• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda dan Suzuki - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda dan Suzuki - USD Repository"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TERHADAP SEPEDA MOTOR YAMAHA, HONDA DAN

SUZUKI

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Hengki Pardinal

NIM: 072214114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto dan Persembahan

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita

adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba

itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil

(Mario Teguh)

Bahwa kita hidup untuk berbagi dengan sesama

(Hengki Pardinal)

(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kepuasan

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Terhadap Sepeda Motor

Yamaha, Honda dan Suzuki”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono Akt., M.Si., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. G. Hendra Purwanto, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang juga mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi

sempurna.

5. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak R. Harianja dan Ibu E. Manurung

yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan.

Terima kasih telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam

(8)

viii

6. Untuk kedua adikku tersayangDesna Natalia HarianjadanJosua Harianja

yang selalu memberi motivasi dan semangat.

7. Teman-teman Black Horse FC (Boy, Bornok, Adnan, Nicko, Tokrat, Dedi Otot, Pius Apoy, Ryan, Bryan Den Pid, Cak Gigih, Tri Man, Ateng, Kapten

Mega, Hendi Ambon, teman-teman kontrakan (Agung Jamban, Hendel,

Thomas), teman-teman MPT kelas E (Nining, Icha, Hesti, Rentri, Zhai,

Linda, Prita, Candra, Fanni) “bangga bisa melewatkankehidupan ini bersama

kalian”.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidak

sempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan saran

dan masukan dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 23 Agustus 2011

Penulis

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… .i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…… v

HALAMANPERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI….. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR……… vii

HALAMAN DAFTAR ISI……….. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL……….. x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

HALAMAN ABSTRAK……….. xii

HALAMAN ABSTRACT……… xiii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah……….. 3

C. Pembatasan Masalah……….. 3

D. Tujuan Penelitian……… 4

E. Manfaat Penelitian………. 4

F. Sistematika Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA……… 7

A. Landasan Teori……… 7

B. Penelitian Sebelumnya……… 27

C. Kerangka Konseptual penelitian……… 29

D. Rumusan Hipotesis………. 32

BAB III METODE PENELITIAN……… 33

A. Jenis Penelitian……… 33

B. Subyek dan Obyek Penelitian………. 35

C. Waktu dan Lokasi Penelitian……….. 34

D. Variabel Penelitian………... 34

E. Definisi Operasional……… 36

F. Populasi dan Sampel……… 37

G. Teknik Pengambilan Sampel………... 38

H. Sumber Data……… 39

I. Teknik Pengumpulan Data……….. 39

J. Teknik Pengujian Instrumen……… 40

K. Teknik Analisis Data………... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN………. . 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……….. 73

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN…… . 105

DAFTAR PUSTAKA………. 108

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III. 1 Tabel Anova 48

IV.1 Jenis Sepeda Motor Suzuki 64

V.1 Hasil Uji Validitas Harapan 75

V.2 Hasil Uji Validitas Kenyataan 76

V.3 Uji Reliabitas Total Harapan 78

V.4 Uji Reliabilitas Total Kenyataan 79

V.5 Uji Reliabilitas Per Dimensi 79

V.6 Jenis Kelamin Responden 80

V.7 Usia Responden 81

V.8 Fakultas/Jurusan yang Ditempuh 81

V.9 Merek Sepeda Motor yang Digunakan 82

V.10 Indeks Kepuasan Pelanggan 83

V.11 Hasil Perhitungan IKP Per Dimensi 86

V.12 Uji NormalitasKolmogorov Smirnov 88

V.13 Uji Homogenitas VariansOne Way Anova 90

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Print Out Hasil Olah Data Kuesioner 111

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 164

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata 177

Dharma Yogyakarta

(12)

xii ABSTRAK

KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARAMA YOGYAKARTA TERHADAP SEPEDA MOTOR YAMAHA, HONDA DAN

SUZUKI

Hengki Pardinal

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2011

(13)

xiii ABSTRACT

THE SATISFACTION OF SANATA DHARMA UNIVERSITY STUDENTS TO YAMAHA, HONDA AND SUZUKI MOTORCYCLE

Hengki Pardinal

Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2011

The research attempts to identity the level of satisfaction and whether there were any differences of Sanata Dharma University students’ satisfaction to

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan semakin cepat

dari tahun ketahun dalam dunia otomotif, khususnya sepeda motor, baik dari

jenis Yamaha, Honda, dan Suzuki menimbulkan persaingan yang ketat

diantara produk-produk sepeda motor tersebut. Hal ini disebabkan karena

masing-masing jenis produsen sepeda motor tersebut selalu memunculkan

jenis terbarunya yang disertai kelebihan yang sebelumnya tidak ada.

Perkembangan industri sepeda motor di Indonesia dengan bermacam-macam

merek digunakan oleh para produsen untuk menjadikan isu merek ini menjadi

sangat strategis dikarenakan dapat menjadi sarana bagi perusahaan untuk

mengembangkan dan memelihara loyalitas pelanggan. Merek yang kuat akan

membangun loyalitas, dan loyalitas akan mendorong bisnis terulang kembali.

Merek yang kuat dapat menghasilkan harga yang menarik dan menjadi

penghalang bagi masuknya pesaing. Menurut data penjualan yang

dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) untuk

kuartal keempat 2009, Honda membukukan penjualan terbanyak dengan

jumlah 2.135 juta unit yang disusul oleh Yamaha dengan 1.923 juta unit,

diikuti oleh Suzuki dengan penjualan sejumlah 641.929 unit. Menurut data

tersebut merek yang terlihat dominan ada pada sepeda motor merek Honda

(15)

Suzuki. Untuk menjawab persaingan yang ketat tersebut perusahaan perlu

strategi pemasaran yang tepat, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui

konsep pemasaran yang tepat baginya dalam hal pemasaran.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller,

2007: 6). Sesuai dengan definisi tersebut pada akhirnya semua kegiatan

perusahaan harus diarahkan pada usaha untuk mengetahui kepuasan pembeli.

Kemudian perusahaan memuaskan kebutuhan tersebut, dan dengan

mendapatkan laba yang layak dari kepuasan yang diberikan pada konsumen

dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mengetahui apa keinginan serta

dapat memberikan kepuasan, perusahaan harus mengetahui perilaku

konsumen, dengan mengetahui perilaku konsumen maka perusahaan akan

mengetahui serta mempunyai pandangan yang lebih luas terhadap kebutuhan

dan keinginan konsumen, sehingga kebutuhan dapat terpenuhi. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk

tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya antara lain: faktor

sosiologi, ekonomi, psikologi. Perusahaan harus mempelajari faktor-faktor

tersebut agar program pemasaran lebih berhasil. Dengan keadaan seperti ini

tentunya perusahaan-perusahaan gencar memproduksi motor-motor baru dan

bersaing untuk mendapatkan calon konsumen baru yang banyak dengan

(16)

elektronik. Juga ditawarkan kemudahaan-kemudahaan seperti pembelian

secara kredit, pelayanan yang memuaskan dan potongan harga serta berbagai

hadiah yang ditawarkan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Kepuasan Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Terhadap Sepeda Motor Yamaha, Honda, dan Suzuki”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki?

