v ABSTRAK
Pengembangan pulp merang sebagai bahan baku kertas merupakan program penting pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap kayu. Pengembangan produksi pulp berbahan baku merang tentunya harus mengikuti konsep keberlanjutan. Keberlanjutan produksi pulp berbahan baku merang akan terjadi ketika sumber daya yang digunakan dalam proses produksi juga berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran water footprint dalam produksi pulp merang serta untuk merumuskan suatu respon agar produksi pulp merang dapat berkelanjutan. Analisis water footprint sangat penting dilakukan karena dapat menjadi acuan untuk menentukan respon terhadap dampak yang akan terjadi akibat pemanfaatan sumber daya air serta memberikan informasi awal luasan lahan yang dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan dari proses produksi pulp merang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif
less dominant kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, pengukuran langsung dan wawancara semi-terstruktur pada setiap tahap produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai water footprint pulp berbahan baku merang adalah 3407,6 m3/ton, dengan nilai masing-masing komponennya adalah 1190 m3/ton untuk green water, 1496,4 m3/ton untuk blue water serta 721,2 m3/ton untuk grey water. Respon yang dapat diaplikasikan untuk mendukung keberlanjutan produksi pulp merang adalah dengan melakukan efisiensi pemanfaatan air di setiap tahap produksi melalui aplikasi metode SRI pada tahap budidaya serta produksi bersih pada tahap industri. Respon yang dapat diaplikasikan untuk mendukung keberlanjutan dari produksi bahan baku adalah dengan melakukan strategi perluasan untuk mencari wilayah yang berpotensi menghasilkan merang.