Tujuan dari klasifikasi ini adalah pertama-tama untuk menganalisa training data dan membentuk sebuah deskripsi yang akurat atau sebuah model untuk setiap kelas berdasarkan feature-feature yang tersedia di dalam data itu [7]. Sebagai contoh, sebuah dealer mobil ingin mengklasifikasikan pelanggannya menurut kecenderungan mereka untuk menyukai mobil jenis tertentu, sehingga para sales yang bekerja di tempat tersebut dapat mengetahui siapa yang harus didekati, kemana katalog mobil jenis baru harus dikirim, sehingga hal ini akan sangat membantu dalam hal promosi. Clustering adalah proses membagi dataset ke dalam kelompok-kelompok dengan anggota tiap kelompok memiliki kedekatan sifat atau perilaku. Clustering merupakan pembelajaran tanpa pengawasan (unsupervised learning). Clustering dapat mengungkap hubungan yang sebelumnya tidak terdeteksi dalam dataset. Ada banyak aplikasi untuk clustering. Misalnya, dalam bisnis, clustering dapat digunakan untuk menemukan dan mengenali segmen pelanggan, untuk tujuan pemasaran dan dalam biologi, dapat digunakan untuk klasifikasi tumbuhan dan hewan yang diberikan fitur mereka [8].

Forecasting merupakan proses memperkirakan nilai masa depan berdasarkan pola rekor itu. Hal ini berkaitan dengan pemodelan dan hubungan logis dari model di beberapa waktu di masa depan. Perkiraan permintaan adalah contoh khas dari model peramalan. Alat umum untuk peramalan antara lain yaitu neural network dan survival analysis. Regresi adalah jenis estimasi teknik statistik yang digunakan untuk memetakan setiap objek data ke nilai riil untuk memberikan nilai prediksi. Penggunaan regresi termasuk di dalamnya yaitu curve fitting, prediksi (termasuk peramalan), pemodelan hubungan kausal, dan pengujian hipotesis ilmiah tentang hubungan antara variabel. Alat umum untuk regresi linear adalah regresi linier dan regresi logistik. Sequence discovery memiliki arti yaitu penemuan urutan identifikasi association atau pola dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk memodelkan kondisi proses yang menghasilkan urutan atau untuk ekstraksi dan melaporkan penyimpangan dan tren dari waktu ke waktu. Alat yang umum digunakan untuk sequence discovery adalah statistik dan menetapkan teori. Visualisasi: Visualisasi mengacu pada penyajian data sehingga pengguna dapat melihat pola yang kompleks. Hal ini digunakan dalam hubungannya dengan model data mining lainnya untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang pola atau hubungan ditemukan.

Pada penelitian ini digunakan teknik association. Association bertujuan untuk membentuk hubungan antara item-item yang muncul secara bersamaan pada suatu batas tertentu [8]. Batas ini dapat berupa satu record atau rentang nilai tertentu.

(12)

4

sebagai “Naïve Bayes”. Algoritma Naïve Bayes berasumsi bahwa efek suatu nilai variabel di sebuah kelas yang ditentukan adalah tidak terkait pada nilai-nilai variabel lain. Asumsi ini disebut kelas kondisi bebas/tidak terikat. Itu dibuat untuk menyederhanakan perhitungan dan dalam hal ini dianggap sebagai “Naïve”. Algoritma Naïve Bayes memungkinkan secara cepat membuat model yang mempunyai kemampuan untuk prediksi dan juga menyediakan sebuah method

baru dalam mengeksplorasi dan mengerti data. Bayes menyediakan metode yang digunakan untuk pembelajaran berdasarkan bukti (evidence) yang ada. Algoritmanya mempelajari bukti yang ada dengan menghitung korelasi diantara variabel yang diinginkan dan semua variabel yang lain.

