• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL IKU PANGKALAN PSDKP JAKARTA Tahun Anggaran 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL IKU PANGKALAN PSDKP JAKARTA Tahun Anggaran 2020"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL IKU PANGKALAN PSDKP JAKARTA Tahun Anggaran 2020

IK 1: PERSENTASE TINDAK LANJUT INFORMASI POKMASWAS

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya sistem

pengawasan berbasis masyarakat 2 DEFINISI IKU ini digunakan untuk mengukur

tindak lanjut informasi POKMASWAS yang dilaksanakan oleh UPT. Pangkalan PSDKP Jakarta Informasi yang diberikan POKMASWAS dapat berupa:

1. Informasi melalui SMS Gateway yang akan diteruskan ke UPT/SATWAS;

2. Informasi langsung yang diberikan kepada UPT/SATWAS.

Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh UPT/SATWAS PSDKP dapat berupa:

1. Pelaksanaan patroli;

2. Melakukan pengumpulan data (pemanggilan, melaksanakan BAP, dll.

Tindak lanjut yang dilaksanakan dibuatkan laporan yang disampaikan kepada Direktur Pemantauan dan Operasi Armada.

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN 100%

Keterangan :

a = Jumlah laporan tindak lanjut informasi POKMASWAS

b = Jumlah informasi POKMASWAS yang diterima

4 SATUAN PENGUKURAN %

5 VALIDITAS Log outcome

(2)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP Kualitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Informasi Pokmaswas yang diterima oleh Direktur pemantauan dan operasi armada yang diteruskan ke Pangkalan PSDKP Jakarta atau Informasi Pokmaswas yang diterima langsung oleh Pangkalan PSDKP Jakarta

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-rata

11 METODE CASCADING Buat baru

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(3)

IK 2 : JUMLAH PELAKU USAHA KELAUTAN YANG DIPERIKSA KEPATUHANNYA LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan

2 DEFINISI

 Kepatuhan adalah kesesuaian kegiatan pelaku usaha kelautan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang diperiksa kepatuhannya merupakan akumulasi dari :

- Jumlah pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau Apendiks Cites yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha pengelolaan produk dan jasa kelautan yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha usaha pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha pengelolaan ruang laut yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha perikanan dan non perikanan dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumberdaya ikan dan lingkungannya yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

- Jumlah pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan pelarangan destructive fishing yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Keterangan :

= Jumlah Pelaku Usaha Kelautan yang diperiksa Kepatuhannya Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

= Jumlah pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan yang diperiksa Kepatuhannya

= Jumlah pelaku usaha pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau Apendiks Cites yang diperiksa Kepatuhannya

= Jumlah pelaku usaha pengelolaan produk dan jasa

(4)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN kelautan yang diperiksa Kepatuhannya

= Jumlah pelaku usaha pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang diperiksa Kepatuhannya

= Jumlah pelaku usaha pengelolaan ruang laut yang diperiksa Kepatuhannya

= Jumlah usaha perikanan dan non perikanan dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya yang diperiksa Kepatuhannya

= Persentase kepatuhan pelaku usaha perikanan terhadap ketentuan pelarangan destructive fishing yang diperiksa Kepatuhannya

4 SATUAN PENGUKURAN Pelaku Usaha 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kuantitas 6 VALIDITAS Lag output 7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Pengawas Perikanan lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI Nilai posisi akhir

11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(5)

IK 3 : PERSENTASE PELAKU USAHA PERIKANAN YANG DIPERIKSA KEPATUHANNYA LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya pengawasan pengelolaan sumber daya perikanan

2 DEFINISI

- Penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan adalah upaya pengawasan usaha perikanan oleh Pengawas Perikanan dengan melakukan pemeriksaan persyaratan administrasi dan kelayakan teknis;

- Usaha perikanan terdiri atas kapal perikanan, unit usaha pembudidayaan ikan, unit usaha pengolahan hasil perikanan dan usaha distribusi hasil perikanan.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Perhitungan persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan dirumuskan sebagai berikut:

( ) Keterangan :

= Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan (%)

= Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan kapal perikanan (%)

= Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan unit usaha pengolahan hasil perikanan (%)

= Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan unit usaha pembudidayaan ikan (%)

= Persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan usaha distribusi hasil perikanan (%)

Catatan:

Hasil perhitungan persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan kapal perikanan, unit usaha pengolahan hasil perikanan, unit usaha pembudidayaan ikan dan usaha distribusi hasil perikanan dijelaskan pada IKU pembentuk di level 3 (Kasie OPP).

4 SATUAN PENGUKURAN % (persen)

(6)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kualitas 6 VALIDITAS Lag outcome 7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran

9 STATUS DATA Hasil perhitungan row data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-rata

11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(7)

IK 4 : PERSENTASE CAKUPAN WPPNRI YANG DIPANTAU MENGGUNAKAN KAPAL PENGAWAS LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Pemantauan SDKP 2 DEFINISI  Persentase cakupan oleh Kapal

Pengawas adalah persentase luas wilayah yang dapat dijangkau oleh armada kapal pengawas kelas A, B, C, D, dan E dalam setiap pelaksanaan operasi pengawasan terhadap luas WPPNRI;

 WPPNRI atau Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia adalah wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI);

Illegal, Unreported and Unregulated Fishing [IUU Fishing] yaitu kegiatan perikanan melanggar hukum, tidak dilaporkan dan tidak diatur yang dilakukan oleh Kapal Ikan Indonesia [KII] dan Kapal Ikan Asing [KIA] di Wilayah Pengelolan Perikanan Republik Indonesia [WPPNRI].

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Persentase cakupan WPPNRI yang terawasi dari IUU Fishing dan kegiatan merusak SDKP diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

{ ∑

}

= Coverage area kapal pengawas

N = Frekuensi operasi

Kapal Pengawas

(8)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

I = Periode operasi Kapal Pengawas

d = Jangkauan

pemantauan melalui radar Kapal Pengawas (nm)

v = Kecepatan dinas (nm/jam)

t = lama waktu

pengawasan (jam) f wpp = Faktor koreksi aktual

WPPNRI

f kp = Faktor koreksi aktual Kapal Pengawas

A = Luas area WPPNRI = 1.928.506 nm 2

Tabel Kecepatan Dinas dan Jangkauan Radar KapalPengawas

No Nama Kapal d radar (nm)

23 KP Hiu 10 9

Tabel Faktor Koreksi Aktual WPPNRI (f

wpp

)

WPP f wpp

572 0.8

573 0.8

712 0.4

Tabel Faktor Koreksi Aktual Kapal Pengawas (f

kp

)

No Nama Kapal f kp

1 KP Hiu 10 0.3

(9)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 VALIDITAS Lag Output 6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kualitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(10)

IK 5. PERSENTASE CAKUPAN WPP NRI YANG DIPANTAU MENGGUNAKAN SPEED BOAT/RIGID INFLATABLE BOAT/RUBBER BOAT

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Pemantauan SDKP 2 DEFINISI Persentase cakupan oleh Speedboat

Pengawas adalah persentase luas wilayah yang dapat dijangkau oleh Speedboat, Rigid Inflatable Boat, dan Rubber Boat dalam setiap pelaksanaan operasi pengawasan terhadap luas WPPNRI;

 WPPNRI atau Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia adalah wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan, dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI);

Illegal, Unreported and Unregulated Fishing [IUU Fishing] yaitu kegiatan perikanan melanggar hukum, tidak dilaporkan dan tidak diatur yang dilakukan oleh Kapal Ikan Indonesia [KII] dan Kapal Ikan Asing [KIA] di Wilayah Pengelolan Perikanan Republik Indonesia [WPPNRI].

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Persentase cakupan WPPNRI yang terawasi dari IUU Fishing dan kegiatan merusak SDKP diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

{ ∑

}

= coverage area speedboat pengawas N = Frekuensi operasi

Speedboat Pengawas

I = Periode operasi

(11)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

Speedboat Pengawas D = Jangkauan

pemantauan melalui radar/ penglihatan visual (nm)

V = Kecepatan dinas (nm/jam)

T = lama waktu

pengawasan (jam)

f sb = Faktor koreksi aktual Speedboat = 0,1

A = Luas area WPPNRI = 1.928.506 nm 2

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 VALIDITAS Lag Output 6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kualitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(12)

IK 6 Persentase kesiapan sistem pemantauan SDKP (%)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Pemantauan SDKP

2 DEFINISI Kesiapan sistem pemantauan SDKP merupakan tersedianya peralatan pendukung layanan SKAT Online

3 FORMULA PERHITUNGAN/

PENGUKURAN

( )

( ) Keterangan :

= Persentase kesiapan sistem pemantauan SDKP (%)

= Jumlah peralatan pendukung layanan SKAT Online yang aktif

= Jumlah peralatan pendukung layanan SKAT Online yang terdapat di lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta 4 SATUAN PENGUKURAN Persentase

5 VALIDITAS Lag Output 6 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kualitas

7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Semester

(13)

IK 7 Jumlah kapal pengawas yang siap operasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (unit)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Jumlah kapal pengawas di Pangkalan PSDKP Jakarta sebanyak 1 (unit) yaitu KP. Hiu 10 yang keadaan siap untuk melakukan kegiatan operasi pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan.

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk mengukur tingkat capaian jumlah kapal pengawas siap operasi menggunakan formulasi sebagai berikut:

∑ 𝑎

Keterangan:

n = Jumlah kapal pengawas yang berada dibawah kendali Pangkalan PSDKP Jakarta

i = Indeks kapal pengawas x = Jumlah kapal pengawas

yang siap operasi

a = Kapal pengawas SDKP yang siap operasi

4 SATUAN PENGUKURAN Unit

5 VALIDITAS Lead Process 6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

(14)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(15)

IK 8 Jumlah speedboat yang siap operasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (unit)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Jumlah armada pengawasan SDKP yang terdiri dari 8 (delapan) unit speedboat yang terdiri atas SP.

Dolphin 004, SP. Dolphin 022, SP.

Napoleon 006, Sp. Napoleon 014, SP.

Napoleon 052, Sea Rider, RIB 2 dan Rubberboat dalam keadaan siap untuk melakukan kegiatan operasi pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan.

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk mengukur tingkat capaian jumlah speedboat pengawas siap operasi menggunakan formulasi sebagai berikut:

∑ 𝑎

Keterangan:

n = Jumlah Speedboat pengawas yang berada dibawah kendali Pangkalan PSDKP Jakarta

I = Indeks Speedboat pengawas x = Jumlah Speedboat

pengawas yang siap operasi a = Speedboat pengawas SDKP

yang siap operasi 4 SATUAN PENGUKURAN Unit

5 VALIDITAS Lead Process

(16)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

6 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP

Kuantitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(17)

IK 9 Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan kapal pengawas (Unit)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Jumlah kapal perikanan baik KII maupun KIA yang diperiksa oleh Kapal Pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta hasil kegiatan operasi Kapal Pengawas

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk mengukur jumlah kapal perikanan yang diperiksa dilaut menggunakan kapal pengawas menggunakan formulasi sebagai berikut:

∑ 𝑎

Keterangan:

x = Jumlah Kapal Perikanan yang diperiksa

a = Kapal Perikanan yang diperiksa

4 SATUAN PENGUKURAN Unit

5 VALIDITAS Lead Process 6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Kapal Pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(18)

IK. 10 Jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan kapal pengawas (Unit)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Jumlah kapal perikanan baik KII maupun KIA yang diperiksa oleh Speedboat Pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta hasil kegiatan operasi Speedboat pengawas 3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk mengukur jumlah kapal perikanan yang diperiksa di laut menggunakan speedboat pengawas menggunakan formulasi sebagai berikut:

∑ 𝑎

Keterangan:

x = Jumlah Kapal Perikanan yang diperiksa

a = Kapal Perikanan yang diperiksa

4 SATUAN PENGUKURAN Unit

5 VALIDITAS Lead Process 6 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit

(19)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(20)

IK 11. JUMLAH HARI OPERASI KAPAL PENGAWAS LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP

2 DEFINISI  Jumlah hari operasi kapal pengawas adalah jumlah rata- rata hari operasi kapal pengawas dalam 1 (satu) tahun

 Jumlah armada kapal pengawas sebanyak 1 (Satu) unit kapal pengawas yang dioperasikan oleh Pangkalan PSDKP Jakarta dengan rincian sebagai berikut:

No Unit Kerja No Kapal Pengawas 1 Pangkalan

PSDKP Jakarta

1 KP. Hiu 010

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk memperoleh rata-rata hari operasi diperoleh dari formulasi sebagai berikut:

𝑎 Keterangan : 𝑛

n = Jumlah kapal pengawas yang ada

i = indeks kapal pengawas x = Rata-rata hari operasi kapal

pengawas

a = Jumlah hari operasi seluruh kapal pengawas dalam 1 (satu) tahun

4 SATUAN PENGUKURAN Jumlah 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana

(21)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(22)

IK 12. JUMLAH RATA-RATA HARI OPERASI SPEED BOAT/RIGID INFLATABLE BOAT/RUBBER BOAT

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Jumlah Rata-Rata hari operasi speedboat /Rigid Inflatable

Boat/Rubber Boat adalah jumlah rata-rata capaian hari operasi dalam 1 (satu) tahun

Daftar Armada Speedboat Pangkalan PSDKP Jakarta Tahun 2020 yaitu

No Lokasi Jumlah Speedboat

1

Pangkalan

Jakarta 3

2

Satwas

Pesawaran 1

3

Satwas

Serang 1

4

Satwas

Pandeglang 1

5

Satwas

Sukabumi 1

6

Satwas

Cirebon 1

Total 8

(23)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN Untuk memperoleh rata-rata hari operasi diperoleh dari formulasi sebagai berikut:

𝑎 Keterangan : 𝑛

n = Jumlah speedboat pengawas yang ada

i = indeks speedboat pengawas x = Rata-rata hari operasi speedboat

pengawas

a = Jumlah hari operasi seluruh speedboat pengawas dalam 1 (satu) tahun

4 SATUAN PENGUKURAN Jumlah 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi

11 METODE CASCADING Komponen Pembentuk 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(24)

IK 13: JUMLAH AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN YANG MEMPEROLEH PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN TAHUNAN

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Operasi Armada Pengawasan SDKP

2 DEFINISI Pemeriksaan kesehatan rutin adalah kegiatan setiap tahun yang di

lakukan untuk mengetahui kesehatan setiap pegawai pada lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta khususnya bagi Awak Kapal

Pengawas agar tetap bugar dan sehat baik fisik maupun mental melalui program Medical Check up 3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENGUKURAN ∑ 𝑎

Keterangan:

x = Jumlah Awak Kapal Pengawas yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan

b = Awak Kapal yang melakukan medical cek up.

4 SATUAN PENGUKURAN (Orang) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP

Kuantitas

6 VALIDITAS Lead Process 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Seksi Sarana dan Prasarana 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Akumulasi

11 METODE CASCADING Buat baru

(25)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(26)

IK 14: Persentase Penyelesaian administrasi penyidikan, pemanggilan dan pemeriksaan tersangka serta saksi TPKP lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

2 DEFINISI

Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan, Pemanggilan dan Pemeriksaan Tersangka Serta Saksi

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Target Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan, Pemanggilan dan Pemeriksaan Tersangka Serta Saksi adalah 100 % yang dihitung dari nilai rata-rata dua indikator, yaitu :

Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Perikanan;

Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Kelautan.

Hasil kedua indikator tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata untuk mencapai nilai indikator persentase pemberkasan penyidikan TPKP.

Rumus perhitungannya sebagai berikut : ̅ 𝑎

Keterangan :

= Nilai rata-rata pemberkasan penyidikan TPKP yang diproses hukum hingga selesai (P-21) (%)

𝑎 = Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak Pidana Perikanan (%)

= Persentase Penyelesaian Administrasi Penyidikan Perkara Tindak

Pidana Kelautan (%)

(27)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

4 SATUAN PENGUKURAN Persentase administrasi penyidikan 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kualitas

6 VALIDITAS Lead Proses 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran

9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

11 METODE CASCADING Kontribusi

12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(28)

IK 15: Persentase Penyelesaian Penanganan Barbuk lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN STRATEGIS Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

2 DEFINISI

- Barang bukti yang selesai ditangani adalah barang bukti yang telah dibiayai penjagaan dan perawatannya serta proses hukumnya telah P- 21 yang ditindaklanjuti penyerahan Tahap II

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN 𝑎

= Persentase barang bukti yang selesai ditangani secara akuntabel (%)

a = Jumlah barang bukti yang selesai ditangani (kasus) dari pemeriksaan pendahuluan sampai dengan penyerahan tahap II ke Penuntut Umum;

b = Jumlah barang bukti tindak pidana perikanan yang terjadi (kasus);

4 SATUAN PENGUKURAN Persentase 5 JENIS ASPEK TARGET PADA SKP kualitas

6 VALIDITAS lead process

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA rata-rata

11 METODE CASCADING kontribusi

12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(29)

IK 16: Persentase Penyelesaian Penanganan Awak Kapal lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Terselenggaranya Penanganan Pelanggaran bidang Kelautan dan Perikanan

2 DEFINISI

Awak kapal yang selesai ditangani adalah awak kapal yang dibiayai penjagaan dan logistiknya serta sudah dipulangkan ke daerah asal bagi WNI atau yang sudah diserahkan ke pihak/instansi terkait.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN 𝑎

= Persentase awak kapal yang ditangani secara akuntabel (%) a = Jumlah awak kapal yang selesai ditangani (kasus)

b = Jumlah awak kapal yang ditangani (kasus) Keterangan :

a = awak kapal yang selesai ditangani (dimulai dari penyerahan dari penangkap sampai dengan, untuk tersangka Penyerahan tahap II ke Penuntut Umum, utk non justisia dipulangkan ke daerah asal/diserahkan imigrasi)

4 SATUAN PENGUKURAN Persentase 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

kualitas 6 VALIDITAS lead process 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA rata-rata

11 METODE CASCADING kontribusi

(30)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(31)

IKU 17: INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

Profesionalitas ASN diukur berdasarkan kesesuaian Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, dan Disiplin per masing-masing Pegawai AS dalam melaksanakan tugas dan jabatannya

 Kualifikasi [Bobot 25%] yaitu yang berkenaan dengan tingkat pendidikan ASN sesuai SK Pangkat terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah di-update pada aplikasi SIMPEG Online KKP dengan penilaian sebagai berikut:

 Pendidikan S3, Nilai 25

 Pendidikan S2, Nilai 20

 Pendidikan S1, Nilai 15

 Pendidikan D3, Nilai 10

 Pendidikan DII/DI/SMA, Nilai 5

 Pendidikan SMP/SD, Nilai 0

 Kompetensi [Bobot 40%] yaitu yang berkenaan dengan keikutsertaan ASN dalam Diklatpim (bagi Pejabat Eselon) serta Diklat Fungsional, Diklat 20 JP, atau Seminar (Bagi ASN Non Eselon), dengan penilaian sebagai berikut:

 Pejabat Struktural dihitung dgn komponen:

o DIKLATPIM: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o DIKLAT 20JP: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR: Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Pejabat Fungsional Tertentu dihitung dgn komponen:

o DIKLAT Teknis/Fungsional: Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0)

o DIKLAT 20JP; Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Pejabat Fungsional Umum/Staf dihitung dgn komponen:

o DIKLAT 20 JP; Pernah ikut (Nilai 15), tidak pernah (nilai 0) o SEMINAR. Pernah ikut (Nilai 10), tidak pernah (nilai 0)

 Kinerja (Bobot 30%) yaitu berkenaan dengan hasil penilaian prestasi kerja ASN melalui aplikasi Penilaian Perstasi Kerja Online KKP yang dikolaborasikan dengan database kepegawaian (SIMPEG Online KKP), dengan penilaian sebagai berikut:

 Nilai SKP 91 – Ke atas Nilai : 30

 Nilai SKP 76 – 90 Nilai : 25

(32)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

 Nilai SKP 61 – 75 Nilai : 15

 Nilai SKP 51 – 60 Nilai : 5

 Nilai SKP 50 ke bawah Nilai : 1

 Disiplin ( Bobot 5%) yaitu berkenaan dengan pernah atau tidaknya ASN dijatuhi hukuman disiplin, dengan penilaian sebagai berikut:

 Tidak Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Nilai 5

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Ringan Nilai -1

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Sedang Nilai -2

 Pernah Mendapatkan Hukuman Disiplin Berat Nilai -3 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 ASN Struktural : (Nilai Kualifikasi ) +

(Kompetensi(Diklatpim+Diklat20oj+Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)

 ASN Fungsional :

(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi(Diklatfungsional+Diklat20oj+

Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)

 ASN Staf :

(Nilai Kualifikasi ) + (Kompetensi(Diklat20oj+ Seminar)/3 ) + (Nilai Skp ) + (Nilai Disiplin)

4 SATUAN PENGUKURAN Indeks 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lag Output

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA  Aplikasi SIMPEG Online KKP

 Aplikasi E-SKP

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Tahunan

(33)

IKU 18: PERSENTASE UNIT KERJA YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI

 Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.

 Terdapat 3 Komponen yang dijadikan sebagai tolak ukur, yaitu:

o Dokumen: Renstra 2020-2024, Perjanjian Kinerja, Manual IKU, Laporan Kinerja & Interim, Rencana Kerja RB, Renaksi Kinerja;

o Keikutsertaan: Pimpinan Unit Eselon I-IV, Staf (minimal 2 orang per Unit Eselon IV;

o Keaktifan: Pimpinan Unit Eselon I-Staf 3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 UKURAN :

Komponen Pembentuk dari unit kerja eselon II. Yang dinilai, yaitu:

a) Dokumen (PK es 3, 4, manual IKU dan Laporan Kinerja)

b) Keikutsertaan (Persentase pejabat dan staf yang tergabung dalam aplikasi Bitrix)

c) Keaktifan (upload dokumentasi kegiatan/informasi dilengkapi dengan foto atau video (es II) atau notulensi hasil rapat yang bersifat boleh di publikasikan dan PPT rapat terkait kegiatan prioritas dengan kriteria mengandung informasi 5W1H);

 CARA MENGUKUR :

a) Menggunakan Aplikasi Bitrix

b) Pengukuran dilakukan setiap triwulan dengan target yang telah ditetapkan

c) Pengukuran dokumen:

a. Perjanjian Kinerja dilakukan setiap tahun b. Laporan Kinerja dilakukan setiap triwulan c. Renaksi Kinerja

d) Keikutsertaan akan direkap setiap hari dalam satu triwulan e) Penghitungan Keaktifan dilakukan setiap hari dalam satu

triwulan dengan komposisi minimal 1 kali upload informasi.

f) Untuk konten video diharapkan bersifat edukasi atau ajakan,

(34)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

yang di upload minimal satu kali dalam triwulan.

g) Rekonsiliasi realisasi dengan mengundang penanggungjawab eselon I dilakukan setiap triwulan.

h) Pusdatin menyediakan data hasil rekapan pejabat yang telah aktif pada setiap triwulan untuk diolah dan dijadikan nilai IKU MP masing-masing unit kerja eselon I.

i) Hasil capaian pada akhir tahun merupakan nilai rata-rata capaian pada triwulan I-IV.

