• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Pada Remaja Putri SDN Telukan 1 Sukoharjo JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Pada Remaja Putri SDN Telukan 1 Sukoharjo JURNAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA EKSTERNA PADA

REMAJA PUTRI SDN TELUKAN 1 SUKOHARJO

The Effect of Health Extension on the Knowledge of External Genital Organ Hygiene for Female Adolescents of State Primary School

Telukan 1 of Sukoharjo

Nurul Ismiatun1)

Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS

ABSTRACT

Background: Early adolescent period (10 – 12 years old) is a period for the

occurrence of secondary sexual characteristics and the episode of menarche. The most important issue on this period is how to maintain the external genital organ hygiene so that vaginal discharge (fluor albus) will not happen. Therefore, a health extension on external genital organ hygiene is required.

Objective: To investigate the effect of health extension on the knowledge of maintaining the external genital organ hygiene of the female adolescents of State Primary School Telukan 1 of Sukoharjo.

Method: This research used the quasi experimental method with the one group

pretest posttest design. Its samples were the female adolescents as many as 67 in Grades IV – VI of the aforementioned school and were taken by using the proportionate stratified random sampling. The data of research were collected

through questionnaire. They were analyzed by using the Wilcoxon Test.

Result: The average score improved from 71.2438 to 91.6915. The Wilcoxon Test

shows that the Z-value was - 6.637 and p-value was 0.000.

Conclusion: The health extension had an effect on the knowledge of maintaining

the external genital organ hygiene of the female adolescents of State Primary School Telukan 1 of Sukoharjo.

Keywords: Health extension, knowledge, external genital organ

PENDAHULUAN

Masa remaja awal (10 – 12 tahun) merupakan masa dimana timbulnya ciri-ciri seksual sekunder dan terjadi menarche. Masalah yang terpenting adalah menjaga kebersihan organ genitalia eksternanya agar tidak terjadi keputihan (Dewi, 2012; Kumalasari, 2012; Kusmiran, 2011). Oleh karena itu diperlukan penyuluhan

tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna. Penyuluhan tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna memiliki tujuan agar dapat mentransfer informasi ke pengindraan terhadap informasi yang diberikan

sehingga terjadi peningkatan

(2)

commit to user Studi pendahuluan di SDN

Telukan 1 Sukoharjo didapatkan hasil dari wawancara dengan 6 siswi yaitu masih kurang tepat dalam menjawab pertanyaan pengertian cara menjaga kebersihan organ genitalia luar. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

“Pengaruh penyuluhan terhadap

pengetahuan menjaga kebersihan organ genitalia eksterna pada remaja putri SDN Telukan 1 Sukoharjo”.

METODE

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

quasy experimental design, dengan model rancangan one group pretest posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri SDN Telukan 1 Sukoharjo kelas IV – VI sejumlah 67 siswi yang dijadikan satu kelompok yang akan diberikan pretest, penyuluhan dan posttest. Dari sampel yang ada diambil sampel dengan kriteria inklusi sebagai berikut: aktif sekolah, remaja putri usia 10-12 tahun dan mengikuti rangkaian penelitian dengan lengkap.

Teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari hasil nilai pretest dan posttest

responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner menjaga kebersihan organ genitalia ekstrena. Instrumen ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada siswi kelas IV,V,VI SDN Telukan 2 Sukoharjo sebanyak 30 siswi.

Analisis data dengan

menggunakan program komputer

SPSS 17 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Analisis Univariat, untuk menganalisis secara

deskriptif dengan menghitung

distribusi frekuensi dan presentasenya dengan menampilkan tabel tiap variabel penelitian yaitu karakteristik responden menurut informasi dan sumber informasi, serta pengetahuan responden, 2) Analisis Bivariat, untuk

mengetahui adakah pengaruh

penyuluhan terhadap pengetahuan menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sebelum-sesudah perlakuan. Uji statistik yang digunakan adalah uji

wilcoxon dengan p<0.05.

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Maret dan 11 April 2015 dengan subjek siswi kelas IV – VI SD Negeri Telukan 1 Sukoharjo sebanyak 67 siswi. Pretest dilakukan pada tanggal 28 Maret 2015 yang

kemudian dilanjutkan dengan

penyuluhan tentang menjaga

kebersihan organ genitalia eksterna selama 45 menit menggunakan metode ceramah dengan slide power point, leaflet dan phantom organ genitalia eksterna untuk menjelaskan bagian organ genitalia eksterna dan cara membersihkan alat kelamin. Selanjutnya posttest dilakukan 15 hari setelah penyuluhan yaitu tanggal 11 April 2015.

B. Analisis Univariat

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi

informasi responden

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui informasi responden yaitu semua belum pernah mendapat

[image:2.612.128.511.77.734.2]
(3)

commit to user

informasi tentang menjaga

kebersihan organ genitalia eksterna

sehingga untuk karakteristik

responden berdasarkan sumber informasi responden tidak ada.