Untuk mulai menggunakan Naïve Bayes, perlu diketahui sebuah aturan dasar dalam algoritma ini. Berikut rumus aturan Bayes:

P(a | b) = ( P(b | a) P(a) ) / P(b) (1)

Posterior = (Likehood * Prior) / Evidence (2)

Dimana, a adalah hal yang menyebabkan suatu hal terjadi (cause) dan b

adalah akibatnya (effect), mengacu pada Rumus 1. P(a|b) sering disebut juga dengan istilah likehood dari b terhadap a, dari sini didapatkan probabilitas posterior P(a|b), mengacu pada Rumus 2, dimana P(a|b) menyatakan probabilitas munculnya a jika diketahui b.

Untuk menjelaskan teorema Naive Bayes, perlu diketahui bahwa proses klasifikasi memerlukan sejumlah petunjuk untuk menentukan kelas apa yang cocok bagi sampel yang dianalisis tersebut. Karena itu, teorema bayes di atas disesuaikan sebagai berikut [9]:

(3)

Variabel C merepresentasikan kelas, sementara variabel F1...Fn merepresentasikan karakteristik petunjuk yang dibutuhkan untuk melakukan klasifikasi. Maka rumus tersebut menjelaskan bahwa peluang masuknya sampel karakteristik tertentu dalam kelas C (Posterior) adalah peluang munculnya kelas C (sebelum masuknya sampel tersebut, seringkali disebut prior), dikali dengan peluang kemunculan karakteristik karakteristik sampel pada kelas C (disebut juga likelihood), dibagi dengan peluang kemunculan karakteristik karakteristik sampel secara global (disebut juga evidence). Karena itu, rumus diatas dapat pula ditulis secara sederhana sebagai berikut [9]:

(4)

(13)

5

(5)

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Identifikasi masalah dan studi literatur, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, (4) Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian, (5) Penulisan laporan.

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tahap pertama: yaitu melakukan analisis kebutuhan-kebutuhan user dalam proses analisis data mining; Tahap kedua: yaitu melakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan database, perancangan antarmuka yakni sebagai media penghubung interaksi antara user dan sistem; Tahap ketiga: yaitu mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat di tahap dua ke dalam sebuah aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem; Tahap keempat: yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, serta menganalisis hasil pengujian tersebut, untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan.; dan Tahap kelima: melakukan penulisan laporan penelitian.

Metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan metodologi pengembangan perangkat lunak prototype model [10]. Pada proses implementasi dihasilkan beberapa prototype yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: mendengarkan atau wawancara customer atau user; Tahap kedua;

merancang program kemudian membuat perbaikan terhadap hasil yang diperoleh;

(14)

6

proses akan kembali lagi ketahap pertama. Diagram prototype model ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Prototype Model [10]

Database Log Kerja

Log Kerja Data Uji

Naïve bayes

Rekomen dasi Mulai

Selesai

Gambar 3 Proses Rekam Data dan Analisis dengan Naïve Bayes.

(15)

7

Tabel 1 Kriteria Data yang Digunakan

No Kolom Keterangan

1 Wilayah Kode wilayah pelanggan

2 PD Pasang Daya

3 R1T Pemasangan baru untuk rumah hunian biasa

4 Ganti Meter Ada pergantian alat meteran listrik.

5 Migrasi Pindah lokasi alat meteran listrik dalam satu rumah

6 Petugas Nama Petugas

7 Kualifikasi Kerja Terbagi ke dalam 3 kriteria kelas yaitu TQ (tidak masuk kualifikasi), B (Baik), Q (masuk kualifikasi)

Kriteria data yang digunakan dalam perhitungan naïve bayes ditunjukkan pada Tabel 1. Setiap pelanggan masuk dalam kelompok wilayah tertentu. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh terbagi ke dalam kategori PD, R1T, Ganti Meter, atau Migrasi. Satu keluhan dapat terdiri dari beberapa keluhan sekaligus. Setiap kali petugas menyelesaikan pekerjaan, dicatat lama waktu proses pengerjaan keluhan tersebut. Waktu kerja ini berupa data angka dalam satuan menit. Tabel 2 menunjukkan contoh data yang diolah dengan Naïve Bayes.

Tabel 2 Contoh Data Training Set

No Wilayah PD R1T Ganti menit, dan Migrasi 60 menit. Pekerjaan yang dilakukan kurang dari target waktu, maka dianggap Baik (B) lebih dari waktu target dianggap (K), dan jika tepat waktu maka dianggap Cukup (C).