2. Apakah terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat cukup luasnya permasalahan yang akan diteliti, maka

peneliti akan melakukan pembatasan antara lain:

1. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang telah menggunakan salah satu

jenis motor paling tidak 1 tahun sebelum penelitian ini dilakukan.

2. Jenis segmen sepeda motor yang akan diteliti hanya jenis segmen sepeda

motor bebek dan matic.

3. Untuk mengetahui tigkat kepuasan Mahasiswa Universitas Sanata

(17)

maka digunakan konsep dimensi kepuasan menurut David Garvin yang

meliputi performance (kinerja), features (fitur), realibility (realibilitas),

conformance (conformance), durability (daya tahan), serviceability

(kecepatan dan ketepatan), aesthetics (estetika), perceived quality

(persepsi terhadap kualitas).

D. Tujuan penelitian

Penelitian yang penulis lakukan pada intinya menuju suatu arah

sasaran yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah yang telah

penulis sampaiakan sebelumnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini dibuat

untuk mengetahui:

1. Mengetahui kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki.

2. Mengetahui perbedaan kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu bagi produsen sepeda motor

Yamaha, Honda, dan Suzuki dalam mengetahui posisi produk nya di mata

konsumen mereka, sehingga diharapkan penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu bahan pertimbangan perusahaan dalam bidang

(18)

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan terutama di bidang manajemen

pemasaran dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Akan menambah referensi bacaan ilmiah bagi pembaca dan pengetahuan

akan produk sepada motor Yamaha, Honda, dan Suzuki bagi

mahasiswa-mahasiswinya.

4. Pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, bahan

acuan serta informasi untuk mengembangkan penelitian yang serupa serta

sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

F. Sistematika Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah penelitian,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan penulis untuk

melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

(19)

sumber data, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data

dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini akan menggambarkan bagaimana gambaran umum tempat

Studi kasus dan gambaran umum perusahaan Yamaha, Honda, dan

Suzuki.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pengolahan data, analisis data dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari apa yang telah

(20)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Produk

Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat

diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa

ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau

kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai

merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang

mentah dan dijual sebagaibarang jadi. Produk yang berupa barang mentah

seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas

(Wikipedia.org).

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti

"sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya" (Random

House Dictionary, 1975). Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce,

merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk)

memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata

"produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced").

Namun sejak 1695, definisi kata productlebih merujuk pada sesuatu yang

(21)

Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh

ekonom-politisi Adam Smith. Dalam penggunaan yang lebih luas, produk

dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang

sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri

untuk barang dan jasa(Wikipedia.org).

Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996: 274) adalah: “A

product as anything that can be offered to a market for attention,

acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”.

Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan pelanggan.

Menurut Stanton (1996: 222) “A product is asset of tangible and

intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand

plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah

kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di

dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan

jasa dan reputasi penjualannya.

Menurut Tjiptono (1999: 95) secara konseptual produk adalah

pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan

sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

(22)

2. Pentingnya Pengembangan Produk

Keinginan dan tuntutan pelanggan selalu berkembang sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ledakan informasi

yang arusnya telah menyebar cepat kemana-mana yang telah

mengakibatkan cepatnya perubahan selera pelanggan, dan makin

pendeknya usia suatu produk. Pelanggan membutuhkan produk yang

belum ada pembuatnya atau pelanggan membutuhkan pelayanan yang

belum ada yang melayaninya. Hal ini menjadi alasan mengapa produk itu

menjadi ada, kerena organisasi bisnis percaya bahwa masyarakat

membutuhkannya. Untuk mewujudkan keinginan pelanggan tersebut, para

manajer sangat diperlukan karena peluang jarang terlihat dengan jelas.

Mengidentifikasi dan sekaligus memanfaatkan peluang baru yang ada

merupakan langkah awal yang tepat untuk memberikan produk dan jasa

pelayanan yang sesuai keinginan pelanggan.

Pengembangan produk pada dasarnya adalah upaya perusahaan

untuk senantiasa menciptakan produk baru, memperbaiki produk lama atau

memodifikasi produk lama agar selalu dapat memenuhi tuntutan pasar dan

selera pelanggan. Keinginan untuk melakukan pengembangan produk dan

jasa pelayanan sangat tergantung pada strategi bisnis yang diterapkan.

Apapun strategi bisnis yang dimiliki perusahaan, pengembangan produk

sangat diperlukan. Misalnya, meskipun terdapat globalisasi selera

(23)

melayani pelanggan. Hal ini didasari oleh adanya perbedaan selera

pelanggan, maka semakin banyak jenis produk dan jasa pelayanan yang

diperlukan untuk melayani segmentasi pasar dan menuntut pengembangan

produk harus terus dilakukan (Yamit, 2002: 100).

3. Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang

membutuhkan kontribusi dan hampir semua yang ada pada perusahan,

namun ada fungsi yang paling penting bagi proyek pengembangan produk

menurut (Karl dan Steven, 2001: 3) dalam (Arlys Ika Kharisma, 2008),

yaitu:

a. Pemasaran

Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan

dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses

identifikasi peluang produk, mendefinisikan segmen pasar, dan

identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus

merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan,

menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi

produk.

b. Perancangan (Design)

Peranannya sangat penting dalam mendefinisikan bentuk fisik

(24)

konteks tersebut tugas bagian perancang mencakup desain engineering

(mekanika, elektrik, software).

c. Manufaktur

Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk

merancang dan mengoperasikan suatu sistem produksi pada proses

produksi suatu produk. Secara luas, fungsi manufaktur sering kali

mencakup pembelian, distribusi dan instalasi. Kumpulan aktivitas ini

disebut sebagai rantai pemasok.

