MANUAL INDIKATOR KINERJA
PANGKALAN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN BENOA TAHUN ANGGARAN 2020
IKU 1: Persentase Tindak Lanjut Informasi Pokmaswas lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya sistem pengawasan berbasis masyarakat
2 DEFINISI
IKU ini digunakan untuk mengukur tindak lanjut informasi POKMASWAS yang dilaksanakan oleh UPT/SATWAS Lingkup Direktorat Jenderal PSDKP.
Informasi yang diberikan POKMASWAS dapat berupa:
1. Informasi melalui SMS Gateway yang akan diteruskan ke UPT/SATWAS;
2. Informasi langsung yang diberikan kepada UPT/SATWAS.
Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh UPT/SATWAS PSDKP dapat berupa:
1. Pelaksanaan patroli;
2. Melakukan pengumpulan data (pemanggilan, melaksanakan BAP, dll.
Tindak lanjut yang dilaksanakan dibuatkan laporan yang disampaikan kepada Direktur Pemantauan dan Operasi Armada.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑎𝑎
𝑏𝑏 x100%
Keterangan :
a = Jumlah informasi dari POKMASWAS
b = Jumlah laporan tindak lanjut informasi POKMASWAS
4 SATUAN PENGUKURAN %
5 VALIDITAS Log outcome
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Laporan tindak lanjut informasi Pokmaswas yang diterima oleh Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata
9 METODE CASCADING Buat baru
10 KLASIFIKASI Maximize
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
11 PERIODE PELAPORAN Triwulan
IKU 2: Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang diperiksa kepatuhannya lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan
2 DEFINISI
• Kepatuhan adalah kesesuaian kegiatan pelaku usaha kelautan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Pelaku usaha pemanfaatan WP3K terdiri dari :
- Pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan
- Pelaku usaha pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau Apendiks Cites - Pelaku usaha pengelolaan produk dan jasa kelautan
- Pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil - Pelaku usaha pengelolaan ruang laut
- Pelaku usaha perikanan dan non perikanan dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya
- Pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan pelarangan destructive fishing 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
X𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 𝑋𝑋𝑠𝑠𝑠𝑠 + 𝑋𝑋𝑖𝑖𝑠𝑠+ 𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠+ 𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠+ 𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝1+ 𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝2+ 𝑋𝑋𝑠𝑠𝑑𝑑 Keterangan :
X𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang diperiksa kepatuhannya
𝑋𝑋𝑠𝑠𝑠𝑠 = Jumlah pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan 𝑋𝑋𝑖𝑖𝑠𝑠 = Jumlah pelaku usaha pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau
Apendiks Cites
𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠 = Jumlah pelaku usaha pengelolaan produk dan jasa kelautan
𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑠𝑠 = Jumlah pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝1 = Jumlah pelaku usaha pengelolaan ruang laut
𝑋𝑋𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝2 = Jumlah usaha perikanan dan non perikanan dalam pengelolaan
limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya 𝑋𝑋𝑠𝑠𝑑𝑑 = Jumlah pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan pelarangan
destructive fishing 4 SATUAN PENGUKURAN Jumlah 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kuantitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
8 SUMBER DATA Potensi wilayah dan hasil pengawasan Pangkalan PSDKP Benoa beserta Satwas ruang lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi
11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 3: Persentase Pelaku Usaha Perikanan yang diperiksa kepatuhannya lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan
2 DEFINISI
• Penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan adalah upaya pengawasan usaha perikanan oleh Pengawas Perikanan dengan melakukan pemeriksaan persyaratan administrasi dan kelayakan teknis;
• Usaha perikanan terdiri atas kapal perikanan, unit usaha pembudidayaan ikan, unit usaha pengolahan hasil perikanan dan usaha distribusi hasil perikanan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Perhitungan persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan dirumuskan sebagai berikut:
X𝑝𝑝 = (𝑋𝑋𝑠𝑠𝑝𝑝+ 𝑋𝑋𝑜𝑜𝑝𝑝ℎ+ 𝑋𝑋𝑏𝑏𝑠𝑠+ 𝑋𝑋𝑠𝑠𝑠𝑠𝑑𝑑) 4
Keterangan :
X𝑝𝑝 = Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan (%)
𝑋𝑋𝑠𝑠𝑝𝑝 = Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan kapal perikanan (%)
𝑋𝑋𝑜𝑜𝑝𝑝ℎ = Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan unit usaha
pengolahan hasil perikanan (%)
𝑋𝑋𝑏𝑏𝑠𝑠 = Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan unit usaha pembudidayaan ikan (%)
𝑋𝑋𝑠𝑠𝑠𝑠𝑑𝑑 = Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan usaha distribusi
hasil perikanan (%) Catatan:
Hasil perhitungan persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan kapal perikanan, unit usaha pengolahan hasil perikanan, unit usaha pembudidayaan ikan dan usaha distribusi hasil perikanan dijelaskan pada IKU pembentuk di level 3 (Kasie/Kasubseksi OPP).
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead Process
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Hasil pengawasan Pangkalan PSDKP Benoa beserta Satwas ruang lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-Rata
11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 4: Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau menggunakan kapal pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Pemantauan SDKP 2 DEFINISI
• Persentase cakupan oleh Kapal Pengawas adalah persentase luas wilayah yang dapat dijangkau oleh armada kapal pengawas kelas A, B, C, D, dan E dalam setiap pelaksanaan operasi pengawasan terhadap luas WPPNRI;
• WPPNRI atau Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia adalah wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI);
• Illegal, Unreported and Unregulated Fishing [IUU Fishing] yaitu kegiatan perikanan melanggar hukum, tidak dilaporkan dan tidak diatur yang dilakukan oleh Kapal Ikan Indonesia [KII] dan Kapal Ikan Asing [KIA] di Wilayah Pengelolan Perikanan Republik Indonesia [WPP NRI].
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Persentase cakupan WPPNRI yang terawasi dari IUU Fishing dan kegiatan merusak SDKP diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑥𝑥𝑠𝑠𝑝𝑝 = � ∑𝑛𝑛 𝑑𝑑𝑖𝑖 . 𝑣𝑣𝑖𝑖 . 𝑡𝑡𝑖𝑖 . 𝑓𝑓𝑤𝑤𝑝𝑝𝑝𝑝 . 𝑓𝑓𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑖𝑖=1
𝐴𝐴 � × 100%
Keterangan :
𝑥𝑥𝑠𝑠𝑝𝑝 = coverage area kapal pengawas n = frekuensi operasi Kapal Pengawas i = periode operasi Kapal Pengawas
d = jangkauan pemantauan melalui radar Kapal Pengawas (nm) v = kecepatan dinas (nm/jam)
t = lama waktu pengawasan (jam) fwpp = faktor koreksi aktual WPPNRI
fkp = Faktor koreksi aktual Kapal Pengawas A = Luas area WPPNRI = 1.928.506 nm2
Tabel Kecepatan Dinas dan Jangkauan Radar Kapal Pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Benoa:
No Nama Kapal d radar (nm)
1 KP Hiu 09 9
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN Tabel Faktor Koreksi Aktual WPPNRI (fwpp):
WPP fwpp
571 0.2
572 0.8
573 0.8
711 0.3
712 0.4
713 0.5
714 0.5
715 0.5
716 0.3
717 0.8
718 0.8
Tabel Faktor Koreksi Aktual Kapal Pengawas (fkp) lingkup Pangkalan PSDKP Benoa:
No Nama Kapal fkp
22 KP Hiu 09 0.3
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 VALIDITAS Lag Output
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 5: Persentase cakupan WPP NRI yang dipantau dari kegiatan Illegal Fishing melalui operasional Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Pemantauan SDKP 2 DEFINISI
• Persentase cakupan oleh Speedboat Pengawas adalah persentase luas wilayah yang dapat dijangkau oleh Speedboat, Rigid Inflatable Boat, dan Rubber Boat dalam setiap pelaksanaan operasi pengawasan terhadap luas WPPNRI;
• WPPNRI atau Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia adalah wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI);
• Illegal, Unreported and Unregulated Fishing [IUU Fishing] yaitu kegiatan perikanan melanggar hukum, tidak dilaporkan dan tidak diatur yang dilakukan oleh Kapal Ikan Indonesia [KII] dan Kapal Ikan Asing [KIA] di Wilayah Pengelolan Perikanan Republik Indonesia [WPP NRI].
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Persentase cakupan WPPNRI yang terawasi dari IUU Fishing dan kegiatan merusak SDKP diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑥𝑥𝑠𝑠𝑏𝑏 = � ∑𝑛𝑛𝑖𝑖=1𝑑𝑑𝑖𝑖 . 𝑣𝑣𝑖𝑖 . 𝑡𝑡𝑖𝑖 . 𝑓𝑓𝑠𝑠𝑏𝑏
𝐴𝐴 � × 100%
Keterangan :
𝑥𝑥𝑠𝑠𝑏𝑏 = coverage area speedboat pengawas n = frekuensi operasi Speedboat Pengawas i = periode operasi Speedboat Pengawas
d = jangkauan pemantauan melalui radar/ penglihatan visual (nm) v = kecepatan dinas (nm/jam)
t = lama waktu pengawasan (jam) fsb = faktor koreksi aktual Speedboat = 0,1 A = Luas area WPPNRI = 1.928.506 nm2
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 VALIDITAS Lag Output
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 6: Persentase kesiapan sistem pemantauan SDKP
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Pemantauan SDKP 2 DEFINISI
IKU ini merupakan tolak ukur sistem pemantauan pengawasan SDKP dalam mendukung kegiatan pengawasan SDKP
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
X=
𝑎𝑎𝑏𝑏x 100%
Keterangan :
a = jumlah kesiapan alat sistem pemantuan
b = jumlah alat untuk mendukung sistem pemantauan
(peralatan pendukung FMC dan SKAT Online; pendukung jaringan dan database; data center; laporan AC presisi; AC standing perangkat radio SSB; dan wall display)
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 VALIDITAS Lead Process
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Laporan kesiapan sistem pemantauan pengawasan SDKP
8 JENIS KONSOLIDASI Rata-Rata 9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Semester
IKU 7: Jumlah kapal pengawas yang siap operasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Jumlah kapal pengawas dalam keadaan siap untuk melakukan kegiatan operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk mengukur tingkat capaian jumlah kapal pengawas yang siap operasi menggunakan formulasi sebagai berikut:
𝑥𝑥 = � 𝑎𝑎
𝑖𝑖 𝑛𝑛 𝑖𝑖=1Keterangan :
n = jumlah kapal pengawas yang berada dibawah Pangkalan PSDKP Benoa i = indeks kapal pengawas
x = jumlah kapal pengawas yang siap operasi a = Kapal pengawas yang siap operasi
4 SATUAN PENGUKURAN Unit
5 VALIDITAS Lead Process
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 8: Jumlah speedboat yang siap operasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Jumlah speedboat dalam keadaan siap untuk melakukan kegiatan operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk mengukur tingkat capaian jumlah speedboat yang siap operasi menggunakan formulasi sebagai berikut:
𝑥𝑥 = � 𝑎𝑎
𝑖𝑖 𝑛𝑛 𝑖𝑖=1Keterangan :
n = jumlah speedboat yang berada dibawah Pangkalan PSDKP Benoa i = indeks speedboat
x = jumlah speedboat yang siap operasi a = speedboat yang siap operasi
4 SATUAN PENGUKURAN Unit
5 VALIDITAS Lead Process
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 9: Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan kapal pengawas
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Jumlah kapal perikanan baik Kapal Ikan Indonesia atau Kapal Ikan Asing oleh Kapal Pengawas di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk mengukur tingkat capaian jumlah kapal ikan yang diperiksa menggunakan formulasi sebagai berikut:
𝑘𝑘 = � 𝑎𝑎
𝑖𝑖 𝑛𝑛 𝑖𝑖=1Keterangan :
k = jumlah kapal ikan yang diperiksa i = indeks kapal pengawas
a = kapal ikan yang diperiksa 4 SATUAN PENGUKURAN Unit
5 VALIDITAS Lag Output
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 10: Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan speedboat
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Jumlah kapal perikanan baik Kapal Ikan Indonesia atau Kapal Ikan Asing oleh Kapal Pengawas di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk mengukur tingkat capaian jumlah kapal ikan yang diperiksa menggunakan formulasi sebagai berikut:
