• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan dan Partisipasi Pengelola PAUD dalam Meningkatkan Kompetensi Pendidik (Studi Di Kelombok Bermain Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepemimpinan dan Partisipasi Pengelola PAUD dalam Meningkatkan Kompetensi Pendidik (Studi Di Kelombok Bermain Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian /Sampel Penelitian

Dipilihnya kelompok bermain (kober) Azizah Desa Cigugur Girang

Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat sebagai wilayah yang

dijadikan penelitian ini karena Kober ini merupakan Kober yang pernah

mempunyai prestasi yang membanggakan, iantaranya yaitu pernah

memiliki prestasi sebagai juara satu Keteladanan PAUD dan Mitra PAUD

tingkat BAKORPEMBANGWIL dan juara dua lomba keteladanan PAUD

dan mitra PAUD Non Formal tingkat provinsi tahun 2011. Selain itu letak

bangunannya strategis yang berada pada sekitar bangunan penduduk dan

jauh dari keramaian kendaraan sehingga peserta didik dalam belajar

melalui bermain mendukung keamanan dan kenyamanan.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh.

Menurut Arikunto (2004, hlm. 47) sumber data di definisikan menjadi 3

yaitu: person, place, paper.

1. Person yaitu sumber data berupa orang yang bisa memberikan data

berupa jawaban lisan melalui wawancara. Dalam penelitian ini

personnya adalah pengelola, pendidik Kober dan orang tua peserta di

Kober azizah.

2. Place yaitu sumber data berupa tempat atau sumber data yang

menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak, meliputi

fasilitas gedung, kondisi lokasi, kegiatan belajar-mengajar,

kompetensi, aktifitas dan sebagainya yang ada di Kober Azizah Desa

Cigugur Girabg Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

3. Paper yaitu berupa simbol atau sumber data yang menyajikan

tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, simbol-simbol dan lain-lain.

Dalam penelitian ini papernya adalah berupa tanda-tanda tertulis

(2)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten

Bandung Barat seperti stuktur organisasi, sertifikat-sertifikat pelatihan,

seminar ataupun workshop, piala, piagam prestasi yang pernah di raih

dan lain-lain.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan Arikunto (2004, hlm.

52),yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum

pengumpulan data, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti

dalam tahap ini, di antaranya :

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini biasa disebut

proposal penelitian. Pada tahap ini penulis memilih lapangan penelitian,

penentuan jadwal peizahnelitian, memilih alat penelitian,rancangan

pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan

melaksanakan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar

dalam menentukan fokus yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan

dengan kepemimpinan dalam meningkatkan kompetensi di Kober

Azizah.

b. Memilih lapangan fokus penelitian. Dalam memilih lokasi penelitian

penulis melakukan kesesuain antara teori yang didapat oleh penulis

dengan kenyataan/praktek dilapangan.

c. Mengurus perizinan. Perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang

berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

d. Menjaga dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu

membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek

penelitian sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat

penelitian yang akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang

(3)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh

penulis sendiri disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh

penulis. Tuntunan kredibilitas penelitian terutama untuk mengaji

kesahihan data, karenanya ditetapkan nara sumber yang kredibal yaitu

pengelola, pendidik dan orang tua peserta didik yang ada di Kober

Azizah.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan

oleh penulis dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya : pedoman

penelitian yang memuat pokok yang menjadi subjek kajian, perlengkapan

fisik, surat izin mengadakan penelitian dari universitas, kontak dengan

lembaga tempat penelitian yaitu Kober Azizah di Kabupaten Bandung

Barat.

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan

langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua

bagian Arikunto (2004, hlm. 52) yaitu :

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis

mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat

pengumpulan data yang digunakan dengan memilih kepada subjek

penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus

dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk

menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan peneliti sehingga

dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara

penulis dan subjek penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti, diantaranya :

1) Mengadakan wawancara dengan pengelola, pendidik, dan orang tua

peserta didik Kober Azizah sebagai subjek peneliti yang difokuskan

pada kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kompetensi

(4)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Melakukan observasi terhadap lingkungan kegiatan yang dilakukan

pengelola, pendidik dan oang tua peserta didik.

