• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL

DEVELOPMENT

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

Ifah Silfianah

NIM 1302468

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN

MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Oleh

Ifah Silfianah

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

pada Sekolah Pascasarjana

© Ifah Silfianah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

(4)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengembangan

Bahan Ajar Kimia untuk Siswa SMK Bidang Keahlian Kesehatan Program

Keahlian Keperawatan Melalui Four Steps Teaching Material Development” ini beserta seluruh isinya benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu

yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

Ifah Silfianah

(5)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL

DEVELOPMENT

ABSTRAK

Penelitian ini didasarkan atas adanya kesulitan guru mendapatkan bahan ajar kimia yang relevan untuk siswa SMK program keahlian keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria bahan ajar kimia, peta materi kimia, proses pengembangan, keterpahaman, dan kelayakan produk bahan ajar kimia yang dikembangkan untuk siswa SMK kesehatan program keahlian keperawatan. Metode yang digunakan yaitu Research & Development (R&D) sampai pada tahapan uji lapangan skala kecil dan revisi produk. Obyek penelitian ini adalah bahan ajar kimia untuk siswa SMK program keahlian keperawatan sedangkan subyek penelitian melibatkan satu kelas siswa, tiga guru kimia, dan delapan guru keperawatan di SMK kesehatan program keahlian keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria bahan ajar kimia untuk siswa SMK keperawatan adalah mengungkap pengetahuan dasar kimia dalam konteks yang relevan dengan kebutuhan program keahlian keperawatan dan materi yang disajikan menunjang keterampilan keperawatan. Hasil pemetaan materi kimia menunjukkan bahwa materi kimia yang relevan dengan program keahlian keperawatan diantaranya materi dan perubahannya; unsur, senyawa, dan campuran; reaksi kimia; larutan; asam basa; laju reaksi; termokimia, sifat koligatif larutan; sistem koloid; hidrokarbon dan turunannya; makromolekul (polimer); biomolekul; atom; hidrolisis; larutan penyangga; kimia lingkungan dan kimia nuklir. Bahan ajar kimia dalam penelitian ini dikembangkan melalui Four Steps Teaching Material Development dengan tahapan seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Hasil yang diperoleh pada tahapan seleksi berupa indikator dan konsep hasil dari pengembangan Kompetensi Dasar (KD); dan nilai. Pada tahapan strukturisasi, diperoleh peta konsep, struktur makro, dan multipel representasi. Pada tahapan strukturisasi teridentifikasi teks sulit yang berupa gambar dan konsep tentang karakteristik rumus kimia senyawa dan definisi campuran. Pada tahap reduksi diperoleh teks sulit yang telah tereduksi. Gambar dan tabel yang sulit direduksi dengan memberikan penjelasan terhadap gambar dan tabel tersebut. Sementara itu materi rumus kimia senyawa direduksi dengan partikularisasi dan penjelasan dengan gambar. Materi definisi campuran direduksi dengan partikularisasi dan penggunaan percobaan. Berdasarkan hasil uji keterpahaman, sebagian besar siswa dapat memahami materi dengan baik. Berdasarkan hasil uji kelayakan bahan ajar kimia untuk siswa SMK program keahlian keperawatan, dapat dinyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan menurut BSNP (2014) berdasarkan aspek isi, penyajian, kebahasaan, maupun kegrafikaan.

(6)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

CHEMISTRY MATERIAL DEVELOPMENT FOR STUDENTS AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL MAJORING IN THE HEALTH OF

NURSERY PROGRAM THROUGH FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

ABSTRACT

This research was done owing to the difficulty faced by the teacher in getting the relevant materials of chemistry for teaching students at vocational high school particularly in the nursery program. This research was aimed at knowing the criteria of teaching materials for chemistry, its material mapping, development process, understandability, and the product suitability to the students at vocational high school majoring in the health of nursery program. The method used in this research was Research & Development (R&D) up to the field testing stage using the small scale and product revision. The object of this research was the teaching materials of chemistry used in teaching the students at the vocational high school majoring in the health of nursery program. In addition, the subject employed was a class of students, three chemistry teachers, and eight nursery teachers at the concerned school. The result of the research indicated that the criteria of chemistry teaching materials for the researched students was to express the basic understanding of chemistry in the relevant context to the needs of the nursery program in which the materials presented should support the nursery skills. The result of materials mapping indicated that the materials relevant to the nursery program were, among others, substance, compound, and mixture; chemical reaction; solution; chemical acid and base; reaction rate; thermochemistry; colligative characteristics of solution; colloid system; hydrocarbon and its derivation; macromolecular (polymer); biomolecules; atom; hydrolysis; buffer solution; environmental and nuclear chemistry. The teaching materials in this research were developed through Four Steps Teaching Material Development consisting of selection, structurization, characterization, and reduction. The result gotten in the selection stage was in terms of the indicators and the concepts derived from the development of Basic Competence and the score. In the structurization stage, the researcher structured the concept mapping, macro structure, and the multiple representation. In this stage, there were several texts assumed to be difficult in which it could be found in the picture and the concept of the characteristics of chemical compound formula and the definition of the mixture. Furthermore, in the reduction stage, the texts considered difficult was reduced. The difficult pictures and the tables was reduced by giving explanation delineating these two. Meanwhile, the chemical compound formula was reduced through particularization and explanation with pictures. The teaching materials regarding the definition of the mixtures was reduced through particularization and the trial use. Based on the understandability test, majority of the students can understand the materials well. Then, based on the suitability test, the teaching materials for these students had fulfilled the criteria of suitability based on the BSNP (National Standard Board of Education) (2014) seen from content aspect, display, language, and graphic aspect.

(7)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

B. Obyek,Subyek,dan Tempat Penelitian ……….. 26

C. Prosedur Penelitian ……… D. Alur Penelitian ……… 26 27 E. Definisi Operasional ……….. 28

(8)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

G. Proses Pengembangan Instrumen ………..

H. Teknik Pengumpulan Data ……….………

I. Teknik Analisis Data ………..

29

30

31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 33 A. Kriteria Bahan Ajar Kimia untuk Siswa SMK Program Keahlian

Keperawatan ………...

B. Peta Materi Kimia pada Mata Pelajaran SMK Program Keahlian

Keperawatan ………...

33

34

C. Pengembangan Bahan Ajar Kimia untuk Siswa SMK Program

Keahlian Keperawatan dengan Four Steps Teaching Materials

Development ………... 52

D. Keterpahaman Bahan Ajar Kimia untuk SMK Bidang Keahlian

Kesehatan Program Keahlian Keperawatan ………

E. Kelayakan Bahan Ajar Kimia untuk SMK Bidang Keahlian

Kesehatan Program Keahlian Keperawatan ……… 71

75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 86

A. Simpulan ……… 86

B. Implikasi dan Rekomendasi ………. 87

DAFTAR PUSTAKA ……… 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….…….. BIODATA PENULIS ………

(9)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

DAFTAR TABEL

Hal 2.1 Struktur Kurikulum SMK Bidang Keahlian Kesehatan Program

Keahlian Keperawatan ... 11

3.1

3.2

4.1

Nilai Kritis untuk Content Validity Ratio (CVR) ………

Teknik Pengumpulan Data ………..

