• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011 TENTANG"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : KEP.56/DJ-PSDKP/2011

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN

PENGELOLAAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN

KAPAL YANG TENGGELAM

DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Menimbang

:

a. bahwa dalam rangka mendukung tugas pengawasan

pengelolaan benda berharga asal muatan kapal yang

tenggelam agar berdaya guna dan berhasil guna, dipandang

perlu adanya petunjuk teknis pengawasan pengelolaan benda

berharga asal muatan kapal yang tenggelam;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal

tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda

Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam.

Mengingat

:

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2007

tentang

Panitia

Nasional

Pengangkatan

dan

Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang

Tenggelam;

2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun

2000 tentang Ketentuan Teknis Perizinan Survei dan

Perizinan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal

Yang Tenggelam;

4. Keputusan

Menteri

Kelautan

dan

Perikanan

Nomor: KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan

Departemen Kelautan dan Perikanan;

5. Peraturan

Menteri

Kelautan

dan

Perikanan

Nomor:

PER.15/MEN/2010 Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

(2)

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER

DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK

TEKNIS PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA

ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM

PERTAMA

: Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal

Muatan Kapal Yang Tenggelam adalah sebagaimana tercantum

dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA

: Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan Benda Berharga Asal

Muatan Kapal Yang Tenggelam sebagaimana dimaksud diktum

PERTAMA digunakan sebagai acuan oleh Pengawas dalam

melaksanakan pengawasan pengelolaan benda berharga asal

muatan kapal yang tenggelam.

KETIGA

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 23 Februari 2011

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan

(3)

Lampiran I : Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Nomor KEP.56/DJ-PSDKP/2011 Tentang

Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan

Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang

Tenggelam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

a. BMKT sebagai salah satu kekayaan sumberdaya kelautan merupakan aset

milik negara yang harus dikelola dengan baik dan benar mulai dari survei,

pengangkatan hingga pemanfaatannya. BMKT memiliki prospek dimasa

mendatang untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan

negara yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

b. Agar pengelolaan BMKT mulai dari survei, pengangkatan hingga

pemanfaatannya dapat dilakukan secara baik dan benar, serta menghindari

terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan negara dan

masyarakat, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap kegiatan

pengelolaan BMKT;

c. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dan dalam rangka keseragaman pola

pikir dan pola tindak bagi Pengawas dalam pengawasan pengelolaan

BMKT, perlu petunjuk teknis pengawasan pengelolaan BMKT.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud ditetapkannya Petunjuk Teknis ini adalah sebagai acuan bagi

Pengawas BMKT dalam melaksanakan tugas pengawasan pengelolaan

BMKT.

b. Tujuaan disusunnya

Petunjuk Teknis

ini

adalah agar pelaksanaan

pengawasan pengelolaan BMKT dapat terlaksana secara tertib dan

bertanggungjawab.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan BMKT meliputi :

1. Pengawasan administrasi merupakan pengawasan yang terkait dengan

(4)

2. Pengawasan

teknis

merupakan pengawasan

yang terkait dengan

pelaksanaan kegiatan survei, pengangkatan, atau pemanfaatan BMKT;

3. Pengawasan melalui gelar operasi di laut.

1.4. Pengertian

1. Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam, yang selanjutnya disebut

BMKT adalah benda berharga yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu

pengetahuan, dan ekonomi yang tenggelam di wilayah perairan Indonesia,

zona ekonomi eksklusif Indonesia, dan landas kontinen Indonesia, paling

singkat berumur 50 (lima puluh) tahun.

2. Pengelolaan

BMKT

adalah

kegiatan

survei,

pengangkatan,

dan

pemanfaatan.

3. Survei adalah kegiatan mencari dan mengidentifikasi keberadaan dan

potensi BMKT.

4. Pengangkatan adalah kegiatan mengangkat dari bawah air, memindahkan,

menyimpan, inventarisasi, dan konservasi BMKT dari lokasi asal penemuan

ke tempat penyimpanannya.

5. Pemanfaatan adalah kegiatan yang meliputi penjualan kepada pihak ketiga

dan pemanfaatan lain untuk Pemerintah.

6. Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan yang bertujuan untuk

mempertahankan kondisi fisik BMKT hasil pengangkatan;

7. Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan BMKT hasil pengangkatan dari

lokasi pengangkatan ke tempat penyimpanan sementara hingga ke tempat

penyimpanan akhir;

8. Pengawasan survei BMKT adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

pengawas untuk mengetahui tingkat ketaatan pelaksanaan survei BMKT

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang BMKT;

9. Pengawasan pengangkatan BMKT adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pengawas untuk mengetahui tingkat ketaatan pelaksanaan pengangkatan

BMKT terhadap peraturan perundang-undangan di bidang BMKT;

10. Pengawasan paska survei adalah pengawasan yang dilakukan paska survei

hingga menjelang pengangkatan BMKT;

11. Scuba adalah alat bantu pernafasan yang diperlukan penyelam untuk

bernafas selama penyelaman;

(5)

12. Chamber

adalah ruang bertekanan tinggi yang digunakan dalam

pengobatan dimana pasien bernafas dengan oksigen 100 % dibawah

tekanan permukaan laut ( > 1 ata, atmosfir absolute);

13. Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan

tekanan fluida mampu mampat yaitu gas atau udara untuk diisikan ke dalam

tabung.

14. Air lift adalah alat mekanik dengan fungsi untuk membersihkan lumpur atau

pasir yang menutupi BMKT.

BAB II

LOKASI DAN OBJEK PENGAWASAN

2.1. Lokasi Pengawasan

Kegiatan pengawasan pengelolaan BMKT dilaksanakan pada lokas-lokasi

sebagai berikut :

a.

Kapal survei BMKT;

b.

Lokasi BMKT yang telah disurvei;

c.

Kapal pengangkat BMKT;

d.

Kapal pengangkut BMKT;

e.

Tempat penyimpanan BMKT;

f.

Tempat konservasi BMKT;

g.

Tempat pemanfaatan BMKT;

h.

Lokasi lain yang memiliki potensi BMKT.

Pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf a s/d g, pelaksanaanya

berada dan di bawah koordinasi Pannas BMKT, sedangkan pengawasan

sebagaimana dimaskud pada huruf h dilakukan oleh Ditjen PSDKP yang dalam

pelaksanaanya dapat dilakukan secara mandiri maupun secara terpadu dengan

melibatkan instansi terkait.