3. Tahap Akhir

Menurut Arikunto (2004, hlm. 53)Untuk mengecek kebenaran data

atau informasi yang telah diperoleh dapat dipercaya maka perlu dilakukan

sumber check dan triangulasi sehingga setiap data atau informasi yang

diperoleh selalu dikonfirmasikan dan diteliti kembali kepada sumber

datanya. Triangulasi dilakukan merujik pada sember yang ada dimana

peneliti merupakan triangulasi dengan mengadakan pengecekan darajat

kepercayaan beberapa subjek penelitian selaku sumber data yaitu

membandingkan data hasil wawancara mendalam dari pengelola dengan

data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua peserta didik dengan

menggunakan metode yang sama

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian

karena metode penelitian dapat membantu peneliti dalam melakukan

penelitian. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dn kegunaan tertentu. Berdasarka dari taraf pembahasan masalah,

penelitian yang digunakan ini melakukan metode deskriptif dimana

peneliti deskriptif bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang

sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa suatu

keadaan tertentu.

Peneliti mengenai kepemimpinan dan parisipasi pengelola PAUD

dalam meningkatkan kompetensi pendidik menggunakan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor sbagaimana

dikutif Moleong (2011, hlm. 4) adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

(5)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini berusaha mengungkap secara mendalam tipe

kepemimpinan pengelola Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan

Parongpong Kabupaten Bandung Barat bagaimana partisipasi

kepemimpinan pengelola Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan

Parongpong Kabupaten Bandung Barat, dan bagaimana faktor-faktor yang

mempengaruhi kepemimpinan pengelola di Kober Azizah Desa Cigugur

Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Penggunaan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada

penelitian ini berdasarkan kepada permasalahan yang diteliti yaitu

mendeskripsikan mengenai kepemimpinan yang dilakukan oleh pengelola

PAUD di Kober Azizah Desa Cigugur Girang Kecamatan Parongpong

Kabupaten Bandung Barat dalam meningkatkan kompetensi pendidik.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan masalah

penelitian, masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut :

1. Maksud kepemimpinan dalam penelitian ini adalah kesiapan yang dimiliki

pengelola Kober Azizah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing,

melatih serta mengarahkan yang selanjutnya berbuat sesuatu untuk

tercapainya tujuan pendidikan anak usia dini dan meningkatkan

kompetensi para pendidik. (Sudjana, 2004, hlm. 19).

2. Partisipasi dalam penelitian ini adalah suatu wujud dari peran serta

pengelola Kober Azizah dalam aktivitas berupa perencanaan dan

pelaksanaan untuk mencapai tujuan pembangunan lembaga. Wujud dari

partisipasi dapat berupa saran, jasa, ataupun dalam bentuk materi baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana demokratis

(Poerbakawatja S, 1981 hlm. 251).

3. Pengelola dalam penelitian ini adalah seseorang yang bertanggung jawab,

mengolah, mengorganisir suatu lembaga, sedangkan tenaga kependidikan

pengelola adalah menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,

(6)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan. Dalam penelitian ini pengelola melakukan upaya untuk

meningkatkan kompetensi pendidik merupakan langkah yang sangat

banyak, tetapi dalam penelitian ini upaya pengelola dibatasi yaitu upaya

atau kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh pengelola PAUD dalam

meningkatkan kompetensi pendidik antara lain melalui pembinaan disiplin

tenaga kependidikan (melalui pelatihan, seminar, studi banding),

pemberian penghargaan dan hukuman serta mensejahterakan pendidik

(undang-undang SISDIKNAS Bab VII).

4. Kualitas pendidik menurut undang-undang Sikdiknas No. 20 Tahun 2003

yang dimaksud dengan guru yang berkualitas adalah guru yang profesinal.

Menurut Sanusi, (dalam et al 1991, hlm. 20-22) professional menunjuk

pada dua hal, pertama orang yang menyandang suatu profesi, orang yang

profesional biasanya melakukan pekerjaan secara otonom dan

mengabdikan diri pada pengguna jasa dengan disertai rasa tanggung

jawab atas kemampuan profesionalnya itu. Kedua, kinerja seseorang

dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Pada tingkat

tinggi, kinerja itu dimuati unsur-unsur kiat atau seni yang menjadi ciri

tampilan profesional seorang penyandang profesi. Maksud kualitas dalam

peneliian ini merupakan kesanggupan pendidik dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya dengan

waktu yang telah ditentukan.

5. Kompetensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) artinya berarti

(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau merumuskan sesuatu hal.

