PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA MATERI LARUTAN ASAM
DAN BASA BERBASIS CHEMO EDUTAINMENT UNTUK
SISWA SMK TI KELAS XI
TESIS
DiajukanUntukMemenuhiPersyaratan DalamMemperolehGelar Magister Pendidikan
Program StudiPendidikan Kimia
Oleh: CHAIRIAH NIM.8146142006
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
CHAIRIAH, Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Larutan Asam dan Basa Berbasis Chemo Edutainment Untuk Siswa SMK TI Kelas XI, Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMK kelas XI semester 2 materi larutan asam dan basa yang ada saat ini sesuai dengan standard isi yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk mengetahui kelayakan bahan ajar kimia yang dikembangkan berbasis CET untuk SMK kelas XI semester 2 pada materi larutan asam dan basa sesuai dengan standar isi yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang telah dikembangkan berbasis CET dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa pengembangan dan untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi belajar melalui bahan ajar yang telah dikembangkan berbasis CET dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa pengembangan. Jenis penelitian termasuk pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK. Sampel dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Stabat sebanyak 2 kelas yang berjumlah 64 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahan ajar penerbit X dan Y pada materi larutan asam dan basa berdasarkan BSNP sudah cukup layak, namun ada beberapa yang perlu dikembangkan; (2) bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang dikembangkan telah layak berdasarkan hasil kelayakan standarisasi isi 4,11, kelayakan bahasa 4,24, kelayakan penyajian 4,16, kelayakan kegrafikaan 4,42; (3) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dengan implementasi bahan ajar kimia yang dikembangkan lebih baik dengan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar kimia yang dikembangkan (Sig < α dan thitung > t tabel) yaitu 0,00 < 0,05 dan 4,013 > 1,694; (4) peningkatan motivasi belajar melalui bahan ajar yang telah dikembangkan berbasis CET lebih tinggi sebesar 77,92 dibandingkan dengan bahan ajar tanpa pengembangan sebesar 63,78.
ii ABSTRACT
CHAIRIAH. The Development of Chemistry MaterialsAcidsBasesSolution Topic Based Chemo Edutainment for Student Grade Eleventh SMK TI, Thesis, Medan: Program Study of Chemistry Education, Postgraduate Program of the State University of Medan, 2016.
This research aims to know the feasibility of Chemistry Materialsfor grade eleventh SMK in the second semester for acids and bases solution topic that exist today in accordance with BSNP (National Education Standards); to know the feasibility of Chemistry Materials based chemo edutainment for students grade eleventh SMK in the second semester for acids and bases solution topic in accordance with BSNP (National Education Standards); to know the differences of increase learning outcomes that learned with Chemistry Materials based chemo edutainment for acids and bases solution topic compared than learning outcomes that learned with Chemistry Materialswithout the development; and to know the differences of increase students motivation learning outcomes that learned with Chemistry Materials based chemo edutainment for acids and bases solution topic compared than students motivation learning outcomes that learned with Chemistry Materials without the development. This type of research was development using a model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluations). The population in this research was all of students grade eleventh SMK. The sample in this research was SMK Negeri 1 Stabat much as two classes and have totalingstudents is 64 . The results showed that: (1) the chemistry materials publisher X and Y for acids and bases solution topic in accordance with BSNP (National Education Standards) is quite feasible,but there are some that need to be developed; (2) Chemistry materials that developed for acids and bases solution topic has a decentbased on the feasibility of standardizing the contents is 4.11, Language feasibilityis 4.24, Presentation feasibility is4,16Graphically feasibilityis 4,42; (3) there are significant differences in student learning outcomes with the implementation of the chemistry materials based chemo edutainment was better than the learning outcomes of students with Chemistry materials without the development (Sig <α and tcount> t table) is 0.00 <0.05 and 4.013> 1.694; (4) the increase of students motivation learning outcomes with the implementation of the chemistry materials based chemo edutainment was higher (77,92) than the students motivation learning outcomes with Chemistry materials without the development (63,78).
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Larutan Asam dan Basa Berbasis Chemo-Edutainment Untuk Siswa SMK TI kelas XI”. Adapun penulisan tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelas Magister Pendidikan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Medan.
Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada pihak terkait yang membantu penyelesainnya. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang sangat banyak memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, memotivasi, dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai selesainya penulisan tesis ini.
iv
menyelesaikan tesis ini, Staf Administrasi Desi, para sahabatkelas B1, khususnya Heru, Allied, Vera, Lamtiar, Fitri, Heni, Arifin, Wulan, Yuni, Mashitah yang memberikan motivasi dan dukungan membantu kelancaran penelitian ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala SMK Negeri 1 Stabat, Wakil Kurikulum, teman-teman guru, khususnya Ainur, Sakinah, M,Azhar ariawan, Nurbaiti dan staf administrasi SMK Negeri 1 Stabat yang telah memberikan bantuan dan kerjasama dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Suami Jafni Hendri, S.Kom, Ananda M.Ridwan Frastiya dan Sultanul Farhan, Ibunda Saminah beserta seluruh keluarga yang telah memberikan segala kasih sayang, doa, dukungan, pengertian dan pengorbanan baik secara moril maupun materi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis ini , untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun masih dibutuhkan untuk kesempurnaanya. Akhirnya , penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam memperkaya khasanah pendidikan. Amin.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
v
1.2. Identifikasi Masalah 12
1.3. Pembatasan Masalah 12
1.4. Rumusan Masalah 12
1.5. Tujuan Penelitian 13
1.6. Manfaat Penelitian 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15
2.1. Kerangka Teoritis 15
2.1.1. Pengembangan Bahan Ajar 15
2.1.1.1. Penelitian dan Pengembangan 16
2.1.1.2. Bahan Ajar 18
2.1.2. Media Chemo-Edutainment 20
2.1.2.1. Karakteristik Media pembelajaran 21 2.1.2.2. Landasan Dasar Media Pembelajaran 24 2.1.3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 26 2.1.4. Karakteristik Materi Larutan Asam dan Basa di SMK 27
2.1.5. Motivasi Belajar 29
2.2. Kerangka Konseptual 30
2.3. Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.3. Desain Penelitian 35
3.4. Prosedur Pengembangan 36
3.4.1 Prosedur Pengembangan 36
3.4.1.1. Tahap Analysis (Analisis) 36
3.4.1.2. Tahap Design (perencanaan) 37
vi
3.4.1.4. Tahap Implementasi (Penerapan) 39
3.4.1.5. Tahap Evaluation (Evaluasi) 39
3.4.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 41
3.5. Teknik Pengumpulan Data 43
3.5.1. Pengumpulan Data PadaTahap Analysis 43 3.5.2. Pengumpulan Data PadaTahap Design 44 3.5.3. Pengumpulan Data PadaTahap Development 44 3.5.4. Pengumpulan Data PadaTahap Implementation 44 3.5.5. Pengumpulan Data PadaTahap Evaluation 45
3.6. Instrumen Pengumpulan Data 45
3.6.1. Tes 46
3.6.1.1. Validitas tes 46
3.6.1.2. Tingkat Kesukaran 46
3.6.1.3. Daya Beda 47
3.6.1.4. Reliabilitas 48
3.6.2. Angket 49
3.6.2.1. Angket Validasi Bahan Ajar 49
3.6.2.2. Angket Motivasi 50
3.7. Teknik Analisis Data 51
3.7.1. Uji Normalitas 51
3.7.2. Uji Homogenitas 51
3.7.3. Uji Hipotesis 52
3.7.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53
4.1. Hasil Pengembangan Bahan Ajar 53
4.1.1. Hasil Pada Tahap Analisis 53
4.1.1.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit X 54 4.1.1.2. Analisis Bahan Ajar Penerbit Y 56 4.1.2. Hasil Tahap Design (perencanaan) 58 4.1.3. Hasil Tahap Development (Pengembangan) 59 4.1.4. Hasil Tahap Implementasi (Penerapan) 63 4.1.5. Hasil Tahap Evaluation (Evaluasi) 64 4.2. Hasil Standarisasi Instremen Penelitia 65
4.2.1. Validitas Tes 65
4.2.2. Tingkat Kesukaran 66
4.2.3. Daya Beda 66
4.2.4 Reliabilitas 66
4.3. Data Hasil Penerapan Bahan Ajar 67
4.3.1. Uji Normalitas 67
4.3.2. Uji Homogenitas 68
4.3.3. Uji Hipotesis 69
4.3.4. Peningkatan Motivasi Belajar 69
4.3.5. Pensen (%) peningkatan Hasil Belajar 70
vii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75
5.1. Simpulan 75
5.2. Saran 76
DAFTAR PUSTAKA 77
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Mata Pelajaran di SMK dan SMA 28
Tabel 2.2 Materi Larutan Asam dan Basa di SMK dan SMA 29 Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Siswa Kelas XI SMK
Negeri 1 Stabat
34
Tabel 3.2 Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Larutan Asam dan Basa Berbasis Chemo Edutainment (CET)
35
Tabel 3.3 Kriteria Kelayakan Bahan Ajar 50
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Motivasi Belajar Siswa 51 Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar pada
Pokok Bahasan
61
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Hasil Evaluasi Setiap Pertemuan 63 Tabel 4.3 Data Hasil Postes Siswa pada Kelas Kontrol dan
Eksperimen
64
Tabel 4.4 Data Hasil Motivasi Siswa pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
65
Tabel 4.5 Data Hasil Pretes dan Postes Siswa pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
67
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data 68
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 68
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Chemo
Edutainment
40
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Mulai dari Pengembangan Sampai Pelaksanaan Penelitian yang Menghasilkan Produk Bahan Ajar Kimia Berbasis Chemo Edutainment
42
Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Bahan Ajar Penerbit X 54 Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Bahan Ajar Penerbit Y 56 Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Bahan Ajar CET 59 Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Bahan Ajar
CETBerdasarkan Validator Ahli
62
Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan MediaCET Berdasarkan Validator Ahli
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 82
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 85
Lampiran 3 Instrumen Penilaian Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 125 Lampiran 4 Instrumen Penilaian Media Pembelajaran 133 Lampiran 5 Angket Motivasi Siswa Terhadap Pembelajaran 135
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrument Tes 137
Lampiran 7 Item Instrument Tes 144
Lampiran 8 Hasil Analisis Bahan Ajar penerbit X 147 Lampiran 9 Hasil Analisis Bahan Ajar penerbit Y 149 Lampiran 10 Hasil Standarisasai Bahan Ajar Kimia Berbasis CET 151 Lampiran 11 Hasil Standarisasai Bahan Ajar Kimia Berbasis CET
Berdasarkan Dosen
153
Lampiran 12 Hasil Standarisasai Media Pembelajaran Berbasis CET 155
Lampiran 13 Validitas Tes 157
Lampiran 14 Tingkat kesukaran 158
Lampiran 15 Daya Beda 159
Lampiran 16 Reliabilitas 160
Lampiran 17 Tabulasi Nilai Kuis 162
Lampiran 18 Tabulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 164 Lampiran 19 Tabulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 165
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Penelitian 166
Lampiran 21 Uji Homogenitas Data penelitian 168
Lampiran 22 Uji Hipotesis Penelitian 169
Lampiran 23 Tabulasi Motivasi 170
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber dan media pembelajaran adalah dua istilah yang tidak dapat
dipisahkan. Penggunaan istilah sumber dan media pembelajaran bisa digunakan
secara berganti-ganti. Ada kalanya sesuatu itu bisa berperan menjadi sumber
belajar, namun pada saat lain menjadi media, hal ini tergantung pada konteks
pemanfaatannya (Akbar, 2013). Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan
(AECT) menyatakan bahwa sumber belajar meliputi semua sumber berupa data,
orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan)
belajar bagi siswa. Ini berarti sumber belajar meliputi semua komponen
intruksional baik secara khusus dirancang maupun menurut sifatnya dapat
digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran termasuk salah
satunya adalah bahan ajar ( Prastowo, 2012).
Dalam buku Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Amri, 2010). Bahan ajar
merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat maupun teks) yang disusun
secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran, contohnya buku
2
dan sebagainya (Prastowo, 2011). Ada beberapa alasan mengapa guru perlu
mengembangkan bahan ajar, antara lain: ketersediaan bahan sesuai tuntutan
kurikulum, karakteristik sasaran dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya
bahan ajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum
(Depdiknas, 2008).
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003, kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan
ajar dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. Kurikulum
yang sedang diterapkan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan faktor-faktor internal, eksternal, penyempurnaan pola
pikir, penguatan tata kelola kurukulum, penguatan materi dan karakteristik
kurikulum 2013. Pada pola pikir penguatan pola pembelajaran aktif mencari yaitu
penguatan pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik. Agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, afektif serta menyenangkan (Permendikbud, 2014 ).
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada
ataupun sulit diperoleh, maka dapat membuat bahan ajar sendiri. Bahan ajar ada
yang berupa material seperti buku, radio, majalah, film, video dengan atau tanpa
alat-alat seperti proyektor dan pesawat radio video. Bahan dan alat yang kita kenal
dengan istilah sofware dan hardware adalah media pendidikan (Sadiman dkk.,
3
sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. Secara
umum media merupakan jamak dari medium yang berarti perantara atau
pengantar. Media bukan hanya berupa alat atau bahan yang memungkinkan siswa
dapat memperoleh pengetahuan (Sanjaya, 2011). Peran seorang guru dalam
pengembangan media sangat penting, selain itu materi yang disajikan pun harus
memperhatikan tingkat perkembangan siswa dan tema yang dipilih haruslah
menarik, interaktif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK) dalam permendikbud nomor 60 tahun 2014 membagi
mata pelajaran dalam tiga kelompok yaitu A, B dan C. Kelompok A pelajaran
umum yaitu pendidikan agama dan budipekerti, PPKn, matematika, bahasa
Indonesia dan Inggris; kelompok B pelajaran umum yaitu senibudaya, pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan dan prakarya dan kewirausahaan; kelompok C
pelajaran peminataan dasar bidang kejuruan, dasar program kejuruan dan paket
kejuruan. Bidang keahlian teknologi dan rekayasa terdiri dari muatan substantif
pengikat berupa mata pelajaran fisika, kimia, dan gambar teknik. Sekolah
Menengah Kejuruan Teknologi dan Industri adalah salah satu jenjang pendidikan
formal yang memiliki kekhususan pada kelompok mata pelajaran yang diajarkan.
Ada beberapa ciri-ciri pendidikan kejuruan: 1) pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan berorientasi pada praktik, kurang berorientasi pada akedemik, 2)
pendidikan kejuruan lebih menggambarkan sebagai pendidikan dan pelatihan bagi
pencari kerja, 3) pendidikan kejuruan menggambarkan pelatihan luar sekolah, 4)
4
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk
dapat bekerja dalam bidang tertentu. Ini berarti pendidikan kejuruan sebagai
program pendidikan untuk persiapan sebelum kerja ( Bukit, 2014).
Ciri-ciri pendidikan kejuruan umumnya mata pelajaran yang harus
diutamakan adalah kejuruan atau produktif. Dan umumnya siswa lebih tertarik
dan mengutamakan pelajaran produktif. Hal ini berdampak pada ketertarikan
siswa pada mata pelajaran lainnnya menjadi berkurang, bahkan cenderung boleh
dikatakan tidak tertarik. Misalnya pada mata pelajaran matematika, fisika dan
kimia yang penuh dengan hitungan, konsep nyata dan abstrak. Jika mata pelajaran
tidak diminati dan kurang menyenangkan oleh siswa maka akan berdampak pada
nilai hasil belajar. Agar mata pelajaran yang diminati dan menyenangkan oleh
siswa harus disampaikan dan disajikan secara menarik, bervariasi dan tidak
monoton. Untuk itu dalam pembelajaran perlu ditambahkan bahan ajar yang
menarik, misalnya dengan bantuan media. Media sebagai bahan ajar dalam proses
pembelajaran harus mampu menciptakan suasana gembira karena suasana
gembira akan mempengaruhi cara otak dalam memproses, menciptakan dan
menginformasikan. Media yang sudah akrab dengan siswa misalnya, komputer,
handphone dan peralatan elektronika lainnya. Oleh karena itu proses mengajar
pada saat ini sangat berbeda. Mengajar mereka akan lebih mudah dan menarik jika
media mengajar yang disajikan oleh guru menggunakan alat bantu teknologi
(Erlina, 2013).
Ada beberapa penelitian pengembangan strategi dan teknik mengajar
5
mendorong pembelajaran aktif di kalangan mahasiswa kimia. Setiap peserta
memilih tiga jam sesi eksplorasi untuk menyelidiki strategi , kegiatan , dan
penilaian. Peserta mengalami pendekatan baru dan belajar bagaimana
menyesuaikannya dengan lingkungan pengajaran mereka sendiri . Mereka juga
memiliki kesempatan untuk membangun jaringan pembelajaran kimia
(Burke,2002). Praktik model pembelajaran yang baik meningkatkan
pembelajaran; mulai dengan pengalaman siswa, tetapi memiliki harapan tinggi
dengan iklim yang mendukung; dan membangun penyelidikan, sebuah gembira
menemukan, ditambah komunikasi dan kerja sama tim, berpikir kritis, dan seumur
hidup. Kegiatan terdiri dalam studi , penciptaan , dan peer review proyek secara
online yang didasarkan pada artikel berita aktual dari pers populer dan bertujuan
untuk menghubungkan dunia nyata sosial , ekonomi , dan isu-isu politik dengan
pelajaran kimia (Hume, 2006). Pengembangan softwere adalah program tahun
yang ditawarkan kepada mahasiswa sarjana di Victoria University di lima
kampus lokal dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain ulang
yang ad kurikulum kursus untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran
konteks di mana peserta didik dapat merefleksikan materi baru, membahas
pemahaman tentatif mereka dengan orang lain, aktif mencari informasi baru,
mengembangkan keterampilan dalam komunikasi dan kolaborasi, dan
membangun koneksi konseptual untuk basis pengetahuan mereka yang sudah ada
dengan menggunakan penggunaan Blackboard, Blackboard Learning System,
6
kasus yang jelas dan digunakan untuk memberikan pengalaman praktis realistis
pengembangan perangkat lunak. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengambil
kendali dari pembelajaran mereka sendiri sementara pada saat yang sama
memberikan dukungan kepada para siswa yang memiliki tertentu kesulitan
belajar. (Hao Shi, 2010).
Penelitian pendidikan dan pendekatan pembelajaran ini bertujuan untuk
mengevaluasi courseware untuk belajar dasar komponen sistem komputer. Yang
dikembangkan berdasarkan ADDIE model sistem desain instruksional. Instrumen
penelitian adalah evaluasi courseware dalam bentuk kuesioner. Berdasarkan hasil,
itu menunjukkan bahwa hasil analisis dari masing-masing item kuesioner berarti
berkisar 3,5-3,8. Kesimpulan bahwa IC-COM akan diintegrasikan ke dalam
platform berbasis web sehingga dapat diakses dengan mudah di mana
saja.(Bahrudin. 2011). Penelitian yang dilakukan Günaydin (2016) ini bertujuan
untuk mengembangkan materi pelatihan yang akan membantu meningkatkan
kesadaran di calon guru tentang manfaat menggunakan papan cerdas di kelas.
Dalam penelitian ini, tipe 2 desain dan pengembangan metode penelitian (DDR)
digunakan. Bahan ini dikembangkan dengan menerapkan fase ADDIE - sebuah
model sistem desain instruksional. Proses pembangunan diberitahu oleh
prinsip-prinsip desain multimedia Mayer dan acara instruksional Gagne. Subjek dan
kelompok sasaran penelitian didefinisikan pada tahap analisis kebutuhan.
Powtoon Ltd, sebuah alat pengembangan konten online, digunakan untuk
menghasilkan bahan multimedia dengan bertujuan meningkatkan kesadaran
7
instruksional dipandu seluruh proses pengembangan material. Setelah
menyelesaikan tahap pengembangan, tiga ahli bidang dikonsultasikan dan
perbaikan kemudian dilakukan sesuai dengan saran-saran mereka. Selanjutnya,
materi telah disampaikan kepada 39 calon guru. Setelah mereka meninjau materi,
pendapat mereka dikumpulkan. pendapat ini dianalisis di bawah empat aspek:
pesan, visual, suara, dan efek keseluruhan. Materi yang mencapai bentuk akhirnya
berikut aplikasi dari ameliorations sejalan dengan pengamatan yang dilakukan
selamanya aplikasi dan umpan balik yang diberikan oleh calon guru. Peserta
penelitian menyatakan bahwa materi, secara keseluruhan, itu mengesankan,
menguntungkan, dan menawan.
Bahan ajar dengan media permainan dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi karena siswa merasa senang, adanya kompetisi dan jika
siswa tidak belajar berarti tidak bisa mengisi dan akan kalah. Model dan media
pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan disebut dengan edutainment
(education-entertainment). Ada beberapa penelitian tentang edutainment antara
oleh Kazanci dan Okan (2009) melakukan penelitian dengan tujuan menawarkan
software pembelajaran dirancang khusus untuk anak-anak. Softwera ini digunakan
untuk mengevaluasi bahasa Inggris anak – anak. Sejak awal 1990-an aplikasi
komputer mengintegrasikan pendidikan dengan hiburan telah diadopsi dalam
skala besar oleh pendidik dan orang tua. Diharapkan melalui software
edutainment proses pembelajaran akan menjadi warna-warni dan menyenangkan
dan peserta didik dapat memperoleh informasi tanpa kerja dan studi yang serius.
8
anak-anak semakin bertambah. Konten edutainment merupakan informasi
pendidikan dan hiburan yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi untuk mengidentifikasi
faktor-faktor desain cerdas ponsel dan tablet PC yang mempengaruhi penggunaan konten
edutainment ponsel untuk anak-anak prasekolah. Dari wawancara dengan 20 ibu
dari anak-anak prasekolah mengungkapkan bahwa dengan konten edutainment
yang memiliki faktor estetika, karakter, warna, bentuk expressional, simbolik
dalam isi edutainment, suara, kemudahan penggunaan, cerita, dan interaktivitas
memiliki efek yang signifikan pada anak-anak untuk belajar dan niat untuk
menggunakan edutainment (Taman, S. dkk, 2014).
Edutainment dapat digambarkan sebagai aktivitas yang meliputi
pendidikan dan hiburan. Dalam aplikasi edutainment rasio pendidikan dan hiburan
dapat bervariasi. Dalam era digital, pergeseran dari metodologi pendidikan klasik
menjadi pendidikan yang diperkaya dengan teknologi maka penggunaan media
sangat dibutuhkan. Dalam penelitian ini, edutainment diterapkan pada siswa
sekolah dasar. Para siswa pertama memilih tingkat kelas mereka, program dengan
topik bersama dengan skenario permainan. Dalam salah satu skenario yang
tersedia mereka menemukan sebuah perusahaan untuk menghasilkan listrik
dengan tenaga surya energi. Aplikasi ini untuk mengajarkan siswa mengelola
risiko dan manfaat / peluang dalam kehidupan nyata dan berperilaku
strategis. Program edutainment tutee ini dihiasi dengan strategi meta-kognitif
yang memberikan peningkatan kinerja kognitif siswa dan disajikan untuk
9
meningkatkan kegiatan kewirausahaan dan kemampuan berpikir strategis dan
meningkatkan pengetahuan mereka tentang negara umber daya dan entitas budaya
(Kucuk dan Orhan,2015)
Min Kyeong Cha dan kawan-kawan (2014) dalam penelitiannya
menekankan bahwa belajar dan bermain menjadi penting sebagai alat yang
berguna. Dalam penelitian ini dirancang dan diimplementasikan isi edutainment
dalam bentuk sebuah game petualangan yang menggunakan metode bercerita
digital pada kedua perangkat pintar dan PC. Isi edutainment juga menyediakan
pertanyaan dan alat yang akan dibentuk secara dinamis melalui analisis hasil
evaluasi. Hal ini memungkinkan siswa untuk memecahkan berbagai pertanyaan
melalui belajar berulang dan hasilnya menunjukkan bahwa siswa dapat mencapai
ketuntasan belajar. Sebuah konsep pembelajaran kimia yang menarik melalui
media pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan disebut chemo –
edutainment (CET).
Dalam sebuah penelitian pada SMA Negeri 1 Purwodadi Kelas XI IPA
1-6 semester 2 dengan mengembangkan model pembelajaran Giude Note Taking
dengan media chemo–edutainment pada materi pokok koloid. Penelitian ini
bertujuan mengetahui apakah penerapan model pembelajaran guided note taking
berbantuan media CET untuk materi pokok koloid efektif. Hasil penelitian
menunjukan persentase ketuntasan belajar lebih banyak dari sebelumnya. Respon
siswa terhadap penerapan model pembelajaran dan media tersebut adalah positip
10
Beberapa penelitian yang terkait dengan media CET banyak dilakukan
di sekolah-sekolah. Penelitian terkait dengan penggunaan media CET dalam
pembelajaran diantara dilakukan di SMA Negeri 2 Kudus pada kelas XI IPA
menyatakan bahwa penggunaan sirkuitcerdik (sebuah media permainan yang
merupakan pengembangan media chemo–edutainment menunjukan hasil belajar
yang baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
sirkuit cerdik berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran
kimia materi pokok larutan asam basa (Priatmoko dkk.,2012). Penelitian di SMA
1 Subah menunjukan bahwa karakteristik dan keefektifan Multimedia.
Pembelajaran Interaktif (MPI) berbasis education game pada pembelajaran sistem
koloid di kelas XI IPA sangat efektif diterapkan pada pembelajaran kimia pada
materi system koloid kelas XI SMA 1 sudah memiliki ketuntasan besar, minat
sangat baik dan aktivitas sangat tinggi. Jadi pengembangan dihasilkan produk
final berupa media pembelajaran dengan karakteristik: 1) interaktif; 2) menarik
dan menyenangkan; 3) sebagai media pembelajaran secara umum dan mandiri
pada materi system koloid SMA ( Heriyanto,dkk., 2014). Penelitian juga
dilakukan di kelas XI-IA SMA Negeri 16 Semarang menunjukan penggunaan
media pembelajaran berbasis computer dengan pendekatan chemo-edutainment
(CET) merupakan salah satu alternatif proses pembelajaran kimia yang variatif
dan mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Berdasarkan hasil analisis
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dengan pendekatan
11
Dari beberapa hasil penelitian di atas menyatakan bahwa bahan ajar yang
dilengkapi CET dapat membantu peserta didik memahami mata pelajaran dan
memperoleh hasil belajar yang baik. Keinginan menciptakan kegiatan belajar
mengajar yang menyenangkan, dengan tuntutan banyaknya materi yang harus
dikuasai peserta didik membuat hasil belajar tidak memuaskan. Untuk membantu
mengatasi kendala tersebut perlu dibuat bahan ajar dengan media yang memadai
dan menyenangkan. Pembelajaran kimia dengan bahan ajar yang dilengkapi CET
menambah pengalaman belajar. Bahan ajar berbasis CET ini tidak harus
menirukan realita, namun memiliki tantangan yang menyenangkan bagi siswa
sehingga dapat mencapai kompetensi yang diinginkan dan menciptakan suasana
yang menyenangkan. Dengan demikian dalam pembelajaran siswa bukan hanya
dituntut untuk memiliki kemampuan mengamati saja, tetapi secara tidak langsung
melibatkan aspek bahas (mengamati, mendengar, dan berbicara) telah tercakup di
dalamnya. Pembelajaran dengan perasaan gembira akan mempercepat proses
pembelajaran, belajar akan dapat dioptimalkan, menempatkan peserta didik
sebagai pusat sekaligus subyek pendidikan dan menghasilkan prestasi belajar.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan tanpa mengesampingkan tujuan
pembelajaran yang sebenarnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian pengembangan bahan ajar berbasis chemo edutainment (CET) pada
pembelajaran kimia dengan judul“ Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi
Larutan Asam dan Basa Berbasis Chemo-Edutainment Untuk Siswa SMK
12
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Keterbatasan media yang digunakan di SMK Teknologi dan Industri
kelas XI semester 2 yang menggunakan Kurikulum 2013.
2. Keterbatasan bahan ajar kimia yang memadai untuk SMK Teknologi dan
Industri jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
3. Keterbatasan penggunaan bahan ajar kimia yang menarik untuk SMK
Teknologi dan Industri jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
4. Keterbatasan media pembelajaran kimia dalam meningkatkan motivasi
belajar .
1.3. Pembatasan Masalah
Adapun masalah penelitian dibatasin sebagai berikut:
1. Bahan ajar kimia yang dikembangkan berbasis CET menggunakan
macromedia flash.
2. Kurikulum yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar penelitian ini
adalah kurikulum 2013.
3. Materi pelajaran yang dikembangkan dalam penelitian adalah“ Larutan
Asam dan Basa ” pada kelas XI semester 2.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
13
materi larutan asam dan basa yang ada saat ini telah layak dan sesuai
dengan standar isi yang ditetapkan oleh Badan Standart Nasional
Pendidikan (BSNP)?
2. Apakah bahan ajar kimia yang dikembangkan berbasis CET untuk SMK
kelas XI semester 2 pada materi larutan asam dan basa ini telah layak dan
sesuai dengan standar isi yang ditetapkan oleh Badan Standart Nasional
Pendidikan (BSNP)?
3. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar kimia
materi larutan asam dan basa yang telah dikembangkan berbasis CET
lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa
pengembangan?
4. Apakah bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang telah dikembangkan berbasis CET dapat meningkatkan motivasi belajar ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar
kimia SMK kelas XI semester 2 berbasis CET yang digunakan untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif, efektif dan menyenangkan serta membantu siswa
memperoleh hasil yang optimal. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia materi larutan asam
dan basa di SMK yang ada saat ini telah layak dan sesuai dengan standar
isi yang ditetapkan oleh Badan Standart Nasional Pendidikan (BSNP).
14
untuk SMK kelas XI semester 2 pada materi larutan asam dan basa ini
telah layak dan sesuai dengan standar isi yang ditetapkan oleh Badan
Standart Nasional Pendidikan (BSNP).
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan bahan ajar
kimia materi larutan asam dan basa yang telah dikembangkan berbasis
CET lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar bahan ajar kimia tanpa
pengembangan
4. Untuk mengetahui bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa yang
telah dikembangkan berbasis CET dapat meningkatkan motivasi belajar.
1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan maka diharapkan dapat memberikan
manfaat yang besar khususnya dibidang pendidikan, yaitu:
1. Bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini layak dan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan ajar SMK Teknologi dan Industri secara luas.
2. Menambah referensi bahan ajar pada materi larutan asam dan basa untuk
guru kimia.
3. Bahan ajar berbasis CET yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan motivasi
75 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, dan hasil pembahasan penelitian
pengembangan bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa berbasis chemo–
edutainment (CET) diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa berbasis chemo–
edutainment (CET) telah memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP (Badan
Standar Nasional pendidikan) dan layak digunakan.
2. Bahan ajar yang dikembangkan dilengkapi dengan evaluasi dalam bentuk
permainan secara animasi telah memenuhi standar kelayakan dan layak
digunakan.
3. Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa berbasis chemo–
edutainment (CET) yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik
dibandingkan hasil belajar siswa tanpa bahan ajar kimia materi larutan asam
dan basa yang telah dikembangkan.
4. Motivasi belajar siswa yang belajarkan dengan bahan ajar kimia materi larutan
asam dan basa berbasis chemo–edutainment (CET) lebih baik dibandingkan
tanpa bahan ajar kimia materi larutan asam dan basa ini terlihat dari hasil
76
5.2.Saran
Berdasarkan simpulan yang dikemukakan, maka sesuai dengan hasil
penelitian yang diperoleh, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Bagi pengguna bahan ajar lebih memperhatikan susunan meteri agar dalam
penerapannya lebih sistematis.
2. Dalam proses pembelajaran penggunaan media harus diperhatikan agar
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tanpa melupakan kompetensi
yang harus dicapai.
3. Tenaga pendidik dan kependidikan serta pihak-pihak yang terkait memberi
dukungan terhadap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Keterbatasan waktu dan dana peneliti menimbulkan kekurang sempurnaan
pada penelitian ini dan masih banyak hal-hal yang belum terdeskripsikan.
Untuk itu perlu kiranya dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk
77
DAFTAR PUSTAKA
Arvyatya, La Ode Ahmad Jazulia, Rosdianaa, Yoo Eka Yana Kansila,Hasnawatia, Kadir Tiyaa, 2015. Development Of Learning Devices Of Cybernetic Cooperative In Discussing The Simplex Method In Mathematics Education Students Of FKIP UHO.International Journal of Education and Research,3(2): 189-198
Akbar, Sa’dun. 2013.Instrumen Perangkat pembelajaran. Bandung : Rosda.
Asyhar,Beni., 2013, Jenis, Klasifikasi, dan Karakteristik Media Pembelajaran,
Program Studi Tadris Matematika STAIN
Tulungagung:https://asyharbeni.files.wordpress.com /2013/ 09/jenis-klasifikasi-dan-karakteristik-media-pembelajaran.pdf akses September 2013
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Amri, Sofan dan Lif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan
Pembelajaran. Jakarta: PrestasiPustaka.
Adetya, Sandy. 2010. Pengaruh Penggunaan Game Make a Match Berbasis Chemo Edutainment (CET) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Materi Redoks Pada Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Wiradesa Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Jurusan Kimia ,FMIPA, Universitas
Negeri Semarang.
Arifin, Z. 2009. Evaluasi pembelajaran.Bandung: Rosda
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Annu’man, M.A. 2009.Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi
Pada Mata KuliahLiteraturgeschichte.TesisJurusan sastra Jerman
Universitas Negeri Malang
Bukit, Masriam. 2014. Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung
:Alfabeta.
Bahrudin, dkk.2011Development of Interactive Courseware for LearningBasic
Computer System Components. American.Journal of Economics and
Business Administration 3 (1): 132-138
78
Christianti, Sudarmin, T. Subroto. 2012. Model Pembelajaran Guided Note Taking Berbantuan Media Chemo Edutainment Pada Materi Pokok
Koloid. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1):27-31.
Depdiknas.2008. Penulisan Modul, Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Depdiknas. 2008. Pedoman Pengembangan Buku Pelajaran. Jakarta : Depdiknas
Erlina dan Murti Irma. 2013. Membuat Media Mengajar Visual. Jakarta: Erlangga
Efendy, Salim. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Kimia Larutan
Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter. Tesis
Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana,UNIMED.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Ditikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami. Bandung: Refika
Aditama.
Heriyanto, A., S. Haryani, SMR Sedyawati. 2014. Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Interaktif Berbasis Education Game Sebagai Media
Pembelajaran Kimia. Jurnal Chemistry in Education, 3 (1): 1-7.
Hirumi Atsusi. 2014. Playing Games in School: Video Games and Simulations for Primery and Secondary Education. Jakarta : Indeks
Hao Shi. 2010. Developing E- Learning Materials For Softwere Development
Course. International Journal Of Managing Information Technology
(IJMIT).2(2):15-20.
Harjono dan Harjito.2010. Pengembangan Media Pembelajaran Chemo
Edutainment Untuk Mata Pelajaran Sains Kimia di SMP. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia ,4 (1): 507
Hume, Deborah L. Hume .2006. Research: Science and Education Chemistry Is in the News: Assessment of Student Attitudes toward Authentic News Media-Based Learning Activities.Journal of Chemical Education .83(4): 662-667
Günaydin Serpil, Ayşen Karamete. 2016.Material Development to Raise Awareness of Using Smart Boards: An Example Design and Development Research. European Journal of Contemporary Education, 15 (1):114-122
Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA Dan MA Untuk Kelas
XI). Jakarta :Esis.
Kucuk Ahmet Eralp and Zeynep Orhan. 2015. A mobile edutainment application TuTee: Turkish teacher by edutainment. Global Journal on Humanites & Social Sciences. 1 (1): 182-187
79
Semarang. Skripsi FIP Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas
Negeri Malang.
Kazanci Zekeriya and Zuhal okan. 2009. Evaluating English Language Teaching Software For Kids: Education Or Entertainment Or Both? The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET.8 (3) :30-38
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademi Permata.
Min Kyeong Cha, Ju Yeon Mun , Seong Baeg Kim.2014. An Adaptive
Edutainment System for Learning Computer Operating
Principles.International Journal of Multimedia and Ubiquitous
Engineering.9 (12) : 281-292.
Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum
2013.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Nurfitrasari, Y.S. dan Woro, S. 2014. Developing Media Of Smile Flash With Chemo Edutainment Approach in the Solubility and Solubility Product Material .International Conference on Mathematics, Science and Education
(ICMSE 2014). Mathematics And Natural Sciences Faculty Semarang State University.
Nurhayati, Sri., Sudarmin, WidhiMahatmanti, Fivi Dessy Khodijah .2009.
Keefektifan Pembelajatran Berbasis Question Student Have Dengan
Bantuan Chemo Edutainment Media Key Relation Chart Terhadap Hasil
Belajar Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,3 (1) : 379-384.
Permendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Jakarta:Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Pribadi, B,A. 2014. Desain Dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Implementasi Model ADDIE. Jakarta : Prenada Media Group.
Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar.Yogyakarta: Pedagogia.
Priatmoko,S., Saptorini, H. dan H. Diniy. 2012. Penggunaan Media Sirkuit Cerdik Berbasis Chemo Edutainment Dalam Pembelajaran Larutan Asam
Basa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1): 37-42.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogjakarta: DIVA Press.
Prasetya Agung Tri, Sigit Priatmoko, Miftakhudin. 2008. Pengaruh Penggunaan
80
Edutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2 (2):37-42
Rohman, Muhammad dan SofyanAmri. 2013. Strategi Dan Desain
Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustakaraya.
Sundayana, Rostina. 2015, Statistik Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sadiman, Arief S, dkk. 2014.Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta :Grafindo Persada.
Smaldino, Sharon E. dkk. 2014. Teknologi Pembelajaran Dan Media Untuk Belajar . Edisi Kesembilan. Diterjemahkan oleh: Arif Rahman. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Setyosari, Punaji. 2013.Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Saidah, Ass dan Michael Purba. 2013.Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Jakarta: Erlangga.
Sukirman .2012.Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta : Pedagogia.
Sanjaya, Wina. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Sumarjono. 2010.Jalan Pintas Pintar Kimia Untuk Kelas X, XI, XII, SMA IPA.
Yogyakarta: ANDI
Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sukmadinata dan Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif , dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R& D). Bandung: Alfabeta.
Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Suharsini, Maria dan Dyah Saptarini. 2007. Kimia Dan Kecakapan
Hidup.Jakarta. Ganeca Exact.
Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Pascasarjana UNIMED. 2014. Pedoman Administrasi Dan Penulisan Tesis
Dan Disertasi. Medan : Pps UNIMED.
81
Tanrere, Munir dan SumiatiSide. 2012. Pengembangan Media Chemo
Edutainment Melalui Software Macromedia Flash MX Pada Pembelajaran
IPA Kimia SMP.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 18 (2):156-161.
Widoyoko dan EkoPutro.2012.Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.