Dalam menetapakan strategi pengembangan produk, terdapat

empat macam pendekatan yang dapat ditempuh (Yamit, 2002: 107)

yaitu:

1) Modifikasi bauran pemasaran

2) Perluasan lini produk

3) Menambah citra dan manfaat produk

4) Diversifikasi produk

4. Tahapan Pengembangan Produk

Kadang-kadang produk baru dapat dikembangkan oleh orang yang

sama sekali tidak terlibat pada suatu perusahaan. Banyak ide yang muncul

dari orang yang tidak memiliki modal, tidak memiliki sistem produksi dan

tidak memiliki keahlian pemasaran untuk memperkenalkan produk mereka

ke konsumen. Oleh karena itu, mereka menjual idenya tersebut ke

(25)

yang memiliki spesialisasi dalam membuat ide baru, yang dapat mereka

jual atau disewakan pada perusahaan lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan pertama

dalam pengembangan produk adalah mencari ide yang dapat diperoleh dari

berbagai sumber baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun yang

berasal dari orang luar yang sama sekali tidak terlibat dengan perusahaan.

Yamit (2002: 109) mengemukakan garis besar prosedur tahapan

pengembangan produk sebagai berikut:

a. Pengembangan Gagasan

Banyaknya sumber gagasan yang dapat dimanfaatkan

menyebabkan pengembangan gagasan harus dilakukan secara

sistematik, sehingga dapat dihindari gagasan yang tidak relevan dan

tidak realistis. Untuk itu pengembangan gagasan perlu didasari

kebijakan dan strategi-strategi yang jelas mencakup:

1) Jenis produk dan segmen pasar yang perlu dituju

2) Besarnya pangsa pasar yang diharapkan

3) Kemampuan sumber daya perusahaa dalam mengembangkan produk

baru dan modifikasi produk lama.

b. Penyaringan Gagasan

Tujuan penyaringan gagasan adalah untuk mengurangi gagasan

yang ada agar benar-benar dapat diwujudkan, sesuai dengan kebijakan

(26)

gagasan yang diragukan harus diambil sedini mungkian untuk

mencegah pemborosan waktu dan dana.

c. Pengembangan dan Uji Konsep

Dalam tahap ini gagasan yang telah disetujui kemudian

dikembangkan menjadi konsep produk. Kemudian konsep produk

tersebut diuji terhadap kelompok-kelompok konsumen yang

ditargetkan. Calon konsumen diminta untuk menjawab apakah mereka

berminat membeli apabila produk tersebut benar-benar diproduksi.

Persentase dari jawaban yang positif kemudian diproyeksikan terhadap

jumlah populasi kelompok responden yang ditargetkan untuk

memperkirakan volume penjualan.

d. Analisis Bisnis

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis bisnis ini antara

lain:

1) Ramalan penjualan

Manajemen harus dapat memperkirakan apakah proyeksi

penjualan cukup tinggi untuk dapat menghasilkan keuntungan yang

diharapkan. Perlu pula diadakan survei terhadap hasil penjualan

produk pesaing sejenis. Perlu disusun perkiraan penjualan minimum

dan penjualan maksimum untuk mengantisipasi resiko yang mungkin

(27)

2) Perkiraan biaya dan laba

Dari ramalan penjualan dapat diperkirakan biaya dan laba.

Metode analisis titik impas (break even analysis), analisis periode

pengembalian investasi (payback period analysis), dan analisis

resiko dan laba (risk and return analysis) adalah metode yang dapat

digunakan dalam analisis bisnis.

3) Pengembangan dan Uji Produk

Dalam tahap ini menguji apakah konsep yang telah

dirumuskan dapat direalisasikan secara teknis. Apabila secara teknis

produk tersebut dapat dikembangkan, kemudian dibuatlah contoh

produk yang dikenal dengan prototipe. Prototipe ini kemudian diuji

fungsinya secara laboratorium untuk memastikan efektivitas dan

keamanannya. Pengujian selanjutnya adalah pengujian oleh para

calon konsumen yang biasa disebut consumer test. Kemudian

diminta pendapatnya tentang produk dengan segala atributnya.

4) Strategi Pemasaran Produk

Strategi pemasaran produk baru terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a) Bagian pertama, mencakup struktur pasar, luas pasar serta

perilaku pasar yang dituju.

b) Bagian kedua, mencakup garis besar harga yang direncanakan dan

strategi pendistribusian.

(28)

5) Uji Pasar

Uji pasar adalah tahap yang memadukan program

pengembangan produk dengan program pemasaran. Tujuannya

adalah untuk menguji produk dalam situasi pasar yang sebenarnya

serta untuk menguji semua program pemasaran produk tersebut,

seperti strategi positioningnya, periklanan, distribusi, kebijakan

harga dan pengemasan.

6) Pengenalan Pasar

Setelah mendapat cukup informasi positif dalam tahap

pengujian pasar, perusahaan memutuskan untuk memulai produksi

dan memperkenalkannya atau menjualnya ke pasar. Dalam

keputusan pengenalan produk, perusahaan perlu mempertimbangkan

empat aspek utama, yaitu waktu pengenalan, tempat pengenalan,

target konsumen yang ingin dicapai dan strategi pengenalan produk.

5. Kepuasan

Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan

harapannya (Yamit: 2002: 78). Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari

perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan

pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:

Taraf pertama: Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,

(29)

seseorang pelanggan. Ia menanyakan merek, berapa ukurannya, kemudian

dicoba dan akhirnya dikemas.

Taraf kedua: memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat

membuat mereka akan kembali lagi. Contoh: Wiraniaga Televisi B

menunjukan jenis TV yang dibutuhkan seorang pelanggan. Dia

menunjukan juga jenis Televisi apa yang diperlukan (disesuaikan dengan

ruangan dan tempat TV pelanggan), dijelaskan keuntungannya, kemudian

di cek dan dicoba, dikemas pada kemasannya. Dan ditanyakan cara

membawanya, apakah akan diantar atau akan dibawa sendiri TV?

Taraf ketiga: melakukan lebih daripada apa yang diharapkan

pelanggan. Contoh: Wiraniaga Televisi C (selain seperti Wiraniaga

Televisi B), juga dijelaskan berbagai hal tentang kualitas TV dan

perbedaan dari masing-masing jenis TV, jenis kemasan (vacum atau tidak

dan selain itu diberikan alternatif Televisi dari industri yang lain (TV pipih

atau tebal ). Setelah itu dikemas, dan ditanyakan diantar atau dibawa

sendiri, jika dibawa sendiri diserahkan Televisi tersebut sambil tersenyum

serta mengucapkan terima kasih.