Istilah kompetensi pun diterjemahkan sebagai keterampilan, kecakapan

dan keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu dan sesuai.

Definisi kompetensi di tempat kerja merujuk pada pengertian kecocokan

seseorang dengan pekerjaan.

E. Instrumen Penelitian

Menuut Sudjana (2006, hlm. 203.)Instrumen adalah alat bantu

(7)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data

utama karena penelitian ini menuntut penelitian alamiah yang langsung

dihadapi oleh peneliti. Disamping itu penelitian kualitatif mempunyai

adaptabilitas yang tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi

yang ada di tempat penelitian.

Peneliti pada waktu mengumpulkan data di lapangan berperan serta

dalam kegiatan subjek penelitian. Peneliti sebagai instrumen penelitian

akan mencoba memahami dan menyesuaikan keadaan yang terjadi pada

waktu penelitian sehingga data yang di dapatkan diperoleh secara kuat.

Jadi manusialah sebagai alat atau instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, sebagai

berikut :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti dalam

mengamati data secara lengkap pada waktu berlangsungnya proses

penelitian. Pedoman observasi ini peneliti gunakan peneliti dapat

melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah lembar acuan yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang dirancang peneliti untuk mengetahui sejauh mana usaha

yang dilakukan pengelola dalam meningkatkan kualitas pendidik di

lembaga Kober yang di pimpinnya. Pedoman wawancara tersebut dapat

dikembangkan sesuai dengan situasi pada saat wawancara dilakukan.

3. Dokumentasi tertulis yang diperlikan untuk melengkapi data penelitian,

yaitu dengan jalan menbaca, menelaah, mengkaji, dan mempelajari

literatur, arsip, laporan, dokumen, sepeti gambaran umum KOBER Azizah

(8)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengumpulan Instrumen

Menurut Sudjana (2006, hlm. 204) instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan observasi. Dalam proses

pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu :

1. Membuat kisi-kisi penelitian.

2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian kedalam pedoman wawancara dan

pedoman observasi.

3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang kisi-kisi dan pedoman

wawancara serta observasi.

4. Merevisi pedoman wawancara dan observasi.

5. Melakukan penelitian dilapangan.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya 1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik evaluasi program pendidikan

luar sekolah yang digunakan dengan mengkaji suatu gejala atau peristiwa

melalui upaya mengamati dan mencatat data secara sistematis. Observasi

dapat digunakan secara mandiri atau bersama-sama teknik pengumpulan

data yang lain seperti penggunaan teknik observasi denagn wawancara .

(Sudjana 2006, hlm:199).

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara dekat

kegiatan-kegiatan dan peristiwa yang terjadi yang dilakukan oleh subjek

sehingga dapat memberikan infoemasi sesuai dengan permasalahan yang

diteliti. Dalam penelitian observasi ini dilakukan proses prilaku pengelola

PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik, dengan teknik ini dapat

dimungkinkan bisa mengamati dan melihat kejadian-kejadian yang terjadi

dalam kepemimpinan pengelola, teknik ini diharapkan bisa

mengoptimalkan peneliti dalam merasakan apa yang sudah dirasakan serta

dihayati oleh subjek sehingga peneliti memungkinkan sebagai sumber

(9)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data dimana peneliti

mengamati dan mencatat informasi mengenai kepemimpinan pengelola

PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik di Kober Azizah Desa

Cigugur Girang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Observasi di lakukan dengan cara mengamati perilaku pengelola Kober

Azizah yang dilaksanakan selama kurun waktu 2 bulan pada waktu beliau

ada di Kober Azizah.

Observasi yang dilakukan yaitu dengan cara langsung datang ke Kober

Azizah 2 kali dalam semimggu dari jam 08:00 s/d 11:00, mengamati

aktivitas responden dan prilaku kepemimpinan responden terhadap

pendidiknya. Adapun alat yang digunakan pada saat observasi oleh

peneliti adalah observasi dan kamera.

2. Teknik Wawancara

Menurut Sudjana (2006, hlm:194) wawancara adalah teknik

pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara

pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab. Wawancara

dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara,

pewawancara sebagai pemegang peran utama dalam kegiatan

wawancara, perlu memiliki karakteristik sosial yang dapat menarik

perhatian dan minat responden, memiliki reputasi menurut pandangan

responen dan memiliki keterampilan berkomunikasi dan memotivasi,

serta dapat menumbuhkan rasa aman bagi responden .