Langkah-langkah analisis dengan algoritma Naïve Bayes untuk contoh data pada tabel 2 dijelaskan sebagai berikut. Jika ada SATU pekerjaan di wilayah SA1, PD tambah, R1T Y, Ganti meter T, migrasi T. Petugas siapa yang bias mengerjakan paling cepat?

Tabel 3 Contoh Kasus

WILAYAH PD R1T GANTI METER MIGRASI PETUGAS Kualifikasi Kerja

SA1 TAMBAH Y T T AGUS ?

(16)

8

SA1 TAMBAH Y T T YANTO ?

Dalam data training diatas, ada 3 petugas: AGUS, FAUZAN, YANTO. Jadi akan cari satu-satu, dan dilihat kemungkinan waktu selesainya pekerjaan untuk tiap petugas.

Langkah 1: variabel WAKTU (K, C, B)

P(K) = 1 / 10 P(C) = 1 / 10 P(B) = 8 / 10

Langkah 2: variabel WAKTU dipasangkan dengan variabel yang lain

Wilayah

Karena pekerjaan yang dicari ada di wilayah SA1, maka dihitung khusus yang wilayah SA1

Cari khusus yang GANTI METER= T

P(T | K) = 0 / 1

Untuk menghitung petugas, dilakukan kesemua petugas yang ada.

(17)

9

Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu K:

=P(AGUS | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

= 1 /1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu C:

= P(AGUS | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

=0/1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk AGUS dalam waktu B:

= P(AGUS | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

=1 / 1 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.010546

Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu K:

= P(FAUZAN | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

=0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu C:

= P(FAUZAN | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

=1 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk FAUZAN dalam waktu B:

= P(FAUZAN | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

=3 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.003955

Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu K:

= P(YANTO | K) x P(MIGRASI=T | K) x P(GANTI METER=T | K) x P(R1T=Y | K) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | K) x P(Wilayah=SA1 | K) x P(K)

=0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu C:

= P(YANTO | C) x P(MIGRASI=T | C) x P(GANTI METER=T | C) x P(R1T=Y | C) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | C) x P(Wilayah=SA1 | C) x P(C)

= 0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

Kemungkinan untuk YANTO dalam waktu B:

= P(YANTO | B) x P(MIGRASI=T | B) x P(GANTI METER=T | B) x P(R1T=Y | B) x P(Penambahan Daya= TAMBAH | B) x P(Wilayah=SA1 | B) x P(B)

=4 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.052734

Tabel 4 Kesimpulan Akhir

(18)

10

(kalikan 100%)

AGUS K 0 (tidak terpakai)

AGUS C 0 (tidak terpakai)

AGUS B 0.010546 1.05%

FAUZAN K 0 (tidak terpakai)

FAUZAN C 0 (tidak terpakai)

FAUZAN B 0.003955 0.3 %

YANTO K 0 (tidak terpakai)

YANTO C 0 (tidak terpakai)

YANTO B 0.052734 5% (tertinggi dari

semua)

Agus, Fauzan, dan Yanto sama-sama masuk kategori Qualified (Q), tapi dari 3 orang tersebut, persentasi tertinggi adalah Yanto (5%). Jadi yang dipilih untuk tugas tersebut adalah Yanto karena memiliki nilai kemungkinan terbesar untuk menyelesaikan pekerjaan dalam Qualified.

4. Hasil dan Pembahasan

Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk aplikasi desktop. Aplikasi ini terhubung dengan database server (SQL Server Express 2008).

Gambar 4FormLog Kerja

(19)

11

Gambar 5 Form Master Data Jenis Pekerjaan

Form master data jenis Pekerjaan. (Gambar 5), digunakan untuk mengatur data jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh petugas Tripola. Tiap jenis pekerjaan diberi nilai target waktu.

Gambar 6Form Hasil Analisis Naïve Bayes

Proses analisis Naïve bayes dilakukan pada form analisis (Gambar 6). Proses analisis bertujuan untuk memberikan rekomendasi petugas yang memiliki persentase terbesar dalam hal menyelesaikan pekerjaan.

Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima oleh pengguna. Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dmana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan membuat

kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada sebagian

(20)

12

Tabel 5 Hasil Pengujian Beta

No Pertanyaan Jawaban

3 Sistem memberikan informasi yang

jelas dan bermanfaat 30

Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat membantu pihak manajerial Tripola, dalam memberikan rekomendasi pemilihan petugas Sistem mempermudah pencatatan log kerja, yang berguna untuk arsip Tripola.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Sistem dapat membantu dalam hal pencatatan

log kerja Tripola; 2) Sistem memudahkan menganalisis efisiensi dalam penanganan keluhan pelanggan; 3) Hasil analisis naïve bayes pada log kerja penanganan keluhan pelanggan, berguna bagi pihak manajerial Tripola, untuk peningkatan layanan kepada pelanggan.

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya adalah: analisis dapat diperluas tidak hanya terbatas pada komponen waktu, namun juga kepuasan pelanggan, dan biaya yang diperlukan. Algoritma untuk proses analisis juga dapat menggunakan algoritma data mining yang lain, sehingga diperoleh perbandingan hasil analisis antara Naïve bayes, dengan algoritma yang lain.

6. Daftar Pustaka

[1]. Winer, R. S. 2001. A Framework for Customer Relationship Management. California Management Review 43, 89–105. (doi:10.2307/41166102) [2]. Garcia-Murillo, M. & Annabi, H. 2002. Customer knowledge management.

Journal of the Operational Research Society 53, 875–884. (doi:10.1057/palgrave.jors.2601365)

[3]. Wei, J.-T., Lee, M.-C., Chen, H.-K. & Wu, H.-H. 2013. Customer relationship management in the hairdressing industry: An application of data mining techniques. Expert Systems with Applications 40, 7513–7518. [4]. Liao, S., Chen, Y. & Hsieh, H. 2011. Mining customer knowledge for direct selling and marketing. Expert Systems with Applications 38, 6059–6069. [5]. Ridwan, M., Suyono, H. & Sarosa, M. 2013. Penerapan Data Mining

Untuk Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier. Jurnal EECCIS 7, pp–59.

(21)

13

techniques in customer relationship management: A literature review and classification. Expert Systems with Applications. 36, 2592–2602.

(doi:10.1016/j.eswa.2008.02.021)

[7]. Vercellis, C. 2009. Business Intelligence: Data Mining and Optimization for Decision Making. (doi:10.1002/9780470753866)

[8]. Ahmed, S. R. 2004. Applications of data mining in retail business. In International Conference on Information Technology: Coding Computing, ITCC, pp. 455–459.(doi:10.1109/ITCC.2004.1286695)

[9]. Bustami, B. 2014. Penerapan Algoritma Na{"\i}ve Bayes Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi. Techsi 3.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Prototype Model [10]
Tabel 1 Kriteria Data yang Digunakan
Tabel 4 Kesimpulan Akhir
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan asing terhadap sustainability reporting , sustainability reporting terhadap kinerja perusahaan dan

Kelebihan lingkungan Waroeng Makan Joglo Bu Rini adalah memiliki posisi lokasi restoran yang strategis yaitu berada tidak jauh dari pusat kota dimana banyak masyarakat beraktifitas

Salah satu cara untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suatu data maupun informasi adalah dengan teknik enkripsi dan dekripsi. Citra digital digunakan dalam

Perusahaan yang memproduksi surat kabar harus cepat dalam sistem distribusi nya agar surat kabar dapat segera sampai ke pembaca. Suara Merdeka Semarang adalah perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi atau alternatif cara penekanan biaya yang merupakan pemborosan bagi Perusahaan Makanan “57” Salatiga melalui Cost

Dapat dikatakan infografis mungkin salah satu solusi terkait kebosanan masyarakat melihat tampilan presentasi yang monoton apalagi terkait prosentase data.[2] Dengan dirancangnya

Pada komponen keintiman, dalam etnis Jawa sang suami memberikan nafkah dan sang istri membantu perekonomian keluarga, serta menjaga nama baik suaminya merupakan salah

1. Kerahasiaan, adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Di dalam kriptografi, layanan ini