• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika ... 9

B. Model Cooperative Learning ... 12

C. Model Cooperative Learning tipe STAD ... 19

D. Kemampuan Komunikasi Matematis ... 24

E. Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

B. Model Penelitian ... 31

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 32

D. Prosedur Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 39

(2)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Deskripsi Penyelenggaraan ... 44

1. Siklus I a. Tahap Perencanaan ... 44

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 45

c. Hasil Observasi ... 48

d. Refleksi ... 56

2. Siklus II a. Tahap Perencanaan ... 58

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 59

c. Hasil Observasi ... 61

d. Refleksi ... 69

3. Siklus III a. Tahap Perencanaan ... 71

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 72

c. Hasil Observasi ... 86

d. Refleksi ... 79

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 86

B. Rekomendasi ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. LAMPIRAN A RPP Siklus I ... 92

RPP Siklus II ... 103

(3)

vi

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. LAMPIRAN B

Kisi-kisi Tes Komunikasi Matematis siklus I ... 123

Kisi-kisi Tes Komunikasi Matematis siklus II ... 125

Kisi-kisi Tes Komunikasi Matematis siklus III ... 127

Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I ... 131

Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 133

Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus III ... 135

Kunci Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I ... 131

Kunci Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 134

Kunci Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus III ... 136

3. LAMPIRAN C Daftar Nilai Tes Komunikasi Matematis Siklus I ... 137

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 140

Daftar Nama-nama Kelompok ... 141

Kemampuan Kognitif Matematika Kelompok Siklus 1 ... 142

Hasil Quis Siswa Siklus I-III ... 146

Kemampuan Kognitif Matematika Kelompok Siklus II ... 147

Daftar Nilai Tes Komunikasi Matematis Siklus II ... 151

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 154

Kemampuan Kognitif Matematika Kelompok Siklus III ... 155

Daftar Nilai Tes Komunikasi Matematis Siklus III ... 159

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 162

Grafik Perbandingan Ketuntasan dan Nilai Rata-rata ... 163

Kemampuan cooperative learning ... 167

4. LAMPIRAN D Dokumentasi foto-foto ... 175

Surat Izin dan Keterangan ... 183

Catatan Konsultasi Bimbingan ... 185

Hasil kerja siswa ... 187

[image:3.596.97.524.80.685.2]
(4)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

(5)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

Hermawan R et al. (2007:79) mengemukakan bahwa “ PTK adalah suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di

kelas secara lebih propesional”. Trianto (2010:16) mengemukakan bahwa

“Penelitian tindakan kelas penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri

ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya

dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran”.Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu kegiatan penelitian dengan

mengamati sebuah kegiatan pembelajaran yang diberikan tindakan tertentu dalam

sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah dan mencarikan solusinya

atau untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus dan setiap siklus terdiri

dari satu tindakan. Setiap tindakan dilaksanakan sesuai dengan perbaikan dan

perubahan yang ingin dicapai. Setiap selesai melaksanakan tindakan, maka

dilakukan deskripsi, analisis, dan refleksi untuk merencanakan tindakan

selanjutnya.

Apabila kita merujuk pada ruang lingkup kajian PTK menurut Depdiknas

tahun 2004 (Trianto, 2011:18), maka hal yang diharapkan dihasilkan dari PTK

adalah sebuah peningkatan atau perbaikan, antara lain sebagai berikut:

a. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di

sekolah

b. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di

(6)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media,

alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.

d. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat

evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar

siswa

e. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan

anak di sekolah.

f. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum

dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peneltian tindakan

kelas ini adalah model Kemmis dan Mc. Tagart yaitu model penelitian yang

menggunakan model spiral refleksi yang terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus

dimulai dari perencanaan (planning), kemudian tindakan (acting) dan pengamatan

(observing) , dan yang terakhir adalah refleksi (reflecting). Model spiral ini

merupakan model siklus berulang dan berkelanjutan, dengan harapan pada setiap

tindakan menunjukan peningkatan atau perubahan sesuai perbaikan yang ingin

dicapai ( Basrowi, 2008 : 68 )

Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan tiga siklus, dimana

ketiga siklus tersebut mencakup satu pokok bahasan utuh dalam mata pelajaran

matematika kelas IV semester 2 Sekolah Dasar tentang sifat-sifat bangun ruang

sederhana. Agar lebih jelas dalam memperoleh gambaran tentang bagaimana

penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain model penelitian yang

diadopsi dari Kemmis dan Mc. Tagart, maka dapat dilukiskan pada gambar

(7)

32

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Model Penelitian Kemmis & McTaggart

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Jayagiri

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat untuk mata pelajaran

Matematika.