2.2. Obyek Pengawasan

Obyek pengawasan BMKT meliputi :

a.

Kegiatan survei BMKT;

b.

Kegiatan pengangkatan BMKT;

c.

Kegaitan pengangkutan BMKT;

(6)

e.

Kegiatan konservasi BMKT;

f.

Kegiatan pemanfaatan BMKT;

g.

Kegiatan pemanfaatan BMKT lainnya yang tidak berijin (illegal).

BAB III

PETUGAS PENGAWAS

3.1. Pengawasan

a. Survei

Apabila lokasi survei berada di wilayah laut kewenangan daerah,

pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi :

1). Pengawas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah;

2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan;

3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia.

Apabila lokasi survei berada di wilayah laut di luar kewenangan daerah,

pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi :

1). Pengawas dari Ditjen. PSDKP;

2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan;

3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia.

Dalam hal Pemerintah Daerah belum ada tenaga pengawas dan/atau

belum dapat melaksanakan pengawasan suvei, pengawasannya dapat

dilakukan oleh Pengawas dari Ditjen PSDKP.

b. Pengangkatan

Apabila lokasi pengangkatan berada di wilayah laut kewenangan daerah,

pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi :

1). Pengawas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah;

2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan;

3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia.

Apabila lokasi pengangkatan berada di wilayah laut di luar kewenangan

daerah, pengawasannya dilakukan oleh Tim Pengawas yang meliputi:

1). Pengawas dari Ditjen PSDKP;

2). Seorang ahli arkeologi bawah air atau memiliki keahlian relevan;

3). Aparat TNI AL dan/atau Kepolisian Republik Indonesia.

(7)

Dalam hal Pemerintah Daerah belum ada tenaga pengawas dan/atau

belum dapat melaksanakan pengawasan pengangkatan, pengawasannya

dapat dilakukan oleh Pengawas dari Ditjen PSDKP.

3.2. Tugas dan Wewenang

a.

Melakukan koordinasi dengan perusahaan pemegang izin survei atau

pengangkatan dan instansi terkait;

b.

Melakukan pemeriksaan atas kelaikan sarana survei atau pengangkatan;

c.

Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen survei atau pengangkatan;

d.

Memberi peringatan kepada pelaksana survei atau pengangkatan di

lapangan apabila terjadi penyimpangan selama pelaksanaan survei atau

pengangkatan;

e.

Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pengawasan survei atau

pengangkatan kepada Sekretaris I Pannas BMKT C.q. Ketua Tim

Sekretariat Pannas BMKT dan kepada atasan masing-masing.

3.3. Identitas Pengawas

a.

Pengawas dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas dari pejabat yang

berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku,

b.

Pengawas dilengkapi dengan surat keterangan identitas, tugas, asuransi,

sertifikat selam bagi pengawas yang akan melakukan kegiatan penyelaman

dan keterangan sehat dari dokter yang berwenang,

c.

Pengawas wajib dilengkapi dengan uniform meliputi pakaian seragam

lengkap, briefet, dan kelengkapan lainnya, sesuai ketentuan asal

instansinya.

BAB IV

MEKANISME PENGAWASAN

4.1. Rencana Kerja Pengawasan

a.

Menyiapkan kelengkapan administrasi, yaitu:

1) Surat Penugasan;

2) Tanda Pengenal;

(8)

4) Formulir isian yang diperlukan;

5) Formulir Berita Acara yang diperlukan dalam pelaksanaan Pengawasan.

b.

Mempelajari Peraturan/Dokumen/Referensi yang terkait

Sebelum melakukan pengawasan ke lokasi kegiatan, salah satu hal yang

harus dilakukan oleh Pengawas adalah mempelajari dokumen-dokumen

yang terkait dengan kegiatan yang akan diawasi. Dokumen-dokumen ini

antara lain adalah:

1) Riwayat ketaatan usaha dan atau kegiatan yang menjadi obyek

pengawasan;

2) Izin-izin yang terkait;

3) Peraturan/Literatur yang terkait dengan obyek pengawasan;

4) Dokumen-dokumen lain yang terkait dengan status ketaatan kegiatan

yang bersangkutan.

c.

Menyiapkan Perlengkapan antara lain:

1) Alat pencatat (buku catatan/note book);

2) Kamera atau handycam;

3) Perlengkapan keselamatan kerja seperti baju pelampung

4) Alat sampling yang diperlukan;

5) Sarana transportasi;

6) Format laporan pengawasan;

7) Alat perekam suara;

8) Perlengkapan lain yang dianggap perlu.

4.2. Pelaksanaan Pengawasan

a. Pengawasan Kegiatan Survei;

Melakukan pemeriksaan dokumen sebagaimana dalam

Form FM/SDK-05

(Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan Survei

Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam) pada saat kapal akan

bertolak ke lokasi survei. Pemeriksaan tersebut, meliputi :

1) Dokumen Perijinan Survei

a) Fotokopi Surat Izin Survei dari Menteri Kelautan dan Perikanan untuk

wilayah

yang

menjadi

kewenangannya

atau

dari

Gubernur/Bupati/Walikota

di

dalam

wilayah

kewenangan

Gubernur/Bupati/Walikota;

(9)

b) Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi;

c) Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam;

d) Asli Surat keterangaan sehat menyelam dari dokter penyelaman

(dokter hiperbarik) yang masih berlaku;

e) Asli Paspor yang masih berlaku;

f) Asli Dahsuskim atau visa;

g) Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenag Asing;

h) Fotokopi Security Clearance yang dilegalisir;

i) Asli Surat Izin Berlayar;

j) Fotokopi Surat Izin Usaha Pengangkatan dari Departemen Kelautan

dan Perikanan;

k) Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal;

l) Asli Surat Izin Radio Komunikasi;

m) Asli Surat Ukur Kapal (certificate of class);

n) Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak;

o) Asli Daftar Anak Buah Kapal/Crew List;

p) Asli Buku Pelaut.

2) Sarana dan Prasarana Survei, meliputi:

a) Scuba;

b) Chamber;

c) Dokumentasi bawah air (underwater);

d) Compressor;

e) Kantong jaring/basket;

f) Air lift;

g) Sarana komunikasi.