6. Pelanggan

Pengertian pelanggan yaitu orang atau instansi/lembaga yang

membeli barang-barang jasa kita secara rutin atau berulang-ulang, karena

(30)

tentang pelanggan adalah sebagai berikut (Gaspersz, 1997) dalam (Arlys

Ika kaharisma, 2008):

a. Pelanggan adalah pembeli atau pengguna barang-barang jasa kita secara

lebih dari satu kali pembelian.

b. Pelanggan adalah seseorang atau lembaga yang menjalin hubungan

baik dalam bidang usaha dengan pihak lain.

c. Pelanggan adalah rekan atau mitra yang telah sekian lama menjalin

kerjasama usaha.

d. Pelanggan adalah bagian yang sangat penting dari lingkup bisnis/usaha

kita.

e. Pelanggan adalah orang-orang yang datang kepada kita (perusahaan

atau petugas pelayanan) dengan maksud, tujuan dan harapan tertentu

untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara yang

menyenangkan.

f. Pelanggan adalah raja atau tamu istimewa kita. Oleh karena itu,

hubungan baik dan saling menghormati dengan pelanggan harus selalu

kita bina, karena dari pelangganlah kelangsungan hidup usaha kita

terlaksana.

7. Jenis Pelanggan

Pelanggan terdiri dari tiga jenis menurut (Gaspersz, 1997: 33)

(31)

a. Pelanggan Internal (Internal Customers)

Adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh

pada performansi perusahaan. Bagian-bagian pembelian, produksi,

pemasaran, pembayaran gaji, rekruitmen dan karyawan, merupakan

contoh dari pelanggan internal.

b. Pelanggan Antara (Intermediate Customers )

Adalah mereka yang bertindak sebagai perantara bukan sebagai

pemakai akhir produk itu. Distributor adalah mendistribusikan

produk-produk, agen-agen yang memesan kamar hotel untuk pemakai,

merupakan contoh dari pelanggan antara.

c. Pelanggan Eksternal(Eksternal Customers )

Adalah pembeli atau pamakai akhir produk itu, yang sering disebut

sebagai pelanggan nyata(Real Customers). PelangganEksternaladalah

orang yang membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu.

8. Kepuasan Pelanggan

Menurut Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e

bahwa kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang

mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.

Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat

gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas

cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka

terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan

(32)

Sedangkan menurut Yamit (2002: 78) kepuasan pelanggan adalah

hasil yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi

harapan yang diinginkan.

Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang

ditawarkan oleh organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas

mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan

manfaat (benefits) bagi pelanggan. Dalam kaitannya dengan kepuasan

pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada

konteksnya.

Zeithmal, Berry dan Parasuraman (1985) dalam Yamit (2002) telah

melakukan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil

mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para

pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Yaitu:

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi.

b. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan

pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang

telah dijanjikan.

c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Assurance(jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko

(33)

e. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan

pelanggan.

Joseph S. Martinich (1997) dalam Yamit (2002) mengemukakan

spesifikasi dari dimensi kualitas produk yang relevan dengan pelanggan

dapat dikelompokkan dalam enam dimensi, yaitu:

a. Performance. Hal yang paling penting bagi pelanggan adalah kualitas

produk menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apakah

pelayanan diberikan dengan cara yang benar.

b. Range and Type of Features. Selain fungsi utama dari suatu produk dan

pelayanan, pelanggan sering kali tertarik pada kemampuan atau

keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan.

c.Reliability and Durability. Kehandalan produk dalam penggunaan

secara normal dan berapa lama produk dapat digunakan hingga

perbaikan diperlukan.

d. Maintainability and Serviceability. Kemudahan untuk pengoperasian

produk dan kemudahan perbaikan maupun ktersediaan komponren

pengganti.

e. Sensory Characteristics. Penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera

dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam

kualitas.

f. Ethical Profile and Image. Kualitas adalah bagian terbesar dari kesan

(34)

Berdasarkan perspektif kualitas, David Garvin (1988) dalam Yamit

(2002) mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi utama

yang biasanya digunakan terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang

menghasilkan barang. Yaitu:

a. Kinerja (performance), Karakteristik pokok dari produk inti.

b. Fitur (features), karakteristik pelengkap/tambahan.

c. Kehandalan (Reliability), yaitu probabilitas terjadinya tingkat kegagalan

pemakaian/kerusakan produk pada periode waktu tertentu. Semakin

kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk

bersangkutan.

e. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan

standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan

dan kedatangan kereta api.

d. Daya Tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum

produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian

normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk.

f. Serviceablility, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta

kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.

g. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai

dengan panca indra (rasa, bau, suara).

h. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality), yaitu kualitas yang dinilai

(35)

Pada kasus penelitian ini di dalam mengukur kepuasan pelanggan

penulis memakai konsep dimensi kepuasan menurut David Garvin.

Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan

persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak

pada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan

mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan

dengan demikian kepuasan pelanggan akan tercipta.

Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk

dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan, bila produk

jauh lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan tidak puas.

Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila

prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira. Pelanggan

yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu orang

lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah

memenuhi harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang

cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya

menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan

lebih banyak dari yang mereka janjikan.

9. Model Konseptual Pelanggan

Sejumlah model teoritikal telah dikemukakan dan digunakan untuk

menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan/ketidakpuasan para pelanggan. Diantaranya adalah model

(36)

attribution theory, dan experientally-based affective feelings (Tjiptono:

2000: 96).

a. Expectancy Disconfirmation Model

Model yang berkembang pada dekade 1970an ini

mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi yang

memberikan hasil di mana pengalaman yang dirasakan setidaknya

sama baiknya (sesuai dengan yang diharapkan). Berdasarkan

konsumsi atau pemakaian produk tertentu dan juga merek lainnya

dalam kelas produk yang sama, pelanggan membentuk harapannya

mengenai kinerja seharusnya dari produk yang bersangkutan. Harapan

atas kinerja itu dibandingkan dengan kinerja aktual produk. Jika

kualitas lebih rendah daripada harapan, yang terjadi adalah

ketidakpuasan emosional. Bila kinerja lebih besar dibandingkan

harapan, terjadi kepuasan emosional.

b. Equity Theory

Equity theory beranggapan bahwa orang menganalisis rasio

input dan hasilnya dengan rasio input dan hasil mitra pertukarannya.

Jika ia merasa bahwa rasionya unfavorable dibandingkan anggota

lainnya dalam pertukaran tersebut, ia cenderung akan merasakan

adanya ketidakadilan.

c. Attribution Theory

Attribution theory mengidentifikasi proses yang dilakukan

(37)

Atribusi yang dilakukan seseorang tesebut dapat sangat

mempengaruhi kepuasan purnabelinya terhadap produk tertentu,

karena atribusi memoderasi perasaan puas atau tidak puas. Pada

umumnya, bila kinerja suatu produk gagal memenuhi harapan,

pelanggan akan berusaha menentukan penyebab kegagalan tersebut.