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP Kualitas 6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA bitrix24.com dan Sesditjen PSDKP 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Posisi akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulanan

(35)

IKU 19: Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek:

(a) kelembagaan atau organisasi;

(b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur.

Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta merupakan kompilasi dari seluruh dokumen RB Pangkalan PSDKP Jakarta pada 6 area perubahan, yaitu

1. Manajemen Perubahan;

2. Penataan Tata Laksana;

3. Penataan Sistem Manajemen SDM;

4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja;

5. Penguatan Pengawasan;

6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 Metode pengukuran Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta dilakukan dengan menghitung persentase dokumen RB Pangkalan PSDKP Jakarta pada 6 (enam) area perubahan yang dipenuhi;

 Dokumen RB dimaksud dapat berupa rancangan atau draft.

Cara Menghitung:

: Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

: Jumlah Dokumen Reformasi Birokrasi Pangkalan PSDKP Jakarta yang dipenuhi (dapat berupa draft)

𝑛 : Jumlah Dokumen RB pada 6 area perubahan yang seharusnya ada

4 SATUAN PENGUKURAN % 𝑥 ∑ 𝑥 𝑖

𝑛 𝑋

(36)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP Kuantitas

6 VALIDITAS Lead process 7 UNIT PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Sub Bagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI

DATA Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(37)

IKU 20: Persentase pemenuhan layanan dukungan manajemen Satker lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

Layanan Dukungan Manajemen Satker lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta merupakan salah satu output dari Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DIrektorat Jenderal PSDKP, yang terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:

a) Dukungan penyusunan rencana program dan rencana anggaran;

b) Dukungan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi;

c) Dukungan pengelolaan keuangan dan perbendaharaan;

d) Dukungan pengelolaan kepegawaian;

e) Dukungan Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

( )

:Persentase Pemenuhan Layanan Dukungan Manajemen Satker

:Persentase pemenuhan pelaksanaan dukungan penyusunan rencana program dan rencana anggaran

:Persentase pemenuhan dukungan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi;

:Persentase pemenuhan dukungan pengelolaan keuangan dan perbendaharaan

:Persentase pemenuhan dukungan pengelolaan kepegawaian :Persentase pemenuhan dukungan Pelayanan umum,

Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan 4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lead Process

7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha

9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data

(38)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

11 METODE CASCADING Komponen pembentuk 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(39)

IKU 21: Persentase pemenuhan layanan Sarana dan Prasarana Internal lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

Pemenuhan Layanan Sarana dan Prasarana Internal lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta merupakan salah satu output dari Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal PSDKP yang terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu:

a) Realisasi pengadaan kendaraan bermotor lingkup Satker Pusat;

b) Realisasi pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi lingkup Satker

Pusat;

c) Realisasi pengadaan peralatan fasilitas perkantoran lingkup Satker Pusat.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

( )

: Persentase Pemenuhan Layanan Sarana dan Prasarana lingkup Satker

: Persentase pemenuhan pengadaan kendaraan bermotor lingkup Satker

Pangkalan PSDKP Jakarta

: Persentase pemenuhan pengadaan perangkat pengolah data dan

komunikasi lingkup Satker Pangkalan PSDKP Jakarta

: Persentase pemenuhan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran lingkup

Satker Pangkalan PSDKP Jakarta 4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lead Process 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

(40)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN 8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

11 METODE CASCADING Komponen pembentuk 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(41)

IKU 22: Persentase pemenuhan layanan perkantoran lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta (%)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA URAIAN

1 SASARAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

Pemenuhan Layanan Perkantoran lingkup Satker Pangkalan PSKDP Jakarta merupakan salah satu Output dari Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal PSDKP, yang terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu :

a) Realisasi Gaji dan Tunjangan lingkup Satker Pangkalan PSDKP Jakarta

b) Realisasi Operasional dan Pemeliharaan Kantor lingkup Satker Pangkalan PSDKP Jakarta

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

( )

: Persentase Pemenuhan Layanan Perkantoran lingkup Satker : Persentase pemenuhan Gaji dan Tunjangan lingkup Satker

Pangkalan PSDKP Jakarta

: Persentase pemenuhan Operasional dan Pemeliharaan kantor lingkup

Satker Pangkalan PSDKP Jakarta.

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET PADA

SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lead Process 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data 10 JENIS KONSOLIDASI DATA Rata-rata

11 METODE CASCADING Komponen pembentuk 12 KLASIFIKASI/POLARISASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(42)

IKU 23: Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK (unit kerja) INFORMASI INDIKATOR

KINERJA

URAIAN

1 SASARAN STRATEGIS Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI WBK adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan dan penguatan akuntabilitas kinerja.

3 FORMULA

PERHITUNGAN/PENG UKURAN

Menggunakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apatarur Negara Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani lingkungan Instansi Pemerintah.