Hasil Wawancara Guru Keperawatan dan Guru Kimia tentang

Relevansi Materi Kimia terhadap Materi di Keperawatan ………….

30

30

35

4.2 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Anatomi dan

Fisiologi dengan Materi Kimia ………... 40

4.3 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Kebutuhan Dasar

Manusia dengan Materi Kimia ……….………... 44

4.4 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran K3LH dengan

Materi Kimia ………... 44

4.5 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Ilmu Penyakit

dengan Materi Kimia ………... 45

4.6 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar

Tindakan Keperawatan dengan Materi Kimia ……… 47

4.7 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Kesehatan

Reproduksi dengan Materi Kimia ………... 48

4.8 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Tumbuh Kembang

Manusia dengan Materi Kimia ……….……... 49

4.9 Keterkaitan Materi-Materi pada Mata Pelajaran Ilmu Kesehatan

Masyarakat dengan Materi Kimia ………... 49

4.10 Materi Kimia dalam Konteks Keperawatan ……… 51

4.11 Buku-Buku yang Digunakan dalam Seleksi Materi Unsur, Senyawa,

dan Campuran... 53

4.12 Kompetensi Dasar pada Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran

Hasil Revisi ………...……….………... 56

4.13 Indikator Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran Hasil Revisi

(10)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

4.14 Hasil Uji Keterpahaman Bahan Ajar Pada Materi Unsur …... 60

4.15 Hasil Uji Keterpahaman Bahan Ajar Pada Materi Senyawa ... 60

4.16 Hasil Uji Keterpahaman Bahan Ajar Pada Materi Campuran ... 61

4.17 Karakteristik Materi Unsur, Senyawa dan Campuran ... 62

4.18 Kisi-Kisi Reduksi Didaktik Teks Berdasarkan Karakteristik Kesulitan Teks…...…... 60

4.19 Reduksi Didaktik Teks ... 66

4.20 Keterpahaman Bahan Ajar Subpokok Bahasan Unsur ……….... 71

4.21 Keterpahaman Bahan Ajar Subpokok Bahasan Senyawa …...…….... 73

4.22 Keterpahaman Bahan Ajar Subpokok Bahasan Campuran …………. 74

4.23 Komponen Uji Kelayakan Isi Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran ……….… 75

4.24 Kompoonen Uji Kelayakan Penyajian Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran ………. 80

4.25 Kompoonen Uji Kelayakan Kebahasaan Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran ………. 81

(11)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

DAFTAR GAMBAR

Hal 3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

Alur Penelitian …………...………..………....…………...

Fitur “Mari Sejenak Merenung” dalam Bahan Ajar Materi Unsur,

Senyawa, dan Campuran ……….

Fitur “Pojok Diskusi” dalam Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa,

dan Campuran ……….

Uraian Materi yang Menyajikan Dimensi Sikap Sosial ………..

Fitur “Sekilas Kimia” Pada Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan

Campuran ………....

Uraian Materi yang Mengajak Peserta Didik untuk Bertanggung

Jawab dalam Penggunaan Bahan dan Alat Kimia ………..

Fitur “Aktivitas Kimia” yang terdapat dalam Bahan Ajar…………..

Fitur “Proyek Kimia” yang terdapat dalam Bahan Ajar……….

27

77

77

78

78

79

79

(12)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

|

DAFTAR LAMPIRAN

Hal 1. Lembar Instrumen Wawancara untuk Guru Kimia, dan Guru

Keperawatan tentang Relevansi Materi Kimia terhadap Materi

Keperawatan ………..………....………… 94

2. Hasil Pemetaan Materi Kimia terhadap Materi di Keperawatan ……... 102

3. Seleksi Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran ………… 105

4. Instrumen Validasi Tahap Seleksi Berdasarkan Indikator dan Konsep.. 122

5. Analisis Nilai pada Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran …….…… 154

6. Draf Hasil Seleksi Bahan Ajar Unsur, Senyawa dan Campuran ……... 165

7 Instrumen Validasi Tahap Strukturisasi Bahan Ajar ………. 174

8. Peta Konsep Unsur, Senyawa dan Campuran ……… 180

9. Struktur Makro Unsur, Senyawa dan Campuran ………... 181

10. Multiple Representasi Unsur, Senyawa dan Campuran …….………… 182

11. Draf Hasil Strukturisasi Bahan Ajar Unsur, Senyawa dan Campuran… 184

12. Instrumen Keterpahaman Bahan Ajar ………... 193

13. Instrumen Validasi Karakterisasi (Kesesuaian Konsep Dengan Ide

Pokok) ……… 210

14. Hasil Keterpahaman Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa dan

Campuran ………... 230

15. Instrumen Kelayakan Bahan Ajar Materi Unsur, Senyawa, dan

Campuran ………... 234

16. Bahan Ajar ………. 240

(13)

1

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dasar bidang keahlian di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesehatan program keahlian keperawatan

seperti yang dituangkan dalam Permendikbud No. 60 Tahun 2014. Mata pelajaran

dasar bidang keahlian bertujuan untuk membantu siswa memahami mata pelajaran

bidang keahlian kesehatan. Seperti yang diungkapkan oleh Scalisse, dkk. (2006,

hlm. 171) bahwa kimia sering dipandang sebagai sebuah pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk profesi kesehatan, tidak hanya untuk dokter tetapi juga untuk

perawat, dan profesi lain yang terlibat dalam bidang kesehatan.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Silfianah (2015, hlm. 3) yang

melakukan wawancara kepada beberapa guru kimia yang mengajar di salah satu

SMK kesehatan program keahlian keperawatan di Bandung. Berdasarkan hasil

wawancara, guru menyatakan bahwa mata pelajaran kimia dapat menunjang mata

pelajaran di program keahlian keperawatan karena banyak aplikasi kimia di

bidang keperawatan. Hasil wawancara terhadap guru juga didukung oleh hasil

wawancara terhadap siswa yang dilakukan peneliti. Siswa menyatakan bahwa

materi kimia sangat menunjang mata pelajaran di keperawatan karena kimia dapat

dijadikan sebagai dasar untuk mempelajari materi-materi di keahlian keperawatan.

Seorang perawat pada dasarnya sedang merawat pasien yang sedang sakit.