3) Pengawasan Survei, meliputi :

a) Mengamati pergerakan kapal agar tetap berada pada area survei

(radius 3 mil dari titik koordinat) sebagaimana ditentukan dalam izin

survei;

b) Memeriksa penyelam sebelum dan sesudah melakukan penyelaman;

c) Mengawasi aktifitas penyelaman;

d) Menghitung jumlah sampel BMKT sesuai dengan ketentuan izin survei

yang berlaku, yaitu tidak lebih dari 10 buah;

(10)

e) Memastikan pengembalian sampel ke dasar laut apabila jumlah

sampel yang diambil oleh penyelam melebihi dari jumlah yang

ditentukan;

f) Mengamati rencana kegiatan per hari;

g) Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan

memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan;

h) Apabila pada keadaan force majeure yang mengharuskan kapal

meninggalkan lokasi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari

pengawas.

i)

Melakukan pengisian

Form FM/SDK-06 dan Berita Acara Keadaan

Force Majeure (apabila diperlukan).

b. Pengawasan Paska Survei

Pengawasan paska survei merupakan pengawasan yang dilakukan dengan

mengamati area perairan yang telah selesai dilakukan survei hingga

menjelang dilakukannya pengangkatan.

Pengawasan paska survei dilakukan sebagai berikut :

1) Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara mandiri oleh

masing-masing instansi yang merupakan unsur pengawas BMKT (Ditjen

PSDKP, TNI AL, POLRI, Depbudpar) maupun secara terpadu

melibatkan semua unsur pengawas yang dikoordinasikan oleh Pannas

BMKT;

2) Operasi pengawasan dapat dilakukan dengan Kapal Pengawas

Perikanan atau kapal lainnya;

3) Dalam operasi pengawasan ditemukan adanya indikasi aktivitas BMKT

ilegal, pengawas melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, sarana

yang digunakan, dan muatan kapal;

4) Apabila terbukti adanya indikasi tindak ilegal BMKT, kapal di

ad-hock ke

pelabuhan terdekat untuk diproses lebih lanjut;

5) Koordinasi dengan PPNS Benda Cagar Budaya (Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata) atau Penyidik Kepolisian Republik

Indonesia (POLRI) untuk dilakukan penyidikan.

(11)

c. Pengawasan Kegiatan Pengangkatan

Melakukan pemeriksaan dokumen sebagaimana dalam

Form FM/SDK-07

(Form Kelengkapan Dokumen, Sarana, dan Prasarana Pengawasan

Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam) pada

saat kapal akan bertolak ke lokasi pengangatan. Pemeriksaan tersebut,

meliputi :

1) Dokumen Perijinan Pengangkatan

a) Fotocopy Surat Izin Pengangkatan dari Menteri Kelautan dan

Perikanan untuk wilayah yang menjadi kewenangannya atau dari

Gubernur/Bupati/Walikota

di

dalam

wilayah

kewenangan

Gubernur/Bupati/Walikota;

b) Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi;

c)

Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam;

d) Asli Surat keterangaan sehat menyelam dari dokter penyelaman

(dokter hiperbarik) yang masih berlaku;

e) Asli Paspor yang masih berlaku;

f)

Asli Dahsuskim atau visa;

g) Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenag Asing;

h) Fotokopi Security Clearance yang dilegalisir;

i)

Asli Surat Izin Berlayar;

j)

Fotokopi Surat Izin Usaha Pengangkatan dari Departemen Kelautan

dan Perikanan;

k)

Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal;

l)

Asli Surat Izin Radio Komunikasi;

m) Asli Surat Ukur Kapal (certificate of class);

n) Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak;

o) Asli Daftar Anak Buah Kapal/Crew List;

p) Asli Buku Pelaut.

2) Sarana pengangkatan, meliputi :

a) Scuba;

b) Chamber;

c)

Crane;

(12)

e) Perangkat Komputer;

f)

Peralatan dokumentasi di atas kapal dan di bawah air;

g) Perlengkapan pengepakan;

h) Tempat penyimpanan sementara di atas kapal;

i)

Peralatan labeling;

j)

Kompresor;

k)

Kantong jaring;

l)

Air lift;

m) Basket;

n) Sarana komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut dan logistik.

3) Pengawasan selama pengangkatan

Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengangkatan BMKT

sebagaimana

Form FM/SDK-08, sebagai berikut :

a) Mengawasi pergerakan kapal agar tetap berada pada area

pengangkatan (radius 1 mil dari lokasi titik koordinat) sebagaimana

ditentukan dalam izin pengangkatan;

b) Memeriksa ruang-ruang kapal pengangkat, pengangkut dan logistik;

c)

Memeriksa awak kapal dan pergantiannya;

d) Memeriksa

penyelam

sebelum

dan

sesudah

melakukan

penyelaman;

e) Mengawasi aktifitas penyelaman;

f)

Mengawasi kegiatan pengangkatan per hari, antara lain :

i.

pengangkatan BMKT dari dasar laut ke atas kapal;

ii.

perendaman BMKT di bak perendaman (desalinisasi);

iii. pembersihan benda (konservasi);

iv. pemilahan benda (klasifikasi jenis, jumlah, dan kondisi temuan);

v.

labeling;

vi. pemotretan;

vii. pemasukan data ke komputer;

viii. pemasukan

BMKT

hasil

pengangkatan

ke

dalam

keranjang/basket;

(13)

x.

penyegelan kontainer/safety box yang sudah terisi penuh BMKT

dengan segel sticker yang disiapkan oleh PANNAS BMKT;

xi. penomoran kontainer/safety box;

xii. daftar BMKT yang diangkat secara berkala (data harian,

mingguan, sampai saat pergantian pengawas yang dituangkan

di dalam Berita Acara).

g) Apabila pada keadaan force majeure mengharuskan kapal

meninggalkan lokasi telebih dahulu harus mendapat persetujuan dari

pengawas;

h) Melakukan

penghitungan

bersama-sama

dengan

perusahan

pengangkat terhadap setiap benda hasil pengangkatan;

i)

Melakukan dokumentasi terhadap setiap kegiatan selam proses

pengangkatan;

j)

Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan

dan memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan;

k)

Memberikan teguran lisan dan/atau tertulis, memberhentikan

pelaksanaan kegiatan apabila terdapat penyimpangan selama

proses kegiatan;

l)

Menyampaikan laporan insidentil sesuai kebutuhan kepada

Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan

Sumberdaya Kelautan);

m) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan pengangkatan

secara berkala kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq.