Perencanaan Siklus I

Refleksi Siklus I

Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus I

Perencanaan Siklus II

Refleksi

Siklus II

Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus II

Perencanaan Siklus III

Refleksi

Siklus III

Pelaksaanaan dan pengamatan

[image:7.596.131.509.199.541.2]
(8)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran

2013/2014, yaitu bulan April sampai dengan Mei 2014. Penentuan waktu

penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian

tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar

mengajar yang efektif di kelas. Siklus yang akan rencanakan sebanyak 3 siklus.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV B

SD Negeri 1 Jayagiri Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat sebanyak 35 orang siswa, yang terdiri dari 20

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan

orientasi lapangan (penelitian awal) dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran

pelaksanaan pembelajaran matematika sebelum menggunakan model

cooperative Learning tipe STAD

2. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah

tempat penelitian.

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode

Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus.

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan diantaranya, sebagai berikut:

1) Merancang dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran supaya proses

pembelajaran dapat lebih terarah sehingga tujuan dari pembelajaran akan

(9)

34

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian berfungsi untuk

merekam semua data-data yang dibutuhkan sehingga instrumen penelitian

dapat disusun secara baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Perencanaan – perencanaan yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan

pelaksanaan tindakan penelitian di kelas IV SD Negeri 1 Jayagiri. Pelaksanaan

disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Adapun tindakan

pembelajarannya, yaitu pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang sederhana menggunakan model cooperative Learning tipe

STAD.

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan yakni

sebanyak tiga siklus penelitian, masing-masing siklus yaitu satu kali pertemuan

(2 x 35 menit). Secara garis besar proses pembelajaran pada setiap pertemuan

meliputi kegiatan orientasi umum secara klasikal dengan menggunakan media

menipulatif, belajar kelompok, presentasi kelompok, tes kelompok, serta tes

individual.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini

tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada

tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Setiap tindakan

yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer

disini adalah guru itu sendiri beserta teman sejawat.

Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap

perubahan perilaku yang di alami siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses

(10)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan dan lembar penilaian

yang sudah disiapkan dalam tahap ini.

Tahap observasi merupakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Ada

dua fungsi observasi yaitu : pertama untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan. Kedua untuk mengetahui seberapa besar

pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Refleksi merupakan bagian

yang sangat penting dalam PTK, untuk memahami dan memberikan makna

terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan

yang dilakukan.

Tahap refleksi dilakukan peneliti bersama teman sejawat. Tahap ini berisi

diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi

berisi tentang kelebihan dan kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan

untuk menentukan sikap yang harus di lakukan selanjutnya. Apabila hasil dari

tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilaksanakan, tetapi

apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan maka tindakan tersebut perlu

diulangi. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk

mengetahui keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan.

Temuan-temuan dari observer akan dijadikan pertimbangan untuk

melaksanakan siklus ke 2.

Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

(11)

36

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Merancang dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran supaya proses pembelajaran dapat lebih terarah sehingga tujuan dari pembelajaran akan

tercapai.

2) Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian berfungsi untuk merekam semua data-data yang dibutuhkan sehingga instrumen penelitian

dapat disusun secara baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Perencanaan – perencanaan yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan

pelaksanaan tindakan penelitian di kelas IV SD Negeri 1 Jayagiri. Pelaksanaan

disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Adapun tindakan

pembelajarannya, yaitu pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang sederhana menggunakan model cooperative Learning tipe

STAD.