James, Baker, dan Swain (2008, hlm. x) menyatakan bahwa membantu pasien

mengembalikan temperatur tubuh, volume cairan, komposisi kimia yang normal

dan konsentrasi elektrolit, nutrien, atau pH yang tepat merupakan peran vital bagi

perawat. Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa profesi keperawatan

berkaitan erat dengan kimia. Cree & Riscmiller (2006, hlm. 72, 101-102)

menyatakan bahwa siswa keperawatan perlu memahami proses yang begitu

kompleks yang berlangsung di dalam tubuh pasien yang tengah dirawat. Tubuh

manusia kenyataannya merupakan kumpulan atom, ion, dan molekul. Perawat

pemula akan semakin menyadari hal ini karena ia mulai mengkaji hasil

(14)

2

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

elektrolit, protein serum yang berlainan, glukosa, trigliseria, kolesterol, dan

lain-lain. Siswa keperawatan perlu memahami tentang atom yang merupakan bagian

terkecil dari materi yang menyusun tubuh. Siswa juga perlu memahami tentang

unsur, senyawa yang terdapat dan diperlukan dalam tubuh, misalnya oksigen,

karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, kalium, natrium klorida, dan lain-lain.

Keseimbangan elektrolit yang terganggu dalam tubuh dapat berakibat fatal, oleh

karena itu siswa keperawatan perlu mempelajari elektrolit. Asam basa, biomolekul

dan reaksi-reaksi kimia perlu dipahami pula oleh siswa keperawatan karena

mereka akan merawat seorang pasien dengan berbagai masalah yang disebabkan

tidak berfungsinya salah satu atau beberapa bagian tubuh. Dengan demikian,

siswa perlu memahami konsep kimia dengan baik agar dapat diaplikasikan dalam

mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran di program keahlian keperawatan.

Agar siswa dapat mempelajari materi kimia dengan baik, maka diperlukan

pembelajaran kimia yang relevan dengan kesehatan. Penelitian yang dilakukan

oleh El-Farargy (2009, hlm. 257-258) dalam konteks keperawatan dan Bloom,

Halpin, & Reiter (2011, hlm. 749) pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

dalam konteks farmasi menyatakan bahwa pembelajaran kimia yang relevan

membantu siswa menghubungkan pengetahuan kimia dengan aplikasi di bidang

keperawatan dan farmasi. Hal tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Caon & Treagust (1993, hlm. 259)

bahwa kunci untuk meningkatkan prestasi siswa keperawatan dalam belajar sains,

termasuk kimia adalah meyakinkan mereka tentang relevansi sains (kimia) pada

keperawatan.

Pembelajaran kimia yang relevan dengan kesehatan tidak terlepas dari

adanya bahan ajar kimia yang relevan. Menurut Anwar (2014, hlm. 1), bahan ajar

merupakan salah satu komponen utama pembelajaran, selain guru dan siswa. Oleh

karena itu, dalam menunjang tercapainya pembelajaran yang optimal, bahan ajar

(materi pengajaran) merupakan komponen yang sangat penting. Birisci & Metin

(2010, hlm. 3) menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan untuk

pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam membuat pembelajaran

aktif. Salah satu prinsip yang digunakan dalam membuat bahan ajar untuk siswa

(15)

3

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

dan profesi kesehatan sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar kimia

(Hall & Evans, 2006, hlm. 186). Hal ini didukung oleh Holbrook (2005, hlm. 8)

yang menyatakan bahwa guru harus menyediakan bahan ajar yang relevan dengan

dunia nyata siswa agar pembelajaran menjadi penuh makna bagi siswa. Bahkan,

penggunaaan bahan ajar yang revelan dengan bidang kesehatan dan kehidupan

sehari-hari siswa dalam pembelajaran kimia terbukti dapat meningkatkan nilai

kimia siswa SMA secara signifikan dan meningkatkan motivasi siswa (Godin,

dkk. 2012, hlm.170; Bloom, Halpin, & Reiter, 2011, hlm. 749; Vaino, Holbrook,

& Rannikmae, hlm. 417).

Saat ini buku kimia yang ada kurang relevan untuk SMK. Buku kimia yang

relevan dengan SMK dirasakan sulit diperoleh. Menurut Silfianah (2011, hlm. 6),

salah satu SMK di Surabaya pada pembelajaran kimia menggunakan sumber

belajar berupa penuntun praktikum. Siswa hanya mendapat materi dari penjelasan

guru kemudian merangkumnya. Baik guru maupun siswa merasa kesulitan

mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Begitu pula

penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014, hlm. 97) yang mengkonstruksi buku

ajar kimia di SMK. Hasil penelitiannya menunjukkan belum terdapatnya buku ajar

kimia yang sesuai dan guru masih menggunakan buku SMA untuk mengajarkan

materi kimia di SMK. Meskipun saat ini telah tersedia buku BSE kimia untuk

SMK Kesehatan, buku tersebut masih berisi materi kimia secara umum, dan tidak

dihubungkan dengan materi kesehatan. Buku kimia yang revelan dengan

kesehatan diperlukan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep kimia

dan dapat diaplikasikan di bidang kesehatan.

Kenyataan di lapangan menunjukkan guru-guru mengalami kesulitan

mendapatkan bahan ajar yang relevan dengan keperawatan. Buku kimia yang

digunakan adalah buku kimia SMA yang disesuaikan dengan silabus, dan

buku-buku kimia SMK kelompok teknologi, pertanian, dan kesehatan. Seorang guru

berpendapat bahwa buku tersebut tidak relevan dengan materi di program

keahlian keperawatan. Sementara itu, menurut 2 orang guru yang lainnya, buku

tersebut berisi materi kimia umum, hanya sedikit relevansinya, misalnya dalam

salah satu buku di kelas XI tentang koloid (dialisis), di kelas X tentang perubahan

(16)

4

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

memberikan fotokopi materi dari buku yang disesuaikan dengan silabus. Semua

guru yang diwawancarai menyatakan diperlukannya bahan ajar yang relevan

dengan keperawatan karena belum ada buku kimia yang relevan dan bahan ajar

yang ada jarang yang aplikatif (materinya berisi kimia umum). Menurut guru,

adanya bahan ajar yang relevan dengan keperawatan diharapkan dapat

mempermudah guru dan siswa dalam pembelajaran (Silfianah, 2015, hlm. 3).

Hasil wawancara dengan guru tentang kebutuhan bahan ajar siswa didukung

oleh hasil wawancara dengan siswa. Bahan ajar yang digunakan siswa berupa

buku paket kimia untuk SMK/SMAK dan bentuk elektronik. Menurut siswa, buku

yang digunakan bahasanya sulit dipahami dan materinya terlalu banyak. Selain

itu, buku kimia yang digunakan membahas materi kimia bersifat umum, tidak

dikaitkan dengan materi di keperawatan. Siswa merasa perlu adanya bahan ajar

yang mengkaitkan materi kimia dengan materi di keperawatan (Silfianah, 2015,

hlm. 3).

Selain mempertimbangkan relevansi materi, adanya keluasan dan

kedalaman materi juga perlu dipertimbangkan. Menurut Anwar (2014, hlm. 2),

bahan ajar perlu mendapat perhatian yang khusus, sebab masih banyak bahan ajar

baik keluasannya maupun kedalamannya yang belum sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa sehingga tidak mudah dipahami oleh siswa. Hasil penelitian

Silfianah (2015, hlm. 4) yang mewawancarai guru-guru kimia yang mengajar

kimia Di SMK bidang keahlian kesehatan program keahlian keperawatan

menunjukkan bahwa materi kimia yang disampaikan untuk siswa SMK sebaiknya

tidak seluas materi kimia untuk siswa SMA. Jenjang pengetahuan yang sebaiknya

ada dalam materi kimia SMK adalah jenjang C1-C4 (menghafal, ,memahami,

menerapkan, dan menganalisis), namun lebih banyak di C1-C3. Selain itu, Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2014 telah menetapkan kriteria

kelayakan bahan ajar aspek isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan. Oleh

Karena itu bahan ajar yang dikembangkan juga perlu mempertimbangkan aspek

kelayakan bahan ajar yang telah ditetapkan BSNP.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka diperlukan bahan ajar kimia untuk siswa SMK kesehatan yang diolah

(17)

5

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

dipahami oleh siswa, sesuai dengan kriteria kelayakan isi, penyajian, kebahasaan,

dan kegrafikaan. Anwar (2014, hlm. 2) menyatakan bahwa di dalam proses

pengolahan bahan ajar, ada empat tahap yang harus ditempuh sebelum bahan ajar

itu layak disampaikan ke siswa. Empat tahap tersebut disebut sebagai 4S TMD

(Four Steps Teaching Material Development) yang terdiri dari proses seleksi,

strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Proses pengolahan bahan ajar ini

merupakan cara pengolahan bahan ajar sehingga siap dipelajari oleh siswa sebagai

bahan ajar mandiri. Pada penelitian ini, tahapan tersebut dipilih karena tahapan

tersebut merupakan tahapan yang terstruktur dan sistematis, dimulai dari mengkaji

kurikulum, analisis nilai, penyusunan struktur konsep, identifikasi konsep sulit,

dan perlakuan untuk mereduksi konsep sulit.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya bahan ajar

kimia yang relevan diharapkan dapat membantu siswa SMK keperawatan agar

dapat belajar kimia secara optimal. Namun, guru dan siswa kesulitan

mendapatkan bahan ajar kimia yang relevan dengan keperawatan. Oleh karena itu,

peneliti merasa perlu mengembangkan bahan ajar kimia untuk siswa SMK

kesehatan program keahlian keperawatan agar dapat mempermudah siswa dalam

belajar kimia. Judul yang diambil peneliti adalah ”Pengembangan Bahan Ajar

Kimia untuk Siswa SMK Kesehatan Program Keahlian Keperawatan melalui

Four Steps Teaching Material Development”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana proses pengembangan dan produk bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian

kesehatan program keahlian keperawatan yang dikembangkan melalui Four Steps

Teaching Material Development?”

Adapun pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kriteria bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian

kesehatan program keahlian keperawatan?

2. Bagaimana peta materi-materi kimia untuk SMK bidang keahlian kesehatan

(18)

6

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

3. Bagaimana pengembangan bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang

keahlian kesehatan program keahlian keperawatan dengan Four Steps

Teaching Material Development?

4. Bagaimana keterpahaman bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian

kesehatan program keahlian keperawatan yang telah dikembangkan?

5. Bagaimana kelayakan berdasarkan kriteria isi, penyajian, kebahasaan, dan

kegrafikaan bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian kesehatan

program keahlian keperawatan yang telah dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kriteria bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian

kesehatan program keahlian keperawatan.

2. Mengetahui peta materi-materi kimia untuk SMK bidang keahlian kesehatan

program keahlian keperawatan.

3. Mendeskripsikan pengembangan bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang

keahlian kesehatan program keahlian keperawatan.

4. Mengetahui keterpahaman bahan ajar kimia yang dikembangkan untuk siswa

SMK bidang keahlian kesehatan program keahlian keperawatan melalui Four

Steps Teaching Material Development.

5. Mengetahui kelayakan bahan ajar kimia yang dikembangkan untuk siswa

SMK bidang keahlian kesehatan program keahlian keperawatan yang

dikembangkan melalui Four Steps Teaching Material Development

berdasarkan kriteria isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan.

6. Menghasilkan bahan ajar kimia untuk siswa SMK bidang keahlian kesehatan

program keahlian keperawatan.

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar kimia

hanya mencakup satu materi pokok dari materi-materi kimia yang yang relevan

(19)

7

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis : memberikan suatu model pengembangan bahan ajar kimia

untuk menambah perbendaharaan pengembangan bahan ajar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru : sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

b. Bagi siswa : memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar dalam

pembelajaran klasikal, individual, maupun kelompok.

c. Bagi peneliti lain : sebagai salah satu referensi untuk mengembangkan

penelitian sejenis yang terkait dengan pengembangan bahan ajar kimia di

SMK.

3. Manfaat dari segi kebijakan : sebagai masukan pada pembuat kebijakan untuk

menetapkan implementasi kurikulum yang lebih konkrit, khususnya

kurikulum kimia di SMK.

F. Struktur Organisasi Tesis

Tesis ini memuat beberapa bab, dimulai dari bab pertama sampai bab

kelima. Susunan tesis yang lebih rinci diuraikan sebagai berikut:

1. Bab pertama berupa pendahuluan yang berisi tentang landasan dasar

diperlukannya penelitian ini. Dalam bab ini berisi latar belakang masalah

penelitian, rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian, pembatasan

masalah, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

2. Bab kedua berupa uraian mengenai kajian teori dari sekolah menengah

kejuruan (SMK), kurikulum SMK, bahan ajar, pengembangan bahan ajar, dan

penelitian terdahulu.

3. Bab ketiga berupa metode penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai

upaya untuk menemukan jawaban penelitian. Bab ini berisi uraian tentang

beberapa hal seperti:

a. Desain penelitian.

b. Obyek, subyek, dan tempat penelitian

(20)

8

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

d. Alur penelitian

e. Definisi operasional

f. Instrumen penelitian

g. Proses pengembangan instrumen

h. Teknik pengumpulan data, dan

i. Teknik analisis data

4. Bab keempat berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari hasil

penelitian yang diuraikan menjadi lima bagian. Bagian pertama menguraikan

hasil dan pembahasan tentang kriteria bahan ajar kimia untuk siswa SMK

program keahlian keperawatan. Bagian kedua menguraikan peta materi kimia

pada mata pelajaran di SMK program keahlian keperawatan. Bagian ketiga

menguraikan tentang proses pengembangan bahan ajar kimia untuk siswa SMK

program keahlian keperawatan. Bagian keempat berisi hasil dan pembahasan

tentang keterpahaman bahan ajar kimia yang telah dikembangkan. Bagian

terakhir, kelima, menguraikan tentang hasil dan pembahasan tentang kelayakan

bahan ajar kimia yang telah dikembangkan.

5. Bab kelima berisi simpulan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Pada bab ini juga di uraikan kebermanfaatan temuan penelitian bagi

perkembangan pembelajaran kimia, khususnya di SMK. Sebagai penutup,

penulis menguraikan beberapa rekomendasi bagi peneliti lain yang akan

(21)

26

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research & Development

(R&D). Menurut Gall, Gall, & Borg (2003, hlm. 569) Research & Development

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk, diuji coba,

dan dievaluasi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas atau efektif.

Dalam penelitian ini, produk yang dimaksud adalah bahan ajar kimia untuk siswa

SMK bidang keahlian kesehatan program keahlian keperawatan.

B. Obyek, Subyek dan Tempat penelitian

Obyek penelitian ini adalah bahan ajar kimia untuk siswa SMK

keperawatan yang diolah melalui 4S TMD (Four Steps Teaching Material

Development). Subyek penelitian ini adalah satu kelas siswa keperawatan, tiga

guru kimia, dan delapan guru keperawatan di salah satu SMK kesehatan di

Bandung.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pengembangan menurut Gall & Borg, dapat dilakukan dengan

5 langkah utama yaitu:

1. melakukan analisis produk yang akan dikembangkan

2. mengembangkan produk

3. validasi ahli dan revisi

4. ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk

5. ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir

(Puslitjaknov, 2008, hlm. 11)

Penelitian ini dibatasi sampai pada tahapan keempat yaitu ujicoba

lapangan skala kecil dan revisi produk. Pada tahap pertama yaitu analisis produk

yang akan dikembangkan, dilakukan analisis kebutuhan bahan ajar siswa dan

analisis relevansi materi kimia pada program keahlian keperawatan. Pada tahap

kedua (pengembangan produk), tahap ketiga (validasi dan revisi), dan tahap

(22)

27

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

pengembangan bahan ajar dengan tahapan 4S TMD. Alur penelitian disajikan

pada Gambar 3.1 berikut.

D. Alur Penelitian

Mengkaji relevansi materi kimia dengan mata pelajaran dasar dan paket keahlian keperawatan Mengkaji silabus kimia dan mata pelajaran dasar dan paket

keahlian di SMKprogram keahlian keperawatan Mengkaji kurikulum SMK program

keahlian keperawatan

Pemetaan materi kimia di keperawatan

Analisis KI dan KD Analisis buku teks kimia SMK

dan buku kimia terjemahan

Peta konsep Struktur makro Multipel representasi

(23)

28

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

E. Definisi Operasional

1. Pengembangan bahan ajar merupakan usaha untuk mendesain dan

mnghasilkan bahan ajar (Gall, Gall, & Borg, 2003, hlm. 569) .Pengembangan

bahan ajar kimia untuk SMK kesehatan program keahlian keperawatan adalah

pengembangan bahan ajar kimia yang dimulai dengan mengkaji relevansi

materi kimia di keperawatan dan analisis kebutuhan bahan ajar siswa yang

dilanjutkan dengan pembuatan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan

dilakukan dengan mengkaitkan materi kimia dengan materi di keperawatan.

2. Langkah 4S TMD merupakan langkah pengembangan bahan ajar yang

dimulai dari tahapan seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik.

Secara keseluruhan, tahapan tersebut adalah analisis KI dan KD,

pengembangan indikator, analisis materi berdasarkan indikator, penyusunan

materi berdasarkan struktur keilmuwan, identifikasi karakteristik materi, dan

pengurangan tingkat kesulitan materi (Anwar, 2014, hlm. 2).

3. Kelayakan bahan ajar merupakan kesesuaian bahan ajar berdasarkan kriteria

aspek isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan (BSNP, 2014).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data meliputi:

1. Lembar wawancara relevansi materi kimia terhadap materi di keperawatan

Instrumen ini digunakan untuk memetakan materi-materi kimia yang relevan

dengan materi-materi di keperawatan. Instrumen wawancara relevansi materi

kimia terhadap materi di keperawatan disajikan pada lampiran 1.

2. Lembar validasi kesesuaian materi (KD-indikator-konsep-konsep-nilai)

3. Lembar validasi kelayakan peta konsep, struktur makro, dan multipel

representasi

4. Lembar validasi kesesuaian konsep dengan penulisan ide pokok

5. Lembar nstrumen keterpahaman

Instrumen digunakan untuk mengetahui keterpahaman siswa terhadap bahan

ajar yang dikembangkan. Instrumen ini berupa instrument penulisan ide

pokok. Penulisan ide pokok oleh siswa dimaksudkan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam memahami suatu paragraf. Selain itu, terdapat

(24)

29

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

sulit. Angket ini digunakan sebagai data pendukung jawaban siswa terhadap

jawaban penulisan ide pokok.

6. Instrumen validasi kelayakan bahan ajar

Instrumen validasi diberikan kepada guru kimia yang mengajar di SMK

kesehatan. Instrumen kelayakan bahan ajar pada peneltian ini diadaptasi dari

BSNP (2014) berupa angket yang terdiri dari aspek isi, penyajian materi,

kebahasaan, dan kegrafikaan.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen wawancara relevansi materi kimia terhadap materi kimia di

keperawatan, sebelumnya diuji validitasnya terlebih dahulu. Definisi validitas

pengukuran menurut Wiersma (2009, hlm. 357) adalah tingkat instrumen dalam

mengukur apa yang seharusnya diukur. Firman (2013) menyatakan alat ukur yang

baik harus memiliki validitas yang tinggi. Validitas suatu alat ukur menunjukkan

sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur

tersebut.

Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi.

Firman (2013) menyatakan bahwa validitas isi adalah validitas suatu alat ukur

dipandang dari segi “isi” bahan yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Cara menilai atau menyelidiki validitas isi suatu alat ukur ialah dengan mengundang

judgement (timbangan) kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Pada penelitian

ini instrumen wawancara kebutuhan bahan ajar dan relevansi materi kimia

divalidasi oleh 5 dosen ahli dalam bidang pendidikan kimia. Perolehan hasil

validasi selanjutnya dihitung dengan menggunakan CVR (Content Validity Ratio).

CVR (Content Validity Ratio) digunakan untuk mengukur indeks keshahihan

berdasarkan validasi isi secara kuantitatif. Validasi isi berkenaan dengan

kevalidan suatu alat ukur dipandang dari segi isi (content) materi pelajaran yang

melibatkan para ahli untuk menilai. Rumus CVR adalah :

CVR =

Keterangan :

ne : jumlah ahli yang setuju

(25)

30

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Wilson, Pan, dan Schumsky (2012, hlm. 206) dalam analisis perhitungan terhadap

nilai CVRtabel, diperoleh nilai baru untuk CVRtabel yang merupakan acuan dari

CVRtabel Lawshe (1975) seperti yang tertera pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Nilai kritis untuk Content Validity Ratio (CVR) Nilai signifikan untuk uji satu pihak (one tailed test)

0,10 0,05 0,025 0,01

Nilai signifikan untuk uji dua pihak (two tailed test)

N 0,20 0,10 0,05 0,02

instrumen wawancara relevansi materi kimia terhadap materi di keperawatan

dalam penelitian ini yang digunakan adalah yang memiliki nilai CVR di atas

0,736.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data No. Alat Pengumpul

Data Jenis data Sumber Data

1 Wawancara

Relevansi materi kimia terhadap meteri di 2 Reviu/Validasi Kelayakan materi

Dosen Pendidikan Kimia Kelayakan peta konsep,

struktur makro, dan multipel representasi Kesesuaian konsep dengan penulisan ide pokok

Kelayakan bahan ajar Guru Kimia 3 Angket Respon keterpahaman

siswa dan penulisan ide pokok

(26)

31

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Keterangan tentang teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara relevansi materi kimia dilakukan pada 3 guru kimia dan

guru-guru mata pelajaran di program keahlian keperawatan. Guru keperawatan

yang diwawancarai adalah guru yang mengajar pada mata pelajaran (1)

anatomi dan fisiologi, (2) kebutuhan dasar manusia, (3) K3LH / keselamatan,

kesehatan kerja dan lingkungan hidup, (4) ilmu penyakit, (5) keterampilan

dasar tindakan keperawatan, (6) kesehatan reproduksi, (7) tumbuh kembang

manusia, dan (8) ilmu kesehatan masyarakat.

2. Pengumpulan data pada aspek keterpahaman dilakukan dengan cara:

a. Siswa menuliskan ide pokok dari tiap materi yang terdapat dalam bahan

ajar asam basa pada kolom yang disediakan;

b. Siswa menentukan tingkat keterpahaman terhadap materi, gambar, dan

tabel pada bahan ajar ( mudah, sedang, dan sulit).

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Hasil Wawancara

Hasil wawancara kebutuhan bahan ajar dan relevansi materi dianalisis secara

deskriptif.

2. Analisis hasil validasi kesesuaian materi, angket validasi kelayakan peta

konsep, struktur makro dan multipel representasi, dan angket validasi

kesesuaian konsep dengan penulisan ide pokok dianalisis secara deskriptif.

3. Analisis keterpahaman bahan ajar

Data yang diperoleh dari uji aspek keterpahamn bahan ajar diolah melalui

tahapan berikut ini:

a. Mengelompokkan tingkat keterpahaman materi menurut siswa menjadi

kategori mudah, sedang, dan sulit.

b. Menghitung persentase tingkat keterpahaman materi, gambar, dan atau tabel

tiap kategori.

c. Memberikan skor tiap ide pokok yang dituliskan oleh siswa. Setiap ide pokok

yang benar diberi skor 1 dan ide pokok yang salah diberi skor 0.

d. Menghitung persentase jawaban ide pokok siswa.

e. Mendeskripsikan data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat

(27)

32

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

4. Analisis hasil validasi kelayakan bahan ajar

Data hasil validasi terhadap bahan ajar yang dikembangkan, dianalisis secara

(28)

86

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Kriteria bahan ajar kimia untuk siswa SMK keperawatan adalah mengungkap

pengetahuan dasar kimia dalam konteks yang relevan dengan kebutuhan

program keahlian keperawatan dan materi yang disajikan menunjang

keterampilan keperawatan.

2. Berdasarkan hasil pemetaan materi kimia di keperawatan, materi kimia yang

relevan dengan dengan program keahlian keperawatan diantaranya materi dan

perubahannya; unsur, senyawa, dan campuran; reaksi kimia; larutan; asam

basa; laju reaksi; termokimia, sifat koligatif larutan; sistem koloid;

hidrokarbon dan turunannya; makromolekul (polimer); biomolekul; atom;

hidrolisis; larutan penyangga; kimia lingkungan dan kimia nuklir.

3. Pengembangan bahan ajar kimia untuk siswa SMK kesehatan program

keahlian keperawatan dilakukan dengan tahapan seleksi, strukturisasi,

karakterisasi, dan reduksi. Hasil yang diperoleh pada tahapan seleksi berupa

indikator dan konsep hasil dari pengembangan Kompetensi Dasar (KD); dan

nilai. Kemampuan yang dituntut dalam KD dan indikator antara lain

menjelaskan dan mengklasifikan unsur, senyawa, dan campuran; menuliskan

simbol kimia unsur dan rumus kimia senyawa; dan menganalisis fungsi unsur

dan senyawa penyusun tubuh serta fungsi campuran untuk kesehatan tubuh.

Nilai yang ditanamkan pada konsep unsur, senyawa, dan campuran adalah

religius, disiplin, rasa ingin tahu, komunikatif atau bersahabat, kreatif, dan

mandiri. Hasil yang diperoleh pada tahapan strukturisasi berupa peta konsep,

struktur makro, dan multipel representasi dari materi unsur, senyawa, dan

campuran. Penyusunan peta konsep diperoleh diperoleh konsep unsur,

senyawa, dan campuran diletakkan di bawah konsep yang paling inklusif

yaitu konsep materi. Konsep-konsep yang kurang inklusif diletakkan di

bawah konsep unsur, senyawa, dan campuran. Hasil penyusunan struktrur

makro berupa konsep unsur, senyawa, dan campuran secara urut pada

(29)

87

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

dimensi elaborasi. Hasil penyusunan multipel representasi berupa penjelasan

konsep unsur, senyawa, dan campuran pada level makroskopik,

submikroskopik, dan simbolik. Hasil karakterisasi menunjukkan konsep yang

sulit karena kompleks adalah tabel periodik klasifikasi unsur, gambar air,

definisi campuran, dan gambar campuran homogen antara air dengan garam

dapur. Konsep yang sulit karena kompleks adalah konsep karakteristik rumus

kimia senyawa, dan gambar tentang rumus kimia senyawa. Pada tahapan

reduksi, dilakukan reduksi materi yang sulit. Gambar dan tabel yang sulit

direduksi dengan memberikan penjelasan terhadap gambar dan tabel tersebut.

Sementara itu materi rumus kimia senyawa direduksi dengan partikularisasi

dan penjelasan dengan gambar. Materi definisi campuran direduksi dengan

partikularisasi dan penggunaan percobaan. Setelah reduksi, dilakukan uji

kelayakan bahan ajar.

4. Berdasarkan hasil uji keterpahaman, sebagian besar siswa dapat menuliskan

ide pokok dengan benar. Teks yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa

adalah teks yang berupa gambar. Siswa sulit menafsikan makna dari gambar

yang disajikan. Adapun uraian konsep yang sulit adalah konsep tentang

karakteristik rumus kimia senyawa, dan definisi campuran.

5. Berdasarkan hasil uji kelayakan bahan ajar kimia untuk siswa SMK program

keahlian keperawatan, dapat dinyatakan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan menurut BSNP (2014)

berdasarkan aspek isi, penyajian, kebahasaan, maupun kegrafikaan.

B. Implikasi Dan Rekomendasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan bahan ajar kimia, khususnya untuk siswa SMK bidang keahlian

kesehata program keahlian keperawatan. Bahan ajar yang dikembangkan

memperhatikan aspek relevansi kimia dengan materi keperawatan. Hal itu

dimaksudkan agar siswa memahami keterkaitan materi kimia dengan materi di

keperawatan sehingga siswa termotivasi dalam mempelajari kimia. Dengan

demikian siswa dapat memahami materi kimia dengan baik dan benar. Adanya

pemahaman kimia yang baik diharapkan dapat membantu siswa memahami

(30)

88

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

dasar yang diperlukan untuk siswa kesehatan, termasuk kimia. Selama ini, guru

mengalami kesuliatan mendapatkan bahan ajar yang relevan dengan keperawatan.

Oleh karena itu, adanya bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini

diharapkan juga dapat membantu guru dalam pembelajaran dan memotivasi siswa

dalam belajar kimia dengan mengaitkan materi kimia di keperawatan.

Adapun rekomendasi-rekomendasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang menguji keterpahaman bahan ajar

yang telah dibuat pada beberapa siswa di beberapa sekolah SMK kesehatan

program keahlian keperawatan

2. Penelitain lanjutan yang menguji efektivitas bahan ajar dirasa perlu agar

diketahui efektivitas bahan ajar yang dikembangkan

3. Penelitian-penelitian pengembangan bahan ajar kimia untuk siswa SMK

keperawatan yang lain dapat dilakukan pada materi kimia lain dengan

mempertimbangkan aspek relevansi materi kimia di keperawatan

4. Adanya penelitian lain tentang bahan ajar kimia di SMK pada bidang

keahlian ataupun program keahlian yang lain dengan mempertimbangkan

aspek relevansi kimia pada bidang keahlian ataupun program keahlian

(31)

89

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran : dalam konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Anthony, C.P & Thobodeau, G.A. (1983). Textbook of anatomy & physiology. London: The C.V. Mosby Company.

Anwar, S. (2014). Pengolahan bahan ajar : Bahan perkuliahan bahan ajar. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Apriliani, M. Y. (2015). Pengembangan prosedur tahap karakterisasi pengolahan bahan ajar 4STMD (four steps teaching material development) dan aplikasinya pada pokok bahasan laju reaksi. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Birisci, S. & Metin, M. (2010). Developing an instructional material using a concept cartoon adapted to the 5E model : a sample of teaching erosion. Journal of Asia-Pasific Forum on Science Learning &Teaching, 11(1), hlm. 1-16.

Bloom, R. D., Halpin, M.J & Reiter, J. (2011). Teaching high school chemistry in the context of pharmacology helps both teachers and students learn. Journal of Chemical Education. 88, hlm. 744-750.

BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Tahun 2014. Jakarta : BSNP. (Online). http://bsnp-indonesia.org/id/?p=1340.

Caon, M. & Treagust, D. (1993). Why Do Some Nursing Students Find Their Science Course Difficult?. Journal of Nursing Education, 32(6), hlm. 255-259.

Cree, L. & Rischmiller, S. (2006). Sains dalam keperawatan (science in nursing): fisika, kimia, biologi. Diterjemahkan oleh Palupi Widyatusti. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

(32)

90

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

El-Farargy N. (2009). Chemistry for student nurses : Application based learning. Journal of Chemistry Education Research and Practice. 10, hlm. 250-260.

Firman, H. (2013). Evaluasi pembelajaran kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Pendidikan Indonesia.

Gall, M.D.,Gall, J.P., & Borg, W. (2003). Educational research. An Introduction. Boston: Pearson Education.

Ganong, W.F. (2008). Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Green, J.H. (2002). Pengantar fisiologi tubuh manusia. Tangerang : Binarupa Aksara.

Godin,E.A. et al. (2014). Alcohol pharmacology education partnership: using chemistry and biology concepts to educate high school students about alcohol. Journal of Chemical Education. 91, hlm. 165-172.

Hall, P. & Evans, W. (2006). Open learning support for foundation chemistry as taught to health science students. Journal of Chemistry Education Research and Practice, 7(3), hlm. 185-194.

Harjanto. (2008). Perencanaan pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hidayat, A. A. A. (2009). Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Holbrook, J. (2005). “Making chemistry teaching relevant”. Journal of Chemical

Education International. 6(1), hlm. 1-12.

Ibrahim, R. & Syaodih, S. (2010). Perencanaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ika, L. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. Padang: Akademia Permata.

James, J., Baker, C., & Swain, H. (2008). Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Diterjemahkan oleh Indah Retno Wardhani. Jakarta : Erlangga.

(33)

91

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Kunandar. (2009). Guru profesional : implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta : Rajawali Press.

Lawshe, C. H. (1975). A quantitative approach to content validity. content validity II. A Conference Held at Bowling Green State University, July 18, 1975, 28, hlm. 563-575.

Lickona, T. (2012). Educating for character: Mendidik untuk membentuk karakter. Diterjemahkan Oleh Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara.

Mader, S.,S. & Windelspecht, M. (2014). Human biology. Thirteenth Edition. New York: McGrawHill.

Majid, A dan Andayani, D. (2012). Pendidikan karakter perspektif islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mortaki, S. (2012). The Contribution of Vocational Education and Training n the Preservation and Diffusion of Cultural Heritage in Greece: The Case of the

Specialty “Guardian of Museums and Archaeological Sites. International

Journal of Humanities and Social Science, 2(24), hlm. 51-58.

Mulia, R. M. (2005). Kesehatan lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Mulyana, R. (2011). Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung: Alfabeta.

Ozdemir Atac, I.B. & Kabapnar F. (2011). Secondary student’s use of submolecular representation: how compatable they are with the accepted models. Western Anatolia Journal of Educational Science. ISSN 1308-8971.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Permendikbud No.60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan.

Prastowo A. (2013). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Puslitjaknov, Tim. (2008). Metode penelitian pengembangan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

(34)

92

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Ramnarain, U. & Joseph, Aleyamma. (2012). Learning difficulties experience by grade 12 South African students in the chemical representation of phenomena. Chemistry Education Research and Practice, 13, hlm. 462-470.

Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan. Bandung: Refika Aditama.

Samani, M. & Hariyanto. (2013). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2011). Kurikulum dan pembelajaran : Teori dan praktik pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sari, N.I. (2014). Konstruksi buku ajar senyawa organik smk program keahlian agrobisnis rumput laut. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Scalisse, K. et al. (2006). Contrasting the expectations for student understanding of chemistry with levels achieved : a brief case-study of student nurses. Journal of Chemistry Education Research and Practice. 7(3), hlm. 170-184.

Setiadi, (2007). Anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta: Graha ilmu.

Setiadi. (2014). Penerapan analisis wacana dalam pengembangan bahan ajar. Materi pokok pada kegiatan workshop penulisan bahan ajar di jurusan pendidikan kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Silfianah, (2015). Analisis kebutuhan bahan ajar untuk siswa SMK Bidang Keahlian Kesehatan Program Keahlian Keperawatan. Laporan Penelitian.

Silfianah. (2011). Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis pembelajaran langsung untuk siswa SMK Analis Kimia. (Skripsi). Universitas Negeri Surabaya.

Situmorang, M. (2013). Pengembangan buku ajar kimia SMA melalui inovasi pembelajaran dan integrasi pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Snowman & McCown, 2012. Psychology applied to teaching. Thirteenth edition. Warsworth: Cengage Learning.

(35)

93

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Stojanovska, M.I., Soptrajanov, B.T., & Petrusevski, V.M. (2012). Adressing mis conceptions about the particulate nature of matter among Secondary-School and High-Secondary-School students in the Republic of Macedonia. Scientific Research, 39(3), hlm. 619-631.

Tortora, G.J. & Derrickson, B. (2011). Principles of anatomy & physiology : organization, support and movement, and control system of the human body. 13th Edition. Hoboken : John Wiley & Sons.

Triyono, dkk. (2009). Pengembangan Bahan Ajar. Materi Diklat Training of Trainer Calon Tenaga Pengajar/Dosen Lingkungan Badiklat Perhubungan. Magelang : Kerjasama Badan Diklat Departemen Perhubungan dengan Magister Sistem dan Teknik Transportasi Universitas Gadjah Mada dan Akademi Militer Magelang.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Vaino, K., Holbrook,J., & Rannikmae,M. (2012). Stimulating Students’ instrinsic motivation for learning chemistry through the use of context-based Learning modules. Chemistry Education Research and Practice. 13, hlm. 410-419.

Wiersma, W. & Stephen G.J. (2009). Research methods in Education. Ninth Edition. Boston: Pearson Education, Inc.

Wiguna, F.W. (2014). Kajian teoritik tahap strukturisasi pengolahan bahan ajar 4s tmd dilihat dar aspek filosofis, aspek psikologis, aspek didaktis dan aplikasinya pada pokok bahasan larutan asam basa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Wilson, R., Pan, W., & Schumsky, D.A. (2012). Recalculation of the critical

values for lawshe’s content validity ratio. Measurement and Evaluation in

Counseling and Development, 45(3), hlm. 197-210.

(36)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

LAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN

Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pendapat Anda tentang relevansi (kesesuaian)

materi kimia berikut ini dengan materi-materi keperawatan?

a. Materi dan Perubahannya (wujud materi dan perubahannya

 Pengelompokan materi berdasarkan wujudnya

 Pengelompokan materi berdasarkan susunannya

 Sifat materi (kimia dan fisis)

 Perubahan materi (perubahan fisis dan kimia)

b. Unsur, senyawa, dan campuran

 Unsur (nama unsur, lambang unsur, unsur di alam)

 Senyawa

 Campuran

 Perbedaan unsur, senyawa dan campuran

 Teknik pemisahan campuran

c. Persamaan reaksi

(37)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Pertanyaan Jawaban

d. Teori atom dan konfigurasi elektron

 Atom dan lambang atom

 Perkembangan teori atom (Dalton, Thomson,

Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum)

 Konfigurasi elektron

 Tabel periodik

e. Ikatan Kimia

 Ikatan ion

 Ikatan kovalen

 Kepolaran molekul

f. Tata Nama Senyawa Sederhana

 Penamaan senyawa biner

 Penamaan senyawa ion,

 Penamaan senyawa terner

g. Hukum Dasar Kimia

 Hukum kekekalan massa

(38)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Pertanyaan Jawaban

 Hukum perbandingan berganda

 Hukum perbandingan volume

h. Konsep Mol

Atomic Relative Mass (Ar)

Molecule Relative Mass (Mr)

 Mol

 Hubungan persamaan reaksi dengan mol zat

 Hubungan mol dengan massa dan volume

i. Reaksi Kimia

 Reaksi pembentukan (reaksi pengabungan)

 Reaksi penguraian

 Reaksi pengendapan

 Reaksi pertukaran tunggal (pendesakan)

 Reaksi metatesis (reaksi pertukaran ganda)

 Reaksi netralisasi

 Reaksi pembakaran,

(39)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Pertanyaan Jawaban

 Reaksi kesetimbangan

j. Elektrokimia

 Sel volta (sel primer, sel skunder)

 Sel elektrolisis

 Hukum Faraday

 Korosi dan pencegahannya

 Penyepuhan logam

k. Larutan

 Macam-macam larutan

 Konsentrasi Larutan

 Larutan elektrolit dan non elekrolit

l. Asam Basa

 Teori asam basa

 Ciri-ciri asam basa

 Derajat kekuatan asam basa

 pH asam basa

(40)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Pertanyaan Jawaban

 Larutan penyangga

m. Kesetimbangan Kimia

 Kesetimbangan dinamis

 Prinsip kesetimbangan

 Tetapan kesetimbangan

 Faktor-faktor penyebab pergeseran kesetimbangan

 Reaksi kesetimbangan di industri kimia

n. Laju Reaksi

 Laju reaksi

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi (pengaruh suhu pada metabolisme tubuh)

 Hukum-Hukum laju reaksi

 Orde reaksi

 Aplikasi laju reaksi (peranan luas permukaan dan katalis heterogen)

o. Termokimia

(41)

Ifah Silfianah, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SISWA SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

Pertanyaan Jawaban

 Reaksi endoterm

 Entalpi reaksi dan perubahannya

 Hukum Hess

p. Sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit

 Penurunan tekanan uap

 Kenaikan titik didih

 Penurunan titik beku

 Tekanan osmotik

 Aplikasi sifat koligatif (penjernihan air dengan osmosis

balik, cairan infus)

q. Sistem Koloid

 Macam-macam koloid

 Pembuatan koloid

 Sifat-sifat koloid

 Aplikasi koloid (pembersihan darah dengan dialisis)

r. Hidrokarbon dan turunanannya

Gambar

Gambar 3.1. Alur Penelitian
Tabel 3.1. Nilai kritis untuk Content Validity Ratio (CVR)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1)Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas XI semester 2 materi larutan asam dan basa yang ada saat ini sesuai dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas X semester I pokok bahasan Lambang unsur dan persamaan reaksi yang

Kami merasa bahwa penyusunan bahan ajar Kimia Analitik ini merupakan suatu tugas yang mulia sebagai media menyalurkan ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi di

Martabe Sipirok terkait pengembangan bahan ajar khususnya pada pembelajaran matematika dan umumnya pada proses pembelajaran di SMK Kesehatan Martabe Sipirok.

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema Laut untuk Siswa SMP Melalui Four Steps Teaching Material

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul "Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Menggunakan Four Steps Teaching Material Development Dengan Tema

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: (1) Mengembangkan bahan ajar mata pelajaran Jaringan Dasar yang memenuhi kriteria kompetensi yang