UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana sains program studi kimia
Dibuat oleh Galank Frenji Samudra
1103945
PROGRAM STUDI KIMIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH
PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI
(
Vetiveria zizanoides
) TERHADAP NYAMUK
Aedes aegypti
Oleh
Galank Frenji Samudra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Galank Frenji Samudra 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
i
LEMBAR PENGESAHAN
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Diajukan oleh
GALANK FRENJI SAMUDRA 1103945
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si.
NIP. 196904191992032002
Pembimbing 2
Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si.
NIP. 196305091987031002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kimia
Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si.
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat berjudul “Uji Efikasi Ekstrak Limbah Penyulingan Minyak Akar Wangi (Vetiveria zizanoides) terhadap Nyamuk Aedes aegypti” bersifat original buatan tangan saya sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian terhadap etika
keilmuan dengan pernyataan yang saya lakukan ini seperti plagiat terhadap karya
tulis orang lain, saya siap menanggung risiko dan sanksi yang diberikan.
Demikian pernyataan yang saya buat, semoga skripsi ini menjadi karya tulis yang
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Bandung, Agustus 2015
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan uji efikasi ekstrak limbah penyulingan minyak akar wangi (Vetiveria zizanoides) terhadap nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa ekstrak limbah penyulingan minyak akar wangi terbukti efektif sebagai biolarvasida untuk nyamuk Aedes aegypti. Uji efikasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji ovisida, anti-oviposisi, dan adultisida dalam bentuk dupa terhadap nyamuk Aedes aegypti. Deret konsentrasi ekstrak yang digunakan pada uji ovisida dan anti-oviposisi yaitu 1000, 2000, 3000, 4000, dan 5000 ppm serta kadar ekstrak yang digunakan pada uji adultisida dalam bentuk dupa yaitu 0,7; 1,4; 2,1; 2,8; 3,5; dan 4,2% w/w. Hasil dari uji ovisida diperoleh persentase penetasan telur sebesar 41,3% pada konsentrasi ekstrak tertinggi dan 70,7% pada konsentrasi ekstrak terendah serta nilai LC50 sebesar 3425,6 ppm. Hasil dari uji anti-oviposisi diperoleh persentase repelan efektif (%RE) sebesar 87,0% pada konsentrasi ekstrak tertinggi dan 45,2% pada konsentrasi ekstrak terendah serta nilai indeks aktivitas oviposisi (IAO) sebesar -0,77 pada konsentrasi ekstrak tertinggi dan -0,29 pada konsentrasi ekstrak terendah. Hasil dari uji adultisida dalam bentuk dupa diketahui bahwa tidak terdapat nyamuk yang jatuh pada pengujian berbagai kadar ekstrak. Dengan demikian ekstrak limbah penyulingan minyak akar wangi memiliki aktivitas ovisida dan anti-oviposisi, akan tetapi tidak memiliki aktivitas adultisida terhadap nyamuk Aedes aegypti.
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study tested efficacy of the extract waste oil refining vetiver (Vetiveria zizanoides) against Aedes aegypti mosquito, the main vector of the disease Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). The previous study, extracts of vetiver oil refining waste proven effective as biolarvacide for Aedes aegypti
mosquito. The efficacy test conducted in this study include ovicide, oviposition deterrent, and adulticide test in the form of incense against Aedes aegypti
mosquito. Extract concentrations used in ovicide and oviposition deterrent test that are 1000, 2000, 3000, 4000, and 5000 ppm, while extract concentration used in adulticide test in the form of incense that are 0.7, 1.4, 2.1, 2.8, 3.5, and 4.2% w/w. The ovicide test showed that percentage of 41.3% hatching eggs at the highest concentrations of extract and 70.7% in the lowest concentration of extract and LC50 values of 3425.6 ppm. The oviposition deterrent test showed that repellent effective percentage (%ER) of 87.0% in the highest concentration of extract and 45.2% in the lowest concentration of extract and the value oviposition activity index (OAI) of -0.77 in the highest concentration of extract and -0.29 in the lowest concentrations of extract. The adulticide test in the form of incense showed that there were no mosquitoes that fell on testing various levels of the extract. In conclusion, extracts of vetiver oil refining waste had ovicide and oviposition deterrent activity, but did not have adulticide activity against Aedes aegypti mosquito.
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Objek dan Lokasi Penelitian
Objek penelitian ini adalah limbah penyulingan minyak akar wangi yang
diperoleh dari sentra industri peyulingan minyak akar wangi yang berlokasi di
Kampung Legok Pulus Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut
Jawa Barat.
Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Material dan
Hayati Jurusan Pendidikan Kimia UPI dan Laboratorium Entomologi Kesehatan
Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan IPB.
1.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi (1) peralatan yang
digunakan untuk mengekstraksi limbah penyulingan minyak akar wangi, yaitu
blender listrik, set alat maserasi, pompa vacum, corong Buchner, vacum rotary
evaporator, freeze dryer, neraca analitik, dan peralatan gelas lainnya; dan (2)
peralatan untuk uji efikasi terhadap telur dan nyamuk Aedes aegypti, yaitu peet
grady chamber, kandang nyamuk, ovitrap, dan kontainer plastik.
1.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi (1) bahan untuk
mengekstraksi limbah penyulingan minyak akar wangi, yaitu etanol, aquades, dan
kertas saring Whatman; (2) bahan untuk pembuatan dupa anti nyamuk, yaitu
etanol, kertas, dan batang lidi; dan (3) bahan untuk uji efikasi, yaitu etanol,
aquades, dan kain kassa.
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hewan uji yang digunakan untuk uji efikasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah telur nyamuk Aedes aegypti, nyamuk Aedes aegypti betina,
30
1.3 Bagan Alir Penelitian
Tahap penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Analisis
Gambar 3.1 Bagan alir penelitian
1.4 Prosedur Penelitian
1.4.1 Preparasi Sampel
Limbah penyulingan minyak akar wangi yang kotor dicuci dengan air
yang mengalir sampai bersih. Setelah itu dikeringkan dengan dianginkan selama 3
hari. Limbah penyulingan minyak akar wangi yang telah kering kemudian
dipotong-potong dan dihaluskan dengan blender listrik.
Preparasi Sampel Limbah Penyulingan Minyak Akar Wangi
Ekstraksi Sampel Limbah Penyulingan Minyak Akar Wangi
Uji Efikasi
Ovisida Anti-Oviposisi Adultisida dalam
Bentuk Dupa
Uji Statistik
Kesimpulan
31
1.4.2 Ekstraksi Sampel
Sebanyak 2,05 kg limbah penyulingan minyak akar wangi yang halus
ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam set alat maserasi dan ditambahkan 20
liter etanol. Proses maserasi dilakukan selama 24 jam dengan sesekali dilakukan
pengadukan. Maserat yang diperoleh kemudian disaring menggunakan corong
buchner dan filtrat hasil penyaringan dipekatkan menggunakan vacum rotary
evaporator. Selanjutnya, ekstrak pekat dikeringkan menggunakan freeze dryer
selama 24 jam.
1.4.3 Analisis GC-MS
Analisis GC-MS dilakukan dengan kondisi pengujian yang dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
Mode kontrol aliran Velositas linier
32
1.4.4 Pembuatan Dupa Anti nyamuk
Kertas HVS direndam dalam air selama 24 jam. Setelah itu, kertas
dihaluskan menggunakan blender listrik hingga teksturnya menjadi seperti bubur.
Kertas yang telah halus dicampurkan dengan ekstrak limbah penyulingan minyak
akar wangi hingga homogen. Dupa dibuat dengan kadar 0; 0,7; 1,4; 2,1; 2,8; 3,5;
dan 4,2% w/w. Campuran dicetak pada sebatang lidi dengan panjang 20 cm
hingga membentuk dupa. Hasil pencetakan dikeringkan dengan oven pada suhu
60oC selama 6 jam.
1.4.5 Uji Efikasi
1.4.5.1Uji Ovisida
Enam mangkuk plastik disiapkan untuk pengujian, di mana lima mangkuk
untuk larutan perlakuan dan satu mangkuk untuk kontrol. Larutan ekstrak limbah
penyulingan minyak akar wangi dibuat dengan berbagai variasi konsentrasi yaitu
1000, 2000, 3000, 4000, dan 5000 ppm menggunakan pelarut etanol 1%.
Masing-masing larutan tersebut dimasukkan ke dalam mangkuk plastik yang berbeda.
Sebagai kontrol, ke dalam kontainer plastik dimasukkan larutan etanol 1% dalam
air sebanyak 200 ml. Setelah itu dimasukkan 25 telur uji ke dalam masing-masing
mangkuk plastik. Pengamatan dilakukan selama 24 jam (WHO, 2005). Pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Untuk menghitung nilai lethal
concentration (LC) dan hatch time (HT) dilakukan variasi waktu kontak dengan
pengamatan berkala selama 1 jam pertama selang 5 menit, 6 jam berikutnya
selang 1 jam, dan pengamatan terakhir pada jam ke 24. Skema pengujian ovisida
33
Gambar 3.2 Skema uji ovisida
1.4.5.2Uji Anti-Oviposisi
Lima kandang nyamuk berukuran 40 x 40 x 40 cm disiapkan untuk
pengujian. Larutan ekstrak limbah penyulingan minyak akar wangi dibuat dengan
berbagai variasi konsentrasi, yaitu 1000, 2000, 3000, 4000, dan 5000 ppm dengan
pelarut etanol 1%. Sebanyak 20 nyamuk betina yang telah kenyang memakan
darah dimasukkan ke dalam kandang. Dua ovitrap di sudut-sudut yang
berlawanan dari tiap kandang, yang satu diisi larutan perlakuan dan yang lain diisi
larutan kontrol. Posisi ovitrap diganti-ganti untuk menghilangkan efek posisi
peletakan telur. Pengamatan dilakukan selama 3 hari (Xue et al., 2001). Pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Setelah diperoleh data, maka dilakukan
analisis data untuk mencari nilai persentase repelan efektif (%RE) dan indeks
aktivitas oviposisi (IAO). Skema pengujian anti-oviposisi ditunjukkan pada
34
Gambar 3.3 Skema uji anti-oviposisi
1.4.5.3Uji Adultisida dalam Bentuk Dupa
Tujuh kandang kassa berukuran 20 x 20 x 20 cm disiapkan untuk
pengujian. Sampel dupa anti nyamuk dibuat dengan berbagai kadar ekstrak
limbah penyulingan minyak akar wangi, yaitu 0,7; 1,4; 2,1; 2,8; 3,5; dan 4,2%
w/w. Sebagai kontrol dibuat dupa anti nyamuk tanpa ditambahkan ekstrak.
Masing-masing sampel dupa anti nyamuk dimasukkan ke dalam tiap kandang
kassa. Masing-masing kandang kassa digantungkan di dalam peet grady. Sampel
dinyalakan dalam tiap peet grady. Pengamatan dilakukan selama 60 menit dengan
selang waktu 5 menit (WHO, 2009). Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan. Skema pengujian adultisida dalam bentuk dupa ditunjukkan oleh
Gambar 3.4.
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aarthi, N. dan Murugan, K. (2011). “Effect of Vetiveria zizanioides L. Root Ext
racts on the Malarial Vector, Anopheles stephensi Liston”. Asian Pacific
Journal of Tropical Disease. Vol 11(1): 154-158.
Anonim. (2010). Jenis-Jenis Pestisida. [Online]. Tersedia:
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/060914/jenis-jenis%20pestisida.html. [10 Januari 2010]
Budiyono. (2012). Kajian Sistematik Dampak Pestisida Diazinon terhadap
Manusia, Mamalia lainnya dan Lingkungan. Skripsi. Jakarta: Univeritas
Indonesia.
Champagnat, P., Annie, H., Andre`e, C., Didiet, F., Andre, P. C., dan Jean, L. L.
(2008). “Flavonoids from Vetiveria zizanioides and Vetiveria nigritana
(Poaceae)”. Biochemical Systematics and Ecology. Vol 36: 68-70.
Christophers, S. R. (1960). Aedes aegypti (L) the Yellow Fever Mosquito.
Cambridge: Cambridge University Press.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2015). Puncak Musim Hujan Waspadai Penyakit Demam Berdarah.
[Online]. Tersedia: http://www.bin.go.id/awas/detil/331/4/16/02/2015/
puncak-musim-hujan-waspadai-penyakit-demam-berdarah.
[8 Januari 2015]
Dewick, P. W. (2002). Medical Natural Products Second Edition. United
Kingdom: John Wiley & Son Ltd.
Direktorat Pupuk dan Pestisida. (2012). Metode Standar Pengujian Efikasi
Pestisida Tumah Tangga dan Pengendalian Vektor. Jakarta: Kemeterian
Pertanian RI.
Dono, D. dan Susanerwinur. (2013). “Toksisitas dan Anti Oviposisi Ekstrak
Galank Frenji Samudra, 2015
UJI EFIKASI EKSTRAK LIMBAH PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Crocidolomia pavonana”. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Vol 15(2):
69
El-Gendy, N. A. dan Shaalan, E.A. (2012). “Oviposition Deterrent Activity of
Some Volatile Oils against the Vilaria Mosquito Vector Culex pipiens”.
Journal of Entomology. Vol 1(1): 1-7.
Gokulakrishnan, J., Baranitharan, M., Abirami, R., Kavikuyil, R., Ramya, Deepa,
J., dan Baluselvakumar. (2015). “Larvacidal and Ovicidal Activities of
Vitex negundo Linn. (Family: Verbenaceae) Plant Extracts against
Dengue Mosquito, Aedes aegypti (Linn.) (Diptera: Culicidae)”. Life
Science Archives. Vol 1(1): 66-71.
Govindarajan, M., Rajeswary, M., dan Sivakumar, R. (2013). “Larvicidal &
Ovicidal Efficacy of Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth. (Fabaceae)
against Anopheles stephensi Liston & Aedes aegypti Linn. (Diptera:
Culicidae)”. Indian J Med Res. Vol 138(1): 129-134.
Hendayana, S., Kadarohman, A., Sumarna, A., dan Supriatna, A. (1994). Kimia
Analitik Instrumen Edisi Kesatu. Semarang: IKIP Semarang Press.
Henderson, G., Heumann, D. O., Laine, R. A., Maistrello, L., Zhu, B. C. R., dan
Chen, F. (2005). Extract of Vetiver Oil as Repellent and Toxivant to Ant,
Ticks, and Cockroaches. [Online]. Tersedia:http://www.freepatents
online.com/ 6906108.html. [14 Juni 2005]
Herms, W. B. (1953). Medical Entomology Fourth Edition. New York: The
Macmillan Company.
Hidana, R. dan Novia, S. (2015). “Efektivitas Ekstrak Daun Sereh (Cymbopogon
nardus) sebagai Antioviposisi terhadap Nyamuk Aedes aegypti”. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 13(1): 130-134.
Irwan, A., Komari, N., dan Rusdiana. (2007). “Uji Aktivitas Ekstrak Saponin
Fraksi n-Butanol dari Kulit Batang Kemiri (Aleurites moluccana Willd)
pada Larva Nyamuk Aedes aegypti”. Sains dan Terapan Kimia. Vol 1(2):
93-101.
Jain, S. C., Nowicki, S., Eisner, T., dan Meinwald, J. (1982). “Insect Repellents
from Vetiver Oil: I. Zizanal and Epizizanal”. Journal of Tetrahedron
Letters. Vol 23(45): 4639-4642.
Kastaman, R. (2003). Analisis Kelayakan Teknis Pemanfaatan Limbah Akar
70
Briket. [Online]. Tersedia: https://minyakatsiriindonesia.wordpress.
com/pemanfaatan-limbah-proses/roni-kastaman/. [12 Oktober 2008]
Kelambujavan. (2014). Tahukah Anda? Sekeping Obat Bakar Nyamuk Ternyata
Lebih Bahaya dari 100 Batang Rokok!. [Online]. Tersedia:
http://kelambujavan.com/tahukah-anda-sekeping-obat-bakar-nyamuk-lebih-bahaya-dari-100-batang-rokok. [12 Oktober 2014]
Kementan RI. (2011). Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran
Pestisida. Jakarta: Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Khumaisah, L. L. (2009). Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Etanol Limbah
Penyulingan Minyak Akar Wangi (Vetiveria zizanoides) terhadap Larva
Nyamuk Aedes aegypti, Culex sp., dan Anopheles sundaicus. Skripsi.
Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Lenny, S. (2006). Isolasi dan Uji Bioaktivitas Kandungan Kimia Utama Puding
Merah dengan Metoda Uji Brine Shrimp. [Online]. Tersedia:
http://library.usu.ac.id/download/fmipa/06000441.pdf. [16 Oktober 2008]
Mirnawaty, Supriadi, dan Jaya, B. (2012). “Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Langsat
(Lansium domesticum) sebagai Obat Nyamuk Elektrik terhadap Nyamuk
Aedes aegypti”. Jurnal Akademika Kimia. Vol 1(4), 147-152.
Moehammadi, N. (2005). “Potensi Biolarvasida Ekstrak Herba Argeratum
conyzoides Linn. dan Daun Saccopetalum horsfieldii Benn. terhadap
Larva Nyamuk Aedes aegypti L”. Jurnal Berk. Penel. Hayati. Vol 10, 1-4.
Niendria, A. (2011). Kapasitas Reproduksi Nyamuk Aedes aegypti di
Laboratorium. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi
Topik Utama Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI.
Sari, W. D. S. (2010). Efektivitas Ekstrak Daun Babandotan (Ageratum
conyzoides L) terhadap Mortalitas Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Singh, S. P. dan Mittal, P. K. (2013). “Mosquito Repellent and Oviposition
71
Vector Anopheles stephensi”. Online International Interdisciplinary
Research Journal. Vol 3(6), 326-333.
Stenersen, J. (2004). Chemical Pesticides: Mode of Action and Toxicology.
Florida: CRC Press.
Vanmathi, J. S., Padmalatha, C., Singh A. J. A. R., dan Isaac, S. S. (2010). “Efficacy of Selected Plant Extracts On The Oviposition Deterrent And Adult Emergence Activity of Callosobruchus Maculatus F (Bruchidae;
Coeleoptera)”. Global Journal of Science Frontier Research. Florida
10(8): 2-7.
Wikipedia. (2015). Saponin. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/
Saponin. [7 April 2015]
WHO. (2005). Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito
Larvacides. New York: World Health Organization.
WHO. (2009). Guideliner for Efficacy Testing of Household Insecticide Products.
New York: World Health Organization.
Xue, R. D., Barnard, D. R., dan Ali, A. (2001). “Laboratory and Field Evaluation
of Insect Repellents as Oviposition Deterrents against the Mosquito