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti melakukan

wawancara denagan pengelola dan pendidik Kober Azizah seta orang

tua peserta didik yang dijadikan responden untuk mendapatkan

informasi kepemimpinan dan partisipasi pengelola PAUD dalam

meningkatkan kompetensi pendidik. Wawancara dilakukan terhadap

pengelola, pendidik Kober Azizah dan orang tua peserta didik, hal ini

dilakukan untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan dalam

(10)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara yang dilakukan bersama pengelola dilakukan

dengan tatap muka langsung yang bertempat di ruang pengelola.

Sedangkan wawancara yang dilakukan dengan para pendidik

dilakukan diruangan pendidik Kober Azizah setelah pembelajaran

selesai dilaksanakan. Wawancara dengan orang tua peserta didik

dilakukan di Kober Azizah pada saat orang tua menunggu anaknya

mengikuti kegiatan belajar.

Waktu wawancara disesuaikan dengan kondisi yang ada pada

saat itu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan beberapa

responden diantaranya : pengelola, pendidik dan orang tua peserta

didik di Kober Azizah. Aspek wawancara dalam penelitian ini adalah

tipe kepemimpinan pengelola, partisipasi kepemimpinan pengelola,

dan faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan pengelola di

Kober Azizah.

Wawancara ini dilakukan dari bulan Oktober sampai

November namun waktu disesuaikan dengan waktu luang informan.

Adapun jadwal yang telah dilaksanakan wawancara dengan pengelola

dilakukan pada tanggal 3 Desember 2014, pendidik pada tanggal 10

Desember 2014, orang tua peserta didik pada tanggal 16 Desember

2014. Wawancara tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit

pada setiap orang yang menjadi responden. Alat yang digunakan

peneliti pada saat wawancara adalah berupa alat yang ditulis pada

daptar wawancara, setelah melakukan wawancara peneliti lebih

memahami dan mendapatkan penjelasan dari aspek-aspek yang

menjadi bahan penelitian oleh peneliti.

H. Analisis Data

Dalam suatu penelitian dasar. Dengan , setelah data dikumpulkan

maka perlu diadakan pengolahan data atau disebut juga dengan analisis

data. Analisis data menurut Patton sebagaimana dikutif Moleong (2011,

(11)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dengan demikian

data yang berhasil dikumpulkan dari lokasi penelitian disusun, dipilih

dimana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Penelitian menggunakan metode induktif untuk mebahas analisa data

yang bersifat kualitatif, metode induktif digunakan untuk mengolah data

dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan kemudian akhirnya

ditarik sesuatu kesimpulan dan diperoleh suatu kebenaran. Adapun

langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu

mengikuti alur yang dinyatakan oleh Miles (2009, hlm. 246) bahwa

analisis data terdiri dari tiga alur kegatan yang terjadi secara bersamaan

yaitu: reduksi data, paparan/penyajian data dan penarikan kesimpulan serta

Triangulasi data yang dilakukan selama dan sesudah penelitian.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Mereduksi data dalam konteks penelitian yang dimaksud adalah

merangkum,memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting membuat kategori. Dengan demikian data yang telah direduksikan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data kedalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, grafik dan matrik. Bila pola-pola yang di temukan telah

didukung oleh data selama penelitian berkangsung maka pola tersebut

menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan disajikan pada laporan

akhir penelitian.

(12)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman dalam Sugiyono (2009, hlm. 252) adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpilkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel. Dalam hal ini data yang telah dikumpulkan secepatnya peneliti

berusaha mengambil kesimpulan mulai dari awal pengumpulan data

sehingga data yang sangat banyak dan meragukan dapat diverifikasi.

4. Triangulasi Data

Peneliti juga menggunakan triangulasi dalam menganalisis data,

dimana triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan

membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain.

Triangulasi menurut Moleong (2011, hlm. 20) adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam penelitian ini peneliti merupakan triangulasi sumber dengan

mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subjek penelitian

selaku sumber data yaitu membandingkan data hasil wawancara dari

pengelola dengan data hasil wawancara dengan pendidik dan orang tua

peserta didik dengan metode yang sama.