Komponen pengungkit adalah komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit, yaitu:

I. Manajemen Perubahan =5%

II. Penataan Tata Laksana =5%

III. Penataan Sistem Manajemen SDM

=15%

IV. Penguatan Akuntabilitas Kinerja =10%

V. Penguatan Pengawasan =15%

VI. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

=10%

Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM, memiliki fokus pelaksanaan pada dua sasaran utama, yaitu:

a. Terwujudnya ASN Pangkalan PSDKP

Jakarta yang bersih dan bebas dari KKN

(43)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

(20%), diukur dengan menggunakan ukuran:

1. Nilai persepsi korupsi (survey eksternal); dan

2. Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP).

b. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan public kepada masyarakat (20%), diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survey eksternal).

Syarat minimal penilaian Satker yang dapat ditetapkan sebagai WBK adalah :

 Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dari 80;

a. Nilai komponen pengungkit 57 dari total penilaian 60

b. Nilai komponen hasil 18 dari total penilaian 20.

 Memiliki nilai komponen hasil “terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN”

minimal 18, dengan nilai sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5 dan sub komponen Persentasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) minimal 3,5.

4 SATUAN

PENGUKURAN Nilai 5 JENIS ASPEK

TARGET PADA SKP

Kuantitas/Output

6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Inspektorat Jenderal

9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data

(44)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

10 JENIS KONSOLIDASI Nilai Posisi Akhir 11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Tahunan

(45)

IKU 24 : PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN SPIP LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

SPIP berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tetang SPIP memiliki pengertian : "Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan."

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 X = Persentase Pemenuhan Dokumen SPIP Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

 Σ Nt : Jumlah dokumen pemenuhan SPIP dari masing-masing unit kerja

 Σ N : Jumlah dokumen pemenuhan SPIP yang disampaikan ke Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP

4 SATUAN PENGUKURAN Persen 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kuantitas/Output 6 VALIDITAS Lag Output

7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Sub Bagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Buat Baru

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(46)

IKU 25: PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP PANGKALAN PSDKP JAKARTA

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

 X = Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

 Σ Nt : Jumlah dokumen pemenuhan AKIP yang dipenuhi

 Σ N : Jumlah dokumen pemenuhan AKIP yang seharusnya ada

4 SATUAN PENGUKURAN Persen 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kuantitas/Output 6 VALIDITAS Lag Output

7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Subbagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-rata

11 METODE CASCADING Buat Baru

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Tahun

(47)

IKU 26: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN SURAT LAIK OPERASI

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN KEGIATAN Tata kelola pemerintahan yang baik

2 DEFINISI

 IKU ini digunakan untuk tingkat kepuasan masyarakat selaku pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi Kapal Perikanan)

 Untuk mengukur tingkat kepuasan dilakukan survey

 Survey dilakukan selama 2 (dua) kali yaitu pada semester I dan Semeter II Tahun 2020

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Untuk mengukur IKU ini digunakan formula sebagai berikut:

𝑎

Keterangan:

x= Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Layanan SLO a= Nilai indeks kepuasan masyarakat semester

b= Nilai indeks kepuasan masyarakat semester 2 4 SATUAN PENGUKURAN Indeks

5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lag Outcome 7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Sub Bagian Tata Usaha 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Rata-rata

11 METODE CASCADING Buat Baru

12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(48)

IKU 27: Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran lingkup Pangkalan PSDKP Jakarta

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

1 SASARAN PROGRAM Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI

 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN (Bendahara Umum Negara) untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.05/2018 tentang Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L;

 Aspek kinerja dan kualitas pelaksanaan anggaran terdiri dari:

Kesesuaian dengan perencanaan, Kepatuhan terhadap regulasi, Efektivitas pelaksanaan kegiatan, Efisiensi pelaksanaan.

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN

Perhitungan Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu:

Catatan:

Perhitungan manual IKU pada triwulan I sampai dengan Triwulan 3 untuk 10 indikator (Dispensasi SPM dan Pagu Minus tidak termasuk)

Perhitungan manual IKU pada triwulan IV untuk 12 indikator

1. Revisi DIPA (Semakin rendah angka Jumlah Pelaku Usaha revisi DIPA yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran pada K/L tersebut)

∑ 𝑎

2. Deviasi RPD (Semakin rendah Jumlah Pelaku Usaha deviasi (angka absolut) yang diperoleh, maka semakin baik kualitas rencana penarikan halaman III DIPA dan kinerja realisasi anggaran K/L)

( 𝑎 𝑎 𝑛𝑎 𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎 𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎 𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑎 ) 3. Pengelolaan UP (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja

pengelolaan UP)

∑ 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎

4. LPj Bendahara (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja

(49)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

penyampaian LPJ Bendahara)