Tabel 4.2. Hasil perhitungan

berdasarkan hasil pretest dan

posttest

Pengetahuan Responden

Hasil Pretest dan Posttest Pretest Posttest

frek % frek % Baik 16 23,88 59 88,05 Cukup 41 61,19 8 11,94 Kurang 10 14,92 0 0 Jumlah 67 100 67 100

Sumber: Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan Pengetahuan saat

pretest sebagian besar pada kategori cukup yaitu 41 orang (61,19 %) dan

pengetahuan responden saat posttest

sebagian besar pada kategori baik yaitu 59 orang (88,05 %)

C. Analisis Bivariat

Tabel 4.3. Hasil analisis uji

wilcoxon

kategori N Mean Min Max Z P

Pretest 67 71,24 50 83 -6.637 0.000

Posttest 67 91,69 70 100

Sumber: Output SPSS 17.00

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rata-rata hasil meningkat dari pretest ke posttest yaitu dari

71,2438 menjadi 91,6915. Skor pretest

terendah 50,00 dan tertinggi 70,00.

Skor posttest terendah 83,00 dan

tertinggi 100,00.

Berdasarkan hasil analisis bivariat

menggunakan uji wilcoxon

menunjukkan nilai Z pada taraf kesalahan 5% (0.05) adalah - 6.637. Nilai signifikansi p= 0.000. Oleh karena p < 0.05 sehingga berdasarkan kriteria pengujiannya maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

penyuluhan terhadap pengetahuan menjaga kebersihan organ genitalia eksterna pada remaja putri SDN Telukan 1 Sukoharjo

PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada tabel 4.1

mengenai distribusi frekuensi

informasi responden tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sebanyak 67 siswi menyatakan belum pernah mendapat informasi tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna, padahal menurut teori Wawan dkk (2010) suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru dan semakin banyak informasi yang didapatkan maka pengetahunnya akan semakin luas.

Hasil tabel 4.2 menunjukkan

bahwa mayoritas frekuensi

pengetahuan siswi tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sebelum diberikan penyuluhan adalah berpengetahuan cukup sejumlah 41 siswi (61,19 %). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor informasi

dimana siswi belum pernah

mendapatkan informasi tentang

menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sehingga pengetahuan mereka masih kurang. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmojo (2007) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu informasi, dimana informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas Hasil tabel 4.2 menunjukkan bahwa frekuensi pengetahuan siswi setelah

diberikan penyuluhan adalah

berpengetahuan baik yaitu sejumlah 59 siswi (88,05 %) disebabkan karena

penyuluhan dapat meningkatkan

[image:3.612.133.512.148.699.2]
(4)

commit to user dapat meningkatkan pengetahuan.

Pengetahuan dapat meningkat karena

dilakukan penyuluhan tentang

menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sehingga terjadi transfer informasi ke pengindraan terhadap informasi yang diberikan sehingga terjadi perubahan informasi yaitu peningkatan pengetahuan tentang menjaga kebersihan organ genetalia eksterna.

Hasil penelitian pada tabel 4.3 mengenai hasil analisis uji wilcoxon

didapatkan peningkatan skor

pengetahuan sebelum dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan meningkat dari pretest ke

posttest. Dalam analisis data dengan uji wilcoxon diperoleh nilai Z = - 6.637. Nilai signifikansi p = 0.000 hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh penyuluhan terhadap

pengetahuan menjaga kebersihan organ genitialia eksterna pada remaja putri. Penyuluhan kesehatan dapat menjadi lebih efektif salah satunya dengan metode dan media yang

digunakan. Penelitian ini

menggunakan metode ceramah,

dengan media slide power point dan

leaflet. Kelebihan dari metode ceramah adalah tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan lebih terorganisir, lebih mudah mempersiapkan dan melaksanakannya, metode yang sangat tepat untuk memulai mengenalkan materi baru dan materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan

penyuluhan ditambah dengan slide

power point maka akan terjadi aktifitas audio visual pada peserta penyuluhan. Dalam kegiatan ceramah ini juga terjadi aktifitas timbal balik berupa tanya jawab antara responden dengan

penceramah, kemudian setelah

kegiatan penyuluhan, siswi diberikan

leaflet untuk dibawa pulang dengan harapan dibaca ulang dirumah, sehingga adanya aktifitas yang berkesinambungan yaitu mendengar, melihat dan mengulang atau membaca ulang di rumah, sehingga informasi yang diperoleh siswi dapat ditangkap dan diingat secara mendalam yang

kemudian dapat menyebabkan

peningkatan pengetahuan. Selain menggunakan media, penyampaian informasi juga dibantu dengan alat peraga yaitu berupa phantom organ genitalia eksterna yang berfungsi untuk membantu meragakan cara membersihkan alat kelamin yang benar, mempermudah penjelasan mengenai bagian alat kelamin luar sehingga dengan alat peraga berupa phantom yang mempunyai intensitas tinggi untuk mempersepsi informasi yang diberikan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswi dengan cepat. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2011) bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan melibatkan adanya aktivitas mendengar, berbicara dan melihat sehingga membuat metode ini efektif digunakan. Penyuluhan merupakan kegiatan menganalisa informasi bagi peserta dan informasi

berperan menunjang perubahan

pengetahuan seseorang. Informasi bisa didapat melalui edia cetak, elektronik, penyuluhan dan buku-buku.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pengetahuan remaja putri

(5)

commit to user besar memiliki pengetahuan

yang cukup sejumlah 41 siswi (61,19 %).

2. Pengetahuan remaja putri

tentang menjaga kebersihan organ genitialia eksterna setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan skor rata – rata 91,6915 dan sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik sejumlah 59 siswi (88,05 %).

3. Terdapat pengaruh penyuluhan

terhadap pengetahuan menjaga kebersihan organ genitalia eksterna pada remaja putri SDN Telukan 1 Sukoharjo dengan nilai Z = - 6.637 dan nilai signifikansi p = 0.000.

B. SARAN

1. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat memberikan informasi tentang menjaga kebersihan organ genitalia

eksterna sedini mungkin

dimulai dari kelas IV

kerjasama dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk

mengadakan pendidikan

kesehatan khususnya adalah hal ini adalah kesehatan reproduksi yang bisa dilakukan secara periodik.

2. Bagi remaja putri

Diharapkan dapat

meningkatkan kesadaran untuk mencari informasi tentang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna dengan banyak membaca buku tentang kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk dapat

melakukan penelitian

mengenai organ genitalia

eksterna dengan

memperhatikan variabel luar

yaitu lingkungan dan

pengalaman serta

meningkatkan media

penyuluhan dengan

menggunakan video.

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningsih., Fajar., 2010. Cara

Holistik Dan Praktis Atasi Gangguan Khas Pada Kesehatan Wanita. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Pp : 156-160

Depkes RI., 2010. Angka kejadian

kanker serviks di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Dewi NS., 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Pp: 13-5

Dwikarya M., 2012. Menjaga Organ

Intim: Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : Kawan Pustaka. Pp: 67-9

Hidayat AA., 2014. Metode Penelitian

Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Pp:106-12

Kumalasari I., Andyantoro I., 2012.

Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pp: 13-4

Kusmiran E., 2011. Kesehatan

(6)

commit to user

Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Pp : 24-25

Manuaba, IBG., 2009. Memahami

Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. Pp : 73-85

Maritalia D., Riyadi S., 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pp: 26-8

Maulana HDJ., 2009. Promosi

Kesehatan. Jakarta: EGC. Pp: 12-3, 139-45

Notoatmodjo S., 2007. Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Pp : 86-88

Notoatmodjo S., 2010. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pp: 50-7, 174-83

Notoatmodjo S., 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Pp: 125-35

Pribakti B., 2010. Panduan Praktis Kesehatan Reproduksi Wanita: tips dan trik merawat organ intim. Jakarta: Sagung Seto. Pp: 11-8

Pudiastuti RD., 2010. Pentingnya

Menjaga Organ Kewanitaan. Jakarta: Indeks. Pp: 85-6

Puspitaningrum D., 2012. Cara

perawatan organ genitalia eksternal yang benar

http://puspita.dosen.unimus.ac. id. (20 Januari 2015)

Saleha S., Rawina W., Agnes K.,

2010. Pengaruh Penyuluhan

terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat dan Kepadatan Aedes Aegypti di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Vol 14. No 2. Pp: 81-85

Septalia R.E. 2010. Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat.

http://creasoft.wordpress.com.

(7 Desember 2014)

Sibuea SH., Angraini DI., Adnyani

NMD., 2013. Pengaruh

Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna di SMP N 10 Bandar Lampung Tahun 2013. ISSN 2337-3776. P: 145

Sunita P., Kaveri DL., Soumya P., Arundhati D., 2014. Effect of Pharmacist Mediated Patient Counseling in Hypertensive Patients in Terms of Knowledge Compliance and Lifestyle Modification. Vol 6. Issue 4. P:280

(7)

commit to user

Syafrudin. 2009. Promosi Kesehatan

untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media. P:138

Taufiqurahman MA., 2008. Pengantar

Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS. P:125

Wawan A., Dewi M., 2010. Teori dan

Gambar

tabel tiap
Tabel 4.2. Hasil perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan remaja puteri tentang perawatan alat genitalia eksterna, 44 orang remaja puteri (64,7%) dengan kategori tingkat pengetahuan

Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dan dengan metode penelitian lainnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja putri

Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan remaja SMAN 90 Jakarta terhadap kebersihan organ reproduksi eksterna pada

Penelitian ini dilakukan pada 82 orang remaja putri di SMP Negeri 30 Medan yang menunjukkan bahwa perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia memiliki perilaku

Hubungan Antara Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia Dengan Kejadian Keputihan Hasil analisis statistik menggunakan chi- square (X 2 ) dengan

Tujuan penelitian ini u ntuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku menjaga kebersihan organ genitalia pada siswi kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2

Tujuan penelitian ini u ntuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku menjaga kebersihan organ genitalia pada siswi kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2