Bila penyebab kegagalan itu ditimpakan pada produk itu sendiri, maka

perasaan tidak puas akan mungkin sesekali muncul. Sebaliknya, jika

penyebabnya ditimpakan pada faktor keadaan atau tindakan konsumen

itu sendiri, maka perasaan tidak puas lebih kecil kemungkinannya

untuk terjadi. Proses atribusi sangat besar pengaruhnya terhadap

kepuasan/ketidakpuasan pelanggan apabila keterlibatan dan

pengalaman pelanggan dengan suatu barang atau jasa relatif lebih

tinggi.

d. Ekperientally Bassed Affective Fellings

Pendekatan eksperiensial berpandangan bahwa tingkat

kepuasan pelanggan dipengaruhi perasaan positif dan negatif yang

diasosiasikan pelanggan dengan barang tertentu setelah pembeliannya.

Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi

harapan, perasaan yang timbul dalam proses purnabeli juga

mempengaruhi parasaan puas atau tidak puas terhadap produk yang

dibeli. Riset yang dilakukan Westbrook (1987) menunjukkan bahwa

terdapat dua dimensi respon afektif, yaitu serangkaian perasaan positif

(38)

independen, artinya konsumen dapat merasa positif sekaligus negatif

terhadap pembelian tertentu.

10. Jenis-jenis Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan terbagi menjadi 2

(http://ta-tugasakhir.blogspot.com konsep-kepuasan-konsumen.html):

a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi

atau pemakaian suatu produk. Misal: karena makan membuat perut kita

menjadi kenyang.

b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari

atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal: Perasaan bangga karena

mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan

yang mewah.

11. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Kotler, mengemukakan beberapa metode yang dapat digunakan

untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode tersebut antara lain (Yamit,

2002: 8):

a. Sistem pengaduan

Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk

memberikan saran, keluhan, dan bentuk ketidak puasan lainnya dengan

cara menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk

harus menjadi perhatian bagi perusahaan, sebab saran dan keluhan itu

pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan hal ini sebagai

(39)

b. Survei pelanggan

Survei pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam

mengukur kepuasan pelanggan misalnya, telepon, atau wawancara

secara langsung.

c. Panel pelanggan

Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk

dan mengundang pelanggan yang telah berhenti atau telah pindah

menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan setia akan

diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan dari

pelanggan yang telah berhenti membeli, perusahaan akan memperoleh

informasi mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila pelanggan yang

berhenti membeli (customer loss rate) ini meningkat hal ini

menunjukan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggan.

12. Mahasiswa

Mahasiswa menurut Salim (Kamus Umum Bahasa Indonesia,

2002), dalam Dinarty Manurung (2010) adalah orang-orang yang terdaftar

dan menjalani pendidikan di perguruan tinggi.

Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 18/19 tahun sampai

24/25 tahun. Rentang umur masing-masing mahasiwa ini masih dapat

dibagi-bagi atas periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa

semester I sampai dengan IV. Sedangkan dalam periode 21/22 tahun

sampai dengan 24/25 adalah mahasiswa semester V sampai dengan

(40)

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

1. Ningrum, Arlys Ika Kharisman. 2008. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Sepeda Motor Yamaha MIO dengan Metode QFD (Quality Functio

Deployment) Studi Kasus Dealer HOYA Motor Klaten. Univeritas

Muhamadiyah Surakarta. Tugas Akhir.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan

pengguna sepeda motor Yamaha Mio dan tindakan-tindakan sebagai

koreksinya. Penelitian ini menggunakan analisis metode Quality Function

Deployment tahap 3 mencoba untuk mengetahui atribut-atribut kepuasan

produk yang diinginkan pelanggan, tingkat kepentingan, kinerja produk,

parameter teknik, kebutuhan proses dan prosedur kualitas. QFD

diaplikasikan untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pelanggan

ke dalam prosedur kualitas yang lebih terperinci. Hasil dari penelitian pada

sepeda motor Yamaha Mio di Hoya Motor klaten dengan menggunakan

QFD, didapatkan 17 atribut kepuasan produk yang diinginkan oleh

pelanggan dan diterjemahkan ke dalam 10 parameter teknik dalam House

of Quality (HOQ) tahap 1. Matrik HOQ tahap 2 menggambarkan

bagaimana 10 parameter teknik tersebut dijabarkan menjadi 12 kebutuhan

proses oleh manajemen kantor pos dan HOQ tahap 3 menerjemahkan 14

kebutuhan proses menjadi 14 prosedur kualitas beserta urutan prioritasnya.

Urutan prioritas prosedur kualitas inilah yang menjadi pedoman dalam

pengembangan kepuasan produk sepeda motor Yamaha Mio agar sesuai

(41)

Dari penelitian sebelumya tersebut maka dampak bagi penelitian

ini adalah dengan masih obyek penelitian yang sama yaitu tentang

kepuasan pelanggan maka penulis akan melakukan penelitian ulang

kembali dengan menggunakan/mengganti atau memperluas subyek

penelitiannya.

2. Purwanto, Asih. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. Universitas

Muhamadiyah Surakarta. Tugas Akhir.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas

produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian produk sepeda

motorYamaha Mioserta menganalisis variabel yang mempunyai pengaruh

paling dominan terhadap keputusan pembelian produksepeda motor

Yamaha Mio pada masyarakat di wilayah Surakarta. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh konsumen sepeda motor Yamaha Mio di

wilayah Surakarta. Sample yang digunakan sebanyak 150 responden

dengan teknik Accidental Quota Sampling. Teknik pengumpulan data

dengan kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis

regresi linier berganda, asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas,

uji heteroskedastisitas), uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi).

Dari hasil analisis asumsi klasik, uji normalitas dengan

kolmogorovsmirnov diperoleh signifikan lebih besar dari 0,05 yang artinya

data distribusinya normal. Uji multikolinieritas diperoleh nilai VIF dan

(42)

tidak ada masalah multikolinieritas, sedangkan uji heteroskedastisitas

dengan metode Glejser menyatakan tidak ada masalah. Berdasarkan hasil

analisis regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan bahwa secara

parsial kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio, sedangkan promosi dan

desain berpengaruh signifikan pada tarap 5%. Dari hasil uji F bahwa

secara simultan kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha

Miodimana nilai F hitung > F tabel. Kualitas produk mempunyai pengaruh

paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor

Yamaha Miodiperoleh nilai R square sebesar 0,255, yang artinya variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 25,5%

sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar

model.

Dari penelitian sebelumya tersebut dampak bagi penelitian ini

adalah dengan variabel penelitian yang sama tentang sepeda motor maka

penulis akan melakukan penelitian ulang kembali dengan

menggunakan/mengganti atau memperluas subyek penelitiannya dan

mengganti jenis obyek penelitiannya.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kepuasan merupakan tingkat perasaan pelanggan yang diperoleh

setelah pelanggan melakukan/menikmati sesuatu produk. Dengan demikian

(43)

diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan

perusahaan di dalam usaha memenuhi harapan konsumen. Pelanggan yang

puas cenderung lebih loyal, tidak mudah tergoda untuk beralih ke pemasok

yang menawarkan harga lebih murah, dan berpotensi menyebarluaskan

pengalaman positifnya kepada orang lain. Demikian juga dengan para

produsen sepeda motor seperti Yamaha, Honda dan Suzuki mereka saling

berlomba untuk menciptakan produk yang berkualitas serta memberikan

kepuasan yang cukup tinggi bagi para pelanggannya. Perkembangan

teknologi yang semakin canggih dan semakin cepat dari tahun ke tahun dalam

otomotif, khususnya sepeda motor, menimbulkan persaingan yang ketat

diantara produk-produk sepeda motor tersebut.

Yamaha memang cukup alot untuk terus mengejar Honda dengan

segala strategi. Dari sekian jurus, strategi mengeluarkan scooter automatic

alias skutik pada 2003 berbuah manis pada tahun-tahun selanjutnya. Dari tiga

segmen sepeda motor yakni bebek, skutik, dan sport, Yamaha memimpin di

dua segmen kecuali bebek. Keunggulan Honda di segmen bebek tak terlepas

dari citra Honda yang terkenal irit bahan bakar minyak (BBM). Faktor lain

yang amat konvensional adalah citra harga jual kembali di pasar sekunder

yang masih dalam kategori lumayan. Misal, beli sepeda motor pada harga Rp

10 juta, jika dijual kembali dalam setahun masa pakai harganya tidak

terdiskon habis-habisan. Tentu saja jika dalam kategori kondisi masih baik.

Kini, Yamaha memiliki tiga varian skutik yakni Yamaha Mio, Mio

(44)

meluncurkan satu lagi varian skutik dengan tema retro modern, Honda

Scoopy. Sama dengan Yamah dan Suzuki, Honda memiliki tiga varian skutik

yakni Honda Vario, Honda Beat, dan Honda Scoopy. Sedangkan Suzuki

mengandalkan Spin, Skydrive, dan Skywave. Honda yang belakangan terus

dipepet Yamaha, terus berbenah. Untuk mensiasati segmen sport yang juga

dikuasai Yamaha dengan mengubah tampilan Honda Tiger. Bahkan, kabarnya

Honda juga sedang menyiapkan sepeda motor sport anyar di kelas 150 cc

yaitu New Megapro. Demikian pula Suzuki terus berbenah di antaranya

dengan mempersiapkan sepeda motor sport. Mereka optimistis penjualan

akan meningkat karena mempunyai varian baru Suzuki Titan.

Masing-masing ketiga varian jenis produk motor tersebut memang

memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh satu sama lainnya. Salah satu

keunggulan yang dimiliki Yamaha adalah inovasi mereka yang cukup

beragam. Yamaha mampu meluncurkan berbagai tipe sepeda motor dengan

beragam pilihan dan ini memberikan dukungan yang luas bagi mereka dalam

meningkatkan penetrasi pasar. Sedangkan keunggulan dari Honda salah

satunya adalah penggunaan bahan bakar yang cukup irit serta harga jual

kembali yang masih cukup tinggi. Untuk urusan ini memang kita harus akui

Honda adalah juaranya. Hal ini juga tampak terlihat dari banyaknya

penghargaan nasional dan internasional yang telah diterima Honda.

Sedangkan keunggulan yang dimiliki Suzuki salah satunya adalah perawatan

mesin yang cukup mudah dan tingkat kerusakannya lebih rendah. Hal ini

(45)

Kaitannya dengan penelitian ini adalah dapat diduga dengan kondisi

persaingan yang cukup sengit diantara ketiga produsen motor tersebut untuk

memuaskan para pelanggan setia mereka dimana para ketiga produsen saling

berlomba untuk selalu mengungguli lawannya dengan penciptaan inovasi

produk yang baru serta pemakaian teknologi canggih pada setiap keluaran

jenis produk motornya serta keunggulan-keunggulan yang dimiliki pada

setiap varian ketiga jenis produk motor tersebut pasti akan menimbulkan

adanya perbedaan tingkat kepuasaan yang diperoleh dari para pelanggan

masing-masing jenis motor tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada teori-teori yang digunakan dan diketahui maka

penulis dapat mengemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa ada

perbedaan kepuasan mahasiswa Universtitas Sanata Dharma Yogyakarta

(46)

33 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif

terhadap pengguna sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki studi kasus

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kampus Mrican dan

Paingan.

Dasar jenis penelitian deskriptif dipilih karena penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan

menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

pendapat yang berkembang, proses yang berlangsung, akibat atau efek yang

terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Fenomena

disajikan secara apa adanya hasil penelitiannya diuraikan secara jelas dan

gamblang tanpa manipulasi, oleh karena itu penelitin ini tidak adanya

hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian (Uma sekaran: 1992).

Dasar jenis penelitian komparatif dipilih karena penelitian komparatif

atau perbedaan adalah jenis penelitian yang betujuan untuk membedakan atau

membandingkan hasil penelitian antara dua atau lebih kelompok penelitian

(Uma Sekaran: 1992).

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang diminta keterangan

(47)

penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

kampus Mrican dan Paingan yang telah menggunakan salah satu jenis

motor paling tidak 1 tahun dan masih aktif ketika penelitian ini dilakukan.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian

pokok dalam penelitian. Obyek penelitian ini adalah kepuasan konsumen

terhadap sepeda motor Yamaha, Honda, dan Suzuki dengan menggunakan

dimensi kepuasan konsumen milik David Garvin yang meliputi

performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability,

estetika, danperceived.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Januari - Juni 2011.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kampus Mrican dan Paingan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Sugiyono,

(48)

a. Variabel Independent

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antencedent. Yang dalam bahasa Indonesia sering juga disebut variabel

bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadikan sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah jenis sepeda

motor.

b. Variabel Dependent

Variabel dependent sering juga disebut variabel output, kriteria,

konsekuensi. Yang dalam Bahasa Indonesia sering juga disebut variabel

terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependent adalah kepuasan pelanggan.

2. Definisi Variabel

a. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli

yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan

(49)

b. Jenis Sepeda Motor

Jenis sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai

oleh sebuah mesin yang memiliki ciri (sifat, keturunan, dsb) yang

khusus.

3. Pengukuran Variabel

Jenis pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalahlikert scale dannominal scale.

E. Definisi Operasional

1. Kepuasan Konsumen.

Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli

yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan

harapannya (Kotler: 2000). Dimensi kepuasan konsumen meliputi

performance, features, realibility, conformance, durability, serviceability,

estetika,perceived. (David Garvin: 1988)

2. Jenis Sepeda Motor

Jenis sepeda motor adalah motor adalah kendaraan beroda dua

yang ditenagai oleh sebuah mesin yang memiliki ciri (sifat, keturunan,

dsb) yang khusus. Dimensi variabel dari jenis sepeda motor adalah jenis

(50)

Motor jenis bebek adalah sepeda motor kecil yang dibangun di atas

kerangka yang sebagian besar terdiri dari sebuah pipa berdiameter besar.

Tenaga penggerak dari motor bebek didasarkan pada sepeda motor

konvensional. Mesin berada diantara kedua kaki dan roda belakang

digerakkan oleh rantai. Tangki bahan bakar dari sebuah motor bebek ini

terletak di bawah kursi, dan dalam hal inilah perbedaannya dari sepeda

motor konvensional, yang memiliki tangki bahan bakar diantara lutut

pengendara dan sebuah kerangka yang terletak dibawah tangki dibawah

kursi dan menjulur ke bagian depan motor. Ukuran mesin umumnya dalam

kisaran antara 50 cc sampai 125 cc, tetapi ada kecenderungan mesin

menajdi semakin besar(Wikipedia.org).

Sepeda motor jenis matic adalah motor jenis automatic

transmission scooter dengan fitur baru dan 4 tak dikombinasikan dengan

sistem transmisi otomatis untuk memberikan akselerasi yang halus tanpa

melakukan perpindahan tuas perseneling(Wikipedia.org).

F. Populasi dan Sample

Populasi adalah merupakan keseluruhan elemen yang dapat digunakan

untuk membuat beberapa kesimpulan atau generalisasi. Yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta kampus Mrican dan kampus Paingan yang menggunakan

salah satu dari ketiga jenis produk sepeda motor tersebut minimal 1 tahun

(51)

populasi yang dijadikan dalam penelitian adalah tak terbatas yaitu seluruh

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kampus Mrican dan

kampus Paingan.

Sample adalah merupakan sub kelompok dari populasi yang dipilih

dalam penelitian. Sample dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kampus Mrican dan kampus Paingan

yang menggunakan salah satu dari ketiga jenis produk motor tersebut

minimal 1 tahun sebelum penelitian ini dilaksanakan.

Jumlah sample yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 90

responden. Jumlah sebesar ini ditentukan dengan pertimbangan karena dalam

penelitian ini terdapat tiga jenis kelompok subsample, di mana

masing-masing jumlah minimum dari subsample tersebut harus sebanyak 30

responden (Uma Sekaran: 1992).

G. Teknik Pengambilan Sample

Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2008:122) “Purposive Sampling adalah teknik

penentuan sample dengan pertimbangan tertentu”. Djarwanto (2001:18)

menyatakan purposive sampling adalah pengambilan sample dengan cara

mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi

didasarkan pada tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut maka sample yang digunakan dalam

(52)

Yogayakarta yang mempunyai merek sepeda motor Yamaha, Honda dan

Suzuki minimal 1 tahun sebelum penelitian ini dilaksanakan.

H. Sumber Data

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang akan

diteliti yang berhubungan atau berkaitan dengan pengguna sepeda motor

Yamaha, Honda, dan Suzuki.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan data-data atau

dokumen yang sudah dibuat oleh orang lain serta tambahan data yang

relevan dengan penelitian yang diangkat.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Skala pengukuran menggunakan

skala Likert dimana sangat setuju (SS) diberi nilai 5; setuju (S) diberi

nilai 4; netral (N) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi nilai 2; sangat

(53)

2. Library Research(Riset Kepustakaan)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan

kuliah, literature, serta sumber lain yang dikumpulkan guna membantu

memperkuat teori dan analisa.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk

kuesioner, sehingga perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan instrumen. Rumus yang digunakan

adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus

korelasi product moment sebagai berikut:

r

xy =

Dengan keterangan :

rxy =koefisien korelasiproduct moment

x = nilai tiap item

y = nilai seluruh item

(54)

Dalam penelitian ini, apabila nilai korelasi product moment rhitung>

r tabel dengan taraf signifikansi (α) 5% yang digunakan, maka kuesioner

dinyatakan valid atau sahih.

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya benar sesuai

kenyataan maka berapakalipun diambil, tetap akan sama. Instrumen yang

sudah dipercaya (reliable)akan menghasilakan data yang dapat dipercaya

juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliable

artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalakan.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode Interval

Consistance Reliability atau Realibilitas interval dengan teknik Split Half

atau belah dua dari Spearman Brown. Teknik ini digunakan untuk menguji

apakah daftar pertanyaan saling berkaitan dalam pola yang konsisten. Cara

yang dilakukan adalah:

a. Membelah seluruh pengukuran menjadi dua bagian yang sama besar

berdasarkan nomor genap dan ganjil.

b. Menghitung koefisien korelasi antar belah dengan korelasi product

(55)

RumusSpearman Brown:

Dengan keterangan:

Rii : reliabilitas instrumen

Rxy : koefisien pengukuran dua belah

Dalam penelitian ini, apabila nilai indeks reliabilitas r hitung > rtabel

dengan taraf signifikansi (α) 5 % yang digunakan, maka kuesioner tersebut

memenuhi syarat reliabilitas (keandalan).

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik untuk analisis masalah pertama:

Masalah pertama adalah bagaimana kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha,

Honda, dan Suzuki. Data akan dianalisis dengan menggunakan peralatan

statistik dengan menggunakan persamaan kepuasan pelanggan (Fandy

Tjiptono, 2006: 37):

IKP: PP - EX

Keterangan:

(56)

PP : Kerja Nyata (Perceived Performance)

EX : Kinerja Harapan (Expectation)

Langkah perhitungan IKP sebagai berikut:

a. Hitung EX

Alternatif jawaban untuk pertanyaan EX (harapan kepuasan

responden pada saat akan membeli/menggunakan salah satu dari

ketiga jenis sepeda motor), yaitu:

Sangat berharap skor 5

Berharap skor 4

Cukup berharap/netral skor 3

Tidak berharap skor 2

Sangat tidak berharap skor 1

b. Hitung PP

Alternatif jawaban untuk pertanyaan PP (penilaian kepuasan

responden pada kinerja ketiga jenis sepeda motor), yaitu:

Sangat Setuju skor 5

Setuju skor 4

(57)

Tidak Setuju skor 2

Sangat Tidak Setuju skor 1

c. Hitung IKP

Untuk masing-masing responden dihitung IKP sebagai

pembentuk skor kepuasan konsumen untuk masing-masing item

pertanyaan dengan kotak skor.

d. Skor kepuasan setiap item pertanyaan responden dijumlahkan,

kemudian dibagi jumlah item pertanyaan sehingga diperoleh

rata-rata kepuasan reponden yang bersangkutan.

e. Rata-rata setiap responden dijumlahkan kemudian dibagi dengan

jumlah responden sehingga diperoleh rata-rata kepuasan

konsumen semua responden.

f. Ditafsirkan:

IKP≥ 0: puas

IKP < 0: tidak puas

2. Teknik untuk analisis masalah kedua:

Masalah kedua dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan

kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap

(58)

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normalitas

distribusi data. Jika diperoleh data yang berdistribusi normal maka

hipotesis akan diuji dengan menggunakan uji parametrik, sedangkan

jika diperoleh data yang tidak berdistribusi normal maka hipotesis

akan diuji dengan menggunakan uji non parametrik. Untuk menguji

kenormalan distribusi data maka digunakan uji normalitas ini dengan

metode Chi kuadrat (χ2) menurut Sutrisno Hadi (1992: 35) sebagai

berikut:

Keterangan:

X2= Chi kuadarat

Fo = Frekuensi yang diperoleh dari (observasi dalam)

sample.

Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sample

sebagai pencerminan dari frekuensi yang

diharapkan dalam populasi.

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian untuk mengetahui apakah ketiga

(59)

Untuk menguji homogenitas varian dari ketiga kelompok

pengamatan tadi maka dipakai menggunakan Uji Bartlett, ini

dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi yang

berdistribusi normal.

Prosedur Pengujian Hipotesis:

1) Merumuskan formula hipotesis

Ho:σ12= σ22= ... = σ2 (Homogen)

Ha: σ12≠σ22≠ ... ≠σ2 (Tidak Homogen)

2)Menentukan taraf nyata (α) dan χ2tabel

χ2tabel = χ2(1-α)(k-1), dimana k = banyaknya percobaan

3) Menentukan kriteria pengujian

Ho diterima, jika χ2hitung < χ2tabel

Ho ditolak, jika χ2hitung≥χ2tabel

4) Menentukan uji statistik

a) Menentukan varians gabungan dari semua sample

b) Menentukan harga satuan B

(60)

c) Membuat daftar tabel uji Bartllet

Sample

Ke-dk 1/dk Si2 Log Si2

1 n1- 1 1/ (n1–1) S12 Log S12

2 n2- 1 1/ (n2–1) S22 Log S22

… … … … …

k nk- 1 1/ (nk–1) Sk2 Log Sk2

(ni–1) ∑1/ (ni–1)

d) Menentukan nilai χ2

2hitung= (ln 10){B -(ni1)log Si2}

e) Memberikan kesimpulan

c. Uji Hipotesis

Uji yang digunakan adalah uji dua pihak (two tailed) dan

terdapat tiga kelompok (sample) idependen yang akan diuji

perbedaan rata-rata skor minatnya. Pemakaian uji analisis hipotesis

akan selalu ditentukan setelah mengetahui hasil dari uji normalitas

dan uji homogenitas. Jika data berdistribusi normal dari ketiga

kelompok memiliki tingkat varians data yang sama maka uji yang

dipakai adalah uji One Way Anova (statistik parametrik). Jika data

tidak berdistribusi normal dan atau ketiga kelompok (sample)

memiliki tingkat varians data yang tidak sama (tidak homogen) maka

(61)

1) Uji One Way ANOVA

a) Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda

motor Yamaha, Honda, dan Suzuki.

H1 = Terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda

motor Yamaha, Honda, dan Suzuki.

b) RumusOne Way ANOVA

Tabel III.1

Sumber: handout statistik untuk pengambilan keputusan bisnis Drs. L. Bambang

(62)

Keterangan:

JKK = jumlah kuadrat antar kolom

JKS = jumlah kuadrat sisaan =JKT - JKK

JKT = Jumlah kuadarat total

S12 = JKK/v1

S22 = JKS/v2

K = Jumlah populasi atau perlakuan

N = banyaknya pengamatan = n1 + n2+ ….+ nk

c) Keputusan

Kriteria F hitung > F tabel maka Ho ditolak, jika F

hitung < F tabel maka Ho diterima.

2) UjiKruskal-Wallis

a) Hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda

(63)

Ha: Terdapat perbedaan kepuasan mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor

Yamaha, Honda, dan Suzuki.

b) Rumus ujiKruskal-Wallis

Sumber: handout statistik untuk pengambilan keputusan

bisnis Drs. L. Bambang Harnoto M.si

Keterangan:

Tj: Total peringkat populasi ke J

nj: Total Pengamatan

N : Total

c) Langkah Pengujian

(1) Beri ranking gabungan data pengamatan

(2) Hitung nilai H

(3) Tolak Ho jika H > X2(α,v) V= k-1, k, bayakanya

(64)

d) Keputusan

Jika H > X2(α,v) V= k-1, k, banyakanya populasi

maka Ho ditolak, jika H < X2(α,v) V= k-1, k,

Gambar

Tabel Judul
Tabel III.1
Tabel IV.1Jenis Sepeda Motor Suzuki
Tabel V.1Hasil Uji Validitas Harapan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ekoran daripada faktor perbezaan individu tersebut, pengkaji telah mendapat idea untuk membuat kajian bagi mengenal pasti gaya pembeiajaran dalam kalangan pelajar kejuruteraan

Penelitian ini bertitik tolak pada permasalahan dalam proses belajar- mengajar sekarang ini pada umumnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh

Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, saling melindungi dan

Karyawan yang tidak masuk kerja alasan lain atau sakit tanpa surat keterangan sakit dari dokter dapat diberi izin dengan ketentuan jumlah hari yang diberi izin tersebut

Tidak hanya auditor operasional yang mendukung pencapaian dalam efektivitas pelayanan kesehatan, dibutuhkan juga penerapan good clinical governance untuk menjaga

Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 94 Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah

Apabila dilihat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh factor Harga, Pelayanan, Kepercayaan, dalam

Mengingat bahasa Indonesia juga merupakan bahasa asing bagi orang Jepang, sehingga kosakata yang berkaitan erat dengan budaya Indonesia atau yang menyangkut jati