(13)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dari hsil penelitian dan pembahasan tipe kepemimpinan dan partisipasi

pengelola PAUD dalam meningkatkan kompetensi pendidik di Kober Azizah

dapat di kemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan

a. Partisipasi yang dilakukan oleh pengelola dalam meningkatkan

kompetensi pendidik yaitu: sealalu memberikan bimbingan kepada para

pendidiknya baik itu secara individu ataupun kelompok, motivasi yang

diberikan dengan memberikan reward berupa hadiah ataupun pujian,

dalam melakukan pengawasan pengelola selalu melakukan pengawasan

secara langsung dalam kegiatan dengan penilaian kelas atau supervisi

kelas yang tercatat dalam buku penilaian pendidik ataupun secara tidak

langsung melalui telefon kepada pendidik. Kompetensi yang ditunjukan

pendidik setelah pengelola melakukan berbagai upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan kompetensi yaitu: pendidik lebih aktif dan kreatif

dalam menjalankan tugasnya, bertambah wawasannya mengenai

pendidikan anak usia dini dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan

dan selalu mengembangkan kemampuannya dan lebih kreatif dalam

keterampilan dengan membuat inovasi-inovasi baru dalam membuat

bahan ajar dan selalu membuat RKH dan RKM.

b. Faktor pendukung dan penghambat dapat dilihat secara internal dan

eksternal, seperti faktor pendukung yaitu: menguasai bahan ajar, interaksi

lingkungan kerja terjalin dengan baik baik dengan pndidik ataupun orang

tua peserta didik dedikasi terlihat dari mengajar dengan penuh tanggung

jawab, ikhlas, tanpa memperhitungkan materi yang didapatkan. Sarana

dan prasarana yang menunjang terhadap penyelenggaraan Kober serta

(14)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjalin dengan baik sehingga mau menyekolahkan anknya di Kober

Azizah. Faktor penghambat yaitu: pemimpin kurang bisa membagi waktu

karena kesibukannya diorganisasi. Latar belakang pendidikna para

pendidik di Kober Azizah sangat beragam sehingga standarisasi

kualifikasi pendidikan di Kober Azizah ditempuh dengan para pendidik

melaksanakan kuliah S1 PAUD yang harus linier dengan propesi yang

diemban para pendidik saat ini.

2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan rekomendasi bagi

pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada pengelola PAUD setidaknya dapat mengembangkan dan menambah

keterampilan sehingga lebih kreatif secara rasional yang dapat

membangun hubungan sosial yang baik dengan peserta didik, secara

struktural dapat memelihara gedung, peralatan dan keamanan, serta

secara proses mampu mengembangkan kebijakan yang mengatur

interaksi pendidik dengan peserta didik. Selain itu secara budaya dapat

memiliki pengetahuan tentang sumber daya yang ada dilingkungan

sekitar.

2. Kepada masyarakat Desa Cigugur Girang, khususnya yang berada di Rt.

03 Rw. 02 yang memiliki anak usia dini, diharapkan lebih meningkatkan

pemahaman yang lebih tentang program pendidikan anak usia dini

terutama dalam program yang dikembangkan di Kober Azizah.

3. Bagi para peneliti, diharapkan dapat bermanfaat sebagai landasan atau

bahan pertimbangan bagi para peneliti dengan demikian apabila ada yang

tertarik dengan ingin mengkaji lebih dalam tentang tipe kepemimpinan,

para peneliti diharapkan mampu mengkaji tentang tipe kepemimpinan

dalam meningkatkan kompetensi pendidik yang lebih dalam dengan

(15)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto S. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Boulter N. (2003). Pople and Compences: The Route to Competitive

Advantage.

Alih Bahasa: Bern Hidayat. Jakarta: PT Gramedia.

Budningsih. (2005).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renaka Cipta.

Danim S. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Etling Arlen. (1994). Leadership For Nonformal Education. Jurnal of

International Agricultural and Extension Education, The

Pennsylvania State University.

Furqon. (2003). Volume 1 Nomor 2. Peningkatan Kinerja Guru Pembimbing

Melalui Penelitian Tindakan Kolaboratif Guru-Dosen. Pedagogia

Jurnal Ilmu Pendidikan.

Ikhsan f. (2003). Dasar-dasarKependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Irene S. (2011). Diesentalisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Kokon Subrata. (1999). Dinamika Kelompok, Morale Kelompok, dan

Kepemimpinan Kelompok, Bandung: Jurusan PLS-FIP IKIP.

Mar’at. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor :

(16)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong L. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Palan R. (2007). Competency Management Teknik Mengimplementasikan

Manajemen Berbasis SDM Berbasis Kompetensi untuk

Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Edisi Terjemahan. PPM.