𝑘𝑘 = � 𝑎𝑎
𝑖𝑖 𝑛𝑛 𝑖𝑖=1Keterangan :
k = jumlah kapal ikan yang diperiksa i = indeks speedboat pengawas a = kapal ikan yang diperiksa 4 SATUAN PENGUKURAN Unit
5 VALIDITAS Lag Output
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 11: Jumlah hari operasi kapal pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
• Jumlah hari operasi kapal pengawas adalah jumlah rata-rata hari operasi kapal pengawas dalam 1 (satu) tahun
• Jumlah armada kapal pengawas sebanyak 1 unit kapal pengawas yang dioperasikan oleh Pangkalan PSDKP Benoa dengan rincian sebagai berikut:
No Unit Kerja Kapal Pengawas
1 Pangkalan PSDKP Benoa KP. Hiu 09
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk memperoleh rata-rata hari operasi diperoleh dari formulasi sebagai berikut:
𝑥𝑥 = ∑
𝑛𝑛𝑖𝑖=1𝑎𝑎
𝑖𝑖Keterangan :
𝑛𝑛
n = Jumlah kapal pengawas yang ada i = indeks kapal pengawas
x = Rata-rata hari operasi kapal pengawas
a = Jumlah hari operasi seluruh kapal pengawas dalam 1 (satu) tahun 4 SATUAN PENGUKURAN Jumlah
5 VALIDITAS Lag Output
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 12: Jumlah hari operasi Speed Boat/Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Jumlah Rata-Rata hari operasi speedboat /Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat adalah jumlah rata-rata capaian hari operasi dalam 1 (satu) tahun
Daftar Armada Speedboat UPT Pangkalan PSDKP Benoa Tahun 2020
No Unit Kerja Jumlah Speedboat
1 Pangkalan PSDKP Benoa 6
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Untuk memperoleh rata-rata hari operasi diperoleh dari formulasi sebagai berikut:
𝑥𝑥 = ∑
𝑛𝑛𝑖𝑖=1𝑎𝑎
𝑖𝑖Keterangan :
𝑛𝑛
n = Jumlah speedboat pengawas yang ada i = indeks speedboat pengawas
x = Rata-rata hari operasi speedboat pengawas
a = Jumlah hari operasi seluruh speedboat pengawas dalam 1 (satu) tahun 4 SATUAN PENGUKURAN Jumlah
5 VALIDITAS Lag Output
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 13: Jumlah Awak Kapal Pengawas Perikanan yang memperoleh pemeriksaan kesehatan rutin tahunan lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP
2 DEFINISI
Pemeriksaan kesehatan rutin adalah kegiatan setiap tahun yang di lakukan untuk mengetahui kesehatan setiap pegawai pada lingkup Dit POA khususnya bagi Awak Kapal Pengawas agar tetap bugar dan sehat baik fisik maupun mental melalui program Medical Cek up
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑡𝑡𝑘𝑘𝑡𝑡
𝑛𝑛= a
b × 100
Keterangan :
𝑡𝑡𝑘𝑘𝑡𝑡𝑛𝑛 = Tingkat keberhasilan IKU pada sasaran kegiatan
a = Capaian Awak Kapal Pengawas yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan b = Target Awak Kapal yang melakukan medical cek up.
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 VALIDITAS Lead Process
6 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
7 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
9 METODE CASCADING Buat Baru
10 KLASIFIKASI Maximize
11 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 14: Persentase Penyelesaian administrasi penyidikan, pemanggilan dan pemeriksaan tersangka serta saksi TPKP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan
2 DEFINISI
Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan, Pemanggilan dan Pemeriksaan Tersangka Serta Saksi
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Target Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan, Pemanggilan dan Pemeriksaan Tersangka Serta Saksi adalah 100 % yang dihitung dari nilai rata-rata dua indikator, yaitu:
1. Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Perikanan;
2. Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Kelautan.
Hasil kedua indikator tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata untuk mencapai nilai indikator persentase pemberkasan penyidikan TPKP.
Rumus perhitungannya sebagai berikut :
𝑋𝑋� =𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 Keterangan 2
𝑋𝑋�̅ = Nilai rata-rata pemberkasan penyidikan TPKP yang diproses hukum hingga selesai (P- 21) (%)
a = Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Perikanan (%) b = Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Kelautan (%) 4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata - Rata
11 METODE CASCADING Kontribusi
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 15: Persentase Penyelesaian Penanganan Barbuk lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan
2 DEFINISI
Barang bukti yang selesai ditangani adalah barang bukti yang telah dibiayai penjagaan dan perawatannya serta proses hukumnya telah P-21 yang ditindaklanjuti penyerahan Tahap II
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑋𝑋 𝐵𝐵𝐵𝐵 =𝑎𝑎
𝑏𝑏 x 100%
Keterangan
𝑋𝑋 𝐵𝐵𝐵𝐵 = Persentase barang bukti yang selesai ditangani secara akuntabel (%) a = Jumlah barang bukti yang selesai ditangani (kasus) dari pemeriksaan
pendahuluan sampai dengan penyerahan tahap II ke Penuntut Umum;
b = Jumlah barang bukti tindak pidana perikanan yang terjadi (kasus);
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata - Rata
11 METODE CASCADING Kontribusi
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 16: Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan
2 DEFINISI
Awak kapal yang selesai ditangani adalah awak kapal yang dibiayai penjagaan dan logistiknya serta sudah dipulangkan ke daerah asal bagi WNI atau yang sudah diserahkan ke pihak/instansi terkait.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑋𝑋 𝐴𝐴𝐴𝐴 =𝑎𝑎
𝑏𝑏 x 100%
𝑋𝑋 𝐴𝐴𝐴𝐴 = Persentase awak kapal yang ditangani secara akuntabel (%) a = Jumlah awak kapal yang selesai ditangani (kasus)
b = Jumlah awak kapal yang ditangani (kasus) Keterangan
a = awak kapal yang selesai ditangani (dimulai dari penyerahan dari penangkap sampai dengan, untuk tersangka Penyerahan tahap II ke Penuntut Umum, utk non justisia dipulangkan ke daerah asal/diserahkan imigrasi)
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata - Rata
11 METODE CASCADING Kontribusi
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 17: Indeks Profesionalitas ASN lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
• Profesionalitas ASN diukur berdasarkan kesesuaian Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, Profesionalitas ASN diukur berdasarkan kesesuaian Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, dan Disiplin per masing-masing Pegawai ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya
• Kualifikasi [Bobot 25%] yaitu yang berkenaan dengan tingkat pendidikan ASN sesuai SK Pangkat terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah di-update pada aplikasi SIMPEG Online KKP dengan penilaian sebagai berikut:
Pendidikan S3, Nilai 25
Pendidikan S2, Nilai 20
Pendidikan S1, Nilai 15
Pendidikan D3, Nilai 10
Pendidikan DII/DI/SMA, Nilai 5
Pendidikan SMP/SD, Nilai 1
• Kompetensi [Bobot 40%] yaitu yang berkenaan dengan keikutsertaan ASN dalam Diklatpim (bagi Pejabat Eselon) serta Diklat Fungsional, Diklat 20 JP, atau Seminar (Bagi ASN Non Eselon), dengan penilaian sebagai berikut:
Pejabat Struktural dihitung dgn komponen:
o DIKLATPIM: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o DIKLAT 20JP: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR: Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)
Pejabat Fungsional Tertentu dihitung dgn komponen:
o DIKLAT Teknis/Fungsional: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o DIKLAT 20JP; Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0)
o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)
Pejabat Fungsional Umum/Staf dihitung dgn komponen:
o DIKLAT 20 JP; Pernah ikut (Nilai 22,5), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 17,5), tidak pernah (nilai 0)
• Kinerja (Bobot 30%) yaitu berkenaan dengan hasil penilaian prestasi kerja ASN melalui aplikasi Penilaian Perstasi Kerja Online KKP yang dikolaborasikan dengan database kepegawaian (SIMPEG Online KKP), dengan penilaian sebagai berikut:
Nilai SKP 91 – Ke atas Nilai : 30 (Sangat Baik)
Nilai SKP 76 – 90 Nilai : 25 (Baik)
Nilai SKP 61 – 75 Nilai : 15 (Cukup)
Nilai SKP 51 – 60 Nilai : 5 (Kurang)
Nilai SKP 50 ke bawah Nilai : 1 *Buruk)
• Disiplin (Bobot 5%) yaitu berkenaan dengan pernah atau tidaknya ASN dijatuhi hukuman disiplin, dengan penilaian sebagai berikut:
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Nilai 5
Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Ringan Nilai 3
Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Sedang Nilai 2
Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Berat Nilai 1
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
• ASN Struktural :
(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi(Diklatpim+Diklat20oj+Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)
• ASN Fungsional :
(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi(Diklatfungsional+Diklat20oj+ Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)
• ASN Staf :
(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi(Diklat20oj+ Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)
4 SATUAN PENGUKURAN Indeks 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lag output
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA • Aplikasi SIMPEG Online KKP
• Aplikasi E-SKP
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Tahunan
IKU 18: Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
• Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.
• Terdapat 3 Komponen yang dijadikan sebagai tolak ukur, yaitu:
1) Dokumen: Renstra 2020-2024, Perjanjian Kinerja, Manual IKU, Laporan Capaian Kinerja;
2) Keikutsertaan: Pimpinan Unit Eselon I-IV, Staf (minimal 2 orang per Unit Eselon 3) Keaktifan: Pimpinan Unit Eselon I-Staf IV;
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
• UKURAN :
Komponen Pembentuk dari unit kerja eselon II. Yang dinilai, yaitu:
a) Dokumen (PK es 3, 4, manual IKU dan Laporan Capaian Kinerja)
b) Keikutsertaan (Persentase pejabat dan staf yang tergabung dalam aplikasi Bitrix) c) Keaktifan (upload dokumentasi kegiatan/informasi dilengkapi dengan foto atau
video atau notulensi hasil rapat yang bersifat boleh di publikasikan dan PPT rapat terkait kegiatan prioritas dengan kriteria mengandung informasi 5W1H);
• CARA MENGUKUR :
a) Menggunakan Aplikasi Bitrix
b) Pengukuran dilakukan setiap triwulan dengan target yang telah ditetapkan c) Pengukuran dokumen:
a. Perjanjian Kinerja dilakukan setiap tahun b. Laporan Kinerja dilakukan setiap triwulan
c. Laporan Capaian Kinerja (LCK) dilakukan setiap triwulan d) Keikutsertaan akan direkap setiap hari dalam satu triwulan
e) Penghitungan Keaktifan dilakukan setiap hari dalam satu triwulan dengan komposisi minimal 1 kali upload informasi.
f) Untuk konten video diharapkan bersifat edukasi atau ajakan, yang di upload minimal satu kali dalam triwulan.
g) Rekonsiliasi realisasi dengan mengundang penanggungjawab eselon I dilakukan setiap triwulan.
h) Pengukuran level 1 dihitung dengan lingkup pejabat pusat.
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
i) Pusdatin menyediakan data hasil rekapan pejabat yang telah aktif pada setiap triwulan untuk diolah dan dijadikan nilai IKU MP masing-masing unit kerja eselon I.
j) Hasil capaian pada akhir tahun merupakan nilai rata-rata capaian pada triwulan I- IV.
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lag output
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA bitrix24.com
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 19: Persentase Pemenuhan dokumen RB lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek:
(a) kelembagaan atau organisasi;
(b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur.
Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa merupakan kompilasi dari seluruh dokumen RB Ditjen. PSDKP pada 8 area perubahan, yaitu 1. Manajemen Perubahan;
2. Penataan Peraturan Peundang-undangan;
3. Penataan dan Penguatan Organisasi;
4. Penataan Tata Laksana;
5. Penataan Sistem Manajemen SDM;
6. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;
7. Penguatan Pengawasan;
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
• Metode pengukuran Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa dilakukan dengan menghitung persentase dokumen RB Ditjen. PSDKP pada 8 (delapan) area perubahan yang dipenuhi;
• Dokumen RB dimaksud dapat berupa rancangan atau draft.
Cara Menghitung:
𝑥𝑥 : Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
𝑥𝑥𝑖𝑖 : Jumlah Dokumen Reformasi Birokrasi Ditjen. PSDKP yang dipenuhi (dapat berupa draft)
𝑛𝑛 : Jumlah Dokumen RB pada 8 area perubahan 4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kuantitas
𝑥𝑥 = � ∑ 𝑥𝑥𝑖𝑖
𝑛𝑛 � 𝑋𝑋 100%
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
6 VALIDITAS Lead process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi dan Subbagian lingkup Pangkalan PSDKP Benoa 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data
10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 20: Persentase pemenuhan layanan dukungan manajemen Satker lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Layanan Dukungan Manajemen lingkup Satker merupakan salah satu sub output dari Output Layanan Dukungan Manajemen Satker yang terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
a) Dukungan penyusunan rencana program dan rencana anggaran;
b) Dukungan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi;
c) Dukungan pengelolaan keuangan dan perbendaharaan;
d) Dukungan pengelolaan kepegawaian;
e) Dukungan Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑥𝑥 = ( 𝑥𝑥𝑎𝑎+ 𝑥𝑥𝑏𝑏+ 𝑥𝑥𝑐𝑐+ 𝑥𝑥𝑠𝑠 + 𝑥𝑥𝑒𝑒
5 )
𝑥𝑥 : Persentase Pemenuhan Layanan Dukungan Manajemen Satker
𝑥𝑥𝑎𝑎 : Persentase pemenuhan pelaksanaan dukungan penyusunan rencana program dan rencana anggaran
𝑥𝑥𝑏𝑏 : Persentase pemenuhan dukungan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi;
𝑥𝑥𝑐𝑐 : Persentase pemenuhan dukungan pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 𝑥𝑥𝑠𝑠 : Persentase pemenuhan dukungan pengelolaan kepegawaian
𝑥𝑥𝑒𝑒 : Persentase pemenuhan dukungan Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-Rata
11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 21: Persentase pemenuhan layanan Sarana dan Prasarana Internal lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Pemenuhan Layanan Sarana dan Prasarana Internal lingkup Pangkalan PSDKP Benoa merupakan salah satu sub output dari Output Layanan Sarana dan Prasarana Internal lingkup Ditjen. PSDKP yang terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu:
a) Realisasi pengadaan kendaraan bermotor lingkup Pangkalan PSDKP Benoa;
b) Realisasi pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa;
c) Realisasi pengadaan peralatan fasilitas perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑥𝑥 = ( 𝑥𝑥𝑎𝑎+ 𝑥𝑥𝑏𝑏+ 𝑥𝑥𝑐𝑐
3 )
𝑥𝑥 : Persentase Pemenuhan Layanan Sarana dan Prasarana lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
𝑥𝑥𝑎𝑎 : Persentase pemenuhan pengadaan kendaraan bermotor lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
𝑥𝑥𝑏𝑏 : Persentase pemenuhan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
𝑥𝑥𝑐𝑐 : Persentase pemenuhan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-Rata
11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 22: Persentase pemenuhan layanan perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Pemenuhan Layanan Perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa merupakan salah satu Sub Output dan Output Layanan Perkantoran lingkup Ditjen PSDKP yang terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu :
a) Realisasi Gaji dan Tunjangan lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
b) Realisasi Operasional dan Pemeliharaan Kantor lingkup Pangkalan PSDKP Benoa 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
𝑥𝑥 = ( 𝑥𝑥𝑎𝑎+ 𝑥𝑥𝑏𝑏 2 )
𝑥𝑥 : Persentase Pemenuhan Layanan Perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa 𝑥𝑥𝑎𝑎 : Persentase pemenuhan Gaji dan Tunjangan lingkup Pangkalan PSDKP Benoa 𝑥𝑥𝑏𝑏 : Persentase pemenuhan Operasional dan Pemeliharaan kantor lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-Rata
11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
IKU 23: Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Jumlah unit kerja yang berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disingkat Menuju WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja/kawasan yang memenuhi sebagian besar komponen penilaian yang meliputi manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja sesuai dengan PERMEN PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas PERMEN PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah dan jika dinilai melalui penilaian mandiri berdasarkan Permen KP Nomor: 62/PERMEN- KP/2017 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penetapan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Unit kerja yang ditetapkan sebagai Menuju WBK dengan kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dengan minimal nilai pengungkit adalah 40;
2. Bobot nilai per area pengungkit minimal 60% untuk semua area pengungkit;
3. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN”
minimal 18,50, dengan nilai sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5 dan sub komponen Persentasi TLHP minimal 5,0.
4. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal 15.
Selanjutnya, penetapan unit kerja berpredikat Menuju WBK akan dituangkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan.
4 SATUAN PENGUKURAN Unit Kerja 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kuantitas
6 VALIDITAS Lag output
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Inspektorat I-V ( Itjen KKP) 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Tahunan
IKU 24: Persentase Pemenuhan dokumen SPIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan Pangkalan PSDKP Benoa.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN Σ Nt
Σ N Dimana,
• Σ Nt : Jumlah total dokumen maturitas SPIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa yang dapat dipenuhi
• Σ N : Jumlah dokumen maturitas SPIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa yang harus dipenuhi sesuai ketentuan/pedoman dari BPKP.
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Dokumen pelaporan hasil penilaian maturitas SPIP oleh BPKP dan Inspektorat Jenderal
9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Buat Baru
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan X 100 %
IKU 25: Persentase Pemenuhan dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
SAKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
• Metode pengukuran Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa dilakukan dengan menghitung persentase dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa yang dipenuhi;
• Dokumen AKIP dimaksud dapat berupa rancangan atau draft.
Cara Menghitung:
𝑥𝑥 : Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa 𝑥𝑥𝑖𝑖 : Jumlah Dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoa yang disiapkan (dapat
berupa draft)
𝑛𝑛 : Jumlah Dokumen AKIP lingkup Pangkalan PSDKP Benoayang seharusnya 4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)
5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kuantitas
6 VALIDITAS Lead Process
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Hasil penilaian Itjen. KKP 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
11 METODE CASCADING Buat Baru
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan 𝑥𝑥 = � ∑ 𝑥𝑥𝑖𝑖
𝑛𝑛 � 𝑋𝑋 100%
IKU 26: Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) Kapal Perikanan
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
• Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan publik Pangkalan PSDKP Benoa adalah suatu ukuran untuk menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pangkalan PSDKP Benoa.
• Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pangkalan PSDKP Benoa, yaitu:
1) Pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO) Kapal Perikanan 2) Pelayanan Penerbitan Lembar Verifikasi Hasil Pendaratan Ikan (LVHPI) 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
• Perhitungan/pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan publik Pangkalan PSDKP Benoa, sebagai berikut:
𝑥𝑥𝑖𝑖𝑠𝑠𝑖𝑖 = ( 𝑥𝑥𝑠𝑠𝑝𝑝𝑜𝑜+ 𝑥𝑥𝑝𝑝𝑙𝑙ℎ𝑝𝑝𝑖𝑖
2 )
𝑥𝑥𝑖𝑖𝑠𝑠𝑖𝑖 : Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan publik Pangkalan PSDKP Benoa
𝑥𝑥𝑠𝑠𝑝𝑝𝑜𝑜 : Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan SLO
𝑥𝑥𝑝𝑝𝑙𝑙ℎ𝑝𝑝𝑖𝑖 : Indeks Kepuasan Masyarakat pengguna layanan LVHPI
Penghitungan IKM SLO dan IKM LVHPI dilakukan dengan metode survey 4 SATUAN PENGUKURAN Nilai (Indeks)
5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lag Outcome
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana Pangkalan PSDKP Benoa 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data
10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir 11 METODE CASCADING Buat Baru
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Semester
IKU 27: Nilai kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Pangkalan PSDKP Benoa
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
• Nilai kinerja pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN (Bendahara Umum Negara) untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L;
• Aspek kinerja dan kualitas pelaksanaan anggaran terdiri dari: Kesesuaian dengan perencanaan, Kepatuhan terhadap regulasi, Efektivitas pelaksanaan kegiatan, Efisiensi pelaksanaan.
3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Perhitungan Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu:
𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 = 𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 + 𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 + 𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 + ⋯ + 𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰 Catatan:
• Perhitungan manual IKU pada triwulan I sampai dengan Triwulan 3 untuk 10 indikator (Dispensasi SPM dan Pagu Minus tidak termasuk)
• Perhitungan Manual IKU pada triwulan IV untuk 12 indikator
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lag Output
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Aplikasi OM-SPAN Kementerian Keuangan 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data
10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 11 METODE CASCADING Buat Baru
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan
Jumlah Nilai Temuan Atas Laporan Keuangan TA.2019 yang disajikan pada
LHP atas Kepatuhan Realisasi Riil
Tahun 2019
IKU 28: Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK Pangkalan PSDKP Benoa dibandingkan Realisasi Anggaran Pangkalan PSDKP Benoa TA. 2019
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN
1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI
Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK Pangkalan PSDKP Benoa merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN
Keterangan :
Batas tertinggi jumlah nilai temuan atas laporan keuangan TA. 2019 (audited) tidak melebihi 1 %
4 SATUAN PENGUKURAN % (persen) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP Kualitas
6 VALIDITAS Lag Output
7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG
JAWAB Pangkalan PSDKP Benoa
8 SUMBER DATA Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir
= X 100%
Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK
Pangkalan PSDKP Benoa
dibandingkan Realisasi Anggaran
Pangkalan PSDKP Benoa TA. 2019
INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 11 METODE CASCADING Buat Baru
12 KLASIFIKASI Maximize
13 PERIODE PELAPORAN Tahunan
Mengetahui, 11 Mei 2020 Kepala Pangkalan PSDKP Benoa
Ndaru Ismiarto, S.IP, MM NIP. 19631214 198402 1 002