• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG SOP KEBERANGKATAN KAPAL PERIKANAN DI STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN PERIKANAN (PSDKP) CILACAP JAWA TENGAH SKRIPSI OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI TENTANG SOP KEBERANGKATAN KAPAL PERIKANAN DI STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN PERIKANAN (PSDKP) CILACAP JAWA TENGAH SKRIPSI OLEH:"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG SOP KEBERANGKATAN KAPAL PERIKANAN DI STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN PERIKANAN (PSDKP)

CILACAP JAWA TENGAH

SKRIPSI

OLEH:

ABHUL KHAIDIR 1622080439

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PELABUHAN PERIKANAN JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2020

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Abhul Khaidir Nim : 1622080439

Program Studi : Pengelolaan PelabuhanPerikanan

Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri PangkajeneKepulauan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir dengan Judul

“Studi Tentang SOP Keberangkatan Kapal Perikanan di Stasiun Pangawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Cilacap Jawa Tengah” adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir Skripsi ini.

Pangkep,02 Juli 2020

Abhul Khaidir

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang senang tiasa memberikan nikmatnya kepada kita semua terkhusus bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Ucapan terima kasih penulis hanturkan kepada seluruh elemen yang ikut serta selama saya menempuh pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulaunan (PPNP), khususnya Manajemen Prodi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan dan Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan tempat penulis menempa ilmu, sampai saat ini memasuki tahapan akhir dari pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua Orang Tua Bapak Arifuddin dan Ibu Sutarni yang senantiasa mendoakan dan pihak- pihak yang telah membantu menyelesaikan Hasil Penelitian. Ucapan terima kasih kepada Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Cilacap yang telah menjadi fasilitator dan menjadi wadah untuk penelitian ini:

1. Dr. Ir .Darmawan, MP, Selaku direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

2. Syamsul Marlin Amir, ST., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan.

3. St.Muslimah Bachrum, S.Pi.,MP. Selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan.

(6)

vi

4. Dr. Muhammad Sulaiman., S.Pi.,M.Si Selaku Dosen Pembimbing 1 dan Mukhlisa A. Ghaffar,S.Pi.,M.Si, Selaku Dosen Pembimbing 2.

5. Seluruh Dosen, Teknisi dan Staf Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan.

6. Bapak Moh. Nuh Hudawi S.Pi, Selaku kepala Stasiun PSDKP Cilacap, dan Ibu Agung S.Pi Selaku pembimbing lapangan selama Penelitian.

7. Seluruh rekan mahasiswa Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Angkatan XXIX.

8. Seluruh rekan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga di butuhkan kritik serta saran yang sifatnya membangun dari semua pihak guna kelengkapan laporan ini sehingga dapat bermanfaat.

Pangkep, 02 Juli 2020

Penulis

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengawasan ... 4

2.1.1 Pengertian Pengawasan ... 4

2.2 Tujuan Pengawasan ... 6

2.2.1 Tujuan Pengawasan ... 7

2.2.2 Indikator Pengawasan ... 8

2.3 Standar Operasioanal Prosedur ... 9

(8)

viii

2.3.1 Tinjauan Standar Operasional Prosedur ... 9

2.3.2 Prinsip Standar Operasional Prosedur ... 10

2.4 Pengawasan Keberangkatan Kapal ... 11

2.5 Penelitian Pendahuluan ... 12

BAB III METEDOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat ... 14

3.2 Metode Penelitian ... 14

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 14

3.3.1 Data Primer ... 14

3.3.2 Data Sekunder ... 16

3.4 Metode Analisis Data ... 17

3.4.1 Metode Deskriptif Kuantitatif ... 17

3.5 Teknik Pengumpulan Sampel ... 17

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI 4.1 Sejarah... 18

4.2 Wilayah Kerja ... 18

4.3 Visi dan Misi ... 19

4.4 Struktur Organisasi ... 20

4.5 Tugas dan Fungsi ... 21

(9)

ix BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Standar Operasional Prosedur Keberangkatan Kapal ... 22

5.2 Pemeriksaan Kapal Perikanan... 24

5.3 Mekanisme Keberangkatan Kapal ... 26

5.4. Waktu Penyelesaian ... 33

5.5. Permasalahan Dalam Pengurusan Dokumen ... 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 36

6.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Wilayah Kerja Stasiun PSDKP Cilacap ... 22 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Cilacap ... 24

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Prosedur Penerbitan HPK dan SLO Kapal Perikanan ... 26

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pemeriksaan Kapal (HPK) ... 41

Lampiran 2. Surat Laik Operasi (SLO) ... 42

Lampiran 3. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) ... 43

Lampiran 4. Pengecekan Atau Verifikasi Berkas ... 44

Lampiran 5. Cek Fisik Kapal ... 45

(13)

xiii ABSTRAK

Abhul Khaidir, 1622080439, Studi Tentang SOP Keberangkatan Kapal Perikanan di Stasiun PSDKP Cilacap, Jawa Tengah. Dibimbing oleh Muhammad Sulaimandan Mukhlisa A. Ghaffar.

Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP ) adalah lembaga pemerintah yang di bawah pengelolaan kementrian kelauatan dan perikanan yang bertanggun jawab untuk melakukan pengawasan di bidang sumberdaya kelauatan dan perikanan. Dalam melakukakan pengawasan Dirjen PSDKP berkordinasi dengan TNI Angkatan Luat, Badan Keamanan Laut, dan Polisi air.

Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan SOP keberangkatan kapal di PPS Cilacap dan mengetahui permasalahan dalam pengurusan dokumen keberangkatan kapal di PPS Cilacap. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2020, di Kantor Pelayanan Terpadu (Seksi Pengawas Perikanan).

Pelaksanaan SOP keberangkatan kapal di Stasiun PSDKP Cilacap relative sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 01/PERMENKP/2017 tentang Standar Operasional Prosedur Kapal Perikanan dan memenuhi standar waktu yang ditetapkan di PSDKP Cilacap. Permasalahan dalam pengurusan Surat Laik Operasi pada Kantor Stasiun PSDKP Cilacap adalah jumlah petugas yang kurang, pelayanan penerbitan SLO kurang optimal, Pengecekan fisik kapal yang membutuhkan waktu lama karena faktor jarak, dan nakhoda/pemilik tidak melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.

Kata Kunci : Keberangkatan kapal, PSDKP Cilacap, SOP

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki luas wilayah sebesar 1.916.862,20 km2. Indonesia termasuk dalam negarra maritime dengan perairan yang luas dan sekitar 75% wilayah Indonesia adalah wilayah perairan yang terdiri dari 3.351 juta km2 wilayah laut (perairan pedalaman, kepulauan, dan laut territorial) dan sekitar 2,936 juta km2 wilayah perairan Zona Ekonomi Ekslusif dan landasan kontinen.

Indonesia memiliki potensi laut yang melimpah dan memiliki keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanan yang besar. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pulau yang dimiliki oleh indonesia adalah sebanyak 16.056 Pulau. Sumber daya pangan terbesar di Indonesia sendiri terdapat pada sektor perikanan. Potensi sumber daya ikan di Indonesia meliputi Pelagis Besar, Udang Paneid dan Krustasea lainnya, moluska dan teripang, ikan konsumsi perairan karang, demersal, cumi-cumi, ikan hias, penyu laut, rumput laut dan mamalia laut (BPS, 2018).

Letak Geografis Cilacap langsung berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, Potensi sumberdaya perikanan tuna di Cilacap sebesar 26%

dari seluruh jumlah produksi ikan di Cilacap atau 1.225 ton per tahun. Ikan tuna Cilacap cukup potensial dan pertumbuhannya megalami perkembangan.

Produksi ikan tuna dari tahun 1999 sampai 2009 megalami kenaikan rata-rata 10% (Sibagariang, dkk, 2011).

(15)

2

SOP mempunyai peranan penting dalam usaha perikanan tangkap.

Standar Operasional Prosedur ini berguna meningkatkan kinerja pegawai dalam aktivitas perikanan khususnya perikanan tangkap maka sangat dibutuhkan sebagai saran perizinan kapal perikanan, penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikananserta Pengawasan Distribusi Bahan Bakar Minyak. (Ameliawati, 2018).

Dalam pemanfaatan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia dipandang perlu untuk melakukan pengawasan untuk mengantisipasi suatu hal yang melanggar aturan yaitu penggunaan alat tangkap yang dilarang dan kelenggapan surat atau dokumen kapal.

Berdasarkan hal tersebut, penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian berjudul “Studi Tentang SOP Keberangkatan Kapal Perikanan Di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Jawa Tengah”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut maka penulis memberikan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan Standar Operasional Prosedur keberangkatan kapal di PPS Cilacap?

2. Apa yang menjadi permasalahan dalam pengurusan dokumen keberangkatan kapal di PPS Cilacap?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) keberangkatan kapal di PPS Cilacap

(16)

3

2. Mengetahui Permasalahan dalam pengurusan dokumen keberangkatan kapal di PPS Cilacap

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang permasalahn dalam pengurusan dokumen keberangkatan kapal di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Cilacap Jawa Tengah.

2. Menambah wawasan, informasi bagi peneliti dan instansi terkait.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengawasan

2.1.1 Pengertiaan

Pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksdunya mengevaluasi prestassi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan- tindakan korektif sehingga hassil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Terry, 2006)

Pengawassan adalah upaya yang sistematik untuk mengamati dan memantau apakah berbagai fungsi aktivitass dan kegiatan yang terjadi dalam organisai sesuaai dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

(Nurmalida, 2012)

Pengawasan adalah suatu kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai yang ditetapkan dan rencana yang dikehendaki (Sarwoto, 2001)

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang baerkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksananan kerja sudah dilaksanakan.

(18)

5

Tugas Pengawas Perikanan adalah mengawasi tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang perikanan. Pengawasan juga daapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut (Schermerhorn, 2002)

Menurut DJPSDKP (2017) tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Perikanan Direktur Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Pada bagaian kedua pemeriksaan kapal perikanan pada saat keberangkatan pasal (7).

1. Setiap Kapal perikanan yang akan berangkat dari pelabuhan untuk melakukan kegiatan perikanan wajib terlabih dahulu melaporkan rencana kebenrangkatannya kepada pengawasan perikanan setempat dengan menyerahkan dokumen perizinan kapal perikanan

2. Kewajiban melaporkan rencana keberangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi kapal perikanan untuk nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil

3. Tahapan kapal perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilakukan pemeriksaan persyaratan administrasi dan kelayakan teknis yang terdiri dari:

a. kesesuaian SIPI/ SIKPI

b. kesesuaian alat penangkapan ikan c. kesesuaian alat bantu penangkapan ikan d. kesesuaian fisik kapal

e. kesesuaian komposisi anak buah kapal perikanan dengan crew list

(19)

6

f. kesesuaian jumlah dan jenis ikan yang diangkut untuk kapal pengangkut ikan

g. trasmiter SPKP , untuk kapal perikanan dengan ukuran di atas 30 (tiga puluh) GT

h. keberadaan bahan dan / atau alat yang berada diatas kapal terkait dengan kegiatan penangkapan ikan dan /atau ikan hasil tangkapan.

2.2. Tujuan Pengawasan 2.2.1. Tujuan Pengawasan

Menurut Arifin (2001) pengawasan mempunyai tujuan sebgai berikut:

1) Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijakan dan perintah

2) Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan mencengah pemborosan dan penyelewengan

3) Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang dihasilkan

4) Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi Dengan demikian mengenai tujuan pengawasan yang sangat erat

kaitannya dengan rencana dari suatu organisasi.

2.2.2. Indikator Pengawasan

Indikator Pengawasan menurut Arifin (2001), salah satu indikator keberhasilan suatu organisasi pemerintah dalam mencapai tujuannya banyak ditentukana oleh keberhasilan pengawasan. Jika pengawasan berjalan dengan baik maka pengawasan merupakan unsur paling pokok dalam menentukan

(20)

7

keberhasilan suatu program. Keberhasilan program pengawasan sendiri dapat dilihat dari berbagai macam indikator sebagai berikut:

1) Indikator meningkatnya disiplin, prestasi dan pencapaian sasaran pelaksanaan tugas, antara lain:

a) Rencana yang disusun dapat menggambarkan adanya sasaran yang jelas dan dapat diukur, terlihat kaitan antara rencana dengan program dan anggaran b) Tugas dapat selesai sesuai dengan rencana, baik dilihat dari aspek fisik

maupun biaya

2) Indikator berkurangnya penyalahgunaan wewenang yaitu berkurangnya tuntutan masyarakat terhadap pemerintah

3) Indikator berkurangnya kebocoran, pemborosan dan pungutan liar antara lain:

a) Kualitas dan kuantitas kasus-kasus penyimpangan, penyelewengan, kebocoran, pemborosan dapat dikurangi sebagaimana laporan pengawasan fungsional dan laporan pengawasan lainnya

b) Berkurangnya tingkat kesalahan dalam pelaksanaan tugas c) Beberapa kendala dalam pengawasan

2.3. Standar Operasional Prosedur (SOP)

2.3.1.Tinjauan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh oleh sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja. SOP merupakan sebuah instruksi yang tertulis untuk dijadikan pedoman dalam menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang efektif dan efisien guna menghindari terjadinya variasi atau penyimpanan dalam proses penyelesaian kegiatan oleh setiap orang yang akan mengganggu kinerja ssecara keseluruhan.(Rudi, 2013)

(21)

8

SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowcharrt dibagian akhir (Suryono, 2011.)

Langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilama melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. (Moekijat.2008).

Tujuan dari pembuatan SOP secara keseluruhan adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang- ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. Pedoman SOP merupakan uraian yang sangat jelas dan rinci mengenai apa yang dipersyaratkan kepada pegawai selama melaksanakan tugas serta standar pencapaian pada suatu unit kerja dan menjaga pengawasan kualitas dan proses penjaminan kualitass serta memastikan penerapan berbagai aturan.

2.3.2 Prinsip - Prinsip Standar Operasional Prosedur (SOP)

Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dinamis, berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum.

(22)

9

1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.

2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan penuh komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.

3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.

4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksanaan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah di tetapkan.

5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran- peran tertentu dalam setiap prosedur yang distndarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan peran dengan bai, maka akan menggangu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintah.

6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.

2.4. Pengawasan Keberangkatan Kapal

1. Pelaksanaan pengawasan kapal perikanan dilakuakan oleh pengawas perikanan.

2. Pengawasan perikanan yang melakukan pemeriksaan kapal perikanan wajib dilengkapi:

(23)

10

a. surat perintah tugas dari atasan b. sarana dan prasarana pengawasan

c. sserangam dinas disertai atribut sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur seragam pengawas perikanan

3. pelaksanaan pengawasan kapal perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi.

a. pemeriksaan kapal perikanan pada saat keberangkatan

b. pemerikasaan kapal perikanan pada saat melakuakan kegiatan perikanan c. pemerikasaan kapal perikanan pada saat kedatangan.

4. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, pengawasan perikanan wajib melakukan dokumentasi kegiatan pengawasan. (Nitisemito, 2000).

2.5 Penelitian Pendahuluan

Pengawas perikanan merupakan petugas negara yang diberi wewenang dalam melakukan pengawasan bidang perikanan dan kelautan sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan salah satu objek pengawasan bidang perikanan yang dilakukan oleh pengawas perikanan (Handoko,2002),

Menurut (Effendi ,2014) Pengawasan kapal perikanan Karangatu di Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan pasal 66. Kegiatan perikanan tangkap merupakan dan perikanan serang menggunakan tahap-tahap dalam proses pengawasan. yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengawasan yang di lakukan oleh Satwas SDKP Serang dalam mengawasi kegiatan penangkapan ikan pada kapal nelayan. Adapun tahapan proses pengawasan

(24)

11

meliputi ; penetapan standar pelaksanaan, penentuan pengukuran, pelaksanaan kegiatan. Pengukuran pelaksanaan kegiataan, perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpanan dan pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.

Hasil penelitan Hapsari, dkk (2013) mengenai analisis Kinerja Satker Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat adalah perlunya penambahan jumlah speedboat untuk mendukung pelaksanaan pengawasan karena fasilitas yang tersedia tidak kondusif dalam melakukan pengawasan di laut.

Kurniawati, (2018) dalam penelitian Pengawasan Aktivitas Kapal Penangkap Ikan Karangantu di satuan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Serang menuliskan bahwa pengawasan Satwas SDKP Serang terkait aktivitas kapal perikanan di Karangantu masih belum maksimal, SDM terbatas yang berakibat kurangnya pengawasan kepada nelayan, dan kapal perikanan yang tidak memiliki dokumen lengkap.

(25)

BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan Penelitian dimulai Tanggal 17 Januari – 20 Maret 2020 yang berlokasi di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Cilacap Jalan Bima No.104 A. Kelurahan Kebon Manis Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Saifullah (2013), penelitian deskriptif (descriptif research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat yang lampau.

Metode deskriptif ini memberikan gambaran secara lengkap mengenai situasi dan kondisi kegiatan lokasi Penelitian yakni di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Cilacap, Jawa Tengah dengan pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan dokumentasi.

3.3. Jenis dan sumber data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada Penelitian ini adalah data primer dan data sekunder sebagai berikut:

3.3.1.Data Primer

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik pengambilan data primer. Data primer diperoleh dari sumbernya dengan menggunakan cara obsevasi, partispasi aktif, wawancara dan dokumentasi di lapangan.

(26)

18

a. Observasi

Observasi berasal dari kata obsevation yang berarti pengamatan.

Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang diteliti. Kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dengan pengamatan peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana subjek yang diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai pengertian subjek dan objek yang diteliti.

Metode Observasi yang dilakukan pada Penelitian ini ialah melakukan pengamatan langsung pada petugas dari Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Cilacap yang sedang melakukan kegiatan pelayanan.

b. Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif adalah ikut berperan langsung dan aktif melakukan serangkaian kegiatan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui keterlibatan langssung dengan objek yang diteliti dalam proses mekanisme yang ada.

Metode partisipasi aktif dengan cara ikut langsung dengan petugas pelayanan dalam melakukan kegiatan.

c. Wawancara

Untuk lebih memperjelas pengambilan data Pihak yang diwawancarai yaitu nelayan yang berjumlah 4 orang dan pengawas perikanan 3 orang dengan dua cara yaitu wawancara bebas dan wawancara terprogram.Wawanacara bebas dilakukan terhadap beberapa informan dan narasumber untuk memperoleh data sifatnya umum. Pada wawancara bebas sudah dilakukan sejak peneliti memasuki lapangan

(27)

19

Metode Wawancara yang dilakukan pada Penelitian ini adalah tanya jawab kepada petugas pengawas perikanan di Stasiun PSDKP Cilacap dan pihak nelayan yang bersangkutan.

d. Dokumentsi

Dokumentasi diartikan suatu catatan tertulis/gambaran yang tersipan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagaian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan , catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa, dan data lainyayang tersimpan.

Dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat interpretasi dan penarikan kesimpulan.

Kegiatan dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan proses kegiatan dalam bentuk foto. Dokumentasi yang diharapkan ialah dokumentasi saat melakukan kegiatan di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Cilacap.

3.3.2.Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh dalam Penelitian ini melalui studi literatur, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan mengkaji bahan bacaan yang terkait dengan sistem pencatatan dan penyajian data Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Cilacap. Pengkajian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dengan pengumpulan berbagai literatur, membaca dan mengkaji

(28)

20

berbagai buku sebagai kajian teori-teori yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh para ahli.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Metode Deskriptif Kualitatif

Metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif analitik yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antar peneliti dan informan, objek dan subjek penelitian. (Sugiyono, 2012)

3.5 Teknik Pengumpulan Sampel

Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian. selain itu responden yang ada juga memiliki hubungan erat dengan pengambilan data untuk menjawab tujuan penelitiaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Nakhoda dalam mendapatkan data mengenai pengurusan penerbitan Surat Laik Operasi (SLO), lalu melakukan wawancara dengan pengurus kapal mengenai waktu pengurusan dokumen kapal perikanan, selanjutnya wawancara dengan pengawas perikanan mengenai kendala yang terjadi saat pengurusan

(29)

21

dokumen kapal perikanan beserta prosedur mengenai penerbitan surat laik operasi (SLO).

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan di bahas mengenai kebutuhan pemasangan perlindungan katode untuk mencegah korosi pada lambung kapal di dalam media air

Berdasarkan analisa beban harian, perubahan beban utama mempengaruhi perubahan tegangan dan frekuensi output dari IMAG, hal ini disebabkan karena pengontrol beban

Angka toleransi penguap- an ini berlaku untuk semua jenis BBM, mulai minyak tanah, solar, bensin, sampai avtur yang diangkut kapal tanker dari kilang minyak menuju depo

Kesimpulan dari rancangan penelitian ini adalah dengan memanfaatkan fasilitas multimedia dan beberapa aplikasi untuk membuat animasi, dan suara maka perancangan aplikasi multimedia

Bayaran Pokok yang di dalamnya termasuk gaji, upah yaitu: suatu penerimaan sebagai imblan dari perusahaan kepada pekerja untuk suatu pekerjaan maupun jasa yang akan

Waves and surges of various kinds, which produce unsteady condition, may disturb the flow in open channel. Open channel was a free surface, therefore any

Secara umum, kompetensi yang harus dimiliki guru bimbingan dan konseling adalah kompetensi akademik dan profesioal sebagaimana yang ter- tuang dalam Permendiknas Nomor

Model multilevel juga mengijinkan adanya interaksi antar peubah dalam level yang berbeda atau dengan kata lain adanya interaksi/korelasi peubah dari level yang lebih