Anggota Ikapi. Jakarta .

Rohmat., (2010). Kepemimpinan Pendidikan. Purwokerto : Stain Press.

Sanusi (1991). Studi Pembangunan Modal Pendidikan Profesional Tenaga

Kependidikan, Jakarta: Depdikbud IKIP Bandung.

Sedamaryanti. (2010). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.

Bandung: Mandar Maju.

Subandiyah. (1982). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Kurikulum

Muatan Lokal di Sd Se-jawa Tengah. Tesis-PPs-UNY.

Suhardjo (1995). Dimensi Ekonomi dalam Masyarakat Utama, dalam (Ed M

Yusuf). Masyarakat Utama: konsepsi dan Strategi. Jakarta: Prakarsa

Kerjasama PP Muhammadiyah.

Supriadi. (2001). Otonomi Buku Sekolah di Indosesia. Yogyakarta. Adicita:

Karya Nusa.

Suryadi A. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan (satu pengantar). Bandung:

Rosda.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Surya M. (2002). Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.

Sutarto. (1989). Dasar-dasar Kepemimpinan Administras. Yogyakarta: Gajah

(17)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana S. (1991). Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan Sejarah

Perkembangan, Filsafah dan Teori Pendukung Azas. Bandung:

Nusantara Press.

________. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

________. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

________. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Tilaar. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan. Manajemen Pendidikan Nasional

dalam Pasaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Desen Administrasi Pendidikan. (2005). Pengelolaan Pendidikan.

Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1994).

Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Implementasinya di Era

Otonomi. Surabaya: Kertajatya Duta Media.

Sumber Lainnya:

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah, (2007). Penanaman Budi

Pekerti Bagi peserta Didik Kelompok Bermain. BP-PLS Regional II

Jayagiri.

Hijriyyah, Y. (2013). Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam

Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD di Kelompok bermain

Arya Kikis Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten

(18)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mariana A. (2002). Profil Kompetensi Profesional Guru SLTP Negri 50

Bandung.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun

2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi

Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 Tentang

Pendidikan Luar Sekolah.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun

2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi

Guru.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 73 Tahun 1991 BAB II

Pasal 2 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 Pasal 28 Ayat 1

Tentang Pengelolaan Pembiayaan.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

(19)

Risnawati, 2015

KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENGELOLA PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dedi (2014) Kualitas Guru. [Online].

http://irvanhabibali.wordpress.com/2011/03/11/kualitas-guru/.(diakses 2 November 2014)

Kurniawan (2012) Upaya Peningkatan Kualitas Pendidik. [Online].

http://kurniawan-wodotaplayer.blogspot.com/2012/06/upaya-peningkatan-kualitas-pendidik.html. (diakses 2 November 2014).

Surya M. (2007) Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas.[Online]. http://bandono.web.id/2007/12/12/mendidik-guru-berkualitas-untuk-pendidikan-berkualitas.php. (diakses 15 November 2014

Referensi

Dokumen terkait

Gerak dasar pada anak ini adalah gerak dasar motorik yaitu gerak dasar lokomotor, non lokomotor (stabilitas) dan manipulatif. Penelitian ini bertujuan 1.) Untuk mengetahui

Penulis prihatin akan kondisi lalu lintas di Jakarta yang semakin hari semakin tidak beraturan.Setelah diamati secara lebih mendalam penyebab dari kemacetan tersebut sebagian

Pada hari ini, Jum'at tanggal Tiga bulan November tahun Dua Ribu Tujuh Belas (03-11-2017), Pokja Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Metrologi Bagian Layanan Pengadaan Kabupaten

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan analisis statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik dan proporsi pengeluaran rumah tangga

Adapun penelitian ini menggunakan tipe pengujian analisis korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel Pelatihan Teknik “PARENTING”

secara bertahap dan terencana PNS dan Pegawai Tetap Non PNS, Pegawai Tidak Tetap yang Bertugas di Instansi Pemerintahan Batang (5) sumberdaya aparatur pemerintah daerah

Haruman, Tendi & Rahayu, Sri, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi kedua, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Munandar, M, 2001, Budgeting, Perencanaan kerja

tidak memenuhi persyaratan formal (memasukkan 1. mengurangkan atau menghapuskan sanksi surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun administrasi berupa bunga, denda dan