• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN JASA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN JASA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

HUBUNGAN ANTARA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

DAN JASA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN

KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD KERTOSONO

KABUPATEN NGANJUK

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Di susun Oleh:

NAMA : LAKSOMONO PRATIGNJO

NIM : S520809009

MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

MINAT UTAMA PELAYANAN PROFESI KESEHATAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

2

HUBUNGAN ANTARA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN JASA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KUALITAS

PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

ABSTRAK

Laksomono Pratignjo S520809009. Hubungan antara Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Jasa Pemberi Pelayanan Kesehatan dengan Kualitas Pelayanan Rawat Inap di RSUD Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Pembimbing I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK, Pembimbing II Balgis, dr, MSc, CM-FM. Tesis Program Magister Kedokteran Keluarga. Minat Utama Pelayanan Profesi Kesehatan. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011

Latar belakang : Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, kebutuhan akan pelayanan kesehatan semakin tinggi dan masyarakat pun menjadi semakin kritis dalam memperhatikan mutu pelayanan yang diberikan sebuah rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut maka diupayakan peningkatan pengembangan Pusat Kesehatan Masyarakat beserta jaringannya dan Rumah Sakit Umum Daerah yang memerlukan dukungan dana yang memadai. Untuk menindaklanjuti hal tersebut serta meningkatkan kemampuan pendanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, maka diperlukan partisipasi masyarakat dalam bentuk pembayaran retribusi pelayanan kesehatan yang diatur dalam Perda.

Tujuan penelitian : Menganalisis hubungan antara tarif retribusi pelayanan kesehatan dan jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan.

Metode penelitian : Merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai bidang tertentu. Analisis statistik untuk menguji hipotesis menggunakan uji asumsi dasar.

Hasil penelitian : menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh pasien antara ketiga rumah sakit yang berbeda tarif (p= 0.605). Jadi tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan pasien dan tarif rumah sakit. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien menurut besarnya jasa medis dokter spesialis yang memeriksa. Jadi tidak terdapat hubungan antara besar jasa dokter spesialis dan kualitas pelayanan kesehatan.

Kesimpulan : Secara signifikan tidak terdapat hubungan antara tarif retribusi dan jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan rawat inap di RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk

(3)

commit to user

3 ABSTRACT

Laksomono Pratignjo S520809009. Relations between Health Service Levy Rates and Services with the Health Services Quality Service in Hospital Inpatient Kertosono, Nganjuk. Advisor I Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M. Kes, PAK, Advisor II Balgis, dr, MSc, CM-FM. Thesis Master Program in Family Medicine. Main Interest Health Professions Service. Eleven March Graduate Program University of Surakarta. 2011

Background : Along with the development of science and medical technology, the need for health services are increasing and people were becoming increasingly critical in considering the quality of service provided by a hospital. Under these conditions, to boost the development of Community Health Centers and distribution networks and District General Hospital which requires adequate funding. To follow up on it and improve the ability of local government funding Nganjuk in improving community health status, it would require community participation in health care levy payment form set out in law.

Objective: To analyze the relationship between health care levy tariffs and service providers of health services with quality service.

Method : A descriptive study that aims to systematically and accurately describe the facts and characteristics about a particular field. Statistical analysis to test the hypothesis using the test of basic assumptions.

Results: show that there is no difference in the average quality of health services that are perceived by patients between the three different hospital rates (p = 0605). So there is no relationship between the quality of patient care and hospital rates. There was no difference in the average quality of health care received by patients by the medical services specialists are examining. So there is no relationship between the big services specialists and the quality of health services.

Conclusion: Significantly there was no relationship between rates and service levies health providers with quality inpatient services in hospitals Kertosono Nganjuk.

(4)

commit to user

4

PENDAHULUAN

A. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara tarif retribusi pelayanan kesehatan dan

jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan rawat inap di

RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk ?

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tarif retribusi pelayanan kesehatan dan

jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan rawat inap di

RSUD Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui persepsi penderita terhadap kenaikan tarif retribusi

di RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk untuk meningkatkan kualitas

pelayanan.

b. Untuk mengetahui peningkatan faktor-faktor kualitas pelayanan di

RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk setelah kenaikan tarif retribusi.

c. Untuk mengetahui hubungan antara jasa pemberi pelayanan kesehatan

dengan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Kertosono Kabupaten

(5)

commit to user

5

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi berupa manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis :

memberikan bukti-bukti empiris tentang hubungan antara tarif retribusi

pelayanan kesehatan dan jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan

kualitas pelayanan rawat inap di RSUD Kertosono Kabupaten Nganjuk.

2. Manfaat praktis :

a. Peningkatan kualitas pelayanan pasien rawat inap di RSUD Kertosono

Kabupaten Nganjuk.

b. Memberikan informasi kepada pemberi pelayanan kesehatan mengenai

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap.

c. Memberi masukan kepada pengambil kebijakan tentang hubungan tarif

dan jasa pemberi pelayanan kesehatan dengan kualitas pelayanan di

rumah sakit.

D. Kajian Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan

pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.

Rumah sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan

kesehatan masyarakat. Rumah sakit mempunyai tugas untuk melaksanakan

(6)

commit to user

6 mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan

pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Untuk menyelenggarakan

upaya tersebut rumah sakit umum mempunyai fungsi menyelenggarakan

pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan asuhan

keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengembangan, administrasi dan keuangan( Depkes, 1992 ).

Departemen Kesehatan mengartikan tarif retribusi rumah sakit

sebagai nilai suatu jasa pelayanan rumah sakit dengan sejumlah uang

dimana berdasarkan nilai tersebut rumah sakit bersedia memberikan jasa

kepada pasien. Menurut Gani (1997) tarif atau price adalah harga nilai

uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk memperoleh atau

mengkonsumsi suatu komoditi, yaitu barang atau jasa. Mulyadi (1997)

mengemukakan bahwa dalam keadaan normal harga atau price harus

menutup biaya penuh (Full Cost) yang terkait dengan produk dan

menghasilkan laba yang dikehendaki.

Menurut Gaspersz dalam Rahmulyono (2008 : 12) mendefinisikan

kualitas totalitas dari karakteristik suatu produk (barang dan atau jasa)

yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang

dispesifikasikan. Kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang

memuaskan pelanggan atau kesesuaian terhadap persyaratan atau

(7)

commit to user

7 Kualitas pelayanan merupakan pelayanan terbaik yang dilakukan

oleh seseorang, kelompok atau lembaga yang memberikan kepuasan bagi

pelanggan atau masyarakat dan pada gilirannya kepuasan itu akan

menciptakan loyalitas pelanggan atau masyarakat kepada

seseorang/kelompok/lembaga yang memberikan pelayanan tersebut.

Pelayanan kesehatan sebagai spesifikasi dari pelayanan publik itu sendiri

menurut Levey dan Lomba (Azwar, 1996: 35) adalah setiap upaya yang

diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah,

menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.

E. Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai

berikut :

Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan

Kepuasan Konsumen Persepsi Pasien Terhadap Kualitas

Pelayanan Peningkatan Kualitas Pelayanan

Jasa Pemberi Layanan Kesehatan

(8)

commit to user

8 Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila pasien yang telah

membayar retribusi pelayanan kesehatan memperoleh apa yang diinginkan,

pada saat mereka membutuhkannya, di tempat yang mereka inginkan, dan

dengan cara yang mereka tentukan.

F. Hipotesis Penelitian

“Ada hubungan antara tarif retribusi dan jasa pemberi pelayanan

kesehatan dengan kualitas pelayanan rawat inap di RSUD Kertosono

Kabupaten Nganjuk”

G. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik noneksperimentan

dengan pendekatan cross sectional serta menggunakan alat berupa

angket/kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kertosono, RSUD

Nganjuk dan RS Bhayangkara Nganjuk dengan populasi sasaran pasien

penyakit dalam yang rawat inap di zaal (kelas III), dan jumlah sampel adalah

30 orang untuk masing-masing rumah sakit. Teknik sampel yang digunakan

adalah purposive sampling dan exhaustive sampling.

Variabel independennya adalah tarif retribusi rawat inap di zaal (kelas

III) dan jasa pemberi pelayanan kesehatan, sedangkan variable dependennya

kualitas pelayanan rawat inap (yang meliputi tangiable, reliability,

(9)

commit to user

9 Untuk uji realibilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach s untuk

yang selanjutnya dianalisis dengan bantuan computer SPSS 17. Uji validitas

menggunakan metode Pearsons Product Moment Crrelation dan dianalisis

dengan menggunakan computer program SPPS 17.

Untuk uji hipotesis digunakan uji Normalitas (menggunakan uji One

Sample Kolmogrov-Smirnov), uji Homogenitas, uji One Way Anova, dan

Post Hoc Test.

H. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis One Way Anova menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh pasien

antara ketiga rumah sakit yang berbeda tarif (p= 0.605). Jadi tidak terdapat

hubungan antara kualitas pelayanan pasien dan tarif rumah sakit.

Pada Gambar diagram sebar menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien menurut

besarnya jasa medis dokter spesialis yang memeriksa. Jadi tidak terdapat

hubungan antara besar jasa dokter spesialis dan kualitas pelayanan kesehatan.

Hasil analisis Post Hoc Test menunjukkan bahwa:

a. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan yang diterima pasien

antara kelompok tarif RS Rp. 20.000 dan Rp. 30.000 dengan nilai

signifikansi sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05) jika menggunakan

Bonferroni dan nilai signifikansi 0,800 (lebih besar dari 0,05) jika

(10)

commit to user

10 b. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan yang diterima pasien

antara kelompok tarif RS Rp. 30.000 dan Rp. 35.000 dengan nilai

signifikansi sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05) jika menggunakan

Bonferroni dan nilai signifikansi 0,677 (lebih besar dari 0,05) jika

menggunakan Dunnett T3.

Hasil penelitian ini tidak sesuai pendapat Tantut, dkk (2003) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tarif retribusi

dengan kualitas pelayanan di balai pengobatan puskesmas Kasihan II.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang

dirasakan oleh pasien antara ketiga rumah sakit yang berbeda tarif (p=

0.605). Jadi tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan pasien dan

tarif rumah sakit.

2. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kualitas pelayanan kesehatan yang

diterima pasien menurut besarnya jasa medis dokter spesialis yang

memeriksa. Jadi tidak terdapat hubungan antara besar jasa dokter spesialis

dan kualitas pelayanan kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

SEBAGAI SISTEM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP PADA RSUD GIRIWOWONO

Kemudian, penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Rachmadi (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III di

dalam mendapatkan standar fasilitas pelayanan kesehatan.. 37 pada kelas rawat inap di RSUD Kabupaten Lombok Tengah. dan RSUD Kabupaten

Persepsi dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diperoleh dari tenaga kesehatan di Ruang Rawat Inap Cempaka

“Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr.Dradjat Prawiranegara Tahun 2017”.. Beserta perangkat yang ada (jika

Sarana pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan penunjang medik dan non medik, pelayanan

Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Kepuasan

(1) Retribusi pelayanan kesehatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang telah ditetapkan sebagai PPK-BLUD untuk Rawat Inap kelas III dan non kelas (single tarif), pelayanan