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan yakni

sebanyak tiga siklus penelitian, masing-masing siklus yaitu satu kali pertemuan

(2 x 35 menit). Secara garis besar proses pembelajaran pada setiap pertemuan

meliputi kegiatan orientasi umum secara klasikal dengan menggunakan media

manipulatif, belajar kelompok, presentasi kelompok, tes kelompok, serta tes

individual.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini

tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada

tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Setiap tindakan

yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer

(12)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap

perubahan perilaku yang di alami siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan membuat catatan-catatan penting. Instrumen yang

digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan dan lembar penilaian

yang sudah disiapkan dalam tahap ini.

Tahap observasi merupakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Ada

dua fungsi observasi yaitu : pertama untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan. Kedua untuk mengetahui seberapa besar

pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Refleksi merupakan bagian

yang sangat penting dalam PTK, untuk memahami dan memberikan makna

terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan

yang dilakukan.

Tahap refleksi dilakukan peneliti bersama teman sejawat. Tahap ini berisi

diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi

berisi tentang kelebihan dan kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan

untuk menentukan sikap yang harus di lakukan selanjutnya. Apabila hasil dari

tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilaksanakan, tetapi

apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan maka tindakan tersebut perlu

diulangi. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk

mengetahui keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan.

Jika temuan-temuan dari observer pada siklus 2 masih belum menunjukkan

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa maka dilakukan siklus 3.

Siklus 3

(13)

38

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan diantaranya, sebagai berikut:

1) Merancang dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran supaya proses

pembelajaran dapat lebih terarah sehingga tujuan dari pembelajaran akan

tercapai.

2) Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian berfungsi untuk

merekam semua data-data yang dibutuhkan sehingga instrumen penelitian

dapat disusun secara baik.

b. Tahap Pelaksanaan

Perencanaan – perencanaan yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan

pelaksanaan tindakan penelitian di kelas IV SD Negeri I Jayagiri. Pelaksanaan

disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Adapun tindakan

pembelajarannya, yaitu pembelajaran mata pelajaran Matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang menggunakan model cooperative Learning tipe STAD.

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan yakni

sebanyak tiga siklus penelitian, masing-masing siklus yaitu satu kali pertemuan

(2 x 35 menit). Secara garis besar proses pembelajaran pada setiap pertemuan

meliputi kegiatan orientasi umum secara klasikal dengan menggunakan media

manipulatif, belajar kelompok, presentasi kelompok, tes kelompok, serta tes

individual.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini

tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada

tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Setiap tindakan

yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer

disini adalah guru itu sendiri beserta teman sejawat.

Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap

(14)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran berlangsung dan membuat catatan-catatan penting. Instrumen yang

digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan dan lembar penilaian

yang sudah disiapkan dalam tahap ini.

Tahap observasi merupakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Ada

dua fungsi observasi yaitu : pertama untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan. Kedua untuk mengetahui seberapa besar

pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang

diinginkan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Refleksi merupakan bagian

yang sangat penting dalam PTK, untuk memahami dan memberikan makna

terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan

yang dilakukan.

Tahap refleksi dilakukan peneliti bersama teman sejawat. Tahap ini berisi

diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi

berisi tentang kelebihan dan kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan

untuk menentukan sikap yang harus di lakukan selanjutnya. Apabila hasil dari

tindakan tersebut baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilaksanakan, tetapi

apabila dalam tindakan itu perlu adanya perbaikan maka tindakan tersebut perlu

diulangi. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk

mengetahui keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan.

E. Instrumen Penelitian

Mengenai hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuat

seperangkat instrumen penelitian, adapun instrumen yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

(15)

40

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat per siklus yang berisi standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok,

metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/bahan/sumber

belajar, dan penilaian.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan

oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian materi dalam LKS berupa

pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk menguasai kemampuan

komunikasi matematis sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan

membuat kesimpulan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah

tes, observasi, dan dokumentasi.

a. Lembar Tes

Alat jawabannya memiliki standar jawaban tertentu. Tes dipakai untuk

mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal, perkembangan atau

peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan, dan kemampuan pada akhir

siklus tindakan pengumpul data tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan

yang berbentuk uraian.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes akhir siklus. Soal tes

akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Soal tes akhir siklus bertujuan

untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa.

Penyusunan tes komunikasi ini merujuk pada penelitian Ansari

(Dirgantoro, 2010:26) yang menuntut siswa memberikan jawaban berupa

menggambar (drawing), ekspresi matematika (mathematical expression), dan

menuliskannya (written texts).Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan

tiga kemampuan di atas. Hal ini disesuaikan dengan pedoman yang diusulkan Cai,

(16)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Pedoman Penskoran Tes Komunikasi Matematis

Skor Menggambar

(Drawing)

Ekspresi Matematika

(mathematical Expression)

Menulis

(Written Texs)

0 Tidak ada

jawa-ban,

kalaupun ada

hanya

mem-perlihatkan tidak

memahami

kon-sep sehingga

in-formasi yang

diberikan tidak

memiliki arti.

Tidak ada jawaban,

kalaupun ada hanya

memperlihatkan tidak

memahami konsep

sehing-ga informasi yang diberikan

tidak memiliki arti.

Tidak ada

jawaban, kalaupun

ada hanya

memperlihatkan

tidak memahami

konsep sehingga

informasi yang

diberikan tidak

memiliki arti.

1 Hanya

sedikit dari

gambar, tabel,

atau diagram

yang benar

Hanya sedikit dari

persamaan matematika yang

benar

Hanya sedikit

dari penjelasan yang

benar

[image:16.596.115.513.172.722.2]

2 Melukiskan

gambar,

diagram, atau

tabel namun

kurang lengkap

dan benar

Membuat persamaan

matematika dengan benar,

namun salah dalam

mendapatkan solusi

Penjelasan secara

matematis masuk

akal namun hanya

sebagian yang

lengkap dan benar

3 Melukiskan

gambar,

diagram, atau

Membuat persamaan

matematika dengan benar,

kemudian melakukan

Penjelasan secara

matematis tidak

(17)

42

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tabel secara

lengkap dan

benar

perhitungan atau

mendapatkan solusi secara

lengkap dan benar

atau terdapat sedikit

kesalahan bahasa

4 - - Penjelasan secara

matematis masuk

akal dan jelas serta

tersusun secara logis

Skor

mak-simal

3 3 4

b. Lembar Observasi

Dalam penelitian tindakan kelas, peran dan fungsi observasi selain sebagai

tahapan kegiatan penelitian tindakan kelas juga merupakan upaya merekam segala

peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung

sebagai tindakan perbaikan atau peningkatan upaya pembelajaran ke arah lebih

sempurna.

Lembar observasi ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan

dengan pelaksanaan pembelajaran. Juga digunakan untuk mengukur tingkah laku

individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat diamati. Orang yang

bertugas mengisi lembar observasi adalah observer.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk

memperjelas data penelitian. Alat yang digunakan yaitu kamera foto, dan Hasil

dokumentasi berupa gambar foto yang dapat dilihat pada lampiran hasil

penelitian.

[image:17.596.113.511.110.345.2]
(18)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data terhadap data

kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu berupa hasil tes siklus,

sedangkan data kualilatif berupa lembar observasi, dan dokumentasi .

1. Tekhnik Pengolahan Data Hasil Observasi dan Dokumentasi a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari setiap tindakan akan diseleksi dan jika tidak

diperlukan data tersebut tidak akan dipakai.

b. Klasifikasi data

Data-data yang diperoleh akan dikelompokkan atau dipilah-pilah sesuai

dengan kebutuhan untuk guru, siswa, materi, metode, media yang digunakan

dengan mengacu pada RPP.

2. Tekhnik Pengolahan Data Hasil Tes a. Penskoran Nilai Siswa

Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap soal yang

dijawab siswa diberi skor sesuai dengan skor tiap butir soal yang diberikan dan

sudah tertera pada kunci jawabannya. Sehingga untuk mendapat nilai siswa

menggunakan rumus:

Nilai Siswa = x 10

b. Menghitung Rata-rata Kelas

Untuk menghitung rata-rata kelas dilakukan dengan rumus:

̅ =

Keterangan:

̅ = rata-rata (mean)

(19)

44

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menghitung Persentase Pencapaian KKM

Untuk menghitung persentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM

dilakukan dengan rumus:

Persentase pencapaian KKM =

(20)

Rima Amalia, 2014

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN KOMUNIIKASI MATEMATIS SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SED ERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan model Cooperative Learning tipe

STAD untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa tentang

sifat-sifat bangun ruang sederhana adalah maka penulis dapat membuat

kesimpulan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan:

1) Penyusunan RPP yang memuat model cooperative learning tipe STAD

dalam kegiatan pembelajarannya.

2) Penyusunan LKS

3) Penyusunan soal tes siklus

4) Menyusun pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas

5) Penyusunan soal kuis

b. Tahap Pelaksanaan:

1. Menginformasikan tujuan dan motivasi

Guru menginformasika tujuan pembelajaran dan model yang akan

digunakan selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa.

2. Menginformasikan Topik Pembelajaran

Guru memberikan apersepsi terkait dengan topik pembelajaran yang

akan diajarkan kemudian guru menginformasikan topik pembelajaran

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

3. Menyajikan Informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang materi pembelajaran

4. Pembentukan Kelompok

Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok secara heterogen.

Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

(21)

87

Setelah kelompok terbentuk, siswa diminta untuk mendiskusikan LKS

yang telah diberikan oleh guru. Jika siswa mengalami kesulitan siswa

dapat bertanya pada guru. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

kepada tiap kelompok untuk melihat jalannya diskusi dan membantu

siswa jika ada yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS.

6. Mempresentasikan Hasil Diskusi

Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka

di depan kelas. Selama presentasi berlangsung guru meminta siswa

yang lain agar memperhatikan kelompok yang sedang presentasi. Hal

ini bertujuan apabila ada jawaban yang tidak sama dapat diketahui.

7. Pemberian Kuis

Guru membagikan soal kuis kemudian siswa diminta mengerjakan

secara mandiri.

8. Penghargaan Kelompok

Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan

nilai.

9. Menyimpulkan Materi yang Dipelajari

Pada tahap ini siswa diminta untuk menyampaikan kesimpulan yang

telah mereka rumuskan, jika masih terdapat kekeliruan dalam membuat

kesimpulan maka guru membimbing untuk mendapatkan kesimpulan

yang benar.

c. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dan kemampuan kognitif siswa.

Dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD kemampuan

komunikasi matematis siswa dan kemampuan kognitif siswa tentang

sifat-sifat bangun ruang sederhana meningkat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran

sebagai berikut :

1. Pembelajaran melalui model cooperative learning tipe STAD (Student Teams

(22)

dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Pembelajaran melalui model cooperative learning tipe STAD (Student Teams

Achievement Divisions) akan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa jika interaksi yang terjadi antar siswa adalah interaksi yang

mengkaji materi pembelajaran sehingga diperlukan pengawasan yang lebih agar

interaksi tersebut dapat terlaksana.

3. Bagi penulis selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai

model cooperative learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Gambar

Grafik Perbandingan Ketuntasan dan Nilai Rata-rata ...........................................
Gambar 3.1. Model Penelitian Kemmis & McTaggart
gambar, tabel,
tabel secara

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yang bersifat normatif yaitu penelitian yang mencakup asas-asas hukum, sistematika hukum,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter eksekutif berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance , sedangkan karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan

 Do research work on range of exciting topics as assigned and prepare briefing notes  Gain experience in attending various meetings with the Ambassador, maintain notes

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DESA VOKASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGEMBANGAN ANYAMAN MENDONG DI DESA CINTARAJA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN

Perhitungan % Efisiensi Vit.E Yang Terikat Pada Matriks GIF % Efisiensi Vitamin E yang terperangkap pada matriks:. % Efisiensi Vit.E yang terperangkap pada

Nah Sabahat MQ/ Latar belakang seperti apa yang mendorong pemerintah kota mengeluarkan kebijakan tersebut?/ apakah pemerintah kota juga telah merancang sedemikian aturan

Sahabat MQ/ Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) rata-rata 10%/ di bulan Juli 2010 nanti// Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN -

Profil Keterampilan Komunikasi Interpersonal Dan Implementasi Bagi Layanan Dasar Bimbingan Dan Konseling Di SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia |