33
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Mulyana menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya sebagian ilmuwan menerjemahkan penelitain kualitatif deskriptif (tanpa angka-angka), tanpa usaha dalam membangun proposisi, model atau teori (secara induktif) berdasarkan data yang diperoleh dilapangan (Mulyana, 2004:5). Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
34
sebagai upaya melukiskan peristiwa sepersis kenyataannya yang berarti membuat pelbagai kejadiannya seperti merekat, dan melibatkan perspektif (peneliti) yang partisipatif di dalam pelbagai kejadiannya serta menggunakan penginduksian dalam menjelaskan gambaran fenomena yang diamatinya (Gorman&Clayto,1997:24).
“Riset kualitatif mengandung pengertian adanya upaya penggalian dan pemahaman pemaknaan terhadap apa yang terjadi pada berbagai individu atau kelompok yang berasal dari persoalan social dan
kemanusaiaan” (Creswell 2009:4)
Penelitian dilakukan dengan melihat keonteks permasalahan secara utuh, dengan focus penelitian pada ‘Proses’ bukan pada ‘hasil’. Dalam penelitian
35
menggunakan pendekatan teoritis dengan menggunakan beberapa teori untuk meneliti masalah yang diteliti.
2. Unit amatan dan Unit Analisa
Penentuan unit analisa dan unit amatan sangat penting dilakukan agar jelas satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas akan mempermudah dalam pengumpulan data. Satuan analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya dibuat kesimpulan atau kerampatan empirik. (Ihalauw, 1994:29). Berdasarkan pengertian tersebut maka unit analisa penelitian ini adalah opini yang muncul dalam konsumen rokok terhadap iklan (gambar dan tulisan bahaya merokok) pada kemasan rokok. Opini disini sampai kepada tataran mengapa konsumen tetap merokok setelah mereka tahu tentang bahaya merokok yang digambarkan pada kemasan rokok.
Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2003:178). Dalam penelitian ini yang dijadikan unit amatan adalah konsumen rokok atau perokok aktif.
3. Jenis Data
3.1. Data Primer
36 3.2. Data Sekunder
Data sekunder diammbil untuk menunjang data primer diantaranya dengan melakukan studi pustaka dan dokumen.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan penulis berdasarkan kebutuhan analisa dan pengkajian. Pengumpulan data tersebut sudah dilakukan sejak penulis menentukan permasalahan yang sedang dikaji, pengumpulan data yang dilakukan adalah :
4.1. Penelitian pustaka (library research)
Penelitian pustaka (library research) dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji literatur yang berhubungan dengan permasalahan, untuk mendukung dan memperkuat asumsi sebagai landasan teori permasalahan yang dibahas yakni berkenaan dengan suatu opini masyarakat (konsumen rokok) terhadap penggunaan gambar dan tulisan bahaya merokok dalam kemasan dan iklan rokok.
4.2. Analisis dokumen
37
tentang opini masyarakat (konsumen rokok) terhadap penggunaan gambar dan tulisan bahaya merokok dalam kemasan dan iklan rokok.
4.3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu (moleong, 2000:135). Wawancara merupakan suatu proses transmisi data dari seseorang (informan) kepada pewancara sebagai bahan untuk melengkapi bidang yang diteliti oleh si pewawancara. Dalam hal ini peneliti menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada informan yaitu konsumen rokok
5. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan metode kualitatif yaitu data diperoleh dengan melalui pengamatan dilapangan, melakukan wawancara langsung kepada subjek (konsumen rokok) serta dokumentasi atau keterangan lain yang dapat dimanfaatkan. Menurut Miles dan Huberman : langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perbaikan dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transpormasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
38
pengambilan tindakan. Dengan cara ini diharapkan dapat memperoleh data yang lebih akurat dan dapat membantu lancarnya penelitian.
Untuk memperoleh keabsahan data makan dalam analisa ini akan menggunakan tekhnik trianggulasi data yang berarti mengadakan cross dan
check antara sumber data satu dengan yang lainya sehingga dapat ditarik kesimpulan analisa yang signifikan atas permasalahan yang diteliti. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi ini merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan untuk menguji kebenaran data, kekokohan, kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.