∑ 𝑎 𝑎 𝑛 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎

∑ 𝑛 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛

5. Data Kontrak (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyampaian data kontrak)

∑ 𝑎 𝑎 𝑛 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎

∑ 𝑎 𝑎 𝑛 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛

6. Penyelesaian Tagihan (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja penyelesaian tagihannya)

( ∑ 𝑎 𝑎𝑛 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎

∑ 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 )

7. Penyerapan Anggaran (Penyerapan anggaran yang dapat mencapai target, maka nilainya semakin baik)

( ∑ 𝑎 𝑎 𝑛 𝑎 𝑎𝑛

∑ 𝑎 )

8. Retur SP2D (Semakin rendah Jumlah Pelaku Usaha retur SP2D yang diperoleh, maka semakin baik kualitas SPM yang diajukan ke KPPN)

( ∑

∑ )

9. Perencanaan Kas (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja kesesuaian pengajuan SPM dengan Renkas/RPD harian)

∑ 𝑎 𝑎 𝑛 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎

∑ 𝑛 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛

10. Pengembalian SPM (Semakin rendah % kesalahan, maka semakin baik kualitas SPM yang disampaikan ke KPPN)

∑ 𝑎 𝑎

∑ 𝑛 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛

11. Dispensasi SPM (Semakin rendah % pengajuan dispensasi SPM, maka semakin baik kinerja indikator dispensasi pengajuan SPM)

∑ 𝑛 𝑎

∑ 𝑎 𝑎𝑛 𝑎 𝑎 𝑎𝑛

12. Pagu Minus (Semakin rendah angka Jumlah Pelaku Usaha pagu minus yang diperoleh, maka semakin baik kinerja perencanaan anggaran Belanja Pegawai pada K/L tersebut)

∑ 𝑎 𝑛

∑ 𝑎

(50)

INFORMASI INDIKATOR

KINERJA URAIAN

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP Kualitas

6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB Pangkalan PSDKP Jakarta 8 SUMBER DATA Aplikasi OM-SPAN Kementerian

Keuangan

9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data 10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Maximize

13 PERIODE PELAPORAN Triwulan

(51)

IKU 28: Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK Pangkalan PSDKP Jakarta dibandingkan Realisasi Anggaran Pangkalan PSDKP Jakarta tahun 2019

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

1 SASARAN PROGRAM Tata kelola pemerintahan yang baik 2 DEFINISI

Nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Atas LK DJPSDKP merupakan

pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern

3 FORMULA PERHITUNGAN/PENGUKURAN 𝑎

Keterangan :

X = Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK Pangkalan PSDKP Jakarta dibandingkan Realisasi Anggaran Pangkalan PSDKP Jakarta TA. 2019

a = Jumlah Nilai Temuan Atas Laporan Keuangan TA.2019) yang disajikan pada LHP atas Kepatuhan Tahun 2019

b = Realisasi Anggaran Pangkalan PSDKP Jakarta TA. 2019 Keterangan :

Batas tertinggi jumlah nilai temuan atas laporan keuangan TA. 2019

(audited) tidak melebihi 1 %

(52)

INFORMASI INDIKATOR KINERJA

URAIAN

4 SATUAN PENGUKURAN Persen (%) 5 JENIS ASPEK TARGET

PADA SKP

Kualitas

6 VALIDITAS Lag Output 7 UNIT/PIHAK

PENANGGUNG JAWAB

Pangkalan PSDKP Jakarta

8 SUMBER DATA Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI 9 STATUS DATA Hasil Perhitungan Raw Data

10 JENIS KONSOLIDASI Posisi Akhir

11 METODE CASCADING Lingkup Dipersempit 12 KLASIFIKASI Minimize

13 PERIODE PELAPORAN Tahunan

Gambar

Tabel Kecepatan Dinas dan Jangkauan  Radar KapalPengawas

Referensi

Dokumen terkait

perikanan yang diperiksa kepatuhannya dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya lingkup Stasiun PSDKP Belawan [pelaku

Dengan ditetapkannya arah kebijakan dan strategi pembangunan perikanan budidaya, Subdit Pakan Buatan telah menetapkan 5 sasaran strategis dengan 8 indikator kinerja

JAWAB Kasi Sarana dan Prasana Pangkalan PSDKP Benoa 8 SUMBER DATA Kontrak Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 9 STATUS DATA Hasil perhitungan raw data. 10

sedangkan pada lingkup UPT berupa hasil evaluasi operasi kapal pengawas dan pengawasan SDP di Stasiun PSDKP Tarakan (6 rekomendasi) dan hasil Reviu atas

DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN 3 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Seksi Pemetaan..

Internal Proses 500 500 500 500 500 IK.3 Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (unit) SS.3 Sumber daya ikan berkelanjutan di Pelabuhan