Direktur Pengawasan Sumberdaya Kelautan).

d. Pengawasan selama pengangkutan

1.

Mengawasi pemindahan BMKT dari kapal pengangkat ke kapal

pengangkut;

2.

Memeriksa ruang-ruang kapal pengangkut guna memastikan tidak

terdapat BMKT yang tertinggal;

3.

Mendata jumlah kontainer BMKT yang dikirim ke darat;

4.

Menyertakan pengawas menuju gudang tempat penyimpanan/safety

box;

(14)

5.

Membuat Berita Acara Serah Terima dari petugas pengawas selama

pengangkutan

ke

petugas

pengawas

di

gudang

tempat

penyimpanan/safety box;

6.

Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan

memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan;

7.

Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan pengangkutan

kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan

Sumberdaya Kelautan).

e. Pengawasan di tempat penyimpanan

Pengawasan BMKT di tempat penyimpanan/gudang dilaksanakan sesuai

dengan

Form FM/SDK-09 (Form Pengawasan Gudang), dengan melakukan

pemeriksaan hal-hal sebagai berikut :

1) Melakukan penghitungan ulang bersama perusahaan mengenai jumlah

dan jenis BMKT yang tiba di tempat penyimpanan;

2) Mengawasi

proses

pembukaan

segel,

penyimpanan

dan/atau

pengelolaan BMKT di tempat penyimpanan/gudang/safety box;

3) Membuat Berita Acara penyimpanan BMKT;

4) Melakukan pengawasan selama proses konservasi, antara lain :

a) pemindahan BMKT dari kontainer ke bak perendaman (desalinisasi);

b) pembersihan benda (konservasi);

c) pemilahan benda (klasifikasi jenis, jumlah, dan kondisi temuan);

d) labeling;

e) pemotretan;

f) pemasukan data ke komputer;

g) pemasukan

BMKT

hasil

pengangkatan

ke

dalam

rak-rak

penyimpanan dan/atau safety box;

h) penomoran rak-rak penyimpanan dan/atau safety box;

5) Melakukan

pengawasan

BMKT

secara

periodik

di

tempat

penyimpanan/gudang;

6) Menjaga ketertiban dan keamanan selama pelaksanaan kegiatan dan

memberikan arahan bagi kelancaran kegiatan;

(15)

7) Menyampaikan laporan insidentil sesuai kebutuhan kepada Pimpinan

(Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan Sumberdaya

Kelautan);

8) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kegiatan penyimpanan

kepada Pimpinan (Direktur Jenderal PSDKP cq. Direktur Pengawasan

Sumberdaya Kelautan).

f.

Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan BMKT

Pengawasan kegiatan pemanfaatan BMKT dilakukan terhadap

benda-benda yang bukan merupakan koleksi negara .

g. Pengawasan Pengelolaan BMKT Melalui Gelar Operasi di Laut

Pengawasan ini dilakukan dengan menggunakan Kapal Pengawas

Perikanan atau kapal negara lainnya, dengan sasaran perairan yang

diperkirakan memiliki potensi BMKT. Pengawasan melalui gelar operasi laut

dilakukan secara rutin (berkala) sesuai program tahunan maupun

berdasarkan informasi dari berbagai sumber seperti, masyarakat/nelayan

tentang adanya indikasi kegiatan BMKT ilegal. Tahap pelaksanaan

pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Persiapan

a) Menyusun rencana operasi pengawasan untuk diajukan ke pimpinan

guna mendapat persetujuan;

b) Operasi pengawasan dilakukan oleh Pengawas Kelautan dan

Perikanan dengan atau tanpa bekerjasama dengan instansi terkait;

c) Operasi pengawasan dilakukan dengan Kapal Pengawas Perikanan

atau kapal negara lainnya;

d) Permintaan personil pengawas pada instansi terkait/unit kerja lainnya

apabila melibatkan instansi/unit terkait;

e) Penyiapan sarana dan prasarana yang dipelukanan dalam operasi

pengawasan;

f) Menyiapkan

Form FM/SDK-10 (Form Pemeriksaan Gelar Operasi

BMKT).

2) Operasi pengawasan

a) Menetapkan lokasi pengawasan;

(16)

c) Apabila di lokasi pemantauan ditemukan kecurigaan adanya aktivitas

BMKT ilegal, maka pengawas :

i.

Menghentikan kapal sesuai prosedur yang berlaku;

ii.

Melakukan pemeriksaan dokumen kapal;

iii. Melakukan pemeriksaan sarana yang digunakan untuk aktivitas

BMKT ilegal;

iv. Mengecek dan memeriksa posisi/lokasi kapal;

v.

Memeriksa muatan kapal;

vi. Memeriksa awak kapal dan kelengkapan dokumennya.

d) Dalam hal hasil pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai

melakukan aktifitas BMKT ilegal, terdapat indikasi tindak pidana

dilakukan tindakan :

i.

ad-hock

ke pelabuhan terdekat;

ii. digandeng, ditarik atau ditunda bila kapal dalam keadaan rusak

atau terbatas olah geraknya, dengan tetap memperhatikan

keamanan dan keselamatan navigasi.

e) Dalam hal kapal yang diperiksa melakukan perlawanan dan/atau

melarikan diri, dilakukan tindakan:

i.

melumpuhkan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

ii. melakukan pengejaran seketika

(hot pursuit);

iii. melakukan pembelaan diri sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB V

PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

5.1 Pelaporan

Setelah melakukan pengawasan, Pengawas wajib segera membuat dan

menyampaikan laporan pengawasan kepada pejabat pemberi tugas. Laporan

pengawasan memuat informasi/data sesuai form isian yang telah disediakan,

dan apabila terdapat infromasi tambahan dapat dibuat lembar tambahan

tersendiri. Informasi yang disajikan dalam laporan pengawasan harus

memperhatikan beberapa hal berikut :

(17)

b. Harus akurat, aktual, faktual dan didasarkan pada hasil pengawasan serta

merupakan hasil yang dapat diverifikasi oleh pihak yang ahli;

c. Harus didukung dengan data dan atau bukti akurat dan faktual;

d. Didukung oleh foto, berita acara, sampel, dan dokumen lainnya untuk

menyertai laporan pengawasan BMKT harus disebutkan dengan jelas.

5.2 Verifikasi Hasil Pengawasan

Hasil-hasil Pengawasan yang berupa data, informasi, dan fakta-fakta di

lapangan diverifikasi oleh Tim untuk mengetahui adakah terdapat dugaan awal

adanya pelanggaran dibidang pemanfaatan BMKT atau tidak.

5.3 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

a.

Jenis Pelanggaran

Pelanggaran pengelolaan BMKT dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Pelanggaran administrasi, yaitu pelanggaran yang terkait dengan

kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dalam survei atau

pengangkatan BMKT.

2) Pelanggaran teknis, yaitu pelanggaran yang terkait dengan pelaksanaan

kegiatan survei, pengangkatan, dan pemanfaatan BMKT.

3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 27 Undang-undang Nomor 5

Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

b. Koordinasi Penanganan Pelanggaran:

Dalam hal terjadi pelanggaran, langkah yang dilakukan adalah koordinasi

dengan pihak terkait :

1) Kementerian

Kelautan

dan

Perikanan

C.q

Ditjen

KP3K,

Gubernur/Walikota/Bupati, PANNAS BMKT, terkait dengan Izin Survei,

Izin Pengangkatan, dan Pemanfaatan;

2) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, terkait dengan ketentuan

benda cagar budaya (BMKT);

3) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terkait dengan IMTA;

4) Kementerian

Hukum dan

Hak Asasi Manusia, dengan Pasport,

Dahsuskim, dan visa;

(18)

6) Kementerian Perhubungan, terkait degan Surat Izin Berlayar (SIB), Surat

persetujuan kelonggaran syarat bendera (dispensasi) penggunaan kapal

asing angkutan laut dalam negeri, Sertifikat kelaikan dan pengawakan

kapal, Surat izin radio komunikasi, Surat Ukur Kapal

(certificate of class),

Sertifikat pencegahan pencemaran minyak, Daftar Anak Buah

Kapal/Crew List, Buku Pelaut ;

7) Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait dengan Surat Izin Usaha

Pengangkatan BMKT;

8) PANNAS BMKT, terkait sarana dan prasarana yang digunakan;

9) Kepolisian Negara RI, terkait dengan pencurian BMKT

.

BAB VI

PENUTUP

Petunjuk Teknis ini bersifat dinamis dan akan disesuaikan kembali apabila terjadi

perubahan sesuai perkembangan dan kebutuhan.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan

(19)

BERITA ACARA

PENGAWASAN SURVEI/PENGANGKATAN/PENGANGKUTAN/PEMANFAATAN

BMKT*)

DI ...

OLEH : ...

---Pada hari ini... tanggal ...tahun..., kami :

---1.

Nama

:

NIP/NRP

:

Instansi

: Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan

Perikanan

2.

Nama

:

NIP/NRP

:

Instansi

: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

3.

Nama

:

NIP/NRP

:

Instansi

: TNI Angkatan Laut

4.

Nama

:

Instansi

: Perusahaan Pengangkat

---Yang bertugas pada TANGGAL ………. s/d. TANGGAL ...,

bertempat di ... (di lokasi pengangkatan BMKT) melaporkan kegiatan

dengan jumlah hasil pengangkatan BMKT sebagaimana dalam lampiran

berikut**).---Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian

ditutup dan ditandatangani oleh masing-masing petugas sebagaimana tercantum

dibawah ini, di..., pada hari, tanggal, bulan dan tahun

sebagaimana tersebut

diatas.---Yang

bertugas:---1. ...

: ...

(Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan Perikanan)

2. ...

: ...

(Departemen Kebudayaan dan Pariwisata)

3. ...

: ...

(TNI Angkatan Laut)

4. ...

: ...

(Perusahaan Pengangkat)

*) Diisi sesuai kegiatan yang dilaksanakan

(20)

BERITA ACARA

SERAH TERIMA TUGAS PENGAWASAN

DI ...

--- Pada hari ini ... tanggal ... tahun ... jam... WIB, saya

:

---

----………---

---Pangkat/Gol

………...,

jabatan...,

MENYERAHKAN Tugas Pengawasan KEPADA :

---

---

……….---

----Pangkat/Gol

………...

,

jabatan ...:

---

---Demikianlah Berita Acara Serah Terima Tugas ini dibuat dengan sebenar-benarnya,

kemudian ditutup dan ditandatangani oleh masing-masing petugas yang melakukan

serah terima tugas sebagaimana tercantum dibawah ini, di ……….., pada

hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut

diatas.---

---Yang Melaksanakan Serah Terima

Tugas:---1. ...

: ...

(Yang Menyerahkan Tugas)

2. ...

: ...

(Yang Menerima Tugas)

(21)

KEADAAN FORCE MAJOURE SURVEI/PENGANGKATAN BMKT*)

OLEH : PT. ...

DI ...

--- Pada hari ini ... tanggal ... tahun ...jam... WIB, kami yang

bertugas di KM. ..., dikarenakan :

---1. ...

...,

2. ...

...,

menyatakan :

---KEADAAN FORCE

MAJEURE---Dan untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kegiatan pengangkatan

BMKT dan pelayaran, menyepakati kapal untuk meninggalkan lokasi menuju

dermaga...

-Demikianlah Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian ditutup

dan ditandatangani oleh masing-masing pihak sebagaimana tercantum dibawah ini,

di ..., pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana

tersebut

diatas.---Yang Melaksanakan

Tugas:---1. ...

: ...

(Departemen Kelautan dan Perikanan/Dinas Kelautan dan Perikanan)

2. ...

: ...

(Departemen Kebudayaan dan Pariwisata)

3. ...

: ...

(TNI Angkatan Laut)

4. ...

: ...

(Perusahaan Pengangkat)

(22)

FORMAT LAPORAN

I.

PENDAHULUAN

-

Latar Belakang

-

Tujuan Sasaran

-

Waktu Pelaksanaan

-

Petugas Pengawas

II.

PELAKSANA KEGIATAN (PERUSAHAAN)

-

Identitas Perusahaan

-

Nomor surat izin

-

Sarana dan prasarana kegiatan

-

Daftar pekerja (Penyelam dan ABK)

III.

HASIL-HASIL PENGAWASAN

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

V.

PENUTUP

VI.

LAMPIRAN

-

Berita Acara Kegiatan

-

Data jumlah dan jenis benda hasil survei atau pengangkatan

(23)

Lampiran II

:

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Nomor KEP.56/DJ-PSDKP/2011 Tentang

Petunjuk Teknis Pengawasan Pengelolaan

Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang

Tenggelam

FORMAT ISIAN PETUNJUK TEKNIS

PENGAWASAN PENGELOLAAN BENDA BERHARGA

ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan

Syahrin Abdurahman

Form Isian

Nomor

Form

1

Form

Kelengkapan

Dokumen,

Sarana,

dan

Prasarana

Pengawasan Survei Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang

Tenggelam (FM/SDK – 05)

2

Form Pengawasan Survei Benda Berharga Asal Muatan Kapal

Yang Tenggelam (FM/SDK – 06)

3

Form

Kelengkapan

Dokumen,

Sarana,

dan

Prasarana

Pengawasan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal

yang Tenggelam (FM/SDK – 07)

4

Form Pengawasan Pengangkatan Benda Berharga Asal Muatan

Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK – 08)

5

Form Pengawasan Gudang Benda Berharga Asal Muatan Kapal

Yang Tenggelam (FM/SDK – 09)

6

Form Pemeriksaan Gelar Operasi Pengawasan Benda Berharga

Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (FM/SDK – 10)

7

Form Pengumpulan Bahan dan Keterangan Dalam Rangka

Pengawasan Benda Berharga

Asal Muatan Kapal Yang

Tenggelam (FM/SDK – 11)

(24)

FM/SDK-05

6 No Ada Tidak Catatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17

7 No Ada Tidak Catatan

1 2 3 4 5 6 7 8 halaman 1 GPS

Peralatan Dokumentasi di atas kapal dan bawah air KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal... Pengawasan di lakukan pada :

Unit Pelaksana Pengawasan :

FORM KELENGKAPAN DOKUMEN, SARANA, DAN PRASARANA

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kompresor 1.

4. 5.

Nama Perusahaan

Nomor dan masa berlaku Surat Ijin Survei BMKT

3.

Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)

Sarana Komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut, logistik

Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi

Kantong jaring

Fotopi Surat Ijin Usaha Pengangkatan

Scuba Chamber

Dokumen

Air Lift

Sarana dan Prasarana Fotokopi Security Clearance (dilegalisir) Asli Surat Ijin Berlayar

Wilayah Kewenangan Pusat/Daerah

Dokumen Perijinan Survei

(periksa saat kapal akan tolak ke lokasi)

Fotocopy Surat Izin Survei

Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Asli Surat Ukur Kapal

Asli Surat Izin Radio Komunikasi

Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal

Sarana dan Prarana Sarana Survei (periksa saat kapal akan tolak ke lokasi)

Asli Buku Pelaut

Asli Daftar Anak Buah Kapal (crew list) Ahli Dahsuskim atau Visa

Asli Paspor yang masih berlaku

Asli Surat Keterangan Sehat Menyelam Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam

PENGAWASAN SURVEI BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

2.

Lokasi / Koordinat

(25)

8

:

halaman 2 4. Arsip

Tembusan :

3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH 1. Direktur Jenderal PSDKP 2. Direktur Pengawasan SDK NIP. : : (...) Tanggal Diterbitkan Pengawas Pelaksana, Tempat Rekomendasi/Tindakan :

(26)

……..

Tidak Lengkap

……..

……..

……..

……..

Membawa Temuan

……..

……..

……..

……..

……..

4. Penyelam 4

……..

Pemeriksaan Paska Selam

3. Penyelam 3

……..

2. Penyelam 2

……..

3

2. Pemeriksaan Jumlah Temuan

Jumlah : ……….

Jenis

Catatan

1. Temuan 1

2. Temuan 2

……..

4. Temuan 4

8. Temuan 8

……..

……..

7. Temuan 7

……..

……..

……..

……..

Halaman 1

……..

9. Temuan 9

10. Temuan 10

……..

……..

5. Temuan 5

6. Temuan 6

3. Temuan 3

……..

1. Penyelam 1

……..

Catatan

Tidak

Membawa

Temuan

1. Pemeriksaan Fisik Penyelam

2. Jumlah Penyelam

Jumlah : ……….

1. Penyelam 1

Nama :

……….

4. Penyelam 4

Nama :

……….

2. Penyelam 2

……….

3. Penyelam 3

Nama :

……….

b. Diving Compresor

……..

Nama :

c. Alat selam umbilical

……..

d. Chamber

……..

2

Pemeriksaan Pra Selam

1. Alat Selam

Lengkap

Catatan

a. Peralatan selam scuba

……..

Sesuai

Koordinat

Tidak Sesuai

Koordinat

Catatan

……..

Hari ………

Tanggal ………….

1 Pemeriksaan Gerakan Kapal

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal...

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Pengawasan Survei BMKT :

Berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan

Pengangkatan BMKT

FORM PENGAWASAN SURVEI

BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT)

Unit Pelaksana Pengawasan :

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

(27)

Tidak Sesuai

Prosedur

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

:

halaman 2

2. Direktur Pengawasan SDK

3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan

4. Arsip

1. Direktur Jenderal PSDKP

Diterbitkan

Tempat

:

Pengawas

Tanggal

:

(...)

NIP.

Tembusan :

5

Rekomendasi/Tindakan :

9. Temuan 9

……..

10. Temuan 10

……..

7. Temuan 7

……..

8. Temuan 8

……..

5. Temuan 5

……..

6. Temuan 6

……..

3. Temuan 3

……..

4. Temuan 4

……..

4

Pemeriksaan Penanganan Temuan

Prosedur

Sesuai

Catatan

1. Temuan 1

……..

2. Temuan 2

……..

Pengawasan Survei BMKT :

(28)

FM/SDK-07

6 No Ada Tidak Catatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

7 No Ada Tidak Catatan

1 2 3 4 5 6 7 8

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Halaman 1

Fotokopi Security Clearance (dilegalisir)

Asli Buku Pelaut

Perlengkapan pengepakan 1.

Asli Daftar Anak Buah Kapal (crew list)

Asli Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Asli Surat Ukur Kapal

Asli Surat Izin Radio Komunikasi Nama Pemilik Perusahaan

Wilayah Kewenangan Pusat/Daerah

Fotokopi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Asli Paspor yang masih berlaku

Asli Surat Keterangan Sehat Menyelam Fotokopi Surat Kualifikasi Tenaga Penyelam

Asli Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Asli Surat Ijin Berlayar

Perangkat Komputer GPS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal... Pengawasan di lakukan pada :

PENGAWASAN PENGANGKATAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) Berdasarkan :

FORM KELENGKAPAN DOKUMEN, SARANA, DAN PRASARANA

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

4. 5.

Peralatan Dokumentasi di atas kapal dan bawah air Asli Dahsuskim atau Visa

Scuba Chamber

Bak Perendaman/Desalinasi Sarana dan Prarana Sarana

Pengangkatan

(periksa saat akan tolak ke lokasi) Nomor dan masa berlaku Surat Ijin Pengangkatan BMKT

Fotokopi Surat Keterangan Tenaga Arkeologi Fotokopi Surat Ijin Usaha Pengangkatan dari KKP 2.

Dokumen Perijinan Pengangkatan (periksa saat kapal akan tolak ke lokasi)

Fotocopy Surat Izin Pengangkatan

Sarana dan Prasarana

Crane 3.

Nama Perusahaan

Dokumen 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

Unit Pelaksana Pengawasan :

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT

(29)

No Ada Tidak Catatan 9 10 11 12 13 14 15 8 : 2. Direktur Pengawasan SDK 1. Direktur Jenderal PSDKP

halaman 2

3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH

4. Arsip Tembusan :

NIP. Kantong jaring

Sarana dan Prasarana

Pengawas Pelaksana, Tempat penyimpanan sementara di atas kapal

Air Lift Rekomendasi/Tindakan : : Tempat (...) Tanggal Diterbitkan : Kompresor Peralatan labeling

Sarana Komunikasi di kapal pengangkat, pengangkut, logistik

(30)

FM/SDK-08

……..

Tidak Lengkap

……..

……..

……..

……..

Membawa Temuan

……..

……..

……..

……..

……..

3

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

Tidak

Membawa

Temuan

9. Tipe ………...

10. Tipe ………...

8. Tipe ………...

……..

……..

4. Penyelam 4

7. Tipe ………...

5. Tipe ………...

Jumlah

Catatan

1. Tipe ………...

6. Tipe ………...

2. Tipe ………...

3. Tipe ………...

4. Tipe ………...

2. Pemeriksaan Jumlah Temuan

Jumlah : ……….

2. Penyelam 2

……..

3. Penyelam 3

……..

……..

……..

1. Penyelam 1

……..

Catatan

Pemeriksaan Paska Selam

1. Pemeriksaan Fisik Penyelam

4. Penyelam 4

Nama :

……….

2. Penyelam 2

Nama :

……….

3. Penyelam 3

Nama :

……….

……..

2. Jumlah Penyelam

Jumlah : ……….

Nama :

……….

b. Diving Compresor

……..

c. Alat selam umbilical

……..

d. Chamber

2

Pemeriksaan Pra Selam

1. Alat Selam

Lengkap

Catatan

a. Peralatan selam scuba

……..

1. Penyelam 1

Tanggal ………….

Catatan

……..

Berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan

Pengangkatan

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal...

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1

Pemeriksaan Gerakan Kapal

Koordinat

Sesuai

Tidak Sesuai

Koordinat

Pengawasan Pengangkatan BMKT :

Hari ………

BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT)

Unit Pelaksana Pengawasan :

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

(31)

Tidak Sesuai

Prosedur

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

:

Pengawasan Pengangkatan BMKT :

Hari ………

Tanggal ………….

4

Pemeriksaan Penanganan Temuan

Prosedur

Sesuai

Catatan

1. Tipe ……….

……..

2. Tipe ……….

……..

3. Tipe ……….

……..

4. Tipe ……….

……..

5. Tipe ……….

……..

6. Tipe ……….

……..

7. Tipe ……….

……..

8. Tipe ……….

……..

9. Tipe ……….

……..

10. Tipe ……….

……..

Diterbitkan

Tempat

:

Pengawas

5

Rekomendasi/Tindakan :

:

2. Direktur Pengawasan SDK

3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan

4. Arsip

Tembusan :

1. Direktur Jenderal PSDKP

(...)

NIP.

Tanggal

(32)

tidak ada

Tidak Sesuai

Prosedur

……..

……..

……..

……..

……..

:

FM/SDK-09

FORM PENGAWASAN GUDANG

BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT)

Unit Pelaksana Pengawasan :

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Hari ………

Tanggal ………….

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan

Pengangkatan BMKT

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal...

Berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

Pemeriksaan Gudang BMKT :

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Catatan

Pemeriksaan Jumlah Temuan

Jumlah : ……….

Catatan

Catatan

4. No Barcode ………….

1. No Barcode ………….

3. Tipe ……….

……..

4. Tipe ……….

……..

5. Tipe ……….

……..

2. No Barcode ………….

3. No Barcode ………….

5. No Barcode ………….

1

ada

2

Pemeriksaan Penanganan Temuan

Sesuai Prosedur

1. Tipe ……….

……..

2. Tipe ……….

……..

5. Tipe ……….

2. Tipe ……….

3. Tipe ……….

……..

……..

3

Pemeriksaan Penyimpanan Temuan

4. Tipe ……….

1. Tipe ……….

Tempat Penyimpanan

……..

……..

……..

4

Rekomendasi/Tindakan :

Diterbitkan

Pengawas

Tanggal

:

(...)

Tempat

:

NIP.

Tembusan :

1. Direktur Jenderal PSDKP

2. Direktur Pengawasan SDK

3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan

4. Arsip

(33)

Tidak Sesuai

Prosedur

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

……..

:

Berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN (MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

(DIRECTORATE GENERAL SURVEILLANCE OF MARINE RESOURCES AND FISHERIES)

Nama Unit Pengawasan/ UPT :

FORM PENGAWASAN SURVEI

BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT)

Pengawasan Pengangkatan BMKT :

Hari ………

Tanggal ………….

2. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan

Pengangkatan

3. SK Dirjen P2SDKP Nomor 036/DJ-P2SDKP/2008 Tentang Standar Operasi dan Prosedur Pengawasan

Pengelolaan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal...

4

Pemeriksaan Penanganan Temuan

Prosedur

Sesuai

Catatan

1. Tipe ……….

……..

2. Tipe ……….

……..

3. Tipe ……….

……..

4. Tipe ……….

……..

5. Tipe ……….

……..

6. Tipe ……….

……..

7. Tipe ……….

……..

8. Tipe ……….

……..

9. Tipe ……….

……..

10. Tipe ……….

……..

(...)

:

Pengawas

NIP.

Tembusan :

1. Direktur Jenderal PSDKP

5

Rekomendasi/Tindakan :

Tanggal

:

Diterbitkan

Tempat

2. Direktur Pengawasan SDK

3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan

4. Arsip

(34)

5 Ada a. b. c. d. e. f. 6 Ada a. b. FM/SDK-10

GELAR OPERASI PENGAWASAN

Pemeriksaan :

3. Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Teknis Perijinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Unit Pelaksana Pengawasan :

4. Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal... BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT)

Berdasarkan :

FORM PEMERIKSAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya

Security Clearance

Surat Ijin Survei/Pengangkatan Dokumen Perijinan

Surat Ijin Usaha Pengangkatan

- GPS

Catatan Nama Kapal

Kapal Ikan Kapal Survei Tongkang (………..) Nama Pemilik Kapal

1.

Pemeriksaan di lakukan pada :

3. - Masker Tonase Kapal Tidak - Metal Detector - Echo Sounder 2.

Daftar Anak Buah Kapal Surat Ijin Berlayar

Tidak Jenis Kapal 4. Buku Pelaut - Keranjang Plastik - Crane - Snorkel Catatan

Halaman 1

Sarana dan Prasarana

Peralatan Selam

- Fin

- Selang Selam (umbillical) - Booties (sepatu selam) - Scuba

- Kompresor

- BCD (rompi selam) - Wet Suite (baju selam)

- Peralatan komputer

Peralatan Survei/Pengangkatan - Side Scan Sonar

- Magnetometer

(35)

7 Jumlah (pcs) ……… 8 :

Halaman 2

4. Arsip Pengawas Pelaksana, Tempat (...) Tanggal 2. Direktur Pengawasan SDK NIP.

3. Kasubdit Wasdal Jasa Kelautan dan SDNH 1. Direktur Jenderal PSDKP Tembusan : : : Diterbitkan Rekomendasi/Tindakan Guci Keramik Mangkok Keramik Piring Keramik ……… ……… ……… Jumlah BMKT ……… ……… ……… ……… BMKT

Jika Ditemukan, sebutkan :

Jenis/Bentuk Catatan

Ditemukan Tidak Ditemukan

Guci Tanah Liat

Buli - Buli Botol Koin Teko Keramik ……… ……… ……… ……… ………

(36)

FM/SDK-11

1.

2.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

3.

4.

5.

1.

3.

a.

a. Nelayan

b.

b. Aparat

c.

c. ……….

a.

a. Nelayan

b.

b. Aparat

c.

c. ……….

a.

a. Nelayan

b.

b. Aparat

c.

c. ……….

a.

a. Nelayan

b.

b. Aparat

c.

c. ……….

4.

a.

b.

5.

a.

b.

c.

d.

6.

:

3). ………

………

………

Diterbitkan

Fakta-Fakta Hasil Pulbaket :

………

1). Penyamaran

2). Pengamatan

3). ………

Tahap Pelaksanaan :

Teknik Pulbaket

2). Penelitian

1). Wawancara

Kesimpulan/Rekomendasi :

Indikasi Masalah

Bahan Keterangan yang diperlukan

Sumber Bahan Keterangan

Jual Beli BMKT

2.

Pengangkatan BMKT

Secara Ilegal

Jual Beli Lokasi BMKT

……….

Pelaku

Lokasi

Pelaku

………

Lokasi

Pelaku

………

Tertutup

Lokasi

………

Lokasi

Pelaku

………

Terbuka

………

FORM PENGUMPULAN BAHAN DAN KETERANGAN (PULBAKET)

DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Unit Pelaksana Pengawasan :

Tahap Persiapan :

DALAM RANGKA PENGAWASAN BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM

Berdasarkan :

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang

Benda Cagar Budaya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Panitia Nasional BMKT Nomor 39 Tahun 2000 tentang

Ketentuan Teknis Perijiinan Survei dan Perijinan Pengangkatan BMKT

Surat Perintah Tugas Nomor ... Tanggal...

Tembusan :

3. Kasubdit Pengawasan Jasa Kelautan dan Sumberdaya Non Hayati

1. Direktur Jenderal PSDKP

2. Direktur Pengawasan SDK

NIP.

:

:

4. Arsip

(...)

Tanggal

Pengawas

Tempat

(37)

LAMPIRAN DOKUMEN SURVEI/PENGANGKATAN BMKT:

a. Surat Ijin Survei/Pengangkatan BMKT dari Menteri Kelautan dan Perikanan/Bupati/Walikota

(38)

Surat Ijin Survei/Pengangkatan BMKT dari Menteri Kelautan dan Perikanan/Bupati/Walikota

(39)
(40)

c. Surat Keterangan Tenaga Arkeologi

(41)

e. Kittas (Kartu Izin Tinggal Terbatas)

(42)

g. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

2. Sarana dan Prasarana Survei/Pengangkatan BMKT 1 2 3 4 5 6 Keterangan 1. BCD (rompi selam) 2. Wet Suit 3. Octopus 4. Botties 5. Fin 6. Masker 7. GPS 8. Scuba Tank 9. Selang Selam 10. Kompresor 11. Crane 7 9 8 10 11

(54)

12 13 14 15 16 Keterangan 12. Chamber 13. Air Lift 14. Kantong Jaring 15. Alat Komunikasi 16. Kamera Bawah Air 17. Peralatan Labeling

Referensi

Dokumen terkait

(1) Juru Mudi I, Juru Mudi II, dan Juru Mudi III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf g, huruf h dan huruf i merupakan pembantu Mualim selama Kapal

bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 ayat (4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 /PERMEN-KP/2015 tentang Pelaksanaan Tugas Pengawas Perikanan,

Ketentuan pengawasan perikanan yang dilakukan oleh masyarakat telah diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI nomor : Kep.58/MEN/2001, tentang Tata Cara

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 29/PER- DJPB/2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Benih Ikan Oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 60/PERMEN-KP/2020 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Sektor Kelautan dan Perikanan,

sedangkan pada lingkup UPT berupa hasil evaluasi operasi kapal pengawas dan pengawasan SDP di Stasiun PSDKP Tarakan (6 rekomendasi) dan hasil Reviu atas

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-27/PJ/2012 Tanggal : 30 Januari 2012 Revisi Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-27/PJ/2012 KPP Penanaman Modal

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 88/PER-DJPB/2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN