Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak tunarungu sama halnya dengan penyandang disabilitas yang lain
yaitu merupakan warga negara Indonesia yang berhak memperoleh
pendidikan. Pemerintah telah menjamin hal itu pada UUD 1945 pasal 31
ayat 1, bahwa “Setiap warga negara berhak atas pendidikan”.
Adapun dalam PP No. 72 tahun 1991, bab 2 pasal 2 disebutkan bahwa
tujuan pendidikan luar biasa adalah:
...membantu peserta didik yang memiliki hambatan fisik atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan.
Sebagaimana telah diketahui bahwasannya salah satu tujuan utama
dari sebuah pendidikan secara umum adalah untuk mendewasakan siswa,
sehingga di masa depan kelak mereka akan dapat menjalani kehidupan
secara mandiri. Saat siswa beranjak dewasa dan dituntut untuk dapat
bertahan hidup, mereka akan memerlukan berbagai kiat khusus berupa
lifeskill (keterampilan kecakapan hidup). Maka dari itu, pendidik harus
berusaha semaksimal mungkin agar dapat memberikan bekal keterampilan
dalam diri siswa sehingga mereka mampu menumbuhkembangkan bekal
tersebut menjadi aktivitas nyata yang membuahkan hasil, dan tentu saja
hasil tersebut merupakan hal berharga yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Pendidikan keterampilan kecakapan hidup (life skill) meliputi
beberapa keterampilan yang salah satunya adalah vokasional. Dinyatakan
dalam Depdiknas (2006, hlm. 31) bahwa “Muatan isi kurikulum satuan
pendidikan SMALB A, B, D, E terdiri atas 40% - 50% aspek akademik dan
60% - 50% aspek keterampilan vokasional.”
Dengan demikian maka pembelajaran keterampilan vokasional di
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan yang dikembangkan di sekolah-sekolah, baik itu sekolah
umum maupun sekolah luar biasa. Berbagai jenis keterampilan vokasional
yang dikembangkan seperti tata busana, tata boga, kriya kayu, tata rias,
otomotif, dan lain sebagainya.
Penyandang tunarungu sebagai warga masyarakat dituntut untuk
mempunyai keterampilan untuk bekal hidupnya. Pembangunan SDM
(Sumber Daya Manusia) seperti ini di SMALB dilaksanakan dalam bentuk
mata pelajaran keterampilan. Mata pelajaran keterampilan merupakan mata
pelajaran yang berisi kemampuan konseptual, apresiatif, kreatif produktif
dalam menghasilkan benda produk kerajinan dan atau produk teknologi
yang memberikan penekanan pada penciptaan benda-benda fungsional dari
karya kerajinan, karya teknologi sederhana, yang bertumpu pada
keterampilan tangan.
Sebagian dari mereka banyak yang tidak melanjutkan studi ke
pendidikan tinggi selepas SLB tingkat lanjutan. Oleh karena itu, diperlukan
kegiatan pembelajaran keterampilan vokasional di SMALB agar siswa
mampu mengaplikasikan seluruh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
telah diperoleh di dalam kelas yang dapat bermanfaat juga di dalam
kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Adapun keterbatasan potensi yang dimiliki anak tunarungu
menyebabkan harus adanya upaya latihan keterampilan yang terprogram.
Bagi anak tunarungu, pemberian pembelajaran keterampilan harus dimulai
dari hal-hal yang sifatnya sederhana dan menggunakan pendekatan yang
sesuai dengan anak dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat
memperoleh hasil yang optimal.
Untuk dapat menghasilkan berbagai kemampuan keterampilan bagi
peserta didik tunarungu tentunya diperlukan berbagai sarana dan prasarana
dan sumber daya pengajar. Namun berdasarkan temuan di lapangan,
kenyataannya bahwa pendidikan keterampilan vokasional di beberapa SLB
di Indonesia masih kurang berkembang. Tidak semua Sekolah Luar Biasa
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengajar) yang mumpuni untuk dapat memfasilitasi kebutuhan keterampilan
vokasional peserta didik.
Adapun yang menjadi perhatian khusus peneliti adalah pada salah satu
komponen keterampilan vokasional, yaitu Tata Busana pada sub
keterampilan menjahit. Bahwasannya tidak semua sekolah memiliki sarana
prasarana seperti mesin jahit dan alat-alat lainnya, juga guru keterampilan
(SDM) yang memiliki kompetensi di bidang menjahit atau tata busana.
Jenis keterampilan vokasional menjahit adalah salah satu jenis
keterampilan yang cocok untuk Anak Berkebutuhan Khusus, terutama
tunarungu. Pembelajaran keterampilan dasarmenjahit di sekolah dapat
diberikan kepada anak tunarungu, karena pada dasarnya anak tunarungu
dapat dibimbing untuk mengikuti pembelajaranketerampilandasarmenjahit
yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki tingkat
inteligensi rata-rata sama dengan anak pada umumnya.Kondisi tunarungu
yang ditekankan pada kemampuan visual dan motorik akan sangat
sesuaiuntuk dapat membangun keahlian yang nantinya berguna sebagai
bekal hidupnya.
Variasi pembelajaran vokasional amat diperlukan karena nantinya
akan menjadi pembekalan bagi siswa setelah lulus dari sekolah. Oleh karena
itu, peneliti berkeinginan melaksanakan penelitian untuk mengetahui
bagaimana efektivitas hasil pembelajaran keterampilan menjahit dengan
menggunakan teknik jahit tangan yang diterapkan secara manual tanpa
harus bergantung pada penggunaan mesin sehingga dapat diaplikasikan
dengan lebih mudah meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana di
sekolah.
Beberapa keuntungan lain dari pembelajaran keterampilan vokasional
menjahit adalah mengembangkan kemampuan komunikasi pengenalan dan
makna benda yang dibuat, mengembangkan kemampuan kreativitas dalam
pembuatan hasil karya/ produk,dan mengasah kemampuan koordinasi visual
dan motorik halus siswa mulai dari kegiatan menggambar desain pola,
menggunting kain sesuai pola, menggunakan jarum jahit, menempel dan
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan termotivasi untuk terus mengembangkan diri sampai karyanya dapat
diakui masyarakat sehingga bisa menjadi modal dasar untuk dapat membuka
peluang lapangan kerja bagi diri sendiri. Sehingga pada akhirnya
pembelajaran yang diberikan akan memberikan manfaat dan kemudahan
yang berharga untuk siswa.
Melihat pemaparan kondisi tersebut, peneliti berkeinginan untuk dapat
mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan teknik jahit tangan dalam
meningkatkan keterampilan vokasional menjahit pada siswa tunarungu di
SLB YKS III Katapang Kabupaten Bandung melalui penelitian ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengidentifikasi
beberapa masalah, yaitu:
1. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB terdiri atas
50%-60% aspek keterampilan vokasional, namun keterampilan yang
dimiliki siswa tunarungu masih sangat terbatas
2. Sebagian dari siswa tunarungu banyak yang tidak melanjutkan studi
ke pendidikan tinggi selepas SLB tingkat lanjutan.
3. Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah dan sumber daya
pengajar dalam bidang vokasional sedangkan variasi pembelajaran
vokasional amat diperlukan sebagai bekal keterampilan dasar bagi
peserta didik setamat dari sekolah.
4. Keterampilan vokasional menjahit adalah salah satu yang cocok untuk
anak tunarungu karena sesuai dengan karakteristiknya yang
ditekankan pada kemampuan visual dan motorik.
5. Teknik jahit tangan dapat diterapkan secara manual dalam
pembelajaran keterampilan menjahit tanpa harus bergantung pada
penggunaan mesin jahit sehingga dapat diaplikasikan dengan lebih
mudah meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah.
6. Belum adanya keterampilan menjahit di SLB YKS III Katapang
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan diadakannya keterampilan ini diharapkan dapat melengkapi
keterampilan lainnya yang telah ada.
C. Batasan Masalah
Keterampilan menjahit banyak diaplikasikan pada berbagai jenis dan
bahan kain. Adapun dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan
pada penggunaan bahan kain felt karena bahan ini adalah salah satu yang
dapat diaplikasikan menggunakan teknik jahit tangan (manual) yaitu dengan
teknik tusuk feston.
Mengingat bahan kain felt dalam penggunaannya dapat diolah
menjadi berbagai bentuk hiasan (accessories), maka masalah penelitian
dibatasi hanya pada keterampilan menjahit dalam membuat karya “boneka gantung”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya, maka masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah penggunaan teknik jahit tangandalam pembuatan boneka gantung
dapat meningkatkan keterampilan vokasional menjahit pada siswa
tunarungu di SLB YKS III Katapang Kabupaten Bandung?”
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran efektivitas dari
penggunaan teknik jahit tangan dalam pembelajaran keterampilan
vokasional menjahit pada siswa tunarungu di SLB YKS III Katapang
Kabupaten Bandung.
2. Kegunaan Penelitian
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Hasil penelitian ini apabila berhasil dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi para pendidik untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan menjahit secara manual
tanpa menggunakan mesin.
b) Hasil penelitian ini apabila berhasil dapat digunakan sebagai
modal keterampilan dasar dalam menjahit bagi siswa tunarungu.
Secara Teoretis
a) Memberikan sumbangsih pemikiran dan informasi bagi ragam
perkembangan kreativitas tentang penggunaan bahan kain felt
dalam keterampilan menjahit pada siswa tunarungu.
b) Memberikan pilihan pembelajaran alternatif sebagai cara untuk
memberikan bekal keterampilan yang bisa disesuaikan pada
kebutuhan peserta didik tunarungu pasca sekolah.
Manfaat bagi Peneliti
a) Pengembangan pribadi; penulis selaku peneliti akan
memperoleh pengalaman baru dalam menyatukan pengetahuan
teoritis berdasarkan hasil penelitian yang akan diperoleh di
lapangan.
b) Memberi kesadaran untuk pertumbuhan diri peneliti di dalam
memahami persoalan peserta didik tunarungu.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam menyusun suatu karya ilmiah, khususnya Skripsi, diperlukan
suatu struktur organisasi penulisan yang disusun secara sistematis agar
karya tulis tersebut dapat lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Berikut
dipaparkan bagian-bagian yang menjadi pokok bahasan:
Bab I menjelaskan tentang latar belakang penelitian ini, dimana
siswa-siswa berkebutuhan khusus, khususnya siswa tunarungu pada tingkat
sekolah menengah perlu mendapatkan porsi pembelajaran keterampilan
vokasional lebih banyak daripada muatan pembelajaran akademik. Hal ini
dalam rangka mempersiapkan bekal peserta didik dalam menghadapi
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan adalah adanya berbagai hambatan yang membuat tersendatnya
pelaksanaan pembelajaran keterampilan vokasional seperti terbatasnya
sarana dan prasarana. Adapun yang menjadi konsenterasi peneliti adalah
pada keterampilan menjahit yang merupakan salah satu keterampilan padat
karya di lingkungan sekolah tempat penelitian, sehingga hal ini
menjadikannya sebagai suatu urgensi pembekalan dasar bagi siswa
tunarungu dengan menggunakan teknik jahit tangan sehingga dalam
pelaksanaannya tidak harus bergantung pada penggunaan mesin jahit. Di
samping itu keterampilan menjahit adalah salah satu yang cocok dengan
karakteristik anak tunarungu yang berbasis pada kemampuan visual dan
motorik, sehingga pembelajaran ini cocok untuk diterapkan.
Bab II membahas mengenai landasan teoritis tentang konsep-konsep
pada variabel penelitian ini. Landasan teoritis yang paparkan adalah tentang
konsep dasar ketunarunguan, pembelajaran keterampilan vokasional, dan
keterampilan menjahit menggunakan teknik jahit tangan. Pada Bab ini juga
terdapat penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis penelitian.
Bab III menjelaskan tentang metodologi penelitian. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
dengan subjek tunggal (single subject experimental) dengan desain
A-B-A.Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek-tunggal adalah meneliti
individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan
dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.
Pada Bab ini juga dibahas mengenai variabel penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian.
Bab IV mengungkap inti dari penelitian, yaitu pemaparan hasil
temuan di lapangan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis
data, serta pembahasan hasil penelitian yang terkait dengan pengaruh
penggunaan teknik jahit tangan dalam peningkatan keterampilan vokasional
menjahit pada siswa tunarungu di SLB YKS III Katapang Kabupaten
Bandung.
Bab V membahas tentang penafsiran peneliti dan hasil penelitian yang
Rima Pebriani, 2016
PENGGUNAAN TEKNIK JAHIT TANGAN D ALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENJAHIT PAD A SISWA TUNARUNGU D I SLB YKS III KATAPANG KABUPATEN BAND UNG