• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang

ada di Indonesia

Eko Yuliandi

TKJ

ITB / SEAMOLEC 2011/2012

(2)

PENDAHULUAN

A: Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia terutama di Indonesia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan yang ada di Indonesia contohnya: di universitas – universitas besar saat ini .

Makalah ini menjelasksn tentang perkembangan e-Learning di dalam dunia pendidikan.

B: Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan e-learning di Indonesia 2. Untuk mengetahui seberapa jauh pengunaan e-learning di pendidikan yang

ada di indonesia

C: Manfaat

Adapun manfaat dari e-Learning bagi dunia pendidkan yang ada di indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menghemat waktu proses belajar mengajar

2. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)

3. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

4. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu

PEMBAHASAN

D: Sejarah E-learning dan Perkembanganya di Indonesia.

Perkembangan e-learning sejalan dengan perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang dengan sangat pesat baik dari sisi

(3)

perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software). E-learning mulai berkembang sejalan dengan mulai dikenalnya komputer oleh masyarakat luas, dan mulainya komputer digunakan secara luas oleh masyarakat terutama oleh kalangan akademisi sebagai suatu teknologi yang terjangakau dan dibutuhkan untuk membantu memecahkan berbagai persoalan di dunia pendidikan maupun dalam kebutuhan sehari-hari.

E-learning merupakan sebuah inovasi, yang mempunyai kontribusi besar terhadap perubahan proses belajar mengajar, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru yang terkesan membosankan tetapi akan lebih dinamis dan interaktif sehingga learner atau murid akan lebih termotivasi untuk terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut, yang tentu saja dampaknya akan berimbas pada tingkat penguasaan materi dan skill yang diharapkan.

E-learning merupakan sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang artinya Electronic learning , dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi e-pembelajaran yang artinya sistem e-pembelajaran elektronik. E-learning didefinisikan “sebagai cara baru dalam proses belajar mengajar dimana peserta belajar tidak perlu duduk manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan guru secara langsung”

Dalam e-learning kehadiran seorang guru atau pengajar menjadi berkurang, hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh guru atau tenaga pengajar tersebut, content writer, designer e-learning dan pemograman komputer.

E-learning bisa diwujudkan dalam berbagai format dan bentuk, diantaranya berupa file Audio Video dengan format mpeg, wmv, mov, avi, dan lain sebagainya. Bentuknya berupa modul interaktif yang bisa dijalankan di komputer bahkan bisa dijalankan di VCD / DVD Player. Ini merupakan e-learning dalam bentuk yang sederhana dan bisa di aplikasikan di berbagai tempat. Seiring perkembangan Teknologi Informasi terutama dari segi perangkat lunak (software) e-learning terus berevolusi menjadi lebih kompleks dan dinamis. Sehingga e-learning bisa bertransformasi menjadi bentuk apa saja

(4)

misalnya : video conference, sistem pembelajaran berbasis web baik internet maupun intranet, sistem belajar online dan sebagainya.

Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

Penerapan e-learning dalam proses belajar mengajar di Sekolah Di Indonesia, e-learning sudah mulai diterapkan terutama di tingkat pendidikan tinggi (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi) terkemuka di Indonesia. Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas juga sudah mulai diterapkan walaupun masih pada sekolah-sekolah tertentu, terutama di sekolah-sekolah yang berada di kota-kota besar.

Berbeda dengan negara-negara maju yang sudah sejak lama menerapkan e-learning, di Indonesia e-learning belum bisa diadopsi oleh semua institusi Pendidikan yang ada di Indonesia dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang belum merata. Yang paling mungkin digunakan untuk sekolah-sekolah di daerah-daerah adalah penggunaan modul interaktif dalam format audio video yang bisa di jalankan pada VCD player.

Secara umum kendala-kendala yang sering di alami oleh sekolah-sekolah dalam menerapkan e-learning adalah keterbatasan alat-alat yang diperlukan dan kurangnya kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk menerapkan e-learning suatu sekolah setidaknya memerlukan alat diantaranya : Komputer (PC) multimedia yang lengkap dengan softwarenya dan projektor (in Focus), itu pun untuk proses belajar mengajar yang sifatnya masih membutuhkan pertemuan antara guru dan murid, jadi mungkin lebih tepatnya proses belajar interaktif kalau memang itu belum termasuk e-learning.

Salah satu yang bisa dilakukan sekolah untuk memperkenalkan e-learning kepada para anak didiknya, yaitu dengan menjadikan e-e-learning pendamping proses belajar mengajar yang biasa dilakukan sebagai sarana untuk

(5)

memperkaya wawasan anak didiknya dalam berbagai materi pelajaran yang diterimanya di sekolah. Contohnya dengan memberi tugas tertentu kepada anak yang harus dicarinya di Internet, agar anak mulai bisa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan informasi-informasi yang tersedia di Internet.

E: Kelebihan dan kekurangan e-learning

1. Dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang konvensional, e-learning memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya : E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (dalam kasus tertentu).

2. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan / materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik.

3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

4. Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan. 5. Guru/Dosen/Instruktur akan lebih mudah :

a. Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir

b. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya

c. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Namun disamping itu e-learning juga mempunyai beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan baik bagi guru/dosen/instruktur maupun peserta didik. Beberapa kelemahan E-learning :

1. Kehadiran guru/dosen/instruktur yang cenderung berkurang, sehingga perannya sebagai kontrol atau pengawas peserta didik juga semakin berkurang.

(6)

2. Dengan berkurangnya pengawasan dan kontrol dari guru/dosen/instruktur peserta didik dituntut untuk mandiri dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan dirinya dalam menguasai materi yang di ajarkan. Dan ini sulit dilaksanakan terutama untuk peserta didik yang belum dewasa (SMA, SMP, SD).

3. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning ini.

4. Belum meratanya perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi di negara kita mengakibatkan banyak sekolah yang belum siap untuk menerapkan e-learning.

5. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) baik tenaga pendidik maupun peserta didik akan teknologi informasi dan komunikasi akan mengurangi efektivitas e-learning itu sendiri.

PENUTUP F: Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan:

1. E-learning telah memberikan kontribusi yang baru dalam dunia pendidikan sehingga diharapkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan bisa lebih meningkat.

2. E-learning telah memberikan kebebasan kepada peserta dan pengajar untuk tetap bisa melakukan proses belajar mengajar tanpa dibatasi ruang. 3. E-learning telah memberikan kemudahan bagi mereka yang

mengunakannya.

G: DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Dari jumlah bakteri yang sangat besar tersebut, dapat dibagi menjadi golongan bakteri yang baik ( Laktobacillus, Bifidobacteria ) dan golongan yang jahat ( Escherchia

Terdapat beberapa perbedaan deng;an penelitian yang akan dilakukan, yaitu penelitian ini fokus pada ketersediaan RTH publik yang mencakup luasan, sebaran dan jenis

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Pergerakan Lalu Lintas sebagai Arahan Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah Kota Bogor

SAMBAL RAWIT TUMIS (3 genggam cabai rawit + 2 siung bawang putih, rebus semua bahan lalu blender. tumis dengan minyak yang agak banyak lalu beri air sisa rebusan tadi, masak

Bidang : Bidang Komunikasi, Informasi dan Dokumentasi Unit Organisasi : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Sub Unit Organisasi : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.. U P B :

Jumlah yang dikurangi - Plus: Pembayaran pada laporan, tetapi tidak ada dalam buku bank Jumlah.

secara umum permasalahan penurunan cakupan maupun kualitas pelayanan imunisasi disebabkan oleh beberapa hal antara lain 1) sebagai konsekuensi dari penerapan desentralisasi

Manfaat yang diperoleh yaitu penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi tentang keyakinan makanan dalam perspektif keperawatan transkultural pada